SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
sumber data
DTM (Data Terain Model)
Nama kelompok NIM
• Karolus Se Sare 1925022
• Denilson Correia Mesquita 1925019
• Takdir Mariano Lamanepa 1925039
• Ignasius Septian Mantur 1925087
• Muhammad akhbar aditya 1825064
DTM ( Digital Terrain Model )
bentuk digital dari terrain (permukaan
tanah, tidak termasuk objek diatasnya)
DTM menampilkan data yang lebih
lengkap dari DEM. DTM digambarkan
sebagai tiga representasi dimensi
permukaan medan yang terdiri dari X,Y,
Z koordinat disimpan dalam bentuk
digital yang tidak hanya mencakup
ketinggian dan elevasi unsur – unsur
geografis lainnya dan fitur alami seperti
sungai, jalur punggungan, dll
SUMBER DATA
DTM
• survey terestris
• fotogrametri/
foto udara
• remote sensing
• digitasi
• survey
Bathimetri
• Survey
Terestris
sumber data DTM
Pengukuran terestris merupakan salah satu metode
pemetaan untuk menggambarkan permukaan bumi.
Metode pemetaan secara terestris dilakukan
berdasarkan berdasarkan pengukuran pengukuran
dan pengamatan pengamatan yang seluruh seluruh
kegiatannya kegiatannya dilakukan dilakukan diatas
permukaan permukaan bumi secara langsung.
Dalam praktiknya, survey pemetaan terestris ini
dilakukan dengan mengambil data dengan cara
melakukan survey lapangan untuk memperoleh titik –
titik berupa koordinat titik X, Y dan Z. Yang mana,
hasilnya nanti akan membentuk kontur dan data
topografi lainnya. Beberapa pengukuran yang
dilakukan dalam survey pengamatan terrestris antara
lain sebagai berikut :
• Pengukuran poligon atau kring
• Pengukuran posisi planimetris
• Pengukuran detail situasi
• Pengukuran ketinggian
alat alat yng digunakan dalam survey terestris
Survei terestris bertujuan untuk mengukur posisi suatu objek di
permukaan bumi, survei topografi terestris mengidentifikasi dan
memetakan profil permukaan tanah beserta kenampakan yang ada di
atas permukaan tanah, dan survei kadastral mewujudkan kepastian
objek dan subjek pemegang hak atas tanah yang sah sesuai ketentuan
perundang
• Fotogrametri
/fotoudara
sumber data DTM
Fotogrametri adalah suatu seni, pengetahuan dan
teknologi untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan di
sekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan
atau pengukuran dan interpretasi citra fotografis atau
rekaman gambar gelombang elektromagnetik.
Vertikal, Agak condong, sangat
condong
klasifikasi foto udara berdasarkan sudut
liputan
dan sumbu kamera
Hasil Pemetaan Foto Udara
Selain orthophoto, Jasa survei fotogrametri menggunakan UAV kami dapat menghasikan produk
lain, seperti pembuatan surface model (DTM/DSM/DFM) dan peta kontur. DTM adalah bentuk
permukaan tanah tanpa objek diatasnya. sedangkan DSM adalah bentuk permukaan bumi
beserta seluruh objek diatasnya. Seringkali survey fotogrametri ini dapat digunakan sebagai alat
visualisasi untuk menggambarkan kondisi suatu wilayah pekerjaan yang akan dikerjakan
(perencanaan awal) dan dapat juga dimanfaatkan untuk monitoring kemajuan suatu proyek
• remote
sensing
sumber data DTM
remote sensing atau penginderaan jarak jauh merupakan suatu
pengukuran atau akuisisi data suatu objek ataupun fenomena
oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak
dengan objek tersebut atau dikatakan dari jarak jauh. Seperti
misalnya yakni seperti dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit
dan juga kapal. Adapun contoh dari sistem penginderaan jarak
jauh ini yakni satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor
janin dengan bantuan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang
melakukan pemantauan planet dari orbit.
Prinsip perekaman oleh sensor dalam pengambilan
data melalui metodepenginderaan jauh dilakukan
berdasarkan perbedaan daya reflektansienergi
elektromagnetik masing-masing objek di permukaan
bumi. Dayareflektansi yang brbeda-beda oleh sensor
akan direkam dan didefinisikan
sebagai objek yang berbeda yang dipresentasikan
dalam sebuah citra.
Komponen dalam Penginderaan Jarak Jauh
1. Sumber Tenaga
Sumber tenaga di sini terdiri dari sistem pasif yang menggunakan
sinar matahari dan sistem aktif yang menggunakan tenaga
buatan seperti misalnya gelombang mikro..
2. Atmosfer
Dalam sistem penginderaan jarak jauh, komponen atmosfer
menjadi bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai
bumi.
3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek
Mengenai interaksi antara tenaga dan objek bisa dilihat dari rona
yang dihasilkan oleh foto udara.
4. Sensor dan Wahana
Untuk sensor sendiri menjadi alat pemantau yang dipasang pada
wahana, baik itu di pesawat maupun satelit.
5. Perolehan Data
Umumnya, ada dua jenis data yang nantinya akan didapatkan
