SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Semester 02
Prodi Keperawatan

Modul 4

KDM II
Kegiatan Belajar II

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN PENYAKIT TERMINAL
DAN MENJELANG AJAL

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013

http://saribulih.files.wordpress.com/2012/05/3-h-taslim-menjenguk-pasien-di-rs-m-jamil-padang-yang-diduga-korban-geng-motor.jpg
Apakah anda sudah
paham tentang
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN
MENJELANG AJAL

http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg
Konsep Penyakit Terminal
Pengertian

Penyakit Terminal

Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut
akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh.
Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau
suatu kecelakaan.

http://rscarolus.atoma.co.id/wp-content/uploads/2011/12/DSC5508.jpg
Jenis

Penyakit Terminal
Penyakit-penyakit kanker.
Chronic Kidney Disease (CKD).
Stroke Multiple Sklerosis.
Akibat kecelakaan fatal.
HIV/ AIDS.

http://i597.photobucket.com/albums/tt55/sosialmedan/DSC01349.jpg
Kehilangan dan Berduka
Kematian adalah suatu kejadian alami
dan akan dialami oleh semua
makhluk hidup.

http://assets.jaringnews.com//3/2013/07/06/d5e5e5ffe4d97c23f149f5875869815c_7.jpg
Bekerja dan merawat pasien dalam proses kematian dan
keluarganya adalah merupakan tugas yang kompleks.
Empati, kesabaran dan keterlibatan didalamnya adalah merupakan
komponen penting bagi perawatan.
Perawat yang merawat pasien dalam proses kematian kadang
terhanyut pada kondisi simpati, hal ini yang harus dihindarkan.
http://us.images.detik.com/content/2010/05/12/501/perawat1.jpg
3

ISTILAH
tentang kehilangan
Berduka
Mourning
Kematian

http://intisari-online.com//media/images/6798_12_hal_pemicu_depresi_1.jpg
Jenis Kehilangan

Kehilangan yang aktual, Ini merupakan
perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang
tidak diharapkan atau tidak diinginkan. Misalnya,
seseorang kehilangan kaki, penglihatan atau
kemampuan berbicara.
Persepsi kehilangan, agak sulit diidentifikasi
sebab agak sulit dipahami oleh yang lain.
Contohnya: kehilangan nasib, peran, rasa percaya
diri, prestasi, atau harga diri dan konsep diri.
Kehilangan Maturasional, Kehilangan terjadi
sebagai hal yang normal dalam kehidupan.
Contohnya: pada saat anak mulai masuk sekolah
atau diterima di universitas yang jauh dari rumah,
maka anak dan orangtua merasa kehilangan.
Kehilangan situasional, terjadi dalam respon
tiba-tiba, tidak diprediksi dan kejadian khusus
yang memiliki kapasitas mengancam yang
meliputi fisiologis, psikologis dan keseimbangan
sosial. Misalnya, perceraian, berpisah dengan
keluarga, kelahiran anak, ancaman kehidupan, atau
penyakit kronis dan kematian.

http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
Jenis Kehilangan kehilangan ini
Kehilangan objek eksternal, Tipe

merujuk pada possession seseorang yang dirusak
oleh bencana alam, hilang, rusak, berpindah
tempat atau dicuri. Misalnya: keluarga yang
kehilangan rumah karena terbakar, seorang anak
menangis karena anjing kesayangannya hilang.
Kehilangan lingkungan yang dikenal, Ini adalah
bentuk kehilangan yang terjadi ketika berpisah
dari lingkungan yang dikenal. Kehilangan ini bisa
situasional atau katurasional. Contohnya seorang
lansia yang masuk ke panti lansia, dimana ini
merupakan lingkungan baru bagi mereka.
Kehilangan orang yang masih ada hubungan,
kehilangan dikatakan terjadi disebabkan oleh
orang mempunyai hubungan, misalnya: pasangan,
orang tua, saudara kandung, teman, rekan kerja,
tetangga, sudah pindah, hilang, berpisah, bercerai,
atau meninggal.
Kehilangan aspek diri, kehilangan atau
perubahan yang terjadi akibat perubahan pada diri
yang berkaitan dengan body image. Misalnya:
kepribadian, filosofi individu, pengalaman hidup,
budaya, usia, nilai-nilai dan system keyakinan.
http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
Pengertian

