SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Download to read offline
i
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
SALAK
2016
LAPORAN AKHIR
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA MIKROHYDRO KABUPATEN PAKPAK
BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi tim untuk
dapat melakukan kajian Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) di Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun maksud dilakukan kajian ini adalah untuk
menganalisis kelayakan pembangunan PLTMH di Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan demikian,
diharapkan nantinya akan dapat diteruskan menjadi sebuah Studi Kelayakan Bisnis untuk diajukan
kepada Pemerintah.
Terima kasih diucapkan kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pakpak Bharat atas
kepercayaan yang telah diberikan kepada kami untuk menganalisis kelayakan pembangunan PLTMH
di wilayah ini. Ucapakan terima kasih juga kepada Kepala Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat dan
seluruh staf yang telah memberikan informasi dan kepercayaan sehngga penelitian ini dapat
dilaksanakan. Diharapkan dalam kajian ini ada kelayakan atas pembangunan PLTMH dan dengan
demikian peranan Bapeda di Kabupaten Pakpak Bharat dapat lebih besar lagi agar dapat terjadi
peningkatan kinerja energy di masa yang akan datang.
Medan, Juni 2016
Tim Peneliti
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
1.3. Pencapaian Lokasi Pekerjaan
1.4. Laporan Studi Kelayakan
BAB II DESKRIPSI LOKASI SUDI
2.1. Letak dan Geografis
2.1.1. Kondisi Geografis
2.2. Kondisi Geologi
2.2.1. Kondisi Geologi Regional
2.2.2. Litologi dan Stratigrafi
2.2.3. Struktur Geologi
2.3. Kondisi Meteo-Hidrologi
2.4. Kondisi Sosial Ekonomi
BAB III ANALISA HIDROLOGI DAN POTENSI PLTM
3.1. Umum
3.2. Data Hidrologi
3.2.1. Data DAS
3.2.2. Data Curah Hujan
3.2.3. Data Debit
3.3. Analisa Hidrologi
3.3.1. Curah Hujan Rancangan
3.3.2. Debit Banjir Rancangan
3.3.3. Debit Andalan
3.3.4. Perbandingan Debit Andalan PLTM
3.4. Debit Pemeliharaan (Ecological / Maintenance Flow)
3.5. Potensi Pembangkit Lisrik
3.6. Pengembangan Potensi Optimum
BAB IV STUDI KELISTRIKAN
4.1. Umum
4.2. Konsep Desain Sistem Pembangkit Tenaga Listrik
4.3. Kecukupan Pembangkit Terhadap Kebutuhan
BAB V PRAKIRAAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
5.1. Prakiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
5.1.1. Biaya Investasi
5.1.2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan (OP) Tahunan (OM Annual Cost)
5.2. Manfaat Pekerjaan
5.3. Analisa Ekonomi
5.3.1. Umum
5.3.2. Economic Internal Rate of Return (EIRR)
5.3.3. Net Present Value (NPV)
5.3.4. Benefit Cost Ratio (BCR)
BAB VI KESIMPULAN
iv
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 1 - 1
BAB
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusiaterutama
untuk mendorong roda perekonomian masyarakat. Namun ketersediaanenergy listrik yang
dimiliki PT. PLN Sumatera Utara saat ini belum memenuhi kebutuhanmasyarakat secara
maksimal dari keseluruhan mesin-mesin pembangkit listrik yang adasaat ini. Krisis listrik
yang terjadi di Pakpak Bharat disebabkan tidak adanya keseimbangan antara persediaan
dan permintaan apalagi sejak terjadinya krisis moneter serta dipacu pertumbuhan beban
yang terus meningkat setiap tahun. Krisis listrik di Kabupaten Pakpak Bharat perlu segera
di tuntaskan. Bila semua potensi listrik dapat dibangkitkan, maka Kabupaten Pakpak
Bharat juga akan mampu memasok tenaga listrik untuk kebutuhan daerah lain di Sumatera
Utara.
Dalam rangka peningkatan penyediaan tenaga listrik di Indonesia serta dalam usaha
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak, Pemerintah membuat program
peningkatan pembangunan pembangkit listrik alternatif non minyak antara lain dengan
memanfaatkan potensi sumberdaya alam berupa air sungai yang banyak terdapat diseluruh
Indonesia.Untuk maksud tersebut diupayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga air
oleh pihak swasta. Tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit yang dibangun oleh
pihakswasta nantinya akan dimanfaatkan oleh PT. PLN (Persero) guna memenuhi
kebutuhan tenaga didaerah setempat melalui suatu perjanjian jual beli tenaga listrik – PPA
(Power Purchase Agreement)- antara PT. PLN (Persero) dengan pihak swasta tersebut.
Upaya tersebut akan dilaksanakan dengan, optimalisasi sumber energi primer dengan
memanfaatkan sumber daya air dan lahan yang tersedia di wilayah Kabupaten Pakpak
Bharat Provinsi Sumatera Utara untuk pembangkit listrik tenaga air.
Dalam perencanaan pembangunan PLTM dilakukan studi kelayakan dan desain rinci
(detail design) pada aliran Sungai Lae Kombih, Sungai Lae Ordi dan Lae Sikundur yang
terletak di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi SumateraUtara. Pembangkit Listrik Tenaga
1
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 1 - 2
Mikro-Hidro (PLTM) merupakan sejenis pembangkit tenaga listrik yang mirip dengan
PLTA, hanya sekalanya lebih kecil. Air dari sungai menggerakan pemutar kincir secara
alami dan disambung ke generator untuk menghasilkan listrik. Listrik yang bisa dihasilkan
dengan kincir (terapung) bisa sampai 3.000 watt, jika air sungai mengalir dengan deras dan
secara terus-menerus. Ada juga turbin yang dipakai untuk mini-hidro, tetapi sudah
memerlukan pengaturan air dari sungai secara khusus agar tekanan lebih tinggi (melewati
bendungan atau melewati pipa). Turbin mini-hidrobisa menghasilkan listrik lebih dari
100.000 watt. Salah satu solusi menghadapi masalah kelistrikan terutama di daerah
perdesaan adalah pembangkit listrik tenaga air skala mini. Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara telah memulai kegiatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
(PLTM) sejak akhir dasawarsa 90-an. Sampai saat ini telah dibangun delapan unit PLTM
dalam rangka program ketenaga listrikan perdesaan. Namun demikian kebutuhan akan
energi yang semakin meningkat seiring berkembangnya tingkat perekonomian masyarakat
maka terjadilah krisis energi di Provinsi Sumatera Utara.
1.2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan PLTMH berada pada aliran Sungai Lae Kombih, Lae Ordi dan Lae
Sikundur yangterletak di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara. Secara
geografis Kabupaten Pakpak Bharat terletak pada 02˚ 15’00” -03˚32’00” LU dan
90˚00’00”- 98˚31’00” BT. Secara Administrasi Batas Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kabupaten Dairi
- Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kab. Humbang Hasundutan
- Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Singkil
- Sebelah Timur : Kabupaten Samosir, Dairi dan Humbang Hasundutan
Luas keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat adalah 1,218.30 km2, yang terdiri dari 8
kecamatan yakni Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang
Jahe, Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu,
Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut dan Kecamatan Pagindar. Karena terletak dekat
garis khatulistiwa, Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah beriklim tropis.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 1 - 3
Ketinggian antara 700 – 1,500 mdpl dengan kondisi geografis berbukit bukit. Kabupaten
Pakpak Bharat beriklim sedang, dengan rata-rata suhu 28°C dengan curah hujan per tahun
sebesar 311 mm. Peta lokasi rencana pekerjaan PLTMH ini dapat dilihat pada Lampiran.
1.3. Pencapaian Lokasi Pekerjaan
Lokasi rencana Bendung PLTM Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.
Untuk lebih jelasnya,pencapaian lokasi menuju lokasi rencana PLTMH dapat dilihat pada
gambar 1.1.
Gambar 1.1. Peta Lokasi Potensi PLTMH
Untuk pencapaian lokasi rencana PLTMH dapat ditempuh dari Kota Medan dengan
kondisi jalan yang relatif baik.
1.4. Laporan Studi Kelayakan
Laporan studi kelayakan disertai rancang dasar (basic design) ini berdasarkan hasil survei
dasar di lokasi rencana PLTMH di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara.
Layout dan rancang dasar bangunan telah direncanakan. Apabila rancang dasar (basic
design) tersebut telah disetujui, maka pada perencanaan selanjutnya akan dilakukan
penyusunan desain rinci (detail design) PLTMH, sebelum dilaksanakan pekerjaan fisiknya.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 1
BAB
DESKRIPSI LOKASI STUDI
2.1. Letak dan Geografis
2.1.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera
Utara. Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas sebesar 1.356,10 Km2. Kabupaten
Pakpak Bharat dengan Ibukota terletak di Kecamatan Salak. Secara geografis Kabupaten
Pakpak Bharat terletak antara 2o 15’ 00’’ – 90o 00 ’ Lintang Utara dan 90o 00’ – 98 o 31’
Bujur Timur. Kabupaten ini terletak pada bagian pantai Barat wilayah Provinsi Sumatera
Utara. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga-
Pungga Kabupaten Dairi;
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Tara Bintang
Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kecamatan
Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah;
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Parbuluan
Kabupaten Dairi dan Kecamatan Harian
Kabupaten Samosir;Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan
Kota Subulussalam Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
Kabupaten Pakpak Bharat secara administratif terdiri dari 8 kecamatan yaitu Kecamatan
Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kecamatan Tinada,
Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Pergetteng-
getteng Sengkut dan Kecamatan Pagindar. Secara administrasi termasuk kedalam Wilayah
Provinsi Sumatera Utara. Gambaran mengenai karakteristik lokasi dan wilayah Kabupaten
Pakpak Bharat digambarkan dalam bentuk gambaran fisik wilayah, terutama yang terjadi
secara ilmiah dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama, seperti; letak
2
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 2
geografis, batas administrasi, topografi, hidrologi, klimatologi, geologi, dan pola
penggunaan tanah. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Pakpak Bharat
2.2. Kondisi Geologi
2.2.1. Geologi Regional
Pulau Sumatera merupakan bagian tepi bharat daya-selatan dari lempeng Benua Eurasia
yang berinteraksi dengan lempeng Samudera Hindia-Australia yang bergerak ke arah
utara-timur laut. Interaksi kedua lempeng tersebut dipengaruhi oleh besarnya sudut
interaksi serta kecepatan konvergensi lempengnya. Gerakan tersebut telah menghasilkan
bentuk-bentuk gabungan penunjaman (subduction) dan sesar mendatar dekstral.
Penunjaman yang terjadi pada masa Tersier sampai Resen di bawah Pulau Sumatera
mengakibatkan terbentuknya jalur busur magma yaitu Pegunungan Bukit Barisan.
Penunjaman yang terbentuk secara berkala telah dilepaskan melalui sesar transform yang
sejajar dengan tepian lempeng (Fitch, 1972) dan terpusat di sepanjang Sistem Sesar
Sumatera yang membentang sepanjang Sumatera. Geologi Tersier dan Kuarter dari Pulau
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 3
Sumatera saat ini merupakan pencerminan yang wajar dari gerak tersebut. Busur magmatik
dan cekungan belakang busur memotong hampir sepanjang Pulau Sumatera dari Sumatera
Utara sampai ke Sumatera Selatan, adalah sesar mendatar dekstral yang dikenal sebagai
sesar Semangko atau sesar besar Sumatera. Sesar mendatar ini terbentuk sebagai akibat
dari sifat interaksi lempeng Hindia-Australia dengan lempeng Mikro Sunda yang
menyerong. Sesar ini mempunyai kedudukan tektonik yang penting karena dapat dianggap
sebagai batas antara lempeng Mikro Sunda dengan lempeng Hindia-Australia di sebelah
bharatnya. Dengan demikian perkembangan tektonik Tersier dari bagian Sumatera yang
berada di sebelah timur sesar Sumatera adalah juga perkembangan tektonik Tersier dari
pada lempeng Mikro Sunda.
2.2.2. Litologi dan Stratigrafi
Stratigrafi daerah penyelidikan berdasarkan Peta Geologi Daerah Pakpak Bharat dengan
skala 1 : 250.000 Berdasarkan peta tersebut, stratigrafi untuk daerah penyelidikanbadalah
dari umur muda ke tua sebagai berikut:
 Sedimentasi pada era Kuarter dimulai dengan pengendapan Formasi Minas (Qpmi),
yang terdiri dari batupasir, kerikil dan lanau. Formasi ini ditutupi secara tidak
selaras oleh Formasi Sialang (QPsg), yang terdiri dari tufaan dan/atau pasir diatome
dan lanau. Formasi paling muda adalah Endapan Aluvium (Qh), yang terdiri
aluvium sungai, rawa dan pantai berupa lumpur, lempung, pasir, kerikil, dan
kerakal yang belum terkompaksi.
 Pada Kuarter, terjadi vulkanisme dengan pengendapan tufa Formasi Toba dan
tersebar sangat luas, yang berkomposisi rio-dasitik. Kegiatan gunung api menerus
sampai saat ini mengendapkan Batuan Gunung api Kuarter (Qv) yang terdiri dari
breksi,l ava andesitik, tufa dasitan, riolitan dan lahar.
 Kegiatan volkanisme pada era Tersier di sekitar daerah penyelidikan terjadi pada
kala Miosen ditandai dengan adanya Formasi Gunungapi (Tmv) yang terdiri dari
andesit,breksi aglomerat, basal, lava, dan batuan piroklastik. Satu seri batuan beku
yang disebut Batuan Terobosan (Tm), juga terjadi mengiringi kegiatan gunung api
ini, terdiri dari granodiorit, diorit, granit, mikrogranit dan leukogranit, disusul oleh
Granit Haporas serta mikrodiorit dan andesit Sitaban pada Tersier Atas.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 4
 Pada Plio - Pleistosen, di Dataran Pantai Bharat dan Kaki Bukit Barisan,
diendapkan Formasi Tutut yang terdiri dari konglomerat, batupasir, batulanau dan
batu lumpur. Formasi ini tak selaras diatas Formasi Barus.
 Formasi Barus yang bersifat transgresif menindih tidak selaras Formasi Sibolga
pada Kala Miosen Awal – Tengah. Formasi Barus terdiri dari batupasir, batu
lumpur gampingan, sedikit batu gamping dan konglomerat. Sedangkan di bagian
timurnya, yaitu sekitar D. Toba diendapkan Formasi Peutu, yang terdiri dari batu
pasir, konglomerat dan batu lumpur gampingan. Di sekitar daerah penelitian
diendapkan formasi Batuan Sedimen Tersier (Tms) yang terdiri dari batu pasir
kuarsa, serpih berkarbon, batu lanau dan konglomerat.
 Komplek Granit Sibolga menerobos Kelompok Tapanuli antara jaman Karbon
Akhirsampai Perm Awal, disebut sebagai Batuan Terobosan Pra Tersier yang
terdiri dari granit, diorit, granodiorit, mikrogranit, leukogranit, granit biotit dan
muskovit. PadaKala Eosen Akhir - Oligosen Awal pengendapan sedimen Formasi
Sibolga: konglomerat, batu pasir, batu lumpur dan konglomerat.
 Formasi Bohorok (Pub) terutama terbentuk oleh batupasir konglomeratan
(pebblymudstone), Formasi Kluet (Puk) terdiri dari fasies yang lebih halus.
Kelompok Tapanuli Tak Teruraikan (Put). Formasi Alas, terdiri atas batu gamping
koral yang keras danmasif, serta marmer. Kelompok Tapanuli telah mengalami
proses metamorfosa regional dan kontak, sehingga seluruh litologi telah
termalihkan, yaitu batus abak, argilit, sekis hijau, amfibolit, filit, batu gamping
marmeran dan kuarsit.
Sebagian besar geologi merupakan tufa tuba (Gambar 2.1). Tufa tuba berasal dari
letusanToba, yang diperkirakan terjadi 73.000 ± 4000 tahun yang lalu, menjadi letusan
terakhir dan terbaru sebagai “supervolcano”. Suatu area besar yang anjlok setelah letusan
akibat dimuntahkannya material letusan (material vulkanik) dalam volumen yang sangat
besar dan kuat, kemudian membentuk suatu kaldera, yang terisi dengan air yang
membentuk Danau Toba. Kemudian, dasar dari kaldera terangkat membentuk Samosir,
suatu pulau besar di dalam danau. Pengangkatan seperti itu sering terjadi pada kaldera
yang sangat besar, hal tersebut terjadi akibat tekanan keatas oleh magma. Toba merupakan
caldera yang terbesar yang terbentuk di atas permukaan bumi ini (Yokohama dan
Hehanusa,1981).
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 5
Singkapan Tuf Toba pada jalan ke arah Sidikalang, melalui Sumbul. Sumbul terletak
persispada garis morfologi memanjang bharat laut – tenggara sebagai ekspresi sesar besar
Sumatera. Garis ini ditempati oleh aliran Lau Renun. Di lereng Lau Renun yang terjal, Tuf
Toba yang keras digali sebagai bahan pondasi. Pada daerah yang jauh berseberangan di
Doloksanggul – Onanganjang, sebagian besar tuf telah mengalami alterasi. Tanah
berwarna kuning, jingga, dan merah akibat pengaruh lautan sisa magma pada proses lanjut.
Kondisi Sosial Ekonomi
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas wilayah sekitar 1.218,30 Km2
(121.830 Ha) yang
terdiri dari 8 Kecamatan dan 52 Desa dan 212 Dusun. Kecamatan yang memiliki wilayah
paling luas adalah Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu seluas 47.362 Ha atau sekitar
38,87% dari luas total Kabupaten Pakpak Bharat.
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
No Kecamatan
Ibu Kota
Kecamatan Dusun Desa
Luas/Area
(Km2
)
Persentase
( % )
1. Salak Salak 29 6 245,57 20,16
2. Sitellu Tali Urang Jehe Sibande 48 10 473,62 38,87
3. Pagindar Sibagindar 12 4 75,45 6,19
4. Sitellu Tali Urang Julu Singgabur 19 5 53,02 4,35
5 Pergetteng-getteng Sengkut Kecupak 22 5 66,64 5,47
6 Kerajaan Sukarame 37 10 147,67 12,12
7 Tinada Tinada 22 6 74,03 6,08
8 Siempat Rube Jambu Buahrea 22 6 82,36 6,76
Jumlah 212 52 1.218,30 100,00
Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2016
Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah paling kecil adalah Kecamatan Sitellu Tali
Urang Julu yaitu hanya seluas 5.302 Ha atau sekitar 4,34% dari luas total Kabupaten
Pakpak Bharat.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 6
BAB
ANALISA HIDROLOGI DAN POTENSI PLTMH
3.1. Umum
Analisa Hidrologi dilakukan untuk mendapatkan besarnya debit andalan yang akan digunakan oleh
pembangkit listrik dan penentuan debit banjir rancangan. Untuk maksud tersebut akan diperlukan
pengumpulan semua data Hidro-Meteorologi yang ada untuk daerah lokasi proyek seperti data
hujan, data Iklim, penguapan, data debit sungai dan sebagainya untuk periode waktu yang panjang.
Lingkup pekerjaan mencakup :
 Pembuatan kurva debit (Flow Duration Curve – FDC) sebagai dasar penentuan Debit
Andalan Pembangkit (Dependable Flow).
 Pengukuran Debit Sesaat dengan peralatan Current Meter pada lokasi rencana Bendung
dan Saluran Pembuang (Tail Race)
 Analisa Aliran Rendah (Low Flow) untuk mendapatkan karakteristik Debit Jangka Panjang
serta menentukan ketersediaan air untuk Pembangkit PLTMH
 Analisa Debit Banjir rencana dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 50 tahun, 100 tahun
dan 1000 tahun.
3.2. Data Hidrologi
3.2.1. Data DAS XYZ
Pembangkit Listrik Tenaga Air pada Sungai Lae Kombih direncanakan sebagai proyek pusat
pengembangan listrik dengan pengembangan seasonal run off river yang membangkitkan energi
listrik dengan memanfaatkan sumber daya air DAS XYZ. Pola aliran sungai di Sungai Lae Kombih
mengikuti pola paralel, artinyapola aliran sungai bentuknya memanjang ke satu arah dengan
cabang-cabang sungai kecil yang datangnya dari arah lereng-lereng bukit terjal kemudian menyatu
di sungai utamanya, yaitu Lae Kombih yang mengalir di lembahnya.DAS PLTM XYZ memiliki
luas 155.0 km2 dengan panjang sungai 20.704 km. Pengoperasian PLTM hanya mengandalkan
ketersediaan air pada Sungai LaeKombih.
3.2.2. Data Curah Hujan
A. Ketersediaan Data Curah Hujan
Kualitas sebuah analisa hidrologi sangat bergantung kepada ketersediaan data. Dalam hal ini
konsultan melakukan pengumpulan data hidrologi dari stasiun hidrologi yang lokasinya terdapat
pada wilayah studi. Stasiun penakar hujan terdekat yang berada pada wilayah studi adalah Stasiun
3
2
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 7
Penakar Hujan Salak. Data yang tersedia pada stasiun hujan Salak dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.1. Ketersediaan Data Hujan di Kabupaten Pakpak Bharat
Tahun 2014
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Kerajaan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 - - 35 22 4 8 - 3 0 0 5 10
2 - - 0 5 12 4 - 1 - 25 34 10
3 - 0 5 33 20 3 - - - - 52 15
4 10 0 10 30 25 10 10 - 12 50 17 6
5 9 3 0 29 24 45 12 - 14 36 25 24
6 0 4 0 6 4 0 24 3 21 11 11 26
7 23 - 0 4 6 0 5 12 15 - 7 10
8 0 - 0 3 5 0 26 - - - 13 12
9 10 - 0 2 6 0 27 - - - 24 25
10 - - 0 0 10 0 7 - - - 33 20
Dasarian I 52 7 50 134 116 70 111 19 62 122 221 158
11 - - 0 4 4 - - 0 4 - 18 60
12 - - 0 4 35 8 - 1 - - 14 45
13 - - 0 18 21 3 - - 0 10 33 43
14 - 0 0 15 17 2 0 - 13 7 6 42
15 - 0 0 10 18 4 0 11 17 15 15 50
16 0 2 0 50 19 2 0 13 8 25 - 19
17 0 2 10 51 21 10 5 8 11 26 23 22
18 24 10 2 0 65 4 - 13 27 40 24
19 10 24 10 0 0 0 0 4 5 0 12 20
20 25 - 24 2 0 0 6 17 10 0 13 10
Dasarian II 59 38 46 154 200 33 11 54 81 110 174 335
21 - 0 12 - - - - - 12 13 8 10
22 - 0 3 40 - - - - 10 12 6 12
23 - 0 4 20 0 0 - 0 4 4 10
24 - 0 16 16 7 0 - - 0 5 3 12
25 - 0 10 25 9 7 - - 0 6 0 10
26 - 20 12 10 8 8 0 - 12 12 0 5
27 0 0 26 4 38 9 0 - 11 13 0 6
28 0 0 25 45 6 8 0 10 5 5 10 18
29 4 10 4 0 0 0 0 - 4 6 12 26
30 3 0 3 1 5 0 4 0 4 7 11 27
31 3 0 2 6 2 0 0 0 2 8 0 29
Dasarian III 10 30 117 167 75 32 4 10 60 91 54 165
Tanggal
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 8
Tahun 2014
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Tinada
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 - - 34 21 3 8 - - - 0 16 11
2 - - - 17 31 - - 21 - 39 14 14
3 - - 4 8 33 12 - 3 0 - 32 -
4 - 3 8 21 28 75 25 - - 41 6 5
5 10 - - 25 7 - 22 - 8 36 - 40
6 7 - - 19 3 - 5 1 23 10 16 45
7 3 2 - - 4 - 26 - - - 32 20
8 0 - - - 8 - 27 - - - 10 25
9 34 - - - 5 - 26 25 - - - 5
10 - - - - 68 - 7 25 0 - - 16
Dasarian I 54 5 46 111 190 95 138 75 31 126 126 181
11 - - - 12 3 - - 8 - - 6 17
12 - - - - 32 8 - 3 0 - 12 19
13 - - - - 16 - 6 12 - 10 16 20
14 - 4 - - 5 26 - 4 - 7 5 25
15 - - - - 10 - 3 - 25 34 16 35
16 35 - - - 5 6 2 - 18 19 17 30
17 - - - 2 - 3 - - 16 25 16 40
18 10 - 10 15 62 - - 31 - 20 10 45
19 - - 18 5 - 7 - - 7 17 - 55
20 - 0 25 20 - - - 3 14 34 29 50
Dasarian II 45 4 53 54 133 50 11 61 80 166 127 336
21 - - - 14 - - - 32 25 6 - 40
22 - - - 2 41 - - - 41 7 17 20
23 - - - 16 - 0 - - 7 19 16 25
24 - - - 29 - 7 - 12 7 24 10 26
25 20 25 - 16 20 9 - 36 8 - 30 25
26 - - 12 3 - - - 0 7 11 63 15
27 - - 12 6 22 49 7 6 3 16 - 16
28 - 15 - 61 - - - - 14 - - 10
29 - 0 30 7 - 2 - 0 14 15 - 6
30 - 0 - 4 23 - - - 4 40 17 7
31 - 0 - 0 3 0 - 13 - 25 0 10
Dasarian III 20 40 54 158 109 67 7 99 130 163 153 200
Tanggal
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 9
Tahun 2014
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Salak
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 - - - 5 8 0 15 2 - 15 26 8
2 - - - 0 12 - 16 0 - 10 30 3
3 - - - 0 5 - 10 1 - 17 41 5
4 0 - - 12 20 5 20 0 2 25 4 1
5 0 - - - 15 10 18 11 8 6 2 8
6 12 - - - 7 7 25 8 16 - 11 9
7 16 - - 7 0 11 20 10 0 - 0 12
8 25 - - 0 16 0 30 15 0 - 0 15
9 16 - - 0 5 0 18 0 0 0 0 17
10 30 - - 0 25 0 - 4 - 0 - 25
Dasarian I 99 0 0 24 113 33 131 51 26 73 114 103
11 0 - 4 - 4 18 11 0 - 0 3 20
12 0 - 7 0 8 23 8 19 - 37 7 22
13 0 - - - 0 6 0 13 - 18 12 10
14 9 - - - 0 0 0 7 - 35 8 25
15 0 - - 0 11 0 0 0 - 22 15 30
16 20 - 10 0 16 15 5 0 0 20 0 35
17 - - - 7 3 12 - 0 0 37 0 40
18 - - - 15 25 11 - 25 24 30 0 45
19 - - - 24 12 0 - 16 16 25 5 50
20 - - 17 10 7 9 - 20 8 40 4 26
Dasarian II 20 0 38 56 86 94 24 100 48 264 54 303
21 - - - 14 0 - - 26 7 35 12 12
22 - 0 0 0 0 - - 15 11 47 18 16
23 - - 0 20 6 0 - 18 22 30 27 19
24 - - 5 17 15 4 0 10 14 25 15 22
25 - - - 8 10 - - 7 18 28 6 26
26 - 0 - 0 11 - - 12 13 34 13 27
27 - - 15 0 8 7 - 0 35 4 2 28
28 - - 25 15 0 - - 5 30 28 7 50
29 - 4 16 30 0 - 1 11 10 36 0 65
30 - 8 11 19 10 - 0 0 0 45 0 67
31 - - 10 27 17 - 0 - 0 27 14 60
Dasarian III 0 12 82 150 77 11 1 104 160 339 114 392
Tanggal
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 10
Tahun 2014
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Siempat Rube
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 - - 6 2 23 30 2 1 - 25 31 20
2 4 - 10 7 6 4 21 0 0 13 22 31
3 10 - 4 10 31 16 17 - 4 7 4 4
4 7 - 12 23 10 31 4 - 6 21 6 18
5 4 - - 46 - 21 10 - 19 30 18 19
6 16 - - 31 1 - 17 4 - 2 11 25
7 3 - - - 3 - 45 7 17 - 30 20
8 0 - - - 10 - 36 0 0 - 7 50
9 4 - - - 4 - 25 20 3 - - 55
10 21 - - 12 30 - - 4 6 39 4 60
Dasarian I 55 0 32 131 118 102 137 36 55 137 133 302
11 4 - 0 18 9 - 4 8 7 30 40 56
12 - - 7 13 18 0 0 2 19 12 23 50
13 - - 4 7 31 21 6 10 4 6 16 60
14 0 - - 41 10 11 7 6 13 20 7 70
15 17 4 - 18 6 4 21 18 20 - 31 12
16 3 - 11 7 21 2 - 11 - 4 8 14
17 - - 2 30 15 4 - 7 - 7 40 15
18 7 - 7 17 2 0 - 16 - 30 27 17
19 - - 13 21 - - - 4 20 13 - 19
20 - 0 7 10 - - - 21 31 4 5 20
Dasarian II 10 4 51 182 112 42 38 103 114 126 197 333
21 1 - 21 12 - 0 - 17 31 2 16 18
22 - - 0 41 6 6 - 30 18 18 7 22
23 - 2 4 6 - 1 - 4 41 13 21 24
24 - 13 13 31 - 4 2 11 16 7 50 26
25 - 4 - 20 3 7 - 7 4 11 41 29
26 2 12 - 7 7 10 0 19 10 17 33 35
27 0 - 2 13 24 12 6 10 21 40 7 45
28 31 23 17 47 8 - - - 6 26 - 40
29 - - 2 21 11 - - - 15 18 36 46
30 - - 5 13 31 - 3 21 19 30 45 25
31 - - 31 4 18 - 7 - - 45 - 26
Dasarian III 33 54 95 215 108 40 18 119 181 227 256 336
Tanggal
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 11
Tahun 2015
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Kerajaan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 - - - 65 15 16 - 3 6 7 11 31
2 - - - 6 17 17 - 10 0 11 13 35
3 - - - 3 20 3 - 7 - 4 2 12
4 - - 7 0 16 - 16 6 2 21 27 13
5 - 0 11 - 0 - - 12 10 17 75 0
6 4 22 9 - 23 0 14 8 20 13 22 8
7 - 16 0 0 - 11 32 0 11 17 35 37
8 35 9 - 37 9 7 20 - 9 3 0 11
9 11 24 - 16 22 13 4 16 - 1 36 21
10 7 - 17 8 18 15 7 3 - 31 40 39
Dasarian I 57 71 44 135 140 82 93 65 58 125 261 207
11 40 - - 12 23 23 25 25 0 0 49 32
12 22 - - 3 21 16 - 0 1 17 9 15
13 17 - 0 5 12 3 5 - 30 63 21 23
14 11 - - 21 10 - 6 14 36 11 11 9
15 0 - - 15 13 - 83 17 3 43 7 7
16 3 20 - 19 0 0 - 11 7 7 41 34
17 0 9 7 23 17 19 - 18 8 8 17 0
18 - 19 11 13 5 23 - - 27 13 0 0
19 - 32 23 10 17 0 3 2 0 65 13 14
20 - - 15 13 0 0 13 5 9 71 7 4
Dasarian II 93 80 56 134 118 84 135 92 121 298 175 138
21 23 - 17 10 7 - 2 - - 14 0 15
22 0 - 11 9 15 - - 8 7 11 12 19
23 - - 28 12 19 - 1 3 - 64 11 7
24 12 - 31 0 - - - 7 - - 8 14
25 14 0 16 17 0 - 0 10 3 - 0 0
26 23 1 5 8 0 - 13 1 6 0 10 -
27 35 - 30 12 11 - 7 0 18 13 -
28 5 10 6 5 17 - 4 - 17 15 -
29 0 10 0 7 0 - 0 - 7 5 26 -
30 - - 1 13 - - 7 10 0 - - 7
31 - 17 - 12 - 0 5 2 7 - -
Dasarian III 112 21 162 93 81 0 34 44 43 131 82 62
Tanggal
Tahun 2015
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Tinada
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 20 - 24 20 3 6 - - 58 34 16 4
2 10 - - - 7 13 - 11 13 27 22 45
3 - - - - 21 - - 17 20 26 8 -
4 - - 52 - - - 20 16 - 13 14 8
5 - - 23 - - - - - 9 5 15 24
6 13 - 9 49 - 13 8 - - - 15 6
7 7 - - - 48 32 16 - 9 6 - 17
8 45 32 9 6 14 42 - 13 - 7 30 -
9 28 10 - 10 4 12 - 11 18 12 9 19
10 9 6 25 32 - 3 28 - - 16 20 20
Dasarian I 132 48 142 117 97 121 72 68 127 146 149 143
11 - - - 21 - - 15 42 - - 9 23
12 - - - 16 42 38 - 0 - 80 12 25
13 - - - 11 11 - - - - 14 17 57
14 12 7 22 5 - - 14 13 50 17 - 5
15 20 - - 6 - 31 - 17 - 23 - 29
16 16 30 - 10 - - - 15 - - - 32
17 - 35 - 5 - - - 60 26 - - -
18 - 40 - 20 - - - - - 6 - -
19 - 41 9 50 10 - 2 - - 23 46 -
20 - - - 20 - - - 3 13 - 30 2
Dasarian II 48 153 31 164 63 69 31 150 89 163 114 173
21 - - 24 - - - -25 8 - - 32 -
22 13 - - - - - - 5 - - 40 -
23 9 - 75 10 - - - - 39 39 9 -
24 - - 28 - - - - 20 - - 11 16
25 17 - 8 20 5 - 16 20 - - - 17
26 46 - - - - - - - 73 73 - 9
27 - - - 23 - - 9 - - - - -
28 - - 20 - - - - - - - 14 -
29 14 - - - - - - 6 - - 17 -
30 16 - - 30 31 - - - - - 34 -
31 18 43 - - 3 - 0 17 34 34 - -
Dasarian III 133 43 155 83 39 0 25 76 146 146 157 42
Tanggal
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 12
Tahun 2015
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Salak
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 - - - 4 16 4 0 14 - 7 14 3
2 - - - 7 3 8 0 8 - 15 7 7
3 - - - 20 4 16 0 21 - 11 3 11
4 0 - 14 18 0 7 0 7 - 8 11 16
5 2 - 20 11 0 11 0 15 - 14 1 9
6 13 - 8 19 0 5 - 20 - 10 0 13
7 7 - 5 6 21 21 - 11 0 21 4 2
8 10 0 11 10 4 17 - 0 0 16 9 6
9 11 0 16 13 - 13 - 0 2 10 14 12
10 5 - 13 21 - 19 4 0 0 23 21 5
Dasarian I 48 0 87 129 48 121 4 96 2 135 84 84
11 - - - 17 - 25 6 3 7 11 15 14
12 - 10 - 23 - 18 3 9 12 5 4 4
13 - - 0 25 - 20 - 0 0 8 1 5
14 - - 0 26 - 11 0 0 0 4 7 1
15 - - 1 21 0 7 7 0 2 3 10 0
16 - 0 10 31 - 0 15 16 8 - 3 0
17 - 0 0 28 - - 25 23 15 - - -
18 0 - 0 19 - - 16 14 10 16 - -
19 11 14 0 29 - - 8 5 6 7 - -
20 16 - 4 14 0 - 4 2 3 10 12 3
Dasarian II 27 24 15 233 0 81 84 72 63 64 52 27
21 7 11 18 21 - 0 11 0 3 1 8 -
22 4 6 23 11 - 0 7 0 1 7 10 -
23 0 - 14 8 - 0 28 0 9 3 5 -
24 0 9 7 0 - 0 21 1 4 12 11 2
25 - - 11 0 - 0 32 0 3 18 4 -
26 - - 19 0 - 0 19 0 2 13 6 -
27 - 17 10 0 - 0 13 7 0 5 3 -
28 - 31 6 16 - 0 5 2 0 9 15 4
29 - 20 11 3 - 0 7 5 1 11 9 -
30 - 15 19 2 - 0 4 0 0 6 13 -
31 - 13 21 9 1 0 9 0 0 16 -
Dasarian III 11 122 159 70 1 0 156 15 23 85 100 6
Tanggal
Tahun 2015
Nama Stasiun BMKG
Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Siempat Rube
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
(mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹)
1 8 - 7 16 20 - - 6 13 4 29 18
2 31 11 41 3 41 - - 16 6 19 19 6
3 4 8 3 7 2 0 - 30 7 20 31 30
4 - 3 11 40 10 16 0 4 31 7 21 21
5 - - 2 25 7 7 6 - 4 31 7 0
6 7 11 13 31 31 11 7 - 13 16 40 2
7 17 7 4 3 16 27 14 7 17 22 21 4
8 31 45 31 - 3 75 12 20 8 46 6 -
9 17 4 7 4 - 43 4 11 26 31 14 -
10 4 - 4 10 - 31 7 19 30 8 20 -
Dasarian I 119 89 123 139 130 210 50 113 155 204 208 81
11 - 7 13 4 42 30 20 8 23 25 31 16
12 6 10 4 31 20 4 7 30 13 36 20 28
13 13 6 30 18 7 12 15 20 7 4 44 7
14 7 21 12 7 30 20 6 16 26 17 19 30
15 - 7 18 30 21 7 2 7 8 10 30 41
16 - 44 6 13 13 16 - 30 17 31 6 25
17 41 19 21 47 - 31 7 41 22 16 - 3
18 - 21 7 31 - - - 11 31 2 - 4
19 - - 16 12 7 - 3 4 40 - 21 2
20 - - - 2 3 - 0 10 25 - 4 -
Dasarian II 67 135 127 195 143 120 60 177 212 141 175 156
21 6 - 22 16 8 - 12 6 5 4 16 18
22 31 - 30 4 14 - 0 8 35 8 8 6
23 4 13 19 18 7 - 6 41 40 17 21 30
24 18 - 36 31 31 - 20 30 31 14 38 7
25 7 - 41 25 12 - 11 25 20 30 14 2
26 - - 3 11 - - - 17 15 16 20 1
27 - 30 - 20 - - - 11 30 25 11 0
28 - 7 7 17 - - - 7 8 33 30 2
29 4 - - 42 2 - 7 30 - 46 7 4
30 30 - 25 31 6 - 26 16 - - - -
31 3 - 42 - - 29 28 - 13 - -
Dasarian III 103 50 225 215 80 0 111 219 184 206 165 70
Tanggal
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 13
3.2.3. Data Debit
Pada sungai XYZ ini tidak terdapat pencatatan debit aliran sungai yang lengkap, sehingga debit
andalan dihitung dengan menggunakan metode simulasi hujan menjadi aliran (Rainfall - runoff
model). Untuk memperkirakan besarnya debit pada lokasi rencana PLTM dilakukan melalui
pemodelan simulasi debit dengan menggunakan metode F.J. Mock.
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 14
Perhitungan Inflow dengan Metode F.J. Mock
Outlet Location (River) : Lae Kombih
Catchment area (A) : 177.00 km2
Infiltration Factor (i) : 0.40
Flow Recession Constant Factor (k) : 0.60
Initial Soil Moisture (ISM) : 200.00 mm
Soil Moisture Capacity : 50.00 mm
Tahun: 2015
No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des
1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
2 Rainfall (P) mm/mth 97.00 111.00 112.00 53.00 145.00 52.00 140.00 146.00 185.00 375.00 226.00 242.00
3 Number of Rain Days (n) day 13 10 16 16 17 15 18 10 17 22 27 21
Limited Evaporation
4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12
5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00
6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.12 0.14 0.09 0.09 0.09 0.10 0.12 0.27 0.22 0.13 0.04 0.09
7 E = (6)*(4) mm/mth 15.35 18.22 15.11 14.48 14.84 15.89 19.49 43.66 32.94 19.18 4.81 11.31
8 Et = Ep - E mm/mth 117.19 115.13 143.92 137.91 153.70 139.98 140.69 116.10 116.70 124.64 124.12 113.81
