SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LAPORAN PRAKTIKUM 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 
(Penggunaan Aplikasi SRTM 57,13, Google earth , Map Source dan Global Mapper) 
DI SUSUN OLEH 
NAMA : OKE AFLATUN 
NIM : 03071181320010 
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI 
FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 
2014
HALAMAN PENGESAHAN 
PRAKTIKUM 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI 
FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 
2014 
PENYUSUN : 
NAMA : OKE AFLATUN 
NIM : 03071181320010 
HARI/JAM : Selasa/ 08.00 WIB 
INDRALAYA, 16 SEPTEMBER 2014 
PRAKTIKAN DISAHKAN OLEH 
OKE AFLATUN IDARWATI, S.T, M.T
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan 
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan 
laporan pratikum System Informasi Geografis (SIG) ini dalam bentuk maupun isinya 
yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu 
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Menggunakan aplikasi 
SRTM 57,13 dan sebagai alat pendukung geologist. 
Harapan saya semoga laporan pratikum SIG ini membantu menambah 
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat 
memperbaiki bentuk maupun isi laporan pratikum SIG ini sehingga kedepannya 
dapat lebih baik. 
Laporan partikum SIG ini saya akui masih banyak kekurangan karena 
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada 
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun 
untuk kesempurnaan laporan ini. 
Indralaya, 16 September 2014 
Penulis
Bab 1 Pendahuluan 
1.1 Kompetensi 
Kompetensi pada mata acara Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut 
1. Praktikan dapat menggunakan aplikasi SRTM . 
2. Praktikan dapat mengetahui dan memahami keadaan geomorfologi apa saja 
disekitar lokasi rumah praktikan dengan menggunakan aplikasi SRTM. 
1.2 Tujuan 
a. Mahasiswa mampu memanfaatkan aplikasi SRTM sebagai alat yang 
mendukung pengolahan data geologi. 
b. Mahasiswa mampu menceritakan dan mengintrepretasikan fenomena 
geomorfologi disekitar posisi rumah praktikan dengan bantuan aplikasi SRTM . 
1.3 Alat yang di gunakan 
 Laptop 
 Alat Tulis 
 Software : SRTM 57,13 , Global Mapper , Map Source.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 
2.1 DEM ( Digital Elevation Model ) 
a. Pengertian DEM 
DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk 
permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik-titik koordinat 
hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang mendefinisikan 
permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli, 1991). 
DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam 
mengumpulkan, prosessing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai 
digital yang mewakili distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi 
spasial di wakili oleh nilai sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik 
medan diwakili oleh ketinggian medan dalam sistem koordinat Z (Frederic J. 
Doyle, 1991). 
DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan. 
Gambaran model relief rupabumi tiga dimensi (3 dimensi yang menyerupai 
keadaan sebenarnya di dunia nyata (real world) divisualisaikan dengan 
bantuan teknologi komputer grafis dan teknologi virtual reality (Mogal, 1993) 
2. Data DEM 
a. Sumber Data DEM berupa : 
• FU stereo 
• Citra satelit stereo 
•Data pengukuran lapangan : GPS, Theodolith, EDM, Total Station, 
Echosounder 
• Peta topografi 
• Linier array image 
b. Struktur Data DEM 
• Grid
Grid atau Lattice menggunakan sebuah bidang segitiga teratur, segiempat, 
atau bujursangkar atau bentuk siku yang teratur grid. Perbedaan resolusi grid dapat 
digunakan, pemilihannya biasanya berhubungan dengan ukuran daerah penelitian 
dan kemampuan fasilitas komputer. Data dapat disimpan dengan berbagai cara, 
biasanya metode yang digunakan adalah koordinat Z berhubungan dengan 
rangkaian titik-titik sepanjang profil dengan titik awal dan spasi grid tertentu (Moore 
et al., 1991). 
 TIN 
TIN adalah rangkaian segitiga yang tidak tumpang tindih pada ruang tak 
beraturan dengan koordinat x, y, dan nilai z yang menyajikan data elevasi. Model 
TIN disimpan dalam topologi berhubungan antara segitiga dengan segitiga 
didekatnya, tiap bidang segitiga digabungkan dengan tiga titik segitiga yang dikenal 
sebagai facet. Titik tak teratur pada TIN biasanya merupakan hasil sampel 
permukaan titik khusus, seperti lembah, igir, dan perubahan lereng (Mark 1975). 
• Kontur 
Kontur dibuat dari digitasi garis kontur yang disimpan dalam format seperti 
DLGs (Digital Line Graphs koordinat (x, y) sepanjang tiap garis kontur yang 
menunjukkan elevasi khusus. Kontur paling banyak digunakan untuk menyajikan 
permukaan bumi dengan simbol garis. 
3. Interpolasi 
Interpolasi adalah proses penentuan dari nilai pendekatan dari variabel f(P) 
pada titik antara P, bila f(P) merupakan variabel yang mungkin skalar atau vektor 
yang dibentuk oleh harga f(P1) pada suatu titik P1 dalam ruang yang berdimensi r 
(Tempfli, 1977). 
Penentuan nilai suatu besaran berdasarkan besaran lain yang sudah 
diketahui nilainya, dimana letak dari besaran yang akan ditentukan tersebut di antara 
besaran yang sudah diketahui. Besaran yang sudah diketahui tersebut disebut 
sebagai acuan, sedangkan besaran yang ditentukan disebut sebagi besaran antara 
(intermediate value). Dalam interpolasi hubungan antara titik-titik acuan tersebut 
didekati dengan menggunakan fungsi yang disebut fungsi interpolasi.
4. Turunan DEM 
1. Tampilan 3 Dimensi 
a. Perspektif 3 Dimensi - (bird’s eye view) 
Tampilan 3-D juga dapat menghasilkan penyajian permukaan dan informasi 
terrain. Pada bird’s eye view, azimuth dan attitude (tinggi) pengamat yang berkaitan 
dengan permukaan dapat ditentukan. Pada gambar 3-D di permukaan, lokasi 
pengamat dan titik target biasanya ditentukan. 
b. Tampilan 3D timbul dari atas 
Drape permukaan membuat tampilan 3-Dimensi layer lain yang memiliki 
koordinat yang sama dengan TIN. Drape mengenakan titik dan garis. 
2. Kontur 
Kontur (isoline) adalah garis yang menggambarkan satu elevasi konstan pada suatu 
permukaan. Biasanya kontur digunakan untuk memvisualisasikan elevasi pada peta 
2-Dimensi. 
3. Kelas Elevasi 
Hampir sama dengan kontur, tetapi data yang digunakan berupa polygon dengan 
tampilan gradasi warna untuk perbedaan tinggi. 
4. .Profil 
Profil adalah irisan penampang 2-Dimensi dari suatu permukaan. Berdasarkan profil 
dapat dipergunakaan untuk analisa morfologi permukaan seperti : kecekungan 
permukaan, perubahan permukaan, kecembungan permukaan, dan ketinggian 
maksimum permukaan lokal. 
4. Garis penglihatan (line of sight) 
Garis antara 2 titik yang menunjukkan bagian-bagian dari permukaan sepanjang 
garis yang tampak (visible) atau tidak tampak (hidden) dari pengamat. 
5. Efek bayangan (hillshading)
Efek bayangan suatu permukaan berdasarkan harga reflektansi dari features 
permukaan sekitarnya, sehingga merupakan suatu metode yang sangat berguna 
untuk mempertajam visualisasi suatu permukaan. Efek bayangan dihasilkan dari 
intensitas yang berkaitan dengan sumber cahaya yang diberikan. Sumber 
pencahayaan yang dianggap pada jarak tak berhingga daripada permukaan, dapat 
diposisikan pada azimuth dan altitude (ketinggian) yang telah ditentukan relatif 
terhadap permukaan. 
6. Kemiringan lereng (slope) 
Kemiringan lereng adalah suatu permukaan yang mengacu pada perubahan harga-harga 
z yang melewati suatu daerah permukaan. Dua metode yang paling umum 