Berduka

Berduka adalah bagian dari kehidupan manusia, bersifat
umum dan suatu jalan hidup.
Berduka adalah respon total dari pengalaman emosional
dari kehilangan dan dimanifestasikan dalam pikiran,
perasaan dan tingkah laku (Kozier and Erb, 2007).

http://casavinaflorist.com/wp-content/uploads/2013/06/dukacita-24.jpg
Respon Saat

Berduka sangat bervariasi pada
Respon berduka

setiap orang, kadang-kadang disembunyikan
atau ditampakkan, tergantung dari tingkat
dukungan /support yang mereka dapatkan.
Balk dalam Satino (2005) mengatakan
bahwa “Respon fisik, perilaku, kognitif,
emosional dan domain spiritual dapat
dimanifestasikan selama pengalaman
berduka.”

http://beta1.sandiegofamilytherapy.net/wp-content/uploads/2010/12/Depression.jpg
Pengertian

Bereavement
(Perasaan Dirampas)

Bereavement adalah proses aktual seseorang
mengikuti kehilangan yang terjadi. Hal ini seperti
berfikir dan perasaan yang mengikuti pengalaman
dirampas atau kehilangan sesuatu yang bernilai.
Bereavement ini lebih luas dari perasaan berduka
dan merupakan respon yang subjektif terhadap
kehilangan seseorang yang dicintai atau seseorang
yang ada hubungan dengan klien.

http://misskania.files.wordpress.com/2013/02/sad-evening-wallpaper__yvt2.jpg
Faktor yang Mempengaruhi
Berduka
Model Survivor Dunia, Untuk bertahan tetap hidup, seseorang perlu
membuat hubungan yang baik antara dirinya dengan masyarakat
sekitarnya.
Budaya berpengaruh pada reaksi seseorang terhadap kehilangan.
Suku Tapanuli lebih dikenal dengan keterbukaannya, termasuk
perasaannya. Jumlah anggota keluarga juga dapat mempengaruhi
kehilangan/berduka, karena support/ dukungan dari keluarga yang
besar berbeda dengan anggota keluarga yang lebih sedikit.
Peran jenis kelamin, Reaksi terhadap kehilangan pada jenis kelamin
berbeda, Pria umumnya diharapkan “lebih kuat” dan memperlihatkan
hanya sedikit emosi selama berduka, sementara itu dapat diterima jika
wanita menunjukkan berduka dengan menangis.
Status sosial ekonomi seringkali berpengaruh pada support system
seseorang terhadap kehilangan. Seorang pensiunan atau orang yang
mempunyai asuransi contohnya, dapat menerima kehilangan dengan
tenang.
Keyakinan spiritual seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap
proses kehilangan atau berduka. Orang religius lebih tenang dan
tabah menghadapi kehilangan dan kematian.
http://dumexpasaribu.files.wordpress.com/2008/11/100_07452.jpg
Tahapan Berduka
Kubler-Ross menggambarkan tahapan

berduka terdiri dari lima tahap diantaranya
menolak (denial), marah (anger), tawarmenawar (bargaining), tertekan (depresi),
dan menerima (acceptance).
Usia dan Dampak Kehilangan
Usia mempengaruhi pengertian dan reaksi kehilangan.
Dengan pengalaman, orang biasanya meningkat pengertian/
pemahaman dan penerimaan hidup, kehilangan, dan kematian.
Reaksi terhadap kehilangan ini berbeda tiap tahap usia.
http://4.bp.blogspot.com/_1pxvs-kwgA8/TLJg0tBjC2I/AAAAAAAAAXo/6nOyaAkVrdk/s1600/Untitled+-+2.jpg
Tabel Perkembangan Konsep Kematian
Berdasarkan Tahapan Usia
USIA

