12. SAINS adalah:
Pendekatan manusia terhadap Karakteristik
‘Dunia Empiris’
Dalam Bahasa Agama Islam
SAINS adalah: Upaya manusia Memahami
“SUNNATULLAH” dalam Dunia Sahadah
13. DUNIA EMPIRIS / SAHADAH:
Dunia yang dapat diobservasi manusia
(The World Susceptible to Observation)
19. TUJUAN SAINS (Axiology):
1. Rasa ingin tahu (curiosity)
2. Kebutuhan Hidup (pragmatism)
Memperoleh ‘prinsip/karakter’ alam
untuk dipakai dalam proses kehidupan
3. Mengenali SUNNATULLAH karena
keimanannya pada Allah SWT
23. KETERBATASAN SAINS:
1. Kelemahan pertama:
Sains hanya mencakup kaidah di dunia empiris,
tdk dpt menyentuh dunia ghoib (non-empiris)
24. 2. Kelemahan kedua:
Sains mengalami kesulitan sewaktu berupaya
mencari kaidah-kaidah sosial-ekonomi-politik
dalam masyarakat manusia
karena:
1. Variabelnya amat banyak dan kompleks,
2. Peneliti mudah terlibat kepentingan subyektif.
25. KUANTITAS INFORMASI DARI SAINS
1. Produk sains ‘Membanjir’ dalam berbagai
bidang kehidupan
2. Proses pengembangannya juga maju pesat,
termasuk kecanggihan instrumentasinya
26. KUALITAS INFORMASI DARI SAINS
Tingkat Akurasi Produk Sains bergradasi:
1. Amat Tinggi pada Obyek Benda Mati
(Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, dll)
2. Cukup Tinggi pada Obyek Makhluk Hidup
(Zoologi, Botani, Kedokteran, dll)
3. Relatif Kurang Tinggi pada Obyek Sosial
(Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dll)
27. RESUME
1. SAINS AKAN MENGKAJI SEMUA
CIPTAAN ALLAH SWT YANG EMPIRIS
(SAHADAH)
2. SAINS TIDAK MAMPU MENGKAJI
CIPTAAN ALLAH YANG NON-EMPIRIS
(GHOIB)
3. LEMAH DALAM MEMPEROLEH
KAIDAH PERILAKU & SOSIAL-POLITIK
28. CIRI UTAMA ERA SAINS-TEKNOLOGI:
A. Kompetensi Manusia
1. Semakin banyak tahu tentang Rahasia di
Bumi-Langit secara TEPAT/BENAR
2. Kian Mampu mengendalikan Alam &
Manusia
3. Hidup menjadi kian mudah serta nyaman,
29. B. TATA NILAI MANUSIA:
1. Manusia berupaya kian agresif untuk
mendapat/menguasai Iptek & Kekayaan
2. Mentalitas semakin Egoistik & Eksplotatif
3. Persaingan menajam, saling menjatuhkan,
berebut Kekuasaan Formal (Politik) &
Non-Formal (Sosial) berbasis produk sains
30. IMPLIKASI ERA SAINS-TEKNOLOGI:
1. Pengelolaan Dunia kian liar, mengutamakan
kenyamanan hidup, kekayaan, penguasaan Politik &
Sains-Teknologi
(Perhatikan: Kerasnya Perebutan Kekuasaan Politik,
Monopoli Iptek via Sistem PATEN, Derasnya
Perkembangan teknologi Militer/Persenjataan)
2. Kesenjangan kehidupan sosial kian amat tinggi / tajam
3. Lingkungan Alam, khususnya di bumi, kian rusak,
4. Akhlak manusia cenderung jadi brutal, sadis, asosial
31. APA DUNIA SEMACAM ITU
IDEAL?
TIDAK!!!
karena prospeknya akan membawa
kehancuran pada kehidupan
manusia & alam semesta
SOLUSINYA??
37. Alternatif Pertama:
Sains tidak diperlukan ada karena semua kebutuhan
hidup sudah tercukupi oleh tuntunan Agama
(Visi Umat Islam dengan alternatif ini:
Sains tidak diperlukan karena semua yang ditemukan
Sains sudah ada di dalam al Qur’an & Hadits.
