SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
KEDUDUKAN SAINS DALAM
PANDANGAN AGAMA ISLAM
Fuad Amsyari
(Dewan Kehormatan ICMI Pusat)
Disampaikan dalam Sarasehan Nasional Islamdan Sains,
Yayasan Qolbun Salim, Malang, 21 Oktober 2017
BANYAK TERJADI
KERANCUAN & KEGAMANGAN
DALAM BERISLAM
SEHINGGA
MEMBUAT UMAT ISLAM LEMAH
SUMBER
KERANCUAN & KEGAMANGAN
TERUTAMA TERLETAK
MASALAH:
1. Posisi Sains dalam Islam
2. Peran Politik dalam Islam
KERANCUAN & KEGAMANGAN
DALAM SAINS TERJADI PADA
POLEMIK:
Islamisasi Sains
vs
Saintifikasi Islam
vs
Sains Bagian dari Islam
KERANCUAN & KEGAMANGAN
DALAM POLITIK TERJADI PADA
POLEMIK:
Islam Yes, Politik No
vs
Islam Yes, Politik Yes
vs
Politik Sekuler atau Politik Islam
PENYEBAB
KERANCUAN & KEGAMANGAN
KARENA:
1. Internal umat Islam sendiri yang tidak
mau/siap belajar dengan mendalam
2. Disusupi oleh pemikiran orang lain untuk
mengacaukan cara berfikir umat
UNTUK MENGATASI ITU
DIPERLUKAN KESEFAHAMAN
DEFINISI OPERASIONAL
JARGON/ISTILAH STRATEGIS
YANG BEREDAR DI KALANGAN
UMAT ISLAM INDONESIA
I.
MEMAHAMI MAKNA AGAMA
AGAMA DITINJAU DARI
Bahasa Sanskerta:
Tidak kacau atau keteraturan
A=tidak, Gama= kacau
AGAMA DITINJAU DARI
Kamus Inggris:
Religion is a Cause, Principles, or System of
beliefs held to with ardor and faith (Webster)
(Religi adalah suatu Dasar, Prinsip, atau
Tatanan dari Kepercayaan yang dipegang
teguh dengan semangat dan keyakinan kuat)
AGAMA DITINJAU DARI
Bahasa Arab:
Ad Dien : Pembalasan, Ibadat, Hukum, Thaat
(Kamus al Qur’an: A.Qadir Hasan)
AGAMA:
Tatanan Keyakinan/Keimanan Manusia bahwa:
1. Alam semesta itu diciptakan oleh TUHAN,
Sang Maha Pencipta,
2. Tuhan memilih UtusanNya, Nabi/Rasul
3. Nabi menerima Wahyu dari Tuhan berupa
Tuntunan Hidup bagi manusia supaya Cara
Hidupnya benar sehingga prospeknya baik
AGAMA AKAN VARIATIF:
Ditentukan oleh bentuk tata keyakinan yang
dimilikinya dalam 3 hal besar:
1. Identitas Tuhannya
2. Identitas Nabi Utusan Tuhan
3. Identitas Tuntunan Hidup yang dibawa
Nabi melalui Wahyu / cara transendental
‘AGAMA’ YANG DIAKUI
KEBERADAANNYA DI NEGARA
INDONESIA:
1. Islam
2. Kriten Katholik/Protestan
3. Hindu
4. Budha
5. Kong Hu Cu
KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM:
1. Identitas Tuhannya: Allah SWT
2. Nabi utusanNya: Muhammad SAW
3. Tuntunan Hidup yang wajib ditaati yang
datang melalui jalur transendental adalah al
Qur’an dan Hadits
AGAMA ‘NON-ISLAM’
PASTI BERBEDA
DALAM
Identitas Tuhannya, Nabinya, dan
Tuntunan Hidup yang diajarkannya
PROSES DALAM BERAGAMA:
1. Mulai dengan Keyakinan adanya Tuhan
2. Mengidentifikasi Tuhan yang benar
3. Mengaitkan Tuhan dengan Manusia
yang mendapat kontak denganNya (disebut
Utusan, Nabi, Rasul) untuk diberi
berbagai informasi tentang identitas Sang
Pencipta dan Alam semesta ciptaanNya
4. Informasi dari Tuhan untuk manusia
lewat jalur Nabi lalu didokumentasi
dalam bentuk Kitab Suci yang berisi
pokok2 ajaran agama
5. Ketaatan manusia kepada ajaran yang
dikandung dalam Kitab Suci, termasuk
perintah melakukan pendalaman tehnis
supaya bernilai operasional
PROSES BERAGAMA TERSEBUT
MENGHASILKAN BERBAGAI
ALTERNATIF CARA BERFIKIR,
BERSIKAP, DAN BERTINDAK
MANUSIA
ADA 4 BENTUK ALTERNATIF DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA TENTANG
AGAMA INI:
1. Tidak Bertuhan, tidak terbimbing Agama
2. Bertuhan dengan identitas tuhan yang berbeda
3. Sama dalam identitas tuhan dan kitab sucinya
tapi beda dlm memahami isi ajaran tuhannya
4. Sama dalam memahami ajaran agamanya tapi
beda tingkat ketaatan dalam menjalani isi
tuntunan agamanya
MAKNA BERIMAN DAPAT MEMILIKI
4 ALTERNATIF ARTI:
1. Ada Keyakinan tentang adanya tuhan TAPI
KEYAKINAN ITU PALSU. Ini disebut
MUNAFIK
2. Ada keyakinan keberadaan tuhan tapi
sebatas tentang EKSISTENSI TUHAN saja
tanpa memahami adanya Tuntunan Tuhan
yang harus diikutinya. Ini bisa disebut
seperti sikap IBLIS
3. Meyakini adanya TUNTUNAN tuhan itu,
mau melaksanakannya namun tidak utuh
secara keseluruhan, dipilih hal yang
disukainya saja. Ini DHOLIM
4. Meyakini dengan benar IDENTITAS
Tuhan, TuntunanNya secara lengkap, dan
kesiapan mengikuti tuntunan keseluruhan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Ini disebut sebagai MUTTAQIIN
AGAMA ISLAM MENGAJARKAN:
1. Tidak boleh Salah mengidentifikasi Tuhan
2. Tidak boleh Munafiq
3. Tidak boleh bodoh karena tidak memahami
Tuntunan Allah SWT dengan benar & utuh
4. Tidak boleh melaksanakan tuntunan secara
pilih2, tapi harus taat secara keseluruhan/utuh
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
(Qs02:85 & Qs02:286)
TIGA MACAM BENTUK ISI AJARAN
DALAM AL QUR’AN:
1. Ada yang sudah jelas & terinci artinya
sehingga tidak diperlukan penjabaran apapun
2. Ada yang berupa perintah Pokok saja
