SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 1
PEMERINTAH PROPINSI SULAWESI TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
CABANG DINAS WILAYAH II KAB. PARIMO & DONGGALA
SMA NEGERI 1 BANAWA
JALAN BANAWA No. 208/ ( 0457 ) 71206-71703 DONGGALA
KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 BANAWA
NOMOR : 421.3/470a/SMAN.1.BNW/Dikbud
TENTANG
KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK
SMA NEGERI 1 BANAWA
KEPALA SMA NEGERI 1 BANAWA
I. Menimbang :
1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, perlu menetapkan Kode Etik Pendidik,
Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik.
2. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik ditetapkan untuk mengatur sikap,
perkataan dan perbuatan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMA Negeri 1 Banawa.
3. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik diberlakukan bagi semua pendidik,
tenaga pendidikan dan peserta didik SMA Negeri 1 Banawa agar dapat dihayati dan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
II. Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Pendidik
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah / Madrasah
III. Memperhatikan :
1. Persetujuan Rapat Dewan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 2
MEMUTUSKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menetapkan :
KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK
SMA NEGERI 1 BANAWA
BAB I
PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 1
1. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik adalah norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik SMA Negeri 1 Banawa dalam
menegakkan etika sekolah sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik, serta anggota masyarakat dan warga negara.
2. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah nilai-nilai
moral yang membedakan perilaku pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang baik dan
buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas sesuai dengan fungsinya
serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.
Pasal 2
1. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merupakan pedoman sikap dan perilaku
bertujuan menempatkan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik secara terhormat, mulia, dan
bermartabat yang dilindungi undang-undang.
2. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan
norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesi pendidik, tenaga kependidikan
dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Pasal 3
Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMA Negeri1 Banawa bersumber
dari
a. Nilai-nilai agama dan Pancasila, karakter dan budaya Bangsa Indonesia.
b. Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional.
c. Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah,
emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 3
BAB II
KODE ETIK PENDIDIK
Pasal 4
Etika Hubungan Pendidik dengan Peserta Didik
1. Pendidik berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
2. Pendidik membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan
kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat
3. Pendidik mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-
masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
4. Pendidik menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses
pendidikan.
5. Pendidik secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan,
memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar
yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
6. Pendidik menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan
diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
7. Pendidik berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi
perkembangan negatif bagi peserta didik.
8. Pendidik secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik
dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
9. Pendidik menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta
didiknya.
10. Pendidik bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
11. Pendidik berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta
didiknya.
12. Pendidik terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi
pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
13. Pendidik membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi
yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
14. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada
kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
15. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan
cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
16. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 4
Pasal 5
Etika Hubungan Pendidik dengan Orangtua/wali Siswa
1. Pendidik berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa
dalam melaksanakan proses pendidikan.
2. Pendidik memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan obyektif mengenai
perkembangan peserta didik.
3. Pendidik menjaga rahasia setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya.
4. Pendidik memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memajukan dan
meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Pendidik berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan
peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.
6. Pendidik menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan
kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan.
7. Pendidik tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
Pasal 6
Etika Hubungan Pendidik dengan Masyarakat
1. Pendidik menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat
untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
2. Pendidik mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran.
3. Pendidik peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
4. Pendidik berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat
profesinya.
5. Pendidik melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam
pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya.
6. Pendidik memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum, moral, dan
kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
7. Pendidik tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat.
8. Pendidik tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.
Pasal 7
Etika Hubungan Pendidik dengan sekolah
1. Pendidik memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
2. Pendidik memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses
pendidikan.
3. Pendidik menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang kondusif.
4. Pendidik menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
5. Pendidik menghormati rekan sejawat.
6. Pendidik saling membimbing antar sesama rekan sejawat.
7. Pendidik menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan
kearifan profesional.
8. Pendidik dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan sejawat untuk tumbuh secara profesional
dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 5
9. Pendidik membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan
profesional dengan sejawat.
10. Pendidik memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi
sebagai pendidik dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
11. Pendidik mengingatkan tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral,
kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
12. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan
kompetensi sejawat.
13. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan
martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
14. Pendidik tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat peserta
didik atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
15. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang
dapat dilegalkan secara hukum.
16. Pendidik tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan
memunculkan konflik dengan sejawat.
Pasal 8
Etika Hubungan Pendidik dengan Profesi
1. Pendidik menjunjung tinggi jabatan pendidik sebagai sebuah profesi.
2. Pendidik berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang
diajarkan.
3. Pendidik terus menerus meningkatkan kompetensinya.
4. Pendidik menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas
profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
5. Pendidik menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas
dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.
6. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan
martabat profesionalnya.
7. Pendidik tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tindakan-tindakan profesionalnya.
8. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan
tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran.
9. Pendidik secara perseorangan maupun kolektif dilarang, untuk:
a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik;
b) memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik;
c) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan
dengan peraturan dan undang-undang;
d) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil
Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 6
Pasal 9
Etika Pendidik dalam berpakaian
1. Pakaian pendidik di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai pendidik adalah pakaian
formal yang mencerminkan citra profesional, sesuai dengan peraturan penggunaan pakaian dinas yang
berlaku.
