Korosi adalah degradasi logam akibat reaksi redoks antara logam dengan lingkungan yang menghasilkan senyawa tak diinginkan. Hal ini dapat dicegah dengan menghindari kontak logam dengan oksigen dan air, menggunakan lapisan pelindung, atau meningkatkan kemurnian logam.
4. Korosi adalah kerusakan atau
degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling
lazim adalah perkaratan besi.
PENGERTIAN KOROSI
5. Logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida
atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu
zat padat yang berwarna coklat-merah.
Peristiwa korosi merupakan proses elektrokimia, yaitu
proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran
listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif
(elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai
kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari
anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi
PROSES KOROSI
6. • Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya
teroksidasi menjadi ion besi (III) yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi (karat besi),
Fe2O3.xH2O.
• Korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air.
• Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor,
seperti tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak
dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang kurang
aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam
besi itu sendiri (kerapatan atau kasar halusnya permukaan).
7. Korosi, serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia ata elekrokimia dengan lingkungan.
Korosi, kebalikan dari proses ekstraksi logam dari
bijih mineralnya.
Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam
bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah
diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan
untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian,
baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang
menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat
mengetahui kemungkinan terjadinya korosi.
Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor,
seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida
dapat menghalangi beda potensial terhadap elektrode lainnya
yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
8. 1. Kelembaban Udara ( Uap air )
Air merupakan salah satu faktor penting untuk
berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung
uap air (lembab) akan mempercepat berlangsungnya proses
korosi.
2. Adanya Oksigen
Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan
menyebabkan terjadinya korosi.
3. Larutan garam
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik
untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan
elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
KOROSI
9. 4. Lapisan pada permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya
kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai
anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih
akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi
kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.
5. Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan
terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak
atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya
tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada
permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas
oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa
korosi semakin dipercepat.
10. 6. Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat
mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi
tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat
melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.
7. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada
peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur
maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan
dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi
kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan
efektif pada reaksi redoks semakin besar. Efek korosi yang
disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada
perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya
menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau
dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan
11. 8. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH <
7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang
berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan
lebih banyak atom logam yang teroksidasi sehingga laju korosi
pada permukaan logam semakin besar.
9. Efek Galvanic Coupling
Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya
atom-atom unsur lain yang terdapat pada logam tersebut
sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni
timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam akibat
perbedaan E° antara atom-atom unsur logam yang berbeda dan
terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian rendah. Efek
ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan
reaksi oksidasi pada daerah anode.
12. 10. Mikroba
Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat
menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini
disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi
logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi
keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu
menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi
mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi
sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.
13. Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Pemakaian logam alloy
Pemakaian logam alloy atau paduan logam yang bersifat tahan
karat dengan cara :
Pembentukan lapisan pelindung, misalnya besi dicampur dengan
logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).
Menaikkan tegangan electrode.
Pemakaian lapisan pelindung
Pemakaian lapisan pelindung dengan cara:
Pengecatan
Pelapisan senyawa organik (pelumas)
CARA MENCEGAH ATAU
MENGHAMBAT KOROSI
14. Pelapisan dengan gelas
Pelapisan dengan logam
Dilapisi logam yang lebih mulia
Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi
Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi
dan dihubungkan
Dicampur dengan logam lain
Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Elektrokimiawi
Elektrokimiawi dengan cara eliminasi perbedaan tegangan:
Menaikkan kemurnian logam
Mencegah kontak 2 logam
Memakai inhibitor
Isolasi logam dari larutan, dan lain-lain.
15. • Elektrolisis. pada sel elektrolisis, aliran listrik menyebabkan reduksi
pada muatan negatif di katoda dan oksidasi pada muatan positif di
anoda. Aplikasi elektrolisis. Elektroplatting, produksi Aluminium
dan Magnesium, pemurnian tembaga, dan elektrolisis dari
pelelehan NaCl.
• Korosi logam adalah salah satu masalah yang paling penting yang
dihadapi oleh kelompok industri maju. pengaruh korosi dapat
terlihat (pembentukan karat pada permukaan besi) dan tidak
terlihat (keretakan serta terjadinya pengurangan kekuatan logam
di bawah permukaan).
KESIMPULAN