1. PPRM-AMPEL dan organisasi mahasiswa lainnya menuntut pencabutan SK Menteri Kehutanan No. 327/2009 yang memberikan izin kepada PT. RAPP, PT. SRL, dan PT. LUM di Kabupaten Kepulauan Meranti.
2. Mereka juga menuntut agar seluruh operasi perusahaan pulp dan kertas bermasalah di Riau dihentikan karena merusak lingkungan dan menimbulkan konflik lahan.
3. DPRD Provinsi Riau dim
Tuntutan untuk mengusut pelanggaran HAM di Dusun Suluk Bongkal, membatalkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atas kasus kejahatan kehutanan, dan menutup perusahaan-perusahaan yang merusak lingkungan dan merampas tanah rakyat di Riau. Dokumen ini berisi laporan insiden penggusuran di Suluk Bongkal tahun 2008 dan permintaan untuk menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran hukum terkait kehutanan
Dokumen tersebut membahas tiga masalah utama di Kalimantan Timur yaitu:
1) Dominasi korporasi besar dalam sektor energi fosil seperti pertambangan batubara dan migas menimbulkan konflik lahan dengan masyarakat.
2) Ketergantungan yang tinggi pada energi fosil untuk listrik telah menyebabkan kerusakan lingkungan besar-besaran.
3) Diperlukan diversifikasi sumber energi dan peningkatan rasio elektrifik
Hampir 40% izin pertambangan di 3 provinsi (Maluku, Papua, Papua Barat) masih berstatus non-clean and clear, menandakan masih banyak pelanggaran yang dilakukan pemegang izin. Lebih dari 60.000 hektar hutan rusak akibat kegiatan pertambangan di 3 provinsi antara 2009-2013. Banyak izin diberikan di kawasan hutan lindung dan konservasi tanpa memperhatikan peraturan.
Sebanyak 129.654,04 Ha kawasan hutan lindung dan konservasi di 3 Provinsi (Bengkulu, Lampung, dan Banten) telah terbebani izin pertambangan.
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan Supervisi KPK sektor minerba untuk wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, 22 April 2015.
Dokumen tersebut membahas tentang ketidakpastian hukum lahan hutan di Bengkulu, Lampung, dan Banten dimana hanya 8% lahan hutan yang memiliki kepastian hukum. Hal ini menyebabkan konflik tenurial antara masyarakat dengan pemerintah dan perusahaan karena izin eksploitasi lahan yang diberikan pemerintah melampaui kapasitas lahan. Dokumen juga membahas tentang dominasi lahan oleh 25 perusahaan kelapa sawit milik para ta
Masyarakat di beberapa pulau dan kabupaten di Riau seperti Pulau Padang, Tebing Tinggi, Rangsang, dan Semenanjung Kampar telah lama menolak rencana pembangunan hutan tanaman industri (HTI) karena akan merusak sumber mata pencaharian dan lingkungan mereka. Penolakan masyarakat berlangsung secara damai maupun dengan unjuk rasa serta pembakaran alat berat perusahaan. Pemerintah diharapkan dap
Dokumen tersebut membahas tentang korupsi yang berkembang di sektor kehutanan Sumatera yang menyebabkan kerusakan hutan. Beberapa persoalan utama yang diangkat antara lain ketidakpastian kawasan hutan, kesemrawutan izin hutan dan perkebunan, serta penegakan hukum yang belum tegas."
Tuntutan untuk mengusut pelanggaran HAM di Dusun Suluk Bongkal, membatalkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atas kasus kejahatan kehutanan, dan menutup perusahaan-perusahaan yang merusak lingkungan dan merampas tanah rakyat di Riau. Dokumen ini berisi laporan insiden penggusuran di Suluk Bongkal tahun 2008 dan permintaan untuk menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran hukum terkait kehutanan
Dokumen tersebut membahas tiga masalah utama di Kalimantan Timur yaitu:
1) Dominasi korporasi besar dalam sektor energi fosil seperti pertambangan batubara dan migas menimbulkan konflik lahan dengan masyarakat.
2) Ketergantungan yang tinggi pada energi fosil untuk listrik telah menyebabkan kerusakan lingkungan besar-besaran.
