SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
3. dasar terbentuknya lapisan khromat diatas permukaan logam adalah : 
2CR (OH)₃ + CrO₄²¯ + 2H⁺ = Cr(OH)₃.CrOH.CrO₄ + 2H₂O 
Dari keadaan tersebut, maka kita bias melihat bahwa ada perbedaan proses khromatasi antara logam 
Zn dan logam aluminium tergantung kepada jumlah hidrat air yang terkandung didalamnya. 
3. Pembentukan lapisan konversi pada logam tembaga dan perak 
Perak dan tembaga mempunyai sifat daya tahan terhadap kekusaman yang rendah dan 
apabila dibiarkan dekat dengan sulphida akan terbentuk lapisan berwarna hitam kecoklatan sehingga 
tidak enak jika dilihat. 
Dengan hal-hal yang demikianlah, maka prosses khromatasi bagi logam peraak dan tembaga perlu 
untuk mempertahankan diri dari kekusaman sebagai benda-benda seni, yang kemudian dilanjutkn 
dngan proses lacquering. 
Larutan yang digunakan untuk maksud ini adalah larutan dikhromat dan untuk logam 
tembaga cukup sederhana yaitu 1% K₂Cr₂O₇ dengan temperature kamar dan proses selama 2 menit 
atau lebih. Larutan yang lebih baik daripada diatas adalah menggunakan 30 gr/l Na₂Cr₂O₇ ; 130 gr/l 
HNO₃ ; 150gr/l CH₃ COOH dan 52 gr/l NaCl. 
Larutan untuk logam perak tergantung atas kebutuhannya, yaitu berdasarkan terlarutnya 
perak untuk membentuk lapisan khromat dari ion-ion dikhromat. Larutan mengandung unsur Sianida 
seperti 13 gr/l Na₂Cr₂O₇ dan 2 -20 gr/l NaCN, yang mana akan membentuk kompleks bersama-sama 
dengan perak dalam batas pH alkalin, jikalau tidak akan terjadi elektrolisa kembali endapan 
chromium adlam keadaan teroksidasi. 
4. Pembentukan lapisan phosphate 
Proses ini sering disebut sebagai proses phosphatase. Lapisan phosphate pada umumnya 
digunakan sebagai la[isan pertama sebelum pengecatan dan kebanyakan untuk tujuan perlindungan 
terhadap korosi tidak begitu banyak jumlahnya. Proses phosphatase dipatenkan dan pada saat ini 
dikenal dengan nama Coslettizing, Parkerizing, Bonderizing sebagai nama-nama proses phosphatasi. 
Penggunaan yang terbanyak dari proses phosphatasi ini adalah terhadap benda kerja baja, tapi
penggunaan yang cukup penting juga untuk seng dan khususnya lapisan seng hasil galvanisasi dan 
logam aluminium. Campuran antara proses khromat-phosphat adalah digunakan dan sebagai dasar 
etshprimer, yang mana juga mengandung pengikat dari bahan polimer. 
Proses phosphatasi yang cukup sederhana menggunakan larutan asam phosphat untuk 
permukaan besi dan baja, dan bias didahului proses awal dengan khromat. 
Pengembangannya dengan menggunakan Zinc phosphate (Coslettizing), Manganese dihydrogen 
Phosphate (Parkerizing) dan menggunakan bahan untuk mempercepat proses (accelerator) sebagai 
tembaga atau nitrat (Bonderizing), yang mana akan mengurangi waktu proses dari 30 menit menjadi 
5 menit. 
Formula yang dikembangkan pada saat ini akan cenderung untuk mengurangi pengaruh 
temperature proses dan banyak larutan phosphate beroperaasi pada temperature yang cukup dingin 
karena ditambahkan unsur fatty esters dan garam-garam lainnya. 
Karakteristik proses panas dengan dasar asam phosphate dapat dilihat pada table II. 
Kebanyakan larutan yang sama digunakan untuk baja dan seng, tetapi untuk logam aluminium akan 
menggunakan larutan yang lebih kompleks dengan ditambahkan fluoride. Lapisan phosphate 
dengan dasar seng phosphate atau khromat phosphate akan menggunakan pengolahan awal, 
menggunakan larutan asam hydrofluoric karena sebagai larutan etsa. 
Salah satu komposisinya yaitu 10 gr/l Zn(H₂PO₄)₂ ; 10 gr/l HNO₃ ; 3 gr/l HF yang mana akan memberikan 
lapisan yang cukup berat setelah dicelupkan selama 5-10 menit pada temperature 55-60⁰c , atau 
lapisan yang cukup ringan apabila disemprotkan selama 1-2 menit pada temperature 50⁰c.
Tabel II. KARAKTERISTIK DARI PROSES PHOSPHATASI 
JENIS ACCELERATOR 
WAKTU JENIS 
BERAT 
LAPISAN 
PHOSPHAT (MENIT) LAPISAN MG/CM² 
Fe - 30 Berat 1 – 3 
Fe/Mn - 30 Berat 1 - 3 
Mn Nitrate 15 Berat 0.8 - 3 
Zn Nitrate 15 Pertengahan 0.3 - 3 
Zn Nitrate/Nitrite 3 Ringan 0.1 - 0.6 
atau khlorida 
Na/NH₃ - 1 - 2 
Sangat 
ringan 0.05 - 0.1 
(semprot) 