yang perlu penjabaran Nabi (dalam HADIS)
3. Ada yang berupa perintah umum untuk
dielaborasi lebih jauh oleh upaya manusia di
manapun dengan kemampuan biologis yang
dimilikinya, bisa DENGAN/TANPA ada
percontohan Nabi. (Ini peran SAINS).
DALAM AL QUR’AN ADA SEBUTAN
ORANG BERIMAN NAMUN DENGAN
KATEGORI MAKNA YANG BERBEDA:
1. Diingatkan harus melakukan berbagai
perintah Allah SWT dalam kehidupannya
2. Diingatkan agar mereka menjadi beriman
DENGAN BENAR (Qs02:62 & Qs49:14)
II. MEMAHAMI MAKNA SAINS
MANUSIA adalah MAKHLUK ISTIMEWA
1. Kemampuan Otak yang tinggi
(a.l. mengingat, berfikir, analisis, kreatif)
2. Penginderaannya bagus
(melihat, mendengar, meraba, mengecap,
penciuman, instingnya)
3. Cara bergeraknya variatif, berdirinya tegak
4. Suaranya dengan bermacam2 nada dan bentuknya
5. Susunan Gigi dan Pencernaannya bagus
6. Mampu membuat peralatan untuk kebutuhannya
HANYA DENGAN KEMAMPUAN
BIOLOGISNYA MANUSIA BISA
MEMAHAMI DIRI & LINGKUNGANNYA
DENGAN KIAN TEPAT DAN BAIK
PENGENALAN MANUSIA AKAN
KARAKTERISTIK
DIRI & MATERI/BENDA DI SEKITARNYA
KIAN TINGGI DAN KIAN RINCI
SAINS
lahir oleh
Kemampuan Biologis Manusia
(WALAU BELUM MENGENAL
EKSISTENSI / ADANYA
TUHAN, NABI, TUNTUNANNYA)
PROSES KEBERADAAN SAINS
Mulainya dari:
DORONGAN UNTUK BISA
MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP
Aktifitasnya:
UPAYA PROAKTIF MEMAHAMI
DIRI & SEKELILINGNYA/DUNIANYA
DENGAN BENAR
untuk dimanfaatkan dalam kehidupan
SAINS adalah:
Pendekatan manusia terhadap Karakteristik
‘Dunia Empiris’
(Upaya manusia Memahami
“SUNNATULLAH” Dunia Sahadah)
DUNIA EMPIRIS / SAHADAH:
Dunia yang dapat diobservasi manusia
(The World Susceptible to Observation)
DUNIA / ALAM SEMESTA
ADA 2 BENTUK:
1. Dunia Sahadah/Empiris
2. Dunia Ghoib/Non-Empiris
ALUR SKEMATIK
MEMAHAMI
PERBEDAAN & KETERKAITAN:
Manusia & Non-Manusia,
Sunnatullah & Dienullah,
Ketaatan vs Pembangkangan,
Kesuksesan vs Kegagalan
dalam
Kehidupan Manusia
Makhluk
Non-manusia Manusia
Sisi
Biologis
Sisi
Ruh/Jiwa
Sunatullah
-Ciri anatomi
- Ciri fisiologis
- Interaksi
sebab-akibat
‘Syariat’
HmA HmN
Dienullah
- Ritual - Sosial
- Politik
- Jihad
Menlk Taat
Hidyh
Allah
Murka
Allah
Gagal
Hati
Gagal
MateriGalau Miskin
Sukses
Hati
Sukses
MateriTenang Cukup
Dunia
Sukses Gagal
Surga Neraka
Akhirat
SUNNATULLAH:
CIPTAAN ALLAH
dengan
KARAKTER2 YANG TERIKAT
DENGANNYA
DIENULLAH:
SEMUA INFORMASI DARI ALLAH SWT
YANG DIWAHYUKAN KEPADA NABI
UNTUK
DIKETAHUI & DIMANFAATKAN
BAGI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
Sains diperoleh melalui JALUR:
-Pengalaman Hidup
-Proses Pengerjaan yang
dilakukan secara Sistematis
PRODUK SAINS:
Memberi informasi yang BENAR tentang
Rahasia (Sunnatullah)
Alam Semesta yang Sahadah/Empiris
Untuk dimanfaatkan dalam kehidupan
supaya hidup menjadi mudah
KLASIFIKASI AREA SAINS
1. Ilmu Alamiah Dasar:
(Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran, dll)
2. Ilmu Alam Bumi Antariksa
(Geologi, Topografi, Kosmologi, dll)
3. Ilmu Sosial
(Psikologi, Politik, Ekonomi, Budaya, dll)
KEKUATAN SAINS:
1. Obyektifitasnya tinggi
2. Validitasnya kuat
3. Pengembangan instrumennya cepat
4. Cakupan area empirismenya luas
KELEMAHAN SAINS
1. Kelemahan pertama:
Sains hanya mencakup kaidah di dunia empiris,
tdk menyentuh dunia ghoib (non-empiris)
2. Kelemahan kedua:
Sains mengalami kesulitan sewaktu berupaya
mencari kaidah-kaidah sosial-ekonomi-politik
dalam masyarakat manusia
karena:
1. Variabelnya amat banyak dan kompleks,
2. Peneliti mudah terlibat kepentingan subyektif.
KUANTITAS INFORMASI DARI SAINS
1. Produk sains ‘Membanjir’ dalam berbagai
bidang kehidupan
2. Proses pengembangannya juga maju pesat,
termasuk kecanggihan instrumentasinya
KUALITAS INFORMASI DARI SAINS
Tingkat Akurasi Produk Sains bergradasi:
1. Amat Tinggi pada Obyek Benda Mati
(Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, dll)
2. Cukup Tinggi pada Obyek Makhluk Hidup
(Zoologi, Botani, Kedokteran, dll)
3. Relatif Kurang Tinggi pada Obyek Sosial
(Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dll)
1. SAINS AKAN MENGKAJI SEMUA
CIPTAAN ALLAH SWT YANG EMPIRIS
(SAHADAH)
2. SAINS TIDAK MAMPU MENGKAJI
CIPTAAN ALLAH YANG NON-EMPIRIS
(GHOIB)
3. LEMAH DALAM MEMPEROLEH
KAIDAH PERILAKU DAN KEHIDUPAN
KEMASYARAKATAN
PERBEDAAN METODOLOGIS
antara
AGAMA & SAINS
dalam mendapatkan
SUNNATULLAH
METODA DASAR DALAM MENCARI
SUNNATULLAH DARI JALUR AGAMA:
TRANSENDENTAL-REFERAL
(Pencarian Konfirmatif dari Nabi)
WASPADAI HADIS PALSU
METODA DASAR DALAM MENCARI
SUNNATULLAH DARI JALUR SAINS:
EKSPERIMENTAL
&
OBSERVASIONAL
WASPADAI OBYEK BERVARIABEL
KOMPLEX
III.
SINERGISME SUNNATULLAH
dari sumber:
WAHYU
(Qur’an-Hadits)
&
SAINS
SUMBER DASAR AGAMA ISLAM
WAHYU
(QUR’AN dan HADITS)
WAHYU
memerintahkan manusia
MEMAHAMI CIPTAAN ALLAH
melalui
