SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Fungsi Profetik Agama dalam Hukum
Fungsi Profetik Agama dalam Hukum
fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga memuat
peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik, yang
berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral)
kearifan yg menjiwi langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga
membuat orang bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada Tuhan)
A. Kesadaran Taat Hukum
1. Pengertian Taat Hukum
 Umum
- Patuh terhadap aturan perundang-undangan, ketetapan dari pemerintah, pemimpin
yang dianggap berlaku oleh untuk orang banyak.
- Mematuhi aturan perundang-undangan untuk menciptakan kehidupan berbangsa
bernegara dan bermasyarakat yang berkeadilan.
 Islam
Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan oleh Al-
Quran dan hadits serta Ijma’ Ulama dengan sabar dan ikhlas.
2. Asas Hukum
a. Pengertian Asas Hukum
 Kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berfikir dan berpendapat.
 Kebenaran itu bertujuan dalam penegakan dan pelaksanaan hukum.
b. Asas Hukum Secara Umum
 Asa kepastian hukum
Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.
 Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status
ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
 Asas kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan
negara dan kelangsungan umat manusia.
c. Asas Hukum Secara Islam
 Asa kepastian hukum
Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.
Qs. Al-Maidah : 95
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan,
ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan
sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang
dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara
kamu sebagai had-ya yang dibawa sampai ke Kabah, atau (dendanya)
membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin, atau berpuasa
seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat
yang buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan
barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya.
Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.QS. al-
Mai'dah (5) : 95
 Asas keadilan
Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status
ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.
Qs. Shad : 26
“Allah memerintahkan para penguasa, penegak hukum sebagai khalifah di bumi
ini menegakan dan menjalankan hukum sabaik-baiknya tanpa memandang
status sosial, status ekonomi dan atribut lainnya”.
Qs. An-Nisa’ : 135 dan Qs. Al-Maidah : 8
Intinya : “Keadilan adalah asas titik tolak, proses dan sasaran hukum dalam
Islam”
“Siapa yang tidak menetapkan sesuatu dengan hukum yang telah ditetapkan
Allah itulah orang-orang yang aniaya”
 Asa kemanfaatan
Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan negara
dan kelangsungan umat manusia.
Qs. Al-Baqarah : 178
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,
hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang
mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan)
mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) mambayar
(diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian
itu adalah suatu keringanan dari Rabb kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa
yang melampui batas sesudah itu maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS.
2:178)
 Asa kejujuran dan kesukarelaan
QS. Al-Mudatsir : 38
“Setip individu terikat dengan apa yang ia kerjakan dan setiap individu tidak
akan memikul dosa orang (individu) lain”.
B. Profetik Agama Dalam Taat Hukum
a.Pengertian Profetik Agama Dalam Taat Hukum
1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang dicontohkan
Nabi Muhammad saw.
2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi/ Rasulullah
3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan / dicontohkan Rasulullah saw
b.Fungsi Profetik Agama
1. Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan
a. Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial masyarakat yang
salah atau kurang baik seperti :
 Dalam Deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan
masyarakat (Politik atau paham yang tidak sehat)
 Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu-
rambu hukum dan norma serta nilai yang ada
 Dalam Reduksionisme (penurunan kwalitas ilmu pengetahuan)
Ijazah ilegal dan aspal
Dalam Materialisme (kebendaan), pamer, glamour, poya-poya dsb
 Dalam Ekologi (lingkungan) ketidakseimbangan kehidupan dalam
masyarakat (Imbalance), baik materi dan non materi, baik lahir
maupun bathin
 Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi (Ends
of Pluralisme)
Intinya :
1)Dalam berpolitik, seperti :
Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu orang
2)Dalam Materialisme, seperti :
Ekonomi kapitalisme
3)Dalam Ekologi, seperti :
Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan umum dan
pendidikan moral, memisahkan pemerintahan negara dengan Agama).
Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia
4)Dalam Reduksionisme, seperti :
Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kwalitas ilmu pengetahuan
5)Dalam Kultural atau Budaya, seperti :
Hedonisme (hanya memburu dan mengejar kesenangan dunia)
2. Dalam Mengatasi / Merevitalisasi Keberagaman Dalam Menjalankan Agama
Dengan Back to Qur’an and Sunnah
a.Menjadikan Al-Quran dan Sunnah
 Sebagai sumber dan payung hukum dalam memahami dan
mengamalkan ajaran Islam
 Sebagai sumber rujukan dalam menyelesaikan dan memutuskan suatu
hukum -> QS.Al-Maidah : 48 – 49 QS. An-Nisa’ ; 59 dsb
b. Permasalahan yang ada bila tidak didapatkan dalam QS boleh melakukan
Istimbat hukum dengan tetap merujuk kepada QS. QS.Isra’ : 15 dan
Taqrir yang dikeluarkan Rasulullah saw.
c. Tidak menjadikan paham, mazhab, aliran sebagai keputusan final yang
Undervartable. Paham, aliran, mazhab tidak termasuk Tasyri’ hanya
bayan liat-tasyri’
d.Memperbolehkan Ikhtilaf, namun hanya pada masalah Ijtihadiyah
e. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak ditentukan
oleh QS, namun tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai
syari’at -> “antum a’lamubi umuri dunyakum”
f. Suatu hukum dari Ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat)
bukan merupakan keputusan final
c.Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum
1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan
hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu
kondisi masyarakat yang sadar dan taat hukum.
2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi
Rasulullah, agar manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia
dengan manusia, antara manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan).
3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan
Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai konflik sosial, politik bahkan
menjurus kepada perpecahan dan perperang