untuk menyatakan kemiringan lereng adalah dengan pengukuran sudut dalam 
derajat atau dengan persentase. Contohnya, kenaikan 2 meter pada jarak 100 meter 
dapat dinyatakan sebagai kemiringan 1,15 derajat atau 2 persen. 
7. Aspek (aspect) 
Aspek permukaan adalah arah dari perubahan z yang maksimum ke arah bawah. 
Aspek dinyatakan dalam derajat positif dari 0 hingga 360, diukur searah jarum jam 
dari Utara. 
8. Analisa volumetrik 
volume menghitung luas dan ruang volumetrik antara permukaan dan harga datum 
yang ditetapkan. Volume parsial dapat dihitung dengan mengatur datum 
9. Analisa visibilitas 
Visibility mengidentifikasi pencahayaan (exposure) visual dan melakukan 
analisa pandangan menyeluruh pada suatu permukaan. Titik-titik pengamatan 
didefinisikan oleh feature titik dan garis dari satu coverage dan bisa menunjukkan 
lokasi menara pengamatan di tempat-tempat yang menguntungkan. Visibility 
mempunyai banyak pilihan atas kontrol parameter-parameter yang diamati: Spot, 
offseta, offsetb, azimuth1, azimuth2, vert1, vert2, radius1, dan radius2.
10. Titik Terendah (Find Lowest Point) dan Titik tertinggi (Find Highest Point), 
Pengukuran Jarak (surface length) dan Posisi (Surface Point), Penentuan Jarak dan 
arah (Geodesy Graphic Tools), Cut/fill, Line of Sight (LOS) 
5. Kualitas DEM 
1. Ketelitian (accuracy) 
Ditunjukkan dengan Nilai RMSE, rata-rata absolut, atau standart deviasi 
2. Ketelitian dalam erekaman (fidelity) 
Terkait dengan konsep generalisasi dan resolusi, ditentukan oleh perubahan medan 
yang tidak mendadak : ukuran grid atau CI, spasi titik dan akurasi planimetris serta 
breakpoint dan breaklines – perubahan minimum lereng, panjang minimum garis 
3. Tingkat kepercayaan (confidence) 
pengukuran untuk kualitas semantik data 
4. Kelengkapan (completeness) 
tipe kenampakaan yang disajikan : igir, pola drainage, puncak, lubang, permukaan 
air, dsb. 
5. Validitas (validity) 
Tanggal sumber data, verifikasi data seperti : cek lapangan, perubahan bentuk di 
lapangan. 
6. Tampilan grafis (apperance of graphics), varisasi warna, simbol, dan anotasi 
6. Aplikasi DEM 
1. Analisis medan 
Analisis medan meyangkut data ketinggian (topografi) : 
a. Geomorfologi, secara quantitatif mengukur permukaan medan dan bentuk 
lahan : Kemiringan lereng, Aspek Kecembungan dan kecekungan lereng & 
Panjang lereng
Hal tersebut penting untuk kerekayasaan yang menayangkut data tinggi : 
Penggalian : volume, Manajemen lahan : site selection dan proses geomorfologi : 
erosi, landslide, aliran salju (modelling dan monitoring). 
b. Hidrologi , meliputi Aliran runoff , estimasi volume reservoir , pemodelan banjir 
dan sedimentasi, batas DS dan Pola aliran : 90% DAS di New York ditentukan 
dengan DEM . 
c. Klasifikasi penggunaan lahan 
DEM membantu klasifikasi penutup lahan dengan mengkaitkan data kemiringan dan 
aspek yang dilakukan pada data LANDSAT MSS. Akurasi pengenalan meningkat 
dari 46% menjadi 75% dengan kombinasi citra LNDSAT MSS dan DEM. 
Penentuan penutup lahan (jenis tanaman) berdasarkan ketinggian, serta membuat 
rekayasa pembuatan sawah terasering pada lahan yang berlereng miring sampai 
curam 
d. Militer 
Dari segi militer digunakan sebagai Sistem senjata pertahanan, pendaratan pasukan 
2. Koreksi data 
DEM untuk koreksi citra satelit dan FU karena pengaruh topografi., orthophoto FU, 
koreksi citra Radar karena pengaruh layover pada medan perbukitan, dan 
aeromagnetik, grafitasi, serta pengaruh ketinggian pada survey spectrometer. 
3. Visualisasi 
Visualisasi yang baik untuk menggambaran medan dengan pandangan perspektif 
dan blok diagram. Teknik dapat dengan mengkombinasikan data lain (integrasi dan 
registrasi SIG). Contoh : visualisasi peta Penutup Lahan dengan peta shadow, 
colordrape peta-peta tematik. 
4. Aplikasi yang digunakan dalam DEM ( Digital Elevation Metode ) antara lain, sbb : 
 USGS 
USGS adalah singkatan dari United States Geological Survey (Badan 
Survei Geologi Amerika Serikat). Para ilmuwan USGS mempelajari lansekap
khususnya Amerika Serikat di bidang sumber daya alam, dan bencana yang 
mengancamnya. Organisasi ini memiliki empat disiplin ilmiah utama, yaitu 
biologi, geografi, geologi, dan air. USGS adalah organisasi riset pencari data. 
USGS menggunakan pengolahan data yang berbasis DEM ( Digital Elevation 
Metode ) . 
Kegunaan aplikasi usgs adalah dapat mengetahui pemetaan suatu 
wilayah dengan menggunakan aspek elevasi / ketinggian untuk menentukan 
daerah dan mengintrepretasikannya ke dalam bentuk kontur dalam peta 
topografi. 
2.2 Penginderaan jauh 
Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi 
data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik 
melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari 
sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari 
pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari 
penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor 
janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit 
b. Komponen-Komponen Penginderaan Jauh 
 Sumber Tenaga 
Terdiri dari Sistem pasif dan aktif . Sistem pasif adalah sistem yang 
menggunakan sinar matahari. Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga 
buatan seperti gelombang mikro. 
Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal 
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Waktu penyinaran, Bentuk 
permukaan bumi dan Keadaan cuaca. 
 Sensor dan Wahana 
Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat 
maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua yaitu Sensor fotografik, 
merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor
yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor 
yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit). 
Sedangkan Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. 
Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat 
diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan 
komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra. 
 Wahana 
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna 
mendapatkan inderaja. 
c. Perolehan Data 
Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis : 
1. Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan 
interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. 
Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi. 
2. Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus 
penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer. 
d. Manfaat Penginderaan Jauh 
 Bidang geologi 
1. Menentukan struktur geologi dan macamnya. 
2. Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu 
vulkanik. 
3. Pemantauan distribusi sumber daya alam. 
4. Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut. 
5. Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer. 
6. Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang 
dan aplikasisistem informasi geografi (SIG). 
e. Program aplikasi yang digunakan dalam penginderaan jauh 
 Google Earth
Salah satu alat yang digunakan adalah Google Earth . Google earth Google 
Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth 
Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dan 
superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan 
globe GIS 3D. 
Sejarah 
Pada awalnya Google Earth dikenal sebagai Earth Viewer, yang diciptakan 
oleh sebuah perusahaan bernama Keyhole Inc. pada tahun 2004. Di tahun 2005, 
Earth Viewer diubah namanya menjadi Google Earth dan sudah bisa dioperasikan 
pada komputer personal yang menggunakan sistem operasi Windows dan MAC. 