kreatifitas-kemampuan manusiawinya
(Proses & Produk SAINS)
Qur’an 88:17-21, dll
PRODUK SAINS YANG BENAR
(setelah melewati uji pembuktian ilmiah,
diverifikasi isi al Qur’an & Hadits Shohih)
adalah
BAGIAN DARI AGAMA ISLAM
UMAT ISLAM
mendapat
TUNTUNAN HIDUP dari 2 Jalur
(sesuai petunjuk Wahyu):
1. Cara Langsung dari Allah SWT: Wahyu
2. Cara Tidak Langsung: Sains
POSISI SAINS DALAM AJARAN ISLAM:
- Sains bagian Integratif dari Agama Islam
-Substansi Wahyu (Q-H) dan Sains akan saling
mengisi / melengkapi/menguatkan,
dipakai sebagai ACUAN dalam menjalani
seluruh kehidupan umat Islam,
pada skala
Pribadi, BerKeluarga, BerNegara
DISKRIPSI
PORSI PERAN WAHYU & SAINS
dalam
MEMBERI KONTRIBUSI
untuk
MEMAHAMI RAHASIA KEHIDUPAN
Fenomena Dunia
Empiris
Ilmuwan
SAINS ( ILMU PENGETAHUAN)
Fisika Biologi Sosial
Fenomena
Dunia Non
Empiris
NABI
AGAMA Islam
NON RITUAL
RITUAL
ALLAH
Jalur WAHYU
Pembuktian
EMPIRIS
PERHATIKAN:
JALUR MANA ACUAN YG HARUS DIPETIK
dalam setiap langkah
(Wahyu, Sains, atau Kombinasi keduanya)
PEMANFAATAN SUMBER ACUAN ISLAM:
1. Semua yang terkait Ghoib: Jalur WAHYU
2. Mayoritas yang Sahadah : Jalur SAINS
3. Terkait Sosial-Politik: Cek Wahyu & Sains
PENETAPAN
bahwa suatu TUNTUNAN itu memang
AJARAN ISLAM
Harus dilakukan Validasi
dari Jalur WAHYU maupun Jalur SAINS
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI
TUNTUNAN ISLAM
Bisa dari Jalur Wahyu maupun Sains,
Tentang masalah Ritual maupun Non-Ritual
berarti
SALAH MEMAKNAI TUNTUNAN ISLAM,
SALAH DALAM MELANGKAH,
akan
Berakibat BURUK pada Kehidupan
CERMATI SETIAP LANGKAH
saat mengelola Diri, Keluarga, Masyarakat, Negara,
Yakini Benar bahwa itu adalah
LANGKAH SESUAI TUNTUNAN ISLAM,
bersumber
Acuan Qur’an-Hadits-Sains
inilah yang disebut
“ISLAMIC SOLUTION”
PANDUAN PEMANFAATAN AREA ACUAN
1. Semua yg GHOIB: Acuan hanya Qur’an & Hadits
2. Semua yg SAHADAH: harus cek acuan SAINSnya
disamping mengacu Qur’an & Hadits
PANDUAN DASAR MENDAPAT TUNTUNAN:
1. Sumber al Qur’an: ambil AYAT MUHKAMAT
(jangan mengambil ayat Mutasyabihaat)
Dasarnya: Al Qur’an Surat Ali Imran 7
2. Sumber Hadits: ambillah Hadits Shohih
Karena Hadits Shohih jelas terjamin bahwa itu
datang dari Rasulullah
Jangan mengambil Hadits Palsu atau Lemah
karena beresiko petunjuk itu BUKAN
TUNTUNAN dari NABI
3. Sumber SAINS: ambil Produk Sains yg AKURAT
Produk yang telah teruji akurasinya oleh banyak
penelitian, di banyak negara
Jangan mengambil hasil Sains yang masih dalam
tahap penelitian atau eksperimen
PEMAHAMAN MANUSIA TENTANG
SUNNATULLAH DUNIA EMPIRIS
TUMBUH SECARA EKSPONENSIAL
SAIN-TEKNOLOGI
MAJU SANGAT PESAT
(umumnya oleh non-muslim)
TIDAK MEMAHAMI
SAIN-TEKNOLOGI
BERARTI
TIDAK MEMAHAMI SUNNATULLAH
KALAH BERSAING
DALAM PROSES KEHIDUPAN DUNIAWI
TANPA KEMAMPUAN SAINTEK
UMAT ISLAM AKAN KALAH
BERSAING DALAM KEHIDUPAN
(Fakta Dunia Islam Masa Kini)
BELAJAR SAINTEK,
MENGUASAI SAINTEK,
HUKUMNYA MENJADI
“WAJIB”
(Kaidah Ushul)
BELAJAR SAINTEK,
MENGUASAI SAINTEK
berstatus
IBADAH
RINGKASAN
1. Sains itu Bagian dari Islam karena
diperintahkan oleh Wahyu. Mempelajari
Sains hukumnya Wajib dan bernilai Ibadah
2. Temuan Sains yang bertentangan dengan
ayat al Qur’an yang muhkam harus dikaji
ulang secara empiris (JANGAN DIIKUTI/
DIJALANKAN BEGITU SAJA). Kasus ini
sering terjadi pada masalah perilaku/moral
dan sosial-politik (teori ekonomi, politik,
hukum, pendidikan, kesehatan, dll).
3. Pemakaian istilah Islamisasi Sains rawan
terbentur pada temuan Sains yang tidak ada
referensinya dari sumber al Qur’an & Hadits
karena ada akselerasi perkembangan Sains
4. Saintifikasi Islam akan terbentur pada
ketidak mampuan Sains meneliti dunia
Ghoib & Ritual, serta kelemahan Sains
dalam menemukan sunnatullah di bidang
perilaku manusia & kaidah Sosial-Politik
ARAH
PERBAIKAN UMAT
1. Perlu segera ada Gerakan Nasional yang
mewajibkan umat belajar/mendalami
Sains-teknologi karena berstatus ibadah
dan hukumnya wajib/fardhu ‘ain.
Gerakan ini harus dimotori-disosialisasikan
secara masif oleh Ulama, Ustad, dan
Pengajar Islam di manapun & kapanpun,
kepada semua usia dan seluruh lapisan
umat.
2. Bagi Umat Islam yang sudah memiliki
cukup kemampuan sains-teknologi di
suatu bidang tertentu harus secepatnya
berkonsolidasi mengembangkan
‘Korporasi Muslim berbasis Sains-
Teknologi’ di Bidang masing2 untuk
memenangkan persaingan (fastabikhul
khoirat) dengan kekuatan dari fihak
manapun.
3. Supaya tidak dicurangi Penguasa Sekuler
yang menjadi agen asing maka upaya2
penguatan umat di bidang Sains-teknologi
harus disinergikan dengan perjuangan
memenangkan ‘Islam Politik’, yakni
bagaimana agar Kepemimpinan Formal
dalam dunia plural berada di tangan Figur
Muslim Berkualitas, bukan asal figur
beragama Islam apalagi muslim Munafiq
wassalaam