More Related Content

What's hot

5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkung
5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkung5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkung
5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkungWali Min
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatanAde Rahman
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatanari saputra
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautUlfa Pradipta
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2rakye-psik
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipFitria Anwarawati
 

What's hot (20)

5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkung
5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkung5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkung
5. tugas manusia pada diri sendiri, orang lain dan lingkung
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatan
 
KODE ETIK PERAWAT
KODE ETIK PERAWATKODE ETIK PERAWAT
KODE ETIK PERAWAT
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
Konsep diri
Konsep  diriKonsep  diri
Konsep diri
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Askep post partum
Askep post partumAskep post partum
Askep post partum
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul maut
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 

Similar to Fungsi profetik agama dalam hukum islam

makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at IslamKartika Dwi Rachmawati
 
pengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptx
pengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptxpengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptx
pengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptxKhiyaroh1
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Ltfltf
 
Makalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdf
Makalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdfMakalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdf
Makalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdfBregedekTutut
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)wahyudinia112
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)marisaphega
 
sumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihadsumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihadcmata07
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)mifrokhatullaily
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam  Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam rosasitihajar
 
ppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptxppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptxBadiMustakim
 
Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4NaufalArdiana
 
Istimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islamIstimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islamKhosenulhan Ab Rahman
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum IslamWanBK Leo
 

Similar to Fungsi profetik agama dalam hukum islam (20)

makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
 
pengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptx
pengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptxpengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptx
pengertian syariah dalam islam dalam pembelajaran.pptx
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2
 
Makalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdf
Makalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdfMakalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdf
Makalah_HUKUM_DAN_MORAL_DALAM_ISLAM_Disu.pdf
 
Karakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islamKarakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islam
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)
 
sumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihadsumber hukum islam & metode ijtihad
sumber hukum islam & metode ijtihad
 
Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)Sumber hukum islam (fiqih)
Sumber hukum islam (fiqih)
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam  Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Karakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islamKarakteristik hukum islam
Karakteristik hukum islam
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
ppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptxppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptx
 
Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4
 
Studi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhhStudi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhh
 
Studi hukum islam
Studi hukum islam Studi hukum islam
Studi hukum islam
 
Seputar Sekularisme
Seputar SekularismeSeputar Sekularisme
Seputar Sekularisme
 
Istimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islamIstimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islam
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum Islam
 