Lapisan tersebut akan meningkat apabila dalam pencelupan menggunakan arus katoda sebesar 10-20 
volt pada 30-40 A/dm². 
Setelah proses dilanjutkan dengan tahap pembilasan, untuk menghilangkan semua senyawa 
yang larut, akan tetapi pembilasan harus lambat sekali karena apabila engandung khlorida dan 
sulphat sebesar < 250 ppm akan menyerang rongga-rongga yang da pada lapisan. 
Proses “sealing” secara kimia tidak diperlukan karena cat dan lacquering bias berfungsi sebagai 
bahan proses “sealing” tersebut.
Proses phosphatasi pertama-tama tergantung atas pembentukan besi, mangan dan seng 
yang bervalensi 2, kedua dan ketiga [embentukan phosphate. Pada mulanya phosphate terbentuk 
dalam larutan dan benda kerja sebagai media untuk mengendapkan phosphate di atas 
permukaannya dengan 3 cara yaitu : 
a. Phosphate dengan besi, mangan dan seng dalam larutan mempunyai pH 2-4 dan terjadi reaksi 
yang diikuti penguraian logam menjadi : 
M + 2H₃PO₄ ↔ M (H₂PO₄)₂ + H₂ 
b. Terjadi oksidasi sebagai reaksi untuk mempercepat depolarisasi antara H₂ dan H₂O akan 
terbantuk formasi pelarutan dari phosphate yang berfungsi sebagai media pengatur. Dalam 
keadaan yang demikian maka pH akan naik oleh karena itu melepaskan ion-ion H⁺ dan 
kemudian phosphate mulai mengandap : 
M (H₂PO₄)₂ ↔ MHPO₄ + H₃PO₄ 
Jika kenaikan pH memadai maka phosphate akan terus terbentuk dengan cepat oleh adanya 
proses hidrolisa : 
3M(H₂PO₄)₂ ↔ M₃(PO₄)₂ + 4H₃PO₄ atau 
3MHPO₄ ↔ M₃(PO₄)₂ + H₃PO₄ 
Untuk mengoreksi reaksi dalam larutan maka perbandingan antara jumlah keseluruhan unsur 
yang ada dibandingkan dengan asam yang bebas menurut perbandingan 7:1. 
Reaksi akan terus berlangsung tetapi senyawa yang berfungsi sebagai accelerator akan 
mengoksidasi ferro menjadi ion ferric. Ferric phosphate akan langsung mengendap, tetapi 
jika seng dan mangan phosphate pada mulanya tidak menghalangi terjadinya formasi lapisan, 
seperti : 
3 Zn(H₂PO₄)₂ ↔ XH₃PO₄ + (4 + X) Fe 
↔ Zn₃(PO₄)₂ + (4 + X)FePO₄ + 3/2 (4 + X)H₂ 
IV. BAGAN ALIR PROSES PEMBENTUKAN LAPISAN KONVERSI 
Pada mulanya, urutan proses pembentukan lapisan oksida mempunyai bagan alir sebagai 
berikut :
1. Polishing (pemolesan) 
2. Degreasing 
3. Pembilasan 
4. Pickling 
5. Pembilasan 
6. Proses pembentukan lapisan konversi 
7. Pembilasan 
8. pengeringan 
9. Proses khusus 
10. Pengeringan 
11. Pengepakan 
Urutan proses seperti tersebut diatas tidak mesti harus demikian, karena akan tergantung 
kepada keadaan dan jenis logam yang akan diproses, seperti misalnya aluminium yang tujuan 
akhirnya adalah untuk memperkuat daya lekat antara aluminium dan cat atau lacquer, maka 
proses pembentukan lapisan konversi yang dikenakan padanya adalah khromat-phosphat, 
dan urutan tadi menjadi : 
1. Polishing dengan alat blasting 
2. Perkhlor ethylene degreasing 
3. Pembersihan dengan larutan alkalin 
4. Pembilasan 
5. Deoksidasi 
6. Pembilasan 
7. Proses khromat-phosphat 
8. Pembilasan 
9. Pengeringan 
10. Pengecatan 
11. Pengeringan
Proses deoksidasi dikenakan untuk aluminium adalah dikarenakan tidak semua aluminium tersebut 
merupakan logam aluminium murni tetapi merupakan aluminium paduan, maka dikenakan proses 
deoksidasi dengan larutan nitrat encer untuk menarik oksida-oksida yang terkandung didalamnya. 
DAFTAR PUSTAKA 
1. Gabe, D.R., “Principles of metal surface treatment and protection”, Pergamon Press, New 
York, First Edition, 1972. 
2. Silman, H., BSc., “protective and decorative coating for metals”, Finishing publications Ltd., 
Teddington, England, 1978. 
3. Suprapti T., Dra “Diagram Pourbaix dan Aplikasinya”, untuk kursus Elektrokimia dan 
Penerapannya, Lembaga Metalurgi Nasional – LIPI, Pebruari 1980.
PELAPISAN SENG DENGAN CARA CELUP PANAS 
(HOT DIP GALVANISING) 
I.Pendahuluan 
Salah satu usaha meningkatkan umur pakai suatu komponen/konstruksi baja dari serangan 
korosi adalah dengan cara melapisi komponen/konstruksi tersebut dengan logam lain. 
Logam-logam yang umum dipakai sebagai bahan pelapis antara lain Nikel (Ni), tembaga (Cu), khrom 
(Cr), Seng(Zn) dan lain-lain. 
Konstruksi baja dalam pemakaian tertentu, dimana sifat proteksi lapisan lebih diutamakan, 