KEPERCAYAAN/ SIKAP

Bayi sampai 5 tahun

-

5 sampai 9 tahun

-

9 sampai 12 tahun

-

Tidak tahu konsep kematian. Bayi merasakan
bentuk perpisahan berdasarkan pengertiannya
kemudian tentang kematian.
Mengembangkan sikap immobilitas dan tidak
beraktifitas sebagai sikap kematian
Mengerti bahwa kematian adalah final. Percaya
bahwa kematiannya sendiri bisa dicegah/dihindari.
Menghubungkan mati dengan serangan dan
penyiksaan.
Mengerti kematian sebagai akhir dari hidup yang
tak dapat dielakkan. Mulai mengerti tentang
kematian diri sendiri.
Mengekspresikan ide tentang kematian dari orang
tua atau orang dewasa lain.
12 sampai 18 tahun

-

18 sampai 45 tahun

-

45 sampai 65 tahun

-

65 tahun keatas

-

Takut dengan sesuatu dengan kematian.
Membayangkan kematian dapat didefinisikan,
kematian dapat terjadi akibat perilaku, misal :
ngebut dijalan, penganiayaan. Jarang berpikir
tentang kematian, tetapi memandangnya dalam
agama dan istilah filosofis.
Masih memegang konsep dari tahapan
perkembangan sebelumnya.
Memiliki sikap terhadap kemtian dipengaruhi oleh
agama dan kepercayaan budaya.
Menerima kematian sendiri.
Tidak menerima kematian orang tua dan teman
sebaya.
Pengalaman puncak kecemasan kematian.
Takut akan sakit yang lama.
Tidak menerima kematian anggota keluarga dan
teman sebaya.
Melihat kematian sebagai mempunyai arti yang
banyak, misal: bebas dari sakit, reuni dengan
anggota keluarga yang mati terdahulu
Gejala Berduka

Distres Somatic yang berulang
Rasa sesak di dada
Tercekik atau bernafas pendek
Merasa kosong di perut
Menarik nafas panjang
Kehilangan kekuatan otot

http://static.zalekarem.cloud.fishcms.cz/media/image/2-jak-se-zije-pacientum-s-depresi.jpg
Pengkajian
Kehilangan dan Berduka
3

TIPE
kesadaran

Tertutup, Mutual, Terbuka
Kesadaran Tertutup kematian mengancam.
Klien dan keluarga tidak menyadari adanya

Mungkin mereka tidak mengerti mengapa klien sakit, dan mereka
percaya bahwa klien akan sembuh.
Tenaga kesehatan mungkin percaya bahwa lebih baik tidak
mengkomunikasikan diagnosa dan prognosa penyakit kepada klien
dan keluarga.

Kesadarantenaga kesehatan tahu bahwa prognosa penyakit
Mutual
Klien, keluarga dan

adalah terminal, tetapi tidak membicarakan tentang itu dan berusaha
tidak membicarakan tentang penyakit itu.
Kadang-kadang klien menghindar dari diskusi tentang kematian
untuk mencegah keluarga dari stress.

Kesadaran Terbuka tentang ancaman kematian
Klien dan orang-orang disekitarnya tahu
dan merasa nyaman mendiskusikannya. Kesadaran ini memberikan
kesempatan pada klien untuk berpartisipasi mempersiapkan
kematian dan rencana tempat pemakaman.
Suatu studi mengindikasikan bahwa perawat lebih suka dengan
kesadaran terbuka ini dan lebih suka terlibat secara emosional
dengan kliennya. , sejak perawat “mengijinkan mereka melakukan
tindakan secara penuh tentang perawatan yang ideal”
(Field dalam Satino, 2005).
Peduli dan merawat klien yang menanti ajal adalah merupakan
tantangan sekaligus tanggung jawab bagi perawat.
Perawat perlu melibatkan keluarga pada klien yang
kehilangan dan klien yang menderita penyakit terminal.
http://static.liputan6.com/201309/perawat-sex-pasien-130920b.jpg
Berduka adalah normal, respon emosional terhadap kehilangan
adalah sangat subjektif, ini perlu untuk kesehatan mental dan fisik.
Perawat memerlukan pemahaman akan kebutuhan klien yang
akan meninggal, antara lain ketrampilan komunikasi dan juga
perawatan tubuh klien sesuai dengan kebutuhan dasar manusia.
http://www.beritajepang.com/wp-content/uploads/2010/07/KesulitanmempelajarihurufKanjicalonperawatasalIndonesiasulitbertahan.jpg

