SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
MODUL 2
Penyusun
		 		 Sri Winarni, S.Pd, M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Hak cipta @ Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan, Kemkes RI,
2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
2
Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2 diharapkan Anda
memahami etika dan akhidah beragama dengan kesehatan
secara umum yang penting digunakan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan / praktik keperawatan yang berkualitas.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Etika dan akhidah
beragama dengan kesehatan, diharapkan Anda dapat :
1.	Menjelaskan etika beragama dalam kehidupan sehari-hari
2.		Menjelaskan kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan
3.		Menjelaskan etika agama dalam kesehatan
Etika dan Akidah Beragama dalam Kesehatan
POKOKMateri
Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 2, maka secara
berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan dimulai dengan
etika beragama dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya kaidah/
keyakinan agama dengan kesehatan, dan terakhir adalah etika agama
dalam kesehatan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
Apakah Anda menyadari bahwa etika dan akidah beragama diperlukan dalam
bidang kesehatan?
Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang berbicara
tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Etika adalah
refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok itu sendiri.
Bagaimanakah etika beragama dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana
kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan? Bagaimana etika beragama dalam
kesehatan?
Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka pelajarilah dengan baik
uraian tentang etika dan akidah beragama dalam kesehatan berikut ini:
1. Etika beragama dalam kehidupan sehari-hari
Kata “etika” berasal dari kata Yunani yang dipakai untuk pengertian karakter
pribadi, sedangkan “moral” berasal dari kata Latin untuk kebiasaan sosial.
Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu mengatasi
sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. Paul
Foulquie mendefinisikan etika sebagai “aturan kebiasaan, yang apabila ditaati
dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya”.
Biasanya etika sangat terkait dengan persoalan-persoalan bagaimana meraih
kebahagiaan dalam diri manusia.
Ada tiga jenis etika, yaitu: etika deskriptif, etika normatif, dan meta-
etika. Etika deskriptif adalah sebuah kajian empiris atas berbagai aturan dan
kebiasaan moral seorang individu, sebuah kelompok atau masyarakat, agama
tertentu, atau sejenisnya. Etika normatif mengkaji dan menela’ah teori-teori
moral tentang kebenaran dan kesalahan. Sedang meta-etika atau etika analitis
tidak berkaitan fakta-fakta empiris atau historis, dan juga tidak melakukan
penilaian evaluasi atau normatif. Meta-etika lebih suka mengkaji persoalan-
persoalan etika.
Uraian Materi
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
Ketika kita berbicara tentang agama dan moralitas, tentu akan timbul
sebuah pertanyaan penting tentang hubungan keduanya, yaitu : apakah
moralitas mengandaikan agama? Seringkali kita menyamakan persepsi
tentang agama dan moralitas. Banyak orang beragama memandang kaidah-
kaidah moralitas itu berkaitan erat dengan agama, dan dianggap bahwa tidak
mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama. Seringkali
dianggap pula bahwa orang yang bermoral pasti memegang teguh keyakinan
agamanya. Demikian hal sebaliknya, orang yang beragama sering dianggap
pasti mengarah pada tujuan-tujuan moralitas. Padahal, kedua tema tersebut
belum tentu sepenuhnya mengandung pengertian yang sama. Ada tiga alasan
mengapa kebanyakan orang menganggap pengertian di atas:
(1) Moralitas pada hakikatnya bersangkut paut pada persoalan bagaimana
manusia itu bisa hidup dengan baik; (2) Agama merupakan salah satu pranata
kehidupan manusia yang paling kuno; dan
(3) Dalam praktek keberagamaan ada kepercayaan bahwa Tuhan akan
memberikan pahala kepada orang yang baik dan menjatuhkan hukuman bagi
orang yang jahat, sehingga secara psikologis agama dapat menjadi penjamin
yang kuat bagi hidup yang bermoral.
Secara psikologis Kaidah agama dapat saja dan secara faktual memang
tidak jarang mendorong manusia untuk hidup bermoral, sesuai dengan kaidah-
kaidah moralitas. Demikian pula, dalam kenyataannya orang yang beragama
dengan benar-benar akan membuahkan hidup bermoral yang baik. Menurut J.
Sudarminta, walaupun logika di atas bisa dipahami, tapi sesungguhnya prinsip-
prinsip dasar moralitas dapat pula dikenali dan dipraktikkan oleh manusia yang
tidak beragama yang menggunakan pemikiran atau akal budinya. Bahkan, kita
pun sebenarnya sering melihat perilaku orang yang mengaku beragama tapi
perbuatannya sering tidak mengindahkan kaidah-kaidah moral yang diajarkan
dalam agama itu sendiri.
1.	 Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi,
akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya
2.	 Agama dapat mendorong manusia lebih bermoral dalam
kehidupan sehari-hari.
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
2. Kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan
a. Islam
Keinginan tersebut semakin menguat setelah penulis membaca buah pikir
seorang intelektual terkemuka dan kontroversial asal Mesir, Hassan Hanafi
yang menjelaskan, bahwa peradaban Barat yang kini berdiri kokoh memiliki
dua sumber kesadaran yang disembunyikannya dan tak terekspos. Salah satu
penyebab disembunyikannya sumber-sumber tak terekspos adalah rasialisme
yang terpendam dalam kesadaran Barat. Rasialisme inilah yang menjadikan