3) Diperlukan diversifikasi sumber energi dan peningkatan rasio elektrifik
Hampir 40% izin pertambangan di 3 provinsi (Maluku, Papua, Papua Barat) masih berstatus non-clean and clear, menandakan masih banyak pelanggaran yang dilakukan pemegang izin. Lebih dari 60.000 hektar hutan rusak akibat kegiatan pertambangan di 3 provinsi antara 2009-2013. Banyak izin diberikan di kawasan hutan lindung dan konservasi tanpa memperhatikan peraturan.
Sebanyak 129.654,04 Ha kawasan hutan lindung dan konservasi di 3 Provinsi (Bengkulu, Lampung, dan Banten) telah terbebani izin pertambangan.
Kertas posisi ini disusun oleh Koalisi Anti Mafia Tambang, dipersiapkan dalam Rapat Koordinasi dan Supervisi KPK sektor minerba untuk wilayah Bengkulu, Lampung, Banten, 22 April 2015.
Dokumen tersebut membahas tentang ketidakpastian hukum lahan hutan di Bengkulu, Lampung, dan Banten dimana hanya 8% lahan hutan yang memiliki kepastian hukum. Hal ini menyebabkan konflik tenurial antara masyarakat dengan pemerintah dan perusahaan karena izin eksploitasi lahan yang diberikan pemerintah melampaui kapasitas lahan. Dokumen juga membahas tentang dominasi lahan oleh 25 perusahaan kelapa sawit milik para ta
Masyarakat di beberapa pulau dan kabupaten di Riau seperti Pulau Padang, Tebing Tinggi, Rangsang, dan Semenanjung Kampar telah lama menolak rencana pembangunan hutan tanaman industri (HTI) karena akan merusak sumber mata pencaharian dan lingkungan mereka. Penolakan masyarakat berlangsung secara damai maupun dengan unjuk rasa serta pembakaran alat berat perusahaan. Pemerintah diharapkan dap
Dokumen tersebut membahas tentang korupsi yang berkembang di sektor kehutanan Sumatera yang menyebabkan kerusakan hutan. Beberapa persoalan utama yang diangkat antara lain ketidakpastian kawasan hutan, kesemrawutan izin hutan dan perkebunan, serta penegakan hukum yang belum tegas."
i. Kebun Teh Kayu Aro didirikan pada 1925 oleh perusahaan Belanda, kemudian diambil alih pemerintah Indonesia pada 1959. Sejak itu berubah status organisasi beberapa kali hingga menjadi bagian dari PTP Nusantara VI.
ii. Kebun berlokasi di Jambi dengan elevasi 1401-1715 mdpl dan curah hujan 2000 mm/tahun. Komoditas utamanya teh hitam di areal 2.624,69 ha.
iii. Kebun memiliki HGU
Koalisi Anti Mafia Tambang mengapresiasi inisiatif KPK untuk melakukan pengawasan di sektor pertambangan melalui kegiatan Korsup. Namun, puluhan ribu hektar kawasan hutan lindung dan konservasi di 4 provinsi telah dibebani izin pertambangan dan melanggar peraturan. Koalisi Anti Mafia Tambang mengumpulkan data untuk disampaikan kepada KPK guna memperkuat pengawasan dan penegakan hukum di sektor pertambangan.
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...CIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan hutan di Provinsi Papua, mencakup fungsi hutan, komoditas unggulan kehutanan menurut wilayah adat, dan pembentukan unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan penunjang tertentu seperti Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi dan Lindung.
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...CIFOR-ICRAF
Mangrove di Teluk Pangpang, Banyuwangi ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial pada tahun 2010 untuk melindungi ekosistemnya. Namun, pengelolaannya masih menghadapi tantangan seperti perbedaan pemahaman antar pihak dan keaktifan anggota pengelola yang perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan antara lain penyusunan rencana pengelolaan, pembentukan forum pengelola, dan pelatihan untuk masyarakat.