maka yang banyak digunakan adalah lapisan seng. Hal ini disebabkan lapisan seng bersifat anodic 
terhadap besi-baja, dimana sifat anodik ini dari segi proteksi relative labih baik. Disamping itu 
pelapisan seng relatif lebih murah. Lapisan seng dapat dihasilkan dengan beberapa cara antaralain 
adalah dengan proses Galvanisasi (Hot Dip Galvanizing). 
II. PRINSIP DASAR 
2.1 Penempelan
Pelapisan dengan cara celup panas adalah suatu mekanisme ikatan penempelan yang 
melibatkan kondisi permkaan baik dari baja maupun kondisi leburan logam pelapis serta melibatkan 
sifat fisik yang terjadi antara dua logam setelah melekat. 
Lapisan seng ini megalami proses pembekuan pada pengecoran sehingga akan membentuk 
struktur Kristal, dan bisa diatur pengintian pembekuannya agar membentuk Kristal yang bermotif 
bunga (spangled pattern). Besarnya bunga Kristal tersebut tergantung komposisi atau pengolahan 
baja sebelumnya, tergantung pada komposisi leburan seng. 
Bentuk dan ragam bunga Kristal tergantung semata pada komposisi leburan seng. 
2.2 Metallurgi Baja Lapis Seng 
Bila baja (sebagai logam dasar) yang bersih bebas dari oksida dan pengotor lainnya, 
dimasukkan kedalam seng cair pada suhu 450⁰C. maka akan terjadi lapisan paduan besi-seng pada 
permukaan baja. Lapisan paduan besi-seng yang terjadi dapat dilihat seperti pada gambar 2. 
Paduan besi-seng tersebut makin kedalam (kearah logam dasar) makin kaya akan unsur besi, dan 
sifat dari masing-masing paduan berbeda-beda seperti terlihat pada table 1.
Terjadinya paduan-paduan tersebut sesuai dengan fasa-fasa yang mungkin terjadi seperti ditunjukkan 
oleh diagram konstitusi besi-seng (lihat pada gambar 3). 
Gambar 2. LAPISAN PADUAN BESI-SENG HASIL PROSES GALVANISASI 
GAMBAR 3. DIAGRAM KONSTITUSI BESI-SENG 
Tabel I. SIFAT-SIFAT PADUAN BESI-SENG 
Paduan/Fasa % Berat Fe Struktur Kekerasan
Kristal (DPN) 
Besi 100 BCC 160 
Gamma *⁾ 21 - 28 BCC - 
Delta 12-Jul Hex, Mon 240 
Zeta 5.6 - 6.2 Hexagonal 180 
Eta Max. 0.003 Close packed 70 
*⁾ Paduan gamma pada umumnya sangat tipis 
Oleh karena itu tidak ada data kekerasannya 
III. PENGERJAAN PELAPISAN SENG DENGAN CARA CELUP PANAS ( HOT DIP) 
Proses pelapisan seng dengan cara celup panas (proses galvanisasi) ditinjau dari teori sangat 
sederhana, yaitu terdiri dari pembersihan baja dari oksid atau kotoran, dan kemudian pencelupan 
dalam seng cair seperti digambarkan dalam diagram alir pada gambar 4. 
Meskipun secara teori tampak sederhana, dalam praktek tidaklah demikian halnya, dan 
ternyata banyak factor-faktor yamg harus dikendalikan untuk mendapatkan hasil baja lembaran lapis 
seng yang bermutu. 
Proses pembersihan baja terjadi pada tiga tahap, yaitu degreasing, pickling, dan fluxing. 
Proses degreasing (penghilangan lemak), dilakukan dengan larutan alkali, pada suhu dibawah 100⁰C, 
dalam waktu beberapa ment saja. Ada beberapa macam cara degreasing; prosesnya akan diuraikan 
lebih lanjut dalam bab ini. 
Pickling (cuci asam), dapat dilakukan dengan asam sulfat, asam chlorida, asam nitrat, asam 
fluorida atau campuran dari asam-asam tersebut. Suhu operasi tergantung pada jenis asam yang 
dipakai.
Lamanya pencucian tergantung pada jenis asam, jenis bahan yang dicuci, dan juga operasinya (batch 
atau kontinyu). 
Fluxing adalah proses pemberian bahan flux, terutama ZnCl₂, pada permukaan baja yang akan 
digalvanisasi, untuk membersihkan lebih lanjut bila proses sebelumnya belum sempurna. 
Pada proses pencelupan (hot-dipping) yang merupakan proses utama, benda kerja yang bersih dan 
kering dicelupkan dalam cairan logam seng untuk beberapa saat, dan kemudian diangkat dan 
dikeringkan, sehingga kita peroleh baja lapis seng. Beberapa variable yang berperngaruh akan 
diuraikan lebih lanjut berikut ini. 
baja (lembaran) 
degreasing 
dalam larutan 
alkali 
50-100⁰C, 1-5 
menit 
pembilasan dengan air 
panas 
pickling 
Dalam larutan HCL 
(8-12%) + inhibitor 
± 40⁰C, 5-15 menit 
Pembilasan dengan air 
panas 
pencelupan seng cair ±450⁰C 
dalam seng cair + flux 
1-5 
menit
Baja (lembaran) 
lapis seng 
Gambar 4. DIAGRAM ALIR PROSES PELAPISAN 
SENG DENGAN CARA CELUP PANAS.

