SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
DI SUSUN OLEH : 
AGNESIAWATI (02) 
 CINDY ROSARIA P. (09) 
DENDY ACHMAD F. (12) 
MUTHMAINAH (30)
Pada tahun 1896, Antoine Henry Becquerel 
menemukan garam uranium yang dapat memancarkan 
sinar yang dapat merusak plat photo yang ditutup dengan 
kertas hitam. Selain itu, sinar tersebut dapat pula 
menembus lempengan logam yang sangat tipis. Sinar 
tersebut diberi nama Sinar Radioaktif , sedangkan unsur 
yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut Unsur 
Radioaktif . 
Setelah ditemukan unsur Uranium, Marie Sklodowska 
dan Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya 
yaitu polonium (Po) dan Radium (Ra). Polonium dan 
Radium merupakan isotop-isotop dari unsur uranium 
karena unsur-unsur tersebut merupakan hasil pemisahan 
dari bijih uranium. Isotop-isotop yang berasal dari unsur 
radioaktif disebut Radioisotop.
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak 
stabil. Pada tahun 1903, Ernest Rutherford 
mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat 
radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis 
berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan 
positif disebut sinar alfa, sedangkan yang bermuatan 
negatif disebut sinar beta. Kemudian ditemukan sinar 
ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar 
gama, penemunya Paul U. Vilard.
1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam 
tipis. 
2. Dapat mengionkan gas yang disinari. 
3. Dapat menghitamkan pelat film. 
4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat 
berpendar (fluoresensi). 
5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga 
berkas sinar, yaitu sinar α, β, 
dan γ.
A. Sinar Alfa (α) 
Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. 
Partikel ini samadengan inti helium bermuatan +2e– dan 
bermassa 4 sma. 
 memiliki daya tembus kecil (daya jangkau 2,8 – 8,5 cm 
dalam udara), 
 dapat mengionsasi molekul yang dilaluinya. Sinar alfa ini 
dapat menyebabkan satu atau lebih elektron suatu molekul 
lepas, sehingga molekul berubah menjadi ion (ion positif 
dan elektron) per cm bila melewati udara, 
 dalam medan listrik dapat dibelokkan ke arah kutub 
negatif.
Jadi, sinar alfa mengalami pembelokan ke pelat 
bermuatan negatif karena partikel alfa ini bermuatan 
positif. Sehingga, dia akan mencari pasangannya yaitu 
muatan negatif.
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan 
negatif yang identik dengan elektron. Sinar beta ini 
bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 
x 10-4 satuan massa atom atau amu, diberi simbol beta 
atau e. Sifat-sifat sinar sinar beta adalah: 
 memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada 
sinar alfa (dapat menembus lempeng timbel setebal 1 
mm), 
 daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa, 
 bermuatan listrik negatif, sehingga dalam medan 
listrik dibelokkan ke arah kutub positif.
Karena partikel sinar alfa memiliki beban yang lebih 
besar dibanding sinar beta, maka partikel sinar beta 
memiliki massa yang lebih ringan dari sinar alfa 
sehingga pembelokannya lebih tajam dibanding sinar 
alfa maupun sinar gamma. Sama halnya seperti sinar 
alfa, sinar beta akan mencari pasangan muatannya, 
oleh karena itu sinar beta yang bermuatan negatif 
akan menuju pelat yang bermuatan positif.
Sinar gama merupakan radiasi gelombang elektromagnetik, 
sejenis dengan sinar X, dengan panjang gelombang 
pendek. Sifat-sifat sinar gama adalah: 
 tidak memiliki massa, 
 memiliki daya tembus sangat kuat (dapat menembus 
lempeng timbel setebal 20 cm), 
 daya ionisasinya paling lemah, 
 tidak bermuatan listrik, oleh karena itu tidak dapat 
dibelokkan oleh medan listrik. 
Sinar gamma tidak mengalami pembelokan sebab partikel 
sinar gama tidak memiliki massa dan juga tidak memiliki 
muatan. Sehingga, dia tidak akan mencari pasangan 
muatannya.
1. PELURUHAN ALPHA 
Inti-inti radioaktif secara 
spontan menjadi inti turunan 
yang kadang-kadang 
memancarkan partikel α. Pada 
umumnya diikuti pula dengan 
