2. Apakah anda sudah memahami program
kerjasama quick win pelayanan darah ?
Siapa yang terlibat di dalam kerjasama ini ?
Mengapa harus ada program kerjasama ?
Apa peran dari Puskesmas ?
Apa kegiatan dari kerjasama ini ?
2
3. POKOK POKOK KERJASAMA (1)
MENDUKUNG UTD
DALAM
REKRUITMEN DAN
MENJALANKAN
FUNGSI UKM DI
PKM
(10-15% BPPD)
3
MELIBATKAN
PUSKESMAS DAN
MASYARAKAT UNTUK
AKTIF MENJADI
DONOR DARAH :
PENDAMPING
(PENGGANTI)
DONOR DARAH
SUKARELA
4. POKOK POKOK KERJASAMA (2)
MEMINIMALISASI JUMLAH
DONOR YANG DITOLAK DI
UTD YANG MASIH BISA
DIDETEKSI DI UTD
4
SELEKSI
AWAL
DONOR DI
PUSKESMA
S
DATA THN 2014
DONOR DARAH YANG
DITOLAK: 432.981, AKIBAT
HB RENDAH, BB RENDAH,
HIPO/HIPERTENSI,
PERILAKU BERISIKO DLL
5. POKOK POKOK KERJASAMA (3)
JUMLAH, JENIS
DAN TEPAT WAKTU
5
PEMENUHAN
KETERSEDIA
AN STOK
DARAH DI
UTD
DATA THN 2014
TOTAL PENDONOR : 3,054.747
(BAYARAN : 6.952)
PRODUKSI : 4,644,863
KEKURANGAN SESUAI
STANDAR WHO: 400 RB
6. DATA PRODUKSI DARAH
NO NAMA PROVINSI
NAMA KEGIATAN
Quick Wins
Jumlah Penduduk
Produksi
Darah
STANDAR
1 SUMATERA BARAT 5,617,977 54.383 112.360 (48,4%)
2 KALIMANTAN TIMUR 3,548,124 65.006 70.962 (91,6%)
3 SULAWESI TENGAH 2,935,343 16.335 58.706 (27,82%)
4 SULAWESI TENGGARA 2,691,623 13.491 53.832 (25,06%)
5 MALUKU 1,866,248 14.762 37.342 (39,53%)
6 PAPUA 4,224,232 26.231 84.484 (31,10%)
7 Sumsel 8,528,719 67.693 170.574 (40%)
8 DKI 9,603,417 328.408 192.068 (170,9%)
9 KOTA BANDUNG 2,182,661 119,544 43.653 (273%)
6
7. YANG DITOLAK
1. DKI :
• BB : -
• HB : 52.278
• KONDISI MEDIS LAINNYA: 7.953
• SEBAB MEDIS LAINNYA: 23.825
2. KOTA BANDUNG: 25.522
• BB : 5.514
• HB : 14.568
• KONDISI MEDIS LAINNYA: 4.229
• SEBAB MEDIS LAINNYA: 1.211
7
8. Pelaksanaan Program Kerja Sama dilakukan
berdasarkan sistem rujukan dan prinsip portabilitas.
Kerjasama ini melibatkan masyarakat untuk menjai
pendonor aktif dari donor pendamping menjadi
donor sukarela
Bagi Puskesmas:
kegiatan rekrutmen donor merupakan bagian dari
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) menjadi
donor darah maka yang bersangkutan berupaya
memelihara kesehatannya.
Seleksi awal donor akan menurunkan penolakan donor
di UTD
8
9. Meningkatnya kesadaran keluarga ibu hamil dan masyarakat
untuk menyumbangkan darah meningkatkan ketersediaan
darah.
Ketersediaan darah tepat waktu dan terjangkau membantu
menurunkan AKI akibat perdarahan.
Dalam pelaksanaannya, perlu dilakukan pembinaan. Salah
satu bentuknya melalui monev kegiatan Program Kerja Sama.
Monev dilakukan secara berjenjang dan berkala oleh
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota.
10. A. Tujuan pembelajaran umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan
monitoring dan evaluasi kegiatan Program Kerja Sama.
B. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Melakukan monitoring kegiatan Program Kerja Sama
Melakukan evaluasi kegiatan Program Kerja Sama.
10
11. Pokok Bahasan 1 : Monitoring Kegiatan Kerja
Sama.
Pokok Bahasan 2 : Evaluasi Kegiatan Kerja Sama.
