SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Turbin berasal dari kata turbo yang diartikan sebagai sesuatu yang
berputar. Turbin air didefinisikan sebagi alat yang digunakan untuk merubah
energi dan fluida yang mengalir menjadi energi mekanik yang berguna untuk
membangkitkan energi atau penggerak alat lain.
Penggunaan turbin air dalam system pemmbangkit tenaga listrik, saat ini
masih dominant dalam pemakaian kita harus memilih dan menentukan
karakteristik turbin air sesuai dengan kondisi dan dimana fluida mengalir tempat
dipasang turbin air. Sama halnya dengan turbin uap dan gas banyak factor yang
mempengaruhi turbin air disamping pengembangan teori dan penelitian, ternyata
adanya inisiatif mendorong perkembangannya.
Turbin air merupakan turbin denganiar sebagai fluida kerja dan mengalir
dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dalam hal ini air
memiliki energi potensial yang berangsur-angsur diubah menjadi energi kinetic.
Dalam turbin energi kinetic air diubah menjadi energi yang dapat memutar turbin.
1.2. Tujuan Praktikum
Dalam pengijian turbin ini bertujuan antara lain :
a. Untuk mengetahui prestasi kerja turbin air
b. Untuk mengetahui hubungan parameter-parameter turbin :
 Pada variasi kecepatan putar :
 Head terhadap putaran (H vs n)
 Daya terhadap putaran (N vs n)
 Efisiensi terhadap putaran ( vs n)
 Pada variasi kecepatan putar :
 Head terhadap kapasitas (H vs Q)
 Daya terhadap kapasitas (N vs Q)
 Efisiensi terhadap kapasitas ( vs Q)
BAB II
2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Umum Turbin Air
Turbin air adalah turbin dengan air sebagai fluida kerja. Air mengalir dari
tempat yang lebih tinggi menuju yang lebih rendah. dalam hal ini air memiliki
energi potensial. Dalam proses ini aliran dalam pipa energi potensial berangsur
berubah-ubah menjadi energi kinetic. Di dalam turbin energi kinetic, air diubah
menjadi mekanik, di mana air memutar turbin.
2.2. Klasifikasi Dan Jenis Turbin Air
Pada dasarnya turbin air di bedakan menjadi dua golongan utama yaitu
dipandang dari segi pengubahan momentum fluida kerjanya, yaitu :
- Turbin Implus (Turbin Pelton)
- Turbin reaksi (turbin Francis, Kaplan Dan Propeller)
-
a. Turbin Pelton
Turbin ini termasuk dalam turbin implus karena aliran air yang keluar
dari nozzle tekanannya sama dengan tekanan atsmofir seluruhnya. Maka di
sebut juga turbin tekanan sama. Turbin ini di pakai untuk turbin jatuh yang
besar. Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian simetris ini dinaikkan supaya
dapat membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan dari gaya-
gaya samping. Tidak semua sudu menerima pancaran air hanya sebagian saja
dan segera berganti tergantung dari sisi pada posisi sudu. Jumlah nozzle
tergantung kapasitas air, tiap turbin bias di lengkapi 1-6 nozzel.
Ukuran-ukuran utama turbin pelton :
D = diameter linkungan sudu yang kena pancaran
D = diameter nozzle
N = kecepatan putar roda turbin
Berikut ini gambar dari turbin pelton
b. Turbin Kaplan
Turbin ini dipakai untuk turbin yang jauh rendah, menurut
kontruksinya turbin ini dibagi menjadi dua yaitu turbin Kaplan bila satu yang
dapat digerakkan dengan otomatis dan turbin baling-baling dengan rotor tetap.
Sudu roda pada turbin kaplan mempunyai kontruksi yang dapat di gerakkan.
Turbin ini mempunyai rumah turbin sehingga aliran air melalui aksial pada
selubung silinder. Turbin kaplan kebanyakan berjenis poroskorosital dan
bagian peralatannya dipasang pada satu garis.
4
Gambar Turbin Kaplan
c. Turbin Tabung Kaplan.
Untuk pusat tenaga listrik dengan tinggi air jatuh yang kecil banyak
menggunakan turbin tabung kaplan, karena turbin ini hanya memrlukan
sedikit tempat dan pada saat pembebanan penuh rendemennya mencapai 3 %
lebih baik dari turbin lain. Ciri turbin ini adalah turbin dengan generator
mempunyai poros yang horisontal. Sehingga aliran hampir berbentuk garis
lurus, mulai dari masuk sudu penggerak memulai turbin dan terus ke p-ipa
isap, hal ini yang menentukan rendemen turbin.
d. Turbin Francis
Turbin ini memakai proses tekanan lebih pada saat air masuk roda
jalan, sebagi dari energi jatuh telah bekerja dalam sudu pengarah diubah
menjadi kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh di gunakan pada suatu
jalan dengan maksimal. Pada sisi luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah
dan kecepatan aliran yang tinggi dari dalampipa isap. Kecepatan aliran akan
berkurang namun tekanannya akan kembali naik. Sehingga air dapat di alirkan
lewat saluran dengan tekanan yang seperti pada gambar berikut :
Gambar Turbin Francis
2.3. Teori Hidrodinamika
Air yang mengalir mempunyai energi yang dapat dimanfaatkan untuk
memutar roda turbin. Karena itu pusat tenaga listrik dibangun diatas sungai-
sungai dan gunung-gunung dengan memanfaatkan arus yang deras sebagai
penggerak turbin untuk mendapatkan daya listrik yang besar. Dengan
menggunakan rumus mekanika fluida maka daya turbin, luas penampang lintang,
saluran dan bagian dalam turbin lainnya dapat ditentukan.
2.3.1. Persamaan Bernnoulli
Pernyataan energi dari air menyatakan bahwa suatu bentuk energi dapat
diubah dari satu bentuk lain. Dari persamaan dan prinsip kekalan energi pada
aliran fluida. Energi yang dimiliki oleh suatu fluida yang mengaliryang terdiri dari
energi dalam dan energi akibat tekanan. Kecepatan dan kedudukan dalam aliran
prinsip dapat di hasilkan dengan persamaan sebagi berikut : ( energi bagian I +
6
energi yang di tambahkan + energi yang hilang + energi yang diambil + energi II
)
Persamaan ini untuk aliran mantap, fluida tidak kompresible yang
perubahan energi yang didalamnya bias di abaikan, maka persamaan diatas
disederhanakan menjadi :
2
2
22
11
2
11
.2.
2
.2.
z
g
v
g
p
HHHz
gg
p
A ++=−−+++
ρ
ν
ρ
Persamaan diatas di kenal dengan persamaan Bernoulli.
2.3.2. Persamaan Kontinuitas.
Persamaan ini dihasilkan dari prinsip kekekalan massa, untuk aliran
mantap fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu
adalah sama hal ini dapat di ekspansikan sebagi berikut :
1 . A1 . v1 = 2 . A2 . v2
1 . g . A1 . v1 = 2 . g . A2 . v2
Untuk fluida imcompresible 1 = 2 sehingga persamaan tersebut menjadi :
Q = A1 . v1 . = A2 . v2 kostan (m3
/det)
Dimana :
A1 dan v2 luas penampang pipa 1 dan 2
V1dan A2 kecepatan rata-rata pada aliran pipa 1 dan pipa 2
Untuk aliran mantap incompressible 2 dimensi, maka :
An1 . v1 = An2 . v2 = An3 . n3 = kecepatan.
Untuk aliran mantap 3 dimensi :
L
P
vP
z
vP
y
vP
x .
.
.
.
.
.
.
. γ
γ
γ
γ
γ
γ
γ
γ
=++
2.3.3. Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds yang tidak berdimensi menyatakan perbandingan gaya
inersia terhadap gaya-gaya kekentalan (viscositas) untuk pipa-pipa bundar yang
mengalir penuh :
)2(
...
r
V
v
dV
atau
dV
Re
ππ
ρ
==
Dimana :
V = Kecepatan rata-rata (m/dt)
V = Kekentalan kinematik (m3
/dt)
= Kerapatan massa fluida (kg/m3
)
= Kekentalan mutlak
D = Diameter (m)
Untuk irisan-irisan yang tidak bundar, perubahan irisan terhadap keliling yang
basah disebut dengan jari-jari hidrolik (k) digunakan dalam bilangan reynold,
persamaan tersebut menjadi :
v
V
Re
).2( π
=
2.3.4. Persamaan Energi
Arus air yang mengalir menjadi energi air, energi ini dapat diubah ke
bentuk lain yaitu energi potensial dan diubah menjadi energi listrik. Kekekalan
energi adalah apabila arus air dalam alirannya dilewatkan dalam turbin air, maka
energi yang ada dalam air diubah menjadi energi bentuk lain.
Bentuk energi saat dalam keadaan standart :
 energi tempat : mg2 dalam (kg M2
/dt2
)
 energi kecepatan : mc2 dalam (mm)
8
 energi tekanan : mp/ dalam (nm)]
sehingga energi yang dikandung air menjadi :
ρ
pmcm
zgmw
.
2
.
..
2
++=
2.3.5. Energi Zat Cair, Sifat Dan Bentuk Energinya.
Energi air terjadi bila air tersebut mengalir secara mantap dan bentuk
energinya adalah head yang dapat dikonversikan ke bentuk lain. Aliran air
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
 Kerapatan massa (p) = m/v ……(kg/m3
)
 Kerapatan relative (RPB)
 Berat jenis () = . g …….(N/m3
)
 Viscositas : merupakan sarat zat menentukan besarnya daya tahan terhadap
gaya getar ()
ρπ
ρ
π
/
tanker
tan
===
massaapa
mutlakkecepa
V
… (m2
/dt)
2.4 Parameter Turbin Air
 Head turbin air (H)
H = P1 – P2 ....( kg/cm)
Dimana :
P = P1 – P2
= Tekanan pada manometer (kg/cm2
)
1 atm = 760 mm Hg = 1.0332 kg/cm2
= 1034.3286 cmH2O
 Kapasitas turbin air
Q = K.A.Cv. g.2 (13,6.h)….(m3
/dt)
Dimana :
K = Kooefisien gesekan = 1,56
Cv = Kooefisien kecepatan = 0,98
H = Selisih ketinggian pada tabung u (m)
A = Luas saluran nozzle (m2
)
= /4 (Dn)2
Dn = Diameter nozzle (m)
 Daya Turbin Air
Water horse power
WHP = 120
.. hqT
…… (kw)
Dimana :
T = Berat jenis air = 1000 kg/m3
Brake horse power :
BHP =






