2. Kelompok 3
Restu Indria S
Rizky Zulfikar F
Roro Nibras K S
Muzdalifah Noor
Chindy Ayu E
Koni Okthalina
Safira Oki S
Rifqi Aulia A
Ika Febriani
Kelompok 4
Veghy Nur S
Dina Rosdiana
Mung Faridah
Audilla C
Tyra Rizki Nita
Salam P
Prafangasta
Putri Eka A
Novita Defi F
Kelompok 5
Rismi Seftiani J
Firman N F
Febyana N F
Handhika D H
Azhar
Faturrohman A
Anis Khotimah
Febika Ramadhani
Ridwan Al-
warisman
Rizkinta W
3. POLIPEPTIDA
Polipeptida merupakan polimer yang tersusun dari
beberapa peptida hasil pengikatan gugus karboksil
(COOH) dengan gugus amino. Polipeptida dibentuk
melalui tahapan replikasi DNA.
4. REPLIKASI DNA
Replikasi DNA dibagi menjadi 2 tahap :
1. Transkripsi
adalah pembuatan RNA dengan menyalin sebagian
berkas DNA.
2. Translasi
adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang
ada pada molekul RNA menjadi rangkaian asam
amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
5. TAHAP-TAHAP TRANSLASI
Inisiasi: Tahap pengikatan subunit kecil ribosom
dan faktor inisiasi pada situs pengikatan ribosom.
Elongasi: Proses pemanjangan rantai polipeptida.
Terminasi: penghentian sintesis pada saat muncul
kodon stop pada mRna.
6. INISIASI TRANSLASI PADA PROKARIOT
1. Penggabungan mRNA, subunit 30S dan formilmetionil tRNA
membentuk kompleks inisiasi 30S. Pembentukan kompleks ini
memerlukan GTP (guanosin trifosfat) dan beberapa protein yang
disebut faktor inisiasi (IF). IF-3 secara sendirian dapat berikatan
dengan 30S. Tetapi ikatan tersebut distabilkan oleh IF-1 dan IF-2.
Setelah ketiga faktor inisiasi berikatan dengan subunit 30S, mRNA dan
amino asil tRNA yang pertama bergabung dengan rangkaian tersebut
secara acak. Asam amino yang digabungkan pertama adalah N-formil
metionin (fMet). IF-2 berperan dalam mengikatkan fMet-tRNAMet pada
kompleks inisiasi 30S, dalam pengikatan tersebut diperlukan molekul
GTP.
2. Setelah kompleks inisiasi 30S terbentuk selanjutnya subunit 50S
bergabung membentuk kompleks inisiasi 70S. Pada pembentukan
kompleks inisiasi ini IF-1 dan IF-3 terlepas dari kompleks.
Pembentukan kompleks ini dilakukan dengan menggunakan hasil
hidrolisis GTP yang terjadi waktu IF-2 terlepas dari kompleks. Hidrolisis
GTP mendorong pelepasan IF-2 dan dapat menghambat
pembentukan kompleks inisiasi 70S, IF-2 yang terlepas dapat
digunakan kembali dalam pembentukan kompleks inisiasi 30S yang
lain. Setelah tahapan ini terbentuk kompleks inisiasi 70S siap
melakukan proses pemanjangan (elongasi) polipeptida.
7.
8. INISIASI TRANSLASI PADA PROKARIOT
Proses Inisiasi pada Prokariot membutuhkan:
1. Subunit ribosom 30S dan 50S
2. Kode mRNA yang akan dibuat polipeptida
3. 3 buah protein yang disebut faktor inisiasi (IF-1,
IF-2, dan IF-3)
4. GTP
5. Mg2+
9. INISIASI TRANSLASI PADA PROKARIOT
1. Step 1 :
Subunit ribosom 30s berikatan dengan dua buah
faktor inisiasi, IF1 dan IF3.
IF-3 mencegah subunit 30S dan 50S bergabung secara
prematur
mRNA kemudian mengikat 30S subunit
Inisiasi (5) AUG ditunjukkan tempat yang tepat oleh Shine-
Dalgarno sequence di mRNA
10. INISIASI TRANSLASI PADA PROKARIOT
2. Step 2, mengandung ketiga hal ini :
Subunit ribosom 30S
IF-3
mRNA
Digabungkan oleh
GTP yang mengikat IF-2
Dan start kodon fMet-tRNAfMet
11. INISIASI TRANSLASI PADA PROKARIOT
Step 3:
Komplek besar bergabung dengan subunit ribosom 30S
Ikatan GTP ke IF-2 terhidrolisis menjadi GDP dan Pi, yang terlepas dari
kompleks
12. INISIASI TRANSLASI PADA EUKARIOT
Pada eukaryot, kodon inisiasi adalah metionin molekul tRNA inisiator
disebut tRNAiMet . Ribosom bersama tRNAiMet dapat menemukan kodon
awal berikatan dengan ujung 5’ (tudung), kemudian melakukan pelarikan
(scanning) transkrip kearah hilir (dengan arah 5’ ke 3’) sampai
menemukan kodon awal.
Pada eukariotik, faktor inisiasi translasi yang diperlukan adalah eIF-1, -2,
-3, -4, -5, dan -6 (huruf e adalah singkatan dari eukariotik). Faktor eIF-3
mengubah sub unit kecil ribosom eukariotik (40S) menjadi suatu bentuk
yang siap untuk menerima amioasil-tRNA pertama. Setelah aminoasil-
tRNA yang pertama melekat dengan bantuan eIF-2, terbentuklah
kompleks 43S. Selanjutnya, dengan bantuan eIF-4, mRNA melekat ke
kompleks 43S membentuk kompleks 48S. Akhirnya, faktor eIF-5
membantu sub unit besar (60S) untuk melekat pada kompleks 48S
sehingga dihasilkan kompleks 80S yang siap untuk melakukan translasi
mRNA. Faktor eIF-6 adalah suatu faktor anti asosiasi yang mencegah
sub unit 60S untuk berasosiasi dengan subunit 40S sebelum terbentuk
kompleks inisiasi. Faktor eIF-4F adalah suatu faktor yang melekat pada
struktur tudung pada ujung 5’. Faktor ini terdiri atas 3 bagian, yaitu eIF-
4E, eIF-3, dan poly[A]-binding protein, faktor eIF-4G menarik sub unit
40S ke mRNA sehingga menstimulasi inisiasi translasi.