SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
C. Nurlany Mulia Pranata
Nadira Fabrizia Nugrahani
Nara P Pernama
Prilly Ramadhanty Qadri
Raudha Syifa
Shafira Anisa Mujihastuti
THE MOVIE INDUSTRY
The Rise of Motion Picture
• 1800 Pesulap Eropa dan Amerika menggunakan trik
magic lantern.
• Penemuan gambar series yang objeknya berbeda
dengan sebelumnya
• 1878 Edward Muybridge (fotografer) berhasil
mengambil foto kuda yang berlari dengan
menggunakan 24 kamera.
• 1889 Thomas Edison dan William Dickson
menciptakan alat Kinetoscope.
• 1894 Kinetoscope digunakan masyarakat secara
komersil.
• 1894 Lumiere bersaudara mendemonstrasikan
bahwa minat masyarakat dapat dikemas dalam film
dan menghasilkan uang (film dokumenter).
 1903 dirilis film pertama di dunia berdurasi 12
menit berjudul “The Great Train Robbery”
 1927 film sudah memiliki suara namun masih
hitam-putih (co: The Jazz Singer)
 1937 film sudah berwrna dan alur cerita lebih
populer (co: Snow White and the Seven Dwarfs)
An Overview of the Modern Motion
Picture Industry
Theatrical Films
- Populasi
- Harga
tiket
- Penjualan
tiket
Production in the motion picture
industry
The
majors
Twentieth Century Fox
Universal Pictures
Warner Bros
Columbia
Fairmont
Disney
Production
Distribution
The role of independent producers
The majors harus
terus menyediakan
film film bermutu
tinggi
Proses pembuatan
film mahal dan lama
The majors hanya
mampu membuat 5-
10 film per tahun
Independent
producers membuat
film dan dapat diambil
oleh the majors
The majors
mendistribusikan film
tersebut
Getting the
Idea
• Penulis
naskah
(Scripwriters)
• Talent agents
• Pitch
• Treatment
• On spec
• Green light
Getting the
Talent
• Back-end
deal
(percentage
of the gross)
• Guilds
Getting the
Money
• Genre films
• Distribution
rights
Getting the
Actual of
Making Movie
• Line producer
• Completion
bond
companies
Proses Produksi
Theatrical Exhibition in The
Motion Picture Industry
OUTLINE
1. The relationship between distributors and theater
chains
2. Financial Agreement between Distributor Theater
Chains
a. Exhibition License
b. Percentage about The Nut Approach
3. Digital and 3D Screen
Distribusi teater dalam Industri Film
Memilih film yang tepat.
Sesuai dengan keinginan
pasar dan yang sedang
digemari oleh banyak pihak
Tanggal perilisan
Pola perilisan
->Wide Release
-> Platform Release
->Exclusive Release
Pemasaran
Financial Agreement between
Distributor Theater Chains
 Exhibition License
sebuah perjanjian antara distributor
dan exhibition firm tanggal berapakah film akan
diputar, di bioskop mana saja, distributor
manakah yang dapat menjamin film.
Financial Agreement between
Distributor Theater Chains
 Percentage about The Nut Approach
adalah sebuah perjanjian antara distributor
dan exhibition firm tentang berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memutar film di bioskop. Untuk
mencari break –even point.
Digital and 3D Screen
 Pada awalnya, produksi film mengaharuskan
data untuk dikirim dari satu tempat ke tempat lain
kan yang mengakibatkan cost yang besar.
 Karena sekarang era sudah maju, beralih ke
digital sehingga produksi film menggunakan
master copy yang dapat ditransfer ke seluruh
dunia.
 Para distributor dan teater berkolaborasi untuk
menginstall digital projectors untuk dapat
mengoperasikan 3D film di teater yang ada.
Distribusi film melalui jalur theatrical
(bioskop) dan nontheatrical
THEATRICAL NONTHEATRICAL
 Film yang disebarkan di
berbagai layar kaca
bioskop
 Ada pengambilan
retribusi dari distributor
terhadap produser film
hampir sebesar 50%
penjualan tiket
 Masyarakat hanya bisa
menonton film tersebut
dalam jangka waktu
tertentu (mengikuti
waktu tayang bioskop)
 Memiliki hasil penjualan
yang lebih besar
 Penjualan langsung ke
konsumen tanpa melalui
distributor (bioskop,dll)
 Dijual melalui streaming,
atau vcd dan dvd
 Sehingga mendapatkan
penghasilan tanpa
dipotong distributor
 Masyarakat dapat
menonton film tersebut
kapanpun dimanapun
DAMPAK NONTHEATRICAL
Distribusi nontheatrical 
kebebasan dalam mendistribusikan
dan menkonsumsi film dengan
streaming ataupun download 
PEMBAJAKAN
DAMPAK NONTHEATRICAL
Kemudahan akses 
mengglobalnya budaya AS melalui
film-film yang dapat diakses dari
berbagai negara lainnya

