SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Kajian
PERNIKAHAN DINI
PADA BEBERAPA PROVINSI DI INDONESIA:
DAMPAK OVERPOPULATION, AKAR
MASALAH DAN PERAN KELEMBAGAAN DIMASALAH DAN PERAN KELEMBAGAAN DI
DAERAH
Pokja Analisis Dampak Sosial Ekonomi
terhadap Kependudukan
Ditdamduk
BKKBN 2012
Tim Pelaksana Kajian
• Penanggung Jawab:
Drs. Suyono Hadinoto, M.Sc.
• Pengarah/Ketua Tim:
Dr. Tb. Rachmat Sentika, dr, Sp. A, MARS
• Anggota:• Anggota:
Aminullah, S.Sos, MM (Koordinator)
Tubagus Adi Satria P, SE, ME
Ristya Ira Murti, SE, MAPS
Fajar Ajie Setiawan, SIP
• Editor
Tito Agung Yuswono, SE
Fakta Indonesia
• Indonesia termasuk negara
dengan persentase
pernikahan usia muda
tinggi di dunia (ranking 37)
• Tertinggi kedua di ASEAN
setelah Kambojasetelah Kamboja
• Pada tahun 2010, terdapat
158 negara dengan usia
legal minimum menikah
adalah 18 tahun ke atas,
dan Indonesia masih diluar
itu.
Fakta Indonesia
• Perempuan muda di Indonesia dengan
usia 10-14 tahun menikah sebanyak 0.2
persen atau lebih dari 22.000 wanita
muda berusia 10-14 tahun di Indonesia
sudah menikah.
• Jumlah dari perempuan muda berusia• Jumlah dari perempuan muda berusia
15-19 yang menikah lebih besar jika
dibandingkan dengan laki-laki muda
berusia 15-19 tahun (11,7 % P : 1,6 %
L). diantara kelompok umur perempuan
20-24 tahun - lebih dari 56,2 persen
sudah menikah.
RISKESDAS 2010
Fakta Indonesia
• Provinsi dengan
persentase perkawinan
dini (<15 th) tertinggi
adalah Kalimantan
Selatan (9 persen), Jawa
• Provinsi dengan
persentase perkawinan
dini (15-19 th) tertinggi
adalah Kalimantan
Tengah (52,1%), JawaSelatan (9 persen), Jawa
Barat (7,5 persen), serta
Kalimantan Timur dan
Kalimantan Tengah
masing-masing 7 persen
dan Banten 6,5 Persen
Tengah (52,1%), Jawa
Barat (50,2 persen),
serta Kalimantan
Selatan (48,4%), Bangka
Belitung (47,9%) dan
Sulawesi Tengah
(46,3%)
Mengapa Isu ini Penting untuk Dikaji
• Selama ini penelitian
terkait pernikahan dini
masih sangat terbatas
dan lebih banyak kepada
analisis kajian kesehatan
ataupun kajian hukum
• Promosi himbauan
menikah muda belum
dikuatkan dengan kajian
yang komprehensif secara
kependudukan (tidak
sebatas KB dan AKI)
analisis kajian kesehatan
ataupun kajian hukum
dan agama
• Kajian dari sisi
kependudukan sulit
diperoleh terutama
dampaknya dari sisi sosial
ekonomi
kependudukan (tidak
sebatas KB dan AKI)
• Isu menikah muda belum
menyentuh masyarakat
desa, perlu dikaji lebih
mendalam sehingga ada
justifikasi untuk advokasi
kependudukan
Rumusan Masalah
Masalah
• Pernikahan Dini merupakan
gambaran rendahnya
kualitas kependudukan dan
menjadi fenomena
tersendiri di masyarakat
Pertanyaan Masalah
• Sejauh mana dampak
kependudukan yang terjadi
saat ini terkait dengan
pernikahan usia dini di
tingkat keluarga?tersendiri di masyarakat
• Akibat yang timbul di
tingkat keluarga beragam
dan berdampak langsung
pada kesejahteraan
keluarga
• Respon atas masalah ini
baru sebatas isu namun
belum menjadi perhatian
kebijakan
tingkat keluarga?
• Intervensi kebijakan apakah
yang perlu dilakukan agar
pengaturan usia pernikahan
untuk pengendalian
dampak kependudukan
dapat dilakukan secara
tepat dan akurat?
Tujuan
• Memperoleh gambaran komprehensif dampak
kependudukan yang terjadi terkait dengan
pernikahan usia dini di tingkat keluarga
• Memperoleh rekomendasi kebijakan secara• Memperoleh rekomendasi kebijakan secara
akurat terkait dengan upaya pengaturan usia
pernikahan untuk pengendalian dampak
kependudukan
Obyek, Waktu dan Metodologi
Penelitian
Studi Kualitatif
• Pendekatan case study
dan grounded theory
• Data Primer
– Indepth interview
Obyek
• Studi kasus di 4
Provinsi
• Pengambil Kebijakan
– Indepth interview
– Focus Group
Discussion
• Data Sekunder
– Data Statistik
– Literatur
• Pengambil Kebijakan
dan Pelaku
• Waktu:
– Januari-September
2012