Water Balance
9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 29.90 68.30 250.36 101.88 128.19
10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00
12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 29.90 68.30 250.36 101.88 128.19
Run off & Ground water storage
13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11.96 27.32 100.14 40.75 51.28
14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9.57 21.86 80.11 32.60 41.02
15 k*Vn-1 mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 3.36 7.76 17.77 58.73 54.80
16 Storage volume mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 12.93 29.61 97.88 91.33 95.82
17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -80.00 -48.00 -28.80 -17.28 -10.37 -6.22 -3.73 7.33 16.68 68.27 -6.55 4.49
18 Interflow mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 4.63 10.64 31.87 47.30 46.79
19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 17.94 40.98 150.21 61.13 76.92
20 Run off mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 22.57 51.61 182.09 108.43 123.70
21 Base Flow m3
/s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Effective Discharge m3
/s 10.29 8.51 6.90 6.18 5.69 5.42 5.25 6.49 8.52 17.03 12.40 13.17
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 15
Tahun: 2014
No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des
1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
2 Rainfall (P) mm/mth 99.00 57.00 60.00 27.00 72.00 12.00 20.00 23.00 93.00 188.00 218.00 226.00
3 Number of Rain Days (n) day 17 14 22 23 14 10 12 17 15 27 25 15
Limited Evaporation
4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12
5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00
6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.09 0.11 0.05 0.05 0.11 0.14 0.18 0.18 0.25 0.05 0.07 0.15
7 E = (6)*(4) mm/mth 11.67 14.52 8.48 7.07 18.35 21.30 29.49 28.13 38.13 6.70 8.39 19.13
8 Et = Ep - E mm/mth 120.87 118.84 150.55 145.32 150.19 134.57 130.68 131.62 111.51 137.12 120.54 105.99
Water Balance
9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 50.88 97.46 120.01
10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00
12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 50.88 97.46 120.01
Run off & Ground water storage
13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 20.35 38.99 48.00
14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.28 31.19 38.40
15 k*Vn-1 mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 3.36 2.02 1.21 10.49 25.01
16 Storage volume mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 3.36 2.02 17.49 41.68 63.41
17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -80.00 -48.00 -28.80 -17.28 -10.37 -6.22 -3.73 -2.24 -1.34 15.47 24.19 21.73
18 Interflow mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 2.24 1.34 4.88 14.79 26.27
19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 30.53 58.48 72.01
20 Run off mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 2.24 1.34 35.40 73.27 98.28
21 Base Flow m3
/s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Effective Discharge m3
/s 10.29 8.51 6.90 6.18 5.69 5.42 5.25 5.15 5.09 7.34 10.00 11.49
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 16
Tahun: 2013
No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des
1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
2 Rainfall (P) mm/mth 24.00 21.00 197.00 356.00 122.00 27.00 16.00 8.00 236.00 341.00 156.00 318.00
3 Number of Rain Days (n) day 16 16 19 19 15 13 15 21 8 22 21 12
Limited Evaporation
4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12
5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00
6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.09 0.09 0.07 0.07 0.10 0.12 0.15 0.12 0.38 0.13 0.12 0.18
7 E = (6)*(4) mm/mth 12.59 12.67 11.79 11.30 17.18 18.05 24.49 19.26 56.31 19.18 15.54 23.04
8 Et = Ep - E mm/mth 119.95 120.69 147.24 141.08 151.36 137.82 135.68 140.49 93.33 124.64 113.38 102.08
Water Balance
9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 49.76 214.92 0.00 0.00 0.00 0.00 142.67 216.36 42.62 215.92
10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00
12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 49.76 214.92 0.00 0.00 0.00 0.00 142.67 216.36 42.62 215.92
Run off & Ground water storage
13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 19.91 85.97 0.00 0.00 0.00 0.00 57.07 86.54 17.05 86.37
14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 15.92 68.77 0.00 0.00 0.00 0.00 45.65 69.23 13.64 69.09
15 k*Vn-1 mm/mth 120.00 72.00 43.20 35.47 62.55 37.53 22.52 13.51 8.11 32.26 60.89 44.72
16 Storage volume mm/mth 120.00 72.00 59.12 104.25 62.55 37.53 22.52 13.51 53.76 101.49 74.53 113.81
17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -80.00 -48.00 -12.88 45.12 -41.70 -25.02 -15.01 -9.01 40.25 47.73 -26.96 39.28
18 Interflow mm/mth 80.00 48.00 32.78 40.84 41.70 25.02 15.01 9.01 16.82 38.81 44.01 47.09
19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 29.86 128.95 0.00 0.00 0.00 0.00 85.60 129.81 25.57 129.55
20 Run off mm/mth 80.00 48.00 62.64 169.79 41.70 25.02 15.01 9.01 102.42 168.63 69.58 176.64
21 Base Flow m3
/s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Effective Discharge m3
/s 10.29 8.51 9.14 16.59 7.76 6.71 5.99 5.60 11.99 16.14 9.75 16.67
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 17
Tahun: 2012
No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des
1 Number of Day day 31 29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
2 Rainfall (P) mm/mth 72.00 139.00 251.00 412.00 120.00 69.00 41.00 80.00 346.00 210.00 140.00 175.00
3 Number of Rain Days (n) day 9 19 17 21 16 14 17 17 13 24 18 19
Limited Evaporation
4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 138.12 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12
5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00
6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.14 0.07 0.09 0.06 0.09 0.11 0.13 0.18 0.29 0.10 0.16 0.11
7 E = (6)*(4) mm/mth 19.03 10.24 14.00 9.19 16.01 16.97 21.16 28.13 43.33 14.19 20.91 13.92
8 Et = Ep - E mm/mth 113.51 127.87 145.03 143.20 152.53 138.90 139.02 131.62 106.32 129.64 108.01 111.20
Water Balance
9 P - Et mm/mth 0.00 11.13 105.97 268.80 0.00 0.00 0.00 0.00 239.68 80.36 31.99 63.80
10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00
12 Water Surplus mm/mth 0.00 11.13 105.97 268.80 0.00 0.00 0.00 0.00 239.68 80.36 31.99 63.80
Run off & Ground water storage
13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 4.45 42.39 107.52 0.00 0.00 0.00 0.00 95.87 32.15 12.80 25.52
14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 3.56 33.91 86.02 0.00 0.00 0.00 0.00 76.70 25.72 10.24 20.42
15 k*Vn-1 mm/mth 68.29 40.97 26.72 36.38 73.44 44.06 26.44 15.86 9.52 51.73 46.47 34.02
16 Storage volume mm/mth 68.29 44.53 60.63 122.39 73.44 44.06 26.44 15.86 86.22 77.45 56.71 54.44
17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -45.53 -23.75 16.10 61.76 -48.96 -29.37 -17.62 -10.57 70.35 -8.77 -20.74 -2.27
18 Interflow mm/mth 45.53 28.21 26.29 45.76 48.96 29.37 17.62 10.57 25.52 40.92 33.54 27.79
19 Direct Run off mm/mth 0.00 6.68 63.58 161.28 0.00 0.00 0.00 0.00 143.81 48.22 19.20 38.28
20 Run off mm/mth 45.53 34.88 89.87 207.04 48.96 29.37 17.62 10.57 169.33 89.13 52.73 66.06
21 Base Flow m3
/s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Effective Discharge m3
/s 8.01 7.46 10.94 19.14 8.24 7.01 6.16 5.70 16.56 10.89 8.60 9.37
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 18
Tahun: 2011
No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des
1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
2 Rainfall (P) mm/mth 72.00 23.00 103.00 117.00 375.00 68.00 81.00 93.00 130.00 405.00 96.00 102.00
3 Number of Rain Days (n) day 8 14 19 15 16 12 11 15 19 26 26 25
Limited Evaporation
4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12
5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00
6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.15 0.11 0.07 0.10 0.09 0.12 0.19 0.20 0.19 0.06 0.05 0.05
7 E = (6)*(4) mm/mth 19.95 14.52 11.79 15.53 16.01 19.13 31.16 32.57 27.75 9.20 6.60 6.10
8 Et = Ep - E mm/mth 112.59 118.84 147.24 136.85 152.53 136.74 129.01 127.18 121.90 134.63 122.33 119.02
Water Balance
9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 222.47 0.00 0.00 0.00 8.10 270.37 0.00 0.00
10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00
12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 222.47 0.00 0.00 0.00 8.10 270.37 0.00 0.00
Run off & Ground water storage
13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 88.99 0.00 0.00 0.00 3.24 108.15 0.00 0.00
14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 71.19 0.00 0.00 0.00 2.59 86.52 0.00 0.00
15 k*Vn-1 mm/mth 32.66 19.60 11.76 7.06 4.23 45.25 27.15 16.29 9.77 7.42 56.36 33.82
16 Storage volume mm/mth 32.66 19.60 11.76 7.06 75.42 45.25 27.15 16.29 12.37 93.94 56.36 33.82
17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -21.78 -13.07 -7.84 -4.70 68.37 -30.17 -18.10 -10.86 -3.92 81.57 -37.58 -22.55
18 Interflow mm/mth 21.78 13.07 7.84 4.70 20.62 30.17 18.10 10.86 7.16 26.58 37.58 22.55
19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 133.48 0.00 0.00 0.00 4.86 162.22 0.00 0.00
20 Run off mm/mth 21.78 13.07 7.84 4.70 154.10 30.17 18.10 10.86 12.03 188.80 37.58 22.55
21 Base Flow m3
/s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Effective Discharge m3
/s 6.44 5.96 5.52 5.32 15.18 7.06 6.20 5.72 5.82 17.48 7.57 6.49
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 19
3.3. Potensi PLTMH
Dari potensi debit dan kondisi topografi, diperoleh beberapa titik potensi PLTM di Pakpak Bharat
sebagai berikut:
Tabel 3.x Potensi PLTM di Kabupaten Pakpak Bharat
No. Sungai Koordinat Point Head (m)
Debit Andalan
(m3/s)
Potensi Daya
(kW)
1 Lae Ordi 02 31' 09.04" LU Lae Ordi A 51 8.47 2591.82
98 23' 22.42" BT
2 Lae Ordi 02 33' 08.7" LU Lae Ordi B 119 12.92 9224.88
98 17' 25.4" BT
3 Lae Ordi 02 33' 39.6" LU Lae Ordi C 32 14.33 2751.36
98 12' 55.7" BT
4 Lae Ordi 02 31' 35.37" LU Lae Ordi D 42 17.26 4349.52
98 06' 55.62" BT
5 Lae Ordi 02 30' 44.34" LU Lae Ordi E 23 21.13 2915.94
98 05' 57.36" BT
6 Lae Ordi 02 31' 32.5" LU Lae Ordi G 38 4.7 1071.60
98 09' 8.4.0" BT
7 Lae Kombih 02 35' 39.1" LU Lae Kombih A 52 10.67 3329.04
98 19' 43.3" BT
8 Lae Kombih 02 36' 36.27" LU Lae Kombih B - - -
98 18' 12.12" BT
9 Lae Kombih 02 37' 45.3" LU Lae Kombih D 60 13.42 4831.20
98 17' 18.2" BT
10 Lae Kombih 02 38' 45.86" LU; Lae Kombih E 15 15.12 1360.80
98 14' 37.86" BT
11 Lae Sikundur 02 25' 28.20" LU Lae Sikundur A 39 4.21 985.14
98 14' 27.58" BT
12 Lae Sikundur 02 25' 38.91" LU Lae Sikundur B 118 5.11 3617.88
98 16' 49.94" BT
IV -
20
BAB
STUDI KELISTRIKAN
4.1. Kondisi Kelistrikan Sumatera Pada Saat ini.
PT PLN (Persero) suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Pemegang
Usaha Kelistrikan (PUK) dan Pemegang Ijin Usaha Kelistrikan untuk Kepentingan Umum
(PIUKU) yang terintegrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 002 Tahun 2006 tanggal 18 Januari 2006 Tentang Pengusahaan Pembangkit
Listrik Tenaga Energi Terbarukan skala Menengah. PT PLN (Persero) Kantor Pusat yang
berada di Jakarta mempunyai unit operasional dalam melaksanakan fungsi pelayanannya
mulai dari Hulu (Pusat Pembangkit) sampai ke hilir (Pelanggan) di daerah Administrasi
Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara 3 bagian terdiri dari :
1. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara berkantor di Medan
 Mengelola Pengoperasian dan Pemeliharaan unit PusatPembangkit,
 Memiliki beberapa sector Pembangkitan yang mengelola Unit Pusat Pembangkitan
tersebar
2. PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Sumatera (P3BS)
berkantor di Padang
 Mengatur unit Pembangkit untuk di operasikan atau tidak dioperasikan sesuai
kebutuhan demand (real time)
 Mengatur Penyaluran dan pengoperasian sistim Transmisi 150 KV (real time) untuk
pendistribusian energi listrik ke sistem distribusi 20 KV
 Memiliki Unit Pengatur Beban (UPB) dan beberapa Unit Pelayanan Terpadu (UPT)
3. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berkantor di Medan
 Mengelola pengusahaan Distribusi sampai ke Pelanggan di wilayah Propinsi
Sumatera Utara
 Mengelola bisnis usaha jasa kelistrikan(Corporate)
 Memiliki 8 unit Cabang dan masing-masing mempunyai unit Rayon/Ranting yang
tersebar sebanyak 65 unit pelayanan terdepan (frontliner service costumer)
4
1
IV -
21
PT. PLN (PERSERO)
KANTOR PUSAT
PT. PLN (Persero)
Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara
PT. PLN (Persero) Pusat
Penyaluran dan Pusat
Pengaturan Beban Sumatera
PT. PLN (Persero)
Wilayah
Sumatera Utara
Cabang
Nias
Sektor
Labuhan Angin
Bagan Struktur PT. PLN (Persero) Regional Sumatera Utara dapat dilihat pada
Gambar 4.1.
Sektor Sektor Sektor UPB UPB Cabang Cabang Cabang Cabang
Belawan Medan Pandan Sumbagut Sumbagsel Medan Binjai L. Pakam P. Siantar
Sektor Sektor UPT UPT UPT Cabang Cabang Cabang
Lueng Bata Pekanbaru Medan Siantar NAD Sibolga R. Prapat P. Sidempuan
Gambar 4.1. Bagan Struktur PT. PLN (Persero) Regional Sumatera Utara
Dalam studi ini memberikan gambaran umum tentang :
1. Kondisi Pembangkitan PLN Sumatera Bagian Utara
2. Kondisi Penyaluran Transmisi Sumatera Utara
3. Pengusahaan PT PLN Wiayah Sumatera Utara
4. Kontribusi PLTM di Kabupaten Pakpak Barat Propinsi Sumatera Utara
IV -
22
Sumber PT. PLN (Persero), Juni 2011
Gambar 4.2. Scheme Pusat Pembangkit Sampai ke Pelanggan
4.2. Organisasi PT. PLN Sumatera Utara
Pelayanan tenaga listrik di Sumatera Utara oleh PT. PLN dibagi menjadi 8 unit
tingkat cabang, dan 67 sub unit tingkat rayon dan ranting. PLN Wilayah Sumatera Utara
mempunyai tanggung jawab penuh terhadap pembangkitan, transmisi tegangan tinggi dan
distribusi tegangan menengah/rendah dalam unitnya masing-masing.
Tabel 4.1. Daftar Unit Tingkat Cabang dan Daerah Pelayanannya
No Cabang
Jumlah
Rayon/Ranting
Area Pelayanan
1 Medan 9 Kodya Medan, sbhg Kab. Deli Serdang
2 Binjai 14 Kodya Binjai, Kab. Langkat, Kab.
Karo, Kab. Dairi dan Kab. Pakpak Barat
3 Lubuk Pakam 8 Kab. Deli Serdang, sbhg Kab. Serdang Bedagai
4 Siantar 11
Kodya Pematang Siantar, Kodya Tebing Tinggi,
Kab. Tapanuli Utara, sbhg Kab. Serdang
Bedagai, Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, Kodya
Tanjung Balai, Kab. Samosir
5 Rantau Prapat 7
Kab. Labuhan Batu, Kab. Labuhan Batu Selatan,
Kab. Labuhan Batu Utara
6 Sibolga 7
Kodya Sibolga, Kab. Tapanuli Tengah, Kab.
Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan,
Kab. Toba Samosir
7
Padang
Sidempuan
7
Kodya Padang Sidempuan, Kab. Tapanuli
Selatan, Kab. Mandailing Natal, Kab. Padang
Lawas Utara, Kab. Padang Lawas
8 Nias 2 P. Nias dan P. Tello
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
IV -
23
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
Gambar 4.3. Unit tingkat cabang dan daerah pelayanannya
4.3. Data Kelistrikan
Data kelistrikan didapatkan dari PT. PLN Kit Sumbagut dan PT. PLN Wilayah
Sumatera Utara, serta dari Badan Pusat Statistik / BPS Propinsi Sumatera Utara (Sumatera
Utara Dalam Angka 2011). Data yang dikumpulkan terdiri dari :
1. Besarnya daya terpasang pembangkit listrik PLN menurut tenaga pembangkitnya
2. Perkembangan daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN menurut tenaga
pembangkitnya
3. Jumlah pelanggan listrik menurut sektor pelanggan
4. Jumlah energi listrik yang di produksi, dibeli dan diterima dari unit lain
5. Banyaknya energi listrik yang diproduksi dan dibeli serta pemakaian energi dan
susut
IV -
24
6. Jumlah daya tersambung listrik per sektor pelanggan / cabang (KVA)
7. Jumlah penjualan energi listrik menurut sektor pelanggan (GWH)
8. Jumlah penjualan energi menurut sektor pelanggan / cabang(Rp)
9. Perkembangan pelanggan listrik per tahun
10. Perkembangan daya tersambung per tahun (KVA)
11. Perkembangan penjualan energi listrik per tahun (GWH)
12. Perkembangan nilai penjualan energi listrik per cabang(Rp)
13. Susut energi menurut cabang per tahun (MWH)
14. Panjang jaringan menurut cabang per tahun pada JTM, JTR,Trafo
15. Gangguan jaringan distribusi menurut cabang per tahun.
4.4. Pembangkitan PLN Sumatera Utara
Pusat Listrik Tenaga di Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang terigentrasi ke
sistim T/L Sumatera Bagian Utara dan dioperasikan isolated (P.Nias, P.Tello dan
P.Sembilan) menurut titik sambung sebagai berikut :
a. Tegangan 150 kV kapasitas terpasang : 1528,5 MW
b. Tegangan 20 kV PLN : 7,5 MW
c. IPP : 17 MW
d. Excess Power :15 MW
Pertumbuhan kapasitas pembangkitan sejak tahun 2002 - 2010 seperti dalam Tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.2. Pertumbuhan Kapasitas Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
EXCESS
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
TAHUN
PLTD
PLTU PLTG PLTGU PLTMh PLTA
IPP
JUMLAH
(MW)ISOLATED
INTER
KONEKSI
PANAS
BUMI
PLTM POWER
2002 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 17,00 - - 1264
2003 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 17,00 - - 1264
2004 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 50,00 - - 1297
2005 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 50,00 - - 1297
2006 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 132,00 - - 1379
2007 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 132,00 - 2,00 1381
2008 13,14 25,29 375 155,59 817,88 7,50 132,00 10,00 2,00 1538
2009 13,14 25,29 375 155,59 817,88 7,50 132,00 10,00 2,00 1538
2010 13,14 25,29 375 155,59 817,88 7,50 132,00 10,00 17,00 15,00 1568
IV -
25
4.5. Penyaluran Beban Sistem Sumatera Bagian Utara
Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban Sistem Sumatera Bagian Utara dikendalikan oleh PT PLN
UPB Sistem Medan tentang pengoperasian pembangkitan yang masuk ke sistem dan penyaluran transmisi
150 KV. Berikut adalah data daya mampu pembangkitan dan beban puncak selama tahun 2010.
Tabel 4.3. Daya Mampu, Beban Puncak
( Wilayah Sumatera Utara & Nanggroe Aceh Darussalam ) Tahun 2010
Uraian Stn Jan Feb Mrt Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Mampu Pasok MW 1175,01 1217,2 1309,9 1354,9 1309,4 1393,2 1360,2 1444,8 1424,2 1459,8 1376,1 1397,4
Beban Puncak
Sistem
MW 1202,01 1240,0 1315,5 1332,1 1302,0 1309,5 1306,8 1350,6 1332,6 1366,0 1315,7 1326,9
MVAR 329,0 477,0 563,0 554,0 546,0 489,0 513,0 539,0 497,0 526,0 449,0 506,0
Beban Wl SU MW 991,38 1031,0 1106,0 1121,0 1085,0 1096,0 1104,0 1132,0 1119,0 1141,0 1106,0 1112,0
Beban Wl NAD MW 210,63 209,1 209,3 211,5 216,8 213,9 203,3 218,5 213,7 225,0 210,1 214,6
Cadangan ( + ) MW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Defisit ( - ) MW -115 -125 0 -53 -122 -122 0 0 0 0 0 0
Brown Out MW 48 50 0 53 52 52 0 0 0 0 0 0
Sumber: data PLN UPB Sistem Medan
Data operasi selama tahun 2010 bahwa daya mampu pembangkitan tertinggi 1459,8
MW, Beban Puncak tertinggi 1366 MW pada bulan Oktober 2010, devisit tertinggi 122
MW bulan Mei Juni 2010 dan terendah 53 MW bulan April 2010 terjadinya devisit
pembangkitan ini disebabkan faktor sebagai berikut :
a) Beban konsumen lebih besar dari pada Daya mampu
b) Salah satu atau beberapa unit pembangkitan kapasitas besar out of stage (Trouble or
Maintenance)
c) Sistim keandalan pasokan pembangkitan belum memenuhi standard N-1
d) Pertambahan kapasitas daya mampu Pembangkitan tidak sebanding dengan
pertumbuhan beban konsumen (demand)
e) Usia rata-rata unit pembangkitan sudah tua sehingga daya mampu trend menurun dan
biaya operasional relatif meningkat
IV -
26
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
Gambar 4.4. Grafik Daya Mampu, Beban Puncak Sistem Sumatera Utara Tahun 2010
4.6. Transmisi 150 KV
Jaringan transmisi 150 KV telah terintegrasi antara Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, Sumatera Utara dan Riau untuk menghubungkan Pusat Tenaga Listrik
tersebar dengan Gardu Induk. Jaringan Transmisi 275 KV dalam tahap pembangunan.
 Gardu Induk
Jumlah Gardu Induk yang beroperasi pada saat ini didaerah Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 31 unit dengan kapasitas 2396,5 MVA, 150/20 KV.
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 27
Tabel 4.4. Pertumbuhan Kapasitas Trafo Daya Tahun 2006-2010
KAPASITAS (MVA)TRAFO DAYA GARDU INDUK SISTEM SUMATERA UTARA
No NAMA GARDU INDUK
TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
A UPT MEDAN 1.282,0 1.372,0 1.372,0 1.432,0 1.712,0
1 Glugur 120 120 120 120 120
2 GIS Medan 0 60 60 60 120
3 Mabar 207,5 207,5 207,5 207,5 207,5
4 KIM 120 120 120 120 180
5 Paya Pasir 60 60 60 60 60
6 Lamhotma 10 10 10 10 20
7 Labuhan 31,5 31,5 31,5 31,5 91,5
8 Binjai 90 120 120 150 160
9 Pangkalan Brandan 40 40 40 40 60
10 Paya Geli 120 120 120 120 180
11 Titi Kuning 180 180 180 180 180
12 Sei Rotan 91,5 91,5 91,5 91,5 91,5
13 Medan Denai 60 60 60 60 60
14 Tanjung Morawa 60 60 60 60 60
15 Perbaungan 31,5 31,5 31,5 61,5 61,5
16 Namu Rambe 60 60 60 60 60
B UPT SIANTAR 804,5 804,5 804,5 824,5 684,5
17 Pematang Siantar 90 90 90 90 90
18 Tebing Tinggi 60 60 60 60 60
19 Gunung Para (modular) 10 10 10 10 10
20 Berastagi 30 30 30 50 50
21 Sidikalang 20 20 20 20 20
22 Tele 10 10 10 10 10
23 Kuala Tanjung 280 280 280 280 120
24 Kisaran 61,5 61,5 61,5 61,5 91,5
25 Aek Kanopan (modular) 20 20 20 20 20
26 Rantau Prapat 71,5 71,5 71,5 71,5 61,5
27 Sibolga 40 40 40 40 40
28 Porsea 20 20 20 20 20
29 Tarutung 20 20 20 20 20
30 P.Sidempuan 61,5 61,5 61,5 61,5 61,5
31 Gunung Tua (Modular) 10 10 10 10 10
Jumlah 2.086,5 2.176,5 2.176,5 2.256,5 2.396,5
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
4.7. Distribusi 20 KV
Jaringan distribusi tegangan Menengah 20 kV dan Jaringan Tegangan Rendah 400/231 Volt yang
terpasang dan tersebar di daerah Propinsi Sumatera Utara di usahai oleh PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara. Pada jaringan tersebut fasilitas yang tersambung kepada konsumen sesuai pengelompokan daya bagi
konsumen.
 Fasilitas Distribusi
Penyulang utama terpasang sistim 3 kawat (3 phase) tegangan 20 kV masih ada sistem penghantar 1
phase yang terpasang pada ujung penyulang untuk melayani pedesaan yang pertumbuhan bebannya
sangat jenuh, berikut data fasilitas JTM/JTR dan Trafo Distribusi PT PLN(Persero) Wilayah Sumatera
Utara sejak tahun 2006 - 2010 seperti Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 berikutini:
Tabel 4.5. Fasilitas Jaringan TM dan JTR Tahun 2006-2010
JARINGAN DISTRIBUSI (KMS)
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 28
NO CABANG 2006 2007 2008 2009 2010
JTM JTR JTM JTR JTM JTR JTM JTR JTM JTR
1 Medan 1710,19 2331,25 1.857,30 2551,73 1.899,30 2713,53 1900,26 2717,03 2015,24 2729,37
2 Binjai 3957,11 3640,38 3.965,56 3665,12 3.984,42 3676,47 3990,44 3677,87 3994,024 3709,96
3 P.Siantar 4350,13 5740,87 4.648,05 5757,97 4.652,05 5776,58 4654,4 5884,63 4677,82 5890,92
4 Sibolga 3587,96 3807,60 3.648,14 3841,92 3.686,46 3872,12 2766,94 2873,02 2770,29 2878,34
5 P.Sidempuan 2985,19 1562,95 2.994,87 1580,23 3.009,40 1594,23 3018,2 1604,47 3039,99 1606,93
6 R.Prapat 3103,56 3939,41 3.155,06 3948,03 3.210,94 3951,23 3222,42 3954,31 3233,47 3967,78
7 L.Pakam 2271,69 3021,49 2.210,31 3046,36 2.254,32 3076,36 2255,08 3090,18 2269,6 3113,35
8 Nias - 933,66 1005,39 944,6 1009,92
TotalWILSU 21.965,83 24.043,95 22.479,29 24.391,36 22.696,89 24.660,52 22.741,40 24.806,90 22.945,03 24.906,57
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
Tabel 4.6. Fasilitas Transformator Distribusi
NO CABANG
TRANSFOMATOR DISTRIBUSI
2006 2007 2008 2009 2010
(bh) (KVA) (bh) (KVA) (bh) (KVA) (bh) (KVA) (bh) (KVA)
1 Medan 2178 415,44 2577 484,22 2686 497,84 2717 500,65 3006 545,17
2 Binjai 3098 206,81 3145 211,77 3161 213,02 3150 214,27 3234 225,02
3 P.Siantar 3210 252,77 3304 212,9 3365 216,64 3411 216,23 3527 229,68
4 Sibolga 2023 68,6 2127 93,55 2152 94,57 1578 70,26 1615 76,57
5 P.Sidempuan 1406 62,55 1443 64,32 1437 64,18 1433 67,60 1476 72,80
6 R.Prapat 2044 108,63 2092 110,16 2125 116,62 2133 118,10 2203 122,41
7 L.Pakam 2131 203,36 2062 193,33 2151 204,02 2204 215,27 2366 244,79
8 Nias 595 25,59 653 25,41
Total WILSU 16.090 1.318,16 16.750 1.370,25 17.077 1.406,89 17.221 1.427,97 18.080 1.541,85
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
4.8. Komposisi Pelanggan
Sehubungan dengan kondisi devisit daya dari pembangkitan, maka PT PLN Wilayah Sumatera Utara
melakukan pengendalian bagi calon pelanggan skala daya besar (waiting list). Data pertumbuhan pelanggan
seperti dalam Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Pertumbuhan Konsumen
UNIT CABANG
TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA
Medan 427.702 1.077,4 462.371 1133,0 478.217 1.187,6 491.060 1.239,5 509.103 1.293,2
Binjei 400.522 376,1 411.553 393,0 425.147 414,0 438.400 423,7 461.336 448,7
P.Siantar 425.420 382,2 435.443 397,3 446.336 415,4 460.989 433,0 479.928 456,6
Sibolga 206.967 138,6 216.366 149,4 224.998 158,6 184.291 136,8 189.866 141,7
P.Sidempuan 168.641 103,1 173.556 109,0 184.272 118,9 191.211 126,6 200.249 134,4
Rt.Parapat 238.548 204,0 245.048 212,5 254.285 228,0 262.790 239,3 274.453 253,5
Lb.Pakam 352.029 404,0 339.337 384,5 353.637 414,0 365.973 433,8 385.501 455,7
Nias - - - - - - 48.970 32,4 51.495 35,3
TotalWilayah 2.219.829 2.685 2.283.674 2.779 2.366.892 2.937 2.443.684 3.065 2.551.931 3.219
Growth 4% 6% 3% 3% 4% 6% 3% 4% 4% 5%
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 29
Dari komposisi pelanggan jenis tarif dibagi dalam 6 jenis tarif seperti dalam Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8. Jenis Tarif Konsumen
JenisTarif
TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009
Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA
RumahTangga 2.002.956 1.336,3 2.086.197 1.418,7 2.144.746 1.481,4 220.259 1.562,8 2.290.474 1.642,3
Bisnis 73.364 382,1 75.878 410,0 78.693 436,7 83.092 482,6 86.695 510,2
Industri 3.590 644,2 3.569 679,4 3.518 667,8 3.513 682,3 3.494 686,6
Publik/Sosial 37.248 78,6 39.293 85,3 41.173 91,0 43.288 97,3 45.412 106,0
Ktr.Pemerintah 4.739 33,2 4.829 34,8 4.952 36,8 5.228 39,3 5.462 44,0
PJU 7.574 51,4 8.963 57,3 10.592 64,5 11.512 72,1 12.147 76,0
Total 2.129.471 2.526 2.218.729 2.686 2.283.674 2.778 366.892 2.936 2.443.684 3.065
Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2009
4.9. Ratio Elektrifikasi
Ratio elektirfikasi Propinsi Sumatera Utara 76,92 %, konsumsi listrik per kapita 467,47 kwH dan ratio
desa berlistrik 81,49 % dapat dilihat dalam Ttabel 4.12 dan Tabel 4.13 berikut ini :
Tabel 4.9. Ratio Elektrifikasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009
NO KABUPATEN/KOTA MADYA
LUAS /AREA
(KM²)
RATIO
AREA ( %)
PENDUDUK
(JIWA)
KEPALA
KELUARGA
UNIT PELAYANAN PLN
WILAYAH SUMATERA
UTARA TINGKAT CABANG
PELANGGAN
LISTRK
RATIO
ELEKTRIFIKASI
KONSUMSI
LISTRIK PER
KAPITA (KWH)
1 Kab. Deli Serdang 2,486.14 3.47 1,738,431 388,195 PLN Cab.L.Pakam 340,270 87.65% 335.2
2 Kab.Serdang Bedagai 1,913.33 2.67 630,728 148,202 PLN Cab.L.Pakam 108,708 73.35% 336.27
3 Kab.Langkat 6,263.29 8.74 1,042,523 248,338 PLN Cab.Binjei 187,693 75.58% 433.97
4 Kab.Karo 2,127.25 2.97 360,880 95,211 PLN Cab.Binjei 70,500 74.05% 316.38
5 Kab.Dairi 1,927.80 2.69 271,983 63,910 PLN Cab.Binjei 46,515 72.78% 324.43
6 Kab.Pakpak Bharat 1,218.30 1.70 41,062 8,305 PLN Cab.Binjei 6,181 74.43% 464.35
7 Kab.Simalungun 4,368.60 6.09 853,112 209,036 PLN Cab.P.Siantar 151,691 72.57% 325.98
8 Kab.Batu Bara 904.96 1.26 382,474 86,116 PLN Cab.P.Siantar 61,739 71.69% 299.17
9 Kab.Asahan 3,675.79 5.13 688,529 157,670 PLN Cab.P.Siantar 112,710 71.48% 376.5
10 Kab.Labuhan Batu 256,138.00 3.57 384,154 96,712 PLN Cab.Rt.Prapat 72,784 75.26% 265.43
11 Kab.Labuhan Selatan 3,116.00 4.35 301,154 55,212 PLN Cab.Rt.Prapat 41,412 75.01% 276.5
12 Kab.Labuhan Utara 354,580.00 4.95 342,654 75,962 PLN Cab.Rt.Prapat 55,164 72.62% 233.73
13 Kab.Tapanuli Utara 376,465.00 5.25 267,595 62,565 PLN Cab.Sibolga 45,269 72.36% 188.84
14 Kab.Humbang Hasundutan 2,297.20 3.20 155,290 36,321 PLN Cab.Sibolga 26,288 72.38% 194.66
15 Kab.Toba Samosir 2,352.35 3.28 171,833 42,699 PLN Cab.Sibolga 31,370 73.47% 200.51
16 Kab.Samosir 2,433.50 3.39 131,549 31,274 PLN Cab.P.Siantar 22,709 72.61% 283.37
17 Kab.Tapanuli Tengah 2,158.00 3.01 314,632 66,282 PLN Cab.Sibolga 50,620 76.37% 170.38
18 Kab.Tapanuli Selatan 4,352.86 6.07 263,812 60,490 PLN Cab.P.Sidempuan 36,674 60.63% 226.05
19 Kab.Padang Lawas Utara 3,918.05 5.47 193,278 45,597 PLN Cab.P.Sidempuan 22,897 50.22% 283.75
20 Kab.Padang Lawas 3,892.74 5.43 185,209 42,055 PLN Cab.P.Sidempuan 18,757 44.60% 220.38
21 Kab.Mandailing Natal 6,620.70 9.24 423,712 101,802 PLN Cab.P.Sidempuan 59,660 58.60% 293.1
22 Kab.Nias 3,495.39 4.88 186,843 36,210 PLN Cab.Nias 13,219 36.51% 431.89
23 Kab.Nias Selatan 1,625.91 2.27 272,848 51,561 PLN Cab.Nias 14,005 27.16% 215.66
24 Kab.Nias Utara 73,915 14,325 PLN Cab.Nias 3,805 26.56% 213.98
25 Kab.Nias Barat 61,596 11,937 PLN Cab.Nias 3,205 26.85% 204.42
26 Kota Medan 265.10 0.37 2,102,105 472,025 PLN Cab.Medan 445,065 94.29% 1167.87
27 Kota Binjai 90.24 0.13 252,652 59,582 PLN Cab.Binjei 55,950 93.90% 870.07
28 Kota Tebing Tinggi 38.44 0.05 141,059 32,264 PLN Cab.P.Siantar 29,375 91.05% 641.73
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 30
No Kabupaten & Kota Madya
Kecamatan
Jumlah
Desa& Lurah
Jumlah Berlistrik
Belum Ratio
Sumber data dari BPS Propinsi Sumatera Utara dan Data Statistik PLN Wilsu tahun 2009
29 Kota P.Siantar 79.97 0.11 238,773 55,863 PLN Cab.P.Siantar 51,975 93.04% 504.02
30 Kota Tanjung Balai 61.52 0.09 163,679 34,336 PLN Cab.Rt.Prapat 33,605 97.87% 305.77
31 Kota Sibolga 10.77 0.02 94,614 20,565 PLN Cab.Sibolga 18,675 90.81% 304.76
32 Kota P.Sidempuan 114.65 0.16 188,499 46,335 PLN Cab.P.Sidempuan 41,991 90.62% 292.17
33 Kota Gunung Sitoli 121,140 23,477 PLN Cab.Nias 11,991 51.08% 437.3
TOTAL (SUMATERA UTARA) 1,048,992 100 13,042,317 2,980,434 2,292,472 76.92% 467.47
Sumber data : Statistik PLN WILSU tahun 2009
Kabupaten Pakpak Barat mempunyai ratio elektrifikasi 74,43 %, dengan konsumsi perkapita 464,35 kWH dan
ratio elektrifikasi desa 88,46% memberikan gambaran bahwa 25,57 % kepala keluarga belum menikmati listrik
dan 11,54 % desa belum dijangkau pelayanan kelistrikan, ratio kelistrikan desa seperti Tabel 4.10 berikutini.
Tabel 4.10. Ratio Kelistrikan Desa, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009
berlistrik kelistrikan
1 Kab. Deli Serdang 22 394 323 71 81.98%
2 Kab.Serdang Bedagai 17 243 204 39 83.95%
3 Kab.Langkat 23 277 235 42 84.84%
4 Kab.Karo 17 262 239 23 91.22%
5 Kab.Dairi 15 169 152 17 89.94%
6 Kab.Pakpak Bharat 8 52 46 6 88.46%
7 Kab. Simalungun 31 367 323 44 88.01%
8 Kab.Batu Bara 7 100 87 13 87.00%
9 Kab.Asahan 25 204 164 40 80.39%
10 Kab.Labuhan Batu 9 98 84 14 85.71%
11 Kab.Labuhan Batu Utara 8 90 46 44 51.11%
12 Kab.Labuhan Batu Selatan 5 54 54 0 100.00%
13 Kab.Tapanuli Utara 15 243 195 48 80.25%
14 Kab.Humbang Hasundutan 10 144 115 29 79.86%
15 Kab.Toba Samosir 16 216 157 59 72.69%
16 Kab.Samosir 9 117 89 28 76.07%
17 Kab.Tapanuli Tengah 20 176 153 23 86.93%
18 Kab.Tapanuli Selatan 12 503 427 76 84.89%
19 Kab.Padang Lawas Utara 9 388 298 90 76.80%
20 Kab.Padang Lawas 9 304 223 81 73.36%
21 Kab.Mandailing Natal 23 395 287 108 72.66%
22 Kab.Nias 9 119 87 32 73.11%
23 Kab.Nias Selatan 18 214 145 69 67.76%
24 Kab.Nias Utara 11 113 79 34 69.91%
25 Kab.Nias Barat 8 110 72 38 65.45%
26 Komad. Medan 21 151 151 0 100.00%
27 Komad.Binjai 5 37 37 0 100.00%
28 Komad.Tebing Tinggi 5 35 35 0 100.00%
29 Komad.Pematang Siantar 8 53 53 0 100.00%
30 Komad.Tanjung Balai 6 31 31 0 100.00%
31 Komad.Sibolga 4 17 17 0 100.00%