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminalValny Majid
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwaFransiska Oktafiani
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Dying & death
Dying & deathDying & death
Dying & deathiphee
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianMega Dwira
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminalAnitha Bunga
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienNelthy Almarbertin
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganKhanzaAresha
 
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautUlfa Pradipta
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminalKel. 4 askep pd pasien kritis & terminal
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal
 
Konsep kehilangan
Konsep kehilanganKonsep kehilangan
Konsep kehilangan
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Dying & death
Dying & deathDying & death
Dying & death
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 4 askep pd pasien kritis & terminal AKPER PEMKAB MUNA
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul maut
 

Similar to Kb 2 modul 4 kdm ii

asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianagemtime
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianOperator Warnet Vast Raha
 
Manusia dan penderitaan
Manusia dan penderitaan Manusia dan penderitaan
Manusia dan penderitaan Lela Warni
 
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematianpjj_kemenkes
 
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANGAskep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANGSurangga Jaya
 
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptxAsuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptxyuni937436
 
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.pptperubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.pptMuhammadIzwarHadi
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdfsamsulmuarif39
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakpjj_kemenkes
 
Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"
Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"
Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"KusugaKun
 
perawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptx
perawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptxperawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptx
perawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptxanangkuniawan
 

Similar to Kb 2 modul 4 kdm ii (20)

asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
 
1
11
1
 
Manusia dan penderitaan
Manusia dan penderitaan Manusia dan penderitaan
Manusia dan penderitaan
 
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
 
Nining file AKPER PEMKAB MUNA
Nining file AKPER PEMKAB MUNA Nining file AKPER PEMKAB MUNA
Nining file AKPER PEMKAB MUNA
 
Nining file
Nining fileNining file
Nining file
 
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANGAskep hargadiri rendah AKPER SUBANG
Askep hargadiri rendah AKPER SUBANG
 
Pp kdk ii
Pp kdk iiPp kdk ii
Pp kdk ii
 
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptxAsuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
Asuhan Keperawatan Lanjut usia Menjelang Ajal.pptx
 
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.pptperubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
perubahan fisik dan psikologis pada lansia.ppt
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Tugas jiwa (bu asminarsih) AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwa (bu asminarsih) AKPER PEMKAB MUNA Tugas jiwa (bu asminarsih) AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwa (bu asminarsih) AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anakModul 3 1 hospitalisasi pada anak
Modul 3 1 hospitalisasi pada anak
 
Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"
Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"
Ilmu Budaya dasar bab 6 "Manusia Dan penderitaan"
 
perawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptx
perawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptxperawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptx
perawatan untuk popGFGFGulasi rentan.pptx
 
Askep jiwa terminal
Askep jiwa terminalAskep jiwa terminal
Askep jiwa terminal
 

More from Uwes Chaeruman

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanUwes Chaeruman
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based EducationUwes Chaeruman
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhUwes Chaeruman
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Uwes Chaeruman
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Uwes Chaeruman
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Uwes Chaeruman
 

