EVALUASI HASIL PENILAIAN KEPATUHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Tomas S._Distamben Kalimantan Tengah.pdf
1. ANNUAL FORUM EEP INDONESIA 2013
JAKARTA, 27-28 NOVEMBER 2013
MANFAAT DARI IMPLEMENTASI PROGRAM DAN
PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK EEP INDONESIA DI
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
2. 2
2
Terletak pada garis equator di
00 45 LU dan 3030 LS, serta
1110 -1160 BT
Luas : 153.564 km2
Terletak Di Tengah-tengah
Wilayah Asia – Pasifik
Kalimantan Tengah Provinsi terbesar ke-2 di Indonesia
setelah Prov. Papua
Berbatasan dengan :
Utara : Provinsi Kalimatan Timur
dan Kalimantan Barat
Selatan : Laut Jawa
Timur : Provinsi Kalimantan Selatan
• Jml Penduduk :
2.202.599 Jiwa p
Th 2010
• Kepadatan : 14
jiwa/km2.
KONDISI UMUM
4. KERANGKA PAPARAN
1. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH SESUAI DENGAN RPJMD ;
2. KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DALAM
PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN
3. RASIO ELEKTRIFIKASI KALIAMANTAN TENGAH
4. IMPLEMENTASI PROGRAM EEP INDONESIA DI PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
5. RELEVANSI TERHADAP KEBIJAKAN ENERGI DAN LINGKUNGAN DI
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
6. PENGGUNAAN ENERGI BERSIH DARI ENERGI BARU DAN
TERBARUKAN DI KALIMANTAN TENGAH
7. HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN
TERBARUKAN
8. PENUTUP
4
5. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH SESUAI DENGAN RPJMD 2010 SD. 2015
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH
SESUAI RPJMD TAHUN 2010 SD. 2015 MELAKUKAN PENYEDIAAN
ENERGI TERJANGKAU SERTA INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN.
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI UNTUK
MASYARAKAT DILAKUKAN DENGAN PEMBANGUNAN DAN
PENINGKATAN INFRASTRUKTUR YANG MENJANGKAU
KANTONG-KANTONG PEMUKIMAN PENDUDUK DAN
MEMFASILITASI PENGEMBANGAN EKONOMI RAKYAT.
6. LANJUTAN STRATEGI.......
SASARAN YANG INGIN DICAPAI DARI STRATEGI TERSEBUT;
- Tersedianya Payung Hukum Bidang Ketenagalistrikan dan Energi
- Tersedianya Sumber Energi yang Terjangkau;
- Tersedianya Sarana dan Prasarana Kelistrikan;
KEBIJAKAN UMUM STRATEGI
Terciptanya berbagai sumber energi alternatif yang murah bagi
masyarakat yang secara mandiri dapat menunjang kegiatan
ekonomi lokal.
7. KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
DALAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Mendukung
Ketahanan Sosial Terhadap Perubahan Iklim, di Sektor Pemanfaatan
Energi Telah Mengeluarkan Satu Kebijakan Di Bidang Energi yang
Tertuang didalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan
Energi yang mengatur Tentang :
7
8. Target Pengurangan Emisi Oleh Pemerintah Indonesia
sebesar 26% dan bantuan dari Pihak Lain sebesar
41%, Sedangkan Peran Pemerintah Provinsi Kalimantan
Tengah emisi GRK tahunan Provinsi Kalimantan Tengah
dari tahun 2013-2020, masing-masing berkisar antara
82,83 – 104,19 juta ton CO2-e/tahun dan antara 66,04
– 83,07 juta ton CO2-e/tahun.