More Related Content

What's hot

Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...FreddyTaebenu
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Eunfie
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikAdeputri Azhar
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
Proses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatProses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatnurul isnaini
 
Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik Mina Audina
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiwahyuddin S.T
 
Proses industri kimia i
Proses industri kimia iProses industri kimia i
Proses industri kimia iAde Alvian
 

What's hot (20)

Pik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasiPik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasi
 
818 1433-1-sm
818 1433-1-sm818 1433-1-sm
818 1433-1-sm
 
Asam benzoat
Asam benzoatAsam benzoat
Asam benzoat
 
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
Kelayakan Nitridasi Plasma Untuk Perlakuan Permukaan Yang Efektif Pada Alumin...
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)Kelompok 4 (gol asam)
Kelompok 4 (gol asam)
 
Praktkum ii fenol
Praktkum ii fenolPraktkum ii fenol
Praktkum ii fenol
 
Tugas quis
Tugas quisTugas quis
Tugas quis
 
Pelapisan Cu
Pelapisan  CuPelapisan  Cu
Pelapisan Cu
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
 
4 Pelapisan Ni
4  Pelapisan  Ni4  Pelapisan  Ni
4 Pelapisan Ni
 
Analisis senyawa obat
Analisis senyawa obatAnalisis senyawa obat
Analisis senyawa obat
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Proses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfatProses pembuatan asam sulfat
Proses pembuatan asam sulfat
 
Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik Laporan kimia farmasi analitik
Laporan kimia farmasi analitik
 
Copper plating
Copper platingCopper plating
Copper plating
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Pik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasiPik 2 bab 2_sulfonasi
Pik 2 bab 2_sulfonasi
 
Proses industri kimia i
Proses industri kimia iProses industri kimia i
Proses industri kimia i
 
