SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KOMUNIKASI FILM
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta
2016
1
1. Film
2
 Film, adalah : “gambar-hidup yang juga sering
disebut movie.”
 Filmsecara kolektif sering disebut sebagai sinema.
Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik
atau gerak.
 Filmjuga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan
cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas
sebagai seluloid.
3
 Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah
”Cinemathographie”yang berasal dari kata Cinema +
tho = phytos (cahaya)+ graphie = grhap (tulisan =
gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis
gerak dengan cahaya.
 Film adalah gambar yang bergerak, adapun
pergerakannya disebut sebagai “intermittenmovement”,
g e rakan yang muncul hanya karena keterbatasan
kemampuan mata dan otak manusia menangkap
sejumlah pergantian gambar dalam sepersekian detik.
4
 FilmMenurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan
budaya yang merupakan media komunikasi massa
pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pitaseluloid, pita
video, piringan video, dan/atau bahan hasil
penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk,
jenis, dan ukuran.
 Melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat
dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem
Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya
2. Perkembangan Film
5
 Film yang ditemukan pada akhir abad ke-19 dan
terus berkembang hingga hari ini merupakan
‘perkembangan lebih jauh dari teknologi fotografi.
 Tahun1826, ketika JosephNicephoreNiepcedari
Perancis membuat campuran dengan perak untuk
membuat gambar pada sebuah lempengan timah
yang tebal.
 Thomas AlvaEdison(1847-1931) seorang ilmuwan
Amerika Serikat penemulampulistrikdanfonograf
(piringanhitam), padatahun1887terinspirasi untuk
membuat alat untuk merekam dan membuat
(memproduksi) gambar.
6
 Edison tidak sendirian. Ia dibantu oleh George
Eastman, yang kemudian pada tahun1884
menemukan pitafilm(seluloid) yangterbuat dari
plastiktembus pandang.
 Tahun1891 Eastman dibantu HannibalGoodwin
memperkenalkansaturolfilmyangdapat dimasukkan
kedalamkamerapadasianghari.
 Alat itu disebut “kinetoskop(kinetoscope)”yang
be rbe ntuk ko tak be rlubang untuk menyaksikan atau
mengintip suatu pertunjukan.
7
 LumiereBersaudarakemudian merancang peralatan
baru yang mengkombinasikan kamera, alat
memproses film dan proyektor menjadi satu. Lumiere
Bersaudara menyebut peralatan baru untuk
kinetoskop itu dengan “sinematograf”
(cinematographe).
 Tahun1895, Peralatansinematograf inikemudian
dipatenkanpada. Pada peralatan sinematograf ini
terdapat mekanismegerakanyangtersendat
(intermittent movement) yang m e nye babkan se tiap
frame dari film diputar akan berhenti sesaat, dan
kemudian disinari lampu proyektor.
8
 Filmpertamakalidipertontonkanuntukkhalayak
umumdenganmembayar, berlangsungdiGrandCafe
BoulevarddeCapucines, Paris, Perancis pada28
Desember1895. Peristiwa ini sekaligus menandai
lahirnya film dan bioskop di dunia.
 filmPada awalnya hanya dikenal hitamputihdan
tanpasuaraataudikenal dengansebutan“filmbisu”.
 Masafilmbisuberakhirpadatahun1920-an, setelah
ditemukannya film bersuara.
9
 6Oktober1927, Film bersuara pertama diproduksi
tahun1927 dengan judul “Jazz Singer”, dan diputar
pertama kali untuk umum pada di New York, Amerika
Serikat.
 Tahun1930-an, Kemudian menyusul ditemukannya
film berwarna di
 Pada perkembangan selanjutnya, film tidak hanya
dapat dinikmati di bioskop dan berikutnya di televisi,
namun juga dengan kehadiran VCD dan DVD (Blue -
Ray), film dapat dinikm ati pula di rumah dengan
kualitas gambar yang baik, tata suara yang ditata rapi,
yang diistilahkan dengan ho m e the ate r.
10
 Dengan perkembangan internet, film juga
dapat disaksikan lewat jaringan Supe rhig hway.
 Film kemudian dipandang sebagai komoditas
industri oleh Hollywood, Bollywood dan
Hongkong. Di sisi dunia yang lain, film dipakai
sebagai media penyampai dan produk
kebudayaan.
 Hal ini bisa dilihat di negara Prancis, Belanda,
Jerman, dan Inggris.
3.Sejarah Perfilman Indonesia
11
 DiIndonesia, filmpertamakalidiperkenalkan
pada5Desember1900diBatavia(Jakarta).
Pada masa itu film disebut “GambarIdoep".
 Pertunjukkan film pertama digelar di Tanah
Abang dengan tema film dokumenter yang
menggambarkan perjalanan Ratu dan Raja
Belandadi Den Haag.
12
 Padatahun1905, Filmceritapertamakalidikenaldi
IndonesiayangdiimpordariAmerika. Film-film impor
ini berubah judul kedalam bahasa Melayu, dan film
cerita impor ini cukup laku di Indonesia, dibuktikan
dengan jumlah penonton dan bioskop pun meningkat.
