SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
PELAPISAN NIKEL

   Abrianto Akuan, Ir., MT.
  Teknik Metalurgi - UNJANI




      Teknik Metalurgi-UNJANI   1
PELAPISAN NIKEL

       Jenis pelapisan ini selain ada yang bertujuan untuk
dekoratif seperti lapisan nikel mengkilap, lapisan nikel suram
dan lapisan nikel hitam, ada juga yang bertujuan teknik yaitu
untuk      meningkatkan kekerasan permukaan komponen
misalnya lapis nikel keras (hard nickel)
    Sumber logam pada pelapisan nikel berasal dari garam
nikel. Bila konsentrasi garam nikel tinggi maka rapat arus
semakin tinggi dan kecepatan pelapisan semakin meningkat.
       Jika konsentrasi garam nikel rendah maka permukaan
lapisan akan “terbakar“ jika rapat arus yang digunakan tinggi
dan efesiensi katoda menjadi rendah. Tabel 3 memperlihatkan
komposisi dan kondisi operasi dari beberapa jenis eletrolit
Nikel.

                       Teknik Metalurgi-UNJANI             2
Nickel electroplating solutions




              Teknik Metalurgi-UNJANI   3
Penambahan         Nikel klorida     dimaksudkan       untuk
mempercepat pengkorosian pada anoda dan meningkatkan
konduktivitas larutan sehingga struktur kristal lapisan lebih halus
dan kekerasan lapisan meningkat. Penambahan asam borat
bertujuan untuk penyangga (buffer) sehingga mudah dalam
pengontrolan pH larutan.
       Untuk mencegah stratifikasi larutan elektrolit dan
menjaga agar temperatur dalam larutan seragam, maka perlu
dilakukan pengadukan (agitasi) baik dengan cara mekanik,
udara, sirkulasi larutan, maupun penggoyangan pada katoda.




                         Teknik Metalurgi-UNJANI               4
Beberapa masalah yang mungkin timbul
dalam pelapisan Nikel adalah sebagai
berikut :
1.       Efesiensi katoda menjadi rendah jika:
     •   Konsentrasi garam Nikel terlalu rendah
     •   Rapat arus terlalu rendah
     •   Rapat arus terlalu tinggi jika dibandingkan
         dengan temperatur larutan, konsentrasi logam
         nikel dan derajat agitasi.
     •   Temperatur larutan terlalu rendah
     •   Jumlah hydrogen peroksida atau bahan anti
         pitting terlalu tinggi
     •   pH larutan terlalu rendah
                      Teknik Metalurgi-UNJANI      5
2.        Dijumpai adanya pitting jika:
              • Kurangnya bahan tambahan anti pitting
     •   Jumlah asam borat terlalu rendah
     •   Sumber logam pelapis terlalu sedikit
     •   Keasaman terlalu tinggi
     •   Pengadukan tidak sesuai
     •   Adanya pengotor dalam elektrolit
3.        Rendahnya kecepatan pelapisan jika:
     •   Sumber logam pelapis sedikit
     •   Temperatur larutan terlalu rendah
     •   Konsentrasi hydrogen peroksida terlalu tinggi
     •   Rapat arus terlalu rendah
4.        Lapisan Tidak sempurna / tidak menempel
     • Larutan bersifat alkalin (biasanya terlihat dari tampilan larutan
        yang keruh dan hasil pelapisan yang suram)
     • Larutan terlalu asam (pada katoda timbul gelembung gas/evolusi
        hydrogen yang berlebihan sehingga lapisan keras dan mengkilap)
     • Adanya lemak pada permukaan benda kerja

                                Teknik Metalurgi-UNJANI             6
Jenis pelapisan nikel yang banyak dijumpai di lapangan
sebenarnya jenis pelapisan nikel mengkilap (lihat komposisi
pada table 3). Sebenarnya lapisan yang mengkilap dapat
dihasilkan dari lapisan nikel biasa (suram) yang digosok-gosok,
tetapi hal ini sangat tidak ekonomis, sehingga biaya produksi
menjadi meningkat.