Pada tanggal 12 Juni 2006 Google Earth untuk sistem operasi Linux dirilis. Google 
Earth versi terbaru untuk saat ini adalah versi 4 (dirilis 8 Januari 2007). 
Resolusi dan Akurasi Google Earth 
Kebanyakan area darat dapat ditangkap oleh sistem pencitraan satelit dengan 
resolusi kira-kira 15m per pixel. Beberapa pusat populasi juga tertangkap oleh 
sistem pencitraan pesawat (orthophotografi) dengan beberapa pixel per meter. 
Lautan tertangkap dengan resolusi yang lebih rendah, seperti misalnya beberapa 
pulau pada Kepulauan Scilly, sebelah barat daya Inggris dapat dilihat dengan 
resolusi sekitar 500m. Gambar-gambar ini diperoleh dari Terrametrics. 
Nama-nama tempat dan detail jalanan sangat bervariasi dari tiap-tiap tempat. 
Kebanyakan nama-nama tesebut dan juga detailnya memiliki keakuratan yang tinggi 
di Amerika Serikat dan Eropa. 
Google telah menghasilkan banyak ketidakakuratan dalam pemetaan vektor 
sejak software original publik dirilis. Sebuah contoh ketidakakuratan Google adalah 
tidak adanya wilayah Nunavut di Canada, sebuah wilayah yang dibuat pada 1 April 
1999. Kesalahan ini dikoreksi pada update data di awal tahun 2006. Update-update 
terbaru juga meningkatkan coverage dari fotografi udara secara detail. 
Daerah yang tertutup oleh awan dan bayangan bisa mempersulit penglihatan 
secara detail di beberapa area darat, termasuk bayangan dari sisi gunung-gunung.
Bintang-bintang yang terlihat pada background bukan bintang acak yang diatur oleh 
Google Earth. Google Earth menggunakan peta bintang asli untuk ditampilkan pada 
background. 
MANFAAT 
Manfaat yang pertama adalah mengetahui seluruh kondisi morfologi dan 
kontur permukaan bumi secara real , dapat mengetahui keadaan kerak bumi atau 
lempeng melalui fitur historical imagery yang sudah tersedia dan fitur Earth Seafloor 
yang dapat diunduh di Earth Gallery , mengetahui topografi beberapa wilayah dan 
lain sebagainya .
BAB III PEMBAHASAN 
3.1 Tutorial cara mendownload dan menggunakan aplikasi SRTM 57,13 
Berikut langkah-langkanya cara mendownload SRTM 57,13 
 Pertama yang perlu dilakukan adalah mendownload aplikasinya , data 
SRTM dapat di download pada : 
http://www.gistutorial.net/contents/data-srtm/srtm_index.swf , dan 
http://www.eros.usgs.gov/ . 
 Pilih salah satu yang mana yang mau di download , saya memilih 
mendownload pada : http://www.eros.usgs.gov/ , berikut cara 
downloadnya : 
 Buka alamat web nya di internet , maka muncul tampilan sebagai berikut 
 Setelah itu buka tab Find Data , kemudian pilih Earth Explorer.
 Kemudian yang anda harus lakukan adalah login, ketentuan mendownload 
data harus login terlebih dahulu . 
 Setelah di klik login , masukkan username dan passwordnya. Kemudian 
muncul tampilan sbb : 
 Untuk mencari wilayah yang akan didownload cukup ketik nama wilayah di 
enter search criteria, kemudian akan tampil secara otomatis .
 Pada kali ini wilayah nya adalah Manna , Bengkulu selatan . Setelah itu 
pilih titik batas wilayah yang akan dibuat modelnya , minimal 3 titik saja 
yang dibutuhkan untuk membuat satu wilayah. Kemudian pilihlah data set 
guna mencari data yang dicari. 
 Kemudian akan tampil banyak pilihan yang tersedia untuk SRTM sendiri 
berada pada kategori digital elevations , lalu klik Result untuk 
menampilkan hasil pencarian .
 Dari pencarian sudah ditemukan data srtm yang mengandung Manna , 
Bengkulu selatan. 
 Kemudian download data SRTM sampai selesai .
Cara Mengolah data Srtm 
 Membuka Aplikasi Global Mapper, dan mengklik Open Your Data Files, 
Pilih data SSTM yang di download tadi. 
 Untuk Memperkecil wilayah kita dapat menggunakan Google Earth dan 
Mapsource. Buka Aplikasi Google Earth, Pilih Wilayah yang mau di Crop. 
Setelahnya pilih Add Poligon dan buatlah Kotak. Kemudian Pada samping 
klik Kanan pada Unlited Polygon dan Pilih Save.
 Buka Aplikasi Mapsource, cari wilayah mau di crop, setelahnya pilih 
Route Tool, Buatlah batas yang di inginkan, maka akan jadi seperti 
Gambar. Kemudian Pilih File – Save. 
 Buka Kembali Global Mapper, Pilih File – Open data file. Pilih data Google 
Earth dan Mapsource yang kita simpan tadi. Klik pada Open Control 
Center, Hilangkan Ceklist pada gambar yang kurang tepat untuk Di Crop. 
Kemudian Pilih Tools –Digitizer-Create new are feature. Buka menu Edit 
Pilih Select All features with Digitizer Tools.
 Pilih menu File- Export elevation grid Format deng format dem. Save. 
Kemudian Pilih File –unload All. Klik File Lagi, Open Data File yang kita 
simpan sebelumnya. 
 Buka Menu file, Pilih Generate Contour 
 Pilih Countour Bound-Ok
 Kemudian pilih Open Control Center-Hilangkan Ceklist pada oke new 
dem. Dan pilih file –Expor Raster-save 
 Buka Google Earth, Pilih File-Open dan buak data yang di save terakhir 
tadi. Maka Akan jadi Seperti Gambar
3.2 Keadaan Geomorfologi disekitar posisi rumah praktikan 
Fenomena geomorfologi yang terdapat disitu adalah sebagian besarnya 
bentuk lahan berupa pantai, sungai, dataran . Kondisi tanah nya adalah tanah 
bergambut yang merupakan hasil/ sisa pembusukan tanaman yang telah busuk 
atau mati . Oleh sebab itu, kondisi tanah mudah terbakar dan sangat mendukung 
untuk pertanian & perkebunan, dikarenakan tanah mengandung unsur hara yang 
tinggi sehingga sangat baik untuk tanaman diakibatkan tanahnya subur . 
Sehingga mayoritas masyarakat yang hidup disini mengandalkan hasil pertanian 
dan perkebunan sepert sawit, karet, dan sayuran. 
Morfologi daerahnya umumnya dijumpai dengan litologi batuan hasil 
pelapukan sehingga sangat sukar untuk menemui batuan yang fresh atau yang 
belum mengalami pelapukan . Bahkan sebagian besar telah menjadi soil ( tanah 
) , ini disebabkan pengaruh cuaca yang sangat panas dan tingkat pelapukan & 
pengikisan yang sangat tinggi / kuat . Litologi batuan kebanyakan berasal dari 
sungai, hasil vulkanik, dan dari pantai yang berpasir. 
Kondisi Pantai yang airnya agak keruh yang di akibatkan karena ombak yang 
cukup besar besar yang menyebabkan erosi danpantainya berdekatan dengan 
muara. 
Keadaan vegetasi daerah yang cukup panas sebagian besar ditumbuhi 
tumbuhan perkebunan seperti karet, kelapa, kakao, kopo dan sawit serta 
sebagian lainnya. Dan di daerah pantai bias di sebut juga Vegetasi pantai Non 
Mangrove : vegetasi pantai non mangrove banyak ditemukan pada daerah 
pantai dengan substrat yang didominasi oleh pasir 
Sehingga dapat dianalogikan bahwa daerah saya yang terletak di Manna, 
Bengkulu Selatan merupakan daerah alluvial yang tidak terlalu tinggi bias dilihat 
bahwa konturnya paling tinggi 65 metert dan tingkat pelapukan serta pengikisan 
yang tinggi diakibatkan dipengaruhi oleh gaya eksogen yang mengontrol wilayah 
tersebut.
V . KESIMPULAN 
1. Aplikasi SRTM dapat dimanfaatkan unuk penginderaan jauh , menentukan 
elevasi / ketinggian serta dapat memetakan suatu wilayah dengan citra satelit 
2. Kondisi Geomorfologi di daerah praktikan merupakan bentukan lahan yang 
mempunyai morfologi dataran alluvia, dataran , pantai dan anak sungai. 
3. Keadaan Litologi batuan pada daerah ini merupakan daerah dengan tingkat 
pelapukan yang tinggi sehingga batuan fresh sulit ditemukan bahkan 
sebagian besar telah menjadi soil . 
4. Daerah disekitar posisi rumah praktikan adalah wilayah tanah yang 
bergambut dan merupakan modern soil. 
5. Vegetasi dari daerah sekitar adalah perkebuna Sawit, kelapa, Kakao dan 
perkebunan lainnya. Dan merupakan Vegetasi pantai Non Mangrove : 
vegetasi pantai non mangrove umumnya banyak ditemukan pada daerah 
pantai dengan substrat yang didominasi oleh pasir