 Padatahun1926, Film lokal pertama kali diproduksi,
dengan judul “LoetoengKasaroeng”yang diproduksi
oleh NV Java Film Company, adalah sebuah film cerita
yang masih bisu.
13
 Padatanggal30Maret - 5April1955, Untuk lebih
mempopulerkan film Indonesia, seorang tokoh
perfilman Indonesia “DjamaludinMalik”mendorong
adanya Festival Film Indonesia (FFI) I, setelah
sebelumnya pada 30 Agustus 1954 terbentuk PPFI
(Persatuan Perusahaan Film Indonesia).
 Pertengahan‘90-an, film-film nasional yang tengah
menghadapi krisis ekonomi harus bersaing keras
dengan maraknya sinetron di televisi-televisi swasta.
Apalagi dengan kehadiran Laser Disc, VCD dan DVD
yang makin memudahkan masyarakat untuk
menikmati film impor
14
 Kehadiran kamera-kamera digital berdampak positif
juga dalam dunia film Indonesia, karena dengan
adanya kamera digital, mulailah terbangun komunitas
film-film Independen.
4.Klasifikasi Film
15
 FilmCerita (Fiksi) : “ Film cerita merupakan
film yang dibuat atau diproduksi berdasarkan
cerita yang dikarang dan dimainkan oleh aktor
dan aktris. Kebanyakan atau pada umumnya
film cerita bersifat komersial”.
 FilmNon Cerita (Non Fiksi) : “Film non cerita
adalah film yang mengambil kenyataan
sebagai subyeknya”.
16
   Filmnonceritaini terbagiatas duakategori, yaitu:
1. FilmFaktual: ”Menampilkan fakta atau kenyataan
yang ada, dimana kamera sekedar merekam
suatu kejadian. Sekarang, film faktual dikenal
sebagai film berita (ne ws-re e l), yang m e ne kankan
pada sisi pe m be ritaan suatu ke jadian aktual”.
2. Filmdokumenter: “selain fakta, juga mengandung
subyektifitas pembuat yang diartikan sebagai
sikap atau opini terhadap peristiwa, sehingga
persepsi tentang kenyataan akan sangat
tergantung pada si pembuat film dokumenter
tersebut”.
17
 FilmEksperimental: “Film Eksperimental
adalah film yang dibuat tanpa mengacu pada
kaidah-kaidah pembuatan film yang lazim.
Tujuannya adalah untuk mengadakan
eksperimentasi dan mencari cara-cara
pengucapan baru lewat film. Umumnya dibuat
oleh sineas yang kritis terhadap perubahan
(kalangan seniman film), tanpa mengutamakan
sisi komersialisme, namun lebih kepada sisi
kebebasan berkarya”.
18
 FilmAnimasi: “ Film Animasi adalah film yang dibuat
dengan memanfaatkan gambar (lukisan) maupun
benda-benda mati yang lain, seperti boneka, meja,
dan kursi yang bisa dihidupkan dengan teknik
animasi”.
 FilmDrama: “Tema ini lebih menekankan pada sisi
hum an inte re st yang be rtujuan m e ng ajak pe no nto n
ikut merasakan kejadian yang dialami tokohnya,
sehingga penonton merasa seakan-akan berada di
dalam film tersebut. Tidak jarang penonton yang
merasakan sedih, senang, kecewa, bahkan ikut
marah.
19
 FilmAction: “Tema actio n m e ng e te ng ahkan ade g an-
ade g an perkelahian, pertempuran dengan senjata, atau
kebut-kebutan kendaraan antara tokoh yang baik
(protagonis) dengan tokoh yang jahat (antagonis),
sehingga penonton ikut merasakan ketegangan, was-was,
takut,bahkan bisa ikut bangga terhadap kemenangan si
tokoh.
 FilmKomedi : “ Tema film komedi intinya
adalahmengetengahkan tontonan yang membuat
penontontersenyum, atau bahkan tertawa terbahak-bahak.
Film komedi berbeda dengan lawakan, karena film komedi
tidak harus dimainkan oleh pelawak, tetapi pemain biasa
pun bisa memerankan tokoh yang lucu”.
20
 FilmTragedi: “ Film yang bertemakan tragedi,
umumnya mengetengahkan kondisi atau nasib yang
dialami oleh tokoh utama pada film tersebut. Nasib
yang dialami biasanya membuat penonton merasa
kasihan / prihatin /iba.
 FilmHoror: “Film bertemakan ho ro r se lalu
m e nam pilkanadegan-adegan yang menyeramkan
sehingga membuatpenontonnya merinding karena
perasaan takutnya. Hal ini karena film horor selalu
berkaitan dengan dunia gaib/ magis, yang dibuat
dengan spe cialaffe ct, anim asi, atau langsung dari
tokoh-tokoh dalam film tersebut.
5.FilmMainstream
21
 Film-filmyang diproduksi oleh studio-studio
besar yang bertujuan menghibur masyarakat
dengan meraup keuntungan sebesar-
besarnya, dan biasanya berdurasi panjang (90-
100 menit).
 Film-film mainstreamlebih dianggap barang
dagangan (industri) ketimbang dianggap
sebagai sebuah karya seni.
6.Pelaku Industri Film
22
 Produser: “Dalam bukunya yang berjudul
Pe o ple Who Make s Mo vie s, Theodore Taylor
menyebut produser sebagai “O rang dag ang
tapi kre atif”. Pro duse r adalah o rang yang
m e ng e palai studio .
 Orang ini memimpin produksi film, menentukan
cerita dan biaya yang diperlukan serta memilih
orang-orang yang harus bekerja untuk tiap film
yang dibuat di studionya.
23
 Sutradara: “Sutradara terkemuka Amerika, Arthur
Penn, menyebut sutradara sebagai o rang yang
m e nulis de ng an kam e ra (TheodoreTaylor, People