Pilihan Lokasi (4 Prov)*
• Kalimantan Selatan
• Bangka Belitung
• Sulawesi Tengah
• Jawa Barat• Jawa Barat
*Justifikasi Pemilihan Lokasi:
Kawasan dengan tingkat perkawinan dini paling tinggi
berdasarkan Riskesdas 2010
Penyebab Pernikahan Dini
“ ……Pernikahan dini secara frekuen
merefleksikan pernikahan yang telah diatur
atau karena kehamilan di luar nikah …“atau karena kehamilan di luar nikah …“
Jones & Gubhaju (2008), Trends in
Age at Marriage in Provinces of
Indonesia, Asia Research Institute
Working Paper no 105
Penyebab Pernikahan Dini
“……pernikahan sebelum
usia 18 tahun pada
umumnya terjadi pada
wanita Indonesia terutama
dikawasan pedesaan. .....”
“ …….Pendidikan
Perempuan yang lebih
“ …….Pendidikan
Perempuan yang lebih
tinggi terkait erat dengan
usia pernikahan remaja
yang lebih lambat…..”
Choe, Thapa, dan Achmad
(dalam Early Marriage and
Childbearing in Indonesia
and Nepal, 2001)
Akibat Pernikahan Usia
Dini “Early marriage is associated
with a number of poor social
and physical outcomes for
young women and their
offspring. They attain lower
schooling, lower social status
in their husbands’ families,
have less reproductive
control, and suffer higher
rates of maternal mortality
Lama
Sekolah
Rendah
Subordinasi
Keluarga
Drop Out
Sekolah
tinggi control, and suffer higher
rates of maternal mortality
and domestic violence. They
are often forced out of
school without an education,
their health is affected
because their bodies are too
immature to give birth.”
Consequences of Early
Marriage for Women in
Bangladesh, Erica Field Harvard
University, September 2004.
Pernikahan
Dini
Hak
Kespro
Rendah
Peluang
Kematian
Ibu Tinggi
KDRT
tinggi
Relevansi dengan
Pencapaian MDGs 2015
• Goal 1. Eradicating
poverty and hunger
• Goal 2. Achieving
universal primaryuniversal primary
education
• Goal 3. Promoting gender
equality
• Goal 4. Protecting
children’s lives
• Goal 5&6. Improving
Health
ASPEK
SOSIAL
EKONOMI
Penyebab
Kerangka Pemikiran
Aspek Kebijakan
Aspek Budaya
Pendidikan
Rendah
Kebutuhan
Ekonomi
Respons Kebijakan
Publik
Budaya, Kebiasaan dan
Prakteknya
Akibat
PERNIKAHAN
DINI
Aspek
Kesempatan
Aspek Budaya
Pernikahan
yang diatur
Seks Bebas
pada Remaja
Kultur nikah
muda
Ekonomi
Kematian Ibu KDRT Kespro Drop OutSubordinasi
Prakteknya
Aksesibilitas
Kesejahteraan
Keterbukaan
/Kesetaraan
Dasar Hukum terkait Pernikahan Dini
• Universal Declaration of Human Rights
• Supplementary Convention on the Abolition of Slavery, the
Slave Trade, and Institutions and Practices Similar to Slavery
• Convention on Consent to Marriage, Minimum Age for
Marriage and Registration of Marriages
• International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights
• Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination• Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination
against Women (CEDAW)
• Convention on the Rights of the Child (CRC).
• UU Perkawinan no 1 / 1974
• UU Perlindungan Anak no 23/2002
• UU KDRT
• UU HAM
ANALISIS PERBANDINGAN
Akar Masalah Utama
Akar Masalah Kalsel
(Banjar)
Bangka
(Bangka
Selatan)
Sulteng
(Donggala
)
Jabar
(Cianjur)
Modernisasi Ya Ya Ya YaModernisasi Ya Ya Ya Ya
Pendidikan Ya Ya Ya Ya
Tekanan
Ekonomi
Tidak Ya Ya Ya
Sosial Budaya Ya Tidak Ya Ya
Peran Lembaga Adat/Agama
Peran Tokoh
Adat/Agama
Kalsel
(Banjar)
Bangka
(Bangka
Selatan)
Sulteng
(Donggala)
Jabar
(Cianjur)
Adat/Agama
Selatan)
Kuat Adaptif Ya - - Ya
Resisten - - Ya -
Lemah - Ya - -
Peran Lembaga Keluarga
Peran Orang Tua
dalam
pengambilan
keputusan
pernikahan dini
Kalsel
(Banjar)
Bangka
(Bangka
Selatan)
Sulteng
(Donggala)
Jabar
(Cianjur)
Modernisasi Takut/tidak Permisif Takut/tidak Takut/tidaModernisasi Takut/tidak
permisif
Permisif Takut/tidak
permisif
Takut/tida
k permisif
Pendidikan Bukan
Prioritas
Bukan
Prioritas
Bukan
Prioritas
Bukan
Prioritas
Tekanan
Ekonomi