Barat enggan mengakui eksistensi orang lain. Barat diklaim sebagai pusat dan
menempati puncak kekuatan serta menjadi pioner di dunia. Sikap rasial ini
terlihat jelas dalam ideologi yang diusung oleh Barat beberapa dasawarsa
yang lalu seperti nasionalisme, nazisme, fasisme, dan zionisme. Namun
demikian, terungkaplah bahwa sumber-sumber kesadaran Barat berasal dari
Cina (Nedham), India (Nakamura), Islam (Garaudy), dan Timur Lama (Toynbee)
(Hassan Hanafi, 2000).
Selama seribu tahun, peradaban Islam telah membentang dari Andalusia,
SpanyolhinggakeSelatanCina.Dariabadke-7danseterusnya,parasarjanatelah
membangun ilmu pengetahuan dari tradisi-tradisi umat manusia sebelumnya.
Pergulatan mereka dengan pengetahuan kuno orang Mesir, Yunani dan Roma,
pada gilirannya membuat terobosan besar yang membuka jalan bagi gerakan
Renaissance di Barat pada abad selanjutnya. Selain pasien mendapatkan obat-
obatan secara gratis dan diperlakukan dengan baik. Di rumah sakit Ahmad
ibn Thulun ini didirikan pula sebuah perpustakaan medis besar yang lengkap,
sarana kebersihan seperti kamar mandi dibuat secara terpisah antara laki-laki
dan wanita. Begitu pula dengan pasien yang mengalami gangguan mental
(gila) ditempatkan dalam ruang yang terpisah dari pasien lainnya, dimana
hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu para sarjana muslim telah menaruh
perhatian yang cukup besar pada perkembangan ilmu jiwa.Selama ini pula
perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai
tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan
modern yang mengadopsi litelature barat.
Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah
seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman,
dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah
: Ku’ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat dan
Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan beberapa nama
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
yang terkenal menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang
dan damai adalah : Rufaidah binti Sa’ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays
al Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat,
Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata.
Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak
berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan
hidup lagi. “Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim
tidakdapatdibenarkan.Meskisecaramedistidaklagibisamenanganinya,tetapi
kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab
akibat,” katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan
“manjurnya” doa.
Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau
seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan
ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis
berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu
keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik
para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di
institusi pendidikan atau pada level pemerintah.
Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak
dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan
di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health
belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan.
Tidak seperti pandangan keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual
islam tercermin dalam budaya mereka.
Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana
keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan
tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan
tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan
menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh Rufaida
binti Sa’ad.
b. Kristen Protestan dan Katolik
Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada
prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan
tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia. Tanpa
kesehatan, manusia tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan optimal.
Karena menyadari akan pentingnya kesehatan, sejak dulu gereja telah secara
aktif mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Dari situ kemudian muncullah keinginan untuk membentuk suatu forum
yang dapat menyatukan langkah bersama. Setelah melalui tiga pertemuan
pimpinan lembaga pelayanankesehatan Kristen, pada tahun1983, terbentuklah
Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) di
Balige, Sumatera Utara. Untuk saat ini, Sekretariat PELKESI berada di RS PGI
Cikini, Jakarta.
PELKESI memiliki visi mewujudkan pelayanan kesehatan di Indonesia yang
mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua orang. Sedangkan misinya,
melaksanakan pelayanan kesehatan yang utuh dan menyeluruh (holistik).
Pelayananan secara holistik meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual.
c. Hindu
Menurut Prof. Dr. IGN Nala, pakar pengobatan tradisional, dalam tulisannya
pernah menyampaikan bahwa kitab-kitab umat Hindu memuat berbagai
macam jenis penyakit dan teknik pengobatan. Dicontohkan penyakit kencing
Manis (diabetes mellitius). Penyakit ini, menurut Nala, sudah ditemukan sekitar
3.000 tahun yang lalu. Ini dibuktikan dengan disebutkannya penyakit ini dalam
kitab Ayur Veda. Kitab Ini merupakan bagian dari kelompok kitab Upa Veda.
Sementara kitab Upa Veda ini sendiri termasuk dalam kitab suci umat
Hindu, yakni kitab Veda Smerti. Kitab Ayur Veda, kata Nala, sering dikelirukan
dengan kitab suci Yajur Veda, salah satu dari kitab suci Catur Veda Sruti.
Padahal, lanjut Nala, isi dari kitab Ayur Veda hampir tidak ada hubungannya
dengan kitab Yajur Veda yang mengupas masalah yadnya atau upacara serta
upakara keagamaan.
Sementara itu, menurut Gede Suwindia, dosen STAHN Denpasar, dalam
agama Hindu dikenal adanya konsep keseimbangan. Karena itulah, dalam