Who Make Movies).
 Sutradaraadalah : “orang yang memimpin proses
pembuatan film (syuting), mulai dari memilih pemeran
tokoh dalam film, hingga memberikan arahan pada
setiap kru yang bekerja pada film tersebut sesuai
dengan skenario yang telah dibuat”.
24
 Penulis Skenario : “ Orang yang mengaplikasikan ide cerita ke
dalam tulisan, dimana tulisan ini akan menjadi acuan bagi
sutradara untuk membuat film. Pekerjaan penulisan skenario
tidak selesai padasaat skenario rampung, karena tidak jarang
skenario itu harus ditulis ulang lantaran sang produser kurang
puas”.
 PenataFotografi : “Penata fotografi adalah nama lain dari juru
kamera (cam e ram an), o rang yang be nar-be nar m e m iliki
pe ng e tahuan dan ahli dalam menggunakan kamera film. Dalam
menjalankan tugasnya mengambil gambar (sho t), se o rang juru
kam e ra be rada di bawah arahan seorang sutradara.
25
 Penyunting: “ Penyunting adalah orang yang
bertugas merangkai gambar yang telah diambil
sebelumnya menjadi rangkaian cerita sesuai dengan
skenario yang telah dibuat. Pada proses ini, juga
dilakukan pemberian suara (musik) atau spe cial
e ffe ct yang diperlukan untuk memperkuat karakter
gambar atau adegan dalam film”.
 PenataArtistik: “ Penata artistik dapat dibedakan
menjadi penata latar, gaya, dan rias. Penata latar;
menyiapkan suasana / dekorasi ruang sesuai dengan
skenario adegan yang diinginkan.
26
 Penata gaya;membantu sutradara untuk memberikan
arahan gaya kepada pemain. Dan penata rias; orang yang
bertugas membantu pemeran untuk merias wajah dan
rambut, hingga menyiapkan pakaian (kostum) yang akan
digunakan.
 Pemeran: “Posisi pemeran yang juga disebut sebagai
bintang film ini, secara kelembagaan, tidaklah begitu
penting karena seorang pemeran harus tunduk dan
melakukan segala arahan yang diberikan oleh sutradara.
Namun, karena cerita film sampai pada penonton melalui
bintang film tersebut, di mata penonton justru bintang film
itulah yang paling penting, amat menentukan”.
27
 PublicityManager: “Menjelang, selama, dan sesudah
sebuah film selesai dikerjakan, para calon penonton
harus dipersiapkan untuk menerima kehadiran film
tersebut. Pekerjaan ini dipimpin oleh seorang yang
tahu betul melakukan propaganda, dan sebutannya
adalah publicity m anag e r”.
7. Film Indie (Independent)
28
 Independent (bahasainggris) yangberarti: m e rde ka,
be rdirisendiri,berjiwa bebas, tidak dikuasai /
dipengaruhi kekuatan lain. Kata‘indie’, dalam film
indie, mengartikan semangat kebebasan dan
kemandirian para filmmakerdalamberkarya, yang
lebihmenekankanfilm sebagai media untuk
menyampaikan pesan dan mengekspresikan
kesenimanan seorang film m ake r, bukanladang
‘komersialisme’ bagi para pemilik modal.
 Filmindieadalah film yang diproduksi dan
didistribusikan tanpa mengikuti kaidah perfilman
yang telah baku (konvensional).
29
 KarakterFilmIndependen:
1. Menawarkan tema-tema yang beragam,yang
tidak ditemui di film-film pada umumnya yang
cenderung latahdan mengekor film-film yang
telah sukses.
2. penuh dengan eksplorasi subyektif dari si
pembuat. Film m ake r m e m iliki kebebasan
berekspresi menuangkansegalakreativitas
imajinasinya dalam karya film, sehingga
menghasilkan film-film yang tidak biasa (tidak
konvensional).
30
3. Kemandirian dalam pengadaan dana /tanpa
sponsorsecara tidak langsung juga
mengakibatkan kemandirian pendistribusian
dan penggunaan pemeran film.
Pendistribusian dilakukan secara ‘gerilya’ dan
pemain film yang mendukung bukanlah
selebriti terkenal, melainkan orang-orang
biasa yang memiliki bakat akting.
8. Nilai-Nilai Komunikasi Film
31
1. Hiburan: “Jika sebuah film tidak mengikat perhatian
kita dari awal hingga akhir, film ituterancam gagal.
Kita cepat menjadi bosan. Akibatnya, kita tak bisa
mengapresiasi unsur-unsurnya”.
2. Pendidikan : “Nilai pendidikan sebuah film lebih
kepadapesan-pesan yang ingin disampaikan (nilai
moral film)”.
3. Artistik: “Keindahan dalam sebuah film pasti
mempunyai maksud atau makna tertentu”
6.Referensi
32
 Sumarno,Marseli, Dasar-dasar Apresiasi Film, PT.Grasindo, Jakarta, 1996
 Baksin, Askurifai, Membuat Film Indi Itu Gampang, Katarsis, Bandung,
2003
 Said, Salim, Profil Dunia Film Indonesia, Grafiti Pers, Jakarta, Oktober
1982,
 Agoeng Nugroho, S.Sos, M.Si, Teknologi Komunikasi, graha ilmu,
Yogyakarta,
 Sutisno P.C.S., Pe do m an Praktis Pe nulisan Ske nario Te le visi dan Vide o
(Jakarta: PT G rasindo , 1 9 9 3).
 24 Onong Uchijana Effendy, Ilm u, Te o ri dan Filsafat Ko m unikasi, ce t ke -3
(Bandung : PT. Itra Aditya Bakti, 20 0 3).
 Rema Karyanti S. Ko m unikasi Massa: Suatu Pe ng antar (Bandung :
Sim bio sa Re katam a Me dia, 20 0 5)