More Related Content

What's hot

Gender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islamGender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islamumi wandansari
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamWachidatin N C
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesiaHukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesiaRaja fath
 
Hakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan baratHakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan baratprofhariko
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agamaRyan Imutz
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amalRizqy Putra
 
Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam IslamHak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam IslamAdita Utami
 
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya DasarINDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya DasarDharaniKassapa
 
Makalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitianMakalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitianyurika mariani
 
3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquranAgus Candra
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamNovita Widianingsih
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 

What's hot (20)

Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Gender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islamGender dalam perspektif islam
Gender dalam perspektif islam
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut IslamAgama : Hakikat Manusia Menurut Islam
Agama : Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesiaHukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
Hukum islam dan kontribusi umat islam indonesia
 
Hakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan baratHakikat manusia nemurut islam dan barat
Hakikat manusia nemurut islam dan barat
 
Analisis data
Analisis dataAnalisis data
Analisis data
 
POWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAMPOWER POINT STUDI ISLAM
POWER POINT STUDI ISLAM
 
Pengertian agama
Pengertian agamaPengertian agama
Pengertian agama
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Presentation1 (kesehatan dalam islam)
Presentation1 (kesehatan dalam islam)Presentation1 (kesehatan dalam islam)
Presentation1 (kesehatan dalam islam)
 
Hak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam IslamHak Asasi Manusia dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam Islam
 
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya DasarINDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
 
Variabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitianVariabel metodologi penelitian
Variabel metodologi penelitian
 
Makalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitianMakalah perumusan masalah penelitian
Makalah perumusan masalah penelitian
 
3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran3 akhlak kpd alquran
3 akhlak kpd alquran
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
P6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitianP6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitian
 

Similar to Agama Islam dan Sains

Epistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islamEpistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islambelex
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sainspropadeus
 
Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227muhammad tarmizi
 
Epistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit paluEpistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit paluFuad Amsyari
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)DIP IPDN Angkatan 3
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)Nurainun Adamy
 
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptxnada521515
 
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)fikri asyura
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfHendroGunawan8
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2ElizaNovi
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2propadeus
 
Bab 8 agama
Bab 8 agamaBab 8 agama
Bab 8 agamaaif29
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docxKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
resume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxresume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxperi heriyanto
 
Presentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptx
Presentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptxPresentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptx
Presentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptxDaySunmoryDay
 

Similar to Agama Islam dan Sains (20)

Epistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islamEpistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islam
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sains
 
Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227Epistemologiislamiiit palu-190725103227
Epistemologiislamiiit palu-190725103227
 
Epistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit paluEpistemologi islam, iiit palu
Epistemologi islam, iiit palu
 
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
 
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
Ilmu budaya dasar (modul etika, profesional dan humaniora)
 
Hakekat sains prof. djukri (1)
Hakekat  sains prof. djukri  (1)Hakekat  sains prof. djukri  (1)
Hakekat sains prof. djukri (1)
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
 
Bab 8 agama
Bab 8 agamaBab 8 agama
Bab 8 agama
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
 
Slide Agama 1-Pengantar.pptx
Slide Agama 1-Pengantar.pptxSlide Agama 1-Pengantar.pptx
Slide Agama 1-Pengantar.pptx
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docxKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.docx
 
resume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docxresume ilmu alamiah dasar.docx
resume ilmu alamiah dasar.docx
 
Presentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptx
Presentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptxPresentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptx
Presentasi-PENDIDIKAN AGAMA.pptx
 
Bab 1 .ppt
Bab 1 .pptBab 1 .ppt
Bab 1 .ppt
 

More from Fuad Amsyari

Aktualisasi pendidikan leadership
Aktualisasi pendidikan leadershipAktualisasi pendidikan leadership
Aktualisasi pendidikan leadershipFuad Amsyari
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriFuad Amsyari
 
Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikFuad Amsyari
 
Islam politik, ajaran vs kenyataan
Islam politik, ajaran vs kenyataanIslam politik, ajaran vs kenyataan
Islam politik, ajaran vs kenyataanFuad Amsyari
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiFuad Amsyari
 
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMIPERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMIFuad Amsyari
 
Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)
Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)
Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)Fuad Amsyari
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaFuad Amsyari
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamFuad Amsyari
 

More from Fuad Amsyari (9)

Aktualisasi pendidikan leadership
Aktualisasi pendidikan leadershipAktualisasi pendidikan leadership
Aktualisasi pendidikan leadership
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkri
 
Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politik
 
Islam politik, ajaran vs kenyataan
Islam politik, ajaran vs kenyataanIslam politik, ajaran vs kenyataan
Islam politik, ajaran vs kenyataan
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabi
 
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMIPERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
 
Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)
Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)
Islamic Medicine (Ilmu Kedokteran Islam)
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
 
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan IslamIslam Politik & Kepemimpinan Islam
Islam Politik & Kepemimpinan Islam
 

Recently uploaded

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Recently uploaded (10)

kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Agama Islam dan Sains

  • 1. KEDUDUKAN SAINS DALAM PANDANGAN AGAMA ISLAM Fuad Amsyari (Dewan Kehormatan ICMI Pusat) Disampaikan dalam Sarasehan Nasional Islamdan Sains, Yayasan Qolbun Salim, Malang, 21 Oktober 2017
  • 2. BANYAK TERJADI KERANCUAN & KEGAMANGAN DALAM BERISLAM SEHINGGA MEMBUAT UMAT ISLAM LEMAH
  • 3. SUMBER KERANCUAN & KEGAMANGAN TERUTAMA TERLETAK MASALAH: 1. Posisi Sains dalam Islam 2. Peran Politik dalam Islam
  • 4. KERANCUAN & KEGAMANGAN DALAM SAINS TERJADI PADA POLEMIK: Islamisasi Sains vs Saintifikasi Islam vs Sains Bagian dari Islam
  • 5. KERANCUAN & KEGAMANGAN DALAM POLITIK TERJADI PADA POLEMIK: Islam Yes, Politik No vs Islam Yes, Politik Yes vs Politik Sekuler atau Politik Islam
  • 6. PENYEBAB KERANCUAN & KEGAMANGAN KARENA: 1. Internal umat Islam sendiri yang tidak mau/siap belajar dengan mendalam 2. Disusupi oleh pemikiran orang lain untuk mengacaukan cara berfikir umat
  • 7. UNTUK MENGATASI ITU DIPERLUKAN KESEFAHAMAN DEFINISI OPERASIONAL JARGON/ISTILAH STRATEGIS YANG BEREDAR DI KALANGAN UMAT ISLAM INDONESIA
  • 9. AGAMA DITINJAU DARI Bahasa Sanskerta: Tidak kacau atau keteraturan A=tidak, Gama= kacau
  • 10. AGAMA DITINJAU DARI Kamus Inggris: Religion is a Cause, Principles, or System of beliefs held to with ardor and faith (Webster) (Religi adalah suatu Dasar, Prinsip, atau Tatanan dari Kepercayaan yang dipegang teguh dengan semangat dan keyakinan kuat)
  • 11. AGAMA DITINJAU DARI Bahasa Arab: Ad Dien : Pembalasan, Ibadat, Hukum, Thaat (Kamus al Qur’an: A.Qadir Hasan)
  • 12. AGAMA: Tatanan Keyakinan/Keimanan Manusia bahwa: 1. Alam semesta itu diciptakan oleh TUHAN, Sang Maha Pencipta, 2. Tuhan memilih UtusanNya, Nabi/Rasul 3. Nabi menerima Wahyu dari Tuhan berupa Tuntunan Hidup bagi manusia supaya Cara Hidupnya benar sehingga prospeknya baik
  • 13. AGAMA AKAN VARIATIF: Ditentukan oleh bentuk tata keyakinan yang dimilikinya dalam 3 hal besar: 1. Identitas Tuhannya 2. Identitas Nabi Utusan Tuhan 3. Identitas Tuntunan Hidup yang dibawa Nabi melalui Wahyu / cara transendental
  • 14. ‘AGAMA’ YANG DIAKUI KEBERADAANNYA DI NEGARA INDONESIA: 1. Islam 2. Kriten Katholik/Protestan 3. Hindu 4. Budha 5. Kong Hu Cu
  • 15. KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM: 1. Identitas Tuhannya: Allah SWT 2. Nabi utusanNya: Muhammad SAW 3. Tuntunan Hidup yang wajib ditaati yang datang melalui jalur transendental adalah al Qur’an dan Hadits
  • 16. AGAMA ‘NON-ISLAM’ PASTI BERBEDA DALAM Identitas Tuhannya, Nabinya, dan Tuntunan Hidup yang diajarkannya
  • 17. PROSES DALAM BERAGAMA: 1. Mulai dengan Keyakinan adanya Tuhan 2. Mengidentifikasi Tuhan yang benar 3. Mengaitkan Tuhan dengan Manusia yang mendapat kontak denganNya (disebut Utusan, Nabi, Rasul) untuk diberi berbagai informasi tentang identitas Sang Pencipta dan Alam semesta ciptaanNya
  • 18. 4. Informasi dari Tuhan untuk manusia lewat jalur Nabi lalu didokumentasi dalam bentuk Kitab Suci yang berisi pokok2 ajaran agama 5. Ketaatan manusia kepada ajaran yang dikandung dalam Kitab Suci, termasuk perintah melakukan pendalaman tehnis supaya bernilai operasional
  • 19. PROSES BERAGAMA TERSEBUT MENGHASILKAN BERBAGAI ALTERNATIF CARA BERFIKIR, BERSIKAP, DAN BERTINDAK MANUSIA
  • 20. ADA 4 BENTUK ALTERNATIF DALAM KEHIDUPAN MANUSIA TENTANG AGAMA INI: 1. Tidak Bertuhan, tidak terbimbing Agama 2. Bertuhan dengan identitas tuhan yang berbeda 3. Sama dalam identitas tuhan dan kitab sucinya tapi beda dlm memahami isi ajaran tuhannya 4. Sama dalam memahami ajaran agamanya tapi beda tingkat ketaatan dalam menjalani isi tuntunan agamanya
  • 21. MAKNA BERIMAN DAPAT MEMILIKI 4 ALTERNATIF ARTI: 1. Ada Keyakinan tentang adanya tuhan TAPI KEYAKINAN ITU PALSU. Ini disebut MUNAFIK 2. Ada keyakinan keberadaan tuhan tapi sebatas tentang EKSISTENSI TUHAN saja tanpa memahami adanya Tuntunan Tuhan yang harus diikutinya. Ini bisa disebut seperti sikap IBLIS
  • 22. 3. Meyakini adanya TUNTUNAN tuhan itu, mau melaksanakannya namun tidak utuh secara keseluruhan, dipilih hal yang disukainya saja. Ini DHOLIM 4. Meyakini dengan benar IDENTITAS Tuhan, TuntunanNya secara lengkap, dan kesiapan mengikuti tuntunan keseluruhan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Ini disebut sebagai MUTTAQIIN
  • 23. AGAMA ISLAM MENGAJARKAN: 1. Tidak boleh Salah mengidentifikasi Tuhan 2. Tidak boleh Munafiq 3. Tidak boleh bodoh karena tidak memahami Tuntunan Allah SWT dengan benar & utuh 4. Tidak boleh melaksanakan tuntunan secara pilih2, tapi harus taat secara keseluruhan/utuh sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (Qs02:85 & Qs02:286)