peluruhan radiasi gamma. 
Radiasi alpha mempunyai 
spektrum energi yang diskrit. 
Radioisotop yang 
memancarkan radiasi alpha 
maka nomor massa akan 
berkurang 4 dan nomor 
atomnya berkurang 2, 
sehingga radiasi alpha 
disamakan dengan 
pembentukan inti Helium 
yang bermuatan +2 .
Berdasarkan hukum kekekalan jumlah muatan dan 
nucleon maka peluruhan partikel α memenuhi hubungan 
yang dapat dinyatakan sebagai berikut: 
:X adalah unsur induk dan Y adalah unsur turunan. 
Contoh peluruhan α terjadi pada peluruhan 
Plutonium
Energi yang dilepaskan pada saat peluruhan, disebut 
energi disintegrasi atau energi peluruhan yaitu: 
Q = (mx-mY-mα)c2 
Fraksi Energi Peluruhan 
KY = energi kinetik inti (inti anak) 
Kα = energi kinetik partikel α
2. Peluruhan Beta Minus 
(Beta Minus Decay) 
Peluruhan beta (β) adalah 
suatu proses peluruhan 
radioaktif dengan muatan 
inti berubah tetapi jumlah 
nukleonnya tetap. Radiasi 
beta minus disamakan 
dengan pemancaran elektron 
dari suatu inti atom. Bentuk 
peluruhan ini terjadi pada 
inti yang kelebihan neutron 
dan pada umumnya disertai 
juga dengan radiasi gamma.
Pada radiasi Beta minus, nomor atomnya akan bertambah satu, sedang nomor 
massanya tetap. Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai: 
Contoh reaksi peluruhan radiasi Beta minus adalah: 
⊽ disebut antineutrino yang merupakan partikel netral dengan 
kelajuan c dan tidak mempunyai massa. Energi dari antineutrino 
bersifat kinetic. Energi yang dilepas pada saat peluruhan yaitu: 
Q = (mx-mY)c2
3. Peluruhan Beta Plus (Beta Plus Decay) 
Radiasi ini sama dengan pancaran positron dari inti. Bentuk peluruhan ini 
terjadi pada inti yang kelebihan proton. Pancaran positron dapat terjadi apabila 
perbedaan energi antara inti semula dengan inti hasil paling tidak sebesar 1,02 MeV. 
Menurut Pauli, radiasi beta plus sama dengan perubahan proton menjadi 
neutron sehingga nomor atomnya akan berkurang satu. 
Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai berikut: 
v adalah neutrino yaitu partikel sejenis dengan antineutrino dengan spin yang 
berlawanan. Contoh peluruhan beta plus adalah sebagai berikut: 
Energi disintegrasi atau energi peluruhannya yaitu: 
Q = (mx – mY + 2me)c2 
Pada radiasi Beta plus akan selalu diikuti dengan peristiwa Annihilasi, karena 
begitu terbentuk zarah beta plus maka akan langsung bergabung dengan 
elektron dan menghasilkan radiasi Gamma:
5. Peluruhan Gamma 
(Gamma Decay) 
Suatu inti unsur radioaktif 
yang mengalami 
peluruhan, baik peluruhan 
α maupun peluruhan β 
atau mengalami 
tumbukan dengan netron 
biasanya berada pada 
keadaan tereksitasi. Pada 
saat kembali ke keadaan 
dasarnya inti tersebut 
akan melepas energi 
dalam bentuk radiasi 
gamma. 
Radiasi gamma 
mempunyai energi yang 
diskrit. Gambar 2.9. 
menunjukkan salah satu 
contoh energi gamma dari 
atom cesium 137 (137Cs).
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma (γ) akan 
berkurang atau terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada 
penyerapan energi olah bahan maka intensitas dari sinar gamma akan berkurang 
setelah melewati material tersebut. 
I = Io.e-μx 
I : intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material 
Io : intensitas mula-mula 
x : tebal material 
μ : koefisien atenuasi linier atau koefisien pembanding yang besarnya 
tergantung sifat material penyerap dan energi sinar gamma. 
Jika tebal material penyerap L, maka : 
Jika intensitas I yaitu intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material 
tinggal separoh dari intensitas awal, maka tebal material tersebut dinamakan 
Lapisan Harga Paroh (Half Value Layer = hvl).
Reaksi inti adalah proses yang 
terjadi apabila partikel – 
partikel nuklida atau inti 
atom saling mengadakan 
kontak. Secara umum reaksi 
inti ditulis sebagai berikut. 
X + a → y + b atau x(a, b)y 
Ket : 
X : inti awal 
y : inti akhir 
a : partikel datang 
b : partikel yang dipancarkan 
Perbedaan antara reaksi nuklir 
dan reaksi kimia biasa, antara 
lain seperti berikut. 
