SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat
menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya
yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik)
(Bambang, 1998)
Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang
menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut
membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi.
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis
tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya
gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika,
beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia
dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi
tumbuan dengan tampa keraguaan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Spermatophyta ?
2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?
3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta
2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta
3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Spermatophyta
Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap
dipelihara dan dikembangkan.
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson.
Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga").
Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio.
Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina,
namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida.
Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio
dengan nama Magnoliophyta.
Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan
meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem
APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson
tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms
(sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak
resmi).
Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi
Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi
filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan
umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil
"Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada
tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II.
Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode
pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa
monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots
(bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok
bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang
dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-
ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima
mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap
parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk
kemudahan penyebutan.
B. Ciri-ciri Spermatophyta
Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :
1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi
2. Bentuk tubuhnya bervariasi
3. Cara hidup fotoautotrof
4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)
5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem
6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk
tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta
mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan
penyerbukan dan pembuahan.
Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya.
Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan
heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina,
sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam
strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta,
ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah,
monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan
subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji
tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan
kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya.
Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
Manfaat Gymnospermae
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :
a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca
(pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium
guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
C. Pengelompokan Spermatophyta
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi
karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup)
adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji
terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang
masih bertahan:
 Bennetophyta, punah
 Cordaitophyta, punah
 Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae
 Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
 Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
 Pinophyta, tumbuhan runjung
 Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan
Welwitschia.
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam
kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku
rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber
energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut,
tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai
sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna,
dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri
dan bahan obat-obatan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini
tetap dipelihara dan dikembangkan.
2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi,
Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi
ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem,
Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih
bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae,
Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya)
dan Welwitschia
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga"
Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta.
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang.
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas
Negeri Malang.
Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.

More Related Content

What's hot

6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)
Rendy Bagus
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
UNESA
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
ENCIK ROSIANA
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
Rian Maulana
 

What's hot (20)

PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)6. buah (fructus) & biji (semen)
6. buah (fructus) & biji (semen)
 
M13 kelompok 7 akar dan batang
M13 kelompok 7 akar  dan batangM13 kelompok 7 akar  dan batang
M13 kelompok 7 akar dan batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptx
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Subclass Dialypetalae
Subclass DialypetalaeSubclass Dialypetalae
Subclass Dialypetalae
 
Monokotil
MonokotilMonokotil
Monokotil
 
PLANARIA (BIOLOGI X)
PLANARIA (BIOLOGI X)PLANARIA (BIOLOGI X)
PLANARIA (BIOLOGI X)
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 

Similar to Makalah spermatophyta

Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Dody Perdana
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
Michelleregina
 
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKERKLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
Alfi Yuliyanti
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
mohtheaeng
 

Similar to Makalah spermatophyta (20)

Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Tumbuhan berbunga
Tumbuhan berbungaTumbuhan berbunga
Tumbuhan berbunga
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KINGDOM PLANTAE
KINGDOM PLANTAEKINGDOM PLANTAE
KINGDOM PLANTAE
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 
Bryophyta
BryophytaBryophyta
Bryophyta
 
Makalah btr
Makalah btrMakalah btr
Makalah btr
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Presentation botani Spermatophyta
Presentation botani SpermatophytaPresentation botani Spermatophyta
Presentation botani Spermatophyta
 
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKERKLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
KLASIFIKASI MENURUT RH.WHITTAKER
 
Bab 7 plantae
Bab 7 plantae Bab 7 plantae
Bab 7 plantae
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)
 
alga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan paku
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah spermatophyta

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998) Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.
  • 2. A. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari Spermatophyta ? 2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ? 3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae? B. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta 2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta 3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Spermatophyta Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi). Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi
  • 4. filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri- ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan. B. Ciri-ciri Spermatophyta Spermatophyta mempunyai ciri antara lain : 1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi 2. Bentuk tubuhnya bervariasi 3. Cara hidup fotoautotrof 4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai) 5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem 6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
  • 5. Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal. Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
  • 6. Manfaat Gymnospermae Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu : a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis) b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus) c. Untuk makanan (Gnetum gnemon) d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria). b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) Angiospermae memiliki ciri antara lain : • Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah • Mempunyai bunga sejati • Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. • Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu : a. Monocotyledoneae (berkeping satu) Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji berkeping satu 2) Berakar serabut 3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. 4) Tidak bercabang. 5) Akar dan batang tidak berkambium. Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
  • 7. b. Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua 2) Berakar tunggang 3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. 4) Batang bercabang 5) Akar dan batang berkambium. Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet). C. Pengelompokan Spermatophyta Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:  Bennetophyta, punah  Cordaitophyta, punah  Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae  Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba  Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya  Pinophyta, tumbuhan runjung
  • 8.  Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia. Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut: 1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis 2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950 3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183 5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035 6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173 7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350 9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025 Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.
  • 9.
  • 10. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa : 1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. 2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). 3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia
  • 11. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga" Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta. Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang. Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas Negeri Malang. Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.