2. Pendidik harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih, bersahaja/tidak glamour dan segar agar tidak
menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas.
3. Pakaian Pendidik di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMA Negeri 1 Banawa
adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar mencerminkan citra
professional.
Pasal 10
Etika Pendidik terhadap komitmen waktu
1. Pendidik SMA Negeri 1 Banawa harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu dan
menggunakan waktu sesuai peraturan yang berlaku.
2. Pendidik memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu.
3. Pendidik harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk bimbingan
akademik maupun non akademik.
4. Pendidik harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada jam dimana
pendidik yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan
kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 11
Etika Pendidik dalam melaksanakan tugas pembelajaran
1. Pendidik wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP)
2. Pendidik wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi
pembelajaran.
3. Dalam membuat RPP pendidik harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan
4. Pendidik pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan pembelajaran dan
materi yang akan disampaikan.
5. Pendidik berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan.
6. Pendidik harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang kelas
maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat.
7. Pendidik wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada peserta didik.
8. Pendidik dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh terhadap
nilai.
9. Pendidik menggunakan kata ganti sapaan kepada teman sejawat dan tenaga pendidikan baik di dalam
maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu.
10. Pendidik menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama Pendidik, pegawai dan
siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
11. Pendidik tidak merokok ketika mengajar didalam kelas dan berada di dalam lingkungan sekolah,
kecuali ditempat khusus yang disediakan.
12. Pendidik dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, narkoba dan bahan terlarang lainnya yang
dapat membahayakan diri dan orang lain di lingkungan sekolah.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 7
BAB III
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 12
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Peserta Didik
1. Tenaga kependidikan secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai
lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
2. Tenaga kependidikan menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
3. Tenaga kependidikan berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didik.
5. Tenaga kependidikan bertindak dan memandang semua tindakan peserta didik secara adil.
6. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didik untuk alasan-alasan yang
tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
7. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan kepada peserta didik dengan cara-cara yang
melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
8. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan dengan peserta didik untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
Pasal 13
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Orangtua/wali Siswa
1. Tenaga kependidikan berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan
kemajuan peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya.
2. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya
berkaitan dengan urusan administrasi kesiswaan
3. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali
siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
Pasal 14
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Masyarakat
1. Tenaga kependidikan menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan
masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
2. Tenaga kependidikan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
3. Tenaga kependidikan melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan
aktif dalam pendidikan.
4. Tenaga kependidikan tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didik kepada masyarakat.
5. Tenaga kependidikan tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 8
Pasal 15
Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan sekolah
1. Tenaga kependidikan memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
2. Tenaga kependidikan memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan
proses pendidikan.
3. Tenaga kependidikan menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang kondusif.
4. Tenaga kependidikan menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
5. Tenaga kependidikan menghormati rekan sejawat.
6. Tenaga kependidikan saling membimbing antarsesama rekan sejawat
7. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan
standar dan kearifan profesional.
8. Tenaga kependidikan memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan
keefektifan pribadi sebagai tenaga pendidikan dalam menjalankan tugas-tugasnya
9. Tenaga kependidikan mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah
agama, moral, kemanusiaan, dan martabat
10. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
11. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesi sejawatnya
12. Tenaga kependidikan tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesi sejawatnya atas dasar pendapat
orang lain atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya.
13. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-
pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
14. Tenaga kependidikan tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak
langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.
Pasal 16
Hubungan Tenaga Kependidikan dengan bidang tugasnya
1. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi jabatan dan tugasnya
2. Tenaga kependidikan berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu sesuai bidang tugasnya.
3. Tenaga kependidikan terus menerus meningkatkan kompetensinya
4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-
tuganya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya.
5. Tenaga kependidikan menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual,
dan integritas dalam tindkan-tindakan lainnya.
6. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabatnya.
7. Tenaga kependidikan tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi
keputusan atau tindakan-tindakan dalam pelaksanaan tugasnya
8. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan
tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di sekolah.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 9
Pasal 17
Etika Tenaga Kependidikan dalam berpakaian.
1. Pakaian tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Banawa harus disesuaikan dengan peranan yang
disandang waktu berpakaian tersebut dikenakan.
2. Pakaian tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Banawa di kantor dan di luar kantor adalah pakaian
formal untuk mencerminkan citra tenaga kependidikan sesuai dengan peraturan pakaian dinas yang
berlaku.
3. Tenaga kependidikan harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih, bersahaja/tidak glamour dan segar
agar tidak menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di lingkungan
sekolah.
Pasal 18
Etika Tenaga Kependidikan dalam komitmen waktu
1. Tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Banawa harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu
dan menggunakan waktu sesuai peraturan yang berlaku
2. Tenaga Kependidikan memulai dan mengakhiri tugasnya tepat waktu
3. Tenaga Kependidikan harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada
jam dimana pendidik yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk
mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi.
Pasal 19
Etika Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas
1. Tenaga kependidikan berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya.
2. Tenaga kependidikan wajib terbuka dan jujur.
3. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan pendidik baik di dalam
maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu.
4. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan Pendidik, sesama
tenaga pendidikan dan peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya.
5. Tenaga kependidikan tidak merokok ketika berada di dalam lingkungan sekolah, kecuali di tempat
yang disediakan secara khusus.
6. Tenaga kependidikan secara perseorangan maupun kolektif dilarang untuk:
a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik;
b) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan
dengan peraturan dan undang-undang;
c) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil
Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 10
BAB IV
KODE ETIK PESERTA DIDIK
Pasal 20
Standar Etika Peserta Didik
1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi
semua peraturan yang berlaku.
4. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman.
5. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama.
6. Mencintai lingkungan, bangsa, dan negara.
7. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan
kenyamanan sekolah.
Pasal 21
Etika dalam Proses Pembelajaran
1. Hadir tepat waktu, atau sebelum pendidik memasuki ruangan pembelajaran/ laboratorium.