60
..2
102
. nRF π
…..(kw)
Dimana :
F = Beban (kg)
R = D/2
D = Diameter poros turbin (m)
N = Putaran poros turbin (rpm)
 Efisiensi Hidrolik
2
)(2
v
uuv
h
−
=η
( ) ( )det/......6.13.2. mhgvcv =
10
60
.. nD
u
π
=
 Efisiensi Mekanis
%100x
WHP
BHP
m =η
2.5 Kavitasi dan water hammer
Preses kavitasi merupakan proses yang rumit dan kurang begitu
dipahami secara umum. Kavitasi adalah suatu peristiwa terjadinya gelembung-
gelembung uap di dalam cairan (air) yang mengalir apabila tekanan di tempat-
tempat tersebut sama dengan tekanannya. Gelembung tersebut akan terbawa
arus. Bila gelembung sampai pada tekanan lebih besar dari tekanan gelembung
atau uapnya, maka gelembung tersebut akan pecah secara tiba-tiba.pecah
gelembung tersebut selain menimbulkan suara berisik juga menyebabkan
lubang-lubang kikisan pada permukaan dinding saluran turbin.
Kavitasi yang berlebihan dapat pula mengurangi daya dan efisiensi
turbin, kavitasi dapat dikurangi dengan jalan:
1. Memasang turbin pada tempat yang sebaik-baiknya yaitu
memperkecil jarak vertikal antara roda turbin pada permukaan air
bawah (memperkecil tinggi isap, Hs)
2. Memperbaiki kontruksi dan mengusahakan agar tidak terdapat
belokan-belokan atau kelok-kelokan yang tajam.
Koefisien kavitasi ()
H
HsHb −
=σ
Dimana:
Hb : Hatm - Hv
Hs : Tinggi isap (m)
Hatm : Tergantung pada letak turbin terhadap permukaan.
Hv : Tergantung dari temperatur rata-rata air pada suatu tempat
tertentu.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Data Teknis Turbin Air
Data Pompa
12
- Type : Pompa Centrifugal
- Head Isap, Hd : 9 m
- Head Tekan, Hd : 24 m
- Kapasitas, Qpump : 43 l/menit
- Sumber Daya : 125w/220v/50Hz
Data Turbin air
- Type turbin : Pelton
- Runner turbin
Diameter luar : 100 mm
Diameter dalam : 75 mm
- Sudu turbin
Lebar sudu, b : 16 mm
Jumlah sudu, z : 12 mm
- Diameter nozzle, Dn: 5 mm
- Rem poros turbin
Type: Rem tali
Diameter poros, D: 26 mm
Beban : Timbangan pegas
3.2 Skema Instalasi Turbin
Keterangan gambar:
T : Turbin Pelton
M : Motor Listrik
P : Pompa Air
1. Timbangan Pegas
2. Alat Ukur
3. Manometer Tabung U
4. Katub Pengatur aliran
3.3 Prosedur percobaan
14
1. Buka katup pengatur aliran (4) setengah bukaan dan hidupkan motor listrik
kemudian tunggu beberapa saat sampai system berjalan normal.
2. Buka katup (4) secara penuh dan catat parameter yang diperlukan.
3. Untuk beban konstan dengan kecepatan variasi, atur beban pada
timbangan pegas (1) pada beban tertentu. Kecilkan bukaan katup (4) dan
catat semua parameter yang diperlukan, lakukan hal ini untuk beberapa
macam bukaan katup sambungan terkecil.
4. Untuk kecepatan konstan dengan beban variasi atur bukaan katup (4) pada
kecepatan putaran turbin tertentu. Kecilkan beban pada timbangan pegas
(1) dan catat semua parameter yang diperlukan. Lakukan hal ini hingga
pembebanan terkecil.
5. Parameter pengujian yang perlu dicacat adalah
Kecepatan putaran poros turbin (n)
Beban pada timbangan pegas (F)
Tekanan pada Nozzle (p)
Selisih ketinggian tabung u (h)
BAB V
ANALISA DATA
4.1. Data Hasil Pengujian
4.1.1. Data Pengujian Pada Beban Konstan
Pengujian Beban Konstan
No
Beban F (Kg) Putaran n (Rpm) Tekanan P h
(Kg) (Rpm) (Kg/cm^2) (cm)
1 0,5 471 0,15 0,5
2 0,5 493 0,15 0,5
3 0,5 1321 0,2 0,89
4 0,5 1407 0,4 5,2
5 0,5 1304 0,5 7,7
6 0,5 1395 0,55 9,5
`4.1.2. Data Pengujian Pada Putaran Konstan
Pengujian Putaran Konstan
No
Beban F (Kg) Putaran n (Rpm) Tekanan P h
(Kg) (Rpm) (Kg/cm^2) (cm)
1 0,5 1443 0,5 6,7
2 0,1 1443 0,49 6,2
3 0,15 1443 0,48 6,2
4 0,2 1443 0,45 5,8
5 0,25 1443 0,43 5,8
6 0,3 1443 0,42 5,7
4.2. Perhitungan Data Pengujian
16
4.2.1 Untuk Beban Konstan
a. Head Pompa
H = P x 10,343
= 0,15x 10,343
=1,5514 mka
b. Kapasitas
Q = k x A x Cv .x hg..2
= 1,56 x 0,00002826 x. 0.98 x 5.06,1381,92 xxx
= 0,00049903 m3
/s
c. Water Horse Power (WHP)
WHP = 102
.. HQρ
= 102
1,55140,000499031000 xx
= 0,00759015 KW
d. Brake Horse Power (BHP)
BHP = 60100
2
x
xnxFxRx π
= 6120
47114,3205,05,0 xxxx
= 0,012082843 KW
e. Efisiensi
U = 60
1xnxDπ
= 60
4711,014,3 xx
= 2.4649 m/s
V = Cv. ).6,13.(.2 hg
= 0,98. 5,0.6,13.81,9.2
= 11.31957 m/s
f. Efisiensi Hidrolik )( hη
hη =
2
).(2
V
UUV −
.100%
=
2
)11.31957(
2.4649).2.464911.31957.(2 −
= 0.34
g. Efisiensi Mekanis )( mη
=mη WHP
BHP
18
= 0,00759015
30,01208284
= 1,59191081 %
Dengan cara yang sama untuk percobaan selanjutnya dapat dihitung
analisa datanya, dan ditabelkan sebagai berikut :
o Beban Konstan
Pengujian Beban Konstan
No
H Q WHP BHP
(%)
mka m^3/dt KW KW
1 1,5514 0,00049903 0,00759015 0,012082843 1,59191081
2 1,5514 0,00049903 0,00759015 0,012647222 1,66626758