a. Nomor atom berubah. 
b. Pada reaksi endoenergik, 
jumlah materi hasil reaksi 
lebih besar dari pereaksi, 
sedangkan dalam reaksi 
eksoenergik terjadi 
sebaliknya. 
c. Jumlah materi dinyatakan per 
partikel bukan per mol. 
d. Reaksi-reaksi menyangkut 
nuklida tertentu bukan 
campuran isotop.
1. Penembakan dengan partikel alfa 
2. Penembakan dengan proton 
3. Penembakan dengan neutron
Jika suatu sasaran ditembak oleh partikel yang disebut 
proyektil akan menghasilkan inti baru dan beberapa 
partikel hasil reaksi. Peristiwa ini disebut reaksi 
penembakan. Proyektil yang digunakan dapat berupa 
partikel ringan, misalnya sinar alfa, proton, neutron, 
deuterium, atau partikel berat.
Pada reaksi fusi, terjadi proses 
penggabungan dua atau beberapa 
inti ringan menjadi inti yang lebih 
berat. Energi yang dihasilkan dari 
reaksi fusi lebih besar daripada 
energy yang dihasikan reaksi fisi dari 
unsur berat dengan massa yang 
sama. Perhatikan reaksi fusi dengan 
bahan dasar antara deuterium dan 
litium berikut.
Reaksi fisi adalah 
reaksi inti yang bersifat 
pemecahan sebuah inti 
berat menjadi dua buah 
inti yang lebih ringan, yang 
disertai dengan 
pemancaran energi dan 
partikel elementer. 
Energi yang dihasilkan 
pada reaksi fusi jauh 
lebih besar dari energi 
yang dihasilkan pada 
reaksi fisi.
Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil 
pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil 
pembelahan mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat 
dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua 
sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235 mengalami 
pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan 
atom uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan 
reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang 
dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, 
neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.
Waktu pro adalah waktu yang dibutuhkan unsur 
radioaktif untuk mengalami peluruhan sampai 
menjadi 1/2 kali semula (masa atau aktivitas). 
Rumus: 
 Nt = massa setelah peluruhan 
N0 = massa mula-mula 
T = waktu peluruhan 
t( 1)/2 = waktu paro
 Contoh: 
Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paro 4 jam. Jika 
semula tersimpan 16 gram unsur radioaktif, maka berapa 
massa zat yang tersisa setelah meluruh 1 hari ? 
Jawab :
A. Sebagai Perunut 
1. Bidang Kedokteran 
Digunakan sebagai perunut 
untuk mendeteksi berbagai jenis 
penyakit, antara lain: 
a. 24Na, mendeteksi adanya gangguan 
peredaran darah. 
b. 59Fe, mengukur laju pembentukan 
sel darah merah. 
c. 11C, mengetahui metabolisme secara 
umum. 
d. 131I, mendeteksi kerusakan pada 
kelenjar tiroid. 
e. 32P, mendeteksi penyakit mata, 
liver, dan adanya tumor.
 2. Bidang Industri 
Digunakan untuk 
meningkatkan kualitas produksi, 
seperti pada: 
a. Industri makanan, sinar gama 
untuk mengawetkan makanan, 
membunuh mikroorganisme yang 
menyebabkan pembusukan pada 
sayur dan buahbuahan. 
b. Industri metalurgi, digunakan 
untuk mendeteksi rongga udara 
pada besi cor, mendeteksi 
sambungan pipa saluran air, 
keretakan pada pesawat terbang, 
dan lain-lain. 
c. Industri kertas, mengukur 
ketebalan kertas. 
d. Industri otomotif, mempelajari 
pengaruh oli dan aditif pada mesin 
selama mesin bekerja.
3. Bidang Hidrologi 
a. 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan 
aliran air sungai. 
b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah. 
c. 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah. 
4. Bidang Kimia 
Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi 
kimia, seperti: 
a. Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom 
perunut, dapat ditentukan asal molekul air yang terbentuk. 
b. Analisis pengaktifan neutron. 
c. Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi 
kimia. 
d. Pembuatan unsur-unsur baru
5. Bidang Biologi 
a. Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar 
radiasi pada gen-gen tertentu. 
b. Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada 