2. Berpakaian sesuai dengan peraturan berpakaian yang berlaku di sekolah, rapi, bersih dan sopan dalam
arti tidak menyimpang dari azas-azas kepatutan.
3. Menghormati peserta didik lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat
mengganggupembelajaran, seperti perbuatan menggunakan hand phone atau alat elekronik lainnyapada
saat pembelajaran, mengganggu ketenangan peserta didik lain.
4. Tidak merokok di ruangan belajar, laboratorium atau ruang lain yang tidak pantas untuk melakukan
tindakan tersebut.
5. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat.
6. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang lain
7. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran peserta didik lain yang diketahuinya tidak hadir dalam
pembelajaran.
8. Menjaga inventaris ruang belajar/ laboratorium
9. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di laboratorium tanpa bimbingan
pendidik atau petugas laboratorium.
10. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Sekolah seperti membuang sampah sembarangan, mencoret
meja, kursi dan dinding ruangan.
Pasal 22
Etika Peserta didik dalam pengerjaan tugas
1. Menyerahkan tugas/ laporan tepat waktu
2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan tugas/ laporan peserta didik lain
3. Tidak mempengaruhi pendidik agar yang bersangkutan tidak menyerahkan tugas/laporan dengan janji
imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun.
4. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau pihak
lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan dan penilaian
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 11
Pasal 23
Etika Peserta didik dalam mengikuti ujian
1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan sekolah
2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan kecuali untuk ujian
yang secara tegas membenarkan hal demikian
3. Tidak menggangu peserta didik lain yang sedang mengikuti ujian
4. Tidak mencoret inventaris Sekolah seperti meja, kursi, dinding dengan itikad yang tidak baik untuk
keperluan memudahkan menjawab soal ujian
5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau pihak
lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil ujian
6. Percaya pada kemampuan sendiri, tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan
mempengaruhi proses dan hasil ujian.
Pasal 24
Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Pendidik dan tenaga pendidikan
1. Menghormati semua pendidik dan tenaga pendidikan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak
didasari atas perasaan suka atau tidak suka.
2. Bersikap sopan santun terhadap semua pendidik dan tenaga pendidikan dalam interaksi baik di dalam
lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah
3. Menjaga nama baik pendidik dan tenaga pendidikan dan keluarganya
4. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik yang belum tentu benar mengenai seorang pendidik
dan tenaga pendidikan kepada pendidik atau pihak lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan
kode etik yang diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan sekolah.
5. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidaksepahaman pendapat tentang
keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional
6. Jujur terhadap pendidik dan tenaga pendidikan dalam segala aspek.
7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau pihak
lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian pendidik.
8. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan
mempengaruhi penilaian pendidik
9. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang lain terhadap
pendidik dan tenaga kependidikan.
10. Bekerjasama dengan pendidik dan tenaga pendidikan dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk
menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan pendidik di ruang pembelajaran.
11. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap pendidik dan tenaga
kependidikan disertai dengan bukti yang cukup.
12. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang diberikan
oleh pendidik.
13. Mematuhi perintah dan petunjuk pendidik dan tenaga pendidikan sepanjang perintah dan petunjuk
tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengahmasyarakat.
14. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan pendidik dan tenaga
kependidikan
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 12
Pasal 25
Etika dalam Hubungan antara Sesama Peserta didik
1. Menghormati semua peserta didik tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari
atas perasaan suka atau tidak suka.
2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua peserta didik dalam interaksi baik di dalam
lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah
3. Bekerjasama dengan peserta didik lain dalam menuntut ilmu pengetahuan
4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak bertentangan
dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat.
5. Berlaku adil terhadap sesama rekan peserta didik
6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan peserta didik lain.
7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama peserta didik baik di dalam
lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah.
8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan
9. Suka membantu peserta didik lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang mampu secara
ekonomi.
10. Bersama-sama menjaga nama baik sekolah dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji yang dapat
merusak citra baik sekolah.
11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan peserta didik lain.
12. Tidak menggangu ketenangan peserta didik lain yang sedang mengikuti proses pembelajaran.
13. Tidak mengajak atau mempengaruhi peserta didik lain untuk melakukan tindakan tidak terpuji yang
bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.
Pasal 26
Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Orangtua dan masyarakat
1. Menghormati orang tua dan masyarakat
2. Bersikap sopan santun terhadap semua orang tua dan masyarakat dalam interaksi baik di dalam
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan Sekolah
3. Menjaga nama baik orang tua dan keluarganya
4. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak sepahaman pendapat disertai
dengan argumentasi yang rasional
5. Jujur terhadap orang tua dan masyarakat dalam segala aspek.
6. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang lain terhadap
orang tua dan warga masyarakat
7. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang diberikan
oleh pendidik.
8. Mematuhi perintah dan petunjuk orang tua sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak bertentangan
dengan norma agama, norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.
9. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan orangtua dan
masyarakat
10. Tidak mengganggu ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan masyarakat
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 13
BAB V
PELAKSANAAN , PELANGGARAN, DAN SANKSI
Pasal 27
1. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik
Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
2. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik kepada rekan sejawat , Penyelenggara pendidikan, orang tua
peserta didik dan masyarakat
Pasal 28
1. Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik dan ketentuan perundangan yang berlaku..
2. Pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang melanggar Kode Etik Pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang dan berat.
Pasal 29
1. Pemberian rekomendasi sanksi dan sanksi terhadap pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik
yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik
merupakan wewenang Kepala sekolah dan/ atau Pejabat Pembina di atasnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku
2. Pemberian sanksi oleh Kepala sekolah dan/ atau pejabat Pembina di atasnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus objektif, dan tidak mengurangi pemberian sanksi terhadap peraturan perundangan
yang berlaku pada tingkat yang lebih tinggi.
3. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan upaya pembinaan kepada pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat
profesi, dan sekolah
4. Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik wajib melapor kepada Kepala Sekolah, atau petugas yang diberi wewenang
5. Setiap pelanggar dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan sesuai dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan dihadapan Kepala Sekolah atau dewan pendidik
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 14
BAB VI
REHABILITASI
Pasal 30
Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal (29) ayat 2 dan 3,
pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang bersangkutan dapat direhabilitasi, dengan membuat
perjanjian tertulis.
BAB VII
P E N U T U P
Pasal 31
Dengan berlakunya keputusan Kepala SMA Negeri 1 Banawa ini, maka semua ketentuan diyang
berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan Pendidik, Tenaga Kependidikan Dan Peserta Didik
yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 32
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh.
Pasal 33
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Pasal 34
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Donggala
Pada tanggal, 27 Juli 2019
Kepala SMA Negeri 1 Banawa
M A L I K, S.Pd
NIP. 19660103 198901 1 001
KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 15

