Makalah ini membahas tentang etika berhubungan sesama manusia dengan fokus pada etika hubungan guru dengan berbagai pihak seperti peserta didik, orang tua siswa, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat. Beberapa poin pembahasan antara lain pengertian etika, hubungan guru yang profesional dengan peserta didik, kerjasama guru dengan orang tua siswa, komunikasi guru dengan masyarakat, serta perilaku
1. MAKALAH
ETIKA BERHUBUNGAN SESAMA MANUSIA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: Etika Profesi Keguruan
Dosen Pengampu: Idis Kudsi, S.Ag., M.Si., M.Pd., M.T.
Disusun Oleh:
Kelompok 12
1. Sawiji (2124180098)
2. Doni Prasetyo (2124180085)
3. Parijo (2124180097)
4. Tarsono (2124180015)
PROGRAM STUDI PJKR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
TAHUN AJARAN 2018/2019
2. i
KATA PENGANTAR
Terima kasih saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberi, rahmat, hidayah,
serta inayah kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika
Berhubungan Sesama Manusia”. Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah salah satu
tugas untuk menunjang nilai mata kuliah Etika Profesi Keguruan.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami juga menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan oleh karena itu kami mengharap
kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Ciamis, 1 November 2018
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika..............................................................................................................3
B. Etika Hubungan Guru dengan Peserta Didik..................................................................3
C. Etika Hubungan Guru Dengan Orang Tua Siswa...........................................................5
D. Etika Hubungan Guru Dengan Masyarakat ....................................................................6
E. Etika Hubungan Guru Dengan Sekolah dan Rekan Sejawat ..........................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari etika sangatlah penting peranannya, karena
dengan adanya etika maka dapat mengatur bagaimana manusia dapat bergaul atau
bersosialisasi dengan sesamanya. Yang mendasari tumbuh kembangnya etika dalam
kehidupan kita adalah agar perbuatan yang tengah kita jalankan sesuai dengan adat atau
kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan adanya etika
membuat manusia berorientasi bagaimana ia menjalankan kehidupannya dalam
tindakannya sehari-hari dan bisa membedakan perbuatannya benar atau salah. Tapi
dalam kenyataanya etika perlahan-lahan mulai hilang seiring perkembangan jaman,
coba kita lihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita banyak sekali persoalan
yang melanggar etika, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran manusia akan
pentingnya etika. Hal inilah yang menyebabkan terjadi berbagai peristiwa yang
melanggar moral.
Karena itu etika sangatlah penting kita terapkan dalam kehidupan kita agar kita
bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk selain itu memberi
batasan dalam pergaulan kita dengan sesama agar bisa tercapai kehidupan yang aman
dan tentram.Selain itu dapat menciptakan suasana hidup yang aman dan tentram.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah etika itu?
2. Bagaimana hubungan guru dengan peserta didik?
3. Bagaimana hubungan guru dengan orang tua siswa?
4. Bagaimana hubungan guru dengan masyarakat?
5. Bagaimana hubungan guru dengan sekolah dan rekan sejawat?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian etika
2. Memahami serta dapat mengaplikasikan hubungan guru dengan peserta didik
3. Memahami serta dapat mengaplikasikan hubungan guru dengan orang tua siswa
4. Memahami serta dapat mengaplikasikan hubungan guru dengan masyarakat
5. 2
5. Memahami serta dapat mengaplikasikan hubungan guru dengan sekolah dan rekan
sejawat
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan
konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian
filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-
unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat
orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai
etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.
Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah
tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat
dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai
etika)
B. Etika Hubungan Guru dengan Peserta Didik
Tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan segenap potensi siswanya
secara optimal, agar mereka dapat mandiri dan berkembang menjadi manusia-manusia
yang cerdas, baik cerdas secara fisik, intelektual, sosial, emosional, moral dan
spiritual. Sebagai konsekuensi logis dari tugas yang diembannya, guru senantiasa
berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya. Dalam konteks tugas, hubungan
diantara keduanya adalah hubungan profesional, yang diikat oleh kode etik. Berikut
ini disajikan nilai-nilai dasar dan operasional yang membingkai sikap dan perilaku
etik guru dalam berhubungan dengan siswa, sebagaimana tertuang dalam
rumusan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI):
7. 4
1. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran.
2. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan
anggota masyarakat.
3. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara
individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
4. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk
kepentingan proses kependidikan.
5. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang
menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta
didik.
6. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah
pendidikan.
7. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
8. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu
peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk
kemampuannya untuk berkarya.
9. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya.
10.Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
11.Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan
hak-hak peserta didiknya.
12.Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian
bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
8. 5
13.Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari
kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan
kesehatan, dan keamanan.
14.Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan
yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan
kemanusiaan.
15.Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada
peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral,
dan agama.
16.Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta
didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
C. Etika Hubungan Guru Dengan Orang Tua Siswa
Cara untuk menciptakan hubungan antara pendidik dengan orang tua peserta didik
adalah:
1. Guru berusaha membina hubungan kerja sama yang efektif dan efisien dengan
orangtua/wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan.
2. Guru memberikan informasi kepada orangtua/wali secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan peserta didik.
3. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
4. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan
kemajuan peserta didik dalam proses kependidikan pada umumnya.
6. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya
berkaitan dengan kesejahteraan, kemajuan, dan cita-cita anak.
7. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan professional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
9. 6
D. Etika Hubungan Guru Dengan Masyarakat
Bagaimanakah Hubungan Guru dengan Masyarakat.?, ada 8 point dalam pasal
6 ayat 2 dalam kode etik guru, yaitu :
1. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien
dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
2. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
3. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
4. Guru bekerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestasi dan
martabat profesinya.
5. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat
berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya.
6. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai
agama,hukum,moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
7. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada
masyarakat.
8. Guru tidak boleh menampilkan diri secara eksklusif dalam kehidupan masyarakat.
E. Etika Hubungan Guru Dengan Sekolah dan Rekan Sejawat
1. Tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan segenap potensi siswanya
secara optimal, agar mereka dapat mandiri dan berkembang menjadi manusia-
manusia yang cerdas, baik cerdas secara fisik, intelektual, sosial, emosional, moral
dan spiritual. Sebagai konsekuensi logis dari tugas yang diembannya, guru
senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya. Dalam konteks tugas,
hubungan diantara keduanya adalah hubungan profesional, yang diikat oleh kode
etik. Berikut ini disajikan nilai-nilai dasar dan operasional yang membingkai sikap
dan perilaku etik guru dalam berhubungan dengan siswa, sebagaimana tertuang
dalam rumusan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI):
2. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran.
10. 7
3. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan
hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.
4. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara
individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
5. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk
kepentingan proses kependidikan.
6. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang
menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta
didik.
7. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah
pendidikan.
8. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
9. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu
peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk
kemampuannya untuk berkarya.
10. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya.
11. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
12. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan
hak-hak peserta didiknya.
13. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian
bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
14. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari
kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan
kesehatan, dan keamanan.
11. 8
15. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan
yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan
kemanusiaan.
16. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada
peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral,
dan agama.
17. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta
didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
12. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari etika sangatlah penting peranannya, karena
dengan adanya etika maka dapat mengatur bagaimana manusia dapat bergaul atau
bersosialisasi dengan sesamanya. Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia,
karena dengan adanya etika membuat manusia berorientasi bagaimana ia menjalankan
kehidupannya dalam tindakannya sehari-hari dan bisa membedakan perbuatannya
benar atau salah. Karena itu etika sangatlah penting kita terapkan dalam kehidupan kita
agar kita bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk selain itu
memberi batasan dalam pergaulan kita dengan sesama agar bisa tercapai kehidupan
yang aman dan tentram.Selain itu dapat menciptakan suasana hidup yang aman dan
tentram.