       Untuk menghasilkan lapisan yang mengkilap, biasanya
dilakukan penambahan bahan pemengkilap (brightener) ke
dalam larutan elektrolit. Brightener kelas I digunakan untuk
mendapatkan lapisan putih mengkilap, sedangkan brightener
kelas II dimaksudkan untuk memperoleh permukaan kilapan
seperti cermin. Kedua brightener tersebut harus bersama-sama
digunakan dalam elektrolit sebab jika hanya brightener kelas I
saja yang digunakan, maka akan timbul tegangan sisa yang
cukup tinggi dan kerapuhan pada lapisan.
                        Teknik Metalurgi-UNJANI             7
Brightener kelas I biasanya berupa napthalena
disulfonic acid atau alkyl napthalena disulfonic acid,
sedangkan brightener kelas II biasanya mengandung garam
logam atau senyawa organik tak jenuh.

       Untuk menjaga agar kualitas lapisan tetap mengkilap
maka selain pengadukan (agitasi), penyaringan larutan juga
harus dilakukan secara kontinyu. Selain itu, selama proses
pelapisan, anoda akan mengeluarkan kotoran (berupa
endapan). Oleh karena itu perlu dilakukan pembungkusan
anoda dengan bahan polypropilene.




                      Teknik Metalurgi-UNJANI            8
Nickel electrodeposition data




          Teknik Metalurgi-UNJANI   9
Standards and Recommended Thicknesses. ASTM B 456

Decorative nickel-plus-chromium coatings on steel




                             Teknik Metalurgi-UNJANI           10
Variation in internal stress, tensile strength, ductility, and hardness with pH. Watts bath operated at 54 °C and 5
                                                           A/dm2
                                              Teknik Metalurgi-UNJANI                                        11
Variation in internal stress and hardness with current density. Watts bath operated at 54 °C and pH 3.0

                                      Teknik Metalurgi-UNJANI                                       12
Variation in elongation, tensile strength, and hardness with temperature. Watts bath operated at 54 °C and 5
                                                     A/dm2
                                             Teknik Metalurgi-UNJANI                                    13
Variation in internal stress, elongation, tensile strength, and hardness with chloride content in deposits from Watts
                                  solutions operated at 55 °C, pH 3.0, and 5 A/dm2
                                             Teknik Metalurgi-UNJANI                                        14
Other nickel plating solutions and some properties of the deposits




                             Teknik Metalurgi-UNJANI                 15

More Related Content

What's hot (20)

Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating
 
6 Pelapisan Seng
6  Pelapisan  Seng6  Pelapisan  Seng
6 Pelapisan Seng
 
macam macam logam paduan
macam macam logam paduanmacam macam logam paduan
macam macam logam paduan
 
Elektroplating
ElektroplatingElektroplating
Elektroplating
 
Korosi suatu material
Korosi suatu materialKorosi suatu material
Korosi suatu material
 
Elekroplating
ElekroplatingElekroplating
Elekroplating
 
inhibitor korosi
inhibitor korosiinhibitor korosi
inhibitor korosi
 
jurnal aluminium
jurnal aluminiumjurnal aluminium
jurnal aluminium
 
penggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesinpenggunaan keramik pada komponen mesin
penggunaan keramik pada komponen mesin
 
Material Teknik - Korosi
Material Teknik - KorosiMaterial Teknik - Korosi
Material Teknik - Korosi
 
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDXPengujian material menggunakan SEM-EDX
Pengujian material menggunakan SEM-EDX
 
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
 
Komposit
KompositKomposit
Komposit
 
korosi
korosikorosi
korosi
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)
SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)
SCANNING ELECTRON MICROSCOPE (SEM)
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 
Bab screening
Bab screeningBab screening
Bab screening
 
PPT Bomb kalorimeter
PPT Bomb kalorimeterPPT Bomb kalorimeter
PPT Bomb kalorimeter
 

Viewers also liked

Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Abrianto Akuan
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Abrianto Akuan
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaAbrianto Akuan
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Abrianto Akuan
 
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Abrianto Akuan
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Abrianto Akuan
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanAbrianto Akuan
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Abrianto Akuan
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamLailatul Arofah
 

Viewers also liked (17)

Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aa
 
Index minerals (AA)
Index minerals (AA)Index minerals (AA)
Index minerals (AA)
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)
 
Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)
 
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis Kegagalan
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 

Similar to 4 Pelapisan Ni

15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laelaAryanti99
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIrwin Maulana
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptandrizakaria1
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaAbrianto Akuan
 
Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankHudi Leksono
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasiAlfina Haqoh
 
Electroplating Paper
Electroplating PaperElectroplating Paper
Electroplating Papersakti_siregar
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxiwen2
 
Dasar dasar lapis listrik
Dasar dasar lapis listrikDasar dasar lapis listrik
Dasar dasar lapis listrikDans Kita
 

Similar to 4 Pelapisan Ni (15)

15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela
 
Proses Blackening
Proses BlackeningProses Blackening
Proses Blackening
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
45197046 elektro plating
45197046 elektro plating45197046 elektro plating
45197046 elektro plating
 
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilenIsi laporan pengelasan oksi-asetilen
Isi laporan pengelasan oksi-asetilen
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman baja
 
Logam nikel
Logam nikelLogam nikel
Logam nikel
 
Logam nikel
Logam nikelLogam nikel
Logam nikel
 
Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tank
 
2712100102-Paper
2712100102-Paper2712100102-Paper
2712100102-Paper
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi
 
Electroplating Paper
Electroplating PaperElectroplating Paper
Electroplating Paper
 
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptxsalah satu metoda pengecoran logam .pptx
salah satu metoda pengecoran logam .pptx
 
Dasar dasar lapis listrik
Dasar dasar lapis listrikDasar dasar lapis listrik
Dasar dasar lapis listrik
 

More from Abrianto Akuan

WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)Abrianto Akuan
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Abrianto Akuan
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Abrianto Akuan
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Abrianto Akuan
 
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Abrianto Akuan
 
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Abrianto Akuan
 

More from Abrianto Akuan (15)

WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)
 
Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
 
Minerals (AA)
Minerals (AA)Minerals (AA)
Minerals (AA)
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
 