32 Komad.Padang Sidempuan 6 79 79 0 100.00%
33 Komad.Gunung Sitoli 6 101 85 16 84.16%
Jumlah 417 5856 4772 1084 81.49%
4.10. Metode Prakiraan Beban DKL
Prakiraan beban dilakukan untuk mengetahui kebutuhan listrik yang diperlukan di suatu daerah di masa
mendatang. Informasi mengenai kebutuhan listrik dimasa mendatang diperlukan untuk merencanakan sistem
kelistrikan disuatu daerah termasuk sistem distribusinya. Prakiraan kebutuhan beban dilakukan dengan
menggunakan aplikasi model DKL (Deman Kebutuhan Listrik) Kantor PLN Pusat versi 3.2. Model DKL
merupakan program untuk memperkirakan kebutuhan listrik secara makro yang didalamnya telah
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 31
memperhatikan data statistik pengusahaan, pelanggan, kWh jual, daya tersambung, perkembangan ekonomi dan
penduduk pada suatuwilayah.
Berdasarkan daerah pusat beban, maka beban yang dilayani oleh sistem distribusi Cabang Binjai secara
umum dapat dibedakan sebagai berikut:
 Beban daerah Pemukiman
 Beban daerah Bisnis/Komersial
 Beban daerah Publik dan
 Beban daerah Industri
Untuk beberapa tahun mendatang sesuai dengan pertumbuhan beban, perlu ketersediaan pasokan daya dari pusat
pembangkit listrik tersebar dengan pengembangan sarana distribusi sebagai berikut:
 Pertumbuhan pasokan daya dari Pusat Pembangkit dapat diatasi dengan mengadakan
kerja sama dengan pihak Swasta (IPP)
 Renewable energy dengan memanfaatkan bahan baku primer Energi baru terbarukan
 Pembangunan gardu induk
 Penambahan unit/kapasitas transformator daya
 Rekonfigurasi penyulang
 Peningkatan kapasitas jaringan dan transformatordistribusi
 Penambahan penyulang dan peralatan switching
Perkiraan sementara produksi energi, konsumsi energi dan beban puncak sampai dengan tahun 2025 untuk
Sumatera Utara, dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini :
Tabel 4.11 Hasil Sementara Prakiraan Beban
Tahun Produksi Energi (GWh) Konsumsi Energi (GWh) Beban Puncak (MW)
2006 6.576,87 4.940,87 1.128,60
2010 8.163,09 7.093,72 1.459,85
2015 11.962,32 10.425,16 2.096,99
2020 19.448,85 16.998,30 3.347,69
2025 36.453,88 31.951,83 6.163,21
Sumber : Hasil Analisis BPS Sumatera Utara dalam angka
Produksi energi di Sumatera Utara diperkirakan naik dari 6.576,87 GWH pada tahun 2006 menjadi
11.962,32 GWh pada tahun 2015 dan terus naik lagi menjadi 19.448,85 GWh pada tahun 2020 sampai
36.453,88 GWh pada tahun 2025 dengan kenaikan rata- rata pertahun 8,77 %. Sedangkan beban puncak di
Sumatera Utara diperkirakan naik dari 1.128,60 MW pada tahun 2006 naik menjadi 2.096,99 MW pada tahun
2015 dan terus naik lagi menjadi 3.347,69 MW pada tahun 2020 sampai 6.163,21 MW pada tahun 2025 dengan
kenaikan rata-rata pertahun 9,05%.
4.11. Sistem Kelistrikan Kabupaten Pakpak Bharat
Pasokan daya listrik untuk Kabupaten Pakpak Barat diperoleh dari Gardu Induk Sidikalang dengan
kapasitas 20 MVA, tegangan 150/20 KV, melalui penyulang SD 1 –Jagung. Single line diagram jaringan
distribusi PT PLN (PERSERO) Rayon Sidikalang wilayah kerja Pakpak Bharat ditunjukkan pada Gambar 4.5,
Untuk data beban penyulang SD 1 yang memasok daya listrik ke Kabupaten Pakpak Bharat dan Penyulang lain
dari GI Sidikalang ditunjukkan pada Tabel 4.12.
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 32
SINGLE LINE DIAGRAM JARINGAN DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) RAYON SIDIKALANG WILAYAH KERJA PAKPAK BHARAT
GARDU INDUK
SIDIKALANG
20 MVA
34 2 1
DS
NC
DS
NC
DS
NC
WILAYAH KERJA PT. PLN (Persero)
RAYON SIDIKALANG
DS
NC
SUMBUL DAN SILALAHI
TIGA LINGGA
BUNTU RAJA
PARONGIL
GH HUTARIMBARU
KOTA SIDIKALANG
VOBS SIMPANG SALAK/
TIMBANGAN
VOBS KOTA/DPN GEREJA
1
2
3
VOBS
SIDIANGKAT
VOBS
TAKAL LAE
( RUSAK )
KWH BATAS PUNCAK
RTG SDK VS RTG PPB
DS SUKARAMAI
ATAS
NCRecloser
SUBUSSALAM
LBS SUKARAMAI
NC
DS
NANTIMBO
KWH BATAS PUNCAK
RAYON SIDIKALANG VS AREA
SUBULUSSALAM
LATERAL
PANGGEGEAN
LATERALTANJUNGRAHU
LATERALKUTABABO
LATERALPRONGIL
LATERALNATAM
LATERALSUMBUL
LBS KOMBIH 2
( RUSAK )
NC
DS
NC
LATERAL
SIMPANGJAMBU
KUTA KACIP
RESDES
KUTA JUNGAK
MUNGKUR
SALAK KOTA
NAPASENGKUT
LATERAL MATA
KOCING
LEMBENG KERSIK
NAMBUNGA BULUH
KECUPAK
SINDERUNG
KOMPLEK PEMKAB
SIGUANG-GUANG
LATERAL KUTA TINGGI
MANEAS
LAE MBULAN
SINGGABUR
PT.PLN (Persero) RAYON SIDIKALANG
WILAYAH KERJA PAKPAK BHARAT
LATERAL KUTA ONAN/PANGGEGEAN
WILAYAH KERJA PAKPAK BHARAT
Recloser TINADA
( RUSAK )
VOBS
TINADA
( RUSAK )
KOMBIH 1
KOMBIH 2
LATERALPONGKOLAN
LBS NANTIMBO
( RUSAK )
LATERAL KUTA
ONAN
LATERALKUTAPINANG
GORAT
LATERAL SUMBUL
URUK
NAPATUMBUK
LATERAL CIKAOK
LATERAL NAMUSENG
KJ. SUKARAMAI
LATERALBINANGASITELLU
LATERAL SINDEKA
LATERAL BUNGUS
Gambar 4.5. Single Line Diagram Sistem Distribusi 20 KV Gardu Induk Sidikalang
Tabel 4.12. Beban Penyulang GI Sidikalang
Sumber: Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 33
4.12. Lokasi PLTM Hasil Studi di Kabupaten Pakpak Bharat
Lokasi dari beberapa PLTM hasil studi ditunjukkan pada Gambar 4.6. Gambar
tersebut juga merupakan peta jaringan distribusi 20 kV PLN Pakpak Bharat.
GI.
SIDIKALANG
BEBAN PENYULANG (AMPER) TAHUN 2011
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEPT OKT NOV DES
RATA - RATA
FEEDER AMP MVA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
SD1 204 120 187 120 187 204 187 118 187 187 187 118 167 5,78
SD2 93 109 97 96 97 93 97 96 97 97 97 96 97 3,36
SD3 96 116 102 81 102 96 96 102 102 96 96 102 99 3,42
SD4 81 89 72 90 72 81 81 75 72 81 81 75 79 2,74
Beban Trafo 474 434 458 387 458 474 461 391 458 461 461 391 442 15,30
82% 75% 79% 67% 79% 82% 80% 68% 79% 80% 80% 68% 77%
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 34
PETA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PLN PAKPAK BHARAT
Ds. Mbinalum
RENCANA PLTM
LAE ORDI-2
(IPP) = 10 MW
RENCANA PLTM
LAE ORDI-1 (IPP)
= 10 MW
RENCANA
PLTM
KOMBIH-3
(IPP) = 8 MW
KEC. SALAK
DESA SIBONGKARAS
Ds. Panggegean
PLTMH KOMBIH II
(2X750 KW)
Ds Hutarimbaru
Nambungabuluh
Ds. Kuta Tinggi
Ds. Kuta Ujung
DS. Siempat Rube
Ds Sumbul
Ds Prongil
Ds Kutababo
Ds. Laembereng
Ds. Majangggut/
Natam
TINADA
KANTOR PLN
PAKPAK BHARAT
KABUPATEN DAIRI
KWB SIDIANGKAT
KWB PLN
Sidikalang – Area
Subussalam
GARDU INDUK
SIDIKALANG
20 MVA
34 2 1
PLTMH KOMBIH I
(2X750 KW)
Lokasi GI SALAK
Ds Mbinanga
Ds. Tj Rahu
Ds. Tj Meriah
Ds. Tj Mulia
Ds. Maholida
SALAK
DS. Cikaok
DS. Namuseng
Potensi PLTM
Lae Ordi (cascade)
>8.3 MW
Potensi PLTM
Lae Sikundur (cascade)
>4.5 MW
Gambar 4.6. Peta jaringan distribusi 20 kV PLN Pakpak Bharat dan lokasi PLTMH
Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 35
4.13. Interkoneksi PLTM
PLTM di sambungkan ke jaringan distribusi 20 kV sistem GI Sidikalang melalui transformator step
up. Sebelum penyambungan dilakukan perlu dilakukan suatu studi yang berpedoman pada Keputusan Direksi
PT PLN No. 0357.K/DIR/2014 tentang “Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Ke
Sistem Distribusi PLN” dimana dalam studi ini ikut memperhatikan aspek Operasi, Keandalan dan Tingkat
Mutu Pengoperasian Pembangkitan. Dalam pedoman tersebut disebutkan bahwa PLN diwajibkan menyambung
PLT EBT (Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan) dengan total kapasitas terpasang 10 MW atau
lebih kecil ke jaringan distribusinya dan membeli tenaga listrik dari energi terbarukan dengan tarif yang telah
ditetapkan oleh ESDM. Tujuan keseluruhan dari Pedoman ini adalah untuk memastikan bahwa penyambungan
dan operasi paralel PLT EBT tidak berdampak negatif terhadap keselamatan, keandalan dan kualitas daya
listrik pada Sistem Distribusi PLN.
4.14. Kontribusi PLTM di Kabupaten Pakpak Bharat
Jika PLTM dibangun dan dioperasikan di Kabupaten Pakpak Bharat akan menambah pasokan daya di
sektor Pusat Listrik Tenaga khususnya didaerah Kabupaten Pakpak Barat yang berkontribusi langsung terhadap
beberapa aspek seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.13. Kontribusi PLTM
SEKTOR Jenis KONTRIBUSI
Pertambangan dan
Energi
1 Menambah pasokan tenaga listirk di sektor
Pebangkitan Tenaga Listrik di Sumatera
Utara
2 Renewable energy
3 Biaya Pokok produksi lebih murah dari
pada Biaya Pokok Produksi thermal
Pemkab Pakpak
Bharat
1 Meningktkan PAD Kabupaten Pakpak
Bhrat melalui retribusi air
2 Mendorong peningkatan PDRB
3 Mendorong ratio elektrifikasi desa
4 Mendorong investasi industri
Masyarakat
1 Menciptakan lapangan kerja
2 Dapat meningkatkan taraf hidup asyarakat
3 Mengurangi pengangguran
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 1
BAB
STUDI KELAYAKAN
5.1 Perkiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
5.1.1. Biaya Investasi
Biaya investasi atau modal disebut juga biaya finansial suatu proyek. Biaya finansial dapat
ditafsirkan sebagai sejumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian atau
pelaksanaan pekerjaan (pembangunan). Pengeluaran (component cost) dari biaya investasi
terdiri dari :
a. Biaya Konstruksi
Perkiraan biaya konstruksi dihitung berdasarkan volume pekerjaan (BOQ) dan harga satuan
pekerjaan (HSP) konstruksi baik bangunan sipil maupun mesin dan listrik. Harga satuan
pekerjaan atau lebih dikenal dengan istilah HSP dihitung berdasarkan Standar Harga Satuan
Dasar (SHSD) Upah Kerja dan Bahan dari ”Standarisasi Harga Barang atau Jasa Keperluan
Pemerintah Kabupaten Dairi” Tahun 2011.
Untuk harga turbin dan generator mengacu kepada kontrak pengadaan dan pemasangan
turbin generator pada beberapa pekerjaan PLTM sebelumnya (tahun2010). Nilai tukar mata
uang menggunakan nilai tukar mata uang yang berlaku padaawal bulan Tahun 2013, yaitu
US$ 1.00 = ± Rp 11.650,-
Macam pekerjaan utama pada perhitungan biaya konstruksi terdiri dari:
 Pekerjaan Persiapan, terdiri dari :
- Mobilisasi dan Demobilisasi
- Bangunan fasilitas (kantor lapangan, access road, dan sarana penerangan)
 Pekerjaan Sipil, terdiri dari :
- Bendung dan Intake
5
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 2
- Kantong lumpur (sand trap)
- Saluran penghantar (Waterway)
- Bak atau kolam penenang (head tank)
- Pondasi anchor blok dan saddle support
- Rumah pembangkit (power house)
- Saluran pembuang (tailrace)
 Pekerjaan Hidromekanikal, terdiri dari :
- Pipa baja (metal works penstock)
- Pintu
 Pekerjaan Elektromekanikal, terdiri dari :
- Turbin
- Generator
- Peralatan listrik (transmisi)
Perkiraan biaya konstruksi disajikan pada Tabel 6.1
b. Biaya Administrasi
Merupakan sejumlah biaya yang diperlukan untuk menunjang manajemen proyek.
Besarnya biaya administrasi diambil 5% dari biaya konstruksi
c. Biaya Jasa Konsultan
Merupakan biaya pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan teknis (engineering),
yaitu Survei Investigasi, Studi Kelayakan, Detail Desain, Manajemen Konstruksi, dan
Supervisi. Besarnya biaya jasa konsultans diambil 5% dari biaya konstruksi.
d. Biaya Dasar Pekerjaan
Biaya dasar pekerjaan merupakan total dari biaya konstruksi, biaya administarasi, dan
biaya jasa konsultan.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 3
e. Biaya Tidak Terduga (Contingency)
Merupakan sejumlah biaya yang diperlukan untuk menyesuaikan perencanaan rinci
(detail design) dengan kondisi lapangan pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung.
Besarnya biaya tak terduga diasumsikan 10% dari biaya dasar pekerjaan (total biayak
konstruksi, biaya administrasi, dan biaya jasa konsultan).
f. Eskalasi Harga
Tingkat eskalasi harga ditetapkan sebesar 8% pertahun dari jumlah biaya dasar pekerjaan
(total biaya konstruksi, biaya administrasi, dan biaya jasa konsultan).
g. Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Biaya pajak pertambahan nilai ditentukan sebesar 10% dari jumlah biaya dasar pekerjaan
(total biaya konstruksi, biaya administrasi, dan biaya jasa konsultan).
5.1.2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan (OP) Tahunan (OM Annual Cost)
Biaya Operasi dan Pemeliharaan tahunan (OM Annual Cost) suatu pekerjaan dapat
ditafsirkan sebagai pengeluaran yang dibutuhkan dalam periode 1 tahun. Dalam Analisis
Ekonomi pekerjaan PLTM XYZ, perhitungan biaya tahunan hanya didasarkan pada biaya O
& P.
Biaya operasi dan pemeliharaan merupakan perkiraan biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya
untuk pengoperasian dan pemeliharaan bangunan sipil, peralatan hidro mekanikal dan elektro
mekanikal agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Biaya operasional dan pemeliharaan
untuk masing-masing bangunan sebesar 0.50% dari biaya konstruksi. Selain biaya operasi
dan pemeliharaan tahunan, diperhitungkan juga biaya perbaikan berkala setiap 5 tahun dan 10
tahun sekali untuk perbaikan peralatan elektro mekanikal. Rincian biaya operasional dan
pemeliharaan dapat dilihat pada tabel 6.2
5.2 Manfaat Pekerjaan
Manfaat atau benefit dari Pekerjaan Pembangunan PLTM XYZ berasal dari manfaat energi
listrik yang dibangkitkan atau dihasilkan dengan harga jual listrik, dimana ditinjau pada harga
jual (tarif ) sebesar Rp. 787.20,-/KWh. Pertimbangan terhadap manfaat proyek akan
diperoleh dengan asumsi sebagai berikut :
Umur ekonomi rencana PLTM XYZ diperkirakan 30 tahun
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 4
Selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi belum diperoleh manfaat energi listrik
Manfaat maksimum akan dicapai setelah selesainya pekerjaan konstruksi.
Rincian manfaat pekerjaan (benefit) dapat dilihat pada 6.3
5.3 Analisa Ekonomi
5.3.1. Umum
Analisa ekonomi dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat kelayakan
pekerjaan Pembangunan PLTM XYZ terhadap berbagai aspek ekonomi. Evaluasi pekerjaan
mencakup evaluasi kelayakan pekerjaan dengan menggunakan parameter rasio biaya manfaat
(Benefit Cost Ratio - BCR), Nilai Netto Sekarang (Net Present Value - NPV), dan tingkat
pengembalian internal (EconomicInternal Rate of Return - EIRR).
5.3.2. Economic Internal Rate of Return (EIRR)
EIRR merupakan nilai suku bunga, dimana pada kondisi ini NPV = 0 atau BCR = 1. Nilai
EIRR digunakan untuk menilai apakah dengan suku bunga pinjaman tertentu pekerjaan
tersebut layak atau tidak secara ekonomi. Dalam analisa ini diasumsi bahwa nilai sukubunga
pinjaman adalah 12%, dengan demikian jika nilai EIRR > 12% proyek dapat dikatakan layak
secara ekonomi.
EIRR dihitung atas dasar penerimaan bersih dan total nilai untuk keperluan investasi.
NilaiEIRR sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat
dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku. Perhitungan nilai EIRR ini
dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
dimana :
I’ = Suku bunga memberikan nilai NPV positif
I” = Suku bunga memberikan nilai NPV negatif
NPV’ = NPV positif (+)
NPV” = NPV negatif (-)
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 5
5.3.3. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan selisih antara manfaat (benefit) dan biaya (cost) pada kondisi nilai sekarang
(present), yang mana dalam analisis ini dapat digunakan sebagai indicator sejauh mana suatu
pekerjaan pembangunan PLTM menguntungkan secara ekonomi, maupun finansial ditinjau
pada berbagai tingkat suku bunga. Langkah yang harus dilakukan untuk perhitungan ini tidak
banyak berbeda dengan langkah untuk perhitungan EIRR. Secara umum rumus untuk
perhitungan nilai Present
Value (PV) adalah sebagai berikut :
dimana :
PV = Nilai sekarang (Present Value)
F = Nilai pada tahun ke n
I = Nilai suku bunga (%)
n = tahun ke 1,2,3,……dst
Dalam evaluasi suatu pekerjaan, nilai NPV pada suku bunga pinjaman yang berlaku harus
mempunyai harga > 0. Jika NPV = 0 berarti pekerjaan tersebut memiliki tingkat
pengembalian sama dengan nilai investasi (modal). Jika NPV < 0, maka pekerjaan tersebut
dari segi ekonomi maupun finansial tidak layak untuk dibangun.
5.3.4. Benefit Cost Ratio (BCR)
Analisa BCR merupakan suatu analisa yang diperlukan untuk melihat sejauh mana
perbandingan antara manfaat (benefit) dan biaya (cost) pada kondisi nilai saat ini atau
sekarang (present). Ini berarti bahwa jika nilai BCR pada suku bunga berlaku > 1, maka
pekerjaan dapat dibangun. Secara umum rumus untuk perhitungan BCR ini adalah:
dimana :
PV = Nilai sekarang (Present Value)
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 6
Sebagai ukuran dari penilaian suatu kelayakan pekerjaan dengan metode BCR ini adalahjika
BCR > 1 maka pekerjaan pembangunan dikatakan layak dikerjakan dan sebaliknya jika nilai
BCR < 1, pekerjaan tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Perhitungan analisa ekonomi
didasarkan pada tingkat suku bunga sebesar 12 % dan umur rencana PLTMXYZ selama 30
tahun.
Tabel 5.1. Rencana Anggaran Biaya Konstruksi
PLTM XYZ (2 x 2.00 MW)
NO. URAIAN UNIT KWANTITAS HARGA STATUAN (RP) JUMLAH HARGA
A Pekerjaan Persiapan Rp 3,005,625,000
1 mobilisasi dan demobilisasi Ls Rp 550,000,000
2
jalan kerja, Rigid Pavement, W=3m (concrete, t -=15
cm +wire mesh dia 4 x 150 x 150)
Rp 1,105,625,000
Jalan ke bendung, L = 375 m Km 0.375 Rp 1,525,000,000 Rp 571,875,000
Jalan Hantar ke Power House (Perkerasan beton K175
+ wiremesh 4x150x150) L=350m
Km 0.35 Rp 1,525,000,000 Rp 533,750,000
3
Bangunan Fasilitas (Kantor Kontraktor, Direksi keet,
Mesh, Barak Kerja dll)
Rp 350,000,000
4
Perbaikan Jalan dan Jembatan existing / jalan desa
termasuk perawatan jalan selama jalan tersebut
dipakai untuk operawsional pelaksana pekerjaan
Ls Rp 250,000,000 Rp 250,000,000
5 Pembebasan lahan / tanah dan tanaman Ha 7.5 Rp 100,000,000 Rp 750,000,000
B Saluran pengelak, Coffering dan Dewatering Ls Rp 750,000,000
C Bendung, Intake Saluran Transis, Rumah Pintu Rp 15,927,570,500.00
1 Pembersihan lahan m2 7312.00 Rp 7,000 Rp 51,184,000.00
2 Galian tanah dan hauling ke disposal area m3 3440.00 Rp 35,000 Rp 120,400,000.00
3
Galian batuan lapuk, wheater rock (by blastin) dan
hauling ke disposal area
m3 25546.00 Rp 45,000 Rp 1,149,570,000.00
4 galian batu (by lasting) dan hauling ke disposal area m3 7487.00 Rp 85,000 Rp 636,395,000.00
5
timbung kembali / backfill seected matrerial
dipadatkan
m3 13471.00 Rp 26,900 Rp 362,369,900.00
6 beton K-225 m3 3136.00 Rp 1,261,000 Rp 3,954,496,000.00
7 Beton lantai kerja, Bo m3 9.50 Rp 625,000 Rp 5,937,500.00
8 Waterstop for construction joint, W=240mm m 220.00 Rp 250,000 Rp 55,000,000.00
9 beton cyclops m3 2565.00 Rp 850,000 Rp 2,180,250,000.00
10 bata tulangan, defermed kg 355259.00 Rp 13,250 Rp 4,707,181,750.00
11 bekisting / form work m2 4634.00 Rp 134,550 Rp 623,504,700.00
12 bronjong dengan kawat dia. 3mm m3 920.00 Rp 515,000 Rp 473,800,000.00
13 pasangan batu kali 1PC : 4sand m3 1158.00 Rp 615,300 Rp 712,517,400.00
14 Pekerjaan plasteran m2 45.00 Rp 35,000 Rp 1,575,000.00
15 pekerjaan siaran m2 580.00 Rp 20,000 Rp 11,600,000.00
16 wiremesh (M-10 dia 10x150x150) m2 1058.00 Rp 120,000 Rp 126,960,000.00
17
Rip-rap / batu kosong dia min 0,80m dor river bed
protection
m3 426.00 Rp 145,000 Rp 61,770,000.00
18 Pipa Drain PVC 1 1/2", L=0,75m bh 700.00 Rp 31,800 Rp 22,260,000.00
19 Pintu Bilas Bendung b = 1,50 x h=4,0 m, H = 10,80m unit 1.00 Rp 160,000,000 Rp 160,000,000.00
20 Mistar ukur b=15 cm, h = 9,30 m unit 1.00 Rp 9,145,500 Rp 9,145,500.00
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 7
21
Pipa Handraill Galavanized Pipe 1,5" (dua baris atas -
bawah incl. Tee ELBOW dll)
m 105.00 Rp 844,200 Rp 88,641,000.00
22 Tangga monyet dia 22 mm, b = 45 cm @50 cm m 9.00 Rp 334,750 Rp 3,012,750.00
23
Pintu intake , b=1,70 x h=2,50 m H=9,30 m
(operasional manual dan electric motor)
bh 2.00 Rp 155,000,000 Rp 310,000,000.00
24 Trashrak Intake / Saringan Halus, b = 1,70 x h =2,50 bh 2.00 Rp 50,000,000 Rp 100,000,000.00
D
WATERWAY SALURAN BOX CULVERT
TERTUTUP L -1.280 M
Rp 17,554,754,510
1 Pembersihan lahan m2 23950 Rp 7,000 Rp 167,650,000
2 Pekerjaan stripping tanah t = 30 cm m3 1967 Rp 30,000 Rp 59,010,000
3 galian tanah dan hauling ke disposal area m3 39979 Rp 35,000 Rp 1,399,265,000
4
galian batu lapuk, wheater rock by blasting dan
hauling ke disposal area
m3 2250 Rp 45,000 Rp 101,250,000
5 galian batu (by blasting) dan hauling ke disposal area m3 64644 Rp 85,000 Rp 5,494,740,000
6
backfill / timbunan tanah kembali selected material
dipadatkan
m3 14980 Rp 26,900 Rp 402,962,000
7 timbunan tanah selected material dipadatkan m3 17050 Rp 50,000 Rp 852,500,000
8 beton lean concrete Bo t = 5 cm m3 105 Rp 625,000 Rp 65,625,000
9
Beton K225 (Sal Concrete Box b =2,80 x h = 3,00 m
L=1.280m)
m3 3175 Rp 1,261,000 Rp 4,003,675,000
10 Beksting / Formwork m2 20096 Rp 134,560 Rp 2,704,117,760
11 Wire Mesh, dia 10 x 150 x 150 mm m2 18104 Rp 120,000 Rp 2,172,480,000
12 Baja tulangan deformed kg 9923 Rp 13,250 Rp 131,479,750
13 waterstop W240 mm m 1327 Rp 250,000 Rp 331,750,000
E
Bangunan cross drain 6 buah dan 3 buah bangunan
box culvert (3,0 x 3,0m)
Ls Rp 554,000,000
F
Head Pond, Side Channel Sal Pembuangaqn dan
Rumah Pintu
Rp 7,248,898,950
1 Pembersihan lahan m2 5700 Rp 7,000 Rp 39,900,000
2 Galian tanah dan hauling ke disposal are m3 4998 Rp 35,000 Rp 174,930,000
3 galian batuan lapuk dan hauling ke disposal area m3 2022 Rp 45,000 Rp 90,990,000
4 galian baru by blasting dan hauling ke disposal area m3 11547 Rp 85,000 Rp 981,495,000
5 backfill selected material m3 2466 Rp 26,900 Rp 66,335,400
6 beton lean concrete Bo t=5cm m3 69 Rp 625,000 Rp 43,125,000
7 Beton K225 m3 1823 Rp 1,261,000 Rp 2,298,803,000
8 Waterstop W240 mm m 331 Rp 250,000 Rp 82,750,000
9 Bekisting / formwork m2 1220 Rp 134,560 Rp 164,163,200
10 Baja tulangan deformed kg 176200 Rp 13,250 Rp 2,334,650,000
11 Pintu Intake Penstok bh 2 Rp 250,000,000 Rp 500,000,000
12 Pintu Penguras sedimen bh 1 Rp 200,000,000 Rp 200,000,000
13 Pipa Handraill Galvanized Pipe m 130 Rp 844,200 Rp 109,746,000
14 Tangga Monyet dia 22mm b = 45cm @50cm m 12.6 Rp 334,750 Rp 4,217,850
15 Side drain m 88 Rp 236,000 Rp 20,768,000
16 Mistar ukur unit 1 Rp 7,025,500 Rp 7,025,500
17 trashrak intake unit 2 Rp 65,000,000 Rp 130,000,000
G Rp 12,815,780,940
G.1 Rp 4,041,427,740
1 Pembersihan Lahan m2 3818 Rp 7,000 Rp 26,726,000
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 8
2 Galian tanah dan hauling ke disposal area m3 19348 Rp 35,000 Rp 677,180,000
3 Galian batulapuk m3 800 Rp 45,000 Rp 36,000,000
4 Galian batu (by Lasting) dan hauling ke disposal area m3 5816 Rp 85,000 Rp 494,360,000
5 Backfill selected material m3 350 Rp 26,900 Rp 9,415,000
6 baton lean concrete, Bo t=5 cm m3 253 Rp 625,000 Rp 158,125,000
7 Beton K.225 m3 902 Rp 1,261,000 Rp 1,137,422,000
8 Bekisting / formwork m3 204 Rp 134,560 Rp 27,450,240
9 baja tulangan, deformed kg 62566 Rp 13,250 Rp 828,999,500
10 shocrete + wiremesh t=10 cm for slop protection m2 1435 Rp 450,000 Rp 645,750,000
G.2 Mechanical Works Rp 8,774,353,200
1 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=10 mm, L=78,10m kg 43579.8 Rp 35,000 Rp 1,525,293,000
2 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=10 mm, L=121,54m kg 67819.32 Rp 35,000 Rp 2,373,676,200
3 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=10 mm, L=54,40m kg 30355.2 Rp 35,000 Rp 1,062,432,000
4 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=12 mm, L=15,96m kg 10693.2 Rp 35,000 Rp 374,262,000
5
Bifurcation Pipe dia 2,25 m - 2 @dia 1,90 m -2 @dia
1.00 t = 12mm L=2x27,60 m
kg 40334 Rp 35,000 Rp 1,411,690,000
6
Ring Girder, Bearing Shoes & Steel supporting plate
t=30 mm dll (W = 11 ton)
kg 7000 Rp 35,000 Rp 245,000,000
7
Expansion Joint Penstock, inner dia 2,25 m (Joint
flange to flange)
set 4 Rp 150,000,000 Rp 600,000,000
8 Manhole Penstock dia 2,25 m set 1 Rp 55,000,000 Rp 55,000,000
9 Painting Epoxy Corrosive protection incl sandblast m2 4060 Rp 200,000 Rp 812,000,000
10
Electric system / kelistrikan pintu intake penstock dll
incl panel
LS 1 Rp 165,000,000
11 grounding sistem in power house LS 1 Rp 150,000,000
H
POWER HOUSE 915 X 36 M) INCL TRAVELING
CRANE CAP 25 TON dan TAILRACE CHANNEL
Ls Rp 5,800,000,000
I
PEKERJAAN NORMALISASI ALUR SUNGAI
L=100M DI SEKITAR HILIR TAILRACE
Ls Rp 455,000,000
J
TURBINE GENERATOR AND CONTROL SISTEM
P = 2X2.00 MW
Ls Rp 12,600,000,000
Complete Water to Wire
K Transmission Line L=10Km ke Gi Salak Ls Rp 4,000,000,000
grand total Machine & Transmision Line Rp 65,111,678,210
Tax 10% Rp 6,511,167,821
grand total water to wire Rp 87,222,797,721
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 9
Tabel 6.2. Biaya Operasional dan Pemeliharaan (O&P) PLTM XYZ
Id No.
Grup
Phase Work item : Component Quantity Unit Direct Cost Additional Lump Sum Total (Rp.)
Civil, Bulding
1 Operation General General Manager 1 Rp 147,600,000 Rp 147,600,000
Power House
Headpond,
waterway,
inspection road
and Access Road
1 Rp 120,000,000
Rp 120,000,000
Hydromecanical
Equipment
Engineer S1 : 1
(Mechanical)
1 Rp 120,000,000
Rp 120,000,000
Operator D3 : 2
(Mechanical)
6 Rp 288,000,000
Rp 288,000,000
2 Shift
Engineer S1 : 1
(Electrical)
1 Rp 120,000,000
Rp 120,000,000
Operator D3 : 2
(Electrical)
6 Rp 288,000,000
Rp 288,000,000
2 Shift
Logistic &
Adiministration
Assistant
Administrator 1 Rp 35,000,000
Rp 35,000,000
Office Boy 1 Rp 24,000,000 Rp 24,000,000
Security 12 Rp 21,500,000 Rp 21,500,000
2 Maintenance
Powerhouse,
Headtank, Tunnel,
Sandtrap,
Bendung, Access
Road
0.5% Rp 53,582,985,040
Rp 267,914,925
Hydromecanical
Equipment
0.5% Rp 8,774,353,200
Rp 43,871,766
Logistic &
Adiministration
Assistant
0.5% Rp 12,600,000,000
Rp 63,000,000
Jaringan
Transimisi
1% Rp 4,000,000,000
Rp 40,000,000
3 CSR
Comunity Social
Responsibility
(0,5% x annual
benefit)
1 Rp 105,856,344
Rp 105,856,344
Annual O&M Cost Rp 1,684,743,035
4
Routine
Repration
Hydromecanical &
Electrical
Equipment
Periodic O & M Cost
I. Five year period Rp 414,786,691
II. Ten Year Period Rp 829,573,382.40
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 10
5.4. Analisa Manfaat dan Resiko Lingkungan
Pada wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sampai saat ini terdapat 14 titik lokasi potensial
untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Berdasarkan alur sungai yang mengikuti
countur geografisnya, Kabupaten Pakpak Bharat masih dimungkinkan untuk membangun
beberapa titik PLTMH lagi. PLTMH merupakan potensi industri jasa energi yang sangat
menguntungkan bagi Kabupaten Pakpak Bharat karena dapat meningkatkan pendapatan
daerah tanpa merusak lingkungan. Gambar 6.1. Peta lokasi potensial PLTMH
Gambar 6.1. Peta lokasi potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
5.5.1. Nilai Positif Pembangunan PLTMH bagi Kelestarian Hutan
PLTMH merupakan pembangkit listrik menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan
head dan debit air yang kecil. PLTMH tidak menimbulkan pencemaran. Pengetahuan tentang
kaitan luas tutupan dan fungsi hutan dengan kestabilan jumlah listrik yang dibangkitkan dapat
digunakan untuk mengajak masyarakat menjaga luas tutupan dan kualitas lantai hutan.
Kualitas dan fungsi hutan yang baik akan dapat melestarikan kuantitas dan kontinuitas aliran
sungai yang menjadi sumber daya bagi PLTMH. dan kontinuitas aliran air sebagai sumber
tenang bagi PLTMH. Pengelolaan hutan yang baik dapat memberikan produk berupa Non
Timber Forest Product. Potensi hutan Pakpak Bharat berupa tanaman obat akan memberikan
nilai ekonomis tinggi yang mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat Pakpak
Bharat.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 11
5.5.2. Pemanfaatan Areal Sempadan Sungai
Selain luas tutupan dan kualitas lantai hutan, pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat
juga dapat menerapkan pengelolaan batas areal penyangga antara ekosistem sungai dengan
ekosistim daratan yang disebut dengan sempadan sungai. Menurut PP no. 38 tahun 2011
tentang Sungai pada pasal 10, maka jarak sempadan sungai berkisar antara 50 hingga 100
meter dari tepi kiri kanan palung sungai sepanjang alur sungai. Bila rencana pemanfaatan
aliran sungai dapat dilakukan untuk seluruh titik potensial PLTMH, maka pemerintah daerah
akan dapat mengelola sempadan sungai yang cukup luas dan memiliki potensi ekonomi
cukup tinggi. Garis sempadan sungai ini dapat ditanami tanaman bernilai ekonomis tinggi
seperti aren, petai, jengkol, durian, dll. Nira pohon arean dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan gula semut yang nilai ekonomisnya cukup tinggi.
5.5.3. Pemanfaatan Badan Air Alur Aliran Sungai
PLTMH memanfaatkan jatuhan aliran air untuk memutar turbin yang dikoneksikan dengan
generator sehingga menghasilkan arus listrik. Air yang telah memutar turbin akan kembali
dimasukkan ke alur badan aliran sungai. Proses ini tidak menyebabkan terjadinya
pengurangan debit air, dan juga tidak menerima beban cemaran yang menurunkan kualitas
air. Sepenuhnya aliran air ini dapat digunakan untuk memutar turbin berikutnya yang
kapasitasnya tergatung kepada tinggi jatuhan airnya. Sebagian air yang dialihkan weir ke
headrace tunnel memang tidak boleh diganggu karena dikhawatirkan akan menganggu blade
turbin. Aliran air yang mengalir pada sungai sudah berkurang debitnya karena akan
dimanfaatkan untuk memutar turbin. Aliran air ini dapat dimanfaatkan untuk memelihara
ikan. Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dapat membagi pemanfaatan aliran air ini
atas segmen segmen dengan sistem kpemilikan lubuk larangan. Setiap kelompok masyarakat
akan mengelola aliran badan air sungai sesuai dengan peruntukan yang diberikan kepada
kelompoknya. Untuk meningkatkan populasi ikan, sepanjang tebing alur sungai dapat
ditanami dengan Pohon Dalu Dalu (Salix tetrsperma roxb) Akar pohon Dalu Dalu yang yang
terrendam dalam air sungai sangat disukai ikan untuk berpijah. Untuk pemasaran ikan dapat
dilakukan dengn sistem online sehingga bila dilakukan pengelolaan yang baik, konsumen
dapat mengkonsumsi ikan dengan tingkatan kesegaran yang tinggi.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 1
DAFTAR PUSTAKA
Harvey, Adam. 1993. Micro-Hydro Design Manual. London. IT Publications
J. Fritz, Jack. 1984. Small and Minihydro Power System Resource Assesment Project Fasibility. New
York. McGraw-Hill,Inc.
Ditjen Pengairan DPU. 1986. Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan (KP-04). Bandung. CV.
Galang Persada.
Ditjen Pengairan DPU. 1986. Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (KP-02). Bandung.
CV. Galang Persada.
Ditjen Pengairan DPU. 1986. Kriteria Perencanaan Bagian Saluran (KP-03). Bandung. CV. Galang
Persada.
Sosrodarsono, Ir. Suyono. 1981. Bendungan Tipe Urugan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita.
Sosrodarsono, Ir. Suyono. 1987. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita.
Maryono, Dr. Ing. Ir. Agus. 2003. Hidrolika Terapan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita
Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya. Usaha Nasional
Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume I (Survey dan
investigasi). Jakarta.
Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume II (Analisis
Hidrologi). Jakarta.
Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume IV (Desain Bangunan
Pelengkap). Jakarta.
Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume V (Pekerjaan
Hidromekanik, Instrumentasi, dan Bangunan Pelengkap). Jakarta.
Sosrodarsono, Ir. Suyono. 1994. Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta. PT. Pradnya Paramita.
PT. PLN (Persero). 2010. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik. Jakarta.
Engineering Manual for Irrigation & Drainage . 1987. Small Scale Hydro Power Generation. Japan.
Japan Institute of Irrigation and Drainage
PT. PLN (Persero) . 2004. Asahan-3 Hydroelectric Power Project in North Sumatra Province.
Sumatera Utara. Nippon Koei Co.,Ltd.
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 2
DOKUMENTASI SURVEY POTENSI PLTMH
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 3
DOKUMENTASI LAPORAN AKHIR PLTMH
Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 4