More from Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

Kb 2 modul 4 kdm ii

  • 1. Semester 02 Prodi Keperawatan Modul 4 KDM II Kegiatan Belajar II ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 http://saribulih.files.wordpress.com/2012/05/3-h-taslim-menjenguk-pasien-di-rs-m-jamil-padang-yang-diduga-korban-geng-motor.jpg
  • 2. Apakah anda sudah paham tentang ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg
  • 4. Pengertian Penyakit Terminal Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan. http://rscarolus.atoma.co.id/wp-content/uploads/2011/12/DSC5508.jpg
  • 5. Jenis Penyakit Terminal Penyakit-penyakit kanker. Chronic Kidney Disease (CKD). Stroke Multiple Sklerosis. Akibat kecelakaan fatal. HIV/ AIDS. http://i597.photobucket.com/albums/tt55/sosialmedan/DSC01349.jpg
  • 7. Kematian adalah suatu kejadian alami dan akan dialami oleh semua makhluk hidup. http://assets.jaringnews.com//3/2013/07/06/d5e5e5ffe4d97c23f149f5875869815c_7.jpg
  • 8. Bekerja dan merawat pasien dalam proses kematian dan keluarganya adalah merupakan tugas yang kompleks. Empati, kesabaran dan keterlibatan didalamnya adalah merupakan komponen penting bagi perawatan. Perawat yang merawat pasien dalam proses kematian kadang terhanyut pada kondisi simpati, hal ini yang harus dihindarkan. http://us.images.detik.com/content/2010/05/12/501/perawat1.jpg
  • 10. Jenis Kehilangan Kehilangan yang aktual, Ini merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang tidak diharapkan atau tidak diinginkan. Misalnya, seseorang kehilangan kaki, penglihatan atau kemampuan berbicara. Persepsi kehilangan, agak sulit diidentifikasi sebab agak sulit dipahami oleh yang lain. Contohnya: kehilangan nasib, peran, rasa percaya diri, prestasi, atau harga diri dan konsep diri. Kehilangan Maturasional, Kehilangan terjadi sebagai hal yang normal dalam kehidupan. Contohnya: pada saat anak mulai masuk sekolah atau diterima di universitas yang jauh dari rumah, maka anak dan orangtua merasa kehilangan. Kehilangan situasional, terjadi dalam respon tiba-tiba, tidak diprediksi dan kejadian khusus yang memiliki kapasitas mengancam yang meliputi fisiologis, psikologis dan keseimbangan sosial. Misalnya, perceraian, berpisah dengan keluarga, kelahiran anak, ancaman kehidupan, atau penyakit kronis dan kematian. http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
  • 11. Jenis Kehilangan kehilangan ini Kehilangan objek eksternal, Tipe merujuk pada possession seseorang yang dirusak oleh bencana alam, hilang, rusak, berpindah tempat atau dicuri. Misalnya: keluarga yang kehilangan rumah karena terbakar, seorang anak menangis karena anjing kesayangannya hilang. Kehilangan lingkungan yang dikenal, Ini adalah bentuk kehilangan yang terjadi ketika berpisah dari lingkungan yang dikenal. Kehilangan ini bisa situasional atau katurasional. Contohnya seorang lansia yang masuk ke panti lansia, dimana ini merupakan lingkungan baru bagi mereka. Kehilangan orang yang masih ada hubungan, kehilangan dikatakan terjadi disebabkan oleh orang mempunyai hubungan, misalnya: pasangan, orang tua, saudara kandung, teman, rekan kerja, tetangga, sudah pindah, hilang, berpisah, bercerai, atau meninggal. Kehilangan aspek diri, kehilangan atau perubahan yang terjadi akibat perubahan pada diri yang berkaitan dengan body image. Misalnya: kepribadian, filosofi individu, pengalaman hidup, budaya, usia, nilai-nilai dan system keyakinan. http://4.bp.blogspot.com/_NTIttEvUwfI/S6nWvBQwfzI/AAAAAAAAAFw/asz2aqT2YNw/s1600/Diary+Depresi.jpg