Kimia sulfur-
Kimia  sulfur-Kimia  sulfur-
Kimia sulfur-
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman baja
 
Proses Blackening
Proses BlackeningProses Blackening
Proses Blackening
 
Penyepuhan
PenyepuhanPenyepuhan
Penyepuhan
 
Elekroplating
ElekroplatingElekroplating
Elekroplating
 
Elektroplating 2
Elektroplating 2Elektroplating 2
Elektroplating 2
 
Elektroplating
ElektroplatingElektroplating
Elektroplating
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan Elektroplating
 
Dasar2 Elektroplating
Dasar2 ElektroplatingDasar2 Elektroplating
Dasar2 Elektroplating
 
Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating
 

Similar to GALVANIZING PROCESS

Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)DevitaAirin
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptandrizakaria1
 
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptxTEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptxAlisaSalsabila1
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besiJoni Rahman
 
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Moch. Syaiful Anwar
 
Laporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiLaporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiFeren Jr
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIIra Sigit
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"SMAN 2 Dumai
 
Tugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosiTugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosiAziz_Kurniawan
 
makalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosimakalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosiadimasmc
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriAnalisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriHesti Radean
 
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5RanggaWahyu2
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
 

Similar to GALVANIZING PROCESS (20)

Korosi ms 21
Korosi ms 21Korosi ms 21
Korosi ms 21
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
 
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptxTEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
TEMBAGA_dan_PADUANNYA_ilmu_logam_present.pptx
 
45197046 elektro plating
45197046 elektro plating45197046 elektro plating
45197046 elektro plating
 
Proses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanasProses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanas
 
Laporan korosi besi
Laporan korosi besiLaporan korosi besi
Laporan korosi besi
 
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
Investigasi korosi baja tulangan beton sirip DENGAN PROTEKSI KATODIK ARUS TAN...
 
Laporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besiLaporan Kimia_korosi besi
Laporan Kimia_korosi besi
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
 
unsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XIIunsur transisi new,kimia XII
unsur transisi new,kimia XII
 
kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"kimia Unsur "Unsur transisi"
kimia Unsur "Unsur transisi"
 
Tugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosiTugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosi
 
Laporan Praktiku Alkali Tanah
 Laporan Praktiku Alkali Tanah Laporan Praktiku Alkali Tanah
Laporan Praktiku Alkali Tanah
 
makalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosimakalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosi
 
Korosi 212
Korosi 212Korosi 212
Korosi 212
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriAnalisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
Unsur unsur periode ketiga.kelompok 6.xii mipa 5
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