Dampaknya: Umat Islam mengabaikan Sains, jadi
lemah dalam pemahaman Sunnatullah Empiris )
38. Alternatif kedua:
Agama dan Sains berdiri sendiri2, tidak ada
hubungannya, karena Agama itu wilayah spiritual
sedangkan Sains terkait masalah keduniaan.
(Visi ini dipioniri oleh masyarakat Barat yang Non-
Islam, namun kemudian juga banyak dianut oleh
pemeluk Islam. Dampaknya: Umat Islam dinilai
mengabaikan Perintah Allah, tertinggal dalam Sains,
berlebihan memaknai dunia Ghoib)
39. Alternaif ketiga:
Sains itu terintegrasi dalam Agama melalui
mekanisme yang jelas dan mengikat, yakni:
a. Ajaran Islam memerintahkan pemeluknya untuk
mendalami Sains, sehingga belajar Sains dinilai
sebagai bagian dari ibadah
b. Ajaran Islam meliputi tuntunan tentang
kehidupan secara menyeluruh, bukan spiritual
belaka, lalu mengembangkan Sains dalam rambu
Wahyu, termasuk saat menyusun hipotesis
40. c. Ajaran Agama memberikan koreksi pada
temuan Sains, khususnya yang terkait prinsip-
prinsip perilaku, dan kaidah sosial-politik
yang secara eksplisit sudah diberikan tuntunan
tehnisnya oleh wahyu yang diturunkan Allah
kepada Nabi.
Alternatif ketiga ini adalah khas Visi Agama
Islam terhadap Sains, dan sejauh ini sulit
diterima oleh pemeluk Agama lain.
42. OBJEKTIFIKASI TERKAIT
SUMBER WAHYU
1. Ayat yang Muhkam dari al Qur’an
2. Otentifikasi Hadis, memang dr Nabi
-Sanad yang shohih,
-Rawi terpercaya,
-Matan/isi jelas redaksinya
dan tidak bertentangan dengan
ayat al Qur’an)
45. MODEL INTEGRASI
Wahyu & Sains
dalam
EPISTEMOLOGI ISLAM:
WAHYU (Transendental)
dan
SAINS (Acquired)
46. Fenomena Dunia
Empiris
Ilmuwan
SAINS ( ILMU PENGETAHUAN)
Fisika Biologi Sosial
Fenomena
Dunia Non
Empiris
NABI
AGAMA Islam
NON RITUAL
RITUAL
ALLAH
Jalur WAHYU
Pembuktian
EMPIRIS
47. SEMUA ASPEK KEHIDUPAN PADA
DASARNYA HARUS DIDEKATI DARI:
WAHYU dan SAINS
SECARA INTEGRATIF
54. ANALISIS DARI SISI ONTOLOGIS:
Obyek : Individu
Obyek : Masyarakat
(Tatanan Sosial yang Plural)
55. ANALISIS DARI SISI AXIOLOGIS
1. Individu: a. Sukses Duniawi
(Tenteram, Rizki tercukupi)
b. Sukses Akherat
(Memperoleh Surga)
56. 2. Tatanan Sosial Plural / Negara:
a. Keadilan Hukum & Sosial
b. Kemakmuran-kesejahteraan
c. Keamanan/Ketertiban
d. Kemuliaan Peradaban Bangsa
e. Ketenteraman Dunia
TIDAK SEMUA INDIVIDU MENJADI MUSLIM
57. MISI ISLAM dalam PENYELAMATAN
UMAT MANUSIA :
1. Penyelamatan Individu:
a. Disadarkan untuk Beriman pd Allah SWT
b. Didorong untuk hidup sesuai SyariatNya
- Ibadah Mahdhah
- Akhlaq Mulia
- Amal Sosial
- Syiar Islam
58. 2. Penyelamatan Tatanan Sosial yang Plural
(PEMBENAHAN Sistem)
a. Kepemimpinan oleh FIGUR sesuai dg
kriteria yang terdapat dalam Wahyu-Sains
b. Kebijakan sesuai Tuntunan Wahyu-Sains
terkait POLEKSOSBUDKUMHANKAM
c. Dipantau perkembangan masyarakatnya
terkait: keadilan, moralitas, kesejahteraan,
keamanan-ketertiban, peran internasional
(Baldatun Thoyibatun wa Robbun Ghofur)