3. • Enzim merupakan senyawa
organik berupa protein
yang berfungsi sebagai
katalis dalam metabolisme
tubuh, sehingga disebut
juga biokatalisator.
Gambar 2.2 Enzim yang terikat dengan
kofaktor berupa: (a) gugus prostetik dan (b)
koenzim.
4. Komponen penyusun enzim terdiri dari :
1. Apoenzim, yaitu bagian enzim aktif yang
tersusun atas protein yang bersifat labil
(mudah berubah) terhadap faktor
lingkungan,
• misalnya pH dan suhu
5. 2. Kofaktor yaitu komponen non protein yang berupa :
A. Ion-ion anorganik (aktivator)
Berupa logam yang berikatan lemah dengan enzim, Fe, Ca, Mn,
Zn, K, Co.
Ion klorida, ion kalsium merupakan contoh ion anorganik yang
membantu enzim amilase mencerna karbohidrat (amilum)
B. Gugus prostetik
Gugus prostetik merupakan gugus yang tidak aktif, berupa unsur-
unsur logam , seperti besi (Fe2+, mangan (Mn2+), magnesium (Mg2+),
atau natrium (Na2+) yang disebut kofaktor. Gugus prostetik juga
dapat berupa bahan organik bukan protein, seperti vitamin B yang
disebut Koenzim .
C Koenzim
Berupa molekul organik non protein kompleks, seperti NAD
(Nicotineamide Adenine Dinucleotide), koenzim-A, ATP, dan
vitamin yang berperan dalam memindahkan gugus kimia, atom,
atau elektron dari satu enzim ke enzim lain.
6. • Enzim yang terikat dengan kofaktor disebut
holoenzim.
• Enzim diproduksi oleh sel-sel yang hidup,
sebagian besar enzim bekerja di dalam sel dan
disebut enzim intraseluler, contohnya enzim
katalase yang berfungsi menguraikan senyawa
peroksida (H2O2) yang bersifat racun menjadi
air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim-enzim yang
bekerja di luar sel (ekstraseluler) contohnya :
amilase, lipase, protease dll.