Tidak
pengaruh
berpengaruh berpengaruh Berpengar
uh
Sosial Budaya Berpengaruh Tidak
berpengaruh
berpengaruh Berpengar
uh
Peran Pemerintah Daerah
Peran Pemerintah
pernikahan dini
Kalsel
(Banjar)
Bangka
(Bangka
Selatan)
Sulteng
(Donggala)
Jabar
(Cianjur)
Pemahaman
Aparat
Cukup Kurang Cukup Cukup
Perencanaan
Kebijakan
Tidak ada Tidak ada Tidak Ada Ada,
lemah
Koordinasi
Kebijakan (sinergi
lintas sektor)
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada,
Lemah
Sosialisasi,
Advokasi
Ada,
Lemah
Ada, Lemah Ada, Lemah Ada, Kuat
TEMUAN-TEMUAN PENTING
Temuan Penting
Gejala Modernisasi dan Perubahan Perilaku masyarakat
• latar masalah utama yang dihadapi seluruh provinsi
yang diamati dalam mengatasi pernikahan dini yakni
modernisasi dan tingkat pendidikan yang rendah.
• Arus modernisasi masuk pesat dalam masyarakat.
ditunjukkan oleh pola konsumsi dan pola pemakaian
Arus modernisasi masuk pesat dalam masyarakat.
ditunjukkan oleh pola konsumsi dan pola pemakaian
jasa anggota masyarakat secara tinggi jasa arus
informasi yang masuk dengan sangat pesat.
• berdampak pada perubahan perilaku penduduk di
seluruh Provinsi yang dikaji dan mendorong kebiasaan
hidup konsumtif generasi muda
• menyebabkan terjadinya culture shock pada
masyarakat.
Temuan Penting
Rendahnya minat masyarakat atas pendidikan.
• Peningkatan kesejahteraan akibat pertumbuhan
ekonomi tidak dibarengi dengan peningkatan
kualitas hidup penduduk di bidang pendidikan.
• minat masyarakat untuk meningkatkan kualitas
pendidikan rendah.
minat masyarakat untuk meningkatkan kualitas
pendidikan rendah.
• banyak pelaku pernikahan dini yang keluar
sekolah justru masih di usia SMP.
• sangat kentara terjadi di seluruh Provinsi yang
diamati khususnya di Kalimantan Selatan dan
Bangka-Belitung yang mengalami booming
perekonomian paling pesat dalam satu dasawarsa
akibat pertambangan.
Temuan Penting
Tekanan Ekonomi di Tingkat Keluarga.
• Peningkatan konsumsi tinggi mendorong tekanan
ekonomi yang semakin tinggi pada keluarga.
• menyebabkan keluarga baik orang tua maupun
anak lebih memilih bekerja untuk segera
memperoleh pendapatan dan memenuhi
anak lebih memilih bekerja untuk segera
memperoleh pendapatan dan memenuhi
kebutuhannya ataupun menikahkan segera anak
untuk mengurangi beban keluarga (tekanan
ekonomi)
• Dimensi tekanan ekonomi inilah yang sangat
mewarnai pengambilan keputusan orang tua
dalam menikahkan anaknya, hal ini terjadi di
seluruh provinsi kecuali di Kalimantan Selatan.
Temuan Penting
Budaya sebagai alasan dasar pernikahan dini.
• Dimensi budaya memang masih kuat terjadi
sejak dulu
• Namun semakin memupus pengaruhnya pada• Namun semakin memupus pengaruhnya pada
beberapa Provinsi dan bahkan menghilang di
Provinsi Bangka Belitung khususnya dalam
satu dasawarsa terakhir.
• Seringkali dimensi budaya hanya dijadikan
alasan menutupi alasan tekanan ekonomi.
Temuan Penting Lainnya
• Peran Adat dan Agama sebagai Kontrol
Sosial.
• Peran orang tua dalam keluarga sangat
dominan.dominan.
• Lemahnya Peran Pemerintah dalam hal
Koordinasi dan Perencanaan Kebijakan
pengendalian pernikahan dini.
Rekomendasi
• Harus dilakukan sosialisasi dan advokasi secara langsung
dan intensif di lapangan sebagai antisipasi gejala
Modernisasi dan perubahan perilaku masyarakat termasuk
penguatan peran lembaga sekolah khususnya di tingkat
SMP.
• Penguatan peran tokoh Adat dan Tokoh Agama sebagai• Penguatan peran tokoh Adat dan Tokoh Agama sebagai
Kontrol Sosial.
• Peningkatan kapasitas orang tua khususnya dalam
meningkatkan minat atas pendidikan dan mengurangi
tekanan ekonomi di Tingkat Keluarga.
• Penguatan peran Pemerintah Daerah dalam hal
pengendalian pernikahan dini melalui perencanaan
kebijakan dan koordinasi lintas sektor secara intensif.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMardiaHanis
 