More Related Content

Similar to FILM KOMUNIKASI

Teknologi Komunikasi - Film
Teknologi Komunikasi - FilmTeknologi Komunikasi - Film
Teknologi Komunikasi - FilmJudhie Setiawan
 
How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6siskaprasetya
 
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi MassaMateri Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi MassaAdePutraTunggali
 
How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7siskaprasetya
 
How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5siskaprasetya
 
How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4Siska Prasetya Ayu
 
mengenal dokumenter
mengenal dokumentermengenal dokumenter
mengenal dokumenterAchmad Rozaq
 
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdfpresentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdfssuser27ae8b
 
Pengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannyaPengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannyaAgus Setiawan
 
Hpqo5 jurnal-yun-animasi
Hpqo5 jurnal-yun-animasiHpqo5 jurnal-yun-animasi
Hpqo5 jurnal-yun-animasimugimustafah
 
SEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIA
SEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIASEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIA
SEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIAaninditopr
 
media pembelajaran film gerak suara
media pembelajaran film gerak suaramedia pembelajaran film gerak suara
media pembelajaran film gerak suaraTaufickLA
 
Chapter 2 pengantar anikom
Chapter 2   pengantar anikomChapter 2   pengantar anikom
Chapter 2 pengantar anikomBamash Rahman
 
Film (Broadcasting & Perfilman) .pptx
Film (Broadcasting & Perfilman)    .pptxFilm (Broadcasting & Perfilman)    .pptx
Film (Broadcasting & Perfilman) .pptxAzaAkbar
 