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...Muhammad Hafizhurrahman
Izin operasi pertambangan batu bara PT. Mantimin Coal Mining di Pegunungan Meratus ditolak karena:
1. 56% lokasi tambang merupakan kawasan karst yang harus dilindungi
2. Lokasi tambang berada di hutan lindung dan kawasan resapan air
3. Akan membahayakan flora dan fauna langka di kawasan tersebut
4. Dikeluarkan tanpa analisis dampak lingkungan (AMDAL)
Dokumen ini berisi pengumuman dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tentang penetapan Izin Usaha Pertambangan Clear and Clean ke-18 dan daftar Izin Usaha Pertambangan yang dicabut oleh gubernur/bupati/walikota. Total rekomendasi Clear and Clean dari provinsi sebanyak 1.083 IUP yang terdiri dari 453 IUP rekomendasi dari gubernur dan 630 IUP rekomendasi dari kepala dinas. Dari seluruh rekom
Dokumen tersebut merangkum sejarah penghunian Pulau Padang dan penolakan masyarakat terhadap izin HTI PT RAPP di pulau tersebut. Secara singkat, Pulau Padang telah dihuni sejak zaman kolonial dan masyarakatnya bergantung pada hutan dan lahan perkebunan. Namun, izin HTI PT RAPP pada 2009 mendapatkan lahan tambahan di Pulau Padang yang ditolak oleh masyarakat karena akan merusak sumber mata p
Dokumen tersebut merupakan pedoman teknis pelaksanaan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya tahun 2013 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya. Pedoman ini mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan PUMP mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penyaluran bantuan langsung masyarakat, pemantauan hingga pelaporan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya dan mengent
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanRafitanoga
Survei ini memetakan lokasi potensial untuk pengembangan kawasan minapolitan di Aceh. Dilakukan di enam lokasi di empat kabupaten, survei menganalisis sumber daya manusia, regulasi, komoditas unggulan, potensi, pasar, penyerapan tenaga kerja. Setiap lokasi memiliki karakteristik sendiri namun berpotensi menjadi kawasan minapolitan dengan fokus pada subsektor tertentu seperti budidaya air tawar
Momentum Koordinasi dan Supervisi (Kor- sup) KPK di 12 Provinsi, hingga saat ini dianggap efektif untuk memperbaiki persoa- lan tata kelola sektor minerba. Masyarakat sipil mendukung upaya yang dilakukan KPK ini sebagai upaya “memaksa” perbaikan tata kelola minerba.
Dokumen tersebut merupakan laporan rencana pembangunan Kabupaten Merangin tahun 2017 yang disampaikan oleh Wakil Bupati Merangin kepada Musrenbang Provinsi Jambi. Rencana pembangunan tersebut mencakup bidang infrastruktur seperti pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, irigasi; bidang sosial budaya seperti pendidikan; bidang ekonomi kerakyatan seperti pertanian, perkebunan dan peternakan; s
Dokumen tersebut merangkum beberapa prioritas pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti peningkatan jalan, pembangunan jembatan, dan perluasan akses listrik serta air bersih. Usulan tersebut diajukan kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk dapat dibiayai pada tahun 2017.
i. Kebun Teh Kayu Aro didirikan pada 1925 oleh perusahaan Belanda, kemudian diambil alih pemerintah Indonesia pada 1959. Sejak itu berubah status organisasi beberapa kali hingga menjadi bagian dari PTP Nusantara VI.
ii. Kebun berlokasi di Jambi dengan elevasi 1401-1715 mdpl dan curah hujan 2000 mm/tahun. Komoditas utamanya teh hitam di areal 2.624,69 ha.
iii. Kebun memiliki HGU
Koalisi Anti Mafia Tambang mengapresiasi inisiatif KPK untuk melakukan pengawasan di sektor pertambangan melalui kegiatan Korsup. Namun, puluhan ribu hektar kawasan hutan lindung dan konservasi di 4 provinsi telah dibebani izin pertambangan dan melanggar peraturan. Koalisi Anti Mafia Tambang mengumpulkan data untuk disampaikan kepada KPK guna memperkuat pengawasan dan penegakan hukum di sektor pertambangan.
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...CIFOR-ICRAF
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan hutan di Provinsi Papua, mencakup fungsi hutan, komoditas unggulan kehutanan menurut wilayah adat, dan pembentukan unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan penunjang tertentu seperti Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi dan Lindung.
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...CIFOR-ICRAF
Mangrove di Teluk Pangpang, Banyuwangi ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial pada tahun 2010 untuk melindungi ekosistemnya. Namun, pengelolaannya masih menghadapi tantangan seperti perbedaan pemahaman antar pihak dan keaktifan anggota pengelola yang perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan antara lain penyusunan rencana pengelolaan, pembentukan forum pengelola, dan pelatihan untuk masyarakat.