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitRpbowo
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Nurul Afdal Haris
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiAvrilina Hadi
 
Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)
Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)
Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)engineersurveyorIndonesia
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauhjasa16
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basicbramantiyo marjuki
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanahyulika usman
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingMgs Zulfikar Rasyidi
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonHendra Supriyanto
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XPutri Alfisyahrini
 

What's hot (20)

Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
 
Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)
Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)
Training Total Station Stake Out (Angle & Distance Method)
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
 
Transformasi ndvi
Transformasi ndviTransformasi ndvi
Transformasi ndvi
 
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur TanahHitungan Ilmu Ukur Tanah
Hitungan Ilmu Ukur Tanah
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Metode matching
Metode matchingMetode matching
Metode matching
 

Similar to Laporan srtm oke

Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanZia Ul Maksum
 
Laporan praktikum corel draw
Laporan praktikum corel drawLaporan praktikum corel draw
Laporan praktikum corel draw'Oke Aflatun'
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikSally Indah N
 
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptxKelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptxkarlossare1
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuNational Cheng Kung University
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi daratarifbogor
 
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetrySurveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetryNational Cheng Kung University
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografiAndi Ilham
 
Bab 5 pengadaan data
Bab 5 pengadaan dataBab 5 pengadaan data
Bab 5 pengadaan datameranai
 
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information SystemDasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information SystemIlhamKurniawan281497
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiMuhamad Purnomo
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanMuhazir Gandra
 

Similar to Laporan srtm oke (20)

Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
Laporan praktikum corel draw
Laporan praktikum corel drawLaporan praktikum corel draw
Laporan praktikum corel draw
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
 
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptxKelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
 
Iuw 7v beda tinggi
Iuw   7v beda tinggiIuw   7v beda tinggi
Iuw 7v beda tinggi
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
 
Metode peta
Metode petaMetode peta
Metode peta
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi darat
 
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetrySurveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
Surveying tanah longsor di timbunan jalan menggunakan uav photogrammetry
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Bab 5 pengadaan data
Bab 5 pengadaan dataBab 5 pengadaan data
Bab 5 pengadaan data
 
Makalah geomatika
Makalah geomatika Makalah geomatika
Makalah geomatika
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information SystemDasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
Dasar Dasar Pemetaan dan Geografic Information System
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
 
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 aPeta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
 