More Related Content

What's hot

Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guruAgnez Hsu
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaJoko Supriyanto
 
Rev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesiaRev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesiaSetia T
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiazahid_muhamad31
 
Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru IndonesiaKode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru IndonesiaGuss No
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaRadite Suandana
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaSuaidin -Dompu
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAGuru Online
 
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)Real Madrid C.F.
 
Edu sem 7 kumpulan 1
Edu sem 7 kumpulan 1Edu sem 7 kumpulan 1
Edu sem 7 kumpulan 1Noor Dollah
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaSulisyono Imam
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaYokhebed Fransisca
 
Kumpulan 1 pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...
Kumpulan 1  pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...Kumpulan 1  pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...
Kumpulan 1 pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...zuralma Jaani
 
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Kharrenyanyan1605
 
Peranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etika
Peranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etikaPeranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etika
Peranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etikayusnithamerang
 

What's hot (18)

Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansaba
 
Rev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesiaRev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Kode etik-guru-indonesia
Kode etik-guru-indonesiaKode etik-guru-indonesia
Kode etik-guru-indonesia
 
Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru IndonesiaKode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru Indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
1 fail rekod persediaan mengajar nadia 2019(1)
 
Edu sem 7 kumpulan 1
Edu sem 7 kumpulan 1Edu sem 7 kumpulan 1
Edu sem 7 kumpulan 1
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
 
Kumpulan 1 pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...
Kumpulan 1  pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...Kumpulan 1  pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...
Kumpulan 1 pengenalan sukatan dan huraian sukatan pebelajaran pendidikan mor...
 
pendidik dan anak didik
pendidik dan anak didikpendidik dan anak didik
pendidik dan anak didik
 
Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2
 
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
 
Peranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etika
Peranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etikaPeranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etika
Peranan guru pendidikan moral dalam menjayakan kod etika
 

Similar to Kode etik sekolah 2019

KODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxKODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxtarman84
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaSuaidin -Dompu
 
ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxDipahLestari
 
Haidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..ppt
Haidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..pptHaidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..ppt
Haidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..ppthaidzarzamany21
 