Upanisad disebutkan bahwa keberadaan berbagai tanaman yang ada di dunia
ini memiliki guna dan fungsi yang sangat vital bagi manusia. Ada banyak
tanaman di muka bumi ini yang memiliki kegunaan bagi manusia, terutama
dalam penyembuhan penyakit. ‘’Di sini diwajibkan bagi manusia untuk
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
menghargai alam terutama tumbuh-tumbuhan,’’ kata Suwindia.
d. Budha,
Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para ahli
tentang kesehatan mental, Buddha menunjukkan bahwa setiap orang secara
terus-menerus mendengarkan suatu suara dalam dirinya dan menafsirkan apa
yang sedang dirasakannya.
Keseluruhan terapi Buddhis menjadi suatu pedoman yang disebut dengan
jalan utama beruas delapan, yang merupakan terapi penolong dan terapi yang
sebenarnya, terapi ini mencakup perilaku setiap hari dari disiplin mental serta
pengenalan terhadap teori filsafat Buddha Dharma, terapi yang sebenarnya
adalah adalah Meditasi (Dhyana) dalam terapi Buddhis dalam melenyapkan
kekacuaan mental memiliki beberapa kesamaan seperti test wawancara dan
diskusi, meditasi mirip dengan teknik terapi perilaku karena bagaimanapun
terdapat beberapa aspek meditasi yang merupakan keunggulan dalam
terapi Buddhis, hal yang penting dalam meditasi adalah perhatian, sempurna
dalam perilaku, suci dalam cara hidup, sempurna dalam sila, terjaga pintu
indriya, memiliki perhatian murni dan pengertian yang jelas. Terapi Buddhis
mengatakan bahwa penyebab tubuh ini menjadi sakit dan sehat adalah karena
adanya melalui perasaan jasmani (rasa sakit) dan keadaan pikiran (emosi-
emosi) yang mempengaruhinya.
Dengan begitu apabila tubuh ini ingin tetap sehat hendaknya menyadari
segala bentuk-bentuk pikiran emosi-emosi yang timbul dalam diri. Yang
dimaksud dengan bentuk pikiran yang menyebabkan penderitaan karena
mempunyai beberapa hal yaitu : (1). Keserakahan, (2). Harga diri yang terluka,
(3). Iri hati, (4). Kebencian, (5). Kekuatiran (Ruth Walshe, alih bahasa Upi.
Ksantidewi).
Tri Ratna adalah obyek penghormatan tertinggi dalam agama Buddha
yang merujuk pada Buddha (sebagai pendiri agama Buddha), Dhamma
(ajaran-ajaran Buddha), dan Sangha (siswa Buddha yang telah memahami dan
mendapatkan manfaat dari ajaran Buddha).
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
•	 Dalam agama Islam, petugas kesehatan selain memberikan
penanganan medis diharapkan dapat mendekatkan pasien dengan
Allah SWT.
•	 Dalam agama Kristen/Katolik/Protestan pelayanan kesehatan di
Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua
orang.
•	 Dalam agama Hindhu diajarkan untuk menghargai alam terutama
tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pembuat obat berbagai jenis
penyakit.
•	 Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para
ahli tentang kesehatan mental dan pikiran.
3. Etika agama dalam kesehatan
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima
dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus
memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral
disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan
demikianperawatyangmenerimatanggungjawab,dapatmelaksanakanasuhan
keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja
sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak
pasien, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan
.Dan setiap perawat harus mampu untuk memahami nilai moral agar dalam
bertindak tidak salah.Nilai (Nilai Sosial) adalah nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
oleh masyarakat. Norma adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan
melalui lingkungan sosialnya. norma sosial adalah sebuah ukuran atau patokan
yang digunakan masyarakat untuk mengukur nilai yang berlaku
Konsep kesehatan berlandaskan agama yang memiliki konsep jangka
panjang dan tidak hanya berorientasi pada masa kini sekarang serta disini,
agama dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia,
termasuk terhadap kesehatan.
Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara
mental. Kesemuanya berasal dari mental, Orang yang sehat mental akan
senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan
melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan
mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri.
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
Solusi terbaik untuk dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan adalah
denganmengamalkannilai-nilaiagamadalamkehidupansehari-hari,kesehatan
mental seseorang dapat ditandai dengan kemampuan orang tersebut dalam
penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan potensi
yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai
rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan seluruh aspek
kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual.
Hal ini dapat ditarik kesimpulan karena pada dasarnya hidup adalah proses
penyesuaian diri terhadap seluruh aspek kehidupan, orang yang tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungannya akan gagal dalam menjalani kehidupannya.
Manusiadiciptakanuntukhidupbersama,bermasyarakat,salingmembutuhkan
satu sama lain dan selalu berinteraksi, hal ini sesuai dengan konsep sosiologi
modern yaitu manusia sebagai makhluk Zoon Politicon.
Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat
secara mental.
Tegakkanlah agama dan jangan berpecah belah dalam beragama, merupakan
standar normatif Ilahiyah, sebagai patokan baku untuk pembimbingan perilaku umat
manusiadalametikahidupberagama.Standaryangbersifatuniversalistikinibermakna
ruang lingkupnya berlaku di mana pun dan kapan pun. Yakni umat beragama dalam
berinteraksi antar agama wajib mengutamakan standar universal ini. Tuhan telah