3 2,0686 0,000665789 0,01350247 0,033888399 2,50979303
4 4,1372 0,001609324 0,06527544 0,036094608 0,55295848
5 5,1715 0,001958336 0,09928954 0,033452288 0,33691653
6 5,6886 0,002175222 0,12131341 0,035786765 0,2949943
o Putaran Konstan
Pengujian Putaran Konstan
No
H Q WHP BHP
(%)
mka m^3/dt KW KW
1 5,1715 0,001757566 0,08911029 0,037018137 0,41541931
2 5,068 0,001690713 0,08400524 0,007403627 0,08813292
3 4,9646 0,001690713 0,08229133 0,011105441 0,13495276
4 4,6543 0,001635265 0,07461778 0,014807255 0,19844138
5 4,4474 0,001635265 0,07130076 0,018509069 0,25959148
6 4,344 0,001621107 0,06904007 0,022210882 0,32171004
4.3. Grafik Hubungan Parameter
a. Beban Konstan
Pengaruh Head terhadap Putaran
GARFIK HEAD VS PUTARAN
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1 2 3 4 5 6 7
HEAD (m)
PUTARAN(rpm)
Jika melihat grafik hubungan head dengan putaran diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi headnya maka putarannya
semakin meningkat yaitu pada putaran 471 Rpm dengan head 5.1715.
bahwa head turbin berbanding lurus dengan putaran.
Pengaruh Daya tehadap Putaran
20
Pengaruh Daya terhadap Putaran
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
0 0,05 0,1 0,15
Daya
Putaran
Pada grafik hubungan antara putaran dengan daya diatas terlihat
bahwa terjadi peningkatan daya dari 0.00759015 Kw sampai dengan
0.12131341. Artinya bahwa semakin tinggi putaran maka semakin tinggi
pula daya yang dihasilkan. Ini menunjukkan adanya hubungan linier
antara besarnya putaran terhadap daya yang dihasilkan.
Pengaruh Efisiensi tehadap Putaran
GRAFIK PUTARAN VS EFISIENSI
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 500 1000 1500
PUTARAN (rpm)
EFISIENSI(%)
Grafik tersebut menjelaskan bahwa efisiensi semakin turun dengan
bertambahnya putaran. Terjadi penurunan efisiensi dari 1.59191081 %
menjadi 0.2949943 %. Ini menunjukkan hubungan berbanding terbalik
antara efisiensi dengan putaran.
b. Putaran Konstan
Pengaruh Head terhadap Kapasitas
Pengaruh Head Terhadap Kapasitas
0,0016
0,00162
0,00164
0,00166
0,00168
0,0017
0,00172
0,00174
0,00176
0,00178
4,2 4,4 4,6 4,8 5 5,2 5,4
Kapasitas
Head
Hubungan kenaikan head dari 4.344 maka pada kapasitas
0,001621107 m³/det sampai pada head 5,1715 maka diikuti dengan
kenaikan kapasitas sampai 0,001757566, berarti hubungan antara head
22
dengan kapasitas berbanding lurus. Jadi semakin besar nilai kapasitasnya
maka headnya semakin besar pula.
Pengaruh Daya terhadap Kapasitas
Pengaruh Daya Terhadap Kapasitas
0,0016
0,00162
0,00164
0,00166
0,00168
0,0017
0,00172
0,00174
0,00176
0,00178
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1
Daya
Kapasitas
Dari garfik diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa terjadi
kenaikan daya seiring dengan kenaikan kapasitas karena semakin besar
kapasitas fluida yang mengalir maka semakin besar pula daya yang
dihasilkan sesuai dengan persamaan P = ρ . Q . H ini menunjukkan
bahwa terjadi hubungan linier antara kapasitas dengan daya yang
dihasilkan turbin.
Pengaruh Efisiensi terhadap Kapasitas
GRAFIK KAPSITAS VS EFISIENSI
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,0016 0,00165 0,0017 0,00175 0,0018
KAPASITAS (m^3/s)
EFISIENSI(%)
%
Grafik diatas menunjukkan bahwa efisiensi semakin turun dengan
bertambahnya kapsitas. Dan terjadi hubungan berbanding terbalik antara
kapasitas dengan efisiensi turbin. Ini sesuai dengan persamaan
HQ
N
..ρ
η =
.
24
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
1. Untuk variabel beban ( putaran konstan )
 Hubungan antara head ( H ) ,WHP, BHP dengan kapasitas adalah
bahwa semakin menurun kapasitas ( Q ) maka nilai H, WHP, BHP,
juga akan menurun.
 Hubungan daya dengan kapasitas berbanding lurus yaitu jika
dayanya naik maka kapasitas juga naik begitu juga sebaliknya.
 Hubungan antara efisiensi terhadap kapasitas adalah
 Untuk efisiensi turbin terhadap kapasitas berbanding lurus
yaitu kenaikan putaran akan diikuti dengan naiknya nilai
efisiensi.
 Untuk efisiensi hidrolik terhadap putaran berbanding terbalik
yaitu jika kapasitas menurun maka efisiensinya akan naik.
2. Untuk variabel putaran ( beban constan )
Hubungan antara head dan putaran adalah berbanding lurus semakin besar
headnya maka putaran semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
Aris Munandar, W. 1988. Penggerak Mula Turbin. ITB. Bandung.
Prietz Dietzel. 1980. Pompa, Turbin Dan Kompresor. Erlangga. Jakarta
Patty, O.F. 1995. Tenaga Air. Erlangga. Jakarta.
Team Laboratorium Uji Mesin UMM. 2005. Petunjuk Praktikum Pengujian
Mesin. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
26