  • 12. Pengertian Berduka Berduka adalah bagian dari kehidupan manusia, bersifat umum dan suatu jalan hidup. Berduka adalah respon total dari pengalaman emosional dari kehilangan dan dimanifestasikan dalam pikiran, perasaan dan tingkah laku (Kozier and Erb, 2007). http://casavinaflorist.com/wp-content/uploads/2013/06/dukacita-24.jpg
  • 13. Respon Saat Berduka sangat bervariasi pada Respon berduka setiap orang, kadang-kadang disembunyikan atau ditampakkan, tergantung dari tingkat dukungan /support yang mereka dapatkan. Balk dalam Satino (2005) mengatakan bahwa “Respon fisik, perilaku, kognitif, emosional dan domain spiritual dapat dimanifestasikan selama pengalaman berduka.” http://beta1.sandiegofamilytherapy.net/wp-content/uploads/2010/12/Depression.jpg
  • 14. Pengertian Bereavement (Perasaan Dirampas) Bereavement adalah proses aktual seseorang mengikuti kehilangan yang terjadi. Hal ini seperti berfikir dan perasaan yang mengikuti pengalaman dirampas atau kehilangan sesuatu yang bernilai. Bereavement ini lebih luas dari perasaan berduka dan merupakan respon yang subjektif terhadap kehilangan seseorang yang dicintai atau seseorang yang ada hubungan dengan klien. http://misskania.files.wordpress.com/2013/02/sad-evening-wallpaper__yvt2.jpg
  • 16. Model Survivor Dunia, Untuk bertahan tetap hidup, seseorang perlu membuat hubungan yang baik antara dirinya dengan masyarakat sekitarnya. Budaya berpengaruh pada reaksi seseorang terhadap kehilangan. Suku Tapanuli lebih dikenal dengan keterbukaannya, termasuk perasaannya. Jumlah anggota keluarga juga dapat mempengaruhi kehilangan/berduka, karena support/ dukungan dari keluarga yang besar berbeda dengan anggota keluarga yang lebih sedikit. Peran jenis kelamin, Reaksi terhadap kehilangan pada jenis kelamin berbeda, Pria umumnya diharapkan “lebih kuat” dan memperlihatkan hanya sedikit emosi selama berduka, sementara itu dapat diterima jika wanita menunjukkan berduka dengan menangis. Status sosial ekonomi seringkali berpengaruh pada support system seseorang terhadap kehilangan. Seorang pensiunan atau orang yang mempunyai asuransi contohnya, dapat menerima kehilangan dengan tenang. Keyakinan spiritual seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap proses kehilangan atau berduka. Orang religius lebih tenang dan tabah menghadapi kehilangan dan kematian. http://dumexpasaribu.files.wordpress.com/2008/11/100_07452.jpg
  • 17. Tahapan Berduka Kubler-Ross menggambarkan tahapan berduka terdiri dari lima tahap diantaranya menolak (denial), marah (anger), tawarmenawar (bargaining), tertekan (depresi), dan menerima (acceptance).
  • 18. Usia dan Dampak Kehilangan
  • 19. Usia mempengaruhi pengertian dan reaksi kehilangan. Dengan pengalaman, orang biasanya meningkat pengertian/ pemahaman dan penerimaan hidup, kehilangan, dan kematian. Reaksi terhadap kehilangan ini berbeda tiap tahap usia. http://4.bp.blogspot.com/_1pxvs-kwgA8/TLJg0tBjC2I/AAAAAAAAAXo/6nOyaAkVrdk/s1600/Untitled+-+2.jpg
  • 20. Tabel Perkembangan Konsep Kematian Berdasarkan Tahapan Usia USIA KEPERCAYAAN/ SIKAP Bayi sampai 5 tahun - 5 sampai 9 tahun - 9 sampai 12 tahun - Tidak tahu konsep kematian. Bayi merasakan bentuk perpisahan berdasarkan pengertiannya kemudian tentang kematian. Mengembangkan sikap immobilitas dan tidak beraktifitas sebagai sikap kematian Mengerti bahwa kematian adalah final. Percaya bahwa kematiannya sendiri bisa dicegah/dihindari. Menghubungkan mati dengan serangan dan penyiksaan. Mengerti kematian sebagai akhir dari hidup yang tak dapat dielakkan. Mulai mengerti tentang kematian diri sendiri. Mengekspresikan ide tentang kematian dari orang tua atau orang dewasa lain.