11
12. Tugas baca modul
Curah pendapat
Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
Latihan pengisian Formulir Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan Program Kerja Sama Bulanan (TPK1)
Penugasan kelompok penyusunan panduan monitoring
dan evaluasi Program Kerja Sama (TPK 1 dan 2)
12
14. Menurut World Health Organization (WHO)
monitoring adalah suatu proses pengumpulan
dan analisis informasi dari penerapan suatu
program termasuk mengecek secara reguler
untuk melihat apakah kegiatan/program itu
berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang
dilihat /ditemui dapat diatasi.
15. TUJUAN MONITORING
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah
sesuai dengan rencana.
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat
diatasi.
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang
digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk
memperoleh ukuran kemajuan.
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah
tanpa menyimpang dari tujuan.
16. 1
• Menjamin akses pelayanan darah yang
berkualitas khususnya penyediaan darah
bagi kebutuhan ibu hamil, bersalin dan nifas
2
• Kegiatan tersebut dilakukan secara
berjenjang dan berkala oleh Kementerian
Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota selaku pengawas
17. TUJUAN PROGRAM KERJA SAMA
Menjamin terpenuhinya kebutuhan
darah yang aman bagi ibu melahirkan
disuatu wilayah.
Meningkatkan peran serta
masyarakat untuk menjadi pendonor
darah sukarela.
Meningkatkan dukungan dari
pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota
18. PKM
• Pencatatan dan pelaporan bulanan
kepada Dinas Kesehatan mengenai
calon donor darah pendamping ibu
hamil yang telah disiapkan dengan
tembusan ke UTD
UTD
• Pencatatan dan pelaporan bulanan kepada
Dinas Kesehatan mengenai donor darah
didapatkan dari calon donor darah
pendamping ibu hamil yang disiapkan
dengan tembusan ke Puskesmas
Pengawas dapat membandingkan apakah kegiatan-kegiatan
yang dijalankan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Apabila
ditemukan penyimpangan maka dapat diatasi
19. Dalam monitoring, perlu
diperhatikan bahwa pelaksanaan
Program Kerja Sama disesuaikan
dengan kondisi di daerah masing-
masing, termasuk ketersediaan
darah di Unit Transfusi Darah
(UTD).
20. Penyusunan indikator kegiatan Program Kerja
Sama
Penentuan metode pengumpulan data.
Penyusunan kerangka acuan monitoring.
Penyusunan laporan monitoring.
Pelaporan hasil monitoring.
21. • Salinan dan validitas dokumen Kerjasama
• Laporan kegiatan monitoring Dinkes Prov
Kemenkes ke
Dinkes Provinsi
• Salinan dan validitas dokumen Kerjasama
• Laporan bulanan donor darah dari UTD kepada
Dinas Kesehatan
• Laporan kegiatan monitoring Dinkes Kab/Kota
• Laporan pelayanan transfusi darah dari RS untuk
ibu hamil
Kemenkes &
Dinkes Prov ke
Dinkes Kab/Kota
22. • Laporan kegiatan rekrutmen donor
• Laporan kegiatan seleksi donor
• Laporan Program P4K Puskesmas
• Laporan umpan balik rujukan ibu hamil dari
Rumah Sakit kepada Puskesmas
Kemenkes, Dinkes
Prov & Dinkes
Kab/Kota ke PKM
• Laporan bulanan kepada Dinas Kesehatan
mengenai donor darah
• Laporan persediaan darah di UTD
Kemenkes, Dinkes
Prov & Dinkes
Kab/Kota ke UTD
23. METODE PENGUMPULAN
DATA
1. Observasi lapangan
2. Wawancara dengan Kepala Puskesmas/
Penanggung Jawab Program Kerja Sama
3. Studi dokumentasi melalui laporan yang ada di
Puskesmas
24. Dasar pelaksanaan monitoring.
Tujuan pelaksanaan monitoring.
Output monitoring.
Sasaran puskesmas yang akan dimonitor.
Waktu monitoring.
Tim pengawas.
Sumber biaya dan anggaran monitoring.
Instrumen monitoring.
26. Pengawas melaporkan hasil monitoring kepada
pejabat terkait, lintas program dan lintas sektor.
Pelaporan dapat berupa langsung maupun tidak
langsung.
Lewat pelaporan ini diharapkan masing-masing
pemangku kepentingan dapat melakukan tindak lanjut
berupa perbaikan pelaksanaan kegiatan Program
Kerja Sama yang dilakukan di masing-masing instansi
sesuai saran.
29. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan
membandingkan realisasi masukan
(input), keluaran (output), dan hasil
(outcome) terhadap rencana dan
standar.