Kode Etik Guru Indonesia Final V.02.pptx dok
Kode Etik Guru Indonesia  Final V.02.pptx dokKode Etik Guru Indonesia  Final V.02.pptx dok
Kode Etik Guru Indonesia Final V.02.pptx dokHeruHermawan45
 
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxKode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxSofyanHarun1
 
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdfETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdfAnakNakal9
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guruYenima27
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
profesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptxprofesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptxmuhardi6
 
Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Star Ng
 
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptx
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptxRENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptx
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptxbasori cemil
 

Similar to Kode etik sekolah 2019 (20)

KODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxKODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptx
 
Kode etik-guru-indonesia
Kode etik-guru-indonesiaKode etik-guru-indonesia
Kode etik-guru-indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesianEtika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
 
ppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptxppt kel 2 etika profesi.pptx
ppt kel 2 etika profesi.pptx
 
Haidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..ppt
Haidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..pptHaidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..ppt
Haidzar Zamany Ash Shiddieqy Etika dan profesi guru..ppt
 
Kode Etik Guru Indonesia Final V.02.pptx dok
Kode Etik Guru Indonesia  Final V.02.pptx dokKode Etik Guru Indonesia  Final V.02.pptx dok
Kode Etik Guru Indonesia Final V.02.pptx dok
 
KKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALANKKGPAI KAB BANGKALAN
KKGPAI KAB BANGKALAN
 
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxKode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
 
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdfETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA.pdf
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guru
 
Etika dan profesi keguruan
Etika dan profesi keguruanEtika dan profesi keguruan
Etika dan profesi keguruan
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
profesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptxprofesikeguruan.pptx
profesikeguruan.pptx
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108
 
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptx
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptxRENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptx
RENCANA PENGEMBANGAN PROGRAM SEKOLAH - FENTI MEGAWATI.pptx
 
Etika profesion keguruan
Etika profesion keguruanEtika profesion keguruan
Etika profesion keguruan
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Kode etik sekolah 2019