mengingatkan kepada umat manusia dengan pesan yang bersifat universal, dalam
Q.S. 42 A. 13: ―Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama, apa yang telah
diwasiatkan kepada Nuh, dan apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad)
dan apa yang telah diwahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Tegakkanlah
agama dan janganlah kamu berpecah-belah dalam urusan agama.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
1.	 Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan
mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya, sedangkan Agama dapat
mendorong manusia lebih bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
2.	 Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya
memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut
memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan
keperawatan dan pelayanan yang sama.
3.	 Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental
yang dilandasi oleh agamanya.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
1.	 Bacalah ulang kegiatan belajar 2 ini sebelum mempelajari kegiatan belajar 1
2.	 Jika memungkinan, Untuk menambah pemahaman Anda tentang etika dan
akidah beragama dengan kesehatan, Bacalah referensi lain terkait etika dan
akidah agama dan diskusikan dengan rekan sejawat Anda
Tugas Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
Petunjuk Soal, pilihan tunggal
1.	 Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang
tersedia.
2.	 Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih
3.	 Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda
sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad
yang anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah.
4.	 Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu
jawaban yang anda anggap benar!
5.	 Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat
6.	 Selamat mengerjakan semoga sukses
Soal
1.	 Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan ….
a.	 Mayarakat dalam memberikan keindahan
b.	 Lingkungan manusia untuk berbuat	
c.	 bagaimana manusia harus bertindak
d.	 Persembahan manusia dalam hidupnya
2.	 Dalam agama Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu
a. 	 mengatasi sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik
		 dalam dirinya.
b.	 mengatasi pribadinya agar tidak salah sasaran dalam menentukan
		 jodohnya.
c.	 mengatasi masalahnya agar mempunyai tujuan hidup yang sukses
		 dan kaya
d.	 mengatasi kerinduan akan siapa saja yang sedang diharapkan
Tes Formatif
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
3.	 3Orang yang memiliki etika yang baik adalah
a.	 orang yang suka menentang dan suka marah
b.	 orang yang radikal tanpa pertimbangan
c.	 orang yang cacat tetapi melakukan tugasnya
d.	 orang yang sehat secara mental yang dilandasi agamanya
4.	 Secara psikologis Kaidah agama secara faktual memang tidak jarang
mendorong manusia untuk hidup bermoral artinya…
a.	 kehidupanmanusiasangatberanekaragamsesuaidenganpengembanganya
b.	 tidak mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama.
c.	 orang yang bermoral, mempunyai wajah yang manis dan kaya raya
d.	 kehidupan manusia penuh dengan sandiwara maka harus berganti-ganti
perannya
5.	 kesehatanmentalseseorangdapatditandaidengankemampuanorangtersebut
dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk
menggapai rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan
seluruh
a.	 aspek keindahan tubuhnya , baik fisik dan srtategi memainkan perannya.
b.	 aspek budayanya untuk dikembangkan berbagai tatanan kehidupan
	manusia
c.	 aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan
	intelektual
d.	 aspek perannya baik kaya maupun miskin yang penting tampil menarik
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
Petunjuk Soal, Essay
Uraikan jawaban soal di tempat yang telah tersedia
6. Sebutkan perbedaan etika dan agama !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Sebutkan macam-macam etika !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
Lembar Jawaban Ujian
Nama Mahasiswa	 : …………………………………………………….
No Induk Mhs	 : …………………………………………………….
Tanggal		 : …………………………………………………….
Tanda tangan		 : …………………………………………………….
Lembar Jawab pilihan tunggal
Beri tanda silang ( X ) pada kotak yang tersdia
No Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
Lembar Jawab Essay:
6. Sebutkan perbedaan etika dan agama !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Sebutkan macam-macam etika !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif
Abu Ahmad & Nursalim, (1991), Dasar-Dasar Pendidikan Islam untuk Perguruan
	Tinggi, Jakarta, Bumi Aksara.
Agus Hakim, (1985), Perbandingan Agama, Semarang, Diponegoro
Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third
	 edition, 1882, available online. Retrieved: 2006
Al-Kitab.
Al-Quran terjemahan.
Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities.
	 University of Michigan Press.
Ensiklopedi Indonesia, 16.45, 18 Februari 2009 www.id.wikipedia.org
DepKes RI, (1988), Pesan-Pesan baku Program Kesehatan Menurut Agama.
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/abdussalam/pidato/
	 toleransi.shtml [ 8 Nopember 2006]
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1203/09/0801.htm[07Nopember
	2006].
http://blogwonox.blogspot.com/2012/05/konsep-nilai-norma-budaya-
	dan-agama.html
M. Tholib, (1991), 60 Pedoman Rumah Tangga Islami, Jakarta, Al-Kautsar
Panji Gumilang, SA.(2006)Toleransi Akidah dalam Beragam [Online].
Tarmizi Taher (2003).Profil Kepemimpinan Masyarakat Madani. [Online].
	Tersedia:
Soerjono Soekanto.2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo
	Persada
Suhriman, Zaeni, ……, Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, Surabaya
Daftar Pustaka