More Related Content

What's hot

Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Joy Irman
 
sistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisahsistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisah
Eqi Arzaqi
 

What's hot (20)

PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Kebutuhan air baku
Kebutuhan air bakuKebutuhan air baku
Kebutuhan air baku
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanSistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) SampahStasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sampah
 
sistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisahsistem penyaluran terpisah
sistem penyaluran terpisah
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
 
SOP IPAL.docx
SOP IPAL.docxSOP IPAL.docx
SOP IPAL.docx
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 

Similar to Laporan Study Kelayakan PLTMH

Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggara
anto7
 
Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423
Awang Deswari
 
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
TPRP Strategic Partner
 
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat AdministrasiIzin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
People Power
 

Similar to Laporan Study Kelayakan PLTMH (20)

Tugas Akhir Teknik Mesin
Tugas Akhir Teknik MesinTugas Akhir Teknik Mesin
Tugas Akhir Teknik Mesin
 
Identifikasi infrastruktur dasar kawasan pesisir kabupaten ketapang
Identifikasi infrastruktur dasar kawasan pesisir kabupaten ketapangIdentifikasi infrastruktur dasar kawasan pesisir kabupaten ketapang
Identifikasi infrastruktur dasar kawasan pesisir kabupaten ketapang
 
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
 
PORTO FOLIO CIMADUR
PORTO FOLIO CIMADURPORTO FOLIO CIMADUR
PORTO FOLIO CIMADUR
 
Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggara
 
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
Profil Pengelolaan Infrastruktur Sumberdaya Air Oleh BBWS Sumatera VIII Tahun...
 