dari sistem penginderaan jarak jauh ini. Kedua data tersebut yakni
berupa data manual yang diperoleh melalui interpretasi citra dan
data numerik (digital)
6. Pengguna Data
Komponen terakhir dalam penginderaan jarak jauh yakni
pengguna data (orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil
pengindraan jarak jauh).
Penginderaan jauh mempunyai penerapan yang luas
di berbagai bidang:
Aplikasi pesisir: Memantau perubahan garis pantai,
melacak transportasi sedimen, dan memetakan fitur
pantai. Data dapat digunakan untuk pemetaan
pantai dan pencegahan erosi.
Aplikasi laut: Pantau sirkulasi laut dan sistem
arusnya, ukur suhu laut dan ketinggian gelombang,
serta lacak es laut. Data dapat digunakan untuk
lebih memahami lautan dan cara terbaik mengelola
sumber daya laut.
Penilaian bahaya: Lacak badai, gempa bumi, erosi,
dan banjir. Data dapat digunakan untuk menilai
dampak bencana alam dan menciptakan strategi
kesiapsiagaan yang akan digunakan sebelum dan
sesudah peristiwa berbahaya.
Pengelolaan sumber daya alam: Memantau
penggunaan lahan, memetakan lahan basah, dan
memetakan habitat satwa liar. Data dapat
digunakan untuk meminimalkan kerusakan
lingkungan akibat pertumbuhan perkotaan dan
membantu memutuskan cara terbaik untuk
melindungi sumber daya alam
• Digitasi
sumber data DTM
• Digitasi merupakan proses penggambaran peta yang dalam hal
ini dilakukan secara on-screen pada layar monitor.
• Proses digitasi akan menghasilkan sebuah data vektor yang
nantinya akan menjadi peta digital.
• Digitasi dapat dilakukan pada sebuah shapefile
• Pada bab ini dibahas mengenai digitasi pada shapefile bertipe
titik, polygon, dan garis.
Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi
beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:
-Data Image Raster
a. Peta Analog (Hard Data)
Adalah sumber data peta yang digunakan
untuk digitasi secara manual menggunakan
alat tambahan yaitu meja digitasi. Contoh data
ini adalah: atlas atau peta (bentuk kertas).
b. Image Remote Sensing (Soft Data) adalah
data yang didapat dari pencitraan jarak jauh
seperti citraan satelit dan Citraan Udara.
c. Image Scanning (Soft Data)adalah data
Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas
atau peta analog lainnya.
• vektor adalah data yang menggunakan titik atau simpul
berurutan untuk merepresentasikan data.
Setiap simpul berisi dua koordinat yakni x dan ay. Dengan demikian,
apabila merujuk pada pengertian di atas, batas wilayah provinsi,
fitur linier, jalan dan sungai adalah contoh data vektor.
Lebih teknisnya lagi, data vektor adalah data spasial yang selain
menggunakan simpul dan titik, juga menggunakan garis dan
poligon atau area.
Dengan demikian, data vektor dapat dibedakan dalam tiga bagian
yakni data vektor titik, data vektor garis dan data vektor poligon.
data raster adalah data yang tersimpan pada kotak persegi
empat atau grid, yang disebut dengan sel, sehingga
ruangnya terlihat teratur.
Ada banyak contoh dari data raster ini mulai dari foto digital
atau foto satelit dari suatu permukaan atau wilayah yang
muncul dalam peta.
Hasil gambarnya sendiri ditampilkan dalam standar warna
RGB (Red, Green dan Blue) dengan struktur bagian dalam
gambar terbentuk dari pixel atau picture element.
• Survey
Bathimetri
Survey bathimetri adalah survey pemetaan untuk mengetahui topografi
dasar perairan dengan metode pemeruman menggunakan gelombang
suara dengan alat ukur berupa Echosounder. Sistem penentuan posisi
horisontal dilaut yang digunakan adalah sistem penentuan posisi
berbasis satelit dengan metode Real Time Kinematic Differential
Positioning menggunakan base atau titik referensi yang telah dibuat
sebelumnya (BM). Penentuan posisi pada survey batimetri terbagi
menjadi dua, penentuan posisi horisontal menggunakan Receiver GNSS
dan terikat pada sisitem koordinat base, sedangkan penentuan posisi
vertikal dari hasil pemeruman didapatkan jarak dasar permukaan
terhadap Transducer.
sumber data DTM
Digital Terrain Model (DTM) dengan metode survei bathimetri digunakan untuk menggambarkan bentuk dan
elevasi dasar laut atau permukaan bawah air. Metode ini sangat penting dalam survei laut, peta navigasi laut,
penelitian geologi laut, pemodelan ekosistem bawah air, dan kegiatan lain yang melibatkan perairan.
Contoh langkah-langkah umum dalam menciptakan DTM dengan Metode Survey Bathimetri:
• Penggunaan Echosounder: Echosounder adalah alat yang digunakan dalam survei bathimetri
untuk mengukur kedalaman air. Alat ini mengirimkan sinyal suara ke dasar laut dan mengukur
waktu yang dibutuhkan untuk sinyal itu kembali, yang kemudian digunakan untuk menghitung
kedalaman.
• Pengukuran Dalam Perairan: Kapal survei dilengkapi dengan echosounder yang digunakan untuk