More Related Content

What's hot

Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanAdy Purnomo
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
Perhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotPerhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotDanny Danny
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTONDwi Ratna
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikUDIN MUHRUDIN
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMarfizal Marfizal
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
 
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanContoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanInstansi
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel PresentationDimas Setyawan
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKhairul Fadli
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi pltaIman Rosi
 

What's hot (20)

Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompa
 
Makalah pompa
Makalah pompaMakalah pompa
Makalah pompa
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Perhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnotPerhitungan siklus otto & carnot
Perhitungan siklus otto & carnot
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
TURBIN PELTON
TURBIN PELTONTURBIN PELTON
TURBIN PELTON
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okkMekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 3 okk
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontalPerhitungan turbin propeller poros horizontal
Perhitungan turbin propeller poros horizontal
 
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redamanContoh soal getaran bebas tanpa redaman
Contoh soal getaran bebas tanpa redaman
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi plta
 

Viewers also liked

MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIARidha Faturachmi
 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganIgst Putra
 
Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102Eko Supriyadi
 
Hidrologi fixx
Hidrologi fixxHidrologi fixx
Hidrologi fixxelsa nurri
 
Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Oid Putra
 
Mesin Konversi Energi
Mesin Konversi EnergiMesin Konversi Energi
Mesin Konversi Energi7Rahm4t
 
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...Sudiantoro -
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Contoh Laporan Prakerin
Contoh Laporan PrakerinContoh Laporan Prakerin
Contoh Laporan PrakerinRamdani99
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)AGUNG SATRIA
 

Viewers also liked (20)

MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
 
Turbin pelton
Turbin peltonTurbin pelton
Turbin pelton
 
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik denganPerancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
Perancangan ulang turbin uap penggerak generator listrik dengan
 
Turbin Air
Turbin AirTurbin Air
Turbin Air
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102
 
Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)
 
Hidrologi fixx
Hidrologi fixxHidrologi fixx
Hidrologi fixx
 
Motor bakarku 3
Motor bakarku 3Motor bakarku 3
Motor bakarku 3
 
Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1
 
Mesin Konversi Energi
Mesin Konversi EnergiMesin Konversi Energi
Mesin Konversi Energi
 
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajar
 
Contoh Laporan Prakerin
Contoh Laporan PrakerinContoh Laporan Prakerin
Contoh Laporan Prakerin
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
 
ppt Turbin Uap
ppt Turbin Uapppt Turbin Uap
ppt Turbin Uap
 
Turbin uap
Turbin uapTurbin uap
Turbin uap
 
Mesin mesin-fluida-turbin-air
Mesin mesin-fluida-turbin-airMesin mesin-fluida-turbin-air
Mesin mesin-fluida-turbin-air
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 