TRANSISI ENERGI KALIMANTAN.pptx
TRANSISI ENERGI KALIMANTAN.pptxTRANSISI ENERGI KALIMANTAN.pptx
TRANSISI ENERGI KALIMANTAN.pptx
 
Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruang
 
Implikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananImplikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan Kehutanan
 
Rued sumsel final
Rued sumsel finalRued sumsel final
Rued sumsel final
 
Ipi89787
Ipi89787Ipi89787
Ipi89787
 
Tomas S._Distamben Kalimantan Tengah.pdf
Tomas S._Distamben Kalimantan Tengah.pdfTomas S._Distamben Kalimantan Tengah.pdf
Tomas S._Distamben Kalimantan Tengah.pdf
 
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfPPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
 
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-...
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Nur Amalia_Pelangi_Rencana Umum Energi Daerah
Nur Amalia_Pelangi_Rencana Umum Energi DaerahNur Amalia_Pelangi_Rencana Umum Energi Daerah
Nur Amalia_Pelangi_Rencana Umum Energi Daerah
 
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat AdministrasiIzin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
 
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
Bahan Paparan BPIW untuk CPNS PU-PR 2015
 
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.pptBahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
Bahan Paparan Kepala BAPPEDA.ppt
 

More from pandirambo900 (20)

Setda
SetdaSetda
Setda
 
Satpol pp
Satpol ppSatpol pp
Satpol pp
 
Kec tinada
Kec tinadaKec tinada
Kec tinada
 
Kec sttu julu
Kec sttu juluKec sttu julu
Kec sttu julu
 
Kec sttu jehe
Kec sttu jeheKec sttu jehe
Kec sttu jehe
 
Kec siempat rube
Kec siempat rubeKec siempat rube
Kec siempat rube
 
Kec salak
Kec salakKec salak
Kec salak
 
Kec pggs
Kec pggsKec pggs
Kec pggs
 
Kec pagindar
Kec pagindarKec pagindar
Kec pagindar
 
Kec kerajaan
Kec kerajaanKec kerajaan
Kec kerajaan
 
Kdh wkdh
Kdh wkdhKdh wkdh
Kdh wkdh
 
Inspektorat
InspektoratInspektorat
Inspektorat
 
Dprd
DprdDprd
Dprd
 
Dinas sosial
Dinas sosialDinas sosial
Dinas sosial
 
Dinas pupr
Dinas puprDinas pupr
Dinas pupr
 
Dinas pmptsp
Dinas pmptspDinas pmptsp
Dinas pmptsp
 
Dinas pmdppa
Dinas pmdppaDinas pmdppa
Dinas pmdppa
 
Dinas pertanian
Dinas pertanianDinas pertanian
Dinas pertanian
 
Dinas perkim
Dinas perkimDinas perkim
Dinas perkim
 
Dinas pendidikan
Dinas pendidikanDinas pendidikan
Dinas pendidikan
 

Recently uploaded

Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di MedanToko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
alimenyut76
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
290165
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
gulieglue
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
PututJokoWibowo
 

Recently uploaded (12)

Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPerencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di MedanToko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
Toko Obat Kuat Di Medan 081227526446 Jual Viagra Asli Di Medan
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
 
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratMasterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
 
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMateri Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniKebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
 
Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptxTugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
Tugas dan kewenangan PKA dan PPK dalam PBJ .pptx
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
 
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di IndonesiaPerbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
 
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
03_pengelolaan kinerja guru semester 1 di PMM
 