mengukur kedalaman air di berbagai lokasi di perairan yang dipelajari.
• Pengolahan Data: Data kedalaman yang diperoleh dari echosounder kemudian diproses untuk
menghasilkan DTM. Proses ini melibatkan pembersihan data, penghapusan noise, interpolasi, dan
pemulusan untuk menghasilkan representasi digital yang akurat dari dasar laut.
• Integrasi Data Laut dan Darat: Dalam survei yang melibatkan perairan dan daratan, data
bathimetri harus diintegrasi dengan data topografi darat untuk menciptakan DTM yang
komprehensif.
• Validasi dan Koreksi: Data DTM kemudian divalidasi dan diperiksa untuk memastikan akurasi.
Kesalahan atau anomali dalam data dapat diperbaiki atau dikoreksi sesuai kebutuhan.
contoh pengambilan data
contoh peta
batimetri
terestrial laser
scanner(TLS)
sumber data DTM
Menurut Lichti, dkk (2005) bahwa Terrestrial Laser
Scanner (TLS) merupakan suatu peralatan
penangkapan gambar (image) aktif yang secara cepat
dapat memperoleh kumpulan dari titik–titik tiga
dimensi dari suatu objek maupun permukaan.
Terrestrial Laser Scanning adalah teknologi survei dan
pemetaan dengan prinsip kerjanya adalah laser
ditembakkan dari alat dan dipantulkan kembali oleh
permukaan maupun target ke alat. Intensitas dan
waktu yang dibutuhkan oleh laser untuk memantul
kembali ke alat akan dihitung untuk kemudian
dianalisis dan diolah sehingga didapatkan point cloud
yang selanjutnya dapat dimodelkan menjadi 3D.
konsep
pengukuran TLS
Klasifikasi TLS
1. Statik TLS
Statik TLS merupakan jenis akuisisi objek topografi pada area disekeliling
instrumenyang ditempatkan pada posisi tetap. Instrumen ini bekerja dengan
cara mengukur jarakmiring, sudut horizontal, sudut vertikal suatu objek
secara simultan dan otomatis.Sebelum proses pemindaian, umumnya
perubahan sudut horizontal dan vertikal dapatdiatur sesuai dengan sampling
yang diinginkan dalam sisitem koordinat polar
statik TLS dapat diklasifikasikan menjadi 3
jenis yaitu
Klasifikasi TLS berdasarkan sudut cakupan pemindaian
a) Panoramic scanner (a), jenis ini memindai jarak dan sudut yang mencakup
360derajat pada bidang horizontal dan 180 derajat pada bidang vertikal. Sehinggaarea
yang tercover adalah serluruh objek disekitar instrumen kecuali, bagian bawah tempat
berdiri instrumen.
b) Hybrid scanners (b), jenis ini mencakup 360 derjat pada bidang horizontal,sedangkan
untuk bidang vertikal dibatasi hanya 50 sampai 60 derajat
c) Camera scanner (c)
, memindai jarak dan sudut cakupan bidang horizontal danvertikal yang terendah yaitu
40 bidang horizontal dan 40 derajat bidang vertikal,sama dengan cakupan kamera
fotografi
Klasifikasi
TLS
Apabla diklasifikasin berdasarkan jarak jangkauan objek yang dapat
direkam, TLSdapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu
a)Short range
, dengan jangkauan 50-100m
Contoh produk TLS dengan jangkauan dekat,
(a) Zoller + Frohlich, (b)Faro, dan (c) Basis Software
Inc
b) Medium range, dengan jangkauan 150-
350m
c) Long range, dengan jangkauan hingga 1000m
Contoh produk TLS dengan jangkauan jauh, (a)
Opech, (b) Riegl, dan
(c) I-SiTE
2.Dinamik TLS
Dinamik TLS merupakan instrumen akuisisi objek topografi pada area disekeliling instrumen yang
ditempatkan pada platform yang bergerak. Dinamik TLS sebagai bagian dari mobil mapping
system memerlukan GPS/IMU sebagai komponen utama untuk memperoleh koordinat titik-titik
sampel yang tergeoreferensi. sekarang telah dikombinasikan dengan video dan foto digital
bergeoreferensiyang juga dikumpulkan selama proses akuisisi data.
Registrasi data TLS merupakan proses penggabungan data hasil perekaman yang didapat dari beberapa
scanworld (titik berdiri alat) sehingga terletak dalam satu sistem koordinat . Metode registrasi yang
digunakan dalam pengolahan TLS dalam penelitian ini adalah Multi Station Adjustment. Prinsip dasar dari
metode ini adalah penggabungan data dari dua atau lebih posisi (scanworld) terhadap titik ̶ titik data yang
secara otomatis akan menemukan titik ̶ titik data yang sama berdasarkan titik terdekat menggunakan
proses adjustment.
Registrasi Data TLS
1. Metode target to target
Pada metode target to target titik ikat yang digunakan untuk registrasi adalah titik target yang dipasang
disekitar objek dan diidentifikasi . Target berbentuk beraneka ragam ada yang berbentuk target bola yang mana
bahannya terbuat dari bahan khusus kemudian target lainnya berupa target planar hitam putih atau planar yang
berwarna biru putih. Target diletakkan secara merata dari berbagai posisi atau diletakkan pada cakupan
scanner yang bisa terlihat dari berbagai arah tempat berdiri scanner. Kemudian dilakukan identifikasi untuk titik
target tersebut.
Registrasi Data TLS
2. Metode cloud to cloud