proses fotosintesis menggunakan radioisotop C–14. 
c. Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman. 
d. Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh 
dengan menggunakan radioisotop 38F. 
6. Bidang Pertanian 
a. 37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat. 
b. 32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang 
serangga hama. 
c. Mutasi gen atau pemuliaan tanaman. 
d. 14C dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses 
fotosintesis
7. Bidang Peternakan 
a. Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak. 
b. Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun antikualitas 
pada pakan ternak. 
c. 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam 
usus besar. 
d. 14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak mudah 
menguap di dalam usus besar. 
B. Sebagai sumber radiasi 
1. Bidang Kedokteran 
Digunakan untuk sterilisasi radiasi, terapi tumor dan kanker. 
2. Bidang Industri 
Digunakan untuk: 
a. Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah 
diradiasi, kayu menjadi lebih keras dan lebih awet. 
b. Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga 
titik leleh lebih tinggi dan mudah mengisap zat warna serta air. 
c. Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran 
kertas, film, dan lempeng logam. 
d. 60Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang 
disamak dengan cara ini lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara 
biasa.
 3. Bidang Peternakan 
Digunakan untuk: 
a. Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan 
tanaman. 
b. Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga 
jantan sehingga mandul. 
c. Pengawetan bahan pangan dengan radiasi sinar-X 
atau gama untuk membunuh telur atau larva. 
d. Menunda pertunasan pada bawang, kentang, dan 
umbi-umbian untuk memperpanjang masa 
penyimpanan.
Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif, antara lain: 
1. Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur 
manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan 
kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan 
kekebalan tubuh. 
2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin 
dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik 
pada keturunannya. 
3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya 
pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan 
penyakit leukimia. 
4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan 
somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, 
kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem 
saraf.
9. Pengaruh Radiasi pada Makhluk Hidup 
Akibat radiasi yang melebihi dosis yang 
diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau 
hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat 
menimbulkan efek akut atau seketika sedangkan 
radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat 
dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan 
efek yang tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat 
memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga 
menyebabkan kemandulan. Berdasarkan dari segi 
cepat atau lambatnya penampakan efek biologis akibat 
radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi 
seperti berikut.
1. Efek segera 
Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak 
penyinaran. Gejala yang biasanya muncul adalah mual 
dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta terjadi 
perubahan jumlah butir darah. 
2. Efek tertunda 
Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun 
sejak penyinaran. Efek tertunda ini dapat juga diderita 
oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.
 http://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/ 
kimia-unsur/materi/zat-radioaktif/ 
 http://nataliaivana.blogspot.com/2012/04/radioaktif-dan- 
radioaktivitas.html 
 http://rezarafiqmz.blogspot.com/2012/04/manfaat-dan- 
bahaya-zat-radioaktif-pada.html
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktiffarid miftah
 
Unsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okUnsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okGhina Putri
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif1habib
 
Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktifVIRGAYANI
 
Kimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintKimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintsartikot
 
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabilRadioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabilNaza Mooi-egiers
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktifelly2011
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiayunita97544748
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiasanradamanik
 
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1Goodman Butar Butar
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiafarid miftah
 

What's hot (20)

Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
 
Unsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okUnsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif ok
 
UNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIFUNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIF
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif
 
Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktif
 
Radioaktif ppt
Radioaktif pptRadioaktif ppt
Radioaktif ppt
 
Kimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktifKimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktif
 
Kimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintKimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprint
 
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabilRadioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
 
Bahan radioaktif
Bahan radioaktifBahan radioaktif
Bahan radioaktif
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
 
Peluruhan
PeluruhanPeluruhan
Peluruhan
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Transmutasi inti atom buatan.02
Transmutasi inti atom buatan.02Transmutasi inti atom buatan.02
Transmutasi inti atom buatan.02
 
Kimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimiaKimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimia
 

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

fisika lingkungan gem
fisika lingkungan gemfisika lingkungan gem
fisika lingkungan gem
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Nonrenewable energy resources (energi tak terbarukan)
Nonrenewable energy resources (energi tak terbarukan)Nonrenewable energy resources (energi tak terbarukan)
Nonrenewable energy resources (energi tak terbarukan)
 
Ppt reaktor nuklir
Ppt reaktor nuklirPpt reaktor nuklir
Ppt reaktor nuklir
 
Fisika dalam lingkungan dan pemanfaatannya
Fisika dalam lingkungan dan pemanfaatannyaFisika dalam lingkungan dan pemanfaatannya
Fisika dalam lingkungan dan pemanfaatannya
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
 
PPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasiPPT pengamanan radiasi
PPT pengamanan radiasi
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Wood derived chemicals
Wood derived chemicalsWood derived chemicals
Wood derived chemicals
 
Plano De AcçãO Be D Carlos I
Plano De AcçãO Be D Carlos IPlano De AcçãO Be D Carlos I
Plano De AcçãO Be D Carlos I
 
Works Cited
Works CitedWorks Cited
Works Cited
 
Resume Clay White
Resume Clay WhiteResume Clay White
Resume Clay White
 

Similar to Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy

Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasJulie Onsu
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .pptssuserbb0b09
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfLorryEnjlina
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Ernhy Hijoe
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitaskemenag
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktifTeguh Pras
 
Unsur Radioaktif
Unsur RadioaktifUnsur Radioaktif
Unsur RadioaktifElsa Lopez
 

Similar to Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy (20)

Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
 
Elektron
ElektronElektron
Elektron
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Bab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atomBab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atom
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 
Unsur Radioaktif
Unsur RadioaktifUnsur Radioaktif
Unsur Radioaktif
 

More from Yaa Muthmainnah

More from Yaa Muthmainnah (9)

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSIASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
 
Asuhan Keperawatan suku toraja
Asuhan Keperawatan suku toraja Asuhan Keperawatan suku toraja
Asuhan Keperawatan suku toraja
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
Hand Hygiene
Hand HygieneHand Hygiene
Hand Hygiene
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Teori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokohTeori keperawatan menurut beberapa tokoh
Teori keperawatan menurut beberapa tokoh
 