GALVANIZING PROCESS

  • 1. 3. dasar terbentuknya lapisan khromat diatas permukaan logam adalah : 2CR (OH)₃ + CrO₄²¯ + 2H⁺ = Cr(OH)₃.CrOH.CrO₄ + 2H₂O Dari keadaan tersebut, maka kita bias melihat bahwa ada perbedaan proses khromatasi antara logam Zn dan logam aluminium tergantung kepada jumlah hidrat air yang terkandung didalamnya. 3. Pembentukan lapisan konversi pada logam tembaga dan perak Perak dan tembaga mempunyai sifat daya tahan terhadap kekusaman yang rendah dan apabila dibiarkan dekat dengan sulphida akan terbentuk lapisan berwarna hitam kecoklatan sehingga tidak enak jika dilihat. Dengan hal-hal yang demikianlah, maka prosses khromatasi bagi logam peraak dan tembaga perlu untuk mempertahankan diri dari kekusaman sebagai benda-benda seni, yang kemudian dilanjutkn dngan proses lacquering. Larutan yang digunakan untuk maksud ini adalah larutan dikhromat dan untuk logam tembaga cukup sederhana yaitu 1% K₂Cr₂O₇ dengan temperature kamar dan proses selama 2 menit atau lebih. Larutan yang lebih baik daripada diatas adalah menggunakan 30 gr/l Na₂Cr₂O₇ ; 130 gr/l HNO₃ ; 150gr/l CH₃ COOH dan 52 gr/l NaCl. Larutan untuk logam perak tergantung atas kebutuhannya, yaitu berdasarkan terlarutnya perak untuk membentuk lapisan khromat dari ion-ion dikhromat. Larutan mengandung unsur Sianida seperti 13 gr/l Na₂Cr₂O₇ dan 2 -20 gr/l NaCN, yang mana akan membentuk kompleks bersama-sama dengan perak dalam batas pH alkalin, jikalau tidak akan terjadi elektrolisa kembali endapan chromium adlam keadaan teroksidasi. 4. Pembentukan lapisan phosphate Proses ini sering disebut sebagai proses phosphatase. Lapisan phosphate pada umumnya digunakan sebagai la[isan pertama sebelum pengecatan dan kebanyakan untuk tujuan perlindungan terhadap korosi tidak begitu banyak jumlahnya. Proses phosphatase dipatenkan dan pada saat ini dikenal dengan nama Coslettizing, Parkerizing, Bonderizing sebagai nama-nama proses phosphatasi. Penggunaan yang terbanyak dari proses phosphatasi ini adalah terhadap benda kerja baja, tapi
  • 2. penggunaan yang cukup penting juga untuk seng dan khususnya lapisan seng hasil galvanisasi dan logam aluminium. Campuran antara proses khromat-phosphat adalah digunakan dan sebagai dasar etshprimer, yang mana juga mengandung pengikat dari bahan polimer. Proses phosphatasi yang cukup sederhana menggunakan larutan asam phosphat untuk permukaan besi dan baja, dan bias didahului proses awal dengan khromat. Pengembangannya dengan menggunakan Zinc phosphate (Coslettizing), Manganese dihydrogen Phosphate (Parkerizing) dan menggunakan bahan untuk mempercepat proses (accelerator) sebagai tembaga atau nitrat (Bonderizing), yang mana akan mengurangi waktu proses dari 30 menit menjadi 5 menit. Formula yang dikembangkan pada saat ini akan cenderung untuk mengurangi pengaruh temperature proses dan banyak larutan phosphate beroperaasi pada temperature yang cukup dingin karena ditambahkan unsur fatty esters dan garam-garam lainnya. Karakteristik proses panas dengan dasar asam phosphate dapat dilihat pada table II. Kebanyakan larutan yang sama digunakan untuk baja dan seng, tetapi untuk logam aluminium akan menggunakan larutan yang lebih kompleks dengan ditambahkan fluoride. Lapisan phosphate dengan dasar seng phosphate atau khromat phosphate akan menggunakan pengolahan awal, menggunakan larutan asam hydrofluoric karena sebagai larutan etsa. Salah satu komposisinya yaitu 10 gr/l Zn(H₂PO₄)₂ ; 10 gr/l HNO₃ ; 3 gr/l HF yang mana akan memberikan lapisan yang cukup berat setelah dicelupkan selama 5-10 menit pada temperature 55-60⁰c , atau lapisan yang cukup ringan apabila disemprotkan selama 1-2 menit pada temperature 50⁰c.