Metode cloud to cloud,digunakan untuk registrasi didapat dari titik – titik objek hasil perekaman sehingga pada
saat perekaman target tidak perlu pemasangan target. Syarat agar scanworld dapat diregistrasi, maka antar
scanworld harus memiliki pertampalan minimum sebesar 20 % dari daerah yang direkam. Kelebihan metode
cloud to cloud adalah apabila hasil registrasi memiliki ketelitian yang kurang maka data diulang lagi dengan
menggunakan titik ikat yang lain tanpa harus melakukan pengukuran kembali.
3. Metode kombinasi antara metode Clouds to Clouds dengan Target to Target.
Metode kombinasi antara metode Clouds to Clouds dengan Target to Target, yaitu suatu metode dengan proses
registrasi yang dilakukan secara kombinasi yaitu antara cloud to cloud dengan target to target. Sehingga untuk
kualitas hasil registrasi dan ukurannya untuk metode ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan cloud to
cloud maupun target to target.
Light Detection and Ranging
(LiDAR)
LiDAR adalah perangkat atau sistem yang sering digunakan
pada kegiatansurvei, pengukuran, atau pengamatan yang
menggunakan teknik atau metode penginderaan jauh (remote
sensing) aktif dengan cahaya (optis) dalam bentuk pulsa-pulsa
sinar laser untuk mengukur jarak terhadap objek-objek
permukaan bumi dengan kerapatan atau akurasi yang tinggi.
Sistem LiDAR merupakan hasil integrasi dari beberapa
komponen diantaranya Laser, Global Positioning System (GPS)
dan InertialNavigation System (INS) serta kamera.
sumber data DTM
konsep pengukuran LIDAR
Lewat drone survey LIDAR, sistem dan sensor akan mengirimkan ribuan cahaya laser pulse ke tanah.
Ketika setiap laser pulse memantul dari targetnya dan dikembalikan ke sensor, teknologi LIDAR
mapping akan mencatat setiap posisi dan pointclouds yang akan dipantulkan kembali. Sensor lidar
akan meerkat pointclouds tersebut, terrasuk mengkuur jarak diantara pointclouds yang akan
memberikan output berupa informasi koordinat XYZ, secara tepat pada setiap titik dalam bentik 3D.
Oleh karena itu, sistem ini dan produk turunannya disebut dengan Light Detection and Ranging
(“LIDAR”)
MODELLING (“DTM”) YANG DIHASILKAN DENGAN DRONE SURVEY GRADE
LIDAR
1. Sensor LiDAR
Sensor LiDAR berfungsi sebagai pemancar sinar laser ke objek dan
merekam kembali setelah mengenai objek. Sensor laser memiliki
beberapa karakteristik yang dapat dibedakan dari kekuatan sinar
laser yang dipancarkan, cakupan dari pancaran sinar gelombang
laser, dan jumlah sinar laser yang dihasilkan per detik.
2. Global Positioning System (GPS)
Metode penentuan posisi GPS yang digunakan dalam sistem
LiDAR adalah diferensial kinematik. Posisi wahana terbang selalu
bergerak dan berubah-ubah dengan cepat ketika akuisisi data,
maka dilakukan penentuan posisi GPS dengan metode kinematik
untuk mendapatkan posisi dengan ketelitian yang tingg
Metode diferensial kinematik memerlukan dua buah receiver GPS.
Satu receiver diletakkan pada sebuah titik yang telah diketahui
koordinatnya di permukaan tanah yang berfungsi sebagai base
(stasiun referensi), sedangkan receiver yang lain diletakkan pada
wahana terbang sebagai roving receiver.
komponen
LIDAR
komponen
LIDAR
3. Inertial Measuring Unit (IMU)
Inertial Measuring Unit (IMU adalah salah satu komponen dalam
sistem LiDAR. IMU berfungsi sebagai instrumen yang mendeteksi
pergeseran rotasi dari wahana terbang terhadap sumbu-sumbu
sistem terbang. Sistem tersebut dapat mengukur sudut
perubahan berupa attitude wahana terbang (pitch, roll, dan
yaw) terhadap sumbu-sumbu terbang.
4. Kamera Digital
Kamera dalam sistem LiDAR berfungsi untuk menghasilkan foto dari
area pengukuran LiDAR. Foto tersebut dapat ditumpang tindihkan
(overlay) dengan data X, Y, Z hasil pengukuran LiDAR. Informasi ini
digunakan ketika operator melakukan post processing data LiDAR
Data point cloud dapat digunakan untuk membuat model tiga dimensi permukaan bumi (3D), seperti digital elevation model
(DEM), digital surface model (DSM), dan normalized digital surface model (NDSM). Namun, sebelumnya point cloud harus
diklasifikasikan menjadi ground point dan non-ground point terlebih dahulu. Ground point adalah point cloud yang membentuk
permukaan bumi, tanpa objek-objek diatasnya seperti vegetasi, rumah, dll. Sedangkan non-ground point adalah point cloud yang
membentuk objek-objek diatas permukaan bumi, seperti vegetasi, rumah, dll. Ground point ini akan digunakan untuk membuat
DEM, sedangkan non-ground point akan digunakan untuk membentuk DSM dan NDSM. Selain itu, DEM yang dihasilkan pun dapat
digunakan lagi untuk membuat garis kontur.
output
LIDAR
pemanfataan LIDAR
: Pemetaan Kawasan Hutan,Survei Pertambangan,Pemantauan Tanah Longsor, Pemodelan Banjir dll