MUTASI GEN
MUTASI GENMUTASI GEN
MUTASI GEN
 
Jaringan
JaringanJaringan
Jaringan
 
keperawatan islami
keperawatan islamikeperawatan islami
keperawatan islami
 

Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy

  • 1. DI SUSUN OLEH : AGNESIAWATI (02)  CINDY ROSARIA P. (09) DENDY ACHMAD F. (12) MUTHMAINAH (30)
  • 2. Pada tahun 1896, Antoine Henry Becquerel menemukan garam uranium yang dapat memancarkan sinar yang dapat merusak plat photo yang ditutup dengan kertas hitam. Selain itu, sinar tersebut dapat pula menembus lempengan logam yang sangat tipis. Sinar tersebut diberi nama Sinar Radioaktif , sedangkan unsur yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut Unsur Radioaktif . Setelah ditemukan unsur Uranium, Marie Sklodowska dan Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya yaitu polonium (Po) dan Radium (Ra). Polonium dan Radium merupakan isotop-isotop dari unsur uranium karena unsur-unsur tersebut merupakan hasil pemisahan dari bijih uranium. Isotop-isotop yang berasal dari unsur radioaktif disebut Radioisotop.
  • 3. Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif disebut sinar alfa, sedangkan yang bermuatan negatif disebut sinar beta. Kemudian ditemukan sinar ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gama, penemunya Paul U. Vilard.
  • 4. 1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis. 2. Dapat mengionkan gas yang disinari. 3. Dapat menghitamkan pelat film. 4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi). 5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β, dan γ.
  • 5. A. Sinar Alfa (α) Sinar alfa merupakan radiasi partikel bermuatan positif. Partikel ini samadengan inti helium bermuatan +2e– dan bermassa 4 sma.  memiliki daya tembus kecil (daya jangkau 2,8 – 8,5 cm dalam udara),  dapat mengionsasi molekul yang dilaluinya. Sinar alfa ini dapat menyebabkan satu atau lebih elektron suatu molekul lepas, sehingga molekul berubah menjadi ion (ion positif dan elektron) per cm bila melewati udara,  dalam medan listrik dapat dibelokkan ke arah kutub negatif.
  • 6. Jadi, sinar alfa mengalami pembelokan ke pelat bermuatan negatif karena partikel alfa ini bermuatan positif. Sehingga, dia akan mencari pasangannya yaitu muatan negatif.
  • 7. Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif yang identik dengan elektron. Sinar beta ini bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 10-4 satuan massa atom atau amu, diberi simbol beta atau e. Sifat-sifat sinar sinar beta adalah:  memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada sinar alfa (dapat menembus lempeng timbel setebal 1 mm),  daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa,  bermuatan listrik negatif, sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke arah kutub positif.
  • 8. Karena partikel sinar alfa memiliki beban yang lebih besar dibanding sinar beta, maka partikel sinar beta memiliki massa yang lebih ringan dari sinar alfa sehingga pembelokannya lebih tajam dibanding sinar alfa maupun sinar gamma. Sama halnya seperti sinar alfa, sinar beta akan mencari pasangan muatannya, oleh karena itu sinar beta yang bermuatan negatif akan menuju pelat yang bermuatan positif.
  • 9. Sinar gama merupakan radiasi gelombang elektromagnetik, sejenis dengan sinar X, dengan panjang gelombang pendek. Sifat-sifat sinar gama adalah:  tidak memiliki massa,  memiliki daya tembus sangat kuat (dapat menembus lempeng timbel setebal 20 cm),  daya ionisasinya paling lemah,  tidak bermuatan listrik, oleh karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik. Sinar gamma tidak mengalami pembelokan sebab partikel sinar gama tidak memiliki massa dan juga tidak memiliki muatan. Sehingga, dia tidak akan mencari pasangan muatannya.
  • 10.
  • 11.
  • 12. 1. PELURUHAN ALPHA Inti-inti radioaktif secara spontan menjadi inti turunan yang kadang-kadang memancarkan partikel α. Pada umumnya diikuti pula dengan peluruhan radiasi gamma. Radiasi alpha mempunyai spektrum energi yang diskrit. Radioisotop yang memancarkan radiasi alpha maka nomor massa akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2, sehingga radiasi alpha disamakan dengan pembentukan inti Helium yang bermuatan +2 .
  • 13. Berdasarkan hukum kekekalan jumlah muatan dan nucleon maka peluruhan partikel α memenuhi hubungan yang dapat dinyatakan sebagai berikut: :X adalah unsur induk dan Y adalah unsur turunan. Contoh peluruhan α terjadi pada peluruhan Plutonium
  • 14. Energi yang dilepaskan pada saat peluruhan, disebut energi disintegrasi atau energi peluruhan yaitu: Q = (mx-mY-mα)c2 Fraksi Energi Peluruhan KY = energi kinetik inti (inti anak) Kα = energi kinetik partikel α
  • 15. 2. Peluruhan Beta Minus (Beta Minus Decay) Peluruhan beta (β) adalah suatu proses peluruhan radioaktif dengan muatan inti berubah tetapi jumlah nukleonnya tetap. Radiasi beta minus disamakan dengan pemancaran elektron dari suatu inti atom. Bentuk peluruhan ini terjadi pada inti yang kelebihan neutron dan pada umumnya disertai juga dengan radiasi gamma.