Kajian Penolakan Izin Operasi Produksi Pertambangan Batu Bara PT. Mantimin Co...Muhammad Hafizhurrahman
Izin operasi pertambangan batu bara PT. Mantimin Coal Mining di Pegunungan Meratus ditolak karena:
1. 56% lokasi tambang merupakan kawasan karst yang harus dilindungi
2. Lokasi tambang berada di hutan lindung dan kawasan resapan air
3. Akan membahayakan flora dan fauna langka di kawasan tersebut
4. Dikeluarkan tanpa analisis dampak lingkungan (AMDAL)
Dokumen ini berisi pengumuman dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tentang penetapan Izin Usaha Pertambangan Clear and Clean ke-18 dan daftar Izin Usaha Pertambangan yang dicabut oleh gubernur/bupati/walikota. Total rekomendasi Clear and Clean dari provinsi sebanyak 1.083 IUP yang terdiri dari 453 IUP rekomendasi dari gubernur dan 630 IUP rekomendasi dari kepala dinas. Dari seluruh rekom
Dokumen tersebut merangkum sejarah penghunian Pulau Padang dan penolakan masyarakat terhadap izin HTI PT RAPP di pulau tersebut. Secara singkat, Pulau Padang telah dihuni sejak zaman kolonial dan masyarakatnya bergantung pada hutan dan lahan perkebunan. Namun, izin HTI PT RAPP pada 2009 mendapatkan lahan tambahan di Pulau Padang yang ditolak oleh masyarakat karena akan merusak sumber mata p
Dokumen tersebut merupakan pedoman teknis pelaksanaan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya tahun 2013 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya. Pedoman ini mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan PUMP mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penyaluran bantuan langsung masyarakat, pemantauan hingga pelaporan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya dan mengent
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan kawasanRafitanoga
Survei ini memetakan lokasi potensial untuk pengembangan kawasan minapolitan di Aceh. Dilakukan di enam lokasi di empat kabupaten, survei menganalisis sumber daya manusia, regulasi, komoditas unggulan, potensi, pasar, penyerapan tenaga kerja. Setiap lokasi memiliki karakteristik sendiri namun berpotensi menjadi kawasan minapolitan dengan fokus pada subsektor tertentu seperti budidaya air tawar
Momentum Koordinasi dan Supervisi (Kor- sup) KPK di 12 Provinsi, hingga saat ini dianggap efektif untuk memperbaiki persoa- lan tata kelola sektor minerba. Masyarakat sipil mendukung upaya yang dilakukan KPK ini sebagai upaya “memaksa” perbaikan tata kelola minerba.
Dokumen tersebut merupakan laporan rencana pembangunan Kabupaten Merangin tahun 2017 yang disampaikan oleh Wakil Bupati Merangin kepada Musrenbang Provinsi Jambi. Rencana pembangunan tersebut mencakup bidang infrastruktur seperti pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, irigasi; bidang sosial budaya seperti pendidikan; bidang ekonomi kerakyatan seperti pertanian, perkebunan dan peternakan; s
Dokumen tersebut merangkum beberapa prioritas pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti peningkatan jalan, pembangunan jembatan, dan perluasan akses listrik serta air bersih. Usulan tersebut diajukan kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk dapat dibiayai pada tahun 2017.
POKOK - POKOK PIKIRAN INISIATOR PANSUS MONITORING DAN EVALUASI PERIZINAN HGU, IU-PERKEBUNAN, HTI, HPHTI, IUPHTI, HPH, HTR, IZIN USAHA PERTAMBANGAN IZIN INDUSTRI, IZININ LINGKUNGAN ( AMDAL, UPL-UKL ) DALAM UPAYA MEMAKSIMALKAN PENERIMAAN PAJAK SERTA PENERTIBAN PERIZINAN DAN WAJIB PAJAK. SE-PROVINSI RIAU DALAM RANGKA MENDUKUNG MARATORIUM LAHAN, HUTAN DAN PERIZINAN.
Koalisi Anti Mafia Huta mengapresiasi inisiatif yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan dan pencegahan korupsi di sektor kehutanan dan perkebunan melalui skema kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup). Koalisi menilai pentingnya kegiatan tersebut untuk menjadi ruang bagi masyarakat sipil untuk berpartisipasi dalam implementasi korsup Kehutanan ini melalui kegiatan pengawasan dan pengumpulan data-data di lapangan untuk disampaikan kepada KPK. Dukungan masyarakat sipil ini bertujuan untuk memperkuat kerja pengawasan
dan penegakan hukum yang masih lemah di internal pemerintah daerah dan pusat. Kertas posisi ini disusun sebagai hasil pengawasan koalisi masyarakat sipil di 3 (tiga) provinsi, terutama yang menyangkut aspek ketaatan ijin, penerimaan negara, serta aspek sosial dan lingkungan.