A
AA
A
 
Laporan sig wahidin
Laporan sig wahidinLaporan sig wahidin
Laporan sig wahidin
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
 

More from 'Oke Aflatun'

KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...'Oke Aflatun'
 
Profil batuan Geologi Bengkulu Tengah .pdf
Profil batuan Geologi  Bengkulu Tengah .pdfProfil batuan Geologi  Bengkulu Tengah .pdf
Profil batuan Geologi Bengkulu Tengah .pdf'Oke Aflatun'
 
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...'Oke Aflatun'
 
Tabulasi Data Lapangan geologi Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdf
Tabulasi Data Lapangan geologi  Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdfTabulasi Data Lapangan geologi  Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdf
Tabulasi Data Lapangan geologi Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdf'Oke Aflatun'
 
Model bab5 profil dikonversi
Model bab5 profil dikonversiModel bab5 profil dikonversi
Model bab5 profil dikonversi'Oke Aflatun'
 
Surat lamaran-kerja-pt-pertamina
Surat lamaran-kerja-pt-pertaminaSurat lamaran-kerja-pt-pertamina
Surat lamaran-kerja-pt-pertamina'Oke Aflatun'
 
16 arah mata angin dan kompas
16 arah mata angin dan kompas16 arah mata angin dan kompas
16 arah mata angin dan kompas'Oke Aflatun'
 
Identifikasi 200 mineral
Identifikasi 200 mineralIdentifikasi 200 mineral
Identifikasi 200 mineral'Oke Aflatun'
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Manajemen basis data
Manajemen basis data Manajemen basis data
Manajemen basis data 'Oke Aflatun'
 
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera SelatanLaporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan'Oke Aflatun'
 
cover Kemingan Lereng dengan corel Draw
cover Kemingan Lereng dengan corel Drawcover Kemingan Lereng dengan corel Draw
cover Kemingan Lereng dengan corel Draw'Oke Aflatun'
 
Gambar Kemingan Lereng dengan corel Draw
Gambar Kemingan Lereng dengan corel DrawGambar Kemingan Lereng dengan corel Draw
Gambar Kemingan Lereng dengan corel Draw'Oke Aflatun'
 
coper Morfologi dengan Corel
coper Morfologi dengan Corelcoper Morfologi dengan Corel
coper Morfologi dengan Corel'Oke Aflatun'
 
Gambar Morfologi dengan corel
Gambar Morfologi dengan corelGambar Morfologi dengan corel
Gambar Morfologi dengan corel'Oke Aflatun'
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 

More from 'Oke Aflatun' (20)

KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
 
Profil batuan Geologi Bengkulu Tengah .pdf
Profil batuan Geologi  Bengkulu Tengah .pdfProfil batuan Geologi  Bengkulu Tengah .pdf
Profil batuan Geologi Bengkulu Tengah .pdf
 
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
 
Tabulasi Data Lapangan geologi Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdf
Tabulasi Data Lapangan geologi  Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdfTabulasi Data Lapangan geologi  Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdf
Tabulasi Data Lapangan geologi Cekungan bengkulu , Oke_Aflatun-TG2013.pdf
 
Model bab5 profil dikonversi
Model bab5 profil dikonversiModel bab5 profil dikonversi
Model bab5 profil dikonversi
 
Surat lamaran-kerja-pt-pertamina
Surat lamaran-kerja-pt-pertaminaSurat lamaran-kerja-pt-pertamina
Surat lamaran-kerja-pt-pertamina
 
Melupakan teman
Melupakan temanMelupakan teman
Melupakan teman
 
16 arah mata angin dan kompas
16 arah mata angin dan kompas16 arah mata angin dan kompas
16 arah mata angin dan kompas
 
Identifikasi 200 mineral
Identifikasi 200 mineralIdentifikasi 200 mineral
Identifikasi 200 mineral
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Magma
MagmaMagma
Magma
 
Manajemen basis data
Manajemen basis data Manajemen basis data
Manajemen basis data
 
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera SelatanLaporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
Laporan Rudaceos Rock, Air Batu, Banyu Asin, Sumatera Selatan
 
Rudaceous rock
Rudaceous rockRudaceous rock
Rudaceous rock
 
cover Kemingan Lereng dengan corel Draw
cover Kemingan Lereng dengan corel Drawcover Kemingan Lereng dengan corel Draw
cover Kemingan Lereng dengan corel Draw
 
Gambar Kemingan Lereng dengan corel Draw
Gambar Kemingan Lereng dengan corel DrawGambar Kemingan Lereng dengan corel Draw
Gambar Kemingan Lereng dengan corel Draw
 
coper Morfologi dengan Corel
coper Morfologi dengan Corelcoper Morfologi dengan Corel
coper Morfologi dengan Corel
 
Gambar Morfologi dengan corel
Gambar Morfologi dengan corelGambar Morfologi dengan corel
Gambar Morfologi dengan corel
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Laporan srtm oke