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektualLansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektualMunawar Shodiq
 
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptx
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptxDAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptx
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptxEarlyOktaPratama
 
01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolahPuskesmas Cahu
 
KESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJAKESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJAZakiah dr
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxAMIR235502
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
 
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docKAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docwirasmini
 
Tolak Kekerasan Seksual Pada Anak
Tolak Kekerasan Seksual Pada AnakTolak Kekerasan Seksual Pada Anak
Tolak Kekerasan Seksual Pada AnakNeni Sholihat
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahanajengseptiana
 
KESEHATAN JIWA REMAJA.ppt
KESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptKESEHATAN  JIWA  REMAJA.ppt
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptDianPurnama35
 
kesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajakesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajarahmi anissawaty
 

What's hot (20)

MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptxMATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
MATERI PENCEGAHAN PERKAWINAN USIA ANAK.pptx
 
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektualLansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
Lansia tangguh dimensi fisik dan dimensi intelektual
 
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptx
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptxDAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptx
DAMPAK PERNIKAHAN DINI BAGI KESEHATAN REMAJA.pptx
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah01 buku juknis keswa di sekolah
01 buku juknis keswa di sekolah
 
KESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJAKESEHATAN ANAK REMAJA
KESEHATAN ANAK REMAJA
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 
pernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptxpernikahan dini.pptx
pernikahan dini.pptx
 
PPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan RemajaPPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan Remaja
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
 
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docKAK  Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.doc
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Kuesioner survei
Kuesioner surveiKuesioner survei
Kuesioner survei
 
Tolak Kekerasan Seksual Pada Anak
Tolak Kekerasan Seksual Pada AnakTolak Kekerasan Seksual Pada Anak
Tolak Kekerasan Seksual Pada Anak
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
 
KESEHATAN JIWA REMAJA.ppt
KESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptKESEHATAN  JIWA  REMAJA.ppt
KESEHATAN JIWA REMAJA.ppt
 
Brosur perkawinan usia dini
Brosur perkawinan usia diniBrosur perkawinan usia dini
Brosur perkawinan usia dini
 
