Recommended
More Related Content
What's hot
What's hot (18)
Similar to Kb 1 asuhan asfiksia dan gangguan pernafasan
Similar to Kb 1 asuhan asfiksia dan gangguan pernafasan (20)
More from pjj_kemenkes
More from pjj_kemenkes (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (12)
Kb 1 asuhan asfiksia dan gangguan pernafasan
- 1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2015 MODUL 5Mata Kuliah: Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah Penulis: Nurlailis Saadah, S.Kp.M.Kes Kegiatan Belajar 1 “ASUHAN NEONATUS DAN BAYI DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DAN SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN” Prodi: Kebidanan Semester: 04 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (neonatus) diutamakan kepada upaya peningkatan, pencegahan dan deteksi dini resiko tinggi pada masa bayi baru lahir (neonatus) serta penatalaksanaannya. Namun masih terdapat beberapa hal yang hingga saat ini masih menghambat dalam pelayanan kesehatan bayi baru lahir (neonatus)
- 2. Asuhan Neonatus Dan Bayi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2015 Kegiatan Belajar 1
- 4. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur
- 6. Faktor Ibu1Pre eklampsia dan eklampsia • Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta) • Partus lama atau partus macet
- 7. Faktor Ibu •Demam selama persalinan •Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV) •Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
- 8. Faktor Bayi2 •Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan) •Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep)
- 9. Faktor Bayi •Kelainan bawaan (kongenital) •Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
- 10. Faktor Tali Pusar3 Lilitan tali pusat, Tali pusat pendek, Simpul tali pusat, Prolapsus tali pusat
- 11. ? Apakah Gejala Asfixia Neonatrum pada bayi Baru lahir
- 12. a. Tidak bernafas atau sulit bernafas (kurang dari 30 X per menit) b. Pernafasan tidak teratur, terdapat dengkuran atau retraksi dinding dada c. Tangisan lemah atau merintih
- 13. a. Warna kulit pucat atau biru b. Tonus otot lemas atau ekstremitas terkulai c. Tidak ada denyut jantung atau perlahan (kurang dari 100 X per menit)
- 15. kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea/hiperpnea dengan frekuensi >60 kali/menit, sianosis, merintih ketika ekspirasi dan retraksi di daerah epigastrium, suprasternal, interkostal pada saat inspirasi.
- 16. Apa Penyebabnya?
- 17. kekurangan surfaktan (zat yang memegang peranan dalam pengembangan paru dan merupakan suatu kompleks yang terdiri dari protein, karbohidrat dan lemak) yaitu suatu zat aktif pada alveoli yang dapat mencegah kolaps paru !
- 19. Memberi lingkungan yang optimal, suhu normal, dan meletakkan bayi di inkubator.1
- 20. Pemberian oksigen tidak lebih dari 40% sampai gejala sianosis menghilang.2
- 21. Pemberian cairan dan elektrolit (glukosa 5% atau 10%) disesuaikan dengan berat bdan (60-125 ml/kgBB/hari).3
- 22. Asidosis metabolik diberi NaHCO3 IV. Pemberian antibiotik penisilin (50.000-100.000/kgBB/hari), ampisilin 100 mg/kg/BB/hari dengan atau tanpa gentamisin 3-5 mg/kgBB/hari. 4
- 23. Penanganan terkini adalah pemberian surfaktan oksigen (surfaktan dari luar). 5
- 24. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 1 Modul Asuhan Neonatus, Bayi dengan resiko tinggi dan penatalaksanaannya. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari? Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan Belajar Selanjutnya Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut Saudara belum Saudara kuasai