  • 24. TIGA MACAM BENTUK ISI AJARAN DALAM AL QUR’AN: 1. Ada yang sudah jelas & terinci artinya sehingga tidak diperlukan penjabaran apapun 2. Ada yang berupa perintah Pokok saja yang perlu penjabaran Nabi (dalam HADIS) 3. Ada yang berupa perintah umum untuk dielaborasi lebih jauh oleh upaya manusia di manapun dengan kemampuan biologis yang dimilikinya, bisa DENGAN/TANPA ada percontohan Nabi. (Ini peran SAINS).
  • 25. DALAM AL QUR’AN ADA SEBUTAN ORANG BERIMAN NAMUN DENGAN KATEGORI MAKNA YANG BERBEDA: 1. Diingatkan harus melakukan berbagai perintah Allah SWT dalam kehidupannya 2. Diingatkan agar mereka menjadi beriman DENGAN BENAR (Qs02:62 & Qs49:14)
  • 27. MANUSIA adalah MAKHLUK ISTIMEWA 1. Kemampuan Otak yang tinggi (a.l. mengingat, berfikir, analisis, kreatif) 2. Penginderaannya bagus (melihat, mendengar, meraba, mengecap, penciuman, instingnya) 3. Cara bergeraknya variatif, berdirinya tegak 4. Suaranya dengan bermacam2 nada dan bentuknya 5. Susunan Gigi dan Pencernaannya bagus 6. Mampu membuat peralatan untuk kebutuhannya
  • 28. HANYA DENGAN KEMAMPUAN BIOLOGISNYA MANUSIA BISA MEMAHAMI DIRI & LINGKUNGANNYA DENGAN KIAN TEPAT DAN BAIK
  • 29. PENGENALAN MANUSIA AKAN KARAKTERISTIK DIRI & MATERI/BENDA DI SEKITARNYA KIAN TINGGI DAN KIAN RINCI
  • 30. SAINS lahir oleh Kemampuan Biologis Manusia (WALAU BELUM MENGENAL EKSISTENSI / ADANYA TUHAN, NABI, TUNTUNANNYA)
  • 31. PROSES KEBERADAAN SAINS Mulainya dari: DORONGAN UNTUK BISA MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP
  • 32. Aktifitasnya: UPAYA PROAKTIF MEMAHAMI DIRI & SEKELILINGNYA/DUNIANYA DENGAN BENAR untuk dimanfaatkan dalam kehidupan
  • 33. SAINS adalah: Pendekatan manusia terhadap Karakteristik ‘Dunia Empiris’ (Upaya manusia Memahami “SUNNATULLAH” Dunia Sahadah)
  • 34. DUNIA EMPIRIS / SAHADAH: Dunia yang dapat diobservasi manusia (The World Susceptible to Observation)
  • 35. DUNIA / ALAM SEMESTA ADA 2 BENTUK: 1. Dunia Sahadah/Empiris 2. Dunia Ghoib/Non-Empiris
  • 36. ALUR SKEMATIK MEMAHAMI PERBEDAAN & KETERKAITAN: Manusia & Non-Manusia, Sunnatullah & Dienullah, Ketaatan vs Pembangkangan, Kesuksesan vs Kegagalan dalam Kehidupan Manusia
  • 37. Makhluk Non-manusia Manusia Sisi Biologis Sisi Ruh/Jiwa Sunatullah -Ciri anatomi - Ciri fisiologis - Interaksi sebab-akibat ‘Syariat’ HmA HmN Dienullah - Ritual - Sosial - Politik - Jihad Menlk Taat Hidyh Allah Murka Allah Gagal Hati Gagal MateriGalau Miskin Sukses Hati Sukses MateriTenang Cukup Dunia Sukses Gagal Surga Neraka Akhirat
  • 39. DIENULLAH: SEMUA INFORMASI DARI ALLAH SWT YANG DIWAHYUKAN KEPADA NABI UNTUK DIKETAHUI & DIMANFAATKAN BAGI KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
  • 40. Sains diperoleh melalui JALUR: -Pengalaman Hidup -Proses Pengerjaan yang dilakukan secara Sistematis
  • 41. PRODUK SAINS: Memberi informasi yang BENAR tentang Rahasia (Sunnatullah) Alam Semesta yang Sahadah/Empiris Untuk dimanfaatkan dalam kehidupan supaya hidup menjadi mudah
  • 42. KLASIFIKASI AREA SAINS 1. Ilmu Alamiah Dasar: (Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran, dll) 2. Ilmu Alam Bumi Antariksa (Geologi, Topografi, Kosmologi, dll) 3. Ilmu Sosial (Psikologi, Politik, Ekonomi, Budaya, dll)
  • 43. KEKUATAN SAINS: 1. Obyektifitasnya tinggi 2. Validitasnya kuat 3. Pengembangan instrumennya cepat 4. Cakupan area empirismenya luas
  • 44. KELEMAHAN SAINS 1. Kelemahan pertama: Sains hanya mencakup kaidah di dunia empiris, tdk menyentuh dunia ghoib (non-empiris)
  • 45. 2. Kelemahan kedua: Sains mengalami kesulitan sewaktu berupaya mencari kaidah-kaidah sosial-ekonomi-politik dalam masyarakat manusia karena: 1. Variabelnya amat banyak dan kompleks, 2. Peneliti mudah terlibat kepentingan subyektif.
  • 46. KUANTITAS INFORMASI DARI SAINS 1. Produk sains ‘Membanjir’ dalam berbagai bidang kehidupan 2. Proses pengembangannya juga maju pesat, termasuk kecanggihan instrumentasinya
  • 47. KUALITAS INFORMASI DARI SAINS Tingkat Akurasi Produk Sains bergradasi: 1. Amat Tinggi pada Obyek Benda Mati (Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, dll) 2. Cukup Tinggi pada Obyek Makhluk Hidup (Zoologi, Botani, Kedokteran, dll) 3. Relatif Kurang Tinggi pada Obyek Sosial (Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dll)
  • 48. 1. SAINS AKAN MENGKAJI SEMUA CIPTAAN ALLAH SWT YANG EMPIRIS (SAHADAH) 2. SAINS TIDAK MAMPU MENGKAJI CIPTAAN ALLAH YANG NON-EMPIRIS (GHOIB) 3. LEMAH DALAM MEMPEROLEH KAIDAH PERILAKU DAN KEHIDUPAN KEMASYARAKATAN
  • 49. PERBEDAAN METODOLOGIS antara AGAMA & SAINS dalam mendapatkan SUNNATULLAH
  • 50. METODA DASAR DALAM MENCARI SUNNATULLAH DARI JALUR AGAMA: TRANSENDENTAL-REFERAL (Pencarian Konfirmatif dari Nabi) WASPADAI HADIS PALSU
  • 51. METODA DASAR DALAM MENCARI SUNNATULLAH DARI JALUR SAINS: EKSPERIMENTAL & OBSERVASIONAL WASPADAI OBYEK BERVARIABEL KOMPLEX
  • 53. SUMBER DASAR AGAMA ISLAM WAHYU (QUR’AN dan HADITS)