Teknik konservasi tanah dan air pada dasAsier La Ode
Teknik konservasi tanah dan air pada das pulau-pulau kecil bertujuan menghasilkan paket informasi teknik konservasi dan dampaknya bagi masyarakat. Penelitian ini akan meninjau teknik yang sesuai dengan kondisi pulau-pulau kecil di Maluku dan manfaatnya bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Hasilnya diharapkan dapat dimanfaatkan lembaga terkait untuk pengelolaan sumber daya alam di wilayah
Adaptasi reformasi agraria perubahan iklimswirawan
reformasi agraria yang adaptif terhadap perubahan iklim
ditampilkan pada seminar kongres nasional kophi koalisi pemuda hijau indonesia ke 5 di semarang jawa tengah
Dokumen tersebut merangkum profil KPHP Model Register 47 Way Terusan di Kabupaten Lampung Tengah. Mencakup aspek wilayah, lembaga, dan rencana kegiatan pengelolaan hutan yang meliputi rehabilitasi lahan, pemanfaatan hutan oleh masyarakat, serta pengembangan hutan tanaman rakyat dan kemasyarakatan.
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
Ringkasan dokumen hukum ini memberikan analisis hukum terhadap Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 327/Menhut-II/2009 tentang pemberian izin pengelolaan hutan di Semenanjung Kampar kepada PT RAPP. Analisis menunjukkan bahwa izin tersebut melanggar peraturan perundang-undangan karena kawasan tersebut merupakan kawasan lindung gambut dan hutan alam yang dilindungi.
Siaran Pers Str 19 Des 08 Suluk Bongkal Lautan ApiPeople Power
Siaran pers menyatakan bahwa penyerangan polisi dan preman ke dusun Suluk Bongkal menyebabkan 1 korban jiwa anak dan ratusan terluka serta rumah terbakar, menuntut pemerintah dan perusahaan bertanggung jawab.
advokasi merupakan suatu usaha yang sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan kebijakan publik secara bertahap-maju, melalui semua saluran dan piranti demokrasi perwakilan, proses-proses politik dan legislasi dalam sistem yang berlaku.
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
HD dapat diberikan di hutan produksi dan atau hutan lindung yang tidak dibebani hak/izin pemanfaatan hutan lain ( seperti IUPHHK-HA, IUPHHK-HT), berada dalam wilayah desa yang bersangkutan atau dalam satu kesatuan lansekap (bentang alam) untuk pertimbangan kelestarian ekosistem;
Dokumen tersebut membahas tentang WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) sebagai organisasi lingkungan hidup terbesar di Indonesia yang hadir di 27 provinsi dengan misi menyelamatkan dan membela lingkungan hidup. Dokumen ini juga menjelaskan tentang SAHABAT WALHI sebagai relawan yang mendukung kegiatan WALHI untuk penyelamatan lingkungan hidup.
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
Dokumen ini menggambarkan kronologi sengketa agraria antara petani dengan perusahaan perkebunan di Kabupaten Kampar, Riau. Sengketa ini telah berlangsung sejak 2005 dan menimbulkan berbagai insiden seperti pengerusakan lahan, intimidasi terhadap petani, serta bentrokan antara petani dengan oknum-oknum yang didatangkan pihak tertentu. Aksi unjuk rasa petani ke instansi terkait juga berakhir dengan penanganan kasar ole
1. Pulau Padang telah dihuni sejak zaman kolonial Belanda hingga kini dan terdapat bukti keberadaan tokoh bernama Tuk Derasul pada tahun 1850-an.
2. Masyarakat Pulau Padang terdiri dari berbagai suku seperti Melayu, Jawa, Sakai, Cina, dan Minang yang hidup rukun meski berbeda agama.
3. Sumber mata pencaharian masyarakat selama ini berasal dari hasil perkebunan k
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
Langkah-langkah pemetaan partisipatif meliputi pengumpulan data lapangan menggunakan GPS, penentuan skala peta berdasarkan ukuran kertas dan jumlah grid koordinat, serta menentukan posisi titik koordinat di peta sesuai dengan skala yang ditetapkan. Proses selanjutnya adalah memotong citra dan menyesuaikan zona GPS lapangan dengan peta dasar menggunakan perangkat lunak GIS.