  • 1. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 1 PEMERINTAH PROPINSI SULAWESI TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN CABANG DINAS WILAYAH II KAB. PARIMO & DONGGALA SMA NEGERI 1 BANAWA JALAN BANAWA No. 208/ ( 0457 ) 71206-71703 DONGGALA KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 BANAWA NOMOR : 421.3/470a/SMAN.1.BNW/Dikbud TENTANG KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 BANAWA KEPALA SMA NEGERI 1 BANAWA I. Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, perlu menetapkan Kode Etik Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik. 2. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik ditetapkan untuk mengatur sikap, perkataan dan perbuatan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMA Negeri 1 Banawa. 3. Bahwa kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik diberlakukan bagi semua pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik SMA Negeri 1 Banawa agar dapat dihayati dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. II. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Pendidik dan Dosen 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Pendidik 5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah / Madrasah III. Memperhatikan : 1. Persetujuan Rapat Dewan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik
  • 2. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 2 MEMUTUSKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menetapkan : KODE ETIK PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 BANAWA BAB I PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI Pasal 1 1. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik SMA Negeri 1 Banawa dalam menegakkan etika sekolah sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik, serta anggota masyarakat dan warga negara. 2. Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas sesuai dengan fungsinya serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah. Pasal 2 1. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik secara terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. 2. Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesi pendidik, tenaga kependidikan dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan. Pasal 3 Kode etik pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik SMA Negeri1 Banawa bersumber dari a. Nilai-nilai agama dan Pancasila, karakter dan budaya Bangsa Indonesia. b. Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. c. Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
  • 3. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 3 BAB II KODE ETIK PENDIDIK Pasal 4 Etika Hubungan Pendidik dengan Peserta Didik 1. Pendidik berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. 2. Pendidik membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat 3. Pendidik mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing- masingnya berhak atas layanan pembelajaran. 4. Pendidik menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses pendidikan. 5. Pendidik secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik. 6. Pendidik menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan. 7. Pendidik berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik. 8. Pendidik secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya. 9. Pendidik menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya. 10. Pendidik bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil. 11. Pendidik berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya. 12. Pendidik terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya. 13. Pendidik membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan. 14. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan. 15. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama. 16. Pendidik tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
  • 4. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 4 Pasal 5 Etika Hubungan Pendidik dengan Orangtua/wali Siswa 1. Pendidik berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan. 2. Pendidik memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan obyektif mengenai perkembangan peserta didik. 3. Pendidik menjaga rahasia setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya. 4. Pendidik memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan. 5. Pendidik berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya. 6. Pendidik menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan. 7. Pendidik tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi. Pasal 6 Etika Hubungan Pendidik dengan Masyarakat 1. Pendidik menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan. 2. Pendidik mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. 3. Pendidik peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. 4. Pendidik berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat profesinya. 5. Pendidik melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya. 6. Pendidik memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat. 7. Pendidik tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat. 8. Pendidik tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat. Pasal 7 Etika Hubungan Pendidik dengan sekolah 1. Pendidik memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah. 2. Pendidik memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan. 3. Pendidik menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang kondusif. 4. Pendidik menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah. 5. Pendidik menghormati rekan sejawat. 6. Pendidik saling membimbing antar sesama rekan sejawat. 7. Pendidik menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional. 8. Pendidik dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan sejawat untuk tumbuh secara profesional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya.
  • 5. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 5 9. Pendidik membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat. 10. Pendidik memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai pendidik dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran. 11. Pendidik mengingatkan tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya. 12. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat. 13. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya. 14. Pendidik tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat peserta didik atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 15. Pendidik tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum. 16. Pendidik tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat. Pasal 8 Etika Hubungan Pendidik dengan Profesi 1. Pendidik menjunjung tinggi jabatan pendidik sebagai sebuah profesi. 2. Pendidik berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang diajarkan. 3. Pendidik terus menerus meningkatkan kompetensinya. 4. Pendidik menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensinya. 5. Pendidik menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya. 6. Pendidik tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat profesionalnya. 7. Pendidik tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya. 8. Pendidik tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran. 9. Pendidik secara perseorangan maupun kolektif dilarang, untuk: a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik; b) memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik; c) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang; d) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