Laporan Study Kelayakan PLTMH

  • 1. i BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT SALAK 2016 LAPORAN AKHIR STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHYDRO KABUPATEN PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi tim untuk dapat melakukan kajian Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun maksud dilakukan kajian ini adalah untuk menganalisis kelayakan pembangunan PLTMH di Kabupaten Pakpak Bharat. Dengan demikian, diharapkan nantinya akan dapat diteruskan menjadi sebuah Studi Kelayakan Bisnis untuk diajukan kepada Pemerintah. Terima kasih diucapkan kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pakpak Bharat atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami untuk menganalisis kelayakan pembangunan PLTMH di wilayah ini. Ucapakan terima kasih juga kepada Kepala Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat dan seluruh staf yang telah memberikan informasi dan kepercayaan sehngga penelitian ini dapat dilaksanakan. Diharapkan dalam kajian ini ada kelayakan atas pembangunan PLTMH dan dengan demikian peranan Bapeda di Kabupaten Pakpak Bharat dapat lebih besar lagi agar dapat terjadi peningkatan kinerja energy di masa yang akan datang. Medan, Juni 2016 Tim Peneliti DAFTAR ISI
  • 3. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan 1.3. Pencapaian Lokasi Pekerjaan 1.4. Laporan Studi Kelayakan BAB II DESKRIPSI LOKASI SUDI 2.1. Letak dan Geografis 2.1.1. Kondisi Geografis 2.2. Kondisi Geologi 2.2.1. Kondisi Geologi Regional 2.2.2. Litologi dan Stratigrafi 2.2.3. Struktur Geologi 2.3. Kondisi Meteo-Hidrologi 2.4. Kondisi Sosial Ekonomi BAB III ANALISA HIDROLOGI DAN POTENSI PLTM 3.1. Umum 3.2. Data Hidrologi 3.2.1. Data DAS 3.2.2. Data Curah Hujan 3.2.3. Data Debit 3.3. Analisa Hidrologi 3.3.1. Curah Hujan Rancangan 3.3.2. Debit Banjir Rancangan 3.3.3. Debit Andalan 3.3.4. Perbandingan Debit Andalan PLTM 3.4. Debit Pemeliharaan (Ecological / Maintenance Flow) 3.5. Potensi Pembangkit Lisrik 3.6. Pengembangan Potensi Optimum BAB IV STUDI KELISTRIKAN 4.1. Umum 4.2. Konsep Desain Sistem Pembangkit Tenaga Listrik 4.3. Kecukupan Pembangkit Terhadap Kebutuhan BAB V PRAKIRAAN RENCANA ANGGARAN BIAYA 5.1. Prakiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB) 5.1.1. Biaya Investasi 5.1.2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan (OP) Tahunan (OM Annual Cost) 5.2. Manfaat Pekerjaan 5.3. Analisa Ekonomi 5.3.1. Umum 5.3.2. Economic Internal Rate of Return (EIRR) 5.3.3. Net Present Value (NPV) 5.3.4. Benefit Cost Ratio (BCR) BAB VI KESIMPULAN
  • 5. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 1 - 1 BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusiaterutama untuk mendorong roda perekonomian masyarakat. Namun ketersediaanenergy listrik yang dimiliki PT. PLN Sumatera Utara saat ini belum memenuhi kebutuhanmasyarakat secara maksimal dari keseluruhan mesin-mesin pembangkit listrik yang adasaat ini. Krisis listrik yang terjadi di Pakpak Bharat disebabkan tidak adanya keseimbangan antara persediaan dan permintaan apalagi sejak terjadinya krisis moneter serta dipacu pertumbuhan beban yang terus meningkat setiap tahun. Krisis listrik di Kabupaten Pakpak Bharat perlu segera di tuntaskan. Bila semua potensi listrik dapat dibangkitkan, maka Kabupaten Pakpak Bharat juga akan mampu memasok tenaga listrik untuk kebutuhan daerah lain di Sumatera Utara. Dalam rangka peningkatan penyediaan tenaga listrik di Indonesia serta dalam usaha mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak, Pemerintah membuat program peningkatan pembangunan pembangkit listrik alternatif non minyak antara lain dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam berupa air sungai yang banyak terdapat diseluruh Indonesia.Untuk maksud tersebut diupayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga air oleh pihak swasta. Tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit yang dibangun oleh pihakswasta nantinya akan dimanfaatkan oleh PT. PLN (Persero) guna memenuhi kebutuhan tenaga didaerah setempat melalui suatu perjanjian jual beli tenaga listrik – PPA (Power Purchase Agreement)- antara PT. PLN (Persero) dengan pihak swasta tersebut. Upaya tersebut akan dilaksanakan dengan, optimalisasi sumber energi primer dengan memanfaatkan sumber daya air dan lahan yang tersedia di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara untuk pembangkit listrik tenaga air. Dalam perencanaan pembangunan PLTM dilakukan studi kelayakan dan desain rinci (detail design) pada aliran Sungai Lae Kombih, Sungai Lae Ordi dan Lae Sikundur yang terletak di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi SumateraUtara. Pembangkit Listrik Tenaga 1
  • 6. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 1 - 2 Mikro-Hidro (PLTM) merupakan sejenis pembangkit tenaga listrik yang mirip dengan PLTA, hanya sekalanya lebih kecil. Air dari sungai menggerakan pemutar kincir secara alami dan disambung ke generator untuk menghasilkan listrik. Listrik yang bisa dihasilkan dengan kincir (terapung) bisa sampai 3.000 watt, jika air sungai mengalir dengan deras dan secara terus-menerus. Ada juga turbin yang dipakai untuk mini-hidro, tetapi sudah memerlukan pengaturan air dari sungai secara khusus agar tekanan lebih tinggi (melewati bendungan atau melewati pipa). Turbin mini-hidrobisa menghasilkan listrik lebih dari 100.000 watt. Salah satu solusi menghadapi masalah kelistrikan terutama di daerah perdesaan adalah pembangkit listrik tenaga air skala mini. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah memulai kegiatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) sejak akhir dasawarsa 90-an. Sampai saat ini telah dibangun delapan unit PLTM dalam rangka program ketenaga listrikan perdesaan. Namun demikian kebutuhan akan energi yang semakin meningkat seiring berkembangnya tingkat perekonomian masyarakat maka terjadilah krisis energi di Provinsi Sumatera Utara. 1.2. Gambaran Umum Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan PLTMH berada pada aliran Sungai Lae Kombih, Lae Ordi dan Lae Sikundur yangterletak di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat terletak pada 02˚ 15’00” -03˚32’00” LU dan 90˚00’00”- 98˚31’00” BT. Secara Administrasi Batas Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Kabupaten Dairi - Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kab. Humbang Hasundutan - Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Singkil - Sebelah Timur : Kabupaten Samosir, Dairi dan Humbang Hasundutan Luas keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat adalah 1,218.30 km2, yang terdiri dari 8 kecamatan yakni Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jahe, Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut dan Kecamatan Pagindar. Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah beriklim tropis.
  • 7. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 1 - 3 Ketinggian antara 700 – 1,500 mdpl dengan kondisi geografis berbukit bukit. Kabupaten Pakpak Bharat beriklim sedang, dengan rata-rata suhu 28°C dengan curah hujan per tahun sebesar 311 mm. Peta lokasi rencana pekerjaan PLTMH ini dapat dilihat pada Lampiran. 1.3. Pencapaian Lokasi Pekerjaan Lokasi rencana Bendung PLTM Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara. Untuk lebih jelasnya,pencapaian lokasi menuju lokasi rencana PLTMH dapat dilihat pada gambar 1.1. Gambar 1.1. Peta Lokasi Potensi PLTMH Untuk pencapaian lokasi rencana PLTMH dapat ditempuh dari Kota Medan dengan kondisi jalan yang relatif baik. 1.4. Laporan Studi Kelayakan Laporan studi kelayakan disertai rancang dasar (basic design) ini berdasarkan hasil survei dasar di lokasi rencana PLTMH di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara. Layout dan rancang dasar bangunan telah direncanakan. Apabila rancang dasar (basic design) tersebut telah disetujui, maka pada perencanaan selanjutnya akan dilakukan penyusunan desain rinci (detail design) PLTMH, sebelum dilaksanakan pekerjaan fisiknya.
  • 8. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 1 BAB DESKRIPSI LOKASI STUDI 2.1. Letak dan Geografis 2.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas sebesar 1.356,10 Km2. Kabupaten Pakpak Bharat dengan Ibukota terletak di Kecamatan Salak. Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat terletak antara 2o 15’ 00’’ – 90o 00 ’ Lintang Utara dan 90o 00’ – 98 o 31’ Bujur Timur. Kabupaten ini terletak pada bagian pantai Barat wilayah Provinsi Sumatera Utara. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut: Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga- Pungga Kabupaten Dairi; Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Tara Bintang Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah; Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi dan Kecamatan Harian Kabupaten Samosir;Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kabupaten Pakpak Bharat secara administratif terdiri dari 8 kecamatan yaitu Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Pergetteng- getteng Sengkut dan Kecamatan Pagindar. Secara administrasi termasuk kedalam Wilayah Provinsi Sumatera Utara. Gambaran mengenai karakteristik lokasi dan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat digambarkan dalam bentuk gambaran fisik wilayah, terutama yang terjadi secara ilmiah dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama, seperti; letak 2
  • 9. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 2 geografis, batas administrasi, topografi, hidrologi, klimatologi, geologi, dan pola penggunaan tanah. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam Gambar 2.1. Gambar 2.1. Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Pakpak Bharat 2.2. Kondisi Geologi 2.2.1. Geologi Regional Pulau Sumatera merupakan bagian tepi bharat daya-selatan dari lempeng Benua Eurasia yang berinteraksi dengan lempeng Samudera Hindia-Australia yang bergerak ke arah utara-timur laut. Interaksi kedua lempeng tersebut dipengaruhi oleh besarnya sudut interaksi serta kecepatan konvergensi lempengnya. Gerakan tersebut telah menghasilkan bentuk-bentuk gabungan penunjaman (subduction) dan sesar mendatar dekstral. Penunjaman yang terjadi pada masa Tersier sampai Resen di bawah Pulau Sumatera mengakibatkan terbentuknya jalur busur magma yaitu Pegunungan Bukit Barisan. Penunjaman yang terbentuk secara berkala telah dilepaskan melalui sesar transform yang sejajar dengan tepian lempeng (Fitch, 1972) dan terpusat di sepanjang Sistem Sesar Sumatera yang membentang sepanjang Sumatera. Geologi Tersier dan Kuarter dari Pulau
  • 10. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 3 Sumatera saat ini merupakan pencerminan yang wajar dari gerak tersebut. Busur magmatik dan cekungan belakang busur memotong hampir sepanjang Pulau Sumatera dari Sumatera Utara sampai ke Sumatera Selatan, adalah sesar mendatar dekstral yang dikenal sebagai sesar Semangko atau sesar besar Sumatera. Sesar mendatar ini terbentuk sebagai akibat dari sifat interaksi lempeng Hindia-Australia dengan lempeng Mikro Sunda yang menyerong. Sesar ini mempunyai kedudukan tektonik yang penting karena dapat dianggap sebagai batas antara lempeng Mikro Sunda dengan lempeng Hindia-Australia di sebelah bharatnya. Dengan demikian perkembangan tektonik Tersier dari bagian Sumatera yang berada di sebelah timur sesar Sumatera adalah juga perkembangan tektonik Tersier dari pada lempeng Mikro Sunda. 2.2.2. Litologi dan Stratigrafi Stratigrafi daerah penyelidikan berdasarkan Peta Geologi Daerah Pakpak Bharat dengan skala 1 : 250.000 Berdasarkan peta tersebut, stratigrafi untuk daerah penyelidikanbadalah dari umur muda ke tua sebagai berikut:  Sedimentasi pada era Kuarter dimulai dengan pengendapan Formasi Minas (Qpmi), yang terdiri dari batupasir, kerikil dan lanau. Formasi ini ditutupi secara tidak selaras oleh Formasi Sialang (QPsg), yang terdiri dari tufaan dan/atau pasir diatome dan lanau. Formasi paling muda adalah Endapan Aluvium (Qh), yang terdiri aluvium sungai, rawa dan pantai berupa lumpur, lempung, pasir, kerikil, dan kerakal yang belum terkompaksi.  Pada Kuarter, terjadi vulkanisme dengan pengendapan tufa Formasi Toba dan tersebar sangat luas, yang berkomposisi rio-dasitik. Kegiatan gunung api menerus sampai saat ini mengendapkan Batuan Gunung api Kuarter (Qv) yang terdiri dari breksi,l ava andesitik, tufa dasitan, riolitan dan lahar.  Kegiatan volkanisme pada era Tersier di sekitar daerah penyelidikan terjadi pada kala Miosen ditandai dengan adanya Formasi Gunungapi (Tmv) yang terdiri dari andesit,breksi aglomerat, basal, lava, dan batuan piroklastik. Satu seri batuan beku yang disebut Batuan Terobosan (Tm), juga terjadi mengiringi kegiatan gunung api ini, terdiri dari granodiorit, diorit, granit, mikrogranit dan leukogranit, disusul oleh Granit Haporas serta mikrodiorit dan andesit Sitaban pada Tersier Atas.
  • 11. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 4  Pada Plio - Pleistosen, di Dataran Pantai Bharat dan Kaki Bukit Barisan, diendapkan Formasi Tutut yang terdiri dari konglomerat, batupasir, batulanau dan batu lumpur. Formasi ini tak selaras diatas Formasi Barus.  Formasi Barus yang bersifat transgresif menindih tidak selaras Formasi Sibolga pada Kala Miosen Awal – Tengah. Formasi Barus terdiri dari batupasir, batu lumpur gampingan, sedikit batu gamping dan konglomerat. Sedangkan di bagian timurnya, yaitu sekitar D. Toba diendapkan Formasi Peutu, yang terdiri dari batu pasir, konglomerat dan batu lumpur gampingan. Di sekitar daerah penelitian diendapkan formasi Batuan Sedimen Tersier (Tms) yang terdiri dari batu pasir kuarsa, serpih berkarbon, batu lanau dan konglomerat.  Komplek Granit Sibolga menerobos Kelompok Tapanuli antara jaman Karbon Akhirsampai Perm Awal, disebut sebagai Batuan Terobosan Pra Tersier yang terdiri dari granit, diorit, granodiorit, mikrogranit, leukogranit, granit biotit dan muskovit. PadaKala Eosen Akhir - Oligosen Awal pengendapan sedimen Formasi Sibolga: konglomerat, batu pasir, batu lumpur dan konglomerat.  Formasi Bohorok (Pub) terutama terbentuk oleh batupasir konglomeratan (pebblymudstone), Formasi Kluet (Puk) terdiri dari fasies yang lebih halus. Kelompok Tapanuli Tak Teruraikan (Put). Formasi Alas, terdiri atas batu gamping koral yang keras danmasif, serta marmer. Kelompok Tapanuli telah mengalami proses metamorfosa regional dan kontak, sehingga seluruh litologi telah termalihkan, yaitu batus abak, argilit, sekis hijau, amfibolit, filit, batu gamping marmeran dan kuarsit. Sebagian besar geologi merupakan tufa tuba (Gambar 2.1). Tufa tuba berasal dari letusanToba, yang diperkirakan terjadi 73.000 ± 4000 tahun yang lalu, menjadi letusan terakhir dan terbaru sebagai “supervolcano”. Suatu area besar yang anjlok setelah letusan akibat dimuntahkannya material letusan (material vulkanik) dalam volumen yang sangat besar dan kuat, kemudian membentuk suatu kaldera, yang terisi dengan air yang membentuk Danau Toba. Kemudian, dasar dari kaldera terangkat membentuk Samosir, suatu pulau besar di dalam danau. Pengangkatan seperti itu sering terjadi pada kaldera yang sangat besar, hal tersebut terjadi akibat tekanan keatas oleh magma. Toba merupakan caldera yang terbesar yang terbentuk di atas permukaan bumi ini (Yokohama dan Hehanusa,1981).
  • 12. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 5 Singkapan Tuf Toba pada jalan ke arah Sidikalang, melalui Sumbul. Sumbul terletak persispada garis morfologi memanjang bharat laut – tenggara sebagai ekspresi sesar besar Sumatera. Garis ini ditempati oleh aliran Lau Renun. Di lereng Lau Renun yang terjal, Tuf Toba yang keras digali sebagai bahan pondasi. Pada daerah yang jauh berseberangan di Doloksanggul – Onanganjang, sebagian besar tuf telah mengalami alterasi. Tanah berwarna kuning, jingga, dan merah akibat pengaruh lautan sisa magma pada proses lanjut. Kondisi Sosial Ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas wilayah sekitar 1.218,30 Km2 (121.830 Ha) yang terdiri dari 8 Kecamatan dan 52 Desa dan 212 Dusun. Kecamatan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu seluas 47.362 Ha atau sekitar 38,87% dari luas total Kabupaten Pakpak Bharat. Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat No Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Dusun Desa Luas/Area (Km2 ) Persentase ( % ) 1. Salak Salak 29 6 245,57 20,16 2. Sitellu Tali Urang Jehe Sibande 48 10 473,62 38,87 3. Pagindar Sibagindar 12 4 75,45 6,19 4. Sitellu Tali Urang Julu Singgabur 19 5 53,02 4,35 5 Pergetteng-getteng Sengkut Kecupak 22 5 66,64 5,47 6 Kerajaan Sukarame 37 10 147,67 12,12 7 Tinada Tinada 22 6 74,03 6,08 8 Siempat Rube Jambu Buahrea 22 6 82,36 6,76 Jumlah 212 52 1.218,30 100,00 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2016 Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah paling kecil adalah Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu yaitu hanya seluas 5.302 Ha atau sekitar 4,34% dari luas total Kabupaten Pakpak Bharat.
  • 13. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 6 BAB ANALISA HIDROLOGI DAN POTENSI PLTMH 3.1. Umum Analisa Hidrologi dilakukan untuk mendapatkan besarnya debit andalan yang akan digunakan oleh pembangkit listrik dan penentuan debit banjir rancangan. Untuk maksud tersebut akan diperlukan pengumpulan semua data Hidro-Meteorologi yang ada untuk daerah lokasi proyek seperti data hujan, data Iklim, penguapan, data debit sungai dan sebagainya untuk periode waktu yang panjang. Lingkup pekerjaan mencakup :  Pembuatan kurva debit (Flow Duration Curve – FDC) sebagai dasar penentuan Debit Andalan Pembangkit (Dependable Flow).  Pengukuran Debit Sesaat dengan peralatan Current Meter pada lokasi rencana Bendung dan Saluran Pembuang (Tail Race)  Analisa Aliran Rendah (Low Flow) untuk mendapatkan karakteristik Debit Jangka Panjang serta menentukan ketersediaan air untuk Pembangkit PLTMH  Analisa Debit Banjir rencana dengan periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 50 tahun, 100 tahun dan 1000 tahun. 3.2. Data Hidrologi 3.2.1. Data DAS XYZ Pembangkit Listrik Tenaga Air pada Sungai Lae Kombih direncanakan sebagai proyek pusat pengembangan listrik dengan pengembangan seasonal run off river yang membangkitkan energi listrik dengan memanfaatkan sumber daya air DAS XYZ. Pola aliran sungai di Sungai Lae Kombih mengikuti pola paralel, artinyapola aliran sungai bentuknya memanjang ke satu arah dengan cabang-cabang sungai kecil yang datangnya dari arah lereng-lereng bukit terjal kemudian menyatu di sungai utamanya, yaitu Lae Kombih yang mengalir di lembahnya.DAS PLTM XYZ memiliki luas 155.0 km2 dengan panjang sungai 20.704 km. Pengoperasian PLTM hanya mengandalkan ketersediaan air pada Sungai LaeKombih. 3.2.2. Data Curah Hujan A. Ketersediaan Data Curah Hujan Kualitas sebuah analisa hidrologi sangat bergantung kepada ketersediaan data. Dalam hal ini konsultan melakukan pengumpulan data hidrologi dari stasiun hidrologi yang lokasinya terdapat pada wilayah studi. Stasiun penakar hujan terdekat yang berada pada wilayah studi adalah Stasiun 3 2
  • 14. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 7 Penakar Hujan Salak. Data yang tersedia pada stasiun hujan Salak dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1. Ketersediaan Data Hujan di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2014 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Kerajaan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 - - 35 22 4 8 - 3 0 0 5 10 2 - - 0 5 12 4 - 1 - 25 34 10 3 - 0 5 33 20 3 - - - - 52 15 4 10 0 10 30 25 10 10 - 12 50 17 6 5 9 3 0 29 24 45 12 - 14 36 25 24 6 0 4 0 6 4 0 24 3 21 11 11 26 7 23 - 0 4 6 0 5 12 15 - 7 10 8 0 - 0 3 5 0 26 - - - 13 12 9 10 - 0 2 6 0 27 - - - 24 25 10 - - 0 0 10 0 7 - - - 33 20 Dasarian I 52 7 50 134 116 70 111 19 62 122 221 158 11 - - 0 4 4 - - 0 4 - 18 60 12 - - 0 4 35 8 - 1 - - 14 45 13 - - 0 18 21 3 - - 0 10 33 43 14 - 0 0 15 17 2 0 - 13 7 6 42 15 - 0 0 10 18 4 0 11 17 15 15 50 16 0 2 0 50 19 2 0 13 8 25 - 19 17 0 2 10 51 21 10 5 8 11 26 23 22 18 24 10 2 0 65 4 - 13 27 40 24 19 10 24 10 0 0 0 0 4 5 0 12 20 20 25 - 24 2 0 0 6 17 10 0 13 10 Dasarian II 59 38 46 154 200 33 11 54 81 110 174 335 21 - 0 12 - - - - - 12 13 8 10 22 - 0 3 40 - - - - 10 12 6 12 23 - 0 4 20 0 0 - 0 4 4 10 24 - 0 16 16 7 0 - - 0 5 3 12 25 - 0 10 25 9 7 - - 0 6 0 10 26 - 20 12 10 8 8 0 - 12 12 0 5 27 0 0 26 4 38 9 0 - 11 13 0 6 28 0 0 25 45 6 8 0 10 5 5 10 18 29 4 10 4 0 0 0 0 - 4 6 12 26 30 3 0 3 1 5 0 4 0 4 7 11 27 31 3 0 2 6 2 0 0 0 2 8 0 29 Dasarian III 10 30 117 167 75 32 4 10 60 91 54 165 Tanggal
  • 15. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 8 Tahun 2014 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Tinada Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 - - 34 21 3 8 - - - 0 16 11 2 - - - 17 31 - - 21 - 39 14 14 3 - - 4 8 33 12 - 3 0 - 32 - 4 - 3 8 21 28 75 25 - - 41 6 5 5 10 - - 25 7 - 22 - 8 36 - 40 6 7 - - 19 3 - 5 1 23 10 16 45 7 3 2 - - 4 - 26 - - - 32 20 8 0 - - - 8 - 27 - - - 10 25 9 34 - - - 5 - 26 25 - - - 5 10 - - - - 68 - 7 25 0 - - 16 Dasarian I 54 5 46 111 190 95 138 75 31 126 126 181 11 - - - 12 3 - - 8 - - 6 17 12 - - - - 32 8 - 3 0 - 12 19 13 - - - - 16 - 6 12 - 10 16 20 14 - 4 - - 5 26 - 4 - 7 5 25 15 - - - - 10 - 3 - 25 34 16 35 16 35 - - - 5 6 2 - 18 19 17 30 17 - - - 2 - 3 - - 16 25 16 40 18 10 - 10 15 62 - - 31 - 20 10 45 19 - - 18 5 - 7 - - 7 17 - 55 20 - 0 25 20 - - - 3 14 34 29 50 Dasarian II 45 4 53 54 133 50 11 61 80 166 127 336 21 - - - 14 - - - 32 25 6 - 40 22 - - - 2 41 - - - 41 7 17 20 23 - - - 16 - 0 - - 7 19 16 25 24 - - - 29 - 7 - 12 7 24 10 26 25 20 25 - 16 20 9 - 36 8 - 30 25 26 - - 12 3 - - - 0 7 11 63 15 27 - - 12 6 22 49 7 6 3 16 - 16 28 - 15 - 61 - - - - 14 - - 10 29 - 0 30 7 - 2 - 0 14 15 - 6 30 - 0 - 4 23 - - - 4 40 17 7 31 - 0 - 0 3 0 - 13 - 25 0 10 Dasarian III 20 40 54 158 109 67 7 99 130 163 153 200 Tanggal
  • 16. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 9 Tahun 2014 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Salak Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 - - - 5 8 0 15 2 - 15 26 8 2 - - - 0 12 - 16 0 - 10 30 3 3 - - - 0 5 - 10 1 - 17 41 5 4 0 - - 12 20 5 20 0 2 25 4 1 5 0 - - - 15 10 18 11 8 6 2 8 6 12 - - - 7 7 25 8 16 - 11 9 7 16 - - 7 0 11 20 10 0 - 0 12 8 25 - - 0 16 0 30 15 0 - 0 15 9 16 - - 0 5 0 18 0 0 0 0 17 10 30 - - 0 25 0 - 4 - 0 - 25 Dasarian I 99 0 0 24 113 33 131 51 26 73 114 103 11 0 - 4 - 4 18 11 0 - 0 3 20 12 0 - 7 0 8 23 8 19 - 37 7 22 13 0 - - - 0 6 0 13 - 18 12 10 14 9 - - - 0 0 0 7 - 35 8 25 15 0 - - 0 11 0 0 0 - 22 15 30 16 20 - 10 0 16 15 5 0 0 20 0 35 17 - - - 7 3 12 - 0 0 37 0 40 18 - - - 15 25 11 - 25 24 30 0 45 19 - - - 24 12 0 - 16 16 25 5 50 20 - - 17 10 7 9 - 20 8 40 4 26 Dasarian II 20 0 38 56 86 94 24 100 48 264 54 303 21 - - - 14 0 - - 26 7 35 12 12 22 - 0 0 0 0 - - 15 11 47 18 16 23 - - 0 20 6 0 - 18 22 30 27 19 24 - - 5 17 15 4 0 10 14 25 15 22 25 - - - 8 10 - - 7 18 28 6 26 26 - 0 - 0 11 - - 12 13 34 13 27 27 - - 15 0 8 7 - 0 35 4 2 28 28 - - 25 15 0 - - 5 30 28 7 50 29 - 4 16 30 0 - 1 11 10 36 0 65 30 - 8 11 19 10 - 0 0 0 45 0 67 31 - - 10 27 17 - 0 - 0 27 14 60 Dasarian III 0 12 82 150 77 11 1 104 160 339 114 392 Tanggal
  • 17. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 10 Tahun 2014 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Siempat Rube Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 - - 6 2 23 30 2 1 - 25 31 20 2 4 - 10 7 6 4 21 0 0 13 22 31 3 10 - 4 10 31 16 17 - 4 7 4 4 4 7 - 12 23 10 31 4 - 6 21 6 18 5 4 - - 46 - 21 10 - 19 30 18 19 6 16 - - 31 1 - 17 4 - 2 11 25 7 3 - - - 3 - 45 7 17 - 30 20 8 0 - - - 10 - 36 0 0 - 7 50 9 4 - - - 4 - 25 20 3 - - 55 10 21 - - 12 30 - - 4 6 39 4 60 Dasarian I 55 0 32 131 118 102 137 36 55 137 133 302 11 4 - 0 18 9 - 4 8 7 30 40 56 12 - - 7 13 18 0 0 2 19 12 23 50 13 - - 4 7 31 21 6 10 4 6 16 60 14 0 - - 41 10 11 7 6 13 20 7 70 15 17 4 - 18 6 4 21 18 20 - 31 12 16 3 - 11 7 21 2 - 11 - 4 8 14 17 - - 2 30 15 4 - 7 - 7 40 15 18 7 - 7 17 2 0 - 16 - 30 27 17 19 - - 13 21 - - - 4 20 13 - 19 20 - 0 7 10 - - - 21 31 4 5 20 Dasarian II 10 4 51 182 112 42 38 103 114 126 197 333 21 1 - 21 12 - 0 - 17 31 2 16 18 22 - - 0 41 6 6 - 30 18 18 7 22 23 - 2 4 6 - 1 - 4 41 13 21 24 24 - 13 13 31 - 4 2 11 16 7 50 26 25 - 4 - 20 3 7 - 7 4 11 41 29 26 2 12 - 7 7 10 0 19 10 17 33 35 27 0 - 2 13 24 12 6 10 21 40 7 45 28 31 23 17 47 8 - - - 6 26 - 40 29 - - 2 21 11 - - - 15 18 36 46 30 - - 5 13 31 - 3 21 19 30 45 25 31 - - 31 4 18 - 7 - - 45 - 26 Dasarian III 33 54 95 215 108 40 18 119 181 227 256 336 Tanggal
  • 18. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 11 Tahun 2015 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Kerajaan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 - - - 65 15 16 - 3 6 7 11 31 2 - - - 6 17 17 - 10 0 11 13 35 3 - - - 3 20 3 - 7 - 4 2 12 4 - - 7 0 16 - 16 6 2 21 27 13 5 - 0 11 - 0 - - 12 10 17 75 0 6 4 22 9 - 23 0 14 8 20 13 22 8 7 - 16 0 0 - 11 32 0 11 17 35 37 8 35 9 - 37 9 7 20 - 9 3 0 11 9 11 24 - 16 22 13 4 16 - 1 36 21 10 7 - 17 8 18 15 7 3 - 31 40 39 Dasarian I 57 71 44 135 140 82 93 65 58 125 261 207 11 40 - - 12 23 23 25 25 0 0 49 32 12 22 - - 3 21 16 - 0 1 17 9 15 13 17 - 0 5 12 3 5 - 30 63 21 23 14 11 - - 21 10 - 6 14 36 11 11 9 15 0 - - 15 13 - 83 17 3 43 7 7 16 3 20 - 19 0 0 - 11 7 7 41 34 17 0 9 7 23 17 19 - 18 8 8 17 0 18 - 19 11 13 5 23 - - 27 13 0 0 19 - 32 23 10 17 0 3 2 0 65 13 14 20 - - 15 13 0 0 13 5 9 71 7 4 Dasarian II 93 80 56 134 118 84 135 92 121 298 175 138 21 23 - 17 10 7 - 2 - - 14 0 15 22 0 - 11 9 15 - - 8 7 11 12 19 23 - - 28 12 19 - 1 3 - 64 11 7 24 12 - 31 0 - - - 7 - - 8 14 25 14 0 16 17 0 - 0 10 3 - 0 0 26 23 1 5 8 0 - 13 1 6 0 10 - 27 35 - 30 12 11 - 7 0 18 13 - 28 5 10 6 5 17 - 4 - 17 15 - 29 0 10 0 7 0 - 0 - 7 5 26 - 30 - - 1 13 - - 7 10 0 - - 7 31 - 17 - 12 - 0 5 2 7 - - Dasarian III 112 21 162 93 81 0 34 44 43 131 82 62 Tanggal Tahun 2015 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Tinada Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 20 - 24 20 3 6 - - 58 34 16 4 2 10 - - - 7 13 - 11 13 27 22 45 3 - - - - 21 - - 17 20 26 8 - 4 - - 52 - - - 20 16 - 13 14 8 5 - - 23 - - - - - 9 5 15 24 6 13 - 9 49 - 13 8 - - - 15 6 7 7 - - - 48 32 16 - 9 6 - 17 8 45 32 9 6 14 42 - 13 - 7 30 - 9 28 10 - 10 4 12 - 11 18 12 9 19 10 9 6 25 32 - 3 28 - - 16 20 20 Dasarian I 132 48 142 117 97 121 72 68 127 146 149 143 11 - - - 21 - - 15 42 - - 9 23 12 - - - 16 42 38 - 0 - 80 12 25 13 - - - 11 11 - - - - 14 17 57 14 12 7 22 5 - - 14 13 50 17 - 5 15 20 - - 6 - 31 - 17 - 23 - 29 16 16 30 - 10 - - - 15 - - - 32 17 - 35 - 5 - - - 60 26 - - - 18 - 40 - 20 - - - - - 6 - - 19 - 41 9 50 10 - 2 - - 23 46 - 20 - - - 20 - - - 3 13 - 30 2 Dasarian II 48 153 31 164 63 69 31 150 89 163 114 173 21 - - 24 - - - -25 8 - - 32 - 22 13 - - - - - - 5 - - 40 - 23 9 - 75 10 - - - - 39 39 9 - 24 - - 28 - - - - 20 - - 11 16 25 17 - 8 20 5 - 16 20 - - - 17 26 46 - - - - - - - 73 73 - 9 27 - - - 23 - - 9 - - - - - 28 - - 20 - - - - - - - 14 - 29 14 - - - - - - 6 - - 17 - 30 16 - - 30 31 - - - - - 34 - 31 18 43 - - 3 - 0 17 34 34 - - Dasarian III 133 43 155 83 39 0 25 76 146 146 157 42 Tanggal
  • 19. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 12 Tahun 2015 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Salak Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 - - - 4 16 4 0 14 - 7 14 3 2 - - - 7 3 8 0 8 - 15 7 7 3 - - - 20 4 16 0 21 - 11 3 11 4 0 - 14 18 0 7 0 7 - 8 11 16 5 2 - 20 11 0 11 0 15 - 14 1 9 6 13 - 8 19 0 5 - 20 - 10 0 13 7 7 - 5 6 21 21 - 11 0 21 4 2 8 10 0 11 10 4 17 - 0 0 16 9 6 9 11 0 16 13 - 13 - 0 2 10 14 12 10 5 - 13 21 - 19 4 0 0 23 21 5 Dasarian I 48 0 87 129 48 121 4 96 2 135 84 84 11 - - - 17 - 25 6 3 7 11 15 14 12 - 10 - 23 - 18 3 9 12 5 4 4 13 - - 0 25 - 20 - 0 0 8 1 5 14 - - 0 26 - 11 0 0 0 4 7 1 15 - - 1 21 0 7 7 0 2 3 10 0 16 - 0 10 31 - 0 15 16 8 - 3 0 17 - 0 0 28 - - 25 23 15 - - - 18 0 - 0 19 - - 16 14 10 16 - - 19 11 14 0 29 - - 8 5 6 7 - - 20 16 - 4 14 0 - 4 2 3 10 12 3 Dasarian II 27 24 15 233 0 81 84 72 63 64 52 27 21 7 11 18 21 - 0 11 0 3 1 8 - 22 4 6 23 11 - 0 7 0 1 7 10 - 23 0 - 14 8 - 0 28 0 9 3 5 - 24 0 9 7 0 - 0 21 1 4 12 11 2 25 - - 11 0 - 0 32 0 3 18 4 - 26 - - 19 0 - 0 19 0 2 13 6 - 27 - 17 10 0 - 0 13 7 0 5 3 - 28 - 31 6 16 - 0 5 2 0 9 15 4 29 - 20 11 3 - 0 7 5 1 11 9 - 30 - 15 19 2 - 0 4 0 0 6 13 - 31 - 13 21 9 1 0 9 0 0 16 - Dasarian III 11 122 159 70 1 0 156 15 23 85 100 6 Tanggal Tahun 2015 Nama Stasiun BMKG Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Siempat Rube Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) (mm¹) 1 8 - 7 16 20 - - 6 13 4 29 18 2 31 11 41 3 41 - - 16 6 19 19 6 3 4 8 3 7 2 0 - 30 7 20 31 30 4 - 3 11 40 10 16 0 4 31 7 21 21 5 - - 2 25 7 7 6 - 4 31 7 0 6 7 11 13 31 31 11 7 - 13 16 40 2 7 17 7 4 3 16 27 14 7 17 22 21 4 8 31 45 31 - 3 75 12 20 8 46 6 - 9 17 4 7 4 - 43 4 11 26 31 14 - 10 4 - 4 10 - 31 7 19 30 8 20 - Dasarian I 119 89 123 139 130 210 50 113 155 204 208 81 11 - 7 13 4 42 30 20 8 23 25 31 16 12 6 10 4 31 20 4 7 30 13 36 20 28 13 13 6 30 18 7 12 15 20 7 4 44 7 14 7 21 12 7 30 20 6 16 26 17 19 30 15 - 7 18 30 21 7 2 7 8 10 30 41 16 - 44 6 13 13 16 - 30 17 31 6 25 17 41 19 21 47 - 31 7 41 22 16 - 3 18 - 21 7 31 - - - 11 31 2 - 4 19 - - 16 12 7 - 3 4 40 - 21 2 20 - - - 2 3 - 0 10 25 - 4 - Dasarian II 67 135 127 195 143 120 60 177 212 141 175 156 21 6 - 22 16 8 - 12 6 5 4 16 18 22 31 - 30 4 14 - 0 8 35 8 8 6 23 4 13 19 18 7 - 6 41 40 17 21 30 24 18 - 36 31 31 - 20 30 31 14 38 7 25 7 - 41 25 12 - 11 25 20 30 14 2 26 - - 3 11 - - - 17 15 16 20 1 27 - 30 - 20 - - - 11 30 25 11 0 28 - 7 7 17 - - - 7 8 33 30 2 29 4 - - 42 2 - 7 30 - 46 7 4 30 30 - 25 31 6 - 26 16 - - - - 31 3 - 42 - - 29 28 - 13 - - Dasarian III 103 50 225 215 80 0 111 219 184 206 165 70 Tanggal
  • 20. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 13 3.2.3. Data Debit Pada sungai XYZ ini tidak terdapat pencatatan debit aliran sungai yang lengkap, sehingga debit andalan dihitung dengan menggunakan metode simulasi hujan menjadi aliran (Rainfall - runoff model). Untuk memperkirakan besarnya debit pada lokasi rencana PLTM dilakukan melalui pemodelan simulasi debit dengan menggunakan metode F.J. Mock.
  • 21. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 14 Perhitungan Inflow dengan Metode F.J. Mock Outlet Location (River) : Lae Kombih Catchment area (A) : 177.00 km2 Infiltration Factor (i) : 0.40 Flow Recession Constant Factor (k) : 0.60 Initial Soil Moisture (ISM) : 200.00 mm Soil Moisture Capacity : 50.00 mm Tahun: 2015 No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des 1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31 2 Rainfall (P) mm/mth 97.00 111.00 112.00 53.00 145.00 52.00 140.00 146.00 185.00 375.00 226.00 242.00 3 Number of Rain Days (n) day 13 10 16 16 17 15 18 10 17 22 27 21 Limited Evaporation 4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12 5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00 6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.12 0.14 0.09 0.09 0.09 0.10 0.12 0.27 0.22 0.13 0.04 0.09 7 E = (6)*(4) mm/mth 15.35 18.22 15.11 14.48 14.84 15.89 19.49 43.66 32.94 19.18 4.81 11.31 8 Et = Ep - E mm/mth 117.19 115.13 143.92 137.91 153.70 139.98 140.69 116.10 116.70 124.64 124.12 113.81 Water Balance 9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 29.90 68.30 250.36 101.88 128.19 10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 29.90 68.30 250.36 101.88 128.19 Run off & Ground water storage 13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11.96 27.32 100.14 40.75 51.28 14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9.57 21.86 80.11 32.60 41.02 15 k*Vn-1 mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 3.36 7.76 17.77 58.73 54.80 16 Storage volume mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 12.93 29.61 97.88 91.33 95.82 17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -80.00 -48.00 -28.80 -17.28 -10.37 -6.22 -3.73 7.33 16.68 68.27 -6.55 4.49 18 Interflow mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 4.63 10.64 31.87 47.30 46.79 19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 17.94 40.98 150.21 61.13 76.92 20 Run off mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 22.57 51.61 182.09 108.43 123.70 21 Base Flow m3 /s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Effective Discharge m3 /s 10.29 8.51 6.90 6.18 5.69 5.42 5.25 6.49 8.52 17.03 12.40 13.17