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Penggunaan Aplikasi SRTM 57,13, Google earth , Map Source dan Global Mapper) DI SUSUN OLEH NAMA : OKE AFLATUN NIM : 03071181320010 PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014 PENYUSUN : NAMA : OKE AFLATUN NIM : 03071181320010 HARI/JAM : Selasa/ 08.00 WIB INDRALAYA, 16 SEPTEMBER 2014 PRAKTIKAN DISAHKAN OLEH OKE AFLATUN IDARWATI, S.T, M.T
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pratikum System Informasi Geografis (SIG) ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Menggunakan aplikasi SRTM 57,13 dan sebagai alat pendukung geologist. Harapan saya semoga laporan pratikum SIG ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan pratikum SIG ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Laporan partikum SIG ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Indralaya, 16 September 2014 Penulis
  • 4. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Kompetensi Kompetensi pada mata acara Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut 1. Praktikan dapat menggunakan aplikasi SRTM . 2. Praktikan dapat mengetahui dan memahami keadaan geomorfologi apa saja disekitar lokasi rumah praktikan dengan menggunakan aplikasi SRTM. 1.2 Tujuan a. Mahasiswa mampu memanfaatkan aplikasi SRTM sebagai alat yang mendukung pengolahan data geologi. b. Mahasiswa mampu menceritakan dan mengintrepretasikan fenomena geomorfologi disekitar posisi rumah praktikan dengan bantuan aplikasi SRTM . 1.3 Alat yang di gunakan  Laptop  Alat Tulis  Software : SRTM 57,13 , Global Mapper , Map Source.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEM ( Digital Elevation Model ) a. Pengertian DEM DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik-titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang mendefinisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli, 1991). DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, prosessing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial di wakili oleh nilai sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik medan diwakili oleh ketinggian medan dalam sistem koordinat Z (Frederic J. Doyle, 1991). DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan. Gambaran model relief rupabumi tiga dimensi (3 dimensi yang menyerupai keadaan sebenarnya di dunia nyata (real world) divisualisaikan dengan bantuan teknologi komputer grafis dan teknologi virtual reality (Mogal, 1993) 2. Data DEM a. Sumber Data DEM berupa : • FU stereo • Citra satelit stereo •Data pengukuran lapangan : GPS, Theodolith, EDM, Total Station, Echosounder • Peta topografi • Linier array image b. Struktur Data DEM • Grid
  • 6. Grid atau Lattice menggunakan sebuah bidang segitiga teratur, segiempat, atau bujursangkar atau bentuk siku yang teratur grid. Perbedaan resolusi grid dapat digunakan, pemilihannya biasanya berhubungan dengan ukuran daerah penelitian dan kemampuan fasilitas komputer. Data dapat disimpan dengan berbagai cara, biasanya metode yang digunakan adalah koordinat Z berhubungan dengan rangkaian titik-titik sepanjang profil dengan titik awal dan spasi grid tertentu (Moore et al., 1991).  TIN TIN adalah rangkaian segitiga yang tidak tumpang tindih pada ruang tak beraturan dengan koordinat x, y, dan nilai z yang menyajikan data elevasi. Model TIN disimpan dalam topologi berhubungan antara segitiga dengan segitiga didekatnya, tiap bidang segitiga digabungkan dengan tiga titik segitiga yang dikenal sebagai facet. Titik tak teratur pada TIN biasanya merupakan hasil sampel permukaan titik khusus, seperti lembah, igir, dan perubahan lereng (Mark 1975). • Kontur Kontur dibuat dari digitasi garis kontur yang disimpan dalam format seperti DLGs (Digital Line Graphs koordinat (x, y) sepanjang tiap garis kontur yang menunjukkan elevasi khusus. Kontur paling banyak digunakan untuk menyajikan permukaan bumi dengan simbol garis. 3. Interpolasi Interpolasi adalah proses penentuan dari nilai pendekatan dari variabel f(P) pada titik antara P, bila f(P) merupakan variabel yang mungkin skalar atau vektor yang dibentuk oleh harga f(P1) pada suatu titik P1 dalam ruang yang berdimensi r (Tempfli, 1977). Penentuan nilai suatu besaran berdasarkan besaran lain yang sudah diketahui nilainya, dimana letak dari besaran yang akan ditentukan tersebut di antara besaran yang sudah diketahui. Besaran yang sudah diketahui tersebut disebut sebagai acuan, sedangkan besaran yang ditentukan disebut sebagi besaran antara (intermediate value). Dalam interpolasi hubungan antara titik-titik acuan tersebut didekati dengan menggunakan fungsi yang disebut fungsi interpolasi.
  • 7. 4. Turunan DEM 1. Tampilan 3 Dimensi a. Perspektif 3 Dimensi - (bird’s eye view) Tampilan 3-D juga dapat menghasilkan penyajian permukaan dan informasi terrain. Pada bird’s eye view, azimuth dan attitude (tinggi) pengamat yang berkaitan dengan permukaan dapat ditentukan. Pada gambar 3-D di permukaan, lokasi pengamat dan titik target biasanya ditentukan. b. Tampilan 3D timbul dari atas Drape permukaan membuat tampilan 3-Dimensi layer lain yang memiliki koordinat yang sama dengan TIN. Drape mengenakan titik dan garis. 2. Kontur Kontur (isoline) adalah garis yang menggambarkan satu elevasi konstan pada suatu permukaan. Biasanya kontur digunakan untuk memvisualisasikan elevasi pada peta 2-Dimensi. 3. Kelas Elevasi Hampir sama dengan kontur, tetapi data yang digunakan berupa polygon dengan tampilan gradasi warna untuk perbedaan tinggi. 4. .Profil Profil adalah irisan penampang 2-Dimensi dari suatu permukaan. Berdasarkan profil dapat dipergunakaan untuk analisa morfologi permukaan seperti : kecekungan permukaan, perubahan permukaan, kecembungan permukaan, dan ketinggian maksimum permukaan lokal. 4. Garis penglihatan (line of sight) Garis antara 2 titik yang menunjukkan bagian-bagian dari permukaan sepanjang garis yang tampak (visible) atau tidak tampak (hidden) dari pengamat. 5. Efek bayangan (hillshading)
  • 8. Efek bayangan suatu permukaan berdasarkan harga reflektansi dari features permukaan sekitarnya, sehingga merupakan suatu metode yang sangat berguna untuk mempertajam visualisasi suatu permukaan. Efek bayangan dihasilkan dari intensitas yang berkaitan dengan sumber cahaya yang diberikan. Sumber pencahayaan yang dianggap pada jarak tak berhingga daripada permukaan, dapat diposisikan pada azimuth dan altitude (ketinggian) yang telah ditentukan relatif terhadap permukaan. 6. Kemiringan lereng (slope) Kemiringan lereng adalah suatu permukaan yang mengacu pada perubahan harga-harga z yang melewati suatu daerah permukaan. Dua metode yang paling umum untuk menyatakan kemiringan lereng adalah dengan pengukuran sudut dalam derajat atau dengan persentase. Contohnya, kenaikan 2 meter pada jarak 100 meter dapat dinyatakan sebagai kemiringan 1,15 derajat atau 2 persen. 7. Aspek (aspect) Aspek permukaan adalah arah dari perubahan z yang maksimum ke arah bawah. Aspek dinyatakan dalam derajat positif dari 0 hingga 360, diukur searah jarum jam dari Utara. 8. Analisa volumetrik volume menghitung luas dan ruang volumetrik antara permukaan dan harga datum yang ditetapkan. Volume parsial dapat dihitung dengan mengatur datum 9. Analisa visibilitas Visibility mengidentifikasi pencahayaan (exposure) visual dan melakukan analisa pandangan menyeluruh pada suatu permukaan. Titik-titik pengamatan didefinisikan oleh feature titik dan garis dari satu coverage dan bisa menunjukkan lokasi menara pengamatan di tempat-tempat yang menguntungkan. Visibility mempunyai banyak pilihan atas kontrol parameter-parameter yang diamati: Spot, offseta, offsetb, azimuth1, azimuth2, vert1, vert2, radius1, dan radius2.