More Related Content

Similar to Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx

DEM Extraction From Stereo Imagery
DEM Extraction From Stereo Imagery DEM Extraction From Stereo Imagery
DEM Extraction From Stereo Imagery bramantiyo marjuki
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanZia Ul Maksum
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxELLYAMUTHIARAMADHANI
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkj
Penginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkjPenginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkj
Penginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkjjhon530632
 
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016hadiarnowo
 
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxSURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxYudantoEkoPrabowo
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Luhur Moekti Prayogo
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRetno Pratiwi
 
12396798.ppt
12396798.ppt12396798.ppt
12396798.pptbaya13
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...bramantiyo marjuki
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaRetno Pratiwi
 

Similar to Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx (20)

DEM Extraction From Stereo Imagery
DEM Extraction From Stereo Imagery DEM Extraction From Stereo Imagery
DEM Extraction From Stereo Imagery
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
Makalah geomatika
Makalah geomatika Makalah geomatika
Makalah geomatika
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
A
AA
A
 
Penginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkj
Penginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkjPenginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkj
Penginderaan Jauh Sistem infotkjhghfgdgklkj
 
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
Bahan tayang pemetaan tematik-ddrtp 2016
 
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptxSURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
SURVEY PEMETAAN UNTUK PERENCANAAN JALAN RAYA.pptx
 
Jl
JlJl
Jl
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Pengindraan jauh
Pengindraan jauhPengindraan jauh
Pengindraan jauh
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 
PROSES SIG
PROSES SIGPROSES SIG
PROSES SIG
 
Ringkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelitRingkasan spesifikasi satelit
Ringkasan spesifikasi satelit
 
12396798.ppt
12396798.ppt12396798.ppt
12396798.ppt
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Teknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinyaTeknologi lidar dan aplikasinya
Teknologi lidar dan aplikasinya
 

Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx

  • 1. sumber data DTM (Data Terain Model) Nama kelompok NIM • Karolus Se Sare 1925022 • Denilson Correia Mesquita 1925019 • Takdir Mariano Lamanepa 1925039 • Ignasius Septian Mantur 1925087 • Muhammad akhbar aditya 1825064
  • 2. DTM ( Digital Terrain Model ) bentuk digital dari terrain (permukaan tanah, tidak termasuk objek diatasnya) DTM menampilkan data yang lebih lengkap dari DEM. DTM digambarkan sebagai tiga representasi dimensi permukaan medan yang terdiri dari X,Y, Z koordinat disimpan dalam bentuk digital yang tidak hanya mencakup ketinggian dan elevasi unsur – unsur geografis lainnya dan fitur alami seperti sungai, jalur punggungan, dll SUMBER DATA DTM • survey terestris • fotogrametri/ foto udara • remote sensing • digitasi • survey Bathimetri
  • 3. • Survey Terestris sumber data DTM Pengukuran terestris merupakan salah satu metode pemetaan untuk menggambarkan permukaan bumi. Metode pemetaan secara terestris dilakukan berdasarkan berdasarkan pengukuran pengukuran dan pengamatan pengamatan yang seluruh seluruh kegiatannya kegiatannya dilakukan dilakukan diatas permukaan permukaan bumi secara langsung. Dalam praktiknya, survey pemetaan terestris ini dilakukan dengan mengambil data dengan cara melakukan survey lapangan untuk memperoleh titik – titik berupa koordinat titik X, Y dan Z. Yang mana, hasilnya nanti akan membentuk kontur dan data topografi lainnya. Beberapa pengukuran yang dilakukan dalam survey pengamatan terrestris antara lain sebagai berikut : • Pengukuran poligon atau kring • Pengukuran posisi planimetris • Pengukuran detail situasi • Pengukuran ketinggian
  • 4. alat alat yng digunakan dalam survey terestris Survei terestris bertujuan untuk mengukur posisi suatu objek di permukaan bumi, survei topografi terestris mengidentifikasi dan memetakan profil permukaan tanah beserta kenampakan yang ada di atas permukaan tanah, dan survei kadastral mewujudkan kepastian objek dan subjek pemegang hak atas tanah yang sah sesuai ketentuan perundang
  • 5. • Fotogrametri /fotoudara sumber data DTM Fotogrametri adalah suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan di sekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan atau pengukuran dan interpretasi citra fotografis atau rekaman gambar gelombang elektromagnetik.
  • 6. Vertikal, Agak condong, sangat condong klasifikasi foto udara berdasarkan sudut liputan dan sumbu kamera
  • 7. Hasil Pemetaan Foto Udara Selain orthophoto, Jasa survei fotogrametri menggunakan UAV kami dapat menghasikan produk lain, seperti pembuatan surface model (DTM/DSM/DFM) dan peta kontur. DTM adalah bentuk permukaan tanah tanpa objek diatasnya. sedangkan DSM adalah bentuk permukaan bumi beserta seluruh objek diatasnya. Seringkali survey fotogrametri ini dapat digunakan sebagai alat visualisasi untuk menggambarkan kondisi suatu wilayah pekerjaan yang akan dikerjakan (perencanaan awal) dan dapat juga dimanfaatkan untuk monitoring kemajuan suatu proyek
  • 8. • remote sensing sumber data DTM remote sensing atau penginderaan jarak jauh merupakan suatu pengukuran atau akuisisi data suatu objek ataupun fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau dikatakan dari jarak jauh. Seperti misalnya yakni seperti dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit dan juga kapal. Adapun contoh dari sistem penginderaan jarak jauh ini yakni satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan bantuan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang melakukan pemantauan planet dari orbit. Prinsip perekaman oleh sensor dalam pengambilan data melalui metodepenginderaan jauh dilakukan berdasarkan perbedaan daya reflektansienergi elektromagnetik masing-masing objek di permukaan bumi. Dayareflektansi yang brbeda-beda oleh sensor akan direkam dan didefinisikan sebagai objek yang berbeda yang dipresentasikan dalam sebuah citra.
  • 9. Komponen dalam Penginderaan Jarak Jauh 1. Sumber Tenaga Sumber tenaga di sini terdiri dari sistem pasif yang menggunakan sinar matahari dan sistem aktif yang menggunakan tenaga buatan seperti misalnya gelombang mikro.. 2. Atmosfer Dalam sistem penginderaan jarak jauh, komponen atmosfer menjadi bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. 3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek Mengenai interaksi antara tenaga dan objek bisa dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. 4. Sensor dan Wahana Untuk sensor sendiri menjadi alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik itu di pesawat maupun satelit. 5. Perolehan Data Umumnya, ada dua jenis data yang nantinya akan didapatkan dari sistem penginderaan jarak jauh ini. Kedua data tersebut yakni berupa data manual yang diperoleh melalui interpretasi citra dan data numerik (digital) 6. Pengguna Data Komponen terakhir dalam penginderaan jarak jauh yakni pengguna data (orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil pengindraan jarak jauh). Penginderaan jauh mempunyai penerapan yang luas di berbagai bidang: Aplikasi pesisir: Memantau perubahan garis pantai, melacak transportasi sedimen, dan memetakan fitur pantai. Data dapat digunakan untuk pemetaan pantai dan pencegahan erosi. Aplikasi laut: Pantau sirkulasi laut dan sistem arusnya, ukur suhu laut dan ketinggian gelombang, serta lacak es laut. Data dapat digunakan untuk lebih memahami lautan dan cara terbaik mengelola sumber daya laut. Penilaian bahaya: Lacak badai, gempa bumi, erosi, dan banjir. Data dapat digunakan untuk menilai dampak bencana alam dan menciptakan strategi kesiapsiagaan yang akan digunakan sebelum dan sesudah peristiwa berbahaya. Pengelolaan sumber daya alam: Memantau penggunaan lahan, memetakan lahan basah, dan memetakan habitat satwa liar. Data dapat digunakan untuk meminimalkan kerusakan lingkungan akibat pertumbuhan perkotaan dan membantu memutuskan cara terbaik untuk melindungi sumber daya alam