More Related Content

Similar to The Movie Industry

How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7siskaprasetya
 
How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6siskaprasetya
 
Sfx history andtechniques_readandshare
Sfx history andtechniques_readandshareSfx history andtechniques_readandshare
Sfx history andtechniques_readandshareMuhammmad Alfan
 
How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4Siska Prasetya Ayu
 
How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5siskaprasetya
 
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi MassaMateri Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi MassaAdePutraTunggali
 

Similar to The Movie Industry (7)

How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7How its started industri perfilman week 7
How its started industri perfilman week 7
 
How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6How its started industri perfilman week 6
How its started industri perfilman week 6
 
Sfx history andtechniques_readandshare
Sfx history andtechniques_readandshareSfx history andtechniques_readandshare
Sfx history andtechniques_readandshare
 
ANIMASI KRONOLOGIS, PELUANG, & INDUSTRI
ANIMASI KRONOLOGIS, PELUANG, & INDUSTRIANIMASI KRONOLOGIS, PELUANG, & INDUSTRI
ANIMASI KRONOLOGIS, PELUANG, & INDUSTRI
 
How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4How its started industri perfilman week 4
How its started industri perfilman week 4
 
How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5How its started industri perfilman week 5
How its started industri perfilman week 5
 
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi MassaMateri Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
Materi Poster Film untuk pengaplikasian Komunikasi Massa
 

