Dokumen tersebut membahas posisi sains dalam pandangan agama Islam. Sains dipandang sebagai bagian integratif dari agama Islam karena memberikan informasi tentang ciptaan Allah yang dapat dipelajari secara empiris melalui pendekatan ilmiah. Wahyu (Al Quran dan Hadis) dan hasil sains saling melengkapi dan menguatkan sebagai acuan umat Islam dalam menjalani kehidupan pribadi, berkeluarga, dan bernegara.
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
Agama Islam dan Sains
1. KEDUDUKAN SAINS DALAM
PANDANGAN AGAMA ISLAM
Fuad Amsyari
(Dewan Kehormatan ICMI Pusat)
Disampaikan dalam Sarasehan Nasional Islamdan Sains,
Yayasan Qolbun Salim, Malang, 21 Oktober 2017
4. KERANCUAN & KEGAMANGAN
DALAM SAINS TERJADI PADA
POLEMIK:
Islamisasi Sains
vs
Saintifikasi Islam
vs
Sains Bagian dari Islam
5. KERANCUAN & KEGAMANGAN
DALAM POLITIK TERJADI PADA
POLEMIK:
Islam Yes, Politik No
vs
Islam Yes, Politik Yes
vs
Politik Sekuler atau Politik Islam
6. PENYEBAB
KERANCUAN & KEGAMANGAN
KARENA:
1. Internal umat Islam sendiri yang tidak
mau/siap belajar dengan mendalam
2. Disusupi oleh pemikiran orang lain untuk
mengacaukan cara berfikir umat
7. UNTUK MENGATASI ITU
DIPERLUKAN KESEFAHAMAN
DEFINISI OPERASIONAL
JARGON/ISTILAH STRATEGIS
YANG BEREDAR DI KALANGAN
UMAT ISLAM INDONESIA
10. AGAMA DITINJAU DARI
Kamus Inggris:
Religion is a Cause, Principles, or System of
beliefs held to with ardor and faith (Webster)
(Religi adalah suatu Dasar, Prinsip, atau
Tatanan dari Kepercayaan yang dipegang
teguh dengan semangat dan keyakinan kuat)
11. AGAMA DITINJAU DARI
Bahasa Arab:
Ad Dien : Pembalasan, Ibadat, Hukum, Thaat
(Kamus al Qur’an: A.Qadir Hasan)
12. AGAMA:
Tatanan Keyakinan/Keimanan Manusia bahwa:
1. Alam semesta itu diciptakan oleh TUHAN,
Sang Maha Pencipta,
2. Tuhan memilih UtusanNya, Nabi/Rasul
3. Nabi menerima Wahyu dari Tuhan berupa
Tuntunan Hidup bagi manusia supaya Cara
Hidupnya benar sehingga prospeknya baik
13. AGAMA AKAN VARIATIF:
Ditentukan oleh bentuk tata keyakinan yang
dimilikinya dalam 3 hal besar:
1. Identitas Tuhannya
2. Identitas Nabi Utusan Tuhan
3. Identitas Tuntunan Hidup yang dibawa
Nabi melalui Wahyu / cara transendental
15. KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM:
1. Identitas Tuhannya: Allah SWT
2. Nabi utusanNya: Muhammad SAW
3. Tuntunan Hidup yang wajib ditaati yang
datang melalui jalur transendental adalah al
Qur’an dan Hadits
17. PROSES DALAM BERAGAMA:
1. Mulai dengan Keyakinan adanya Tuhan
2. Mengidentifikasi Tuhan yang benar
3. Mengaitkan Tuhan dengan Manusia
yang mendapat kontak denganNya (disebut
Utusan, Nabi, Rasul) untuk diberi
berbagai informasi tentang identitas Sang
Pencipta dan Alam semesta ciptaanNya
18. 4. Informasi dari Tuhan untuk manusia
lewat jalur Nabi lalu didokumentasi
dalam bentuk Kitab Suci yang berisi
pokok2 ajaran agama
5. Ketaatan manusia kepada ajaran yang
dikandung dalam Kitab Suci, termasuk
perintah melakukan pendalaman tehnis