Similar to OPTIMASI TURBIN AIR

BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehSyahrul Ramazan
 
Modul praktikum prestasi mesin itbu - isi materi - edit turbin kaplan
Modul praktikum prestasi mesin   itbu - isi materi - edit turbin kaplanModul praktikum prestasi mesin   itbu - isi materi - edit turbin kaplan
Modul praktikum prestasi mesin itbu - isi materi - edit turbin kaplanFauziRahman41
 
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptxmuhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptxMuhammadDhiaurrahman1
 
Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)ashariANHAR
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Marfizal Marfizal
 
Draft seminar awet setiawan 20120130138
Draft seminar awet setiawan 20120130138Draft seminar awet setiawan 20120130138
Draft seminar awet setiawan 20120130138awet setiawan
 
Tugas rano pelton
Tugas rano peltonTugas rano pelton
Tugas rano peltonRafis Rafis
 
Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrikYogi Simamora
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxZHENAHARYOP
 

Similar to OPTIMASI TURBIN AIR (20)

BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
 
Dasar teori
Dasar teoriDasar teori
Dasar teori
 
makalah Prime mover
makalah Prime mover makalah Prime mover
makalah Prime mover
 
Modul praktikum prestasi mesin itbu - isi materi - edit turbin kaplan
Modul praktikum prestasi mesin   itbu - isi materi - edit turbin kaplanModul praktikum prestasi mesin   itbu - isi materi - edit turbin kaplan
Modul praktikum prestasi mesin itbu - isi materi - edit turbin kaplan
 
Pembangkit Daya pada Turbin Uap
Pembangkit Daya pada Turbin UapPembangkit Daya pada Turbin Uap
Pembangkit Daya pada Turbin Uap
 
Turbin air
Turbin airTurbin air
Turbin air
 
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptxmuhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
muhammad dhiaurrahman­_2004102010061_tugas2_MKEII.pptx
 
Turbin air gunawan
Turbin air gunawanTurbin air gunawan
Turbin air gunawan
 
Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)Pembangkit listrik tenaga air (plta)
Pembangkit listrik tenaga air (plta)
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
 
Draft seminar awet setiawan 20120130138
Draft seminar awet setiawan 20120130138Draft seminar awet setiawan 20120130138
Draft seminar awet setiawan 20120130138
 
Poer poin ank sma
Poer poin ank smaPoer poin ank sma
Poer poin ank sma
 
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga ListrikRangkuman Teknik Tenaga Listrik
Rangkuman Teknik Tenaga Listrik
 
Turbin air
Turbin airTurbin air
Turbin air
 
Plta
PltaPlta
Plta
 
Tugas rano pelton
Tugas rano peltonTugas rano pelton
Tugas rano pelton
 
Analisis generator pembangkit listrik
Analisis  generator pembangkit listrikAnalisis  generator pembangkit listrik
Analisis generator pembangkit listrik
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
 