9. PENURUNAN EMISI DARI HASIL KEGIATAN
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN ENERGI BARU TERBARUKAN
OLEH DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI KALIMANTAN
2010 SD. 2012
9
NO
Aksi Mitigasi (RAN/RAD-
GRK)
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
Capaian
Kegiatan
Penurunan
Emisi
(tCO2e)
Capaian
Kegiatan
Penurunan
Emisi
(tCO2e)
Capaian
Kegiatan
Penurunan
Emisi
(tCO2e)
1 Pembangunan Pembangkit
Listrik dan Jaringan
(Pembangunan PLTS)
463 unit 32,45 217 Unit 24,33 446 Unit 9,38
2
Pengadaan dan
Pemasangan PLTS Terpusat
1 unit 7,01
3 Pilot Project Pembangkit
Listrik Tenaga Angin/Bayu
(PLTB)
1 unit 14,02
4 Pengadaan dan
Pemasangan PLTS-PJU
(Penerangan Jalan Umum)
4 Unit 1,406
5 Pengadaan dan
Pemasangan PJU
(Pembangunan Pilot
Project PJU Green Energy
di Jalan Mahir Mahar)
7 Unit 1,64
Total
32,45 39 18
10. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
NO. 6/ 2012 : KETENAGALISTRIKAN DAN PEMANFAATAN ENERGI
1. Menggalakkan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan sebagai sumber
energi listrik dengan teknologi baru untuk energi pedesaan
2. Pemerintah Daerah dalam mempercepat pembangungan kelistrikan
desa wajib mengutamakan sumber energi baru dan terbarukan
3. Dalam pemanfaatan sumber energi baru terbarukan oleh pihak swasta
dan perorangan, pemerintah daerah wajib memberikan kemudahan
dan insentif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. Pemerintah Daerah berwenang menyusun Rencana Umum Energi
Daerah
10
11. RASIO ELEKTRIFIKASI
DAN RASIO DESA BERLISTRIK 2013
KALIMANTAN TENGAH (SEPTEMBER 2013)
RE: 87,02%
RD: 87,09%
RE: 62,07%
RD: 64,01%
RE: 52,07%
RD: 67,01%
RE: 55,40%
RD: 63,02% RE: 78,04%
RD: 85,04%
RE: 86,07%
RD: 78,01%
RE: 45,04%
RD:50,08%
RE: 45,69%
RD: 60,02%
RE: 98,07%
RD: 100%
RE: 60.01%
RD: 72,00%
RE: 83,35%
RD: 86,87%
RE: 36,20%
RD: 52,50%
RE: 46,1%
RD: 87,5%
RE : 44,60%
RD : 56,40%
TOTAL
RE KALTENG: 61,6%
RD KALTENG: 69,7%
RE : RASIO ELEKTRIFIKASI
RD : RASIO DESA BERLISTRIK
12. IMPLEMENTASI PROGRAM EEP INDONESIA DI
KALIMANTAN TENGAH
Mempromosikan pemanfaatan potensi dan penggunaan energi bersih di provinsi
yang menjadi target dan fokus pada bioenergi.
Menyediakan pendanaan untuk proyek energi terbarukan di Kalimantan Tengah
Capacity building/training untuk institusi pemerintah dan institusi yang bergerak di
bidang energi terbarukan.
EEP Indonesia Baseline Studies ( tersedia di website EEP Indonesia
www.eepindonesia.org ) dan Rancangan Umum Energi Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah
Memfasilitasi transfer teknologi, mempromosikan kerjasama antara negara
pendonor (Finlandia) dan organisasi yang ada di Kalimantan Tengah
Seminar Energi Terbarukan Berkelanjutan, Palangka Raya, 26-27 Juni 2013
13. MANFAAT PROGRAM EEP INDONESIA DI KALIMANTAN TENGAH
Secara umum
• Memberikan kesempatan kepada para akademisi, bisnis dan pemerintah serta pemangku
kepentingan lokal lainnya untuk dapat berpartisipasi dan menggali potensi yang dimilikinya guna
mengatasi permasalahan perubahan iklim dan energi terbarukan.
• Mampu memberikan kontribusi upaya alternatif penyelesaian masalah lokal yang berkaitan
dengan kehutanan, perkebunan dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi di Kalteng.
Secara khusus:
• Wahana bagi para pemangku kepentingan memformulasikan penyelesaian permasalahan
perubahan iklim dan penyediaan energi alternatif yang sesuai dengan karakteristik lokal Kalteng
• Memberikan alternatif solusi bagi penghematan BBM yang sangat cocok untuk situasi dan
kondisi propinsi Kalteng.