Similar to FILM KOMUNIKASI (20)

Teknologi Komunikasi - Film
Teknologi Komunikasi - FilmTeknologi Komunikasi - Film
Teknologi Komunikasi - Film
 
How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6
 
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi MassaMateri Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
 
How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7
 
How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5
 
How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4
 
mengenal dokumenter
mengenal dokumentermengenal dokumenter
mengenal dokumenter
 
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdfpresentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
presentasifilm-141118233046-conversion-gate01.pdf
 
Pengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannyaPengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannya
 
Hpqo5 jurnal-yun-animasi
Hpqo5 jurnal-yun-animasiHpqo5 jurnal-yun-animasi
Hpqo5 jurnal-yun-animasi
 
Produksi film
Produksi filmProduksi film
Produksi film
 
SEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIA
SEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIASEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIA
SEJARAH FILM PERTAMA DI DUNIA
 
Apa Itu Film?
Apa Itu Film?Apa Itu Film?
Apa Itu Film?
 
Pengantar Teori Film.pptx
Pengantar Teori Film.pptxPengantar Teori Film.pptx
Pengantar Teori Film.pptx
 
media pembelajaran film gerak suara
media pembelajaran film gerak suaramedia pembelajaran film gerak suara
media pembelajaran film gerak suara
 
The Movie Industry
The Movie IndustryThe Movie Industry
The Movie Industry
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Nota papan cerita
Nota papan ceritaNota papan cerita
Nota papan cerita
 
Chapter 2 pengantar anikom
Chapter 2   pengantar anikomChapter 2   pengantar anikom
Chapter 2 pengantar anikom
 
Film (Broadcasting & Perfilman) .pptx
Film (Broadcasting & Perfilman)    .pptxFilm (Broadcasting & Perfilman)    .pptx
Film (Broadcasting & Perfilman) .pptx
 

More from Muchlis Soleiman

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Muchlis Soleiman
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Muchlis Soleiman
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Muchlis Soleiman
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Muchlis Soleiman
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Muchlis Soleiman
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiMuchlis Soleiman
 

More from Muchlis Soleiman (20)

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017
 
Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017
 
Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasi
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
 
Konsep SIM
Konsep SIMKonsep SIM
Konsep SIM
 
Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasi
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