  • 6. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 6 Pasal 9 Etika Pendidik dalam berpakaian 1. Pakaian pendidik di kantor dan diruang kelas pada saat berperan sebagai pendidik adalah pakaian formal yang mencerminkan citra profesional, sesuai dengan peraturan penggunaan pakaian dinas yang berlaku. 2. Pendidik harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih, bersahaja/tidak glamour dan segar agar tidak menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di ruang kelas. 3. Pakaian Pendidik di luar kantor pada saat berperan sebagai utusan sekolah SMA Negeri 1 Banawa adalah pakaian formal dan disesuaikan dengan kebutuhan pengundang agar mencerminkan citra professional. Pasal 10 Etika Pendidik terhadap komitmen waktu 1. Pendidik SMA Negeri 1 Banawa harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu dan menggunakan waktu sesuai peraturan yang berlaku. 2. Pendidik memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat waktu. 3. Pendidik harus memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada siswa baik untuk bimbingan akademik maupun non akademik. 4. Pendidik harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada jam dimana pendidik yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi. Pasal 11 Etika Pendidik dalam melaksanakan tugas pembelajaran 1. Pendidik wajib membuat rencana program pembelajaran (RPP) 2. Pendidik wajib mengembangkan RPP atau metode belajar mengajar sebagai bentuk inovasi pembelajaran. 3. Dalam membuat RPP pendidik harus mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan 4. Pendidik pada awal proses pembelajaran berkewajiban untuk menjelaskan tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan. 5. Pendidik berkewajiban menyampaikan buku acuan materi yang digunakan. 6. Pendidik harus terbuka untuk menerima pertanyaan mengenai mata pelajaran baik di ruang kelas maupun di luar kelas dan terbuka menerima perbedaan pendapat. 7. Pendidik wajib terbuka, jujur dan adil memberikan penilaian kepada peserta didik. 8. Pendidik dilarang menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun yang berpengaruh terhadap nilai. 9. Pendidik menggunakan kata ganti sapaan kepada teman sejawat dan tenaga pendidikan baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu. 10. Pendidik menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan sesama Pendidik, pegawai dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya. 11. Pendidik tidak merokok ketika mengajar didalam kelas dan berada di dalam lingkungan sekolah, kecuali ditempat khusus yang disediakan. 12. Pendidik dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, narkoba dan bahan terlarang lainnya yang dapat membahayakan diri dan orang lain di lingkungan sekolah.
  • 7. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 7 BAB III KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 12 Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Peserta Didik 1. Tenaga kependidikan secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik. 2. Tenaga kependidikan menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan. 3. Tenaga kependidikan berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik. 4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didik. 5. Tenaga kependidikan bertindak dan memandang semua tindakan peserta didik secara adil. 6. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didik untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan. 7. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama. 8. Tenaga kependidikan tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan dengan peserta didik untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi. Pasal 13 Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Orangtua/wali Siswa 1. Tenaga kependidikan berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses pendidikan pada umumnya. 2. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya berkaitan dengan urusan administrasi kesiswaan 3. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi. Pasal 14 Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Masyarakat 1. Tenaga kependidikan menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan. 2. Tenaga kependidikan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. 3. Tenaga kependidikan melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan. 4. Tenaga kependidikan tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didik kepada masyarakat. 5. Tenaga kependidikan tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.
  • 8. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 8 Pasal 15 Etika Hubungan Tenaga Kependidikan dengan sekolah 1. Tenaga kependidikan memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah. 2. Tenaga kependidikan memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan. 3. Tenaga kependidikan menciptakan dan melaksanakan proses pendidikan yang kondusif. 4. Tenaga kependidikan menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah. 5. Tenaga kependidikan menghormati rekan sejawat. 6. Tenaga kependidikan saling membimbing antarsesama rekan sejawat 7. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional. 8. Tenaga kependidikan memiliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai tenaga pendidikan dalam menjalankan tugas-tugasnya 9. Tenaga kependidikan mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat 10. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat. 11. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat pribadi dan profesi sejawatnya 12. Tenaga kependidikan tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesi sejawatnya atas dasar pendapat orang lain atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya. 13. Tenaga kependidikan tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan- pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum. 14. Tenaga kependidikan tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat. Pasal 16 Hubungan Tenaga Kependidikan dengan bidang tugasnya 1. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi jabatan dan tugasnya 2. Tenaga kependidikan berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu sesuai bidang tugasnya. 3. Tenaga kependidikan terus menerus meningkatkan kompetensinya 4. Tenaga kependidikan menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas- tuganya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya. 5. Tenaga kependidikan menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan lainnya. 6. Tenaga kependidikan tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabatnya. 7. Tenaga kependidikan tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan dalam pelaksanaan tugasnya 8. Tenaga kependidikan tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di sekolah.
  • 9. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 9 Pasal 17 Etika Tenaga Kependidikan dalam berpakaian. 1. Pakaian tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Banawa harus disesuaikan dengan peranan yang disandang waktu berpakaian tersebut dikenakan. 2. Pakaian tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Banawa di kantor dan di luar kantor adalah pakaian formal untuk mencerminkan citra tenaga kependidikan sesuai dengan peraturan pakaian dinas yang berlaku. 3. Tenaga kependidikan harus senantiasa berpenampilan bersih, rapih, bersahaja/tidak glamour dan segar agar tidak menimbulkan masalah sosial yang dapat mengganggu di ruang kantor atau di lingkungan sekolah. Pasal 18 Etika Tenaga Kependidikan dalam komitmen waktu 1. Tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Banawa harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap waktu dan menggunakan waktu sesuai peraturan yang berlaku 2. Tenaga Kependidikan memulai dan mengakhiri tugasnya tepat waktu 3. Tenaga Kependidikan harus menginformasikan ke kepala sekolah atau wakil apabila tidak hadir pada jam dimana pendidik yang bersangkutan seharusnya berada di kantor atau di ruang kelas untuk mendapatkan kepastian dalam kontak komunikasi. Pasal 19 Etika Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas 1. Tenaga kependidikan berkewajiban menyampaikan laporan pekerjaannya. 2. Tenaga kependidikan wajib terbuka dan jujur. 3. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti sapaan kepada rekan kerja dan pendidik baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata bapak atau ibu. 4. Tenaga kependidikan menggunakan kata ganti dirinya dalam berkomunikasi dengan Pendidik, sesama tenaga pendidikan dan peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas dengan kata saya. 5. Tenaga kependidikan tidak merokok ketika berada di dalam lingkungan sekolah, kecuali di tempat yang disediakan secara khusus. 6. Tenaga kependidikan secara perseorangan maupun kolektif dilarang untuk: a) menjual buku pelajaran, seragam/bahan pakaian sekolah, dan/atau perangkat sekolah lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik; b) memungut biaya dari peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang; c) melakukan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencederai integritas hasil Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