• Ada pendanaan masuk ke Kalteng yang berpotensi menstimulasi pihak Akademisi, Bisnis dan
Pemerintah. Kalau ada dana masuk, penelitian di kampus akan bergairah, bisnis dapat
distimulasi dan pemerintah sebagai fasilitator dapat menstimulasi kegiatan ekonomi alternatif
sebagai hasil dari keberhasilan kegiatan yang didanai tersebut.
14. Pendanaan EEP Indonesia
untuk Proyek Energi Terbarukan di Kalimantan Tengah
Proyek-proyek yang didanai oleh EEP Indonesia di Kalimantan Tengah:
1. Reducing Deforestation and GHG Emission with Biomass Stoves and Fuel as Alternative
Energy for a Community (Lead Applicant: Inotek - Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia)
2. Market Introduction of Medium Scale Biogas Digester (Lead Applicant: SNV Netherlands
Development Organisation)
3. Integrated Commercial Biomass Energy and Electrical Power Production from Coconut,
Wood Processing, and Palm Oil Biomass Waste Streams in Central Kalimantan,
Indonesia (Lead Applicant: STC Indonesia)
4. Capacity Building and Investment Facilitation for Renewable Energy Project Developers,
Palm Oil Plantations and Financiers (Lead Applicant : Apex-New Ventures Indonesia)
5. Teaching Biomass Technologies at Technical Schools (Lead Applicant: ETC Foundation
6. Developing and Piloting a Platform and Database for the Biomass and Bioenergy
Resource Assessment (Lead Applicant : Wiltrain Consulting Oy)
7. Development of Integrated Biogas Energy Demonstration in Pangkalan Bun, Central
Kalimantan (Lead Applicant : Yapeka)
8. Production of Biogas from Farming Wastes (Lead Applicant : Yayasan Eka Mandiri)
15. REDUCING DEFORESTATION AND GHG EMISSION WITH BIOMASS STOVES AND
FUEL AS ALTERNATIVE ENERGY FOR A COMMUNITY
(LEAD APPLICANT: INOTEK - YAYASAN INOVASI TEKNOLOGI INDONESIA)
Tujuan :
Mendukung kelestarian hutan, mengurangi pemanasan global, mensubtitusi kelangkaan bbm untuk
memasak, hemat pengeluaran untuk bahan bakar (memasak), program berkelanjutan,
pengembangan kewirausahaan
Lokasi proyek : Desa Habaring Hurung dan Petuk Bukit, Kotamadya Palangka Raya
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Mendukung pencapaian Peraturan Presiden Nomor 5/2006 yang mentargetkan peningkatan
produksi dan pemanfaatan energi baru terbarukan. Selain itu, proyek ini juga berkontribusi
mengurangi deforestasi di Provinsi Kalimantan Tengah dan memperbaiki kondisi kehidupan
masyarakat pedesaan
Tindak lanjut oleh pemerintah pusat dan daerah:
Program 1000 kompor biomassa untuk masyarakat tertinggal di Kalimantan Tengah.
16. MARKET INTRODUCTION OF MEDIUM SCALE
BIOGAS DIGESTER IN INDONESIA
LEAD APPLICANT : SNV NETHERLANDS DEVELOPMENT ORGANISATION
Tujuan:
Membangun sebuah desain biogas yang dapat diandalkan sesuai dengan konteks masyarakat
Kalimantan Tengah dengan metode sistem operasional dan manajemen yang berkelanjutan untuk 100
KK
Lokasi proyek:
Kecamatan Kelampangan, Kecamatan Maliku, dan Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau,
Kalimantan Tengah
Teknologi:
Biogas Digesters: 30 - 50 m3, Fixed concrete plug flow model
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Sebagai pilot project untuk biogas digester skala medium yang dapat dicontoh di daerah lain sehingga
dapat mendukung rencana pemerintah daerah dalam membangun dan mengembangkan energi baru
terbarukan
Tindak lanjut dengan pemerintah pusat dan daerah:
Komitmen SNV Indonesia untuk memperluas penggunaan teknologi biogas digester skala medium di
Kalimantan Tengah melalui kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah.
