Dokumen ini membahas rencana pembangunan PLTMH Cimadur 2 x 2,5 MW di Desa Cimancak, Kabupaten Pandeglang, Banten. Proyek ini dimaksudkan untuk merealisasikan target pemerintah dalam mendapatkan listrik 35.000 MW dari sumber energi terbarukan. Berdasarkan studi awal, lokasi ini memiliki potensi energi hidro dengan debit air minimum 6,6 m3/detik yang dapat dimanfaatkan. Proyek ini direncan
1. PLTMH CIMADUR 2 X 2.5 MW Issue #MiniHydroPowerPlan
PLTMH CIMADUR
2 X 2.5 MW
September 2016
SUNGAI CIMADUR NINO ENERGI
PERATURAN PRESIDEN DAN
PERATURAN MENTERI ESDM
LATAR BELAKANG
Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan tenaga
listrik sebesar 35.000 MW dalam jangka waktu 5 tahun (2014 – 2019).
Komitmen pemerintah ini tertulis dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
"Kenapa saya selalu menyampaikan, saya 'ngotot' 35.000 Mega Watt di
seluruh Indonesia harus dipercepat, HARUS SEGERA DIKERJAKAN!," –
Presiden RI Joko Widodo-
“Target 35.000 bukanlah target yang ringan, tapi harus dicapai dengan
kerja keras. Listrik yang cukup adalah kunci bagi tercapainya
pertumbuhan ekonomi dan kesejahtraan masyarakat ” – Presiden RI
Joko Widodo Kepada Direksi PLN -
Kebutuhan Energi Domestik
Permen ESDM 01 Tahun 2015 Tentang Kerja
Sama Penyedian Tenanga Listrik dan
Pemanfaatan Bersama Jaringan Listrik
Permen ESDM 12 Tahun 2015 Tentang
Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit
Listrik Tenaga Air oleh PT. Perusahaan Listrik
Negara (Persero)
Permen ESDM 19 Tahun 2015 Tentang
Pembelian Tenaga Listrik Dari Pembangkit
Listrik Tenaga Air Dengan Kapasitas Sampai
Dengan 10 MW Oleh PT. Perusahaan Listrik
Negara (Persero)
PERPRES 04 Tahun 2016 Tentang
Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan
2. PLTMH CIMADUR 2 X 2.5 MW | Issue #MiniHydroPowerPlan
SSSCSCdchldbcabdclabclbakcbakjbxckxjahauugabvvjkbpabfakkjjf
KENAPA HYDRO POWER?
Pada awalnya Program 35.000 MW akan dipenuhi oleh
pembangkit listrik berbahan bakar batu bara sebesar 60%,
pembangkit listrik berbahan bakar gas sebesar 25% dan
pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) sebesar
15%. Tetapi pada bulan Juli 2015 terjadi perubahan porsi
tersebut sesuai dengan arahan Wakil Presiden kepada
Menteri Energi Sumber Daya Mineral, perubahan tersebut
terjadi pada porsi pembangkit yang berbahan bakar batu
bara yang sebelumnya 60% turun menjadi 50% sedangkan
pembangkit EBT naik porsinya menjadi 25% atau setara
dengan 8.750 MW, hal ini disebabkan karena kualitas yang
dihasilkan oleh EBT adalah energi yang bersih dan ramah
dengan lingkungan sesuai dengan trend dunia saat ini.
BATUBARA GAS ENERGI TERBARUKAN
PT Niko Energi merupakan perusahaan
nasional, dengan bisnis utama dalam
bidang Energi Baru Terbarukan. Niko
Energy memulai portfolio EBT dengan
melakukan investasi di beberapa lokasi
PLTMH di pulau Jawa dan Sumatra. Saat
ini Niko Energi sedang melakukan
pengembangan pesat dalam 3 kategori
secara bersamaan:
1. Explorasi:Identifikasi dan
investasi untuk lahan-lahan PLTMH
yang perpotensi
2. Pengembangan:Melanjutkan
proses izin-izin dan design sampai
dengan tahap PPA
3. Konstruksi:Membangun PLTMH
yang telah mendapatkan PPA
3. PLTMH CIMADUR 2 X 2.5 MW | Issue #MiniHydroPowerPlan
POTENSI LOKASI
Akses menuju Desa Terdekat
Kodisi Jalan
Kondisi Sosial
Penambang Emas
DESKTOP STUDI
DEBIT AIR
PERENCANAAN TEKNIS
DAYA YANG DIHASILKAN
POWER = g x H x Q x η
w
There is 2 Big Component or Success
Factor
1. Main development activities
are:
a. Desk Study
b. Survey to the Potential
Locations
c. Reconnaissance
d. Preliminary Evaluation
e. Pre-Feasibility Study
2. Investment Activities
(Construction)
a. Weir
b. Water Way
c. Head Tank
d. Penstock
e. Power House
Min 3.17
Med 5.13
Max 6.20
Mega Watt
DATA TEKNIS
Lokasi Perencanaan Bendungan
Area
Tangkapan
(km²)
Run Off
Coeff
coeff
Debit
(m³/s)
Min 0.32 185 0.4 0.278 6.6
Med 0.52 185 0.4 0.278 10.6
Max 0.63 185 0.4 0.278 12.9
Curah Hujan
Jarak Water Way (m) 2315
Head Point (m) 60
Panjang Penstok (m) 85
Rataan Kemiringan 14%
Efisiensi Turbin 82%
4. PLTMH CIMADUR 2 X 2.5 MW Issue #MiniHydroPowerPlan
GEOLOGI. GEOMORLOGI, TOPOGRAFI
Nama Bayah diberikan
terhadap batuan tertua di
daerah Banten Selatan.