PLTA
PLTAPLTA
PLTA
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 

OPTIMASI TURBIN AIR

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Turbin berasal dari kata turbo yang diartikan sebagai sesuatu yang berputar. Turbin air didefinisikan sebagi alat yang digunakan untuk merubah energi dan fluida yang mengalir menjadi energi mekanik yang berguna untuk membangkitkan energi atau penggerak alat lain. Penggunaan turbin air dalam system pemmbangkit tenaga listrik, saat ini masih dominant dalam pemakaian kita harus memilih dan menentukan karakteristik turbin air sesuai dengan kondisi dan dimana fluida mengalir tempat dipasang turbin air. Sama halnya dengan turbin uap dan gas banyak factor yang mempengaruhi turbin air disamping pengembangan teori dan penelitian, ternyata adanya inisiatif mendorong perkembangannya. Turbin air merupakan turbin denganiar sebagai fluida kerja dan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dalam hal ini air memiliki energi potensial yang berangsur-angsur diubah menjadi energi kinetic. Dalam turbin energi kinetic air diubah menjadi energi yang dapat memutar turbin. 1.2. Tujuan Praktikum Dalam pengijian turbin ini bertujuan antara lain : a. Untuk mengetahui prestasi kerja turbin air b. Untuk mengetahui hubungan parameter-parameter turbin :  Pada variasi kecepatan putar :  Head terhadap putaran (H vs n)
  • 2.  Daya terhadap putaran (N vs n)  Efisiensi terhadap putaran ( vs n)  Pada variasi kecepatan putar :  Head terhadap kapasitas (H vs Q)  Daya terhadap kapasitas (N vs Q)  Efisiensi terhadap kapasitas ( vs Q) BAB II 2
  • 3. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan air sebagai fluida kerja. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju yang lebih rendah. dalam hal ini air memiliki energi potensial. Dalam proses ini aliran dalam pipa energi potensial berangsur berubah-ubah menjadi energi kinetic. Di dalam turbin energi kinetic, air diubah menjadi mekanik, di mana air memutar turbin. 2.2. Klasifikasi Dan Jenis Turbin Air Pada dasarnya turbin air di bedakan menjadi dua golongan utama yaitu dipandang dari segi pengubahan momentum fluida kerjanya, yaitu : - Turbin Implus (Turbin Pelton) - Turbin reaksi (turbin Francis, Kaplan Dan Propeller) - a. Turbin Pelton Turbin ini termasuk dalam turbin implus karena aliran air yang keluar dari nozzle tekanannya sama dengan tekanan atsmofir seluruhnya. Maka di sebut juga turbin tekanan sama. Turbin ini di pakai untuk turbin jatuh yang besar. Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian simetris ini dinaikkan supaya dapat membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan dari gaya- gaya samping. Tidak semua sudu menerima pancaran air hanya sebagian saja dan segera berganti tergantung dari sisi pada posisi sudu. Jumlah nozzle tergantung kapasitas air, tiap turbin bias di lengkapi 1-6 nozzel.
  • 4. Ukuran-ukuran utama turbin pelton : D = diameter linkungan sudu yang kena pancaran D = diameter nozzle N = kecepatan putar roda turbin Berikut ini gambar dari turbin pelton b. Turbin Kaplan Turbin ini dipakai untuk turbin yang jauh rendah, menurut kontruksinya turbin ini dibagi menjadi dua yaitu turbin Kaplan bila satu yang dapat digerakkan dengan otomatis dan turbin baling-baling dengan rotor tetap. Sudu roda pada turbin kaplan mempunyai kontruksi yang dapat di gerakkan. Turbin ini mempunyai rumah turbin sehingga aliran air melalui aksial pada selubung silinder. Turbin kaplan kebanyakan berjenis poroskorosital dan bagian peralatannya dipasang pada satu garis. 4
  • 5. Gambar Turbin Kaplan c. Turbin Tabung Kaplan. Untuk pusat tenaga listrik dengan tinggi air jatuh yang kecil banyak menggunakan turbin tabung kaplan, karena turbin ini hanya memrlukan sedikit tempat dan pada saat pembebanan penuh rendemennya mencapai 3 % lebih baik dari turbin lain. Ciri turbin ini adalah turbin dengan generator mempunyai poros yang horisontal. Sehingga aliran hampir berbentuk garis lurus, mulai dari masuk sudu penggerak memulai turbin dan terus ke p-ipa isap, hal ini yang menentukan rendemen turbin. d. Turbin Francis Turbin ini memakai proses tekanan lebih pada saat air masuk roda jalan, sebagi dari energi jatuh telah bekerja dalam sudu pengarah diubah menjadi kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh di gunakan pada suatu jalan dengan maksimal. Pada sisi luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah dan kecepatan aliran yang tinggi dari dalampipa isap. Kecepatan aliran akan berkurang namun tekanannya akan kembali naik. Sehingga air dapat di alirkan lewat saluran dengan tekanan yang seperti pada gambar berikut :
  • 6. Gambar Turbin Francis 2.3. Teori Hidrodinamika Air yang mengalir mempunyai energi yang dapat dimanfaatkan untuk memutar roda turbin. Karena itu pusat tenaga listrik dibangun diatas sungai- sungai dan gunung-gunung dengan memanfaatkan arus yang deras sebagai penggerak turbin untuk mendapatkan daya listrik yang besar. Dengan menggunakan rumus mekanika fluida maka daya turbin, luas penampang lintang, saluran dan bagian dalam turbin lainnya dapat ditentukan. 2.3.1. Persamaan Bernnoulli Pernyataan energi dari air menyatakan bahwa suatu bentuk energi dapat diubah dari satu bentuk lain. Dari persamaan dan prinsip kekalan energi pada aliran fluida. Energi yang dimiliki oleh suatu fluida yang mengaliryang terdiri dari energi dalam dan energi akibat tekanan. Kecepatan dan kedudukan dalam aliran prinsip dapat di hasilkan dengan persamaan sebagi berikut : ( energi bagian I + 6