17. BUSINESS DEVELOPMENT FOR INTEGRATED BIOMASS POWER
PRODUCTION IN CENTRAL KALIMANTAN
LEAD APPLICANT – PT STC INDONESIA
Tujuan:
Merancang sebuah model yang komprehensif untuk membangun fasilitas produksi listrik
menggunakan limbah kelapa, dan kelapa sawit serta biocharcoal yang dapat menghasilkan listrik
5-10 MW dan dapat mengurangi emisi 25.000 ton CO2
Lokasi proyek : Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Proyek ini akan membuka peluang investasi tidak hanya melalui skema kelayakan finansial,
namun bekerja langsung dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan kapasitas
masyarakat di bidang energi terbarukan.
Tindak lanjut oleh pemerintah pusat dan daerah:
Apabila feasibility study tersebut layak, maka pemerintah daerah akan memberikan kemudahan
dan insentif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
18. Teaching Biomass Technologies at Technical Schools
Lead Applicant : ETC
Tujuan Proyek
Mengembangkan modul-modul pembelajaran biomassa, biobriket,bioetanol dan biodisel/
biogas pada empat SMK di provinsi Riau dan Kalimantan Tengah.
Lokasi proyek : SMK1 Palangka Raya dan SMK 2 Pangkalan Bun
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Sejalan dengan mulai disusunnya Kebijakan Energi Daerah dan Perencanaan Energi Daerah
Kalimantan Tengah, proyek pembelajaran teknologi biomass ini memberikan kontribusi nyata
dalam penyediaan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih dalam bidang biomassa sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di provinsi Kalimantan Tengah.
19. DEVELOPING AND PILOTING A PLATFORM AND A DATABASE FOR THE BIOMASS
AND BIOENERGY RESOURCE ASSESSMENT
LEAD APPLICANT : WILTRAIN CONSULTING OY
Tujuan:
Memantau potensi biomassa dan mengembangkan platform di daerah percontohan sehingga
dapat memperkenalkan praktik bisnis baru.
Lokasi proyek : Kabupaten Kotawaringin Timur
Teknologi : menggunakan image satelit dan remote sensing material yang diinterpretasi ke
dalam suatu platform
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Memberikan informasi mengenai sumber energi baru terbarukan dan bagaimana
memanfaatkan informasi tersebut untuk dimanfaatkan menjadi bisnis sehingga membuka
akses untuk mempercepat pemenuhan energi di wilayah setempat.
Tindak lanjut oleh pemerintah pusat dan daerah:
Pemanfaatan informasi dan platform tersebut untuk dipromosikan kepada pihak swasta dan
dapat melakukan pembangunan power plant melalui APBD/APBN
20. CAPACITY BUILDING AND INVESTMENT FACILITATION FOR RENEWABLE ENERGY
PROJECT DEVELOPERS, PALM OIL PLANTATIONS AND FINANCIERS
LEAD APPLICANT: APEX CONSULTING GROUP
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan dari pengembang proyek energi terbarukan dalam mengakses
finansial yang pada akhirmya akan meningkatkan jangkauan listrik untuk komunitas dan
perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Riau dan Kalimantan Tengah
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Melalui kerja sama dengan penerima manfaat (perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang energi terbarukan dan perusahaan kelapa sawit) proyek ini akan memberikan
dampak positif kepada masyarakat setempat melalui instalasi pembangkit listrik yang
akan dibangun di sekitar mereka; meningkatnya elektrifikasi desa di Kalimantan Tengah.
