Dokumen ini membahas strategi manajemen sumber daya manusia Coca-Cola. Perusahaan ini menerapkan pendekatan geosentris dalam kebijakan karyawannya dengan mempekerjakan pegawai lokal di negara-negara tempat berbisnis. Coca-Cola juga berusaha membangun filosofi manajemen SDM yang sama di seluruh dunia namun disesuaikan dengan kondisi lokal melalui program pelatihan dan pertukaran informasi antarregional.
1. KASUS PERUSAHAAN COCA – COLA
Perusahaan multinasional (PMN, mengacu pada multinational corporation
atau MNC) menurut W. F. Schoel et. al. (1993) adalah sebuah perusahaan yang
berbasis di satu negara (disebut negara induk) dan memiliki kegiatan produksi dan
pemasaran di satu atau lebih negara asing (negara tuan rumah). Suatu perusahaan
menjadi perusahaan multinasional tentu karena memiliki tujuan tertentu. Secara
umum, tujuan utama tentu karena pertimbangan adanya potensi keuntungan yang
lebih tinggi dengan mendirikan produksi dan kegiatannya di luar negeri. Sebab,
semakin luas kegiatan dan pasar, potensi keuntungan yang bisa diperoleh bisa
semakin tinggi pula.
Perusahaan Coca-Cola merupakan salah satu perusahaan multinasional yang
sukses. Dengan cabang- cabang mendekati 200 negara dan lebih kurang 80 %
lebih pendapatannya datang dari bisnis di luar Amerika, Coca Cola diterima
sebagai perusahaan global. Bagaimanapun Coca cola, cenderung menggambarkan
dirinya sebagai perusahaan “multi - lokal” seperti yang terjadi pada kantor pusat
di Atlanta tetapi kantor pusatnya dapat berada dimana- mana yang menghadirkan
image Coca cola dengan “wajah local” disetiap Negara tempat mereka berbisnis.
Philosophy Coca co la adalah “berpikir global dan bertindak lokal” yang
menggambarkan mentalitas manajemen coca cola. Strategi bisnis utama Coca cola
adalah kebebasan meniru operasional yang cocok sesuai dengan tingkah laku dari
pasar sasaran. Pada saat yang sama, perusahaan mencoba membangun pola pikir
yang sama tentang pembagian karyawan.
Coca cola mengatur operasi globalnya melalui 25 divisi operasi yang
terorganisasi dibawah 6 kelompok regional: Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik,
Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Fungsi perusahahaan manajemen
sumber daya manusia adalah menyatukan semua divisi yang berbeda kedalam
keluarga Coca cola. Pencapaian manajemen sumber daya manusia perusahaan
dengan dua cara:
1.Mempropagandakan philosophi umum sumber daya manusia diantara
perusahaan.
2.Membangun kelompok internasional level eksekutif untuk tanggung jawab
manajemen senior dimasa datang.
Salah satu misi kelompok sumber daya manusia perusahaan dengan
membangun dan mendirikan sebuah philosopi di seluruh dunia yang mana bisnis
lokal dapat membangun pelatihan sumber daya manusianya. Contohnya, untuk
mendapatkan kebijakan standar kompensasi untuk semua operasi nasional, coca
cola memiliki philosopi kompensasi yang sama, total kompensasi harus kompetitif
dengan perusahaan terbaik di pasar lokal. Dua kali setahun kelompok manajemen
2. sumber daya manusia perusahaan juga menerapkan sesi pelatihan manajemen
sumber daya manusia dua kali seminggu untuk staff sumber daya manusia dari
setiap 25 divisi operasional. Sesi ini memberikan gambaran dari philosopi
manajemen sumber daya manusia perusahaan dan membicarakan bagaimana
bisnis lokal bisa mengartikan philosopi itu pada kebijakan manajemen sumber
daya manusia. Coca cola menemukan bahwa pembagian informasi adalah salah
satu keuntungan yang baik dari membawa manajemen sumber daya manusia
professional secara bersama-sama. Contohnya, alat-alat yang dikembangan di
Brazil cocok dengan masalah spesifik dari manajemen sumber daya manusia yang
mungkin berguna juga di Australia. Sesi ini menyediakan sarana untuk
manajemen sumber daya manusia profesional berkomunikasi dan belajar satu
sama lain, dan memfasilitasi tukar informasi yang cepat dari inovasi dan alat nilai-
nilai manajemen sumber daya manusia dari regional ke regional.
Sebanyak mungkin, coca cola menjalin hubungan antara staff
operasionalnya dengan staff lokal. Menurut seorang eksekutif senior: “kami
mencoba membatasi jumlah dari expatriat di suatu wilayah karena umumnya
orang lokal mempunyai persiapan yang lebih baik untuk melakukan bisnis di
tempat lokasi mereka sendiri.” Bagaimanapun, expatriat lebih dibutuhkan karena
dua alasan utama: pertama, untuk mengisi kebutuhan skill yang spesifik yang
mungkin tidak ada di beberapa lokasi. Contohnya: ketika coca cola memulai
operasi di Eropa Timur, mereka membawa ekpatriat dari Chicago untuk mengisi
manajer keuangan. Alasan kedua, dengan menggunakan expatriat untuk
meningkatkan kemampuan dasar mereka sendiri. Coca cola percaya bahwa karena
mereka perusahaan global, manajer-manajer senior harus memiliki pengalaman
internasional.
Kelompok manajemen sumber daya perusahaan memiliki lebih kurang lima
ratus manajer level atas yang terlibat dalam “program pelayanan global” karakter
dari manajer Coca cola ini sebagai seorang yang memiliki pengetahuan atas
beberapa pengalaman mereka di lapangan, ditambah pengetahuan tentang
perusahaan, dan bisa melakukan dua hal di suatu lokasi internasional, nilai tambah
lainnya dengan pengalaman internasional yang mereka bawa ke perusahaan
mereka dapat membagi informasinya di perusahaan. Dari 500 peserta program,
sekitar 200 orang pindah setiap tahun. Untuk mengurangi biaya transfer untuk
karyawan ini, Coca cola memberikan program pelayanan global “sistem
kompensasi dasar Amerika”. Mereka dibayar menurut standar gaji da ri Amerika,
berlawanan dengan standar gaji yang ditetapkan di Negara dimana mereka
ditempatkan. Seperti, seorang manajer india pada program ini yang bekerja di
Inggris akan dibayar menurut standar gaji Amerika dan tidak menurut standar gaji
India maupun Inggris. Tujuan utama dari program ini adalah membangun kader-
3. kader eksekutif internasional yang akan menjadi manajer senior dimasa akan
datang pada perusahaan Coca-Cola.
Kesimpulan
1. Sistem kebijakan staff dari coca cola adalah Pendekatan Geosentris
Kebijakan staff Geosentris menempatkan orang pada pekerjaan yang tepat di
organisasi, tanpa melihat kebangsaaan. Coca-Cola menggunakan karyawan lokal
di Negara tempat mereka berbisnis. Philosophy Coca cola adalah “berpikir global
dan bertindak lokal” yang menggambarkan mentalitas manajemen coca cola, yang
dapat diartikan memiliki strategi yang global tetapi dalam prakteknya menerapkan
aturan-aturan lokal di suatu Negara.
2. Strategi dari manajemen sumber daya manusia Coca-Cola adalah
berusaha untuk memasuki pasar sasaran dengan menggunakan sumber daya yang
ada di Negara sasaran tersebut karena umumnya pekerja lokal lebih mengetahui
mengenai situasi dan lebih siap dalam memasuki pasar yang ada.