  • 54. WAHYU memerintahkan manusia MEMAHAMI CIPTAAN ALLAH melalui kreatifitas-kemampuan manusiawinya (Proses & Produk SAINS) Qur’an 88:17-21, dll
  • 55. PRODUK SAINS YANG BENAR (setelah melewati uji pembuktian ilmiah, diverifikasi isi al Qur’an & Hadits Shohih) adalah BAGIAN DARI AGAMA ISLAM
  • 56. UMAT ISLAM mendapat TUNTUNAN HIDUP dari 2 Jalur (sesuai petunjuk Wahyu): 1. Cara Langsung dari Allah SWT: Wahyu 2. Cara Tidak Langsung: Sains
  • 57. POSISI SAINS DALAM AJARAN ISLAM: - Sains bagian Integratif dari Agama Islam -Substansi Wahyu (Q-H) dan Sains akan saling mengisi / melengkapi/menguatkan, dipakai sebagai ACUAN dalam menjalani seluruh kehidupan umat Islam, pada skala Pribadi, BerKeluarga, BerNegara
  • 58. DISKRIPSI PORSI PERAN WAHYU & SAINS dalam MEMBERI KONTRIBUSI untuk MEMAHAMI RAHASIA KEHIDUPAN
  • 59. Fenomena Dunia Empiris Ilmuwan SAINS ( ILMU PENGETAHUAN) Fisika Biologi Sosial Fenomena Dunia Non Empiris NABI AGAMA Islam NON RITUAL RITUAL ALLAH Jalur WAHYU Pembuktian EMPIRIS
  • 60. PERHATIKAN: JALUR MANA ACUAN YG HARUS DIPETIK dalam setiap langkah (Wahyu, Sains, atau Kombinasi keduanya)
  • 61. PEMANFAATAN SUMBER ACUAN ISLAM: 1. Semua yang terkait Ghoib: Jalur WAHYU 2. Mayoritas yang Sahadah : Jalur SAINS 3. Terkait Sosial-Politik: Cek Wahyu & Sains
  • 62. PENETAPAN bahwa suatu TUNTUNAN itu memang AJARAN ISLAM Harus dilakukan Validasi dari Jalur WAHYU maupun Jalur SAINS
  • 63. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI TUNTUNAN ISLAM Bisa dari Jalur Wahyu maupun Sains, Tentang masalah Ritual maupun Non-Ritual berarti SALAH MEMAKNAI TUNTUNAN ISLAM, SALAH DALAM MELANGKAH, akan Berakibat BURUK pada Kehidupan
  • 64. CERMATI SETIAP LANGKAH saat mengelola Diri, Keluarga, Masyarakat, Negara, Yakini Benar bahwa itu adalah LANGKAH SESUAI TUNTUNAN ISLAM, bersumber Acuan Qur’an-Hadits-Sains inilah yang disebut “ISLAMIC SOLUTION”
  • 65. PANDUAN PEMANFAATAN AREA ACUAN 1. Semua yg GHOIB: Acuan hanya Qur’an & Hadits 2. Semua yg SAHADAH: harus cek acuan SAINSnya disamping mengacu Qur’an & Hadits
  • 66. PANDUAN DASAR MENDAPAT TUNTUNAN: 1. Sumber al Qur’an: ambil AYAT MUHKAMAT (jangan mengambil ayat Mutasyabihaat) Dasarnya: Al Qur’an Surat Ali Imran 7
  • 67. 2. Sumber Hadits: ambillah Hadits Shohih Karena Hadits Shohih jelas terjamin bahwa itu datang dari Rasulullah Jangan mengambil Hadits Palsu atau Lemah karena beresiko petunjuk itu BUKAN TUNTUNAN dari NABI
  • 68. 3. Sumber SAINS: ambil Produk Sains yg AKURAT Produk yang telah teruji akurasinya oleh banyak penelitian, di banyak negara Jangan mengambil hasil Sains yang masih dalam tahap penelitian atau eksperimen
  • 69. PEMAHAMAN MANUSIA TENTANG SUNNATULLAH DUNIA EMPIRIS TUMBUH SECARA EKSPONENSIAL SAIN-TEKNOLOGI MAJU SANGAT PESAT (umumnya oleh non-muslim)
  • 70. TIDAK MEMAHAMI SAIN-TEKNOLOGI BERARTI TIDAK MEMAHAMI SUNNATULLAH KALAH BERSAING DALAM PROSES KEHIDUPAN DUNIAWI
  • 71. TANPA KEMAMPUAN SAINTEK UMAT ISLAM AKAN KALAH BERSAING DALAM KEHIDUPAN (Fakta Dunia Islam Masa Kini)
  • 72. BELAJAR SAINTEK, MENGUASAI SAINTEK, HUKUMNYA MENJADI “WAJIB” (Kaidah Ushul)
  • 75. 1. Sains itu Bagian dari Islam karena diperintahkan oleh Wahyu. Mempelajari Sains hukumnya Wajib dan bernilai Ibadah 2. Temuan Sains yang bertentangan dengan ayat al Qur’an yang muhkam harus dikaji ulang secara empiris (JANGAN DIIKUTI/ DIJALANKAN BEGITU SAJA). Kasus ini sering terjadi pada masalah perilaku/moral dan sosial-politik (teori ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kesehatan, dll).
  • 76. 3. Pemakaian istilah Islamisasi Sains rawan terbentur pada temuan Sains yang tidak ada referensinya dari sumber al Qur’an & Hadits karena ada akselerasi perkembangan Sains 4. Saintifikasi Islam akan terbentur pada ketidak mampuan Sains meneliti dunia Ghoib & Ritual, serta kelemahan Sains dalam menemukan sunnatullah di bidang perilaku manusia & kaidah Sosial-Politik
  • 78. 1. Perlu segera ada Gerakan Nasional yang mewajibkan umat belajar/mendalami Sains-teknologi karena berstatus ibadah dan hukumnya wajib/fardhu ‘ain. Gerakan ini harus dimotori-disosialisasikan secara masif oleh Ulama, Ustad, dan Pengajar Islam di manapun & kapanpun, kepada semua usia dan seluruh lapisan umat.
  • 79. 2. Bagi Umat Islam yang sudah memiliki cukup kemampuan sains-teknologi di suatu bidang tertentu harus secepatnya berkonsolidasi mengembangkan ‘Korporasi Muslim berbasis Sains- Teknologi’ di Bidang masing2 untuk memenangkan persaingan (fastabikhul khoirat) dengan kekuatan dari fihak manapun.
  • 80. 3. Supaya tidak dicurangi Penguasa Sekuler yang menjadi agen asing maka upaya2 penguatan umat di bidang Sains-teknologi harus disinergikan dengan perjuangan memenangkan ‘Islam Politik’, yakni bagaimana agar Kepemimpinan Formal dalam dunia plural berada di tangan Figur Muslim Berkualitas, bukan asal figur beragama Islam apalagi muslim Munafiq