Fungsi profetik agama dalam hukum islam

  • 1. Fungsi Profetik Agama dalam Hukum Fungsi Profetik Agama dalam Hukum fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik, yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral) kearifan yg menjiwi langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga membuat orang bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada Tuhan) A. Kesadaran Taat Hukum 1. Pengertian Taat Hukum  Umum - Patuh terhadap aturan perundang-undangan, ketetapan dari pemerintah, pemimpin yang dianggap berlaku oleh untuk orang banyak. - Mematuhi aturan perundang-undangan untuk menciptakan kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat yang berkeadilan.  Islam Melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan yang telah ditetapkan oleh Al- Quran dan hadits serta Ijma’ Ulama dengan sabar dan ikhlas. 2. Asas Hukum a. Pengertian Asas Hukum  Kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berfikir dan berpendapat.  Kebenaran itu bertujuan dalam penegakan dan pelaksanaan hukum. b. Asas Hukum Secara Umum  Asa kepastian hukum
  • 2. Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu.  Asas keadilan Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya.  Asas kemanfaatan Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan negara dan kelangsungan umat manusia. c. Asas Hukum Secara Islam  Asa kepastian hukum Tidak ada satu perbuatan dapat dihukum kecuali atas kekuatan hukum dan perundang-undangan yang berlaku untuk perbuatan itu. Qs. Al-Maidah : 95 Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-ya yang dibawa sampai ke Kabah, atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya.
  • 3. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.QS. al- Mai'dah (5) : 95  Asas keadilan Berlaku adil terhadap semua orang tanpa memandang status sosial, status ekonomi, ras, keyakinan, agama dan sebagainya. Qs. Shad : 26 “Allah memerintahkan para penguasa, penegak hukum sebagai khalifah di bumi ini menegakan dan menjalankan hukum sabaik-baiknya tanpa memandang status sosial, status ekonomi dan atribut lainnya”. Qs. An-Nisa’ : 135 dan Qs. Al-Maidah : 8 Intinya : “Keadilan adalah asas titik tolak, proses dan sasaran hukum dalam Islam” “Siapa yang tidak menetapkan sesuatu dengan hukum yang telah ditetapkan Allah itulah orang-orang yang aniaya”  Asa kemanfaatan Mempertimbangkan asas kemanfaatan bagi pelaku dan bagi kepentingan negara dan kelangsungan umat manusia. Qs. Al-Baqarah : 178 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) mambayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Rabb kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa
  • 4. yang melampui batas sesudah itu maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS. 2:178)  Asa kejujuran dan kesukarelaan QS. Al-Mudatsir : 38 “Setip individu terikat dengan apa yang ia kerjakan dan setiap individu tidak akan memikul dosa orang (individu) lain”. B. Profetik Agama Dalam Taat Hukum a.Pengertian Profetik Agama Dalam Taat Hukum 1. Hal-hal yang digambarkan, dan dinyatakan oleh Agama memalui yang dicontohkan Nabi Muhammad saw. 2. Agama yang diajarkan atau dicontohkan oleh para Nabi/ Rasulullah 3. Contoh atau tauladan yang telah digariskan / dicontohkan Rasulullah saw b.Fungsi Profetik Agama 1. Dalam Mengatasi Krisis Kebudayaan dan Kemanusiaan a. Menjelaskan dan mengubah fenomena-fenomena sosial masyarakat yang salah atau kurang baik seperti :  Dalam Deideologisasi yang tidak sehat dan merugikan tatanan masyarakat (Politik atau paham yang tidak sehat)  Dalam keamanan dan kebebasan yang nyaris menabrak rambu- rambu hukum dan norma serta nilai yang ada
  • 5.  Dalam Reduksionisme (penurunan kwalitas ilmu pengetahuan) Ijazah ilegal dan aspal Dalam Materialisme (kebendaan), pamer, glamour, poya-poya dsb  Dalam Ekologi (lingkungan) ketidakseimbangan kehidupan dalam masyarakat (Imbalance), baik materi dan non materi, baik lahir maupun bathin  Dalam Kultural (kebudayaan, peradaban) seperti Globalisasi (Ends of Pluralisme) Intinya : 1)Dalam berpolitik, seperti : Enthnocenterisme = Pemerintahan ditangan satu orang 2)Dalam Materialisme, seperti : Ekonomi kapitalisme 3)Dalam Ekologi, seperti : Materialisme, Sekularisme (pemisahan antara pendidikan umum dan pendidikan moral, memisahkan pemerintahan negara dengan Agama). Agama terasing dari persoalan kehidupan manusia 4)Dalam Reduksionisme, seperti : Penurunan nilai, akhlak, kebenaran, kwalitas ilmu pengetahuan 5)Dalam Kultural atau Budaya, seperti : Hedonisme (hanya memburu dan mengejar kesenangan dunia)
  • 6. 2. Dalam Mengatasi / Merevitalisasi Keberagaman Dalam Menjalankan Agama Dengan Back to Qur’an and Sunnah a.Menjadikan Al-Quran dan Sunnah  Sebagai sumber dan payung hukum dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam  Sebagai sumber rujukan dalam menyelesaikan dan memutuskan suatu hukum -> QS.Al-Maidah : 48 – 49 QS. An-Nisa’ ; 59 dsb b. Permasalahan yang ada bila tidak didapatkan dalam QS boleh melakukan Istimbat hukum dengan tetap merujuk kepada QS. QS.Isra’ : 15 dan Taqrir yang dikeluarkan Rasulullah saw. c. Tidak menjadikan paham, mazhab, aliran sebagai keputusan final yang Undervartable. Paham, aliran, mazhab tidak termasuk Tasyri’ hanya bayan liat-tasyri’ d.Memperbolehkan Ikhtilaf, namun hanya pada masalah Ijtihadiyah e. Tidak memandang hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak ditentukan oleh QS, namun tetap mengacu pada sifat Basyariah Rasulullah sebagai syari’at -> “antum a’lamubi umuri dunyakum” f. Suatu hukum dari Ijtihad bersifat debatable (yang dapat dibantah, debat) bukan merupakan keputusan final c.Tujuan Profetik Agama Dalam Taat Hukum 1. Mendorong seseorang (manusia) berperilaku dan berbuat sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang sah serta sesuai QS, sehingga tercipta suatu kondisi masyarakat yang sadar dan taat hukum.
  • 7. 2. Mendorong seseorang berperilaku yang baik dengan mentauladani pribadi Rasulullah, agar manusia selamat dan bahagia dunia dan akhirat (antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan Allah serta dengan alam lingkungan). 3. Mengeluarkan manusia dari miopik (cara pandang yang sempit) dan Primordial dan Formalisme sempit yang akan melahirkan berbagai konflik sosial, politik bahkan menjurus kepada perpecahan dan perperang