More Related Content

What's hot

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMAEman Syukur
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaandhika perceka
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonRara Niken FA
 
Keperawatan dalam dimensi islam
Keperawatan dalam dimensi islamKeperawatan dalam dimensi islam
Keperawatan dalam dimensi islamKhomsha Sholikhah
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat pjj_kemenkes
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamSeptian Muna Barakati
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesiAgusDwiPranata
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxMuhtadiHanif
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaaneryeryey
 

What's hot (20)

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasaKomunikasi terapeutik pada pasien dewasa
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Hakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusiaHakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusia
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Keperawatan dalam dimensi islam
Keperawatan dalam dimensi islamKeperawatan dalam dimensi islam
Keperawatan dalam dimensi islam
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatan
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaanPengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
 

Similar to Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan

Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatanadriismi
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupanpjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1Anton Saja
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Anton Saja
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupanpjj_kemenkes
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfHendroGunawan8
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiapjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Anton Saja
 
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdfTUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdfAnggiRahmatGinanjar
 
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagitaMakalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagitaPutuNagita
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas33335
 

Similar to Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan (20)

Agama dan kesehatan
Agama dan kesehatanAgama dan kesehatan
Agama dan kesehatan
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupan
 
Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1Keperawatan agama modul 4 kb1
Keperawatan agama modul 4 kb1
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1Modul 2 keperawatan agama kb1
Modul 2 keperawatan agama kb1
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupan
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesia
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusiaKaidah /keyakinan agama terhadap manusia
Kaidah /keyakinan agama terhadap manusia
 
Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1Keperawatan agama modul 3 kb1
Keperawatan agama modul 3 kb1
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdfTUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
TUGAS 2-UAS_RESUME AGAMA ISLAM_ANGGI RAHMAT G.docx.pdf
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Pendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi IslamPendekatan Studi Islam
Pendekatan Studi Islam
 
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagitaMakalah agama hindu etika moral putu nagita
Makalah agama hindu etika moral putu nagita
 
Moral AKPER PEMKAB MUNA
Moral AKPER PEMKAB MUNA Moral AKPER PEMKAB MUNA
Moral AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan

  • 1.
  • 2. AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MODUL 2 Penyusun Sri Winarni, S.Pd, M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Hak cipta @ Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan, Kemkes RI, 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif 2 Setelah menyelesaikan Unit kegiatan belajar 2 diharapkan Anda memahami etika dan akhidah beragama dengan kesehatan secara umum yang penting digunakan dalam melaksanakan asuhan keperawatan / praktik keperawatan yang berkualitas. TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Etika dan akhidah beragama dengan kesehatan, diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan etika beragama dalam kehidupan sehari-hari 2. Menjelaskan kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan 3. Menjelaskan etika agama dalam kesehatan Etika dan Akidah Beragama dalam Kesehatan POKOKMateri Berdasarkan tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar 2, maka secara berurutan pokok-pokok materi yang akan dipaparkan dimulai dengan etika beragama dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya kaidah/ keyakinan agama dengan kesehatan, dan terakhir adalah etika agama dalam kesehatan.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif Apakah Anda menyadari bahwa etika dan akidah beragama diperlukan dalam bidang kesehatan? Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Bagaimanakah etika beragama dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan? Bagaimana etika beragama dalam kesehatan? Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka pelajarilah dengan baik uraian tentang etika dan akidah beragama dalam kesehatan berikut ini: 1. Etika beragama dalam kehidupan sehari-hari Kata “etika” berasal dari kata Yunani yang dipakai untuk pengertian karakter pribadi, sedangkan “moral” berasal dari kata Latin untuk kebiasaan sosial. Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu mengatasi sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. Paul Foulquie mendefinisikan etika sebagai “aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya”. Biasanya etika sangat terkait dengan persoalan-persoalan bagaimana meraih kebahagiaan dalam diri manusia. Ada tiga jenis etika, yaitu: etika deskriptif, etika normatif, dan meta- etika. Etika deskriptif adalah sebuah kajian empiris atas berbagai aturan dan kebiasaan moral seorang individu, sebuah kelompok atau masyarakat, agama tertentu, atau sejenisnya. Etika normatif mengkaji dan menela’ah teori-teori moral tentang kebenaran dan kesalahan. Sedang meta-etika atau etika analitis tidak berkaitan fakta-fakta empiris atau historis, dan juga tidak melakukan penilaian evaluasi atau normatif. Meta-etika lebih suka mengkaji persoalan- persoalan etika. Uraian Materi
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif Ketika kita berbicara tentang agama dan moralitas, tentu akan timbul sebuah pertanyaan penting tentang hubungan keduanya, yaitu : apakah moralitas mengandaikan agama? Seringkali kita menyamakan persepsi tentang agama dan moralitas. Banyak orang beragama memandang kaidah- kaidah moralitas itu berkaitan erat dengan agama, dan dianggap bahwa tidak mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama. Seringkali dianggap pula bahwa orang yang bermoral pasti memegang teguh keyakinan agamanya. Demikian hal sebaliknya, orang yang beragama sering dianggap pasti mengarah pada tujuan-tujuan moralitas. Padahal, kedua tema tersebut belum tentu sepenuhnya mengandung pengertian yang sama. Ada tiga alasan mengapa kebanyakan orang menganggap pengertian di atas: (1) Moralitas pada hakikatnya bersangkut paut pada persoalan bagaimana manusia itu bisa hidup dengan baik; (2) Agama merupakan salah satu pranata kehidupan manusia yang paling kuno; dan (3) Dalam praktek keberagamaan ada kepercayaan bahwa Tuhan akan memberikan pahala kepada orang yang baik dan menjatuhkan hukuman bagi orang yang jahat, sehingga secara psikologis agama dapat menjadi penjamin yang kuat bagi hidup yang bermoral. Secara psikologis Kaidah agama dapat saja dan secara faktual memang tidak jarang mendorong manusia untuk hidup bermoral, sesuai dengan kaidah- kaidah moralitas. Demikian pula, dalam kenyataannya orang yang beragama dengan benar-benar akan membuahkan hidup bermoral yang baik. Menurut J. Sudarminta, walaupun logika di atas bisa dipahami, tapi sesungguhnya prinsip- prinsip dasar moralitas dapat pula dikenali dan dipraktikkan oleh manusia yang tidak beragama yang menggunakan pemikiran atau akal budinya. Bahkan, kita pun sebenarnya sering melihat perilaku orang yang mengaku beragama tapi perbuatannya sering tidak mengindahkan kaidah-kaidah moral yang diajarkan dalam agama itu sendiri. 1. Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya 2. Agama dapat mendorong manusia lebih bermoral dalam kehidupan sehari-hari.
  • 6. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif 2. Kaidah/keyakinan agama dengan kesehatan a. Islam Keinginan tersebut semakin menguat setelah penulis membaca buah pikir seorang intelektual terkemuka dan kontroversial asal Mesir, Hassan Hanafi yang menjelaskan, bahwa peradaban Barat yang kini berdiri kokoh memiliki dua sumber kesadaran yang disembunyikannya dan tak terekspos. Salah satu penyebab disembunyikannya sumber-sumber tak terekspos adalah rasialisme yang terpendam dalam kesadaran Barat. Rasialisme inilah yang menjadikan Barat enggan mengakui eksistensi orang lain. Barat diklaim sebagai pusat dan menempati puncak kekuatan serta menjadi pioner di dunia. Sikap rasial ini terlihat jelas dalam ideologi yang diusung oleh Barat beberapa dasawarsa yang lalu seperti nasionalisme, nazisme, fasisme, dan zionisme. Namun demikian, terungkaplah bahwa sumber-sumber kesadaran Barat berasal dari Cina (Nedham), India (Nakamura), Islam (Garaudy), dan Timur Lama (Toynbee) (Hassan Hanafi, 2000). Selama seribu tahun, peradaban Islam telah membentang dari Andalusia, SpanyolhinggakeSelatanCina.Dariabadke-7danseterusnya,parasarjanatelah membangun ilmu pengetahuan dari tradisi-tradisi umat manusia sebelumnya. Pergulatan mereka dengan pengetahuan kuno orang Mesir, Yunani dan Roma, pada gilirannya membuat terobosan besar yang membuka jalan bagi gerakan Renaissance di Barat pada abad selanjutnya. Selain pasien mendapatkan obat- obatan secara gratis dan diperlakukan dengan baik. Di rumah sakit Ahmad ibn Thulun ini didirikan pula sebuah perpustakaan medis besar yang lengkap, sarana kebersihan seperti kamar mandi dibuat secara terpisah antara laki-laki dan wanita. Begitu pula dengan pasien yang mengalami gangguan mental (gila) ditempatkan dalam ruang yang terpisah dari pasien lainnya, dimana hal ini menunjukkan bahwa pada saat itu para sarjana muslim telah menaruh perhatian yang cukup besar pada perkembangan ilmu jiwa.Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat. Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal sebagai perawat adalah : Ku’ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari, Ummu Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti Ka’ab Al Maziniyat 6). Litelatur lain menyebutkan beberapa nama