  • 16. Pada radiasi Beta minus, nomor atomnya akan bertambah satu, sedang nomor massanya tetap. Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai: Contoh reaksi peluruhan radiasi Beta minus adalah: ⊽ disebut antineutrino yang merupakan partikel netral dengan kelajuan c dan tidak mempunyai massa. Energi dari antineutrino bersifat kinetic. Energi yang dilepas pada saat peluruhan yaitu: Q = (mx-mY)c2
  • 17. 3. Peluruhan Beta Plus (Beta Plus Decay) Radiasi ini sama dengan pancaran positron dari inti. Bentuk peluruhan ini terjadi pada inti yang kelebihan proton. Pancaran positron dapat terjadi apabila perbedaan energi antara inti semula dengan inti hasil paling tidak sebesar 1,02 MeV. Menurut Pauli, radiasi beta plus sama dengan perubahan proton menjadi neutron sehingga nomor atomnya akan berkurang satu. Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai berikut: v adalah neutrino yaitu partikel sejenis dengan antineutrino dengan spin yang berlawanan. Contoh peluruhan beta plus adalah sebagai berikut: Energi disintegrasi atau energi peluruhannya yaitu: Q = (mx – mY + 2me)c2 Pada radiasi Beta plus akan selalu diikuti dengan peristiwa Annihilasi, karena begitu terbentuk zarah beta plus maka akan langsung bergabung dengan elektron dan menghasilkan radiasi Gamma:
  • 18. 5. Peluruhan Gamma (Gamma Decay) Suatu inti unsur radioaktif yang mengalami peluruhan, baik peluruhan α maupun peluruhan β atau mengalami tumbukan dengan netron biasanya berada pada keadaan tereksitasi. Pada saat kembali ke keadaan dasarnya inti tersebut akan melepas energi dalam bentuk radiasi gamma. Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Gambar 2.9. menunjukkan salah satu contoh energi gamma dari atom cesium 137 (137Cs).
  • 19. Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma (γ) akan berkurang atau terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada penyerapan energi olah bahan maka intensitas dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material tersebut. I = Io.e-μx I : intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material Io : intensitas mula-mula x : tebal material μ : koefisien atenuasi linier atau koefisien pembanding yang besarnya tergantung sifat material penyerap dan energi sinar gamma. Jika tebal material penyerap L, maka : Jika intensitas I yaitu intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material tinggal separoh dari intensitas awal, maka tebal material tersebut dinamakan Lapisan Harga Paroh (Half Value Layer = hvl).
  • 20. Reaksi inti adalah proses yang terjadi apabila partikel – partikel nuklida atau inti atom saling mengadakan kontak. Secara umum reaksi inti ditulis sebagai berikut. X + a → y + b atau x(a, b)y Ket : X : inti awal y : inti akhir a : partikel datang b : partikel yang dipancarkan Perbedaan antara reaksi nuklir dan reaksi kimia biasa, antara lain seperti berikut. a. Nomor atom berubah. b. Pada reaksi endoenergik, jumlah materi hasil reaksi lebih besar dari pereaksi, sedangkan dalam reaksi eksoenergik terjadi sebaliknya. c. Jumlah materi dinyatakan per partikel bukan per mol. d. Reaksi-reaksi menyangkut nuklida tertentu bukan campuran isotop.
  • 21. 1. Penembakan dengan partikel alfa 2. Penembakan dengan proton 3. Penembakan dengan neutron
  • 22. Jika suatu sasaran ditembak oleh partikel yang disebut proyektil akan menghasilkan inti baru dan beberapa partikel hasil reaksi. Peristiwa ini disebut reaksi penembakan. Proyektil yang digunakan dapat berupa partikel ringan, misalnya sinar alfa, proton, neutron, deuterium, atau partikel berat.
  • 23. Pada reaksi fusi, terjadi proses penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar daripada energy yang dihasikan reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama. Perhatikan reaksi fusi dengan bahan dasar antara deuterium dan litium berikut.
  • 24. Reaksi fisi adalah reaksi inti yang bersifat pemecahan sebuah inti berat menjadi dua buah inti yang lebih ringan, yang disertai dengan pemancaran energi dan partikel elementer. Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi jauh lebih besar dari energi yang dihasilkan pada reaksi fisi.
  • 25. Dari reaksi fisi telah ditemukan lebih dari 200 isotop dari 35 cara sebagai hasil pembelahan uranium-235. Ditinjau dari sudut kestabilan inti, hasil pembelahan mengandung banyak proton. Dari reaksi pembelahan inti dapat dilihat bahwa setiap pembelahan inti oleh satu neutron menghasilkan dua sampai empat neutron. Setelah satu atom uranium-235 mengalami pembelahan, neutron hasil pembelahan dapat digunakan untuk pembelahan atom uranium-235 yang lain dan seterusnya sehingga dapat menghasilkan reaksi rantai. Bahan pembelahan ini harus cukup besar sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika cuplikan terlampau kecil, neutron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.
  • 26. Waktu pro adalah waktu yang dibutuhkan unsur radioaktif untuk mengalami peluruhan sampai menjadi 1/2 kali semula (masa atau aktivitas). Rumus:  Nt = massa setelah peluruhan N0 = massa mula-mula T = waktu peluruhan t( 1)/2 = waktu paro