  • 7. energi yang di tambahkan + energi yang hilang + energi yang diambil + energi II ) Persamaan ini untuk aliran mantap, fluida tidak kompresible yang perubahan energi yang didalamnya bias di abaikan, maka persamaan diatas disederhanakan menjadi : 2 2 22 11 2 11 .2. 2 .2. z g v g p HHHz gg p A ++=−−+++ ρ ν ρ Persamaan diatas di kenal dengan persamaan Bernoulli. 2.3.2. Persamaan Kontinuitas. Persamaan ini dihasilkan dari prinsip kekekalan massa, untuk aliran mantap fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu adalah sama hal ini dapat di ekspansikan sebagi berikut : 1 . A1 . v1 = 2 . A2 . v2 1 . g . A1 . v1 = 2 . g . A2 . v2 Untuk fluida imcompresible 1 = 2 sehingga persamaan tersebut menjadi : Q = A1 . v1 . = A2 . v2 kostan (m3 /det) Dimana : A1 dan v2 luas penampang pipa 1 dan 2 V1dan A2 kecepatan rata-rata pada aliran pipa 1 dan pipa 2 Untuk aliran mantap incompressible 2 dimensi, maka : An1 . v1 = An2 . v2 = An3 . n3 = kecepatan. Untuk aliran mantap 3 dimensi : L P vP z vP y vP x . . . . . . . . γ γ γ γ γ γ γ γ =++
  • 8. 2.3.3. Bilangan Reynolds Bilangan Reynolds yang tidak berdimensi menyatakan perbandingan gaya inersia terhadap gaya-gaya kekentalan (viscositas) untuk pipa-pipa bundar yang mengalir penuh : )2( ... r V v dV atau dV Re ππ ρ == Dimana : V = Kecepatan rata-rata (m/dt) V = Kekentalan kinematik (m3 /dt) = Kerapatan massa fluida (kg/m3 ) = Kekentalan mutlak D = Diameter (m) Untuk irisan-irisan yang tidak bundar, perubahan irisan terhadap keliling yang basah disebut dengan jari-jari hidrolik (k) digunakan dalam bilangan reynold, persamaan tersebut menjadi : v V Re ).2( π = 2.3.4. Persamaan Energi Arus air yang mengalir menjadi energi air, energi ini dapat diubah ke bentuk lain yaitu energi potensial dan diubah menjadi energi listrik. Kekekalan energi adalah apabila arus air dalam alirannya dilewatkan dalam turbin air, maka energi yang ada dalam air diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi saat dalam keadaan standart :  energi tempat : mg2 dalam (kg M2 /dt2 )  energi kecepatan : mc2 dalam (mm) 8
  • 9.  energi tekanan : mp/ dalam (nm)] sehingga energi yang dikandung air menjadi : ρ pmcm zgmw . 2 . .. 2 ++= 2.3.5. Energi Zat Cair, Sifat Dan Bentuk Energinya. Energi air terjadi bila air tersebut mengalir secara mantap dan bentuk energinya adalah head yang dapat dikonversikan ke bentuk lain. Aliran air mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :  Kerapatan massa (p) = m/v ……(kg/m3 )  Kerapatan relative (RPB)  Berat jenis () = . g …….(N/m3 )  Viscositas : merupakan sarat zat menentukan besarnya daya tahan terhadap gaya getar () ρπ ρ π / tanker tan === massaapa mutlakkecepa V … (m2 /dt) 2.4 Parameter Turbin Air  Head turbin air (H) H = P1 – P2 ....( kg/cm) Dimana : P = P1 – P2 = Tekanan pada manometer (kg/cm2 ) 1 atm = 760 mm Hg = 1.0332 kg/cm2 = 1034.3286 cmH2O  Kapasitas turbin air Q = K.A.Cv. g.2 (13,6.h)….(m3 /dt)
  • 10. Dimana : K = Kooefisien gesekan = 1,56 Cv = Kooefisien kecepatan = 0,98 H = Selisih ketinggian pada tabung u (m) A = Luas saluran nozzle (m2 ) = /4 (Dn)2 Dn = Diameter nozzle (m)  Daya Turbin Air Water horse power WHP = 120 .. hqT …… (kw) Dimana : T = Berat jenis air = 1000 kg/m3 Brake horse power : BHP =       60 ..2 102 . nRF π …..(kw) Dimana : F = Beban (kg) R = D/2 D = Diameter poros turbin (m) N = Putaran poros turbin (rpm)  Efisiensi Hidrolik 2 )(2 v uuv h − =η ( ) ( )det/......6.13.2. mhgvcv = 10
  • 11. 60 .. nD u π =  Efisiensi Mekanis %100x WHP BHP m =η 2.5 Kavitasi dan water hammer Preses kavitasi merupakan proses yang rumit dan kurang begitu dipahami secara umum. Kavitasi adalah suatu peristiwa terjadinya gelembung- gelembung uap di dalam cairan (air) yang mengalir apabila tekanan di tempat- tempat tersebut sama dengan tekanannya. Gelembung tersebut akan terbawa arus. Bila gelembung sampai pada tekanan lebih besar dari tekanan gelembung atau uapnya, maka gelembung tersebut akan pecah secara tiba-tiba.pecah gelembung tersebut selain menimbulkan suara berisik juga menyebabkan lubang-lubang kikisan pada permukaan dinding saluran turbin. Kavitasi yang berlebihan dapat pula mengurangi daya dan efisiensi turbin, kavitasi dapat dikurangi dengan jalan: 1. Memasang turbin pada tempat yang sebaik-baiknya yaitu memperkecil jarak vertikal antara roda turbin pada permukaan air bawah (memperkecil tinggi isap, Hs) 2. Memperbaiki kontruksi dan mengusahakan agar tidak terdapat belokan-belokan atau kelok-kelokan yang tajam. Koefisien kavitasi () H HsHb − =σ Dimana:
  • 12. Hb : Hatm - Hv Hs : Tinggi isap (m) Hatm : Tergantung pada letak turbin terhadap permukaan. Hv : Tergantung dari temperatur rata-rata air pada suatu tempat tertentu. BAB III PROSEDUR PERCOBAAN 3.1 Data Teknis Turbin Air Data Pompa 12
  • 13. - Type : Pompa Centrifugal - Head Isap, Hd : 9 m - Head Tekan, Hd : 24 m - Kapasitas, Qpump : 43 l/menit - Sumber Daya : 125w/220v/50Hz Data Turbin air - Type turbin : Pelton - Runner turbin Diameter luar : 100 mm Diameter dalam : 75 mm - Sudu turbin Lebar sudu, b : 16 mm Jumlah sudu, z : 12 mm - Diameter nozzle, Dn: 5 mm - Rem poros turbin Type: Rem tali Diameter poros, D: 26 mm Beban : Timbangan pegas 3.2 Skema Instalasi Turbin
  • 14. Keterangan gambar: T : Turbin Pelton M : Motor Listrik P : Pompa Air 1. Timbangan Pegas 2. Alat Ukur 3. Manometer Tabung U 4. Katub Pengatur aliran 3.3 Prosedur percobaan 14
  • 15. 1. Buka katup pengatur aliran (4) setengah bukaan dan hidupkan motor listrik kemudian tunggu beberapa saat sampai system berjalan normal. 2. Buka katup (4) secara penuh dan catat parameter yang diperlukan. 3. Untuk beban konstan dengan kecepatan variasi, atur beban pada timbangan pegas (1) pada beban tertentu. Kecilkan bukaan katup (4) dan catat semua parameter yang diperlukan, lakukan hal ini untuk beberapa macam bukaan katup sambungan terkecil. 4. Untuk kecepatan konstan dengan beban variasi atur bukaan katup (4) pada kecepatan putaran turbin tertentu. Kecilkan beban pada timbangan pegas (1) dan catat semua parameter yang diperlukan. Lakukan hal ini hingga pembebanan terkecil. 5. Parameter pengujian yang perlu dicacat adalah Kecepatan putaran poros turbin (n) Beban pada timbangan pegas (F) Tekanan pada Nozzle (p) Selisih ketinggian tabung u (h)