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif yang terkenal menjadi perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah : Rufaidah binti Sa’ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan bedah mata. Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. “Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim tidakdapatdibenarkan.Meskisecaramedistidaklagibisamenanganinya,tetapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat,” katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan “manjurnya” doa. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam budaya mereka. Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa’ad. b. Kristen Protestan dan Katolik Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan
  • 8. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan optimal. Karena menyadari akan pentingnya kesehatan, sejak dulu gereja telah secara aktif mengambil bagian dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dari situ kemudian muncullah keinginan untuk membentuk suatu forum yang dapat menyatukan langkah bersama. Setelah melalui tiga pertemuan pimpinan lembaga pelayanankesehatan Kristen, pada tahun1983, terbentuklah Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) di Balige, Sumatera Utara. Untuk saat ini, Sekretariat PELKESI berada di RS PGI Cikini, Jakarta. PELKESI memiliki visi mewujudkan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua orang. Sedangkan misinya, melaksanakan pelayanan kesehatan yang utuh dan menyeluruh (holistik). Pelayananan secara holistik meliputi fisik, sosial, ekonomi dan spiritual. c. Hindu Menurut Prof. Dr. IGN Nala, pakar pengobatan tradisional, dalam tulisannya pernah menyampaikan bahwa kitab-kitab umat Hindu memuat berbagai macam jenis penyakit dan teknik pengobatan. Dicontohkan penyakit kencing Manis (diabetes mellitius). Penyakit ini, menurut Nala, sudah ditemukan sekitar 3.000 tahun yang lalu. Ini dibuktikan dengan disebutkannya penyakit ini dalam kitab Ayur Veda. Kitab Ini merupakan bagian dari kelompok kitab Upa Veda. Sementara kitab Upa Veda ini sendiri termasuk dalam kitab suci umat Hindu, yakni kitab Veda Smerti. Kitab Ayur Veda, kata Nala, sering dikelirukan dengan kitab suci Yajur Veda, salah satu dari kitab suci Catur Veda Sruti. Padahal, lanjut Nala, isi dari kitab Ayur Veda hampir tidak ada hubungannya dengan kitab Yajur Veda yang mengupas masalah yadnya atau upacara serta upakara keagamaan. Sementara itu, menurut Gede Suwindia, dosen STAHN Denpasar, dalam agama Hindu dikenal adanya konsep keseimbangan. Karena itulah, dalam Upanisad disebutkan bahwa keberadaan berbagai tanaman yang ada di dunia ini memiliki guna dan fungsi yang sangat vital bagi manusia. Ada banyak tanaman di muka bumi ini yang memiliki kegunaan bagi manusia, terutama dalam penyembuhan penyakit. ‘’Di sini diwajibkan bagi manusia untuk
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif menghargai alam terutama tumbuh-tumbuhan,’’ kata Suwindia. d. Budha, Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para ahli tentang kesehatan mental, Buddha menunjukkan bahwa setiap orang secara terus-menerus mendengarkan suatu suara dalam dirinya dan menafsirkan apa yang sedang dirasakannya. Keseluruhan terapi Buddhis menjadi suatu pedoman yang disebut dengan jalan utama beruas delapan, yang merupakan terapi penolong dan terapi yang sebenarnya, terapi ini mencakup perilaku setiap hari dari disiplin mental serta pengenalan terhadap teori filsafat Buddha Dharma, terapi yang sebenarnya adalah adalah Meditasi (Dhyana) dalam terapi Buddhis dalam melenyapkan kekacuaan mental memiliki beberapa kesamaan seperti test wawancara dan diskusi, meditasi mirip dengan teknik terapi perilaku karena bagaimanapun terdapat beberapa aspek meditasi yang merupakan keunggulan dalam terapi Buddhis, hal yang penting dalam meditasi adalah perhatian, sempurna dalam perilaku, suci dalam cara hidup, sempurna dalam sila, terjaga pintu indriya, memiliki perhatian murni dan pengertian yang jelas. Terapi Buddhis mengatakan bahwa penyebab tubuh ini menjadi sakit dan sehat adalah karena adanya melalui perasaan jasmani (rasa sakit) dan keadaan pikiran (emosi- emosi) yang mempengaruhinya. Dengan begitu apabila tubuh ini ingin tetap sehat hendaknya menyadari segala bentuk-bentuk pikiran emosi-emosi yang timbul dalam diri. Yang dimaksud dengan bentuk pikiran yang menyebabkan penderitaan karena mempunyai beberapa hal yaitu : (1). Keserakahan, (2). Harga diri yang terluka, (3). Iri hati, (4). Kebencian, (5). Kekuatiran (Ruth Walshe, alih bahasa Upi. Ksantidewi). Tri Ratna adalah obyek penghormatan tertinggi dalam agama Buddha yang merujuk pada Buddha (sebagai pendiri agama Buddha), Dhamma (ajaran-ajaran Buddha), dan Sangha (siswa Buddha yang telah memahami dan mendapatkan manfaat dari ajaran Buddha).
  • 10. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif • Dalam agama Islam, petugas kesehatan selain memberikan penanganan medis diharapkan dapat mendekatkan pasien dengan Allah SWT. • Dalam agama Kristen/Katolik/Protestan pelayanan kesehatan di Indonesia yang mendatangkan damai sejahtera Allah bagi semua orang. • Dalam agama Hindhu diajarkan untuk menghargai alam terutama tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pembuat obat berbagai jenis penyakit. • Buddha Dhamma berperan besar dalam memecahkan kesulitan para ahli tentang kesehatan mental dan pikiran. 3. Etika agama dalam kesehatan Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya. Dengan demikianperawatyangmenerimatanggungjawab,dapatmelaksanakanasuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan .Dan setiap perawat harus mampu untuk memahami nilai moral agar dalam bertindak tidak salah.Nilai (Nilai Sosial) adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Norma adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. norma sosial adalah sebuah ukuran atau patokan yang digunakan masyarakat untuk mengukur nilai yang berlaku Konsep kesehatan berlandaskan agama yang memiliki konsep jangka panjang dan tidak hanya berorientasi pada masa kini sekarang serta disini, agama dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia, termasuk terhadap kesehatan. Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental. Kesemuanya berasal dari mental, Orang yang sehat mental akan senantiasa merasa aman dan bahagia dalam kondisi apapun, ia juga akan melakukan intropeksi atas segala hal yang dilakukannya sehingga ia akan mampu mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri.