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang alokasi dana hibah untuk berbagai lembaga pendidikan dan lembaga lainnya di Provinsi Riau sebesar Rp273,950,000,000. Dana hibah tersebut dialokasikan untuk universitas, sekolah, lembaga penelitian, lembaga keagamaan, dan organisasi mahasiswa.
Dokumen ini membahas pengelolaan lahan gambut di Pulau Padang, Riau. Pulau Padang memiliki lahan gambut dalam yang telah ditinggali masyarakat sejak abad ke-19 dan digunakan untuk budidaya sagu, karet rakyat, dan kelapa rakyat. Namun, banyak areal karet dan kelapa sudah melewati masa produktifitasnya. Dokumen ini menganalisis potensi pengelolaan lahan gambut di pulau ini secara berkelanjutan
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
Dokumen tersebut merupakan surat dari Komite Pimpinan Pusat Serikat Tani Riau yang menyatakan keprihatinan terhadap rencana 10 relawan masyarakat Pulau Padang untuk melakukan aksi bakar diri di Istana Negara sebagai bentuk penolakan terhadap izin PT. RAPP di Pulau Padang. Surat ini meminta dukungan dari Presiden BEM UIN SUSKA untuk mengkritik sikap pemerintah yang tidak mendengarkan aspirasi m
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
Organisasi masyarakat sipil meminta pemerintah membentuk tim verifikasi independen untuk meninjau kembali izin SK.327/Menhut-II/2009 terkait konsesi HTI di Pulau Padang karena ada berbagai persoalan sejak proses perizinan, potensi kerusakan lingkungan, dan dampak terhadap masyarakat lokal.
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRDPeople Power
Gerakan Nasional Pasal 33;
Kembalikan Bumi, Air, Udara Dan Kekayaan Alam Yang Terkandung Di Dalamnya Untuk Kemakmuran Rakyat.
KPW PRD PROV. RIAU
Hentikan Pemerintahan Neoliberalisme
Rebut kembali kedaulatan Nasional
Kronologis perluasan areal RAPP & 3.3 T Kerugian NegaraPeople Power
Dokumen tersebut merangkum kronologis perluasan areal PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Provinsi Riau sejak tahun 2004 hingga 2009 melalui beberapa keputusan Menteri Kehutanan dan Gubernur Riau yang menambah luas areal Hak Penguasaan Hutan Tanaman Industri RAPP menjadi 350.165 hektar.
Pernyataan mengutuk keras tindakan kepolisian di Bengkalis yang melakukan penangkapan secara brutal terhadap 3 warga Pulau Padang tanpa alasan hukum yang jelas dan melanggar prosedur hukum. Serikat Tani Nasional meminta pemerintah untuk menghentikan tindakan represif, mencopot oknum polisi pelaku kekerasan, dan mencabut izin HTI PT RAPP.
Scan pengumuman riau pos Pengumuman Publik LEI - RAPP
Izin RAPP di Pulau Padang Cacat Administrasi
1. POSKO PERJUANGAN RAKYAT MERANTI (PPRM)
ALIANSI MAHASISWA PEDULI LINGKUNGAN (AMPEL)
STR, BEM-HUKUM UIR, IPMPB Pelalawan, SRMI, KSLH, KPW PRD Prov. Riau, MAPALA UIR, MAPALA FASIFIK,
MAPEDALHI MAPPSY, MAPALA JATI, BRIMAPALA SUNGKAI, MAPALA PHYLOMINA, BEM UIR, DEMA UIR,
MAPALA Laksamana Bengkalis, BEM UIN, BAHANA Mahasiswa, BMNKS, RIVER DEFENDER, IPMM, IPMK2M, HMI
Cabang Pekanbaru, MPMT-Rohul, AKAR, BEM UR
PERNYATAAN SIKAP BERSAMA
CABUT SK MENHUT No. 327/2009
USIR RAPP, SRL dan LUM dari
Kab. Kepulauan Meranti
Pekanbaru, 24 Maret 2011
Berdasar analisis dari KRONOLOGIS PERLUASAN AREAL PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (RAPP) dapat
kami simpulkan bahwa :
1. Nomenklatur Rekomendasi dari Gubernur dan Bupati serta surat Menteri memakai istilah penambahan/perluasan,
akan tetapi surat Keputusan Menteri memakai istilah perubahan dan istilah tersebut tidak ada dasarnya dalam
ketentuan dan peraturan bidang kehutanan.