FormasiBayah berumur Eosen,
terbagi atas tiga anggota,
yaitu anggota konglomerat
terendapkan pada lingkungan
parilik, bercirikan sedimen
klastika kasar,
setempatbersisipan
batubara. Anggota
batulempung dengan
lingkungan pengendapan
neritic dan umumnya berupa
batulempung-napal dan
anggota batugamping. Penyebaran singkapan Formasi Bayah
di Jawa Barat pada umumnya tidak menerus. Singkapan
terluas di daerah Bayah, memanjang hampir sekitar 25 kmdari
kota kecamatan Bayah ke Sungai Cihara, sepanjang pantai selatan
Banten.
Pola struktur kedua yang dominan dijabarkan oleh sesar-sesar yang
berarah utara-selatan dan dinamakan Pola Sunda, umumnya terdapat
di bagian barat wilayahJawa Barat. Di kawasan sebelah timur dari Pola
Meratus, arah Utara-Selatan initidak terlihat. Pulunggono dan
Martodjojo mengatakan bahwa sesar-sesar yangada pada umumnya
berpola regangan dan dari data seismik di lepas pantai JawaBarat
tepatnya di Cekungan Zaitun menunjukkan arah Sunda ini
mengaktifkanMeratus pada umur Eosen Akhir-Oligosen Akhir,
sehingga disimpulkan PolaSunda lebih muda dari Pola Meratus
Morfologi wilayah Banten secara umum
terbagi menjadi tiga kelompok yaitu morfologi
dataran, perbukitan landai-sedang
(bergelombang rendah-sedang) dan
perbukitan terjal. Morfologi Dataran Rendah
umumnya terdapat di daerah bagian utara dan
sebagian selatan. Wilayah dataran
merupakan wilayah yang mempunyai ketinggian kurang dari 50 meter dpl (di atas
permukaan laut) sampai wilayah pantai yang mempunyai ketinggian 0 – 1 m dpl.
Morfologi Perbukitan Bergelombang Rendah - Sedang sebagian besar menempati
daerah bagian tengah wilayah studi. Wilayah perbukitan terletak pada wilayah yang
mempunyai ketinggian minimum 50 m dpl. Di bagian utara Kota Cilegon terdapat
wilayah puncak Gunung Gede yang memiliki ketingian maksimum 553 m dpl,
sedangkan perbukitan di Kabupaten Serang terdapat wilayah selatan Kecamatan
Mancak dan Waringin Kurung dan di Kabupaten Pandeglang wilayah perbukitan
berada di selatan
5. PLTMH CIMADUR 2 X 2.5 MW | Issue #MiniHydroPowerPlan
HIDROLOGI DAN KLIMATOLOGI
Potensi sumber daya air wilayah Provinsi Banten banyak
ditemui di Kabupaten Lebak, sebab sebagian besar
wilayahnya merupakan kawasan hutan lindung dan hutan
produksi terbatas.
Berdasarkan pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS),
Provinsi Banten dibagi menjadi enam DAS, yaitu :
1. DAS Ujung Kulon, meliputi wilayah bagian Barat
Kabupaten Pandeglang (Taman Naional Ujung Kulon
dan sekitarnya);
2. DAS Cibaliung-Cibareno, meliputi bagian Selatan
wilayah Kabupaten Pandeglang dan bagian selatan
wilayah Kabupaten Lebak;
3. DAS Ciujung-Cidurian, meliputi bagian Barat wilayah
Kabupaten Pandeglang;
4. DAS Rawadano, meliputi sebagian besar wilayah
Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang;
5. DAS Teluklada, meliputi bagian Barat wilayah Kabupaten
Serang dan Kota Cilegon;
6. DAS Cisadane-Ciliwung, meliputi bagian Timur wilayah
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.
Das lokasi potensi termasuk dalam lingkup Cibaliung-
Cibareno dengan kawasan Taman Nasional Halimun
sebagai area tangkapan hujan utama. Dengan luas area
tanggapan mencapai 185 km2 dalam kawasan Taman
Nasional Halimun, membuat debit air menjadi lebih stabil.
Data Curah hujan menunjukan tingginya curah hujan di daerah
hulu (area tanggpan). Presipitasi terendah di Juli, dengan rata-
rata 221 mm. Dengan rata-rata 460 mm, hampir semua
presipitasi jatuh pada November dan April.
Dengan stadia sungai muda-dewasa, memiliki lebar 5-15m,
kedalaman hingga 4m, diharapkan sungai Cimadur mampu
menampung dan mengnyalurkan debit air minima 6,6m/detik.
6. PLTMH CIMADUR 2 X 2.5 MW | Issue #MiniHydroPowerPlan
LOKASI INTI
LOKASI PERENCANAAN BENDUNGAN (+- 100m) LOKASI HEADPON
LOKASI POWER HOUSE (+- 40m) DESA CIMANCAK
Simprug Garden OfficeJl. TeukuNyakArief No. 9EJakarta Selatan 12220