  • 21. 12 sampai 18 tahun - 18 sampai 45 tahun - 45 sampai 65 tahun - 65 tahun keatas - Takut dengan sesuatu dengan kematian. Membayangkan kematian dapat didefinisikan, kematian dapat terjadi akibat perilaku, misal : ngebut dijalan, penganiayaan. Jarang berpikir tentang kematian, tetapi memandangnya dalam agama dan istilah filosofis. Masih memegang konsep dari tahapan perkembangan sebelumnya. Memiliki sikap terhadap kemtian dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan budaya. Menerima kematian sendiri. Tidak menerima kematian orang tua dan teman sebaya. Pengalaman puncak kecemasan kematian. Takut akan sakit yang lama. Tidak menerima kematian anggota keluarga dan teman sebaya. Melihat kematian sebagai mempunyai arti yang banyak, misal: bebas dari sakit, reuni dengan anggota keluarga yang mati terdahulu
  • 22. Gejala Berduka Distres Somatic yang berulang Rasa sesak di dada Tercekik atau bernafas pendek Merasa kosong di perut Menarik nafas panjang Kehilangan kekuatan otot http://static.zalekarem.cloud.fishcms.cz/media/image/2-jak-se-zije-pacientum-s-depresi.jpg
  • 25. Kesadaran Tertutup kematian mengancam. Klien dan keluarga tidak menyadari adanya Mungkin mereka tidak mengerti mengapa klien sakit, dan mereka percaya bahwa klien akan sembuh. Tenaga kesehatan mungkin percaya bahwa lebih baik tidak mengkomunikasikan diagnosa dan prognosa penyakit kepada klien dan keluarga. Kesadarantenaga kesehatan tahu bahwa prognosa penyakit Mutual Klien, keluarga dan adalah terminal, tetapi tidak membicarakan tentang itu dan berusaha tidak membicarakan tentang penyakit itu. Kadang-kadang klien menghindar dari diskusi tentang kematian untuk mencegah keluarga dari stress. Kesadaran Terbuka tentang ancaman kematian Klien dan orang-orang disekitarnya tahu dan merasa nyaman mendiskusikannya. Kesadaran ini memberikan kesempatan pada klien untuk berpartisipasi mempersiapkan kematian dan rencana tempat pemakaman. Suatu studi mengindikasikan bahwa perawat lebih suka dengan kesadaran terbuka ini dan lebih suka terlibat secara emosional dengan kliennya. , sejak perawat “mengijinkan mereka melakukan tindakan secara penuh tentang perawatan yang ideal” (Field dalam Satino, 2005).
  • 26. Peduli dan merawat klien yang menanti ajal adalah merupakan tantangan sekaligus tanggung jawab bagi perawat. Perawat perlu melibatkan keluarga pada klien yang kehilangan dan klien yang menderita penyakit terminal. http://static.liputan6.com/201309/perawat-sex-pasien-130920b.jpg
  • 27. Berduka adalah normal, respon emosional terhadap kehilangan adalah sangat subjektif, ini perlu untuk kesehatan mental dan fisik. Perawat memerlukan pemahaman akan kebutuhan klien yang akan meninggal, antara lain ketrampilan komunikasi dan juga perawatan tubuh klien sesuai dengan kebutuhan dasar manusia. http://www.beritajepang.com/wp-content/uploads/2010/07/KesulitanmempelajarihurufKanjicalonperawatasalIndonesiasulitbertahan.jpg

Editor's Notes

  1. Cobaperhatikantingkatanpenerimaanpasiensaudara yang mengalamipenyakitChronic Kidney Diseases (CKD)? Cobabandingkandengantingkatanpenerimaanpasiendenganfrakturcruris? Perbedaantingkatanpenerimaaninipastimunculdikarenakanjenispenyakit yang berbeda.
  2. Coba Anda sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi berduka? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi respon seseorang dalam berduka, yaitu:
  3. Secara fisiologi, tubuh merespon pada kejadian atau antisipasi kehilangan dengan reaksi stress. Perawatmengkajiberdukakliendankeluargatentangkehilanganuntukmendeteksi phase atautahapberduka. Gambarangejalaberdukaadalahsebagaiberikut:
  4. Pada kasus penyakit terminal, status kesadaran pada orang yang menanti ajal dan sikap keluarga terhadap kemampuan komunikasi perawat secara bebas dengan klien dan tenaga kesehatan lain akan membantu dalam proses kehilangan.