  • 22. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 15 Tahun: 2014 No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des 1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31 2 Rainfall (P) mm/mth 99.00 57.00 60.00 27.00 72.00 12.00 20.00 23.00 93.00 188.00 218.00 226.00 3 Number of Rain Days (n) day 17 14 22 23 14 10 12 17 15 27 25 15 Limited Evaporation 4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12 5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00 6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.09 0.11 0.05 0.05 0.11 0.14 0.18 0.18 0.25 0.05 0.07 0.15 7 E = (6)*(4) mm/mth 11.67 14.52 8.48 7.07 18.35 21.30 29.49 28.13 38.13 6.70 8.39 19.13 8 Et = Ep - E mm/mth 120.87 118.84 150.55 145.32 150.19 134.57 130.68 131.62 111.51 137.12 120.54 105.99 Water Balance 9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 50.88 97.46 120.01 10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 50.88 97.46 120.01 Run off & Ground water storage 13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 20.35 38.99 48.00 14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.28 31.19 38.40 15 k*Vn-1 mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 3.36 2.02 1.21 10.49 25.01 16 Storage volume mm/mth 120.00 72.00 43.20 25.92 15.55 9.33 5.60 3.36 2.02 17.49 41.68 63.41 17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -80.00 -48.00 -28.80 -17.28 -10.37 -6.22 -3.73 -2.24 -1.34 15.47 24.19 21.73 18 Interflow mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 2.24 1.34 4.88 14.79 26.27 19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 30.53 58.48 72.01 20 Run off mm/mth 80.00 48.00 28.80 17.28 10.37 6.22 3.73 2.24 1.34 35.40 73.27 98.28 21 Base Flow m3 /s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Effective Discharge m3 /s 10.29 8.51 6.90 6.18 5.69 5.42 5.25 5.15 5.09 7.34 10.00 11.49
  • 23. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 16 Tahun: 2013 No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des 1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31 2 Rainfall (P) mm/mth 24.00 21.00 197.00 356.00 122.00 27.00 16.00 8.00 236.00 341.00 156.00 318.00 3 Number of Rain Days (n) day 16 16 19 19 15 13 15 21 8 22 21 12 Limited Evaporation 4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12 5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00 6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.09 0.09 0.07 0.07 0.10 0.12 0.15 0.12 0.38 0.13 0.12 0.18 7 E = (6)*(4) mm/mth 12.59 12.67 11.79 11.30 17.18 18.05 24.49 19.26 56.31 19.18 15.54 23.04 8 Et = Ep - E mm/mth 119.95 120.69 147.24 141.08 151.36 137.82 135.68 140.49 93.33 124.64 113.38 102.08 Water Balance 9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 49.76 214.92 0.00 0.00 0.00 0.00 142.67 216.36 42.62 215.92 10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 49.76 214.92 0.00 0.00 0.00 0.00 142.67 216.36 42.62 215.92 Run off & Ground water storage 13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 19.91 85.97 0.00 0.00 0.00 0.00 57.07 86.54 17.05 86.37 14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 15.92 68.77 0.00 0.00 0.00 0.00 45.65 69.23 13.64 69.09 15 k*Vn-1 mm/mth 120.00 72.00 43.20 35.47 62.55 37.53 22.52 13.51 8.11 32.26 60.89 44.72 16 Storage volume mm/mth 120.00 72.00 59.12 104.25 62.55 37.53 22.52 13.51 53.76 101.49 74.53 113.81 17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -80.00 -48.00 -12.88 45.12 -41.70 -25.02 -15.01 -9.01 40.25 47.73 -26.96 39.28 18 Interflow mm/mth 80.00 48.00 32.78 40.84 41.70 25.02 15.01 9.01 16.82 38.81 44.01 47.09 19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 29.86 128.95 0.00 0.00 0.00 0.00 85.60 129.81 25.57 129.55 20 Run off mm/mth 80.00 48.00 62.64 169.79 41.70 25.02 15.01 9.01 102.42 168.63 69.58 176.64 21 Base Flow m3 /s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Effective Discharge m3 /s 10.29 8.51 9.14 16.59 7.76 6.71 5.99 5.60 11.99 16.14 9.75 16.67
  • 24. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 17 Tahun: 2012 No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des 1 Number of Day day 31 29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31 2 Rainfall (P) mm/mth 72.00 139.00 251.00 412.00 120.00 69.00 41.00 80.00 346.00 210.00 140.00 175.00 3 Number of Rain Days (n) day 9 19 17 21 16 14 17 17 13 24 18 19 Limited Evaporation 4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 138.12 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12 5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00 6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.14 0.07 0.09 0.06 0.09 0.11 0.13 0.18 0.29 0.10 0.16 0.11 7 E = (6)*(4) mm/mth 19.03 10.24 14.00 9.19 16.01 16.97 21.16 28.13 43.33 14.19 20.91 13.92 8 Et = Ep - E mm/mth 113.51 127.87 145.03 143.20 152.53 138.90 139.02 131.62 106.32 129.64 108.01 111.20 Water Balance 9 P - Et mm/mth 0.00 11.13 105.97 268.80 0.00 0.00 0.00 0.00 239.68 80.36 31.99 63.80 10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 12 Water Surplus mm/mth 0.00 11.13 105.97 268.80 0.00 0.00 0.00 0.00 239.68 80.36 31.99 63.80 Run off & Ground water storage 13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 4.45 42.39 107.52 0.00 0.00 0.00 0.00 95.87 32.15 12.80 25.52 14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 3.56 33.91 86.02 0.00 0.00 0.00 0.00 76.70 25.72 10.24 20.42 15 k*Vn-1 mm/mth 68.29 40.97 26.72 36.38 73.44 44.06 26.44 15.86 9.52 51.73 46.47 34.02 16 Storage volume mm/mth 68.29 44.53 60.63 122.39 73.44 44.06 26.44 15.86 86.22 77.45 56.71 54.44 17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -45.53 -23.75 16.10 61.76 -48.96 -29.37 -17.62 -10.57 70.35 -8.77 -20.74 -2.27 18 Interflow mm/mth 45.53 28.21 26.29 45.76 48.96 29.37 17.62 10.57 25.52 40.92 33.54 27.79 19 Direct Run off mm/mth 0.00 6.68 63.58 161.28 0.00 0.00 0.00 0.00 143.81 48.22 19.20 38.28 20 Run off mm/mth 45.53 34.88 89.87 207.04 48.96 29.37 17.62 10.57 169.33 89.13 52.73 66.06 21 Base Flow m3 /s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Effective Discharge m3 /s 8.01 7.46 10.94 19.14 8.24 7.01 6.16 5.70 16.56 10.89 8.60 9.37
  • 25. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 18 Tahun: 2011 No. Essay Unit Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Des 1 Number of Day day 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31 2 Rainfall (P) mm/mth 72.00 23.00 103.00 117.00 375.00 68.00 81.00 93.00 130.00 405.00 96.00 102.00 3 Number of Rain Days (n) day 8 14 19 15 16 12 11 15 19 26 26 25 Limited Evaporation 4 Potential Evapotransiprasi (Ep) mm/mth 132.54 133.35 159.03 152.39 168.54 155.87 160.17 159.75 149.64 143.83 128.92 125.12 5 Exposed Surface (m) % 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00 40.00 30.00 6 (m/30)*(-1.0412n+30.908) 0.15 0.11 0.07 0.10 0.09 0.12 0.19 0.20 0.19 0.06 0.05 0.05 7 E = (6)*(4) mm/mth 19.95 14.52 11.79 15.53 16.01 19.13 31.16 32.57 27.75 9.20 6.60 6.10 8 Et = Ep - E mm/mth 112.59 118.84 147.24 136.85 152.53 136.74 129.01 127.18 121.90 134.63 122.33 119.02 Water Balance 9 P - Et mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 222.47 0.00 0.00 0.00 8.10 270.37 0.00 0.00 10 Soil Storage mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 11 Soil Moisture mm/mth 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 12 Water Surplus mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 222.47 0.00 0.00 0.00 8.10 270.37 0.00 0.00 Run off & Ground water storage 13 Infiltrasi (i) mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 88.99 0.00 0.00 0.00 3.24 108.15 0.00 0.00 14 0.5 (1+k)*i mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 71.19 0.00 0.00 0.00 2.59 86.52 0.00 0.00 15 k*Vn-1 mm/mth 32.66 19.60 11.76 7.06 4.23 45.25 27.15 16.29 9.77 7.42 56.36 33.82 16 Storage volume mm/mth 32.66 19.60 11.76 7.06 75.42 45.25 27.15 16.29 12.37 93.94 56.36 33.82 17 ΔVn = Vn - Vn-1 mm/mth -21.78 -13.07 -7.84 -4.70 68.37 -30.17 -18.10 -10.86 -3.92 81.57 -37.58 -22.55 18 Interflow mm/mth 21.78 13.07 7.84 4.70 20.62 30.17 18.10 10.86 7.16 26.58 37.58 22.55 19 Direct Run off mm/mth 0.00 0.00 0.00 0.00 133.48 0.00 0.00 0.00 4.86 162.22 0.00 0.00 20 Run off mm/mth 21.78 13.07 7.84 4.70 154.10 30.17 18.10 10.86 12.03 188.80 37.58 22.55 21 Base Flow m3 /s 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 Effective Discharge m3 /s 6.44 5.96 5.52 5.32 15.18 7.06 6.20 5.72 5.82 17.48 7.57 6.49
  • 26. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 3 - 19 3.3. Potensi PLTMH Dari potensi debit dan kondisi topografi, diperoleh beberapa titik potensi PLTM di Pakpak Bharat sebagai berikut: Tabel 3.x Potensi PLTM di Kabupaten Pakpak Bharat No. Sungai Koordinat Point Head (m) Debit Andalan (m3/s) Potensi Daya (kW) 1 Lae Ordi 02 31' 09.04" LU Lae Ordi A 51 8.47 2591.82 98 23' 22.42" BT 2 Lae Ordi 02 33' 08.7" LU Lae Ordi B 119 12.92 9224.88 98 17' 25.4" BT 3 Lae Ordi 02 33' 39.6" LU Lae Ordi C 32 14.33 2751.36 98 12' 55.7" BT 4 Lae Ordi 02 31' 35.37" LU Lae Ordi D 42 17.26 4349.52 98 06' 55.62" BT 5 Lae Ordi 02 30' 44.34" LU Lae Ordi E 23 21.13 2915.94 98 05' 57.36" BT 6 Lae Ordi 02 31' 32.5" LU Lae Ordi G 38 4.7 1071.60 98 09' 8.4.0" BT 7 Lae Kombih 02 35' 39.1" LU Lae Kombih A 52 10.67 3329.04 98 19' 43.3" BT 8 Lae Kombih 02 36' 36.27" LU Lae Kombih B - - - 98 18' 12.12" BT 9 Lae Kombih 02 37' 45.3" LU Lae Kombih D 60 13.42 4831.20 98 17' 18.2" BT 10 Lae Kombih 02 38' 45.86" LU; Lae Kombih E 15 15.12 1360.80 98 14' 37.86" BT 11 Lae Sikundur 02 25' 28.20" LU Lae Sikundur A 39 4.21 985.14 98 14' 27.58" BT 12 Lae Sikundur 02 25' 38.91" LU Lae Sikundur B 118 5.11 3617.88 98 16' 49.94" BT
  • 27. IV - 20 BAB STUDI KELISTRIKAN 4.1. Kondisi Kelistrikan Sumatera Pada Saat ini. PT PLN (Persero) suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang Pemegang Usaha Kelistrikan (PUK) dan Pemegang Ijin Usaha Kelistrikan untuk Kepentingan Umum (PIUKU) yang terintegrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 002 Tahun 2006 tanggal 18 Januari 2006 Tentang Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan skala Menengah. PT PLN (Persero) Kantor Pusat yang berada di Jakarta mempunyai unit operasional dalam melaksanakan fungsi pelayanannya mulai dari Hulu (Pusat Pembangkit) sampai ke hilir (Pelanggan) di daerah Administrasi Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara 3 bagian terdiri dari : 1. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara berkantor di Medan  Mengelola Pengoperasian dan Pemeliharaan unit PusatPembangkit,  Memiliki beberapa sector Pembangkitan yang mengelola Unit Pusat Pembangkitan tersebar 2. PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Sumatera (P3BS) berkantor di Padang  Mengatur unit Pembangkit untuk di operasikan atau tidak dioperasikan sesuai kebutuhan demand (real time)  Mengatur Penyaluran dan pengoperasian sistim Transmisi 150 KV (real time) untuk pendistribusian energi listrik ke sistem distribusi 20 KV  Memiliki Unit Pengatur Beban (UPB) dan beberapa Unit Pelayanan Terpadu (UPT) 3. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berkantor di Medan  Mengelola pengusahaan Distribusi sampai ke Pelanggan di wilayah Propinsi Sumatera Utara  Mengelola bisnis usaha jasa kelistrikan(Corporate)  Memiliki 8 unit Cabang dan masing-masing mempunyai unit Rayon/Ranting yang tersebar sebanyak 65 unit pelayanan terdepan (frontliner service costumer) 4 1
  • 28. IV - 21 PT. PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara PT. PLN (Persero) Pusat Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Sumatera PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Cabang Nias Sektor Labuhan Angin Bagan Struktur PT. PLN (Persero) Regional Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 4.1. Sektor Sektor Sektor UPB UPB Cabang Cabang Cabang Cabang Belawan Medan Pandan Sumbagut Sumbagsel Medan Binjai L. Pakam P. Siantar Sektor Sektor UPT UPT UPT Cabang Cabang Cabang Lueng Bata Pekanbaru Medan Siantar NAD Sibolga R. Prapat P. Sidempuan Gambar 4.1. Bagan Struktur PT. PLN (Persero) Regional Sumatera Utara Dalam studi ini memberikan gambaran umum tentang : 1. Kondisi Pembangkitan PLN Sumatera Bagian Utara 2. Kondisi Penyaluran Transmisi Sumatera Utara 3. Pengusahaan PT PLN Wiayah Sumatera Utara 4. Kontribusi PLTM di Kabupaten Pakpak Barat Propinsi Sumatera Utara
  • 29. IV - 22 Sumber PT. PLN (Persero), Juni 2011 Gambar 4.2. Scheme Pusat Pembangkit Sampai ke Pelanggan 4.2. Organisasi PT. PLN Sumatera Utara Pelayanan tenaga listrik di Sumatera Utara oleh PT. PLN dibagi menjadi 8 unit tingkat cabang, dan 67 sub unit tingkat rayon dan ranting. PLN Wilayah Sumatera Utara mempunyai tanggung jawab penuh terhadap pembangkitan, transmisi tegangan tinggi dan distribusi tegangan menengah/rendah dalam unitnya masing-masing. Tabel 4.1. Daftar Unit Tingkat Cabang dan Daerah Pelayanannya No Cabang Jumlah Rayon/Ranting Area Pelayanan 1 Medan 9 Kodya Medan, sbhg Kab. Deli Serdang 2 Binjai 14 Kodya Binjai, Kab. Langkat, Kab. Karo, Kab. Dairi dan Kab. Pakpak Barat 3 Lubuk Pakam 8 Kab. Deli Serdang, sbhg Kab. Serdang Bedagai 4 Siantar 11 Kodya Pematang Siantar, Kodya Tebing Tinggi, Kab. Tapanuli Utara, sbhg Kab. Serdang Bedagai, Kab. Batu Bara, Kab. Asahan, Kodya Tanjung Balai, Kab. Samosir 5 Rantau Prapat 7 Kab. Labuhan Batu, Kab. Labuhan Batu Selatan, Kab. Labuhan Batu Utara 6 Sibolga 7 Kodya Sibolga, Kab. Tapanuli Tengah, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Humbang Hasundutan, Kab. Toba Samosir 7 Padang Sidempuan 7 Kodya Padang Sidempuan, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Mandailing Natal, Kab. Padang Lawas Utara, Kab. Padang Lawas 8 Nias 2 P. Nias dan P. Tello Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
  • 30. IV - 23 Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010 Gambar 4.3. Unit tingkat cabang dan daerah pelayanannya 4.3. Data Kelistrikan Data kelistrikan didapatkan dari PT. PLN Kit Sumbagut dan PT. PLN Wilayah Sumatera Utara, serta dari Badan Pusat Statistik / BPS Propinsi Sumatera Utara (Sumatera Utara Dalam Angka 2011). Data yang dikumpulkan terdiri dari : 1. Besarnya daya terpasang pembangkit listrik PLN menurut tenaga pembangkitnya 2. Perkembangan daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN menurut tenaga pembangkitnya 3. Jumlah pelanggan listrik menurut sektor pelanggan 4. Jumlah energi listrik yang di produksi, dibeli dan diterima dari unit lain 5. Banyaknya energi listrik yang diproduksi dan dibeli serta pemakaian energi dan susut
  • 31. IV - 24 6. Jumlah daya tersambung listrik per sektor pelanggan / cabang (KVA) 7. Jumlah penjualan energi listrik menurut sektor pelanggan (GWH) 8. Jumlah penjualan energi menurut sektor pelanggan / cabang(Rp) 9. Perkembangan pelanggan listrik per tahun 10. Perkembangan daya tersambung per tahun (KVA) 11. Perkembangan penjualan energi listrik per tahun (GWH) 12. Perkembangan nilai penjualan energi listrik per cabang(Rp) 13. Susut energi menurut cabang per tahun (MWH) 14. Panjang jaringan menurut cabang per tahun pada JTM, JTR,Trafo 15. Gangguan jaringan distribusi menurut cabang per tahun. 4.4. Pembangkitan PLN Sumatera Utara Pusat Listrik Tenaga di Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang terigentrasi ke sistim T/L Sumatera Bagian Utara dan dioperasikan isolated (P.Nias, P.Tello dan P.Sembilan) menurut titik sambung sebagai berikut : a. Tegangan 150 kV kapasitas terpasang : 1528,5 MW b. Tegangan 20 kV PLN : 7,5 MW c. IPP : 17 MW d. Excess Power :15 MW Pertumbuhan kapasitas pembangkitan sejak tahun 2002 - 2010 seperti dalam Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2. Pertumbuhan Kapasitas Pembangkitan Sumatera Bagian Utara EXCESS Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010 TAHUN PLTD PLTU PLTG PLTGU PLTMh PLTA IPP JUMLAH (MW)ISOLATED INTER KONEKSI PANAS BUMI PLTM POWER 2002 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 17,00 - - 1264 2003 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 17,00 - - 1264 2004 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 50,00 - - 1297 2005 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 50,00 - - 1297 2006 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 132,00 - - 1379 2007 13,14 25,29 260 123,2 817,88 7,50 132,00 - 2,00 1381 2008 13,14 25,29 375 155,59 817,88 7,50 132,00 10,00 2,00 1538 2009 13,14 25,29 375 155,59 817,88 7,50 132,00 10,00 2,00 1538 2010 13,14 25,29 375 155,59 817,88 7,50 132,00 10,00 17,00 15,00 1568
  • 32. IV - 25 4.5. Penyaluran Beban Sistem Sumatera Bagian Utara Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban Sistem Sumatera Bagian Utara dikendalikan oleh PT PLN UPB Sistem Medan tentang pengoperasian pembangkitan yang masuk ke sistem dan penyaluran transmisi 150 KV. Berikut adalah data daya mampu pembangkitan dan beban puncak selama tahun 2010. Tabel 4.3. Daya Mampu, Beban Puncak ( Wilayah Sumatera Utara & Nanggroe Aceh Darussalam ) Tahun 2010 Uraian Stn Jan Feb Mrt Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Mampu Pasok MW 1175,01 1217,2 1309,9 1354,9 1309,4 1393,2 1360,2 1444,8 1424,2 1459,8 1376,1 1397,4 Beban Puncak Sistem MW 1202,01 1240,0 1315,5 1332,1 1302,0 1309,5 1306,8 1350,6 1332,6 1366,0 1315,7 1326,9 MVAR 329,0 477,0 563,0 554,0 546,0 489,0 513,0 539,0 497,0 526,0 449,0 506,0 Beban Wl SU MW 991,38 1031,0 1106,0 1121,0 1085,0 1096,0 1104,0 1132,0 1119,0 1141,0 1106,0 1112,0 Beban Wl NAD MW 210,63 209,1 209,3 211,5 216,8 213,9 203,3 218,5 213,7 225,0 210,1 214,6 Cadangan ( + ) MW 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Defisit ( - ) MW -115 -125 0 -53 -122 -122 0 0 0 0 0 0 Brown Out MW 48 50 0 53 52 52 0 0 0 0 0 0 Sumber: data PLN UPB Sistem Medan Data operasi selama tahun 2010 bahwa daya mampu pembangkitan tertinggi 1459,8 MW, Beban Puncak tertinggi 1366 MW pada bulan Oktober 2010, devisit tertinggi 122 MW bulan Mei Juni 2010 dan terendah 53 MW bulan April 2010 terjadinya devisit pembangkitan ini disebabkan faktor sebagai berikut : a) Beban konsumen lebih besar dari pada Daya mampu b) Salah satu atau beberapa unit pembangkitan kapasitas besar out of stage (Trouble or Maintenance) c) Sistim keandalan pasokan pembangkitan belum memenuhi standard N-1 d) Pertambahan kapasitas daya mampu Pembangkitan tidak sebanding dengan pertumbuhan beban konsumen (demand) e) Usia rata-rata unit pembangkitan sudah tua sehingga daya mampu trend menurun dan biaya operasional relatif meningkat
  • 33. IV - 26 Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010 Gambar 4.4. Grafik Daya Mampu, Beban Puncak Sistem Sumatera Utara Tahun 2010 4.6. Transmisi 150 KV Jaringan transmisi 150 KV telah terintegrasi antara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau untuk menghubungkan Pusat Tenaga Listrik tersebar dengan Gardu Induk. Jaringan Transmisi 275 KV dalam tahap pembangunan.  Gardu Induk Jumlah Gardu Induk yang beroperasi pada saat ini didaerah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 31 unit dengan kapasitas 2396,5 MVA, 150/20 KV.
  • 34. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 27 Tabel 4.4. Pertumbuhan Kapasitas Trafo Daya Tahun 2006-2010 KAPASITAS (MVA)TRAFO DAYA GARDU INDUK SISTEM SUMATERA UTARA No NAMA GARDU INDUK TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 A UPT MEDAN 1.282,0 1.372,0 1.372,0 1.432,0 1.712,0 1 Glugur 120 120 120 120 120 2 GIS Medan 0 60 60 60 120 3 Mabar 207,5 207,5 207,5 207,5 207,5 4 KIM 120 120 120 120 180 5 Paya Pasir 60 60 60 60 60 6 Lamhotma 10 10 10 10 20 7 Labuhan 31,5 31,5 31,5 31,5 91,5 8 Binjai 90 120 120 150 160 9 Pangkalan Brandan 40 40 40 40 60 10 Paya Geli 120 120 120 120 180 11 Titi Kuning 180 180 180 180 180 12 Sei Rotan 91,5 91,5 91,5 91,5 91,5 13 Medan Denai 60 60 60 60 60 14 Tanjung Morawa 60 60 60 60 60 15 Perbaungan 31,5 31,5 31,5 61,5 61,5 16 Namu Rambe 60 60 60 60 60 B UPT SIANTAR 804,5 804,5 804,5 824,5 684,5 17 Pematang Siantar 90 90 90 90 90 18 Tebing Tinggi 60 60 60 60 60 19 Gunung Para (modular) 10 10 10 10 10 20 Berastagi 30 30 30 50 50 21 Sidikalang 20 20 20 20 20 22 Tele 10 10 10 10 10 23 Kuala Tanjung 280 280 280 280 120 24 Kisaran 61,5 61,5 61,5 61,5 91,5 25 Aek Kanopan (modular) 20 20 20 20 20 26 Rantau Prapat 71,5 71,5 71,5 71,5 61,5 27 Sibolga 40 40 40 40 40 28 Porsea 20 20 20 20 20 29 Tarutung 20 20 20 20 20 30 P.Sidempuan 61,5 61,5 61,5 61,5 61,5 31 Gunung Tua (Modular) 10 10 10 10 10 Jumlah 2.086,5 2.176,5 2.176,5 2.256,5 2.396,5 Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010 4.7. Distribusi 20 KV Jaringan distribusi tegangan Menengah 20 kV dan Jaringan Tegangan Rendah 400/231 Volt yang terpasang dan tersebar di daerah Propinsi Sumatera Utara di usahai oleh PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. Pada jaringan tersebut fasilitas yang tersambung kepada konsumen sesuai pengelompokan daya bagi konsumen.  Fasilitas Distribusi Penyulang utama terpasang sistim 3 kawat (3 phase) tegangan 20 kV masih ada sistem penghantar 1 phase yang terpasang pada ujung penyulang untuk melayani pedesaan yang pertumbuhan bebannya sangat jenuh, berikut data fasilitas JTM/JTR dan Trafo Distribusi PT PLN(Persero) Wilayah Sumatera Utara sejak tahun 2006 - 2010 seperti Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 berikutini: Tabel 4.5. Fasilitas Jaringan TM dan JTR Tahun 2006-2010 JARINGAN DISTRIBUSI (KMS)
  • 35. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 28 NO CABANG 2006 2007 2008 2009 2010 JTM JTR JTM JTR JTM JTR JTM JTR JTM JTR 1 Medan 1710,19 2331,25 1.857,30 2551,73 1.899,30 2713,53 1900,26 2717,03 2015,24 2729,37 2 Binjai 3957,11 3640,38 3.965,56 3665,12 3.984,42 3676,47 3990,44 3677,87 3994,024 3709,96 3 P.Siantar 4350,13 5740,87 4.648,05 5757,97 4.652,05 5776,58 4654,4 5884,63 4677,82 5890,92 4 Sibolga 3587,96 3807,60 3.648,14 3841,92 3.686,46 3872,12 2766,94 2873,02 2770,29 2878,34 5 P.Sidempuan 2985,19 1562,95 2.994,87 1580,23 3.009,40 1594,23 3018,2 1604,47 3039,99 1606,93 6 R.Prapat 3103,56 3939,41 3.155,06 3948,03 3.210,94 3951,23 3222,42 3954,31 3233,47 3967,78 7 L.Pakam 2271,69 3021,49 2.210,31 3046,36 2.254,32 3076,36 2255,08 3090,18 2269,6 3113,35 8 Nias - 933,66 1005,39 944,6 1009,92 TotalWILSU 21.965,83 24.043,95 22.479,29 24.391,36 22.696,89 24.660,52 22.741,40 24.806,90 22.945,03 24.906,57 Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010 Tabel 4.6. Fasilitas Transformator Distribusi NO CABANG TRANSFOMATOR DISTRIBUSI 2006 2007 2008 2009 2010 (bh) (KVA) (bh) (KVA) (bh) (KVA) (bh) (KVA) (bh) (KVA) 1 Medan 2178 415,44 2577 484,22 2686 497,84 2717 500,65 3006 545,17 2 Binjai 3098 206,81 3145 211,77 3161 213,02 3150 214,27 3234 225,02 3 P.Siantar 3210 252,77 3304 212,9 3365 216,64 3411 216,23 3527 229,68 4 Sibolga 2023 68,6 2127 93,55 2152 94,57 1578 70,26 1615 76,57 5 P.Sidempuan 1406 62,55 1443 64,32 1437 64,18 1433 67,60 1476 72,80 6 R.Prapat 2044 108,63 2092 110,16 2125 116,62 2133 118,10 2203 122,41 7 L.Pakam 2131 203,36 2062 193,33 2151 204,02 2204 215,27 2366 244,79 8 Nias 595 25,59 653 25,41 Total WILSU 16.090 1.318,16 16.750 1.370,25 17.077 1.406,89 17.221 1.427,97 18.080 1.541,85 Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010 4.8. Komposisi Pelanggan Sehubungan dengan kondisi devisit daya dari pembangkitan, maka PT PLN Wilayah Sumatera Utara melakukan pengendalian bagi calon pelanggan skala daya besar (waiting list). Data pertumbuhan pelanggan seperti dalam Tabel 4.7. Tabel 4.7. Pertumbuhan Konsumen UNIT CABANG TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Medan 427.702 1.077,4 462.371 1133,0 478.217 1.187,6 491.060 1.239,5 509.103 1.293,2 Binjei 400.522 376,1 411.553 393,0 425.147 414,0 438.400 423,7 461.336 448,7 P.Siantar 425.420 382,2 435.443 397,3 446.336 415,4 460.989 433,0 479.928 456,6 Sibolga 206.967 138,6 216.366 149,4 224.998 158,6 184.291 136,8 189.866 141,7 P.Sidempuan 168.641 103,1 173.556 109,0 184.272 118,9 191.211 126,6 200.249 134,4 Rt.Parapat 238.548 204,0 245.048 212,5 254.285 228,0 262.790 239,3 274.453 253,5 Lb.Pakam 352.029 404,0 339.337 384,5 353.637 414,0 365.973 433,8 385.501 455,7 Nias - - - - - - 48.970 32,4 51.495 35,3 TotalWilayah 2.219.829 2.685 2.283.674 2.779 2.366.892 2.937 2.443.684 3.065 2.551.931 3.219 Growth 4% 6% 3% 3% 4% 6% 3% 4% 4% 5% Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
  • 36. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 29 Dari komposisi pelanggan jenis tarif dibagi dalam 6 jenis tarif seperti dalam Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8. Jenis Tarif Konsumen JenisTarif TAHUN 2005 2006 2007 2008 2009 Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA Pelanggan MVA RumahTangga 2.002.956 1.336,3 2.086.197 1.418,7 2.144.746 1.481,4 220.259 1.562,8 2.290.474 1.642,3 Bisnis 73.364 382,1 75.878 410,0 78.693 436,7 83.092 482,6 86.695 510,2 Industri 3.590 644,2 3.569 679,4 3.518 667,8 3.513 682,3 3.494 686,6 Publik/Sosial 37.248 78,6 39.293 85,3 41.173 91,0 43.288 97,3 45.412 106,0 Ktr.Pemerintah 4.739 33,2 4.829 34,8 4.952 36,8 5.228 39,3 5.462 44,0 PJU 7.574 51,4 8.963 57,3 10.592 64,5 11.512 72,1 12.147 76,0 Total 2.129.471 2.526 2.218.729 2.686 2.283.674 2.778 366.892 2.936 2.443.684 3.065 Sumber : Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2009 4.9. Ratio Elektrifikasi Ratio elektirfikasi Propinsi Sumatera Utara 76,92 %, konsumsi listrik per kapita 467,47 kwH dan ratio desa berlistrik 81,49 % dapat dilihat dalam Ttabel 4.12 dan Tabel 4.13 berikut ini : Tabel 4.9. Ratio Elektrifikasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 NO KABUPATEN/KOTA MADYA LUAS /AREA (KM²) RATIO AREA ( %) PENDUDUK (JIWA) KEPALA KELUARGA UNIT PELAYANAN PLN WILAYAH SUMATERA UTARA TINGKAT CABANG PELANGGAN LISTRK RATIO ELEKTRIFIKASI KONSUMSI LISTRIK PER KAPITA (KWH) 1 Kab. Deli Serdang 2,486.14 3.47 1,738,431 388,195 PLN Cab.L.Pakam 340,270 87.65% 335.2 2 Kab.Serdang Bedagai 1,913.33 2.67 630,728 148,202 PLN Cab.L.Pakam 108,708 73.35% 336.27 3 Kab.Langkat 6,263.29 8.74 1,042,523 248,338 PLN Cab.Binjei 187,693 75.58% 433.97 4 Kab.Karo 2,127.25 2.97 360,880 95,211 PLN Cab.Binjei 70,500 74.05% 316.38 5 Kab.Dairi 1,927.80 2.69 271,983 63,910 PLN Cab.Binjei 46,515 72.78% 324.43 6 Kab.Pakpak Bharat 1,218.30 1.70 41,062 8,305 PLN Cab.Binjei 6,181 74.43% 464.35 7 Kab.Simalungun 4,368.60 6.09 853,112 209,036 PLN Cab.P.Siantar 151,691 72.57% 325.98 8 Kab.Batu Bara 904.96 1.26 382,474 86,116 PLN Cab.P.Siantar 61,739 71.69% 299.17 9 Kab.Asahan 3,675.79 5.13 688,529 157,670 PLN Cab.P.Siantar 112,710 71.48% 376.5 10 Kab.Labuhan Batu 256,138.00 3.57 384,154 96,712 PLN Cab.Rt.Prapat 72,784 75.26% 265.43 11 Kab.Labuhan Selatan 3,116.00 4.35 301,154 55,212 PLN Cab.Rt.Prapat 41,412 75.01% 276.5 12 Kab.Labuhan Utara 354,580.00 4.95 342,654 75,962 PLN Cab.Rt.Prapat 55,164 72.62% 233.73 13 Kab.Tapanuli Utara 376,465.00 5.25 267,595 62,565 PLN Cab.Sibolga 45,269 72.36% 188.84 14 Kab.Humbang Hasundutan 2,297.20 3.20 155,290 36,321 PLN Cab.Sibolga 26,288 72.38% 194.66 15 Kab.Toba Samosir 2,352.35 3.28 171,833 42,699 PLN Cab.Sibolga 31,370 73.47% 200.51 16 Kab.Samosir 2,433.50 3.39 131,549 31,274 PLN Cab.P.Siantar 22,709 72.61% 283.37 17 Kab.Tapanuli Tengah 2,158.00 3.01 314,632 66,282 PLN Cab.Sibolga 50,620 76.37% 170.38 18 Kab.Tapanuli Selatan 4,352.86 6.07 263,812 60,490 PLN Cab.P.Sidempuan 36,674 60.63% 226.05 19 Kab.Padang Lawas Utara 3,918.05 5.47 193,278 45,597 PLN Cab.P.Sidempuan 22,897 50.22% 283.75 20 Kab.Padang Lawas 3,892.74 5.43 185,209 42,055 PLN Cab.P.Sidempuan 18,757 44.60% 220.38 21 Kab.Mandailing Natal 6,620.70 9.24 423,712 101,802 PLN Cab.P.Sidempuan 59,660 58.60% 293.1 22 Kab.Nias 3,495.39 4.88 186,843 36,210 PLN Cab.Nias 13,219 36.51% 431.89 23 Kab.Nias Selatan 1,625.91 2.27 272,848 51,561 PLN Cab.Nias 14,005 27.16% 215.66 24 Kab.Nias Utara 73,915 14,325 PLN Cab.Nias 3,805 26.56% 213.98 25 Kab.Nias Barat 61,596 11,937 PLN Cab.Nias 3,205 26.85% 204.42 26 Kota Medan 265.10 0.37 2,102,105 472,025 PLN Cab.Medan 445,065 94.29% 1167.87 27 Kota Binjai 90.24 0.13 252,652 59,582 PLN Cab.Binjei 55,950 93.90% 870.07 28 Kota Tebing Tinggi 38.44 0.05 141,059 32,264 PLN Cab.P.Siantar 29,375 91.05% 641.73
  • 37. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 30 No Kabupaten & Kota Madya Kecamatan Jumlah Desa& Lurah Jumlah Berlistrik Belum Ratio Sumber data dari BPS Propinsi Sumatera Utara dan Data Statistik PLN Wilsu tahun 2009 29 Kota P.Siantar 79.97 0.11 238,773 55,863 PLN Cab.P.Siantar 51,975 93.04% 504.02 30 Kota Tanjung Balai 61.52 0.09 163,679 34,336 PLN Cab.Rt.Prapat 33,605 97.87% 305.77 31 Kota Sibolga 10.77 0.02 94,614 20,565 PLN Cab.Sibolga 18,675 90.81% 304.76 32 Kota P.Sidempuan 114.65 0.16 188,499 46,335 PLN Cab.P.Sidempuan 41,991 90.62% 292.17 33 Kota Gunung Sitoli 121,140 23,477 PLN Cab.Nias 11,991 51.08% 437.3 TOTAL (SUMATERA UTARA) 1,048,992 100 13,042,317 2,980,434 2,292,472 76.92% 467.47 Sumber data : Statistik PLN WILSU tahun 2009 Kabupaten Pakpak Barat mempunyai ratio elektrifikasi 74,43 %, dengan konsumsi perkapita 464,35 kWH dan ratio elektrifikasi desa 88,46% memberikan gambaran bahwa 25,57 % kepala keluarga belum menikmati listrik dan 11,54 % desa belum dijangkau pelayanan kelistrikan, ratio kelistrikan desa seperti Tabel 4.10 berikutini. Tabel 4.10. Ratio Kelistrikan Desa, Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 berlistrik kelistrikan 1 Kab. Deli Serdang 22 394 323 71 81.98% 2 Kab.Serdang Bedagai 17 243 204 39 83.95% 3 Kab.Langkat 23 277 235 42 84.84% 4 Kab.Karo 17 262 239 23 91.22% 5 Kab.Dairi 15 169 152 17 89.94% 6 Kab.Pakpak Bharat 8 52 46 6 88.46% 7 Kab. Simalungun 31 367 323 44 88.01% 8 Kab.Batu Bara 7 100 87 13 87.00% 9 Kab.Asahan 25 204 164 40 80.39% 10 Kab.Labuhan Batu 9 98 84 14 85.71% 11 Kab.Labuhan Batu Utara 8 90 46 44 51.11% 12 Kab.Labuhan Batu Selatan 5 54 54 0 100.00% 13 Kab.Tapanuli Utara 15 243 195 48 80.25% 14 Kab.Humbang Hasundutan 10 144 115 29 79.86% 15 Kab.Toba Samosir 16 216 157 59 72.69% 16 Kab.Samosir 9 117 89 28 76.07% 17 Kab.Tapanuli Tengah 20 176 153 23 86.93% 18 Kab.Tapanuli Selatan 12 503 427 76 84.89% 19 Kab.Padang Lawas Utara 9 388 298 90 76.80% 20 Kab.Padang Lawas 9 304 223 81 73.36% 21 Kab.Mandailing Natal 23 395 287 108 72.66% 22 Kab.Nias 9 119 87 32 73.11% 23 Kab.Nias Selatan 18 214 145 69 67.76% 24 Kab.Nias Utara 11 113 79 34 69.91% 25 Kab.Nias Barat 8 110 72 38 65.45% 26 Komad. Medan 21 151 151 0 100.00% 27 Komad.Binjai 5 37 37 0 100.00% 28 Komad.Tebing Tinggi 5 35 35 0 100.00% 29 Komad.Pematang Siantar 8 53 53 0 100.00% 30 Komad.Tanjung Balai 6 31 31 0 100.00% 31 Komad.Sibolga 4 17 17 0 100.00% 32 Komad.Padang Sidempuan 6 79 79 0 100.00% 33 Komad.Gunung Sitoli 6 101 85 16 84.16% Jumlah 417 5856 4772 1084 81.49% 4.10. Metode Prakiraan Beban DKL Prakiraan beban dilakukan untuk mengetahui kebutuhan listrik yang diperlukan di suatu daerah di masa mendatang. Informasi mengenai kebutuhan listrik dimasa mendatang diperlukan untuk merencanakan sistem kelistrikan disuatu daerah termasuk sistem distribusinya. Prakiraan kebutuhan beban dilakukan dengan menggunakan aplikasi model DKL (Deman Kebutuhan Listrik) Kantor PLN Pusat versi 3.2. Model DKL merupakan program untuk memperkirakan kebutuhan listrik secara makro yang didalamnya telah