The Movie Industry

  • 1. C. Nurlany Mulia Pranata Nadira Fabrizia Nugrahani Nara P Pernama Prilly Ramadhanty Qadri Raudha Syifa Shafira Anisa Mujihastuti THE MOVIE INDUSTRY
  • 2. The Rise of Motion Picture • 1800 Pesulap Eropa dan Amerika menggunakan trik magic lantern. • Penemuan gambar series yang objeknya berbeda dengan sebelumnya • 1878 Edward Muybridge (fotografer) berhasil mengambil foto kuda yang berlari dengan menggunakan 24 kamera. • 1889 Thomas Edison dan William Dickson menciptakan alat Kinetoscope. • 1894 Kinetoscope digunakan masyarakat secara komersil. • 1894 Lumiere bersaudara mendemonstrasikan bahwa minat masyarakat dapat dikemas dalam film dan menghasilkan uang (film dokumenter).
  • 3.  1903 dirilis film pertama di dunia berdurasi 12 menit berjudul “The Great Train Robbery”  1927 film sudah memiliki suara namun masih hitam-putih (co: The Jazz Singer)  1937 film sudah berwrna dan alur cerita lebih populer (co: Snow White and the Seven Dwarfs)
  • 4.
  • 5. An Overview of the Modern Motion Picture Industry Theatrical Films - Populasi - Harga tiket - Penjualan tiket
  • 6. Production in the motion picture industry The majors Twentieth Century Fox Universal Pictures Warner Bros Columbia Fairmont Disney Production Distribution
  • 7. The role of independent producers The majors harus terus menyediakan film film bermutu tinggi Proses pembuatan film mahal dan lama The majors hanya mampu membuat 5- 10 film per tahun Independent producers membuat film dan dapat diambil oleh the majors The majors mendistribusikan film tersebut
  • 8.
  • 9. Getting the Idea • Penulis naskah (Scripwriters) • Talent agents • Pitch • Treatment • On spec • Green light Getting the Talent • Back-end deal (percentage of the gross) • Guilds Getting the Money • Genre films • Distribution rights Getting the Actual of Making Movie • Line producer • Completion bond companies Proses Produksi
  • 10. Theatrical Exhibition in The Motion Picture Industry OUTLINE 1. The relationship between distributors and theater chains 2. Financial Agreement between Distributor Theater Chains a. Exhibition License b. Percentage about The Nut Approach 3. Digital and 3D Screen
  • 11. Distribusi teater dalam Industri Film Memilih film yang tepat. Sesuai dengan keinginan pasar dan yang sedang digemari oleh banyak pihak Tanggal perilisan Pola perilisan ->Wide Release -> Platform Release ->Exclusive Release Pemasaran
  • 12. Financial Agreement between Distributor Theater Chains  Exhibition License sebuah perjanjian antara distributor dan exhibition firm tanggal berapakah film akan diputar, di bioskop mana saja, distributor manakah yang dapat menjamin film.
  • 13. Financial Agreement between Distributor Theater Chains  Percentage about The Nut Approach adalah sebuah perjanjian antara distributor dan exhibition firm tentang berapa biaya yang dikeluarkan untuk memutar film di bioskop. Untuk mencari break –even point.
  • 14. Digital and 3D Screen
  • 15.  Pada awalnya, produksi film mengaharuskan data untuk dikirim dari satu tempat ke tempat lain kan yang mengakibatkan cost yang besar.  Karena sekarang era sudah maju, beralih ke digital sehingga produksi film menggunakan master copy yang dapat ditransfer ke seluruh dunia.  Para distributor dan teater berkolaborasi untuk menginstall digital projectors untuk dapat mengoperasikan 3D film di teater yang ada.
  • 16. Distribusi film melalui jalur theatrical (bioskop) dan nontheatrical
  • 17. THEATRICAL NONTHEATRICAL  Film yang disebarkan di berbagai layar kaca bioskop  Ada pengambilan retribusi dari distributor terhadap produser film hampir sebesar 50% penjualan tiket  Masyarakat hanya bisa menonton film tersebut dalam jangka waktu tertentu (mengikuti waktu tayang bioskop)  Memiliki hasil penjualan yang lebih besar  Penjualan langsung ke konsumen tanpa melalui distributor (bioskop,dll)  Dijual melalui streaming, atau vcd dan dvd  Sehingga mendapatkan penghasilan tanpa dipotong distributor  Masyarakat dapat menonton film tersebut kapanpun dimanapun
  • 18. DAMPAK NONTHEATRICAL Distribusi nontheatrical  kebebasan dalam mendistribusikan dan menkonsumsi film dengan streaming ataupun download  PEMBAJAKAN
  • 19. DAMPAK NONTHEATRICAL Kemudahan akses  mengglobalnya budaya AS melalui film-film yang dapat diakses dari berbagai negara lainnya

Editor's Notes

  1. Theatrical films: film yang dibuat untuk ditayangkan di bioskop/teater. Kemudian disiarkan melalui media media nontheatrical seperti cable, satellite/broadcast tv, pesawat, hotel, streaming dan download melalui intenet. Penjualan jumlah tiket bioskop di Amerika Utara pada 2011 menurun sejak tahun 2002 padahal populasi penduduknya justru meningkat. Tp harga tiket regular semakin meningkat, ditambah dengan adanya layanan 3D dan IMAX yang membuat orang rela membayar lebih untuk menonton film di bioskop. Harga tiket ini jelas tidak merata di setiap area wilayah dan industry perfilman lebih tertarik untuk menayangkan film film blockbuster, yaitu film film yang menghasilkan lebih dari $200 juta
  2. The role of the majors Enam industri besar dalam dunia perfilman Hollywood (Twentieth Century Fox, Universal Pictures, Warner Bros, Columbia, Fairmont, dan Disney) disebut dengan the majors. Tidak semua film dimMereka adalah perusahaan terbesar dan terkuat dalam industry perfilman ana nama mereka tercantum diproduksi oleh perusahaan perusahaan ini. Nama mereka muncul di layar karena mereka berperan sebagai distributor. Namun, filmnya sendiri diproduksi oleh perusahaan lain Perbedaan produsen dan distributor film: Perusahaan produksi film adalah mereka yang