  • 10. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 10 BAB IV KODE ETIK PESERTA DIDIK Pasal 20 Standar Etika Peserta Didik 1. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya. 2. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan. 3. Mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan yang berlaku. 4. Memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman. 5. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama. 6. Mencintai lingkungan, bangsa, dan negara. 7. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan sekolah. Pasal 21 Etika dalam Proses Pembelajaran 1. Hadir tepat waktu, atau sebelum pendidik memasuki ruangan pembelajaran/ laboratorium. 2. Berpakaian sesuai dengan peraturan berpakaian yang berlaku di sekolah, rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang dari azas-azas kepatutan. 3. Menghormati peserta didik lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggupembelajaran, seperti perbuatan menggunakan hand phone atau alat elekronik lainnyapada saat pembelajaran, mengganggu ketenangan peserta didik lain. 4. Tidak merokok di ruangan belajar, laboratorium atau ruang lain yang tidak pantas untuk melakukan tindakan tersebut. 5. Santun dalam mengeluarkan pendapat atau membantah pendapat. 6. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau menyakiti perasaan orang lain 7. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran peserta didik lain yang diketahuinya tidak hadir dalam pembelajaran. 8. Menjaga inventaris ruang belajar/ laboratorium 9. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di laboratorium tanpa bimbingan pendidik atau petugas laboratorium. 10. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Sekolah seperti membuang sampah sembarangan, mencoret meja, kursi dan dinding ruangan. Pasal 22 Etika Peserta didik dalam pengerjaan tugas 1. Menyerahkan tugas/ laporan tepat waktu 2. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan tugas/ laporan peserta didik lain 3. Tidak mempengaruhi pendidik agar yang bersangkutan tidak menyerahkan tugas/laporan dengan janji imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun. 4. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan dan penilaian
  • 11. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 11 Pasal 23 Etika Peserta didik dalam mengikuti ujian 1. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan sekolah 2. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan kecuali untuk ujian yang secara tegas membenarkan hal demikian 3. Tidak menggangu peserta didik lain yang sedang mengikuti ujian 4. Tidak mencoret inventaris Sekolah seperti meja, kursi, dinding dengan itikad yang tidak baik untuk keperluan memudahkan menjawab soal ujian 5. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil ujian 6. Percaya pada kemampuan sendiri, tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan mempengaruhi proses dan hasil ujian. Pasal 24 Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Pendidik dan tenaga pendidikan 1. Menghormati semua pendidik dan tenaga pendidikan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka. 2. Bersikap sopan santun terhadap semua pendidik dan tenaga pendidikan dalam interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah 3. Menjaga nama baik pendidik dan tenaga pendidikan dan keluarganya 4. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik yang belum tentu benar mengenai seorang pendidik dan tenaga pendidikan kepada pendidik atau pihak lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan kode etik yang diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan di lingkungan sekolah. 5. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidaksepahaman pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional 6. Jujur terhadap pendidik dan tenaga pendidikan dalam segala aspek. 7. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pendidik atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian pendidik. 8. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan mempengaruhi penilaian pendidik 9. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang lain terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. 10. Bekerjasama dengan pendidik dan tenaga pendidikan dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan pendidik di ruang pembelajaran. 11. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap pendidik dan tenaga kependidikan disertai dengan bukti yang cukup. 12. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang diberikan oleh pendidik. 13. Mematuhi perintah dan petunjuk pendidik dan tenaga pendidikan sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengahmasyarakat. 14. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan pendidik dan tenaga kependidikan
  • 12. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 12 Pasal 25 Etika dalam Hubungan antara Sesama Peserta didik 1. Menghormati semua peserta didik tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka. 2. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua peserta didik dalam interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah 3. Bekerjasama dengan peserta didik lain dalam menuntut ilmu pengetahuan 4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat. 5. Berlaku adil terhadap sesama rekan peserta didik 6. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan peserta didik lain. 7. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama peserta didik baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan Sekolah. 8. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan 9. Suka membantu peserta didik lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang mampu secara ekonomi. 10. Bersama-sama menjaga nama baik sekolah dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji yang dapat merusak citra baik sekolah. 11. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan peserta didik lain. 12. Tidak menggangu ketenangan peserta didik lain yang sedang mengikuti proses pembelajaran. 13. Tidak mengajak atau mempengaruhi peserta didik lain untuk melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat. Pasal 26 Etika dalam Hubungan antara Peserta didik dengan Orangtua dan masyarakat 1. Menghormati orang tua dan masyarakat 2. Bersikap sopan santun terhadap semua orang tua dan masyarakat dalam interaksi baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan Sekolah 3. Menjaga nama baik orang tua dan keluarganya 4. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak sepahaman pendapat disertai dengan argumentasi yang rasional 5. Jujur terhadap orang tua dan masyarakat dalam segala aspek. 6. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang lain terhadap orang tua dan warga masyarakat 7. Menghindari sikap membenci pendidik atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang diberikan oleh pendidik. 8. Mematuhi perintah dan petunjuk orang tua sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma agama, norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat. 9. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan orangtua dan masyarakat 10. Tidak mengganggu ketertiban, ketenteraman dan kenyamanan masyarakat
  • 13. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 13 BAB V PELAKSANAAN , PELANGGARAN, DAN SANKSI Pasal 27 1. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. 2. Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik kepada rekan sejawat , Penyelenggara pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat Pasal 28 1. Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dan ketentuan perundangan yang berlaku.. 2. Pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang melanggar Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. 3. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang dan berat. Pasal 29 1. Pemberian rekomendasi sanksi dan sanksi terhadap pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik merupakan wewenang Kepala sekolah dan/ atau Pejabat Pembina di atasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku 2. Pemberian sanksi oleh Kepala sekolah dan/ atau pejabat Pembina di atasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus objektif, dan tidak mengurangi pemberian sanksi terhadap peraturan perundangan yang berlaku pada tingkat yang lebih tinggi. 3. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan upaya pembinaan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi, dan sekolah 4. Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik wajib melapor kepada Kepala Sekolah, atau petugas yang diberi wewenang 5. Setiap pelanggar dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Kepala Sekolah atau dewan pendidik
  • 14. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 14 BAB VI REHABILITASI Pasal 30 Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal (29) ayat 2 dan 3, pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik yang bersangkutan dapat direhabilitasi, dengan membuat perjanjian tertulis. BAB VII P E N U T U P Pasal 31 Dengan berlakunya keputusan Kepala SMA Negeri 1 Banawa ini, maka semua ketentuan diyang berkaitan dengan sikap, perilaku dan perbuatan Pendidik, Tenaga Kependidikan Dan Peserta Didik yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Pasal 33 Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian. Pasal 34 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Donggala Pada tanggal, 27 Juli 2019 Kepala SMA Negeri 1 Banawa M A L I K, S.Pd NIP. 19660103 198901 1 001
  • 15. KODEETIK SEKOLAH SMANegeri 1 Banawa HAL 15