Evaluasi merupakan kegiatan penilaian
hasil yang diperoleh selama periode
tertentu
30. Evaluasi bertujuan melihat tingkat keberhasilan
pengelolaan kegiatan melalui kajian manajemen dan
output pelaksanaannya serta permasalahan yang
dihadapi.
Evaluasi memberikan kesimpulan dalam bentuk umpan
balik sehingga dapat terus mengarahkan pencapaian
visi/misi/sasaran yang telah ditetapkan.
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara yang
terjadi dengan yang direncanakan, serta mengaitkannya
dengan kondisi lingkungan yang ada.
31. Arah evaluasi bukan pada apakah informasi yang
disediakan benar atau salah, tetapi lebih diarahkan pada
perbaikan yang diperlukan atas implementasi
kebijakan/program/kegiatan.
Evaluasi lebih bersifat menilai hasil yang diperoleh dalam
Program Kerja Sama dalam rangka mengukur tingkat
keberhasilan program.
Evaluasi kegiatan Program Kerja Sama juga dilakukan
secara berjenjang dan berkala oleh Kementerian
Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
35. Program kerja sama pelayanan darah antara
Puskesmas ke UTD, RS dan Dinas bertujuan
untukmenurunkan AKI.
Komitmen atas tanggung jawab masing-
masing unit merupakan kunci berjalannya
kerja sama.
Monitoring dan evaluasi diperlukan untuk
mengidentifikasi permasalahan dan perbaikan
berkesinambungan
36.
37. DISKUSI KELOMPOK
• DIBAGI 3 KELOMPOK
• MASING-MASING KELOMPOK:
–MEMILIH KETUA DAN SEKRETARIS
–IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
BERDASARKAN TAHAPAN PELAKSANAAN
–SOLUSI / MODIFIKASI
• WAKTU 60 MENIT
• PRESENTASI TIAP KELOMPOK 15 MENIT
38. TAHAPAN PELAKSANAAN PROGRAM
1. Dinas kesehatan mengidentifikasi Puskesmas, UTD, dan RS
yang akan melakukan kerja sama
2. Penandatanganan nota kesepahaman dan/atau perjanjian
kerjasama oleh para pihak
3. Peningkatan kapasitas dan bimbingan teknis bagi tenaga
kesehatan di Puskesmas untuk pengelolaan program
4. Pelaksanaan program
5. Pencatatan dan pelaporan
6. Monitoring dan evaluasi
39. 39
UTD :
1. Menjamin ketersediaan darah yang aman dan
berkualitas
2. Melakukan pembinaan dan pendampingan
teknis kepada Puskesmas untuk rekrutmen
DDS
3. Melakukan seleksi donor, pengambilan dan
pengolahan darah donor dari donor pendamping
4. Pendistribusian darah ke BDRS
RS :
1. Melakukan koordinasi dengan UTD untuk
menjamin ketersediaan ibu hamil yang akan
melahirkan
2. Merawat dan memberikan tranfusi darah kepada
pasien
3. Melakukan koordinasi dengan Dinkes dlm
peningkatan kapasitas nakes Pusksmas untuk
pemeriksaan dan deteksi kehamilan dengan
Risti
1. Sosialisasi mengenai donor darah sukarela di wilayah
kerjanya
2. Mendata semua ibu hamil, mengidentifikasi ibu hamil
dengan risti atau mempunyai gol. Darah langka
3. Mengedukasi ibu hamil dan keluarganya agar
menyiapkan minimal 4 calon donor pendamping siaga
per ibu hamil
4. Memberikan informasi tentang persyaratan donor
5. Melakukan pemeriksaan Hb dan gol darah ibu hamil
dan kesesuaian gol darah calon donor dengan ibu
hamil
6. Melakukan seleksi awal calon donor darah
7. Menginformasikan daftar ibu hamil dan Taksiran Partus
kepada UTD serta calon donor siaga yang telah
disiapkan
8. Mengirimkan donor siaga ke UTD untuk pengambilan
darah (7-10 hari sebelum taksiran patus ibu hamil yg
bersangkutan)
9. Merujuk ibu hamil risiko tinggi yang akan melahirkan ke
RS
PUSKESMAS
NOTA KESEPAHAMAN DI DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA
KERJA SAMA PUSKESMAS, UTD DAN RS DALAM PELAYANAN
DARAH UNTUK MENURUNKAN AKI
AZAS PORTABILITAS DAN DISESUIKAN DENGAN
KONDISI DAERAH MASING-MASING