FILM KOMUNIKASI

  • 1. KOMUNIKASI FILM Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2016 1
  • 2. 1. Film 2  Film, adalah : “gambar-hidup yang juga sering disebut movie.”  Filmsecara kolektif sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak.  Filmjuga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid.
  • 3. 3  Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah ”Cinemathographie”yang berasal dari kata Cinema + tho = phytos (cahaya)+ graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya.  Film adalah gambar yang bergerak, adapun pergerakannya disebut sebagai “intermittenmovement”, g e rakan yang muncul hanya karena keterbatasan kemampuan mata dan otak manusia menangkap sejumlah pergantian gambar dalam sepersekian detik.
  • 4. 4  FilmMenurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pitaseluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran.  Melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya
  • 5. 2. Perkembangan Film 5  Film yang ditemukan pada akhir abad ke-19 dan terus berkembang hingga hari ini merupakan ‘perkembangan lebih jauh dari teknologi fotografi.  Tahun1826, ketika JosephNicephoreNiepcedari Perancis membuat campuran dengan perak untuk membuat gambar pada sebuah lempengan timah yang tebal.  Thomas AlvaEdison(1847-1931) seorang ilmuwan Amerika Serikat penemulampulistrikdanfonograf (piringanhitam), padatahun1887terinspirasi untuk membuat alat untuk merekam dan membuat (memproduksi) gambar.
  • 6. 6  Edison tidak sendirian. Ia dibantu oleh George Eastman, yang kemudian pada tahun1884 menemukan pitafilm(seluloid) yangterbuat dari plastiktembus pandang.  Tahun1891 Eastman dibantu HannibalGoodwin memperkenalkansaturolfilmyangdapat dimasukkan kedalamkamerapadasianghari.  Alat itu disebut “kinetoskop(kinetoscope)”yang be rbe ntuk ko tak be rlubang untuk menyaksikan atau mengintip suatu pertunjukan.
  • 7. 7  LumiereBersaudarakemudian merancang peralatan baru yang mengkombinasikan kamera, alat memproses film dan proyektor menjadi satu. Lumiere Bersaudara menyebut peralatan baru untuk kinetoskop itu dengan “sinematograf” (cinematographe).  Tahun1895, Peralatansinematograf inikemudian dipatenkanpada. Pada peralatan sinematograf ini terdapat mekanismegerakanyangtersendat (intermittent movement) yang m e nye babkan se tiap frame dari film diputar akan berhenti sesaat, dan kemudian disinari lampu proyektor.
  • 8. 8  Filmpertamakalidipertontonkanuntukkhalayak umumdenganmembayar, berlangsungdiGrandCafe BoulevarddeCapucines, Paris, Perancis pada28 Desember1895. Peristiwa ini sekaligus menandai lahirnya film dan bioskop di dunia.  filmPada awalnya hanya dikenal hitamputihdan tanpasuaraataudikenal dengansebutan“filmbisu”.  Masafilmbisuberakhirpadatahun1920-an, setelah ditemukannya film bersuara.
  • 9. 9  6Oktober1927, Film bersuara pertama diproduksi tahun1927 dengan judul “Jazz Singer”, dan diputar pertama kali untuk umum pada di New York, Amerika Serikat.  Tahun1930-an, Kemudian menyusul ditemukannya film berwarna di  Pada perkembangan selanjutnya, film tidak hanya dapat dinikmati di bioskop dan berikutnya di televisi, namun juga dengan kehadiran VCD dan DVD (Blue - Ray), film dapat dinikm ati pula di rumah dengan kualitas gambar yang baik, tata suara yang ditata rapi, yang diistilahkan dengan ho m e the ate r.
  • 10. 10  Dengan perkembangan internet, film juga dapat disaksikan lewat jaringan Supe rhig hway.  Film kemudian dipandang sebagai komoditas industri oleh Hollywood, Bollywood dan Hongkong. Di sisi dunia yang lain, film dipakai sebagai media penyampai dan produk kebudayaan.  Hal ini bisa dilihat di negara Prancis, Belanda, Jerman, dan Inggris.
  • 11. 3.Sejarah Perfilman Indonesia 11  DiIndonesia, filmpertamakalidiperkenalkan pada5Desember1900diBatavia(Jakarta). Pada masa itu film disebut “GambarIdoep".  Pertunjukkan film pertama digelar di Tanah Abang dengan tema film dokumenter yang menggambarkan perjalanan Ratu dan Raja Belandadi Den Haag.
  • 12. 12  Padatahun1905, Filmceritapertamakalidikenaldi IndonesiayangdiimpordariAmerika. Film-film impor ini berubah judul kedalam bahasa Melayu, dan film cerita impor ini cukup laku di Indonesia, dibuktikan dengan jumlah penonton dan bioskop pun meningkat.  Padatahun1926, Film lokal pertama kali diproduksi, dengan judul “LoetoengKasaroeng”yang diproduksi oleh NV Java Film Company, adalah sebuah film cerita yang masih bisu.