  • 27.  Contoh: Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paro 4 jam. Jika semula tersimpan 16 gram unsur radioaktif, maka berapa massa zat yang tersisa setelah meluruh 1 hari ? Jawab :
  • 28. A. Sebagai Perunut 1. Bidang Kedokteran Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, antara lain: a. 24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. b. 59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah. c. 11C, mengetahui metabolisme secara umum. d. 131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid. e. 32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.
  • 29.  2. Bidang Industri Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada: a. Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buahbuahan. b. Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor, mendeteksi sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-lain. c. Industri kertas, mengukur ketebalan kertas. d. Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
  • 30. 3. Bidang Hidrologi a. 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai. b. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah. c. 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah. 4. Bidang Kimia Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia, seperti: a. Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal molekul air yang terbentuk. b. Analisis pengaktifan neutron. c. Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia. d. Pembuatan unsur-unsur baru
  • 31. 5. Bidang Biologi a. Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu. b. Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis menggunakan radioisotop C–14. c. Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman. d. Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan menggunakan radioisotop 38F. 6. Bidang Pertanian a. 37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat. b. 32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama. c. Mutasi gen atau pemuliaan tanaman. d. 14C dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis
  • 32. 7. Bidang Peternakan a. Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak. b. Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun antikualitas pada pakan ternak. c. 32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar. d. 14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak mudah menguap di dalam usus besar. B. Sebagai sumber radiasi 1. Bidang Kedokteran Digunakan untuk sterilisasi radiasi, terapi tumor dan kanker. 2. Bidang Industri Digunakan untuk: a. Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi lebih keras dan lebih awet. b. Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh lebih tinggi dan mudah mengisap zat warna serta air. c. Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran kertas, film, dan lempeng logam. d. 60Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamak dengan cara ini lebih baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.
  • 33.  3. Bidang Peternakan Digunakan untuk: a. Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman. b. Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga jantan sehingga mandul. c. Pengawetan bahan pangan dengan radiasi sinar-X atau gama untuk membunuh telur atau larva. d. Menunda pertunasan pada bawang, kentang, dan umbi-umbian untuk memperpanjang masa penyimpanan.
  • 34.
  • 35. Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif, antara lain: 1. Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan tubuh. 2. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan kemandulan dan mutasi genetik pada keturunannya. 3. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih, sehingga mengakibatkan penyakit leukimia. 4. Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem saraf.
  • 36. 9. Pengaruh Radiasi pada Makhluk Hidup Akibat radiasi yang melebihi dosis yang diperkenankan dapat menimpa seluruh tubuh atau hanya lokal. Radiasi tinggi dalam waktu singkat dapat menimbulkan efek akut atau seketika sedangkan radiasi dalam dosis rendah dampaknya baru terlihat dalam jangka waktu yang lama atau menimbulkan efek yang tertunda. Radiasi zat radioaktif dapat memengaruhi kelenjarkelenjar kelamin, sehingga menyebabkan kemandulan. Berdasarkan dari segi cepat atau lambatnya penampakan efek biologis akibat radiasi radioaktif ini, efek radiasi dibagi menjadi seperti berikut.
  • 37. 1. Efek segera Efek ini muncul kurang dari satu tahun sejak penyinaran. Gejala yang biasanya muncul adalah mual dan muntah muntah, rasa malas dan lelah serta terjadi perubahan jumlah butir darah. 2. Efek tertunda Efek ini muncul setelah lebih dari satu tahun sejak penyinaran. Efek tertunda ini dapat juga diderita oleh turunan dari orang yang menerima penyinaran.
  • 38.  http://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/ kimia-unsur/materi/zat-radioaktif/  http://nataliaivana.blogspot.com/2012/04/radioaktif-dan- radioaktivitas.html  http://rezarafiqmz.blogspot.com/2012/04/manfaat-dan- bahaya-zat-radioaktif-pada.html