2 Permohonan Direktur Utama PT. RAPP Nomor 02/RAPP-DU/I/04 tanggal 19 Januari 2004, digunakan oleh
Departemen Kehutanan untuk 2 (dua) keputusan, yaitu:
a. Surat Menteri Kehutanan Nomor : SK.143/MENHUT-VI/2004 tanggal 29 April 2004 tentang
penambahan/perluasan areal kerja IUPHHK pada Hutan Tanaman An. PT. Riau Andalan Pulp And Paper.
b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.327/MENHUT-II/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang perubahan
ketiga atas Keutusan Menteri Kehutanan Nomor 130/Kpts/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang pemberian
hak penguasahaan Hutan Tanaman Industri kepada PT. RAPP.
4. Keputusan Menteri Kehutanan tersebut tidak mengakomodir pada rekomendasi Bupati dan Gubernur Riau.
5. Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai dasar penerbitan Keputusan Menteri Kehutanan diambil
dari keputusan Gubernur Riau yang telah dicabut.
6. Masih ada areal tersebut yang belum di alih fungsikan sehingga tidak memenuhi syarat diberikan izin
perluasan/penambahan areal Hutan Tanaman Industri (Areal HTI seharusnya pada kawasan hutan produksi).
7. Surat Keputusan perluasan pada areal Kabupaten tertentu terdapat penambahan dan pengurangan tanpa adanya
dasar pertimbangan Bupati dan Gubernur karena didalam SK Menhut No. 327/2009 Terdapat areal yang masuk
dalam wilayah Kabupaten Indra Giri Hulu seluas lebih kurang 1.090,80 Ha tanpa adanya rekomendasi dari Bupati
setempat.
8. Rekomendasi Bupati didasarkan pada PP 34/2002 sedangkan surat Keputusan Menteri Kehutanan didasarkan pada
PP 6/2007 jo PP 3/2008.
9. PP 34/2002 proses izin HTI melalui pelelangan, sedangkan PP 6/2007 jo PP 3/2008 berdasarkan permohonan dan
PP 34/2002 telah dicabut oleh PP 6/2007 jo PP 3/2008.
10. Areal Perluasan PT. RAPP yang semula masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkalis dan sekarang masuk ke dalam
wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti berdasarkan Undang-undang pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti
Nomor 12 tahun 2009 tanggal 19 desember 2008 yang telah diresmikan pada tanggal 16 januari 2009, sedangkan
Keputusan Menteri Kehutanan masih mengacu pada rekomendasi Bupati Bengkalis.
11. Izin Usahan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) HTI PT. RAPP Telah melanggar Ketentuan Luas
Maksimum Penguasaan Hutan dan Pelepasan Kawasan untuk budidaya Perkebunan, yaitu Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 728/Kpts-II/1998 tanggal 9 Nov 1998 Pasal 4 Huruf a; “Luas maksimum Hak
Penguasaan Hutan atau Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri baik untuk tujuan Pulp maupun untuk
tujuan non pulp dalam satu provinsi 100.000 Ha dan untuk seluruh Indonesia 400.000 Ha. Sedang Luas Areal
PT. RAPP sesuai dengan SK Menhut No: SK.327/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009 adalah 350.165 Ha
Berdasarkan kejanggalan dalam proses perizinan dan Penerbitan SK MENHUT 327/2009 tanggal 12 juni 2009 adalah
Cacat Administrasi maka Kami PPRM-AMPEL bersama Elemen Mahasiswa dengan Tegas menuntut kepada DPRD
Provinsi Riau, Gubernur Riau, Menteri Kehutanan dan Presiden RI :
2. POSKO PERJUANGAN RAKYAT MERANTI (PPRM)
ALIANSI MAHASISWA PEDULI LINGKUNGAN (AMPEL)
STR, BEM-HUKUM UIR, IPMPB Pelalawan, SRMI, KSLH, KPW PRD Prov. Riau, MAPALA UIR, MAPALA FASIFIK,
MAPEDALHI MAPPSY, MAPALA JATI, BRIMAPALA SUNGKAI, MAPALA PHYLOMINA, BEM UIR, DEMA UIR,
MAPALA Laksamana Bengkalis, BEM UIN, BAHANA Mahasiswa, BMNKS, RIVER DEFENDER, IPMM, IPMK2M, HMI
Cabang Pekanbaru, MPMT-Rohul, AKAR, BEM UR