supaya bernilai operasional
20. ADA 4 BENTUK ALTERNATIF DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA TENTANG
AGAMA INI:
1. Tidak Bertuhan, tidak terbimbing Agama
2. Bertuhan dengan identitas tuhan yang berbeda
3. Sama dalam identitas tuhan dan kitab sucinya
tapi beda dlm memahami isi ajaran tuhannya
4. Sama dalam memahami ajaran agamanya tapi
beda tingkat ketaatan dalam menjalani isi
tuntunan agamanya
21. MAKNA BERIMAN DAPAT MEMILIKI
4 ALTERNATIF ARTI:
1. Ada Keyakinan tentang adanya tuhan TAPI
KEYAKINAN ITU PALSU. Ini disebut
MUNAFIK
2. Ada keyakinan keberadaan tuhan tapi
sebatas tentang EKSISTENSI TUHAN saja
tanpa memahami adanya Tuntunan Tuhan
yang harus diikutinya. Ini bisa disebut
seperti sikap IBLIS
22. 3. Meyakini adanya TUNTUNAN tuhan itu,
mau melaksanakannya namun tidak utuh
secara keseluruhan, dipilih hal yang
disukainya saja. Ini DHOLIM
4. Meyakini dengan benar IDENTITAS
Tuhan, TuntunanNya secara lengkap, dan
kesiapan mengikuti tuntunan keseluruhan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Ini disebut sebagai MUTTAQIIN
23. AGAMA ISLAM MENGAJARKAN:
1. Tidak boleh Salah mengidentifikasi Tuhan
2. Tidak boleh Munafiq
3. Tidak boleh bodoh karena tidak memahami
Tuntunan Allah SWT dengan benar & utuh
4. Tidak boleh melaksanakan tuntunan secara
pilih2, tapi harus taat secara keseluruhan/utuh
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
(Qs02:85 & Qs02:286)
24. TIGA MACAM BENTUK ISI AJARAN
DALAM AL QUR’AN:
1. Ada yang sudah jelas & terinci artinya
sehingga tidak diperlukan penjabaran apapun
2. Ada yang berupa perintah Pokok saja
yang perlu penjabaran Nabi (dalam HADIS)
3. Ada yang berupa perintah umum untuk
dielaborasi lebih jauh oleh upaya manusia di
manapun dengan kemampuan biologis yang
dimilikinya, bisa DENGAN/TANPA ada
percontohan Nabi. (Ini peran SAINS).
25. DALAM AL QUR’AN ADA SEBUTAN
ORANG BERIMAN NAMUN DENGAN
KATEGORI MAKNA YANG BERBEDA:
1. Diingatkan harus melakukan berbagai
perintah Allah SWT dalam kehidupannya
2. Diingatkan agar mereka menjadi beriman
DENGAN BENAR (Qs02:62 & Qs49:14)
27. MANUSIA adalah MAKHLUK ISTIMEWA
1. Kemampuan Otak yang tinggi
(a.l. mengingat, berfikir, analisis, kreatif)
2. Penginderaannya bagus
(melihat, mendengar, meraba, mengecap,
penciuman, instingnya)
3. Cara bergeraknya variatif, berdirinya tegak
4. Suaranya dengan bermacam2 nada dan bentuknya
5. Susunan Gigi dan Pencernaannya bagus
6. Mampu membuat peralatan untuk kebutuhannya
34. DUNIA EMPIRIS / SAHADAH:
Dunia yang dapat diobservasi manusia
(The World Susceptible to Observation)
35. DUNIA / ALAM SEMESTA
ADA 2 BENTUK:
1. Dunia Sahadah/Empiris
2. Dunia Ghoib/Non-Empiris
36. ALUR SKEMATIK
MEMAHAMI
PERBEDAAN & KETERKAITAN:
Manusia & Non-Manusia,
Sunnatullah & Dienullah,
Ketaatan vs Pembangkangan,
Kesuksesan vs Kegagalan
dalam
Kehidupan Manusia
37. Makhluk
Non-manusia Manusia
Sisi
Biologis
Sisi
Ruh/Jiwa
Sunatullah
-Ciri anatomi
- Ciri fisiologis