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif Solusi terbaik untuk dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan adalah denganmengamalkannilai-nilaiagamadalamkehidupansehari-hari,kesehatan mental seseorang dapat ditandai dengan kemampuan orang tersebut dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan seluruh aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual. Hal ini dapat ditarik kesimpulan karena pada dasarnya hidup adalah proses penyesuaian diri terhadap seluruh aspek kehidupan, orang yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan gagal dalam menjalani kehidupannya. Manusiadiciptakanuntukhidupbersama,bermasyarakat,salingmembutuhkan satu sama lain dan selalu berinteraksi, hal ini sesuai dengan konsep sosiologi modern yaitu manusia sebagai makhluk Zoon Politicon. Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental. Tegakkanlah agama dan jangan berpecah belah dalam beragama, merupakan standar normatif Ilahiyah, sebagai patokan baku untuk pembimbingan perilaku umat manusiadalametikahidupberagama.Standaryangbersifatuniversalistikinibermakna ruang lingkupnya berlaku di mana pun dan kapan pun. Yakni umat beragama dalam berinteraksi antar agama wajib mengutamakan standar universal ini. Tuhan telah mengingatkan kepada umat manusia dengan pesan yang bersifat universal, dalam Q.S. 42 A. 13: ―Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama, apa yang telah diwasiatkan kepada Nuh, dan apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah diwahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah dalam urusan agama.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif 1. Etika adalah aturan kebiasaan, yang apabila ditaati dan dipatuhi, akan mengantarkan manusia meraih segenap tujuannya, sedangkan Agama dapat mendorong manusia lebih bermoral dalam kehidupan sehari-hari. 2. Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama. 3. Orang yang memiliki etika yang baik adalah orang yang sehat secara mental yang dilandasi oleh agamanya. Rangkuman
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif 1. Bacalah ulang kegiatan belajar 2 ini sebelum mempelajari kegiatan belajar 1 2. Jika memungkinan, Untuk menambah pemahaman Anda tentang etika dan akidah beragama dengan kesehatan, Bacalah referensi lain terkait etika dan akidah agama dan diskusikan dengan rekan sejawat Anda Tugas Mandiri
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif Petunjuk Soal, pilihan tunggal 1. Tulis Identitas anda secara lengkap pada Lembar Jawaban Ujian yang tersedia. 2. Berikan tanda silang (X) pada abjad yang anda pilih 3. Jika anda ingin mengubah pilihan anda, maka coretlah jawaban anda sebelumnya dengan tanda ”sama dengan” (=) kemudian silanglah abjad yang anda pilih. Coretan abjad tidak boleh lebih dari 1 buah. 4. Soal pilihan tunggal (option jawaban A, B, C, D), maka pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar! 5. Bacalah soal dengan cermat agar anda dapat menjawab dengan tepat 6. Selamat mengerjakan semoga sukses Soal 1. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan …. a. Mayarakat dalam memberikan keindahan b. Lingkungan manusia untuk berbuat c. bagaimana manusia harus bertindak d. Persembahan manusia dalam hidupnya 2. Dalam agama Etika memiliki pengertian bahwa manusia diharapkan mampu a. mengatasi sifat-sifat jahatnya dan mengembangkan sifat-sifat baik dalam dirinya. b. mengatasi pribadinya agar tidak salah sasaran dalam menentukan jodohnya. c. mengatasi masalahnya agar mempunyai tujuan hidup yang sukses dan kaya d. mengatasi kerinduan akan siapa saja yang sedang diharapkan Tes Formatif
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif 3. 3Orang yang memiliki etika yang baik adalah a. orang yang suka menentang dan suka marah b. orang yang radikal tanpa pertimbangan c. orang yang cacat tetapi melakukan tugasnya d. orang yang sehat secara mental yang dilandasi agamanya 4. Secara psikologis Kaidah agama secara faktual memang tidak jarang mendorong manusia untuk hidup bermoral artinya… a. kehidupanmanusiasangatberanekaragamsesuaidenganpengembanganya b. tidak mungkin orang yang sungguh-sungguh bermoral tanpa agama. c. orang yang bermoral, mempunyai wajah yang manis dan kaya raya d. kehidupan manusia penuh dengan sandiwara maka harus berganti-ganti perannya 5. kesehatanmentalseseorangdapatditandaidengankemampuanorangtersebut dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, mampu mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri semaksimal mungkin untuk menggapai rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengembangkan seluruh a. aspek keindahan tubuhnya , baik fisik dan srtategi memainkan perannya. b. aspek budayanya untuk dikembangkan berbagai tatanan kehidupan manusia c. aspek kecerdasan, baik kesehatan spiritual, emosi maupun kecerdasan intelektual d. aspek perannya baik kaya maupun miskin yang penting tampil menarik
  • 16. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif Petunjuk Soal, Essay Uraikan jawaban soal di tempat yang telah tersedia 6. Sebutkan perbedaan etika dan agama ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 7. Sebutkan macam-macam etika ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan! ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif Lembar Jawaban Ujian Nama Mahasiswa : ……………………………………………………. No Induk Mhs : ……………………………………………………. Tanggal : ……………………………………………………. Tanda tangan : ……………………………………………………. Lembar Jawab pilihan tunggal Beri tanda silang ( X ) pada kotak yang tersdia No Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. Lembar Jawab Essay: 6. Sebutkan perbedaan etika dan agama ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 7. Sebutkan macam-macam etika ! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 8. Jelaskan tentang kaidah agama di Indonesia dalam kesehatan! ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Mandiri Tes Formatif Abu Ahmad & Nursalim, (1991), Dasar-Dasar Pendidikan Islam untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, Bumi Aksara. Agus Hakim, (1985), Perbandingan Agama, Semarang, Diponegoro Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third edition, 1882, available online. Retrieved: 2006 Al-Kitab. Al-Quran terjemahan. Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legal Identities. University of Michigan Press. Ensiklopedi Indonesia, 16.45, 18 Februari 2009 www.id.wikipedia.org DepKes RI, (1988), Pesan-Pesan baku Program Kesehatan Menurut Agama. http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/abdussalam/pidato/ toleransi.shtml [ 8 Nopember 2006] http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1203/09/0801.htm[07Nopember 2006]. http://blogwonox.blogspot.com/2012/05/konsep-nilai-norma-budaya- dan-agama.html M. Tholib, (1991), 60 Pedoman Rumah Tangga Islami, Jakarta, Al-Kautsar Panji Gumilang, SA.(2006)Toleransi Akidah dalam Beragam [Online]. Tarmizi Taher (2003).Profil Kepemimpinan Masyarakat Madani. [Online]. Tersedia: Soerjono Soekanto.2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Suhriman, Zaeni, ……, Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak, Surabaya Daftar Pustaka