1. Cabut SK Menhut No. 327/2009 dan Usir RAPP, SRL dan LUM dari Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dalam SK Menhut No. 327/2009 RAPP berada Di kawasan Pulau Padang 43.000 ha dan Semenanjung Kampar
Seluas 55.940 ha sedangkan mitranya PT. Sumatera Riang Lestari (SRL) di Pulau Rangsang seluas 18.890 ha,
Tempuling seluas 48.635 ha dan Pulau Rupat seluas 38.59 ha, di Pulau Tebing Tinggi PT Lestari Unggul Makmur
(LUM) dengan luas 10.390 ha. Semua kawasan ini tersebar di lima (5) Kabupaten antara lain Kabupaten Indragiri
Hilir, Pelalawan, Siak, Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Potensi Meranti yang terancam hilang ; Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki potensi sumber daya alam, baik
sektor Migas maupun Non Migas, di sektor Migas berupa minyak bumi dan gas alam, yang terdapat di daerah
kawasan pulau Padang. Di kawasan ini telah beroperasi PT Kondur Petroleum S.A di daerah Kurau desa Lukit
(Kecamatan Merbau), yang mampu produksi 8500 barel/hari. Di sektor Non Migas kabupaten Kepulauan Meranti
memiliki potensi beberapa jenis perkebunan seperti sagu dengan produksi 440.309 ton/tahun(2006), kelapa:
50.594,4 ton/tahun, karet: 17.470 ton/tahun, pinang: 1.720,4 ton/tahun, kopi: 1.685,25 ton/tahun. Sementara di sektor
kelautan dan perikanan dengan hasil tangkapan: 2.206,8 ton/tahun. Selain itu masih ada potensi dibidang
kehutanan, industri pariwisata, potensi tambang dan energi. Hingga kini potensi perkebunan hanya diperdagangkan
dalam bentuk bahan baku keluar daerah Riau dan belum dimaksimalkan menjadi industri hilir, sehingga belum
membawa nilai tambah yang mendampak luas bagi kesejahteraan masyarakat lokal.
Seruan perjuangan rakyat meranti kepada “Pemerintah daerah/Bupati kabupaten kepulauan meranti berserta DPRD
harus bisa memimpin perjuangan rakyat meranti untuk segera meminta kepada menteri kehutanan untuk
membebaskan kabupaten kepulauan meranti dari perluasan HTI oleh PT. RAPP, SRL dan LUM. Agar Asset
Kabupaten dapat dipertahankan untuk meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat meranti”
2. Hentikan seluruh Operasional Perusahaan Pulp and Paper Bermasalah di Provinsi Riau yang keberadaanya
di tentang oleh Rakyat. sebagai upaya pemerintah, terutama DPRD Provinsi Riau untuk menghentikan
pengrusakan lingkungan dan konflik pertanahan antara masyarakat dengan perusahaan serta mewujudkan
kemandirian kabupaten/daerah untuk mengelola secara mandiri asset-asset daerah oleh pemerintah pusat.
3. DPRD PROV. RIAU Harus Segera memparipurnakan dan mensahkan Pansus HTI dalam waktu 1 minggu hari
kerja terhitung dari hari ini (24/3/2011-12/4/2011) jika tidak dilaksanakan maka kami dari PPRM-AMPEL
bersama dengan segenap kekuatan mahasiswa akan menduduki kantor DPRD Prov. Riau sampai Pansus ini
di sahkan.
Seruan ; kepada DPRD Provinsi Riau untuk segera membentuk pansus dan mencabut izin operasional HTI PT.
RAPP, PT.SRL dan PT. LUM sekarang juga dan jangan mempolitisir pembangunan pansus ini jika kita tidak ingin
terulang lagi perampasan tanah yang mengakibat pertumpahan darah di atas tanah mereka sendiri seperti daerah
Riau lainnya
Demikian Pernyataan sikap PPRM-AMPEL bersama seluruh Elemen Gerakan Mahasiswa Riau kami buat untuk
kemajuan Kepulauan Meranti dan Provinsi Riau.
CUKUP SUDAH PERAMPASAN TANAH dan
PERTUMPAHAN DARAH DI ATAS TANAH RIAU
MARI BANGUN BERSAMA KEMANDIRIAN EKONOMI DAERAH PROVINSI RIAU
HORMAT KAMI
POSKO PERJUANGAN RAKYAT MERANTI (PPRM)
ALIANSI MAHASISWA PEDULI LINGKUNGAN (AMPEL)
Cp. 081276946044/081268652641