Keluarga berencana
Keluarga berencanaKeluarga berencana
Keluarga berencana
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
 
kesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajakesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remaja
 

Viewers also liked

Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dininovitayuang27
 
Aborsi di indonesia
Aborsi di indonesiaAborsi di indonesia
Aborsi di indonesiakimiamun
 
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2novitayuang27
 
Dokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosari
Dokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosariDokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosari
Dokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosarirara701
 

Viewers also liked (7)

Makalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan DiniMakalah Edukasi Pernikahan Dini
Makalah Edukasi Pernikahan Dini
 
Penyuluhan fix(2)
Penyuluhan fix(2)Penyuluhan fix(2)
Penyuluhan fix(2)
 
Aborsi di indonesia
Aborsi di indonesiaAborsi di indonesia
Aborsi di indonesia
 
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
File Penunjang Edukasi Pernikahan Dini 2
 
REMAJA
REMAJA REMAJA
REMAJA
 
Kehamilan Remaja
Kehamilan RemajaKehamilan Remaja
Kehamilan Remaja
 
Dokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosari
Dokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosariDokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosari
Dokumentasi di desa gunung rejo kecamatan singosari
 

Similar to Pernikahan Dini dan Dampaknya pada Kependudukan

Pendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolahPendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolahAzimatul Karimah
 
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdfPencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdfariecahyono2
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaTriana Septianti
 
Kesehatan Reproduksi ppt
Kesehatan Reproduksi pptKesehatan Reproduksi ppt
Kesehatan Reproduksi pptDiniAgustini5
 
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaKonsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfkhoirul41
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptPKMRancah
 
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengAdvokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengUniversity of Lampung
 
UEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdf
UEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdfUEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdf
UEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdfRisaRisa22
 

Similar to Pernikahan Dini dan Dampaknya pada Kependudukan (20)

Pendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolahPendidikan seksualitas berbasis sekolah
Pendidikan seksualitas berbasis sekolah
 
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptxMATERI GENRE LAMBAR.pptx
MATERI GENRE LAMBAR.pptx
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
kependudukan.pptx
kependudukan.pptxkependudukan.pptx
kependudukan.pptx
 
Materi pkpr
Materi pkprMateri pkpr
Materi pkpr
 
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdfPencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
Pencegahan Perkawinan Usia Anak.pdf
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 
Kesehatan Reproduksi ppt
Kesehatan Reproduksi pptKesehatan Reproduksi ppt
Kesehatan Reproduksi ppt
 
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaKonsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
 
GENRE.pptx
GENRE.pptxGENRE.pptx
GENRE.pptx
 
Gender dalam KB.pptx
Gender dalam KB.pptxGender dalam KB.pptx
Gender dalam KB.pptx
 
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdfPPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
PPT-UEU-Dasar-dasar-Kesehatan-Reproduksi-Pertemuan-10.pdf
 
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.pptKonsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
Konsep Dasar Pemberdayaan Lansia.ppt
 
Angka jabar
Angka jabarAngka jabar
Angka jabar
 
GenRe.pdf
GenRe.pdfGenRe.pdf
GenRe.pdf
 
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengAdvokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
 
GenRe
GenReGenRe
GenRe
 
UEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdf
UEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdfUEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdf
UEU-paper-6696-11.PENDIDIKAN_SEKSUAL_REMAJA.pdf
 
355 692-1-sm
355 692-1-sm355 692-1-sm
355 692-1-sm
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Pernikahan Dini dan Dampaknya pada Kependudukan