  • 10. • Digitasi sumber data DTM • Digitasi merupakan proses penggambaran peta yang dalam hal ini dilakukan secara on-screen pada layar monitor. • Proses digitasi akan menghasilkan sebuah data vektor yang nantinya akan menjadi peta digital. • Digitasi dapat dilakukan pada sebuah shapefile • Pada bab ini dibahas mengenai digitasi pada shapefile bertipe titik, polygon, dan garis. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut: -Data Image Raster a. Peta Analog (Hard Data) Adalah sumber data peta yang digunakan untuk digitasi secara manual menggunakan alat tambahan yaitu meja digitasi. Contoh data ini adalah: atlas atau peta (bentuk kertas). b. Image Remote Sensing (Soft Data) adalah data yang didapat dari pencitraan jarak jauh seperti citraan satelit dan Citraan Udara. c. Image Scanning (Soft Data)adalah data Scan/ Cetak berbentuk file raster dari Atlas atau peta analog lainnya.
  • 11. • vektor adalah data yang menggunakan titik atau simpul berurutan untuk merepresentasikan data. Setiap simpul berisi dua koordinat yakni x dan ay. Dengan demikian, apabila merujuk pada pengertian di atas, batas wilayah provinsi, fitur linier, jalan dan sungai adalah contoh data vektor. Lebih teknisnya lagi, data vektor adalah data spasial yang selain menggunakan simpul dan titik, juga menggunakan garis dan poligon atau area. Dengan demikian, data vektor dapat dibedakan dalam tiga bagian yakni data vektor titik, data vektor garis dan data vektor poligon. data raster adalah data yang tersimpan pada kotak persegi empat atau grid, yang disebut dengan sel, sehingga ruangnya terlihat teratur. Ada banyak contoh dari data raster ini mulai dari foto digital atau foto satelit dari suatu permukaan atau wilayah yang muncul dalam peta. Hasil gambarnya sendiri ditampilkan dalam standar warna RGB (Red, Green dan Blue) dengan struktur bagian dalam gambar terbentuk dari pixel atau picture element.
  • 12. • Survey Bathimetri Survey bathimetri adalah survey pemetaan untuk mengetahui topografi dasar perairan dengan metode pemeruman menggunakan gelombang suara dengan alat ukur berupa Echosounder. Sistem penentuan posisi horisontal dilaut yang digunakan adalah sistem penentuan posisi berbasis satelit dengan metode Real Time Kinematic Differential Positioning menggunakan base atau titik referensi yang telah dibuat sebelumnya (BM). Penentuan posisi pada survey batimetri terbagi menjadi dua, penentuan posisi horisontal menggunakan Receiver GNSS dan terikat pada sisitem koordinat base, sedangkan penentuan posisi vertikal dari hasil pemeruman didapatkan jarak dasar permukaan terhadap Transducer. sumber data DTM
  • 13. Digital Terrain Model (DTM) dengan metode survei bathimetri digunakan untuk menggambarkan bentuk dan elevasi dasar laut atau permukaan bawah air. Metode ini sangat penting dalam survei laut, peta navigasi laut, penelitian geologi laut, pemodelan ekosistem bawah air, dan kegiatan lain yang melibatkan perairan. Contoh langkah-langkah umum dalam menciptakan DTM dengan Metode Survey Bathimetri: • Penggunaan Echosounder: Echosounder adalah alat yang digunakan dalam survei bathimetri untuk mengukur kedalaman air. Alat ini mengirimkan sinyal suara ke dasar laut dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk sinyal itu kembali, yang kemudian digunakan untuk menghitung kedalaman. • Pengukuran Dalam Perairan: Kapal survei dilengkapi dengan echosounder yang digunakan untuk mengukur kedalaman air di berbagai lokasi di perairan yang dipelajari. • Pengolahan Data: Data kedalaman yang diperoleh dari echosounder kemudian diproses untuk menghasilkan DTM. Proses ini melibatkan pembersihan data, penghapusan noise, interpolasi, dan pemulusan untuk menghasilkan representasi digital yang akurat dari dasar laut. • Integrasi Data Laut dan Darat: Dalam survei yang melibatkan perairan dan daratan, data bathimetri harus diintegrasi dengan data topografi darat untuk menciptakan DTM yang komprehensif. • Validasi dan Koreksi: Data DTM kemudian divalidasi dan diperiksa untuk memastikan akurasi. Kesalahan atau anomali dalam data dapat diperbaiki atau dikoreksi sesuai kebutuhan.
  • 15. terestrial laser scanner(TLS) sumber data DTM Menurut Lichti, dkk (2005) bahwa Terrestrial Laser Scanner (TLS) merupakan suatu peralatan penangkapan gambar (image) aktif yang secara cepat dapat memperoleh kumpulan dari titik–titik tiga dimensi dari suatu objek maupun permukaan. Terrestrial Laser Scanning adalah teknologi survei dan pemetaan dengan prinsip kerjanya adalah laser ditembakkan dari alat dan dipantulkan kembali oleh permukaan maupun target ke alat. Intensitas dan waktu yang dibutuhkan oleh laser untuk memantul kembali ke alat akan dihitung untuk kemudian dianalisis dan diolah sehingga didapatkan point cloud yang selanjutnya dapat dimodelkan menjadi 3D. konsep pengukuran TLS
  • 16. Klasifikasi TLS 1. Statik TLS Statik TLS merupakan jenis akuisisi objek topografi pada area disekeliling instrumenyang ditempatkan pada posisi tetap. Instrumen ini bekerja dengan cara mengukur jarakmiring, sudut horizontal, sudut vertikal suatu objek secara simultan dan otomatis.Sebelum proses pemindaian, umumnya perubahan sudut horizontal dan vertikal dapatdiatur sesuai dengan sampling yang diinginkan dalam sisitem koordinat polar statik TLS dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu Klasifikasi TLS berdasarkan sudut cakupan pemindaian a) Panoramic scanner (a), jenis ini memindai jarak dan sudut yang mencakup 360derajat pada bidang horizontal dan 180 derajat pada bidang vertikal. Sehinggaarea yang tercover adalah serluruh objek disekitar instrumen kecuali, bagian bawah tempat berdiri instrumen. b) Hybrid scanners (b), jenis ini mencakup 360 derjat pada bidang horizontal,sedangkan untuk bidang vertikal dibatasi hanya 50 sampai 60 derajat c) Camera scanner (c) , memindai jarak dan sudut cakupan bidang horizontal danvertikal yang terendah yaitu 40 bidang horizontal dan 40 derajat bidang vertikal,sama dengan cakupan kamera fotografi
  • 17. Klasifikasi TLS Apabla diklasifikasin berdasarkan jarak jangkauan objek yang dapat direkam, TLSdapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu a)Short range , dengan jangkauan 50-100m Contoh produk TLS dengan jangkauan dekat, (a) Zoller + Frohlich, (b)Faro, dan (c) Basis Software Inc b) Medium range, dengan jangkauan 150- 350m c) Long range, dengan jangkauan hingga 1000m Contoh produk TLS dengan jangkauan jauh, (a) Opech, (b) Riegl, dan (c) I-SiTE 2.Dinamik TLS Dinamik TLS merupakan instrumen akuisisi objek topografi pada area disekeliling instrumen yang ditempatkan pada platform yang bergerak. Dinamik TLS sebagai bagian dari mobil mapping system memerlukan GPS/IMU sebagai komponen utama untuk memperoleh koordinat titik-titik sampel yang tergeoreferensi. sekarang telah dikombinasikan dengan video dan foto digital bergeoreferensiyang juga dikumpulkan selama proses akuisisi data.