  • 3. Tabel II. KARAKTERISTIK DARI PROSES PHOSPHATASI JENIS ACCELERATOR WAKTU JENIS BERAT LAPISAN PHOSPHAT (MENIT) LAPISAN MG/CM² Fe - 30 Berat 1 – 3 Fe/Mn - 30 Berat 1 - 3 Mn Nitrate 15 Berat 0.8 - 3 Zn Nitrate 15 Pertengahan 0.3 - 3 Zn Nitrate/Nitrite 3 Ringan 0.1 - 0.6 atau khlorida Na/NH₃ - 1 - 2 Sangat ringan 0.05 - 0.1 (semprot) Lapisan tersebut akan meningkat apabila dalam pencelupan menggunakan arus katoda sebesar 10-20 volt pada 30-40 A/dm². Setelah proses dilanjutkan dengan tahap pembilasan, untuk menghilangkan semua senyawa yang larut, akan tetapi pembilasan harus lambat sekali karena apabila engandung khlorida dan sulphat sebesar < 250 ppm akan menyerang rongga-rongga yang da pada lapisan. Proses “sealing” secara kimia tidak diperlukan karena cat dan lacquering bias berfungsi sebagai bahan proses “sealing” tersebut.
  • 4. Proses phosphatasi pertama-tama tergantung atas pembentukan besi, mangan dan seng yang bervalensi 2, kedua dan ketiga [embentukan phosphate. Pada mulanya phosphate terbentuk dalam larutan dan benda kerja sebagai media untuk mengendapkan phosphate di atas permukaannya dengan 3 cara yaitu : a. Phosphate dengan besi, mangan dan seng dalam larutan mempunyai pH 2-4 dan terjadi reaksi yang diikuti penguraian logam menjadi : M + 2H₃PO₄ ↔ M (H₂PO₄)₂ + H₂ b. Terjadi oksidasi sebagai reaksi untuk mempercepat depolarisasi antara H₂ dan H₂O akan terbantuk formasi pelarutan dari phosphate yang berfungsi sebagai media pengatur. Dalam keadaan yang demikian maka pH akan naik oleh karena itu melepaskan ion-ion H⁺ dan kemudian phosphate mulai mengandap : M (H₂PO₄)₂ ↔ MHPO₄ + H₃PO₄ Jika kenaikan pH memadai maka phosphate akan terus terbentuk dengan cepat oleh adanya proses hidrolisa : 3M(H₂PO₄)₂ ↔ M₃(PO₄)₂ + 4H₃PO₄ atau 3MHPO₄ ↔ M₃(PO₄)₂ + H₃PO₄ Untuk mengoreksi reaksi dalam larutan maka perbandingan antara jumlah keseluruhan unsur yang ada dibandingkan dengan asam yang bebas menurut perbandingan 7:1. Reaksi akan terus berlangsung tetapi senyawa yang berfungsi sebagai accelerator akan mengoksidasi ferro menjadi ion ferric. Ferric phosphate akan langsung mengendap, tetapi jika seng dan mangan phosphate pada mulanya tidak menghalangi terjadinya formasi lapisan, seperti : 3 Zn(H₂PO₄)₂ ↔ XH₃PO₄ + (4 + X) Fe ↔ Zn₃(PO₄)₂ + (4 + X)FePO₄ + 3/2 (4 + X)H₂ IV. BAGAN ALIR PROSES PEMBENTUKAN LAPISAN KONVERSI Pada mulanya, urutan proses pembentukan lapisan oksida mempunyai bagan alir sebagai berikut :
  • 5. 1. Polishing (pemolesan) 2. Degreasing 3. Pembilasan 4. Pickling 5. Pembilasan 6. Proses pembentukan lapisan konversi 7. Pembilasan 8. pengeringan 9. Proses khusus 10. Pengeringan 11. Pengepakan Urutan proses seperti tersebut diatas tidak mesti harus demikian, karena akan tergantung kepada keadaan dan jenis logam yang akan diproses, seperti misalnya aluminium yang tujuan akhirnya adalah untuk memperkuat daya lekat antara aluminium dan cat atau lacquer, maka proses pembentukan lapisan konversi yang dikenakan padanya adalah khromat-phosphat, dan urutan tadi menjadi : 1. Polishing dengan alat blasting 2. Perkhlor ethylene degreasing 3. Pembersihan dengan larutan alkalin 4. Pembilasan 5. Deoksidasi 6. Pembilasan 7. Proses khromat-phosphat 8. Pembilasan 9. Pengeringan 10. Pengecatan 11. Pengeringan
  • 6. Proses deoksidasi dikenakan untuk aluminium adalah dikarenakan tidak semua aluminium tersebut merupakan logam aluminium murni tetapi merupakan aluminium paduan, maka dikenakan proses deoksidasi dengan larutan nitrat encer untuk menarik oksida-oksida yang terkandung didalamnya. DAFTAR PUSTAKA 1. Gabe, D.R., “Principles of metal surface treatment and protection”, Pergamon Press, New York, First Edition, 1972. 2. Silman, H., BSc., “protective and decorative coating for metals”, Finishing publications Ltd., Teddington, England, 1978. 3. Suprapti T., Dra “Diagram Pourbaix dan Aplikasinya”, untuk kursus Elektrokimia dan Penerapannya, Lembaga Metalurgi Nasional – LIPI, Pebruari 1980.
  • 7. PELAPISAN SENG DENGAN CARA CELUP PANAS (HOT DIP GALVANISING) I.Pendahuluan Salah satu usaha meningkatkan umur pakai suatu komponen/konstruksi baja dari serangan korosi adalah dengan cara melapisi komponen/konstruksi tersebut dengan logam lain. Logam-logam yang umum dipakai sebagai bahan pelapis antara lain Nikel (Ni), tembaga (Cu), khrom (Cr), Seng(Zn) dan lain-lain. Konstruksi baja dalam pemakaian tertentu, dimana sifat proteksi lapisan lebih diutamakan, maka yang banyak digunakan adalah lapisan seng. Hal ini disebabkan lapisan seng bersifat anodic terhadap besi-baja, dimana sifat anodik ini dari segi proteksi relative labih baik. Disamping itu pelapisan seng relatif lebih murah. Lapisan seng dapat dihasilkan dengan beberapa cara antaralain adalah dengan proses Galvanisasi (Hot Dip Galvanizing). II. PRINSIP DASAR 2.1 Penempelan