  • 9. 10. Titik Terendah (Find Lowest Point) dan Titik tertinggi (Find Highest Point), Pengukuran Jarak (surface length) dan Posisi (Surface Point), Penentuan Jarak dan arah (Geodesy Graphic Tools), Cut/fill, Line of Sight (LOS) 5. Kualitas DEM 1. Ketelitian (accuracy) Ditunjukkan dengan Nilai RMSE, rata-rata absolut, atau standart deviasi 2. Ketelitian dalam erekaman (fidelity) Terkait dengan konsep generalisasi dan resolusi, ditentukan oleh perubahan medan yang tidak mendadak : ukuran grid atau CI, spasi titik dan akurasi planimetris serta breakpoint dan breaklines – perubahan minimum lereng, panjang minimum garis 3. Tingkat kepercayaan (confidence) pengukuran untuk kualitas semantik data 4. Kelengkapan (completeness) tipe kenampakaan yang disajikan : igir, pola drainage, puncak, lubang, permukaan air, dsb. 5. Validitas (validity) Tanggal sumber data, verifikasi data seperti : cek lapangan, perubahan bentuk di lapangan. 6. Tampilan grafis (apperance of graphics), varisasi warna, simbol, dan anotasi 6. Aplikasi DEM 1. Analisis medan Analisis medan meyangkut data ketinggian (topografi) : a. Geomorfologi, secara quantitatif mengukur permukaan medan dan bentuk lahan : Kemiringan lereng, Aspek Kecembungan dan kecekungan lereng & Panjang lereng
  • 10. Hal tersebut penting untuk kerekayasaan yang menayangkut data tinggi : Penggalian : volume, Manajemen lahan : site selection dan proses geomorfologi : erosi, landslide, aliran salju (modelling dan monitoring). b. Hidrologi , meliputi Aliran runoff , estimasi volume reservoir , pemodelan banjir dan sedimentasi, batas DS dan Pola aliran : 90% DAS di New York ditentukan dengan DEM . c. Klasifikasi penggunaan lahan DEM membantu klasifikasi penutup lahan dengan mengkaitkan data kemiringan dan aspek yang dilakukan pada data LANDSAT MSS. Akurasi pengenalan meningkat dari 46% menjadi 75% dengan kombinasi citra LNDSAT MSS dan DEM. Penentuan penutup lahan (jenis tanaman) berdasarkan ketinggian, serta membuat rekayasa pembuatan sawah terasering pada lahan yang berlereng miring sampai curam d. Militer Dari segi militer digunakan sebagai Sistem senjata pertahanan, pendaratan pasukan 2. Koreksi data DEM untuk koreksi citra satelit dan FU karena pengaruh topografi., orthophoto FU, koreksi citra Radar karena pengaruh layover pada medan perbukitan, dan aeromagnetik, grafitasi, serta pengaruh ketinggian pada survey spectrometer. 3. Visualisasi Visualisasi yang baik untuk menggambaran medan dengan pandangan perspektif dan blok diagram. Teknik dapat dengan mengkombinasikan data lain (integrasi dan registrasi SIG). Contoh : visualisasi peta Penutup Lahan dengan peta shadow, colordrape peta-peta tematik. 4. Aplikasi yang digunakan dalam DEM ( Digital Elevation Metode ) antara lain, sbb :  USGS USGS adalah singkatan dari United States Geological Survey (Badan Survei Geologi Amerika Serikat). Para ilmuwan USGS mempelajari lansekap
  • 11. khususnya Amerika Serikat di bidang sumber daya alam, dan bencana yang mengancamnya. Organisasi ini memiliki empat disiplin ilmiah utama, yaitu biologi, geografi, geologi, dan air. USGS adalah organisasi riset pencari data. USGS menggunakan pengolahan data yang berbasis DEM ( Digital Elevation Metode ) . Kegunaan aplikasi usgs adalah dapat mengetahui pemetaan suatu wilayah dengan menggunakan aspek elevasi / ketinggian untuk menentukan daerah dan mengintrepretasikannya ke dalam bentuk kontur dalam peta topografi. 2.2 Penginderaan jauh Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit b. Komponen-Komponen Penginderaan Jauh  Sumber Tenaga Terdiri dari Sistem pasif dan aktif . Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari. Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro. Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Waktu penyinaran, Bentuk permukaan bumi dan Keadaan cuaca.  Sensor dan Wahana Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua yaitu Sensor fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor
  • 12. yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit). Sedangkan Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.  Wahana Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja. c. Perolehan Data Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis : 1. Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi. 2. Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer. d. Manfaat Penginderaan Jauh  Bidang geologi 1. Menentukan struktur geologi dan macamnya. 2. Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik. 3. Pemantauan distribusi sumber daya alam. 4. Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut. 5. Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer. 6. Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasisistem informasi geografi (SIG). e. Program aplikasi yang digunakan dalam penginderaan jauh  Google Earth
  • 13. Salah satu alat yang digunakan adalah Google Earth . Google earth Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dan superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Sejarah Pada awalnya Google Earth dikenal sebagai Earth Viewer, yang diciptakan oleh sebuah perusahaan bernama Keyhole Inc. pada tahun 2004. Di tahun 2005, Earth Viewer diubah namanya menjadi Google Earth dan sudah bisa dioperasikan pada komputer personal yang menggunakan sistem operasi Windows dan MAC. Pada tanggal 12 Juni 2006 Google Earth untuk sistem operasi Linux dirilis. Google Earth versi terbaru untuk saat ini adalah versi 4 (dirilis 8 Januari 2007). Resolusi dan Akurasi Google Earth Kebanyakan area darat dapat ditangkap oleh sistem pencitraan satelit dengan resolusi kira-kira 15m per pixel. Beberapa pusat populasi juga tertangkap oleh sistem pencitraan pesawat (orthophotografi) dengan beberapa pixel per meter. Lautan tertangkap dengan resolusi yang lebih rendah, seperti misalnya beberapa pulau pada Kepulauan Scilly, sebelah barat daya Inggris dapat dilihat dengan resolusi sekitar 500m. Gambar-gambar ini diperoleh dari Terrametrics. Nama-nama tempat dan detail jalanan sangat bervariasi dari tiap-tiap tempat. Kebanyakan nama-nama tesebut dan juga detailnya memiliki keakuratan yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa. Google telah menghasilkan banyak ketidakakuratan dalam pemetaan vektor sejak software original publik dirilis. Sebuah contoh ketidakakuratan Google adalah tidak adanya wilayah Nunavut di Canada, sebuah wilayah yang dibuat pada 1 April 1999. Kesalahan ini dikoreksi pada update data di awal tahun 2006. Update-update terbaru juga meningkatkan coverage dari fotografi udara secara detail. Daerah yang tertutup oleh awan dan bayangan bisa mempersulit penglihatan secara detail di beberapa area darat, termasuk bayangan dari sisi gunung-gunung.