  • 38. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 31 memperhatikan data statistik pengusahaan, pelanggan, kWh jual, daya tersambung, perkembangan ekonomi dan penduduk pada suatuwilayah. Berdasarkan daerah pusat beban, maka beban yang dilayani oleh sistem distribusi Cabang Binjai secara umum dapat dibedakan sebagai berikut:  Beban daerah Pemukiman  Beban daerah Bisnis/Komersial  Beban daerah Publik dan  Beban daerah Industri Untuk beberapa tahun mendatang sesuai dengan pertumbuhan beban, perlu ketersediaan pasokan daya dari pusat pembangkit listrik tersebar dengan pengembangan sarana distribusi sebagai berikut:  Pertumbuhan pasokan daya dari Pusat Pembangkit dapat diatasi dengan mengadakan kerja sama dengan pihak Swasta (IPP)  Renewable energy dengan memanfaatkan bahan baku primer Energi baru terbarukan  Pembangunan gardu induk  Penambahan unit/kapasitas transformator daya  Rekonfigurasi penyulang  Peningkatan kapasitas jaringan dan transformatordistribusi  Penambahan penyulang dan peralatan switching Perkiraan sementara produksi energi, konsumsi energi dan beban puncak sampai dengan tahun 2025 untuk Sumatera Utara, dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini : Tabel 4.11 Hasil Sementara Prakiraan Beban Tahun Produksi Energi (GWh) Konsumsi Energi (GWh) Beban Puncak (MW) 2006 6.576,87 4.940,87 1.128,60 2010 8.163,09 7.093,72 1.459,85 2015 11.962,32 10.425,16 2.096,99 2020 19.448,85 16.998,30 3.347,69 2025 36.453,88 31.951,83 6.163,21 Sumber : Hasil Analisis BPS Sumatera Utara dalam angka Produksi energi di Sumatera Utara diperkirakan naik dari 6.576,87 GWH pada tahun 2006 menjadi 11.962,32 GWh pada tahun 2015 dan terus naik lagi menjadi 19.448,85 GWh pada tahun 2020 sampai 36.453,88 GWh pada tahun 2025 dengan kenaikan rata- rata pertahun 8,77 %. Sedangkan beban puncak di Sumatera Utara diperkirakan naik dari 1.128,60 MW pada tahun 2006 naik menjadi 2.096,99 MW pada tahun 2015 dan terus naik lagi menjadi 3.347,69 MW pada tahun 2020 sampai 6.163,21 MW pada tahun 2025 dengan kenaikan rata-rata pertahun 9,05%. 4.11. Sistem Kelistrikan Kabupaten Pakpak Bharat Pasokan daya listrik untuk Kabupaten Pakpak Barat diperoleh dari Gardu Induk Sidikalang dengan kapasitas 20 MVA, tegangan 150/20 KV, melalui penyulang SD 1 –Jagung. Single line diagram jaringan distribusi PT PLN (PERSERO) Rayon Sidikalang wilayah kerja Pakpak Bharat ditunjukkan pada Gambar 4.5, Untuk data beban penyulang SD 1 yang memasok daya listrik ke Kabupaten Pakpak Bharat dan Penyulang lain dari GI Sidikalang ditunjukkan pada Tabel 4.12.
  • 39. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 32 SINGLE LINE DIAGRAM JARINGAN DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) RAYON SIDIKALANG WILAYAH KERJA PAKPAK BHARAT GARDU INDUK SIDIKALANG 20 MVA 34 2 1 DS NC DS NC DS NC WILAYAH KERJA PT. PLN (Persero) RAYON SIDIKALANG DS NC SUMBUL DAN SILALAHI TIGA LINGGA BUNTU RAJA PARONGIL GH HUTARIMBARU KOTA SIDIKALANG VOBS SIMPANG SALAK/ TIMBANGAN VOBS KOTA/DPN GEREJA 1 2 3 VOBS SIDIANGKAT VOBS TAKAL LAE ( RUSAK ) KWH BATAS PUNCAK RTG SDK VS RTG PPB DS SUKARAMAI ATAS NCRecloser SUBUSSALAM LBS SUKARAMAI NC DS NANTIMBO KWH BATAS PUNCAK RAYON SIDIKALANG VS AREA SUBULUSSALAM LATERAL PANGGEGEAN LATERALTANJUNGRAHU LATERALKUTABABO LATERALPRONGIL LATERALNATAM LATERALSUMBUL LBS KOMBIH 2 ( RUSAK ) NC DS NC LATERAL SIMPANGJAMBU KUTA KACIP RESDES KUTA JUNGAK MUNGKUR SALAK KOTA NAPASENGKUT LATERAL MATA KOCING LEMBENG KERSIK NAMBUNGA BULUH KECUPAK SINDERUNG KOMPLEK PEMKAB SIGUANG-GUANG LATERAL KUTA TINGGI MANEAS LAE MBULAN SINGGABUR PT.PLN (Persero) RAYON SIDIKALANG WILAYAH KERJA PAKPAK BHARAT LATERAL KUTA ONAN/PANGGEGEAN WILAYAH KERJA PAKPAK BHARAT Recloser TINADA ( RUSAK ) VOBS TINADA ( RUSAK ) KOMBIH 1 KOMBIH 2 LATERALPONGKOLAN LBS NANTIMBO ( RUSAK ) LATERAL KUTA ONAN LATERALKUTAPINANG GORAT LATERAL SUMBUL URUK NAPATUMBUK LATERAL CIKAOK LATERAL NAMUSENG KJ. SUKARAMAI LATERALBINANGASITELLU LATERAL SINDEKA LATERAL BUNGUS Gambar 4.5. Single Line Diagram Sistem Distribusi 20 KV Gardu Induk Sidikalang Tabel 4.12. Beban Penyulang GI Sidikalang Sumber: Data Statistik PLN Wilayah Sumatera Utara th. 2010
  • 40. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 33 4.12. Lokasi PLTM Hasil Studi di Kabupaten Pakpak Bharat Lokasi dari beberapa PLTM hasil studi ditunjukkan pada Gambar 4.6. Gambar tersebut juga merupakan peta jaringan distribusi 20 kV PLN Pakpak Bharat. GI. SIDIKALANG BEBAN PENYULANG (AMPER) TAHUN 2011 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEPT OKT NOV DES RATA - RATA FEEDER AMP MVA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 SD1 204 120 187 120 187 204 187 118 187 187 187 118 167 5,78 SD2 93 109 97 96 97 93 97 96 97 97 97 96 97 3,36 SD3 96 116 102 81 102 96 96 102 102 96 96 102 99 3,42 SD4 81 89 72 90 72 81 81 75 72 81 81 75 79 2,74 Beban Trafo 474 434 458 387 458 474 461 391 458 461 461 391 442 15,30 82% 75% 79% 67% 79% 82% 80% 68% 79% 80% 80% 68% 77%
  • 41. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 34 PETA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PLN PAKPAK BHARAT Ds. Mbinalum RENCANA PLTM LAE ORDI-2 (IPP) = 10 MW RENCANA PLTM LAE ORDI-1 (IPP) = 10 MW RENCANA PLTM KOMBIH-3 (IPP) = 8 MW KEC. SALAK DESA SIBONGKARAS Ds. Panggegean PLTMH KOMBIH II (2X750 KW) Ds Hutarimbaru Nambungabuluh Ds. Kuta Tinggi Ds. Kuta Ujung DS. Siempat Rube Ds Sumbul Ds Prongil Ds Kutababo Ds. Laembereng Ds. Majangggut/ Natam TINADA KANTOR PLN PAKPAK BHARAT KABUPATEN DAIRI KWB SIDIANGKAT KWB PLN Sidikalang – Area Subussalam GARDU INDUK SIDIKALANG 20 MVA 34 2 1 PLTMH KOMBIH I (2X750 KW) Lokasi GI SALAK Ds Mbinanga Ds. Tj Rahu Ds. Tj Meriah Ds. Tj Mulia Ds. Maholida SALAK DS. Cikaok DS. Namuseng Potensi PLTM Lae Ordi (cascade) >8.3 MW Potensi PLTM Lae Sikundur (cascade) >4.5 MW Gambar 4.6. Peta jaringan distribusi 20 kV PLN Pakpak Bharat dan lokasi PLTMH
  • 42. Laporan Pendahuluan Studi Kelayakan Pembangunan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 4 - 35 4.13. Interkoneksi PLTM PLTM di sambungkan ke jaringan distribusi 20 kV sistem GI Sidikalang melalui transformator step up. Sebelum penyambungan dilakukan perlu dilakukan suatu studi yang berpedoman pada Keputusan Direksi PT PLN No. 0357.K/DIR/2014 tentang “Pedoman Penyambungan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Ke Sistem Distribusi PLN” dimana dalam studi ini ikut memperhatikan aspek Operasi, Keandalan dan Tingkat Mutu Pengoperasian Pembangkitan. Dalam pedoman tersebut disebutkan bahwa PLN diwajibkan menyambung PLT EBT (Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan) dengan total kapasitas terpasang 10 MW atau lebih kecil ke jaringan distribusinya dan membeli tenaga listrik dari energi terbarukan dengan tarif yang telah ditetapkan oleh ESDM. Tujuan keseluruhan dari Pedoman ini adalah untuk memastikan bahwa penyambungan dan operasi paralel PLT EBT tidak berdampak negatif terhadap keselamatan, keandalan dan kualitas daya listrik pada Sistem Distribusi PLN. 4.14. Kontribusi PLTM di Kabupaten Pakpak Bharat Jika PLTM dibangun dan dioperasikan di Kabupaten Pakpak Bharat akan menambah pasokan daya di sektor Pusat Listrik Tenaga khususnya didaerah Kabupaten Pakpak Barat yang berkontribusi langsung terhadap beberapa aspek seperti dalam tabel berikut ini: Tabel 4.13. Kontribusi PLTM SEKTOR Jenis KONTRIBUSI Pertambangan dan Energi 1 Menambah pasokan tenaga listirk di sektor Pebangkitan Tenaga Listrik di Sumatera Utara 2 Renewable energy 3 Biaya Pokok produksi lebih murah dari pada Biaya Pokok Produksi thermal Pemkab Pakpak Bharat 1 Meningktkan PAD Kabupaten Pakpak Bhrat melalui retribusi air 2 Mendorong peningkatan PDRB 3 Mendorong ratio elektrifikasi desa 4 Mendorong investasi industri Masyarakat 1 Menciptakan lapangan kerja 2 Dapat meningkatkan taraf hidup asyarakat 3 Mengurangi pengangguran
  • 43. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 1 BAB STUDI KELAYAKAN 5.1 Perkiraan Rencana Anggaran Biaya (RAB) 5.1.1. Biaya Investasi Biaya investasi atau modal disebut juga biaya finansial suatu proyek. Biaya finansial dapat ditafsirkan sebagai sejumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian atau pelaksanaan pekerjaan (pembangunan). Pengeluaran (component cost) dari biaya investasi terdiri dari : a. Biaya Konstruksi Perkiraan biaya konstruksi dihitung berdasarkan volume pekerjaan (BOQ) dan harga satuan pekerjaan (HSP) konstruksi baik bangunan sipil maupun mesin dan listrik. Harga satuan pekerjaan atau lebih dikenal dengan istilah HSP dihitung berdasarkan Standar Harga Satuan Dasar (SHSD) Upah Kerja dan Bahan dari ”Standarisasi Harga Barang atau Jasa Keperluan Pemerintah Kabupaten Dairi” Tahun 2011. Untuk harga turbin dan generator mengacu kepada kontrak pengadaan dan pemasangan turbin generator pada beberapa pekerjaan PLTM sebelumnya (tahun2010). Nilai tukar mata uang menggunakan nilai tukar mata uang yang berlaku padaawal bulan Tahun 2013, yaitu US$ 1.00 = ± Rp 11.650,- Macam pekerjaan utama pada perhitungan biaya konstruksi terdiri dari:  Pekerjaan Persiapan, terdiri dari : - Mobilisasi dan Demobilisasi - Bangunan fasilitas (kantor lapangan, access road, dan sarana penerangan)  Pekerjaan Sipil, terdiri dari : - Bendung dan Intake 5
  • 44. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 2 - Kantong lumpur (sand trap) - Saluran penghantar (Waterway) - Bak atau kolam penenang (head tank) - Pondasi anchor blok dan saddle support - Rumah pembangkit (power house) - Saluran pembuang (tailrace)  Pekerjaan Hidromekanikal, terdiri dari : - Pipa baja (metal works penstock) - Pintu  Pekerjaan Elektromekanikal, terdiri dari : - Turbin - Generator - Peralatan listrik (transmisi) Perkiraan biaya konstruksi disajikan pada Tabel 6.1 b. Biaya Administrasi Merupakan sejumlah biaya yang diperlukan untuk menunjang manajemen proyek. Besarnya biaya administrasi diambil 5% dari biaya konstruksi c. Biaya Jasa Konsultan Merupakan biaya pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan teknis (engineering), yaitu Survei Investigasi, Studi Kelayakan, Detail Desain, Manajemen Konstruksi, dan Supervisi. Besarnya biaya jasa konsultans diambil 5% dari biaya konstruksi. d. Biaya Dasar Pekerjaan Biaya dasar pekerjaan merupakan total dari biaya konstruksi, biaya administarasi, dan biaya jasa konsultan.
  • 45. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 3 e. Biaya Tidak Terduga (Contingency) Merupakan sejumlah biaya yang diperlukan untuk menyesuaikan perencanaan rinci (detail design) dengan kondisi lapangan pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung. Besarnya biaya tak terduga diasumsikan 10% dari biaya dasar pekerjaan (total biayak konstruksi, biaya administrasi, dan biaya jasa konsultan). f. Eskalasi Harga Tingkat eskalasi harga ditetapkan sebesar 8% pertahun dari jumlah biaya dasar pekerjaan (total biaya konstruksi, biaya administrasi, dan biaya jasa konsultan). g. Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Biaya pajak pertambahan nilai ditentukan sebesar 10% dari jumlah biaya dasar pekerjaan (total biaya konstruksi, biaya administrasi, dan biaya jasa konsultan). 5.1.2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan (OP) Tahunan (OM Annual Cost) Biaya Operasi dan Pemeliharaan tahunan (OM Annual Cost) suatu pekerjaan dapat ditafsirkan sebagai pengeluaran yang dibutuhkan dalam periode 1 tahun. Dalam Analisis Ekonomi pekerjaan PLTM XYZ, perhitungan biaya tahunan hanya didasarkan pada biaya O & P. Biaya operasi dan pemeliharaan merupakan perkiraan biaya yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk pengoperasian dan pemeliharaan bangunan sipil, peralatan hidro mekanikal dan elektro mekanikal agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Biaya operasional dan pemeliharaan untuk masing-masing bangunan sebesar 0.50% dari biaya konstruksi. Selain biaya operasi dan pemeliharaan tahunan, diperhitungkan juga biaya perbaikan berkala setiap 5 tahun dan 10 tahun sekali untuk perbaikan peralatan elektro mekanikal. Rincian biaya operasional dan pemeliharaan dapat dilihat pada tabel 6.2 5.2 Manfaat Pekerjaan Manfaat atau benefit dari Pekerjaan Pembangunan PLTM XYZ berasal dari manfaat energi listrik yang dibangkitkan atau dihasilkan dengan harga jual listrik, dimana ditinjau pada harga jual (tarif ) sebesar Rp. 787.20,-/KWh. Pertimbangan terhadap manfaat proyek akan diperoleh dengan asumsi sebagai berikut : Umur ekonomi rencana PLTM XYZ diperkirakan 30 tahun
  • 46. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 4 Selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi belum diperoleh manfaat energi listrik Manfaat maksimum akan dicapai setelah selesainya pekerjaan konstruksi. Rincian manfaat pekerjaan (benefit) dapat dilihat pada 6.3 5.3 Analisa Ekonomi 5.3.1. Umum Analisa ekonomi dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat kelayakan pekerjaan Pembangunan PLTM XYZ terhadap berbagai aspek ekonomi. Evaluasi pekerjaan mencakup evaluasi kelayakan pekerjaan dengan menggunakan parameter rasio biaya manfaat (Benefit Cost Ratio - BCR), Nilai Netto Sekarang (Net Present Value - NPV), dan tingkat pengembalian internal (EconomicInternal Rate of Return - EIRR). 5.3.2. Economic Internal Rate of Return (EIRR) EIRR merupakan nilai suku bunga, dimana pada kondisi ini NPV = 0 atau BCR = 1. Nilai EIRR digunakan untuk menilai apakah dengan suku bunga pinjaman tertentu pekerjaan tersebut layak atau tidak secara ekonomi. Dalam analisa ini diasumsi bahwa nilai sukubunga pinjaman adalah 12%, dengan demikian jika nilai EIRR > 12% proyek dapat dikatakan layak secara ekonomi. EIRR dihitung atas dasar penerimaan bersih dan total nilai untuk keperluan investasi. NilaiEIRR sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku. Perhitungan nilai EIRR ini dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: dimana : I’ = Suku bunga memberikan nilai NPV positif I” = Suku bunga memberikan nilai NPV negatif NPV’ = NPV positif (+) NPV” = NPV negatif (-)
  • 47. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 5 5.3.3. Net Present Value (NPV) NPV merupakan selisih antara manfaat (benefit) dan biaya (cost) pada kondisi nilai sekarang (present), yang mana dalam analisis ini dapat digunakan sebagai indicator sejauh mana suatu pekerjaan pembangunan PLTM menguntungkan secara ekonomi, maupun finansial ditinjau pada berbagai tingkat suku bunga. Langkah yang harus dilakukan untuk perhitungan ini tidak banyak berbeda dengan langkah untuk perhitungan EIRR. Secara umum rumus untuk perhitungan nilai Present Value (PV) adalah sebagai berikut : dimana : PV = Nilai sekarang (Present Value) F = Nilai pada tahun ke n I = Nilai suku bunga (%) n = tahun ke 1,2,3,……dst Dalam evaluasi suatu pekerjaan, nilai NPV pada suku bunga pinjaman yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Jika NPV = 0 berarti pekerjaan tersebut memiliki tingkat pengembalian sama dengan nilai investasi (modal). Jika NPV < 0, maka pekerjaan tersebut dari segi ekonomi maupun finansial tidak layak untuk dibangun. 5.3.4. Benefit Cost Ratio (BCR) Analisa BCR merupakan suatu analisa yang diperlukan untuk melihat sejauh mana perbandingan antara manfaat (benefit) dan biaya (cost) pada kondisi nilai saat ini atau sekarang (present). Ini berarti bahwa jika nilai BCR pada suku bunga berlaku > 1, maka pekerjaan dapat dibangun. Secara umum rumus untuk perhitungan BCR ini adalah: dimana : PV = Nilai sekarang (Present Value)
  • 48. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 6 Sebagai ukuran dari penilaian suatu kelayakan pekerjaan dengan metode BCR ini adalahjika BCR > 1 maka pekerjaan pembangunan dikatakan layak dikerjakan dan sebaliknya jika nilai BCR < 1, pekerjaan tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada tingkat suku bunga sebesar 12 % dan umur rencana PLTMXYZ selama 30 tahun. Tabel 5.1. Rencana Anggaran Biaya Konstruksi PLTM XYZ (2 x 2.00 MW) NO. URAIAN UNIT KWANTITAS HARGA STATUAN (RP) JUMLAH HARGA A Pekerjaan Persiapan Rp 3,005,625,000 1 mobilisasi dan demobilisasi Ls Rp 550,000,000 2 jalan kerja, Rigid Pavement, W=3m (concrete, t -=15 cm +wire mesh dia 4 x 150 x 150) Rp 1,105,625,000 Jalan ke bendung, L = 375 m Km 0.375 Rp 1,525,000,000 Rp 571,875,000 Jalan Hantar ke Power House (Perkerasan beton K175 + wiremesh 4x150x150) L=350m Km 0.35 Rp 1,525,000,000 Rp 533,750,000 3 Bangunan Fasilitas (Kantor Kontraktor, Direksi keet, Mesh, Barak Kerja dll) Rp 350,000,000 4 Perbaikan Jalan dan Jembatan existing / jalan desa termasuk perawatan jalan selama jalan tersebut dipakai untuk operawsional pelaksana pekerjaan Ls Rp 250,000,000 Rp 250,000,000 5 Pembebasan lahan / tanah dan tanaman Ha 7.5 Rp 100,000,000 Rp 750,000,000 B Saluran pengelak, Coffering dan Dewatering Ls Rp 750,000,000 C Bendung, Intake Saluran Transis, Rumah Pintu Rp 15,927,570,500.00 1 Pembersihan lahan m2 7312.00 Rp 7,000 Rp 51,184,000.00 2 Galian tanah dan hauling ke disposal area m3 3440.00 Rp 35,000 Rp 120,400,000.00 3 Galian batuan lapuk, wheater rock (by blastin) dan hauling ke disposal area m3 25546.00 Rp 45,000 Rp 1,149,570,000.00 4 galian batu (by lasting) dan hauling ke disposal area m3 7487.00 Rp 85,000 Rp 636,395,000.00 5 timbung kembali / backfill seected matrerial dipadatkan m3 13471.00 Rp 26,900 Rp 362,369,900.00 6 beton K-225 m3 3136.00 Rp 1,261,000 Rp 3,954,496,000.00 7 Beton lantai kerja, Bo m3 9.50 Rp 625,000 Rp 5,937,500.00 8 Waterstop for construction joint, W=240mm m 220.00 Rp 250,000 Rp 55,000,000.00 9 beton cyclops m3 2565.00 Rp 850,000 Rp 2,180,250,000.00 10 bata tulangan, defermed kg 355259.00 Rp 13,250 Rp 4,707,181,750.00 11 bekisting / form work m2 4634.00 Rp 134,550 Rp 623,504,700.00 12 bronjong dengan kawat dia. 3mm m3 920.00 Rp 515,000 Rp 473,800,000.00 13 pasangan batu kali 1PC : 4sand m3 1158.00 Rp 615,300 Rp 712,517,400.00 14 Pekerjaan plasteran m2 45.00 Rp 35,000 Rp 1,575,000.00 15 pekerjaan siaran m2 580.00 Rp 20,000 Rp 11,600,000.00 16 wiremesh (M-10 dia 10x150x150) m2 1058.00 Rp 120,000 Rp 126,960,000.00 17 Rip-rap / batu kosong dia min 0,80m dor river bed protection m3 426.00 Rp 145,000 Rp 61,770,000.00 18 Pipa Drain PVC 1 1/2", L=0,75m bh 700.00 Rp 31,800 Rp 22,260,000.00 19 Pintu Bilas Bendung b = 1,50 x h=4,0 m, H = 10,80m unit 1.00 Rp 160,000,000 Rp 160,000,000.00 20 Mistar ukur b=15 cm, h = 9,30 m unit 1.00 Rp 9,145,500 Rp 9,145,500.00
  • 49. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 7 21 Pipa Handraill Galavanized Pipe 1,5" (dua baris atas - bawah incl. Tee ELBOW dll) m 105.00 Rp 844,200 Rp 88,641,000.00 22 Tangga monyet dia 22 mm, b = 45 cm @50 cm m 9.00 Rp 334,750 Rp 3,012,750.00 23 Pintu intake , b=1,70 x h=2,50 m H=9,30 m (operasional manual dan electric motor) bh 2.00 Rp 155,000,000 Rp 310,000,000.00 24 Trashrak Intake / Saringan Halus, b = 1,70 x h =2,50 bh 2.00 Rp 50,000,000 Rp 100,000,000.00 D WATERWAY SALURAN BOX CULVERT TERTUTUP L -1.280 M Rp 17,554,754,510 1 Pembersihan lahan m2 23950 Rp 7,000 Rp 167,650,000 2 Pekerjaan stripping tanah t = 30 cm m3 1967 Rp 30,000 Rp 59,010,000 3 galian tanah dan hauling ke disposal area m3 39979 Rp 35,000 Rp 1,399,265,000 4 galian batu lapuk, wheater rock by blasting dan hauling ke disposal area m3 2250 Rp 45,000 Rp 101,250,000 5 galian batu (by blasting) dan hauling ke disposal area m3 64644 Rp 85,000 Rp 5,494,740,000 6 backfill / timbunan tanah kembali selected material dipadatkan m3 14980 Rp 26,900 Rp 402,962,000 7 timbunan tanah selected material dipadatkan m3 17050 Rp 50,000 Rp 852,500,000 8 beton lean concrete Bo t = 5 cm m3 105 Rp 625,000 Rp 65,625,000 9 Beton K225 (Sal Concrete Box b =2,80 x h = 3,00 m L=1.280m) m3 3175 Rp 1,261,000 Rp 4,003,675,000 10 Beksting / Formwork m2 20096 Rp 134,560 Rp 2,704,117,760 11 Wire Mesh, dia 10 x 150 x 150 mm m2 18104 Rp 120,000 Rp 2,172,480,000 12 Baja tulangan deformed kg 9923 Rp 13,250 Rp 131,479,750 13 waterstop W240 mm m 1327 Rp 250,000 Rp 331,750,000 E Bangunan cross drain 6 buah dan 3 buah bangunan box culvert (3,0 x 3,0m) Ls Rp 554,000,000 F Head Pond, Side Channel Sal Pembuangaqn dan Rumah Pintu Rp 7,248,898,950 1 Pembersihan lahan m2 5700 Rp 7,000 Rp 39,900,000 2 Galian tanah dan hauling ke disposal are m3 4998 Rp 35,000 Rp 174,930,000 3 galian batuan lapuk dan hauling ke disposal area m3 2022 Rp 45,000 Rp 90,990,000 4 galian baru by blasting dan hauling ke disposal area m3 11547 Rp 85,000 Rp 981,495,000 5 backfill selected material m3 2466 Rp 26,900 Rp 66,335,400 6 beton lean concrete Bo t=5cm m3 69 Rp 625,000 Rp 43,125,000 7 Beton K225 m3 1823 Rp 1,261,000 Rp 2,298,803,000 8 Waterstop W240 mm m 331 Rp 250,000 Rp 82,750,000 9 Bekisting / formwork m2 1220 Rp 134,560 Rp 164,163,200 10 Baja tulangan deformed kg 176200 Rp 13,250 Rp 2,334,650,000 11 Pintu Intake Penstok bh 2 Rp 250,000,000 Rp 500,000,000 12 Pintu Penguras sedimen bh 1 Rp 200,000,000 Rp 200,000,000 13 Pipa Handraill Galvanized Pipe m 130 Rp 844,200 Rp 109,746,000 14 Tangga Monyet dia 22mm b = 45cm @50cm m 12.6 Rp 334,750 Rp 4,217,850 15 Side drain m 88 Rp 236,000 Rp 20,768,000 16 Mistar ukur unit 1 Rp 7,025,500 Rp 7,025,500 17 trashrak intake unit 2 Rp 65,000,000 Rp 130,000,000 G Rp 12,815,780,940 G.1 Rp 4,041,427,740 1 Pembersihan Lahan m2 3818 Rp 7,000 Rp 26,726,000
  • 50. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 8 2 Galian tanah dan hauling ke disposal area m3 19348 Rp 35,000 Rp 677,180,000 3 Galian batulapuk m3 800 Rp 45,000 Rp 36,000,000 4 Galian batu (by Lasting) dan hauling ke disposal area m3 5816 Rp 85,000 Rp 494,360,000 5 Backfill selected material m3 350 Rp 26,900 Rp 9,415,000 6 baton lean concrete, Bo t=5 cm m3 253 Rp 625,000 Rp 158,125,000 7 Beton K.225 m3 902 Rp 1,261,000 Rp 1,137,422,000 8 Bekisting / formwork m3 204 Rp 134,560 Rp 27,450,240 9 baja tulangan, deformed kg 62566 Rp 13,250 Rp 828,999,500 10 shocrete + wiremesh t=10 cm for slop protection m2 1435 Rp 450,000 Rp 645,750,000 G.2 Mechanical Works Rp 8,774,353,200 1 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=10 mm, L=78,10m kg 43579.8 Rp 35,000 Rp 1,525,293,000 2 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=10 mm, L=121,54m kg 67819.32 Rp 35,000 Rp 2,373,676,200 3 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=10 mm, L=54,40m kg 30355.2 Rp 35,000 Rp 1,062,432,000 4 penstock Pipe inner dia 2,25 m t=12 mm, L=15,96m kg 10693.2 Rp 35,000 Rp 374,262,000 5 Bifurcation Pipe dia 2,25 m - 2 @dia 1,90 m -2 @dia 1.00 t = 12mm L=2x27,60 m kg 40334 Rp 35,000 Rp 1,411,690,000 6 Ring Girder, Bearing Shoes & Steel supporting plate t=30 mm dll (W = 11 ton) kg 7000 Rp 35,000 Rp 245,000,000 7 Expansion Joint Penstock, inner dia 2,25 m (Joint flange to flange) set 4 Rp 150,000,000 Rp 600,000,000 8 Manhole Penstock dia 2,25 m set 1 Rp 55,000,000 Rp 55,000,000 9 Painting Epoxy Corrosive protection incl sandblast m2 4060 Rp 200,000 Rp 812,000,000 10 Electric system / kelistrikan pintu intake penstock dll incl panel LS 1 Rp 165,000,000 11 grounding sistem in power house LS 1 Rp 150,000,000 H POWER HOUSE 915 X 36 M) INCL TRAVELING CRANE CAP 25 TON dan TAILRACE CHANNEL Ls Rp 5,800,000,000 I PEKERJAAN NORMALISASI ALUR SUNGAI L=100M DI SEKITAR HILIR TAILRACE Ls Rp 455,000,000 J TURBINE GENERATOR AND CONTROL SISTEM P = 2X2.00 MW Ls Rp 12,600,000,000 Complete Water to Wire K Transmission Line L=10Km ke Gi Salak Ls Rp 4,000,000,000 grand total Machine & Transmision Line Rp 65,111,678,210 Tax 10% Rp 6,511,167,821 grand total water to wire Rp 87,222,797,721
  • 51. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 9 Tabel 6.2. Biaya Operasional dan Pemeliharaan (O&P) PLTM XYZ Id No. Grup Phase Work item : Component Quantity Unit Direct Cost Additional Lump Sum Total (Rp.) Civil, Bulding 1 Operation General General Manager 1 Rp 147,600,000 Rp 147,600,000 Power House Headpond, waterway, inspection road and Access Road 1 Rp 120,000,000 Rp 120,000,000 Hydromecanical Equipment Engineer S1 : 1 (Mechanical) 1 Rp 120,000,000 Rp 120,000,000 Operator D3 : 2 (Mechanical) 6 Rp 288,000,000 Rp 288,000,000 2 Shift Engineer S1 : 1 (Electrical) 1 Rp 120,000,000 Rp 120,000,000 Operator D3 : 2 (Electrical) 6 Rp 288,000,000 Rp 288,000,000 2 Shift Logistic & Adiministration Assistant Administrator 1 Rp 35,000,000 Rp 35,000,000 Office Boy 1 Rp 24,000,000 Rp 24,000,000 Security 12 Rp 21,500,000 Rp 21,500,000 2 Maintenance Powerhouse, Headtank, Tunnel, Sandtrap, Bendung, Access Road 0.5% Rp 53,582,985,040 Rp 267,914,925 Hydromecanical Equipment 0.5% Rp 8,774,353,200 Rp 43,871,766 Logistic & Adiministration Assistant 0.5% Rp 12,600,000,000 Rp 63,000,000 Jaringan Transimisi 1% Rp 4,000,000,000 Rp 40,000,000 3 CSR Comunity Social Responsibility (0,5% x annual benefit) 1 Rp 105,856,344 Rp 105,856,344 Annual O&M Cost Rp 1,684,743,035 4 Routine Repration Hydromecanical & Electrical Equipment Periodic O & M Cost I. Five year period Rp 414,786,691 II. Ten Year Period Rp 829,573,382.40
  • 52. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 10 5.4. Analisa Manfaat dan Resiko Lingkungan Pada wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sampai saat ini terdapat 14 titik lokasi potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Berdasarkan alur sungai yang mengikuti countur geografisnya, Kabupaten Pakpak Bharat masih dimungkinkan untuk membangun beberapa titik PLTMH lagi. PLTMH merupakan potensi industri jasa energi yang sangat menguntungkan bagi Kabupaten Pakpak Bharat karena dapat meningkatkan pendapatan daerah tanpa merusak lingkungan. Gambar 6.1. Peta lokasi potensial PLTMH Gambar 6.1. Peta lokasi potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 5.5.1. Nilai Positif Pembangunan PLTMH bagi Kelestarian Hutan PLTMH merupakan pembangkit listrik menggunakan tenaga air dengan cara memanfaatkan head dan debit air yang kecil. PLTMH tidak menimbulkan pencemaran. Pengetahuan tentang kaitan luas tutupan dan fungsi hutan dengan kestabilan jumlah listrik yang dibangkitkan dapat digunakan untuk mengajak masyarakat menjaga luas tutupan dan kualitas lantai hutan. Kualitas dan fungsi hutan yang baik akan dapat melestarikan kuantitas dan kontinuitas aliran sungai yang menjadi sumber daya bagi PLTMH. dan kontinuitas aliran air sebagai sumber tenang bagi PLTMH. Pengelolaan hutan yang baik dapat memberikan produk berupa Non Timber Forest Product. Potensi hutan Pakpak Bharat berupa tanaman obat akan memberikan nilai ekonomis tinggi yang mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat Pakpak Bharat.
  • 53. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat 5 - 11 5.5.2. Pemanfaatan Areal Sempadan Sungai Selain luas tutupan dan kualitas lantai hutan, pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat juga dapat menerapkan pengelolaan batas areal penyangga antara ekosistem sungai dengan ekosistim daratan yang disebut dengan sempadan sungai. Menurut PP no. 38 tahun 2011 tentang Sungai pada pasal 10, maka jarak sempadan sungai berkisar antara 50 hingga 100 meter dari tepi kiri kanan palung sungai sepanjang alur sungai. Bila rencana pemanfaatan aliran sungai dapat dilakukan untuk seluruh titik potensial PLTMH, maka pemerintah daerah akan dapat mengelola sempadan sungai yang cukup luas dan memiliki potensi ekonomi cukup tinggi. Garis sempadan sungai ini dapat ditanami tanaman bernilai ekonomis tinggi seperti aren, petai, jengkol, durian, dll. Nira pohon arean dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan gula semut yang nilai ekonomisnya cukup tinggi. 5.5.3. Pemanfaatan Badan Air Alur Aliran Sungai PLTMH memanfaatkan jatuhan aliran air untuk memutar turbin yang dikoneksikan dengan generator sehingga menghasilkan arus listrik. Air yang telah memutar turbin akan kembali dimasukkan ke alur badan aliran sungai. Proses ini tidak menyebabkan terjadinya pengurangan debit air, dan juga tidak menerima beban cemaran yang menurunkan kualitas air. Sepenuhnya aliran air ini dapat digunakan untuk memutar turbin berikutnya yang kapasitasnya tergatung kepada tinggi jatuhan airnya. Sebagian air yang dialihkan weir ke headrace tunnel memang tidak boleh diganggu karena dikhawatirkan akan menganggu blade turbin. Aliran air yang mengalir pada sungai sudah berkurang debitnya karena akan dimanfaatkan untuk memutar turbin. Aliran air ini dapat dimanfaatkan untuk memelihara ikan. Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat dapat membagi pemanfaatan aliran air ini atas segmen segmen dengan sistem kpemilikan lubuk larangan. Setiap kelompok masyarakat akan mengelola aliran badan air sungai sesuai dengan peruntukan yang diberikan kepada kelompoknya. Untuk meningkatkan populasi ikan, sepanjang tebing alur sungai dapat ditanami dengan Pohon Dalu Dalu (Salix tetrsperma roxb) Akar pohon Dalu Dalu yang yang terrendam dalam air sungai sangat disukai ikan untuk berpijah. Untuk pemasaran ikan dapat dilakukan dengn sistem online sehingga bila dilakukan pengelolaan yang baik, konsumen dapat mengkonsumsi ikan dengan tingkatan kesegaran yang tinggi.
  • 54. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 1 DAFTAR PUSTAKA Harvey, Adam. 1993. Micro-Hydro Design Manual. London. IT Publications J. Fritz, Jack. 1984. Small and Minihydro Power System Resource Assesment Project Fasibility. New York. McGraw-Hill,Inc. Ditjen Pengairan DPU. 1986. Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan (KP-04). Bandung. CV. Galang Persada. Ditjen Pengairan DPU. 1986. Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama (KP-02). Bandung. CV. Galang Persada. Ditjen Pengairan DPU. 1986. Kriteria Perencanaan Bagian Saluran (KP-03). Bandung. CV. Galang Persada. Sosrodarsono, Ir. Suyono. 1981. Bendungan Tipe Urugan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. Sosrodarsono, Ir. Suyono. 1987. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. Maryono, Dr. Ing. Ir. Agus. 2003. Hidrolika Terapan. Jakarta. PT. Pradnya Paramita Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya. Usaha Nasional Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume I (Survey dan investigasi). Jakarta. Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume II (Analisis Hidrologi). Jakarta. Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume IV (Desain Bangunan Pelengkap). Jakarta. Ditjen Pengairan, DPU. 1999. Panduan Perencaan Bendungan Urugan Volume V (Pekerjaan Hidromekanik, Instrumentasi, dan Bangunan Pelengkap). Jakarta. Sosrodarsono, Ir. Suyono. 1994. Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. PT. PLN (Persero). 2010. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik. Jakarta. Engineering Manual for Irrigation & Drainage . 1987. Small Scale Hydro Power Generation. Japan. Japan Institute of Irrigation and Drainage PT. PLN (Persero) . 2004. Asahan-3 Hydroelectric Power Project in North Sumatra Province. Sumatera Utara. Nippon Koei Co.,Ltd.
  • 55. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 2 DOKUMENTASI SURVEY POTENSI PLTMH
  • 56. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 3 DOKUMENTASI LAPORAN AKHIR PLTMH
  • 57. Laporan Akhir Studi Kelayakan Pengembangan PLTMH Kabupaten Pakpak Bharat A - 4