  • 13. 13  Padatanggal30Maret - 5April1955, Untuk lebih mempopulerkan film Indonesia, seorang tokoh perfilman Indonesia “DjamaludinMalik”mendorong adanya Festival Film Indonesia (FFI) I, setelah sebelumnya pada 30 Agustus 1954 terbentuk PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia).  Pertengahan‘90-an, film-film nasional yang tengah menghadapi krisis ekonomi harus bersaing keras dengan maraknya sinetron di televisi-televisi swasta. Apalagi dengan kehadiran Laser Disc, VCD dan DVD yang makin memudahkan masyarakat untuk menikmati film impor
  • 14. 14  Kehadiran kamera-kamera digital berdampak positif juga dalam dunia film Indonesia, karena dengan adanya kamera digital, mulailah terbangun komunitas film-film Independen.
  • 15. 4.Klasifikasi Film 15  FilmCerita (Fiksi) : “ Film cerita merupakan film yang dibuat atau diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang dan dimainkan oleh aktor dan aktris. Kebanyakan atau pada umumnya film cerita bersifat komersial”.  FilmNon Cerita (Non Fiksi) : “Film non cerita adalah film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya”.
  • 16. 16    Filmnonceritaini terbagiatas duakategori, yaitu: 1. FilmFaktual: ”Menampilkan fakta atau kenyataan yang ada, dimana kamera sekedar merekam suatu kejadian. Sekarang, film faktual dikenal sebagai film berita (ne ws-re e l), yang m e ne kankan pada sisi pe m be ritaan suatu ke jadian aktual”. 2. Filmdokumenter: “selain fakta, juga mengandung subyektifitas pembuat yang diartikan sebagai sikap atau opini terhadap peristiwa, sehingga persepsi tentang kenyataan akan sangat tergantung pada si pembuat film dokumenter tersebut”.
  • 17. 17  FilmEksperimental: “Film Eksperimental adalah film yang dibuat tanpa mengacu pada kaidah-kaidah pembuatan film yang lazim. Tujuannya adalah untuk mengadakan eksperimentasi dan mencari cara-cara pengucapan baru lewat film. Umumnya dibuat oleh sineas yang kritis terhadap perubahan (kalangan seniman film), tanpa mengutamakan sisi komersialisme, namun lebih kepada sisi kebebasan berkarya”.
  • 18. 18  FilmAnimasi: “ Film Animasi adalah film yang dibuat dengan memanfaatkan gambar (lukisan) maupun benda-benda mati yang lain, seperti boneka, meja, dan kursi yang bisa dihidupkan dengan teknik animasi”.  FilmDrama: “Tema ini lebih menekankan pada sisi hum an inte re st yang be rtujuan m e ng ajak pe no nto n ikut merasakan kejadian yang dialami tokohnya, sehingga penonton merasa seakan-akan berada di dalam film tersebut. Tidak jarang penonton yang merasakan sedih, senang, kecewa, bahkan ikut marah.
  • 19. 19  FilmAction: “Tema actio n m e ng e te ng ahkan ade g an- ade g an perkelahian, pertempuran dengan senjata, atau kebut-kebutan kendaraan antara tokoh yang baik (protagonis) dengan tokoh yang jahat (antagonis), sehingga penonton ikut merasakan ketegangan, was-was, takut,bahkan bisa ikut bangga terhadap kemenangan si tokoh.  FilmKomedi : “ Tema film komedi intinya adalahmengetengahkan tontonan yang membuat penontontersenyum, atau bahkan tertawa terbahak-bahak. Film komedi berbeda dengan lawakan, karena film komedi tidak harus dimainkan oleh pelawak, tetapi pemain biasa pun bisa memerankan tokoh yang lucu”.
  • 20. 20  FilmTragedi: “ Film yang bertemakan tragedi, umumnya mengetengahkan kondisi atau nasib yang dialami oleh tokoh utama pada film tersebut. Nasib yang dialami biasanya membuat penonton merasa kasihan / prihatin /iba.  FilmHoror: “Film bertemakan ho ro r se lalu m e nam pilkanadegan-adegan yang menyeramkan sehingga membuatpenontonnya merinding karena perasaan takutnya. Hal ini karena film horor selalu berkaitan dengan dunia gaib/ magis, yang dibuat dengan spe cialaffe ct, anim asi, atau langsung dari tokoh-tokoh dalam film tersebut.
  • 21. 5.FilmMainstream 21  Film-filmyang diproduksi oleh studio-studio besar yang bertujuan menghibur masyarakat dengan meraup keuntungan sebesar- besarnya, dan biasanya berdurasi panjang (90- 100 menit).  Film-film mainstreamlebih dianggap barang dagangan (industri) ketimbang dianggap sebagai sebuah karya seni.
  • 22. 6.Pelaku Industri Film 22  Produser: “Dalam bukunya yang berjudul Pe o ple Who Make s Mo vie s, Theodore Taylor menyebut produser sebagai “O rang dag ang tapi kre atif”. Pro duse r adalah o rang yang m e ng e palai studio .  Orang ini memimpin produksi film, menentukan cerita dan biaya yang diperlukan serta memilih orang-orang yang harus bekerja untuk tiap film yang dibuat di studionya.
  • 23. 23  Sutradara: “Sutradara terkemuka Amerika, Arthur Penn, menyebut sutradara sebagai o rang yang m e nulis de ng an kam e ra (TheodoreTaylor, People Who Make Movies).  Sutradaraadalah : “orang yang memimpin proses pembuatan film (syuting), mulai dari memilih pemeran tokoh dalam film, hingga memberikan arahan pada setiap kru yang bekerja pada film tersebut sesuai dengan skenario yang telah dibuat”.