  • 1. Kajian PERNIKAHAN DINI PADA BEBERAPA PROVINSI DI INDONESIA: DAMPAK OVERPOPULATION, AKAR MASALAH DAN PERAN KELEMBAGAAN DIMASALAH DAN PERAN KELEMBAGAAN DI DAERAH Pokja Analisis Dampak Sosial Ekonomi terhadap Kependudukan Ditdamduk BKKBN 2012
  • 2. Tim Pelaksana Kajian • Penanggung Jawab: Drs. Suyono Hadinoto, M.Sc. • Pengarah/Ketua Tim: Dr. Tb. Rachmat Sentika, dr, Sp. A, MARS • Anggota:• Anggota: Aminullah, S.Sos, MM (Koordinator) Tubagus Adi Satria P, SE, ME Ristya Ira Murti, SE, MAPS Fajar Ajie Setiawan, SIP • Editor Tito Agung Yuswono, SE
  • 3. Fakta Indonesia • Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda tinggi di dunia (ranking 37) • Tertinggi kedua di ASEAN setelah Kambojasetelah Kamboja • Pada tahun 2010, terdapat 158 negara dengan usia legal minimum menikah adalah 18 tahun ke atas, dan Indonesia masih diluar itu.
  • 4. Fakta Indonesia • Perempuan muda di Indonesia dengan usia 10-14 tahun menikah sebanyak 0.2 persen atau lebih dari 22.000 wanita muda berusia 10-14 tahun di Indonesia sudah menikah. • Jumlah dari perempuan muda berusia• Jumlah dari perempuan muda berusia 15-19 yang menikah lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki muda berusia 15-19 tahun (11,7 % P : 1,6 % L). diantara kelompok umur perempuan 20-24 tahun - lebih dari 56,2 persen sudah menikah. RISKESDAS 2010
  • 5. Fakta Indonesia • Provinsi dengan persentase perkawinan dini (<15 th) tertinggi adalah Kalimantan Selatan (9 persen), Jawa • Provinsi dengan persentase perkawinan dini (15-19 th) tertinggi adalah Kalimantan Tengah (52,1%), JawaSelatan (9 persen), Jawa Barat (7,5 persen), serta Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah masing-masing 7 persen dan Banten 6,5 Persen Tengah (52,1%), Jawa Barat (50,2 persen), serta Kalimantan Selatan (48,4%), Bangka Belitung (47,9%) dan Sulawesi Tengah (46,3%)
  • 6. Mengapa Isu ini Penting untuk Dikaji • Selama ini penelitian terkait pernikahan dini masih sangat terbatas dan lebih banyak kepada analisis kajian kesehatan ataupun kajian hukum • Promosi himbauan menikah muda belum dikuatkan dengan kajian yang komprehensif secara kependudukan (tidak sebatas KB dan AKI) analisis kajian kesehatan ataupun kajian hukum dan agama • Kajian dari sisi kependudukan sulit diperoleh terutama dampaknya dari sisi sosial ekonomi kependudukan (tidak sebatas KB dan AKI) • Isu menikah muda belum menyentuh masyarakat desa, perlu dikaji lebih mendalam sehingga ada justifikasi untuk advokasi kependudukan
  • 7. Rumusan Masalah Masalah • Pernikahan Dini merupakan gambaran rendahnya kualitas kependudukan dan menjadi fenomena tersendiri di masyarakat Pertanyaan Masalah • Sejauh mana dampak kependudukan yang terjadi saat ini terkait dengan pernikahan usia dini di tingkat keluarga?tersendiri di masyarakat • Akibat yang timbul di tingkat keluarga beragam dan berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga • Respon atas masalah ini baru sebatas isu namun belum menjadi perhatian kebijakan tingkat keluarga? • Intervensi kebijakan apakah yang perlu dilakukan agar pengaturan usia pernikahan untuk pengendalian dampak kependudukan dapat dilakukan secara tepat dan akurat?
  • 8. Tujuan • Memperoleh gambaran komprehensif dampak kependudukan yang terjadi terkait dengan pernikahan usia dini di tingkat keluarga • Memperoleh rekomendasi kebijakan secara• Memperoleh rekomendasi kebijakan secara akurat terkait dengan upaya pengaturan usia pernikahan untuk pengendalian dampak kependudukan
  • 9. Obyek, Waktu dan Metodologi Penelitian Studi Kualitatif • Pendekatan case study dan grounded theory • Data Primer – Indepth interview Obyek • Studi kasus di 4 Provinsi • Pengambil Kebijakan – Indepth interview – Focus Group Discussion • Data Sekunder – Data Statistik – Literatur • Pengambil Kebijakan dan Pelaku • Waktu: – Januari-September 2012