  • 18. Registrasi data TLS merupakan proses penggabungan data hasil perekaman yang didapat dari beberapa scanworld (titik berdiri alat) sehingga terletak dalam satu sistem koordinat . Metode registrasi yang digunakan dalam pengolahan TLS dalam penelitian ini adalah Multi Station Adjustment. Prinsip dasar dari metode ini adalah penggabungan data dari dua atau lebih posisi (scanworld) terhadap titik ̶ titik data yang secara otomatis akan menemukan titik ̶ titik data yang sama berdasarkan titik terdekat menggunakan proses adjustment. Registrasi Data TLS 1. Metode target to target Pada metode target to target titik ikat yang digunakan untuk registrasi adalah titik target yang dipasang disekitar objek dan diidentifikasi . Target berbentuk beraneka ragam ada yang berbentuk target bola yang mana bahannya terbuat dari bahan khusus kemudian target lainnya berupa target planar hitam putih atau planar yang berwarna biru putih. Target diletakkan secara merata dari berbagai posisi atau diletakkan pada cakupan scanner yang bisa terlihat dari berbagai arah tempat berdiri scanner. Kemudian dilakukan identifikasi untuk titik target tersebut.
  • 19. Registrasi Data TLS 2. Metode cloud to cloud Metode cloud to cloud,digunakan untuk registrasi didapat dari titik – titik objek hasil perekaman sehingga pada saat perekaman target tidak perlu pemasangan target. Syarat agar scanworld dapat diregistrasi, maka antar scanworld harus memiliki pertampalan minimum sebesar 20 % dari daerah yang direkam. Kelebihan metode cloud to cloud adalah apabila hasil registrasi memiliki ketelitian yang kurang maka data diulang lagi dengan menggunakan titik ikat yang lain tanpa harus melakukan pengukuran kembali. 3. Metode kombinasi antara metode Clouds to Clouds dengan Target to Target. Metode kombinasi antara metode Clouds to Clouds dengan Target to Target, yaitu suatu metode dengan proses registrasi yang dilakukan secara kombinasi yaitu antara cloud to cloud dengan target to target. Sehingga untuk kualitas hasil registrasi dan ukurannya untuk metode ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan cloud to cloud maupun target to target.
  • 20. Light Detection and Ranging (LiDAR) LiDAR adalah perangkat atau sistem yang sering digunakan pada kegiatansurvei, pengukuran, atau pengamatan yang menggunakan teknik atau metode penginderaan jauh (remote sensing) aktif dengan cahaya (optis) dalam bentuk pulsa-pulsa sinar laser untuk mengukur jarak terhadap objek-objek permukaan bumi dengan kerapatan atau akurasi yang tinggi. Sistem LiDAR merupakan hasil integrasi dari beberapa komponen diantaranya Laser, Global Positioning System (GPS) dan InertialNavigation System (INS) serta kamera. sumber data DTM
  • 21. konsep pengukuran LIDAR Lewat drone survey LIDAR, sistem dan sensor akan mengirimkan ribuan cahaya laser pulse ke tanah. Ketika setiap laser pulse memantul dari targetnya dan dikembalikan ke sensor, teknologi LIDAR mapping akan mencatat setiap posisi dan pointclouds yang akan dipantulkan kembali. Sensor lidar akan meerkat pointclouds tersebut, terrasuk mengkuur jarak diantara pointclouds yang akan memberikan output berupa informasi koordinat XYZ, secara tepat pada setiap titik dalam bentik 3D. Oleh karena itu, sistem ini dan produk turunannya disebut dengan Light Detection and Ranging (“LIDAR”) MODELLING (“DTM”) YANG DIHASILKAN DENGAN DRONE SURVEY GRADE LIDAR
  • 22. 1. Sensor LiDAR Sensor LiDAR berfungsi sebagai pemancar sinar laser ke objek dan merekam kembali setelah mengenai objek. Sensor laser memiliki beberapa karakteristik yang dapat dibedakan dari kekuatan sinar laser yang dipancarkan, cakupan dari pancaran sinar gelombang laser, dan jumlah sinar laser yang dihasilkan per detik. 2. Global Positioning System (GPS) Metode penentuan posisi GPS yang digunakan dalam sistem LiDAR adalah diferensial kinematik. Posisi wahana terbang selalu bergerak dan berubah-ubah dengan cepat ketika akuisisi data, maka dilakukan penentuan posisi GPS dengan metode kinematik untuk mendapatkan posisi dengan ketelitian yang tingg Metode diferensial kinematik memerlukan dua buah receiver GPS. Satu receiver diletakkan pada sebuah titik yang telah diketahui koordinatnya di permukaan tanah yang berfungsi sebagai base (stasiun referensi), sedangkan receiver yang lain diletakkan pada wahana terbang sebagai roving receiver. komponen LIDAR
  • 23. komponen LIDAR 3. Inertial Measuring Unit (IMU) Inertial Measuring Unit (IMU adalah salah satu komponen dalam sistem LiDAR. IMU berfungsi sebagai instrumen yang mendeteksi pergeseran rotasi dari wahana terbang terhadap sumbu-sumbu sistem terbang. Sistem tersebut dapat mengukur sudut perubahan berupa attitude wahana terbang (pitch, roll, dan yaw) terhadap sumbu-sumbu terbang. 4. Kamera Digital Kamera dalam sistem LiDAR berfungsi untuk menghasilkan foto dari area pengukuran LiDAR. Foto tersebut dapat ditumpang tindihkan (overlay) dengan data X, Y, Z hasil pengukuran LiDAR. Informasi ini digunakan ketika operator melakukan post processing data LiDAR
  • 24. Data point cloud dapat digunakan untuk membuat model tiga dimensi permukaan bumi (3D), seperti digital elevation model (DEM), digital surface model (DSM), dan normalized digital surface model (NDSM). Namun, sebelumnya point cloud harus diklasifikasikan menjadi ground point dan non-ground point terlebih dahulu. Ground point adalah point cloud yang membentuk permukaan bumi, tanpa objek-objek diatasnya seperti vegetasi, rumah, dll. Sedangkan non-ground point adalah point cloud yang membentuk objek-objek diatas permukaan bumi, seperti vegetasi, rumah, dll. Ground point ini akan digunakan untuk membuat DEM, sedangkan non-ground point akan digunakan untuk membentuk DSM dan NDSM. Selain itu, DEM yang dihasilkan pun dapat digunakan lagi untuk membuat garis kontur. output LIDAR pemanfataan LIDAR : Pemetaan Kawasan Hutan,Survei Pertambangan,Pemantauan Tanah Longsor, Pemodelan Banjir dll