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
 
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
 

4 Pelapisan Ni

  • 1. PELAPISAN NIKEL Abrianto Akuan, Ir., MT. Teknik Metalurgi - UNJANI Teknik Metalurgi-UNJANI 1
  • 2. PELAPISAN NIKEL Jenis pelapisan ini selain ada yang bertujuan untuk dekoratif seperti lapisan nikel mengkilap, lapisan nikel suram dan lapisan nikel hitam, ada juga yang bertujuan teknik yaitu untuk meningkatkan kekerasan permukaan komponen misalnya lapis nikel keras (hard nickel) Sumber logam pada pelapisan nikel berasal dari garam nikel. Bila konsentrasi garam nikel tinggi maka rapat arus semakin tinggi dan kecepatan pelapisan semakin meningkat. Jika konsentrasi garam nikel rendah maka permukaan lapisan akan “terbakar“ jika rapat arus yang digunakan tinggi dan efesiensi katoda menjadi rendah. Tabel 3 memperlihatkan komposisi dan kondisi operasi dari beberapa jenis eletrolit Nikel. Teknik Metalurgi-UNJANI 2
  • 3. Nickel electroplating solutions Teknik Metalurgi-UNJANI 3
  • 4. Penambahan Nikel klorida dimaksudkan untuk mempercepat pengkorosian pada anoda dan meningkatkan konduktivitas larutan sehingga struktur kristal lapisan lebih halus dan kekerasan lapisan meningkat. Penambahan asam borat bertujuan untuk penyangga (buffer) sehingga mudah dalam pengontrolan pH larutan. Untuk mencegah stratifikasi larutan elektrolit dan menjaga agar temperatur dalam larutan seragam, maka perlu dilakukan pengadukan (agitasi) baik dengan cara mekanik, udara, sirkulasi larutan, maupun penggoyangan pada katoda. Teknik Metalurgi-UNJANI 4
  • 5. Beberapa masalah yang mungkin timbul dalam pelapisan Nikel adalah sebagai berikut : 1. Efesiensi katoda menjadi rendah jika: • Konsentrasi garam Nikel terlalu rendah • Rapat arus terlalu rendah • Rapat arus terlalu tinggi jika dibandingkan dengan temperatur larutan, konsentrasi logam nikel dan derajat agitasi. • Temperatur larutan terlalu rendah • Jumlah hydrogen peroksida atau bahan anti pitting terlalu tinggi • pH larutan terlalu rendah Teknik Metalurgi-UNJANI 5
  • 6. 2. Dijumpai adanya pitting jika: • Kurangnya bahan tambahan anti pitting • Jumlah asam borat terlalu rendah • Sumber logam pelapis terlalu sedikit • Keasaman terlalu tinggi • Pengadukan tidak sesuai • Adanya pengotor dalam elektrolit 3. Rendahnya kecepatan pelapisan jika: • Sumber logam pelapis sedikit • Temperatur larutan terlalu rendah • Konsentrasi hydrogen peroksida terlalu tinggi • Rapat arus terlalu rendah 4. Lapisan Tidak sempurna / tidak menempel • Larutan bersifat alkalin (biasanya terlihat dari tampilan larutan yang keruh dan hasil pelapisan yang suram) • Larutan terlalu asam (pada katoda timbul gelembung gas/evolusi hydrogen yang berlebihan sehingga lapisan keras dan mengkilap) • Adanya lemak pada permukaan benda kerja Teknik Metalurgi-UNJANI 6
  • 7. Jenis pelapisan nikel yang banyak dijumpai di lapangan sebenarnya jenis pelapisan nikel mengkilap (lihat komposisi pada table 3). Sebenarnya lapisan yang mengkilap dapat dihasilkan dari lapisan nikel biasa (suram) yang digosok-gosok, tetapi hal ini sangat tidak ekonomis, sehingga biaya produksi menjadi meningkat. Untuk menghasilkan lapisan yang mengkilap, biasanya dilakukan penambahan bahan pemengkilap (brightener) ke dalam larutan elektrolit. Brightener kelas I digunakan untuk mendapatkan lapisan putih mengkilap, sedangkan brightener kelas II dimaksudkan untuk memperoleh permukaan kilapan seperti cermin. Kedua brightener tersebut harus bersama-sama digunakan dalam elektrolit sebab jika hanya brightener kelas I saja yang digunakan, maka akan timbul tegangan sisa yang cukup tinggi dan kerapuhan pada lapisan. Teknik Metalurgi-UNJANI 7
  • 8. Brightener kelas I biasanya berupa napthalena disulfonic acid atau alkyl napthalena disulfonic acid, sedangkan brightener kelas II biasanya mengandung garam logam atau senyawa organik tak jenuh. Untuk menjaga agar kualitas lapisan tetap mengkilap maka selain pengadukan (agitasi), penyaringan larutan juga harus dilakukan secara kontinyu. Selain itu, selama proses pelapisan, anoda akan mengeluarkan kotoran (berupa endapan). Oleh karena itu perlu dilakukan pembungkusan anoda dengan bahan polypropilene. Teknik Metalurgi-UNJANI 8
  • 9. Nickel electrodeposition data Teknik Metalurgi-UNJANI 9
  • 10. Standards and Recommended Thicknesses. ASTM B 456 Decorative nickel-plus-chromium coatings on steel Teknik Metalurgi-UNJANI 10
  • 11. Variation in internal stress, tensile strength, ductility, and hardness with pH. Watts bath operated at 54 °C and 5 A/dm2 Teknik Metalurgi-UNJANI 11
  • 12. Variation in internal stress and hardness with current density. Watts bath operated at 54 °C and pH 3.0 Teknik Metalurgi-UNJANI 12
  • 13. Variation in elongation, tensile strength, and hardness with temperature. Watts bath operated at 54 °C and 5 A/dm2 Teknik Metalurgi-UNJANI 13
  • 14. Variation in internal stress, elongation, tensile strength, and hardness with chloride content in deposits from Watts solutions operated at 55 °C, pH 3.0, and 5 A/dm2 Teknik Metalurgi-UNJANI 14
  • 15. Other nickel plating solutions and some properties of the deposits Teknik Metalurgi-UNJANI 15