  • 16. BAB V ANALISA DATA 4.1. Data Hasil Pengujian 4.1.1. Data Pengujian Pada Beban Konstan Pengujian Beban Konstan No Beban F (Kg) Putaran n (Rpm) Tekanan P h (Kg) (Rpm) (Kg/cm^2) (cm) 1 0,5 471 0,15 0,5 2 0,5 493 0,15 0,5 3 0,5 1321 0,2 0,89 4 0,5 1407 0,4 5,2 5 0,5 1304 0,5 7,7 6 0,5 1395 0,55 9,5 `4.1.2. Data Pengujian Pada Putaran Konstan Pengujian Putaran Konstan No Beban F (Kg) Putaran n (Rpm) Tekanan P h (Kg) (Rpm) (Kg/cm^2) (cm) 1 0,5 1443 0,5 6,7 2 0,1 1443 0,49 6,2 3 0,15 1443 0,48 6,2 4 0,2 1443 0,45 5,8 5 0,25 1443 0,43 5,8 6 0,3 1443 0,42 5,7 4.2. Perhitungan Data Pengujian 16
  • 17. 4.2.1 Untuk Beban Konstan a. Head Pompa H = P x 10,343 = 0,15x 10,343 =1,5514 mka b. Kapasitas Q = k x A x Cv .x hg..2 = 1,56 x 0,00002826 x. 0.98 x 5.06,1381,92 xxx = 0,00049903 m3 /s c. Water Horse Power (WHP) WHP = 102 .. HQρ = 102 1,55140,000499031000 xx = 0,00759015 KW d. Brake Horse Power (BHP) BHP = 60100 2 x xnxFxRx π = 6120 47114,3205,05,0 xxxx = 0,012082843 KW
  • 18. e. Efisiensi U = 60 1xnxDπ = 60 4711,014,3 xx = 2.4649 m/s V = Cv. ).6,13.(.2 hg = 0,98. 5,0.6,13.81,9.2 = 11.31957 m/s f. Efisiensi Hidrolik )( hη hη = 2 ).(2 V UUV − .100% = 2 )11.31957( 2.4649).2.464911.31957.(2 − = 0.34 g. Efisiensi Mekanis )( mη =mη WHP BHP 18
  • 19. = 0,00759015 30,01208284 = 1,59191081 % Dengan cara yang sama untuk percobaan selanjutnya dapat dihitung analisa datanya, dan ditabelkan sebagai berikut : o Beban Konstan Pengujian Beban Konstan No H Q WHP BHP (%) mka m^3/dt KW KW 1 1,5514 0,00049903 0,00759015 0,012082843 1,59191081 2 1,5514 0,00049903 0,00759015 0,012647222 1,66626758 3 2,0686 0,000665789 0,01350247 0,033888399 2,50979303 4 4,1372 0,001609324 0,06527544 0,036094608 0,55295848 5 5,1715 0,001958336 0,09928954 0,033452288 0,33691653 6 5,6886 0,002175222 0,12131341 0,035786765 0,2949943 o Putaran Konstan Pengujian Putaran Konstan No H Q WHP BHP (%) mka m^3/dt KW KW 1 5,1715 0,001757566 0,08911029 0,037018137 0,41541931 2 5,068 0,001690713 0,08400524 0,007403627 0,08813292 3 4,9646 0,001690713 0,08229133 0,011105441 0,13495276
  • 20. 4 4,6543 0,001635265 0,07461778 0,014807255 0,19844138 5 4,4474 0,001635265 0,07130076 0,018509069 0,25959148 6 4,344 0,001621107 0,06904007 0,022210882 0,32171004 4.3. Grafik Hubungan Parameter a. Beban Konstan Pengaruh Head terhadap Putaran GARFIK HEAD VS PUTARAN 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1 2 3 4 5 6 7 HEAD (m) PUTARAN(rpm) Jika melihat grafik hubungan head dengan putaran diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi headnya maka putarannya semakin meningkat yaitu pada putaran 471 Rpm dengan head 5.1715. bahwa head turbin berbanding lurus dengan putaran. Pengaruh Daya tehadap Putaran 20
  • 21. Pengaruh Daya terhadap Putaran 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 0 0,05 0,1 0,15 Daya Putaran Pada grafik hubungan antara putaran dengan daya diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan daya dari 0.00759015 Kw sampai dengan 0.12131341. Artinya bahwa semakin tinggi putaran maka semakin tinggi pula daya yang dihasilkan. Ini menunjukkan adanya hubungan linier antara besarnya putaran terhadap daya yang dihasilkan. Pengaruh Efisiensi tehadap Putaran
  • 22. GRAFIK PUTARAN VS EFISIENSI 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 0 500 1000 1500 PUTARAN (rpm) EFISIENSI(%) Grafik tersebut menjelaskan bahwa efisiensi semakin turun dengan bertambahnya putaran. Terjadi penurunan efisiensi dari 1.59191081 % menjadi 0.2949943 %. Ini menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara efisiensi dengan putaran. b. Putaran Konstan Pengaruh Head terhadap Kapasitas Pengaruh Head Terhadap Kapasitas 0,0016 0,00162 0,00164 0,00166 0,00168 0,0017 0,00172 0,00174 0,00176 0,00178 4,2 4,4 4,6 4,8 5 5,2 5,4 Kapasitas Head Hubungan kenaikan head dari 4.344 maka pada kapasitas 0,001621107 m³/det sampai pada head 5,1715 maka diikuti dengan kenaikan kapasitas sampai 0,001757566, berarti hubungan antara head 22
  • 23. dengan kapasitas berbanding lurus. Jadi semakin besar nilai kapasitasnya maka headnya semakin besar pula. Pengaruh Daya terhadap Kapasitas Pengaruh Daya Terhadap Kapasitas 0,0016 0,00162 0,00164 0,00166 0,00168 0,0017 0,00172 0,00174 0,00176 0,00178 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 Daya Kapasitas Dari garfik diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa terjadi kenaikan daya seiring dengan kenaikan kapasitas karena semakin besar kapasitas fluida yang mengalir maka semakin besar pula daya yang dihasilkan sesuai dengan persamaan P = ρ . Q . H ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan linier antara kapasitas dengan daya yang dihasilkan turbin. Pengaruh Efisiensi terhadap Kapasitas
  • 24. GRAFIK KAPSITAS VS EFISIENSI 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,0016 0,00165 0,0017 0,00175 0,0018 KAPASITAS (m^3/s) EFISIENSI(%) % Grafik diatas menunjukkan bahwa efisiensi semakin turun dengan bertambahnya kapsitas. Dan terjadi hubungan berbanding terbalik antara kapasitas dengan efisiensi turbin. Ini sesuai dengan persamaan HQ N ..ρ η = . 24
  • 25. BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan 1. Untuk variabel beban ( putaran konstan )  Hubungan antara head ( H ) ,WHP, BHP dengan kapasitas adalah bahwa semakin menurun kapasitas ( Q ) maka nilai H, WHP, BHP, juga akan menurun.  Hubungan daya dengan kapasitas berbanding lurus yaitu jika dayanya naik maka kapasitas juga naik begitu juga sebaliknya.  Hubungan antara efisiensi terhadap kapasitas adalah  Untuk efisiensi turbin terhadap kapasitas berbanding lurus yaitu kenaikan putaran akan diikuti dengan naiknya nilai efisiensi.  Untuk efisiensi hidrolik terhadap putaran berbanding terbalik yaitu jika kapasitas menurun maka efisiensinya akan naik. 2. Untuk variabel putaran ( beban constan ) Hubungan antara head dan putaran adalah berbanding lurus semakin besar headnya maka putaran semakin besar. DAFTAR PUSTAKA
  • 26. Aris Munandar, W. 1988. Penggerak Mula Turbin. ITB. Bandung. Prietz Dietzel. 1980. Pompa, Turbin Dan Kompresor. Erlangga. Jakarta Patty, O.F. 1995. Tenaga Air. Erlangga. Jakarta. Team Laboratorium Uji Mesin UMM. 2005. Petunjuk Praktikum Pengujian Mesin. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang 26