  • 14. Bintang-bintang yang terlihat pada background bukan bintang acak yang diatur oleh Google Earth. Google Earth menggunakan peta bintang asli untuk ditampilkan pada background. MANFAAT Manfaat yang pertama adalah mengetahui seluruh kondisi morfologi dan kontur permukaan bumi secara real , dapat mengetahui keadaan kerak bumi atau lempeng melalui fitur historical imagery yang sudah tersedia dan fitur Earth Seafloor yang dapat diunduh di Earth Gallery , mengetahui topografi beberapa wilayah dan lain sebagainya .
  • 15. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tutorial cara mendownload dan menggunakan aplikasi SRTM 57,13 Berikut langkah-langkanya cara mendownload SRTM 57,13  Pertama yang perlu dilakukan adalah mendownload aplikasinya , data SRTM dapat di download pada : http://www.gistutorial.net/contents/data-srtm/srtm_index.swf , dan http://www.eros.usgs.gov/ .  Pilih salah satu yang mana yang mau di download , saya memilih mendownload pada : http://www.eros.usgs.gov/ , berikut cara downloadnya :  Buka alamat web nya di internet , maka muncul tampilan sebagai berikut  Setelah itu buka tab Find Data , kemudian pilih Earth Explorer.
  • 16.  Kemudian yang anda harus lakukan adalah login, ketentuan mendownload data harus login terlebih dahulu .  Setelah di klik login , masukkan username dan passwordnya. Kemudian muncul tampilan sbb :  Untuk mencari wilayah yang akan didownload cukup ketik nama wilayah di enter search criteria, kemudian akan tampil secara otomatis .
  • 17.  Pada kali ini wilayah nya adalah Manna , Bengkulu selatan . Setelah itu pilih titik batas wilayah yang akan dibuat modelnya , minimal 3 titik saja yang dibutuhkan untuk membuat satu wilayah. Kemudian pilihlah data set guna mencari data yang dicari.  Kemudian akan tampil banyak pilihan yang tersedia untuk SRTM sendiri berada pada kategori digital elevations , lalu klik Result untuk menampilkan hasil pencarian .
  • 18.  Dari pencarian sudah ditemukan data srtm yang mengandung Manna , Bengkulu selatan.  Kemudian download data SRTM sampai selesai .
  • 19. Cara Mengolah data Srtm  Membuka Aplikasi Global Mapper, dan mengklik Open Your Data Files, Pilih data SSTM yang di download tadi.  Untuk Memperkecil wilayah kita dapat menggunakan Google Earth dan Mapsource. Buka Aplikasi Google Earth, Pilih Wilayah yang mau di Crop. Setelahnya pilih Add Poligon dan buatlah Kotak. Kemudian Pada samping klik Kanan pada Unlited Polygon dan Pilih Save.
  • 20.  Buka Aplikasi Mapsource, cari wilayah mau di crop, setelahnya pilih Route Tool, Buatlah batas yang di inginkan, maka akan jadi seperti Gambar. Kemudian Pilih File – Save.  Buka Kembali Global Mapper, Pilih File – Open data file. Pilih data Google Earth dan Mapsource yang kita simpan tadi. Klik pada Open Control Center, Hilangkan Ceklist pada gambar yang kurang tepat untuk Di Crop. Kemudian Pilih Tools –Digitizer-Create new are feature. Buka menu Edit Pilih Select All features with Digitizer Tools.
  • 21.  Pilih menu File- Export elevation grid Format deng format dem. Save. Kemudian Pilih File –unload All. Klik File Lagi, Open Data File yang kita simpan sebelumnya.  Buka Menu file, Pilih Generate Contour  Pilih Countour Bound-Ok
  • 22.  Kemudian pilih Open Control Center-Hilangkan Ceklist pada oke new dem. Dan pilih file –Expor Raster-save  Buka Google Earth, Pilih File-Open dan buak data yang di save terakhir tadi. Maka Akan jadi Seperti Gambar
  • 23. 3.2 Keadaan Geomorfologi disekitar posisi rumah praktikan Fenomena geomorfologi yang terdapat disitu adalah sebagian besarnya bentuk lahan berupa pantai, sungai, dataran . Kondisi tanah nya adalah tanah bergambut yang merupakan hasil/ sisa pembusukan tanaman yang telah busuk atau mati . Oleh sebab itu, kondisi tanah mudah terbakar dan sangat mendukung untuk pertanian & perkebunan, dikarenakan tanah mengandung unsur hara yang tinggi sehingga sangat baik untuk tanaman diakibatkan tanahnya subur . Sehingga mayoritas masyarakat yang hidup disini mengandalkan hasil pertanian dan perkebunan sepert sawit, karet, dan sayuran. Morfologi daerahnya umumnya dijumpai dengan litologi batuan hasil pelapukan sehingga sangat sukar untuk menemui batuan yang fresh atau yang belum mengalami pelapukan . Bahkan sebagian besar telah menjadi soil ( tanah ) , ini disebabkan pengaruh cuaca yang sangat panas dan tingkat pelapukan & pengikisan yang sangat tinggi / kuat . Litologi batuan kebanyakan berasal dari sungai, hasil vulkanik, dan dari pantai yang berpasir. Kondisi Pantai yang airnya agak keruh yang di akibatkan karena ombak yang cukup besar besar yang menyebabkan erosi danpantainya berdekatan dengan muara. Keadaan vegetasi daerah yang cukup panas sebagian besar ditumbuhi tumbuhan perkebunan seperti karet, kelapa, kakao, kopo dan sawit serta sebagian lainnya. Dan di daerah pantai bias di sebut juga Vegetasi pantai Non Mangrove : vegetasi pantai non mangrove banyak ditemukan pada daerah pantai dengan substrat yang didominasi oleh pasir Sehingga dapat dianalogikan bahwa daerah saya yang terletak di Manna, Bengkulu Selatan merupakan daerah alluvial yang tidak terlalu tinggi bias dilihat bahwa konturnya paling tinggi 65 metert dan tingkat pelapukan serta pengikisan yang tinggi diakibatkan dipengaruhi oleh gaya eksogen yang mengontrol wilayah tersebut.
  • 24. V . KESIMPULAN 1. Aplikasi SRTM dapat dimanfaatkan unuk penginderaan jauh , menentukan elevasi / ketinggian serta dapat memetakan suatu wilayah dengan citra satelit 2. Kondisi Geomorfologi di daerah praktikan merupakan bentukan lahan yang mempunyai morfologi dataran alluvia, dataran , pantai dan anak sungai. 3. Keadaan Litologi batuan pada daerah ini merupakan daerah dengan tingkat pelapukan yang tinggi sehingga batuan fresh sulit ditemukan bahkan sebagian besar telah menjadi soil . 4. Daerah disekitar posisi rumah praktikan adalah wilayah tanah yang bergambut dan merupakan modern soil. 5. Vegetasi dari daerah sekitar adalah perkebuna Sawit, kelapa, Kakao dan perkebunan lainnya. Dan merupakan Vegetasi pantai Non Mangrove : vegetasi pantai non mangrove umumnya banyak ditemukan pada daerah pantai dengan substrat yang didominasi oleh pasir