- Interaksi
sebab-akibat
‘Syariat’
HmA HmN
Dienullah
- Ritual - Sosial
- Politik
- Jihad
Menlk Taat
Hidyh
Allah
Murka
Allah
Gagal
Hati
Gagal
MateriGalau Miskin
Sukses
Hati
Sukses
MateriTenang Cukup
Dunia
Sukses Gagal
Surga Neraka
Akhirat
39. DIENULLAH:
SEMUA INFORMASI DARI ALLAH SWT
YANG DIWAHYUKAN KEPADA NABI
UNTUK
DIKETAHUI & DIMANFAATKAN
BAGI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
40. Sains diperoleh melalui JALUR:
-Pengalaman Hidup
-Proses Pengerjaan yang
dilakukan secara Sistematis
41. PRODUK SAINS:
Memberi informasi yang BENAR tentang
Rahasia (Sunnatullah)
Alam Semesta yang Sahadah/Empiris
Untuk dimanfaatkan dalam kehidupan
supaya hidup menjadi mudah
42. KLASIFIKASI AREA SAINS
1. Ilmu Alamiah Dasar:
(Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran, dll)
2. Ilmu Alam Bumi Antariksa
(Geologi, Topografi, Kosmologi, dll)
3. Ilmu Sosial
(Psikologi, Politik, Ekonomi, Budaya, dll)
44. KELEMAHAN SAINS
1. Kelemahan pertama:
Sains hanya mencakup kaidah di dunia empiris,
tdk menyentuh dunia ghoib (non-empiris)
45. 2. Kelemahan kedua:
Sains mengalami kesulitan sewaktu berupaya
mencari kaidah-kaidah sosial-ekonomi-politik
dalam masyarakat manusia
karena:
1. Variabelnya amat banyak dan kompleks,
2. Peneliti mudah terlibat kepentingan subyektif.
46. KUANTITAS INFORMASI DARI SAINS
1. Produk sains ‘Membanjir’ dalam berbagai
bidang kehidupan
2. Proses pengembangannya juga maju pesat,
termasuk kecanggihan instrumentasinya
47. KUALITAS INFORMASI DARI SAINS
Tingkat Akurasi Produk Sains bergradasi:
1. Amat Tinggi pada Obyek Benda Mati
(Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, dll)
2. Cukup Tinggi pada Obyek Makhluk Hidup
(Zoologi, Botani, Kedokteran, dll)
3. Relatif Kurang Tinggi pada Obyek Sosial
(Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dll)
48. 1. SAINS AKAN MENGKAJI SEMUA
CIPTAAN ALLAH SWT YANG EMPIRIS
(SAHADAH)
2. SAINS TIDAK MAMPU MENGKAJI
CIPTAAN ALLAH YANG NON-EMPIRIS
(GHOIB)
3. LEMAH DALAM MEMPEROLEH
KAIDAH PERILAKU DAN KEHIDUPAN
KEMASYARAKATAN
55. PRODUK SAINS YANG BENAR
(setelah melewati uji pembuktian ilmiah,
diverifikasi isi al Qur’an & Hadits Shohih)
adalah
BAGIAN DARI AGAMA ISLAM
56. UMAT ISLAM
mendapat
TUNTUNAN HIDUP dari 2 Jalur
(sesuai petunjuk Wahyu):
1. Cara Langsung dari Allah SWT: Wahyu
2. Cara Tidak Langsung: Sains
57. POSISI SAINS DALAM AJARAN ISLAM:
- Sains bagian Integratif dari Agama Islam
-Substansi Wahyu (Q-H) dan Sains akan saling
mengisi / melengkapi/menguatkan,
dipakai sebagai ACUAN dalam menjalani
seluruh kehidupan umat Islam,
pada skala
Pribadi, BerKeluarga, BerNegara
59. Fenomena Dunia
Empiris
Ilmuwan
SAINS ( ILMU PENGETAHUAN)
Fisika Biologi Sosial
Fenomena
Dunia Non
Empiris
NABI
AGAMA Islam
NON RITUAL
RITUAL
ALLAH
Jalur WAHYU
Pembuktian
EMPIRIS
61. PEMANFAATAN SUMBER ACUAN ISLAM:
1. Semua yang terkait Ghoib: Jalur WAHYU
2. Mayoritas yang Sahadah : Jalur SAINS
3. Terkait Sosial-Politik: Cek Wahyu & Sains
63. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI
TUNTUNAN ISLAM
Bisa dari Jalur Wahyu maupun Sains,
Tentang masalah Ritual maupun Non-Ritual
berarti
SALAH MEMAKNAI TUNTUNAN ISLAM,
SALAH DALAM MELANGKAH,
akan
Berakibat BURUK pada Kehidupan
64. CERMATI SETIAP LANGKAH
saat mengelola Diri, Keluarga, Masyarakat, Negara,
Yakini Benar bahwa itu adalah
LANGKAH SESUAI TUNTUNAN ISLAM,
bersumber
Acuan Qur’an-Hadits-Sains
inilah yang disebut
“ISLAMIC SOLUTION”
65. PANDUAN PEMANFAATAN AREA ACUAN
1. Semua yg GHOIB: Acuan hanya Qur’an & Hadits
2. Semua yg SAHADAH: harus cek acuan SAINSnya
disamping mengacu Qur’an & Hadits
66. PANDUAN DASAR MENDAPAT TUNTUNAN:
1. Sumber al Qur’an: ambil AYAT MUHKAMAT
(jangan mengambil ayat Mutasyabihaat)
Dasarnya: Al Qur’an Surat Ali Imran 7
67. 2. Sumber Hadits: ambillah Hadits Shohih
Karena Hadits Shohih jelas terjamin bahwa itu
datang dari Rasulullah
Jangan mengambil Hadits Palsu atau Lemah
karena beresiko petunjuk itu BUKAN
TUNTUNAN dari NABI
68. 3. Sumber SAINS: ambil Produk Sains yg AKURAT
Produk yang telah teruji akurasinya oleh banyak
penelitian, di banyak negara
Jangan mengambil hasil Sains yang masih dalam
tahap penelitian atau eksperimen
75. 1. Sains itu Bagian dari Islam karena
diperintahkan oleh Wahyu. Mempelajari
Sains hukumnya Wajib dan bernilai Ibadah
2. Temuan Sains yang bertentangan dengan
ayat al Qur’an yang muhkam harus dikaji
ulang secara empiris (JANGAN DIIKUTI/
DIJALANKAN BEGITU SAJA). Kasus ini
sering terjadi pada masalah perilaku/moral
dan sosial-politik (teori ekonomi, politik,
hukum, pendidikan, kesehatan, dll).
76. 3. Pemakaian istilah Islamisasi Sains rawan
terbentur pada temuan Sains yang tidak ada
referensinya dari sumber al Qur’an & Hadits
karena ada akselerasi perkembangan Sains
4. Saintifikasi Islam akan terbentur pada
ketidak mampuan Sains meneliti dunia
Ghoib & Ritual, serta kelemahan Sains
dalam menemukan sunnatullah di bidang
perilaku manusia & kaidah Sosial-Politik
78. 1. Perlu segera ada Gerakan Nasional yang
mewajibkan umat belajar/mendalami
Sains-teknologi karena berstatus ibadah
dan hukumnya wajib/fardhu ‘ain.
Gerakan ini harus dimotori-disosialisasikan
secara masif oleh Ulama, Ustad, dan
Pengajar Islam di manapun & kapanpun,
kepada semua usia dan seluruh lapisan
umat.
79. 2. Bagi Umat Islam yang sudah memiliki
cukup kemampuan sains-teknologi di
suatu bidang tertentu harus secepatnya
berkonsolidasi mengembangkan
‘Korporasi Muslim berbasis Sains-
Teknologi’ di Bidang masing2 untuk
memenangkan persaingan (fastabikhul
khoirat) dengan kekuatan dari fihak
manapun.
80. 3. Supaya tidak dicurangi Penguasa Sekuler
yang menjadi agen asing maka upaya2
penguatan umat di bidang Sains-teknologi
harus disinergikan dengan perjuangan
memenangkan ‘Islam Politik’, yakni
bagaimana agar Kepemimpinan Formal
dalam dunia plural berada di tangan Figur
Muslim Berkualitas, bukan asal figur
beragama Islam apalagi muslim Munafiq