  • 8. Pelapisan dengan cara celup panas adalah suatu mekanisme ikatan penempelan yang melibatkan kondisi permkaan baik dari baja maupun kondisi leburan logam pelapis serta melibatkan sifat fisik yang terjadi antara dua logam setelah melekat. Lapisan seng ini megalami proses pembekuan pada pengecoran sehingga akan membentuk struktur Kristal, dan bisa diatur pengintian pembekuannya agar membentuk Kristal yang bermotif bunga (spangled pattern). Besarnya bunga Kristal tersebut tergantung komposisi atau pengolahan baja sebelumnya, tergantung pada komposisi leburan seng. Bentuk dan ragam bunga Kristal tergantung semata pada komposisi leburan seng. 2.2 Metallurgi Baja Lapis Seng Bila baja (sebagai logam dasar) yang bersih bebas dari oksida dan pengotor lainnya, dimasukkan kedalam seng cair pada suhu 450⁰C. maka akan terjadi lapisan paduan besi-seng pada permukaan baja. Lapisan paduan besi-seng yang terjadi dapat dilihat seperti pada gambar 2. Paduan besi-seng tersebut makin kedalam (kearah logam dasar) makin kaya akan unsur besi, dan sifat dari masing-masing paduan berbeda-beda seperti terlihat pada table 1.
  • 9. Terjadinya paduan-paduan tersebut sesuai dengan fasa-fasa yang mungkin terjadi seperti ditunjukkan oleh diagram konstitusi besi-seng (lihat pada gambar 3). Gambar 2. LAPISAN PADUAN BESI-SENG HASIL PROSES GALVANISASI GAMBAR 3. DIAGRAM KONSTITUSI BESI-SENG Tabel I. SIFAT-SIFAT PADUAN BESI-SENG Paduan/Fasa % Berat Fe Struktur Kekerasan
  • 10. Kristal (DPN) Besi 100 BCC 160 Gamma *⁾ 21 - 28 BCC - Delta 12-Jul Hex, Mon 240 Zeta 5.6 - 6.2 Hexagonal 180 Eta Max. 0.003 Close packed 70 *⁾ Paduan gamma pada umumnya sangat tipis Oleh karena itu tidak ada data kekerasannya III. PENGERJAAN PELAPISAN SENG DENGAN CARA CELUP PANAS ( HOT DIP) Proses pelapisan seng dengan cara celup panas (proses galvanisasi) ditinjau dari teori sangat sederhana, yaitu terdiri dari pembersihan baja dari oksid atau kotoran, dan kemudian pencelupan dalam seng cair seperti digambarkan dalam diagram alir pada gambar 4. Meskipun secara teori tampak sederhana, dalam praktek tidaklah demikian halnya, dan ternyata banyak factor-faktor yamg harus dikendalikan untuk mendapatkan hasil baja lembaran lapis seng yang bermutu. Proses pembersihan baja terjadi pada tiga tahap, yaitu degreasing, pickling, dan fluxing. Proses degreasing (penghilangan lemak), dilakukan dengan larutan alkali, pada suhu dibawah 100⁰C, dalam waktu beberapa ment saja. Ada beberapa macam cara degreasing; prosesnya akan diuraikan lebih lanjut dalam bab ini. Pickling (cuci asam), dapat dilakukan dengan asam sulfat, asam chlorida, asam nitrat, asam fluorida atau campuran dari asam-asam tersebut. Suhu operasi tergantung pada jenis asam yang dipakai.
  • 11. Lamanya pencucian tergantung pada jenis asam, jenis bahan yang dicuci, dan juga operasinya (batch atau kontinyu). Fluxing adalah proses pemberian bahan flux, terutama ZnCl₂, pada permukaan baja yang akan digalvanisasi, untuk membersihkan lebih lanjut bila proses sebelumnya belum sempurna. Pada proses pencelupan (hot-dipping) yang merupakan proses utama, benda kerja yang bersih dan kering dicelupkan dalam cairan logam seng untuk beberapa saat, dan kemudian diangkat dan dikeringkan, sehingga kita peroleh baja lapis seng. Beberapa variable yang berperngaruh akan diuraikan lebih lanjut berikut ini. baja (lembaran) degreasing dalam larutan alkali 50-100⁰C, 1-5 menit pembilasan dengan air panas pickling Dalam larutan HCL (8-12%) + inhibitor ± 40⁰C, 5-15 menit Pembilasan dengan air panas pencelupan seng cair ±450⁰C dalam seng cair + flux 1-5 menit
  • 12. Baja (lembaran) lapis seng Gambar 4. DIAGRAM ALIR PROSES PELAPISAN SENG DENGAN CARA CELUP PANAS.