  • 10. Pilihan Lokasi (4 Prov)* • Kalimantan Selatan • Bangka Belitung • Sulawesi Tengah • Jawa Barat• Jawa Barat *Justifikasi Pemilihan Lokasi: Kawasan dengan tingkat perkawinan dini paling tinggi berdasarkan Riskesdas 2010
  • 11. Penyebab Pernikahan Dini “ ……Pernikahan dini secara frekuen merefleksikan pernikahan yang telah diatur atau karena kehamilan di luar nikah …“atau karena kehamilan di luar nikah …“ Jones & Gubhaju (2008), Trends in Age at Marriage in Provinces of Indonesia, Asia Research Institute Working Paper no 105
  • 12. Penyebab Pernikahan Dini “……pernikahan sebelum usia 18 tahun pada umumnya terjadi pada wanita Indonesia terutama dikawasan pedesaan. .....” “ …….Pendidikan Perempuan yang lebih “ …….Pendidikan Perempuan yang lebih tinggi terkait erat dengan usia pernikahan remaja yang lebih lambat…..” Choe, Thapa, dan Achmad (dalam Early Marriage and Childbearing in Indonesia and Nepal, 2001)
  • 13. Akibat Pernikahan Usia Dini “Early marriage is associated with a number of poor social and physical outcomes for young women and their offspring. They attain lower schooling, lower social status in their husbands’ families, have less reproductive control, and suffer higher rates of maternal mortality Lama Sekolah Rendah Subordinasi Keluarga Drop Out Sekolah tinggi control, and suffer higher rates of maternal mortality and domestic violence. They are often forced out of school without an education, their health is affected because their bodies are too immature to give birth.” Consequences of Early Marriage for Women in Bangladesh, Erica Field Harvard University, September 2004. Pernikahan Dini Hak Kespro Rendah Peluang Kematian Ibu Tinggi KDRT tinggi
  • 14. Relevansi dengan Pencapaian MDGs 2015 • Goal 1. Eradicating poverty and hunger • Goal 2. Achieving universal primaryuniversal primary education • Goal 3. Promoting gender equality • Goal 4. Protecting children’s lives • Goal 5&6. Improving Health
  • 15. ASPEK SOSIAL EKONOMI Penyebab Kerangka Pemikiran Aspek Kebijakan Aspek Budaya Pendidikan Rendah Kebutuhan Ekonomi Respons Kebijakan Publik Budaya, Kebiasaan dan Prakteknya Akibat PERNIKAHAN DINI Aspek Kesempatan Aspek Budaya Pernikahan yang diatur Seks Bebas pada Remaja Kultur nikah muda Ekonomi Kematian Ibu KDRT Kespro Drop OutSubordinasi Prakteknya Aksesibilitas Kesejahteraan Keterbukaan /Kesetaraan
  • 16. Dasar Hukum terkait Pernikahan Dini • Universal Declaration of Human Rights • Supplementary Convention on the Abolition of Slavery, the Slave Trade, and Institutions and Practices Similar to Slavery • Convention on Consent to Marriage, Minimum Age for Marriage and Registration of Marriages • International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights • Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination• Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW) • Convention on the Rights of the Child (CRC). • UU Perkawinan no 1 / 1974 • UU Perlindungan Anak no 23/2002 • UU KDRT • UU HAM
  • 18. Akar Masalah Utama Akar Masalah Kalsel (Banjar) Bangka (Bangka Selatan) Sulteng (Donggala ) Jabar (Cianjur) Modernisasi Ya Ya Ya YaModernisasi Ya Ya Ya Ya Pendidikan Ya Ya Ya Ya Tekanan Ekonomi Tidak Ya Ya Ya Sosial Budaya Ya Tidak Ya Ya
  • 19. Peran Lembaga Adat/Agama Peran Tokoh Adat/Agama Kalsel (Banjar) Bangka (Bangka Selatan) Sulteng (Donggala) Jabar (Cianjur) Adat/Agama Selatan) Kuat Adaptif Ya - - Ya Resisten - - Ya - Lemah - Ya - -
  • 20. Peran Lembaga Keluarga Peran Orang Tua dalam pengambilan keputusan pernikahan dini Kalsel (Banjar) Bangka (Bangka Selatan) Sulteng (Donggala) Jabar (Cianjur) Modernisasi Takut/tidak Permisif Takut/tidak Takut/tidaModernisasi Takut/tidak permisif Permisif Takut/tidak permisif Takut/tida k permisif Pendidikan Bukan Prioritas Bukan Prioritas Bukan Prioritas Bukan Prioritas Tekanan Ekonomi Tidak pengaruh berpengaruh berpengaruh Berpengar uh Sosial Budaya Berpengaruh Tidak berpengaruh berpengaruh Berpengar uh