  • 24. 24  Penulis Skenario : “ Orang yang mengaplikasikan ide cerita ke dalam tulisan, dimana tulisan ini akan menjadi acuan bagi sutradara untuk membuat film. Pekerjaan penulisan skenario tidak selesai padasaat skenario rampung, karena tidak jarang skenario itu harus ditulis ulang lantaran sang produser kurang puas”.  PenataFotografi : “Penata fotografi adalah nama lain dari juru kamera (cam e ram an), o rang yang be nar-be nar m e m iliki pe ng e tahuan dan ahli dalam menggunakan kamera film. Dalam menjalankan tugasnya mengambil gambar (sho t), se o rang juru kam e ra be rada di bawah arahan seorang sutradara.
  • 25. 25  Penyunting: “ Penyunting adalah orang yang bertugas merangkai gambar yang telah diambil sebelumnya menjadi rangkaian cerita sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Pada proses ini, juga dilakukan pemberian suara (musik) atau spe cial e ffe ct yang diperlukan untuk memperkuat karakter gambar atau adegan dalam film”.  PenataArtistik: “ Penata artistik dapat dibedakan menjadi penata latar, gaya, dan rias. Penata latar; menyiapkan suasana / dekorasi ruang sesuai dengan skenario adegan yang diinginkan.
  • 26. 26  Penata gaya;membantu sutradara untuk memberikan arahan gaya kepada pemain. Dan penata rias; orang yang bertugas membantu pemeran untuk merias wajah dan rambut, hingga menyiapkan pakaian (kostum) yang akan digunakan.  Pemeran: “Posisi pemeran yang juga disebut sebagai bintang film ini, secara kelembagaan, tidaklah begitu penting karena seorang pemeran harus tunduk dan melakukan segala arahan yang diberikan oleh sutradara. Namun, karena cerita film sampai pada penonton melalui bintang film tersebut, di mata penonton justru bintang film itulah yang paling penting, amat menentukan”.
  • 27. 27  PublicityManager: “Menjelang, selama, dan sesudah sebuah film selesai dikerjakan, para calon penonton harus dipersiapkan untuk menerima kehadiran film tersebut. Pekerjaan ini dipimpin oleh seorang yang tahu betul melakukan propaganda, dan sebutannya adalah publicity m anag e r”.
  • 28. 7. Film Indie (Independent) 28  Independent (bahasainggris) yangberarti: m e rde ka, be rdirisendiri,berjiwa bebas, tidak dikuasai / dipengaruhi kekuatan lain. Kata‘indie’, dalam film indie, mengartikan semangat kebebasan dan kemandirian para filmmakerdalamberkarya, yang lebihmenekankanfilm sebagai media untuk menyampaikan pesan dan mengekspresikan kesenimanan seorang film m ake r, bukanladang ‘komersialisme’ bagi para pemilik modal.  Filmindieadalah film yang diproduksi dan didistribusikan tanpa mengikuti kaidah perfilman yang telah baku (konvensional).
  • 29. 29  KarakterFilmIndependen: 1. Menawarkan tema-tema yang beragam,yang tidak ditemui di film-film pada umumnya yang cenderung latahdan mengekor film-film yang telah sukses. 2. penuh dengan eksplorasi subyektif dari si pembuat. Film m ake r m e m iliki kebebasan berekspresi menuangkansegalakreativitas imajinasinya dalam karya film, sehingga menghasilkan film-film yang tidak biasa (tidak konvensional).
  • 30. 30 3. Kemandirian dalam pengadaan dana /tanpa sponsorsecara tidak langsung juga mengakibatkan kemandirian pendistribusian dan penggunaan pemeran film. Pendistribusian dilakukan secara ‘gerilya’ dan pemain film yang mendukung bukanlah selebriti terkenal, melainkan orang-orang biasa yang memiliki bakat akting.
  • 31. 8. Nilai-Nilai Komunikasi Film 31 1. Hiburan: “Jika sebuah film tidak mengikat perhatian kita dari awal hingga akhir, film ituterancam gagal. Kita cepat menjadi bosan. Akibatnya, kita tak bisa mengapresiasi unsur-unsurnya”. 2. Pendidikan : “Nilai pendidikan sebuah film lebih kepadapesan-pesan yang ingin disampaikan (nilai moral film)”. 3. Artistik: “Keindahan dalam sebuah film pasti mempunyai maksud atau makna tertentu”
  • 32. 6.Referensi 32  Sumarno,Marseli, Dasar-dasar Apresiasi Film, PT.Grasindo, Jakarta, 1996  Baksin, Askurifai, Membuat Film Indi Itu Gampang, Katarsis, Bandung, 2003  Said, Salim, Profil Dunia Film Indonesia, Grafiti Pers, Jakarta, Oktober 1982,  Agoeng Nugroho, S.Sos, M.Si, Teknologi Komunikasi, graha ilmu, Yogyakarta,  Sutisno P.C.S., Pe do m an Praktis Pe nulisan Ske nario Te le visi dan Vide o (Jakarta: PT G rasindo , 1 9 9 3).  24 Onong Uchijana Effendy, Ilm u, Te o ri dan Filsafat Ko m unikasi, ce t ke -3 (Bandung : PT. Itra Aditya Bakti, 20 0 3).  Rema Karyanti S. Ko m unikasi Massa: Suatu Pe ng antar (Bandung : Sim bio sa Re katam a Me dia, 20 0 5)