Tindak lanjut oleh pemerintah pusat dan daerah:
Pemerintah daerah akan memberikan kemudahan dan insentif sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
21. DEVELOPMENT OF INTEGRATED BIOGAS ENERGY DEMONSTRATION IN
PANGKALAN BUN, CENTRAL KALIMANTAN
LEAD APPLICANT : YAPEKA
Tujuan proyek:
Peningkatan kapasitas dan pengetahuan untuk memanfaatkan limbah dari kotoran sapi
melalui biogas di masyarakat Kotawaringin Barat
Lokasi proyek : Kabupaten Kotawaringin Timur
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Menyusun Modul (Bahan Ajar/ pelatihan) biogas ringkas yang mencakup semua aspek
teknis untuk membangun dan pengembangan biogas di masyarakat dan Membangun
demplot Biogas di lokasi Kampung Konservasi Yayorin, dengan contoh untuk
memasak dan listrik dikembangkan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Tindak lanjut oleh pemerintah pusat dan daerah:
Mempromosikan Demplot Biogas kepada masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai biogas dan diharapkan masyarakat dapat membangun biogas
digester tersebut dengan skema pendanaan yang feasible.
22. PRODUCTION OF BIOGAS FROM FARMING WASTES
LEAD APPLICANT : YAYASAN EKA MANDIRI
Tujuan proyek:
Untuk mengatasi permasalahan mengenai krisis energi dan kebakaran hutan, Yayasan Eka
Mandiri mengusulkan pendekatan kombinasi teknis dan sosio-ekonomis sistem biogas dari limbah
pertanian dan memanfaatkan biogas untuk kegiatan memasak skala rumah tangga serta
memenuhi kebutuhan listrik untuk meningkatkan penghasilan petani melalui usaha kecil. Aplikasi
tanam tumpang sari di antara 3 baris/bedeng pada lahan pertanian dan aplikasi penggunaan
biogas dari limbah pertanian akan melindungi daerah dari pembakaran tidak terkendali dan
eksploitasi lahan gambut ilegal.
Lokasi proyek : Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau
Relevansi Terhadap Kebijakan Energi dan Lingkungan di Provinsi Kalimantan Tengah
Model yang diajukan merupakan solusi untuk meminimalisasi pembakaran, eksploitasi
penggunaan lahan gambut dan memproduksi energi dari limbah pertanian. Peningkatan akses
terhadap energi akan memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat lokal dan dapat memfasilitasi
usaha skala kecil serta kegiatan produksi lainnya.
Tindak lanjut oleh pemerintah pusat dan daerah:
Mempromosikan EEP Training Center dan model kepada masyarakat untuk kemudian
dimanfaatkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
24. PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN
YANG TELAH DAN AKAN DIKEMBANGKAN DI
KALIMANTAN TENGAH ADALAH :
• Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin di Daerah Pesisir
Pantai dimana Kalimantan Tengah mempunyai pantai sepanjang 750 Km
berbatasan langsung dengan laut Jawa.
• Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ( PLTMH);
• Pembangunan Pembangkit Listrik Dengan Sumber Energi Matahari berupa
PLTS tersebar maupun PLTS Terpusat;
• Mengembangkan Pemanfaatan Energi Biogas dan Biomassa baik untuk energi
listrik maupun untuk energi rumah tangga
• Mengembangkan Energi Bioethanol dari singkong untuk bahan bakar rumah
tangga.
24
25. ADAPUN KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
UNTUK PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN ADALAH:
MENGEMBANGKAN ENERGI SURYA
Di Indonesia Cahaya Matahari berlimpah sepanjang tahun karena letak Indonesia
berada di wilayah trofis khususnya dan secara khusus di Kalimantan di mana
Pulau Kalimantan terletak di jalur khatulistiwa sehinga intensitas penyinaran
matahari cukup tinggi. Pemanfaatan Energi Surya sebagai salah satu sumber
energi terbarukan yang merupakan energi ramah lingkungan terus di galakkan di
Kalimantan Tengah dan data sampai akhir tahun 2012 telah terpasang sebanyak
23.624 unit serta PLTS terpusat sebanyak 7 lokasi ;
25
26. MENGEMBANGKAN ENERGI HIDRO/ENERGI AIR
Potensi energi Hidro atau Energi Air di Kalimantan Tengah cukup
potensial dikembangkan terutama di daerah - daerah yang
berbatasan langsung dengan Penggunungan Sekuatner atau
perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Pengembangan energi hidro menjadi tidak menarik terhadap pihak
swasta karena harga penjualan tenaga listrinya masih rendah,
namun saat ini telah ada Peraturan Menteri Energi dan
Sumberdaya Mineral yang mengamanatkan PT.PLN(Persero)
wajib membeli sumber energi terbarukan dengan harga yang
sudah ditetapkan oleh Menteri.
Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah , telah
membangun 14 Unit PLTMH yang tersebar di 4 Kabupaten di
Kalimantan Tengah.
26
27. MENGEMBANGKAN POTENSI ENERGI ANGIN / BAYU
Pengembangan energi angin/ bayu di Kalimantan Tengah sejak
tahun 2012 telah mulai dibangun 1 (satu) unit sebagai Pilot Projek
di Kabupaten Sukamara. Dari Hasil Pilot Projek tersebut terus
dilakukan kajian guna mengetahui sejauh mana potensi energi
angin yang ada di sepanjang 750 Km pantai yang ada di
Kalimantan Tengah yang behadapan langsung dengan Pulau Jawa
untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik disamping terus
dilakukan survey dan pembuatan FS dan DED di lokasi yang
dianggap layak.
27
28. HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU
TERBARUKAN DI KALIMANTAN TENGAH
• Kurangnya Fungsi Pemerintah sebagai regulator dalam menyiapkan
agenda pengembangan energi terbarukan serta kebijakan yang
mendukung pengembangan energi terbarukan tersebut.
• Kurangnya peran Non –Pemerintah /NGO dalam pengembangan
inisiatif program skala kecil penyediaan energi baru terbarukan bagi
masyarakat di wilayah terpencil;
29. LANJUTAN HAMBATAN............
• Kurangnya sumber daya pemerintah untuk membiayai dan mengembangkan program
energi baru terbarukan untuk masyarakat di wilayah terpencil, menyediakan
kebutuhan energi listrik di desa-desa terpencil.
• Kurangnya ketertarikan sektor swasta untuk mengembangkan pengembangan energi
baru terbarukan komersial karena harga jual energi listrik masih rendah;
• Masih mahalnya biaya investasi dalam pengembangan energi baru terbarukan di
bandingkan dengan pengembangan energi konvensional;
• Masih rendahnya dukungan perbankan terhadap para investor yang ingin
mengembangakan energi baru terbarukan sebagai sumber energi listrik;
30. PENUTUP
• ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH SESUAI RPJMD TAHUN
2010 SD. 2015 MELAKUKAN PENYEDIAAN ENERGI TERJANGKAU SERTA
INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN DENGAN MEMPRIORITASKAN PEMANFAATAN
ENERGI BARU TERBARUKAN
• PROGRAM EEP INDONESIA SALAH SALAH SATU PENDORONG UNTUK MELAKUKAN
PERCEPATAN DALAM PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN KHUSUSNYA
BIOENERGI DI KALIMANTAN TENGAH.
• PROGRAM EEP INDONESIA MEMPUNYAI RELEVANSI TERHADAP KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KALIMANTAN TENGAH SESUAI RPJMD TAHUN 2010 SD. 2015
KHUSUSNYA DALAM PEMBANGUNAN FISIK, TRANSFER TEKNOLOGI,
MEMPROMOSIKAN PEMANFAATAN POTENSI, PELATIHAN DAN STRATEGIC
STUDIES.
31. LANJUTAN............
• PROGRAM EEP INDONESIA DALAM MENDUKUNG PERCEPATAN
PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN ( KHUSUSNYA DARI BIOENERGI )
DALAM RANGKA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM.
• PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DIHARAPKAN DAPAT MEMANFAATKAN
PROGRAM EEP INDONESIA INI DENGAN BAIK SEHINGGA DIDAPATKAN HASIL
YANG MAKSIMAL SESUAI TARGET YANG DIHARAPKAN.
• BERBAGAI HAMBATAN DALAM PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI
KALIMANTAN TENGAH DIHARAPKAN DAPAT DIELIMINASI SEMINIMAL
MUNGKIN MELALUI BERBAGAI KEBIJAKAN DAERAH.