  • 21. Peran Pemerintah Daerah Peran Pemerintah pernikahan dini Kalsel (Banjar) Bangka (Bangka Selatan) Sulteng (Donggala) Jabar (Cianjur) Pemahaman Aparat Cukup Kurang Cukup Cukup Perencanaan Kebijakan Tidak ada Tidak ada Tidak Ada Ada, lemah Koordinasi Kebijakan (sinergi lintas sektor) Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada, Lemah Sosialisasi, Advokasi Ada, Lemah Ada, Lemah Ada, Lemah Ada, Kuat
  • 23. Temuan Penting Gejala Modernisasi dan Perubahan Perilaku masyarakat • latar masalah utama yang dihadapi seluruh provinsi yang diamati dalam mengatasi pernikahan dini yakni modernisasi dan tingkat pendidikan yang rendah. • Arus modernisasi masuk pesat dalam masyarakat. ditunjukkan oleh pola konsumsi dan pola pemakaian Arus modernisasi masuk pesat dalam masyarakat. ditunjukkan oleh pola konsumsi dan pola pemakaian jasa anggota masyarakat secara tinggi jasa arus informasi yang masuk dengan sangat pesat. • berdampak pada perubahan perilaku penduduk di seluruh Provinsi yang dikaji dan mendorong kebiasaan hidup konsumtif generasi muda • menyebabkan terjadinya culture shock pada masyarakat.
  • 24. Temuan Penting Rendahnya minat masyarakat atas pendidikan. • Peningkatan kesejahteraan akibat pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup penduduk di bidang pendidikan. • minat masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan rendah. minat masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan rendah. • banyak pelaku pernikahan dini yang keluar sekolah justru masih di usia SMP. • sangat kentara terjadi di seluruh Provinsi yang diamati khususnya di Kalimantan Selatan dan Bangka-Belitung yang mengalami booming perekonomian paling pesat dalam satu dasawarsa akibat pertambangan.
  • 25. Temuan Penting Tekanan Ekonomi di Tingkat Keluarga. • Peningkatan konsumsi tinggi mendorong tekanan ekonomi yang semakin tinggi pada keluarga. • menyebabkan keluarga baik orang tua maupun anak lebih memilih bekerja untuk segera memperoleh pendapatan dan memenuhi anak lebih memilih bekerja untuk segera memperoleh pendapatan dan memenuhi kebutuhannya ataupun menikahkan segera anak untuk mengurangi beban keluarga (tekanan ekonomi) • Dimensi tekanan ekonomi inilah yang sangat mewarnai pengambilan keputusan orang tua dalam menikahkan anaknya, hal ini terjadi di seluruh provinsi kecuali di Kalimantan Selatan.
  • 26. Temuan Penting Budaya sebagai alasan dasar pernikahan dini. • Dimensi budaya memang masih kuat terjadi sejak dulu • Namun semakin memupus pengaruhnya pada• Namun semakin memupus pengaruhnya pada beberapa Provinsi dan bahkan menghilang di Provinsi Bangka Belitung khususnya dalam satu dasawarsa terakhir. • Seringkali dimensi budaya hanya dijadikan alasan menutupi alasan tekanan ekonomi.
  • 27. Temuan Penting Lainnya • Peran Adat dan Agama sebagai Kontrol Sosial. • Peran orang tua dalam keluarga sangat dominan.dominan. • Lemahnya Peran Pemerintah dalam hal Koordinasi dan Perencanaan Kebijakan pengendalian pernikahan dini.
  • 28. Rekomendasi • Harus dilakukan sosialisasi dan advokasi secara langsung dan intensif di lapangan sebagai antisipasi gejala Modernisasi dan perubahan perilaku masyarakat termasuk penguatan peran lembaga sekolah khususnya di tingkat SMP. • Penguatan peran tokoh Adat dan Tokoh Agama sebagai• Penguatan peran tokoh Adat dan Tokoh Agama sebagai Kontrol Sosial. • Peningkatan kapasitas orang tua khususnya dalam meningkatkan minat atas pendidikan dan mengurangi tekanan ekonomi di Tingkat Keluarga. • Penguatan peran Pemerintah Daerah dalam hal pengendalian pernikahan dini melalui perencanaan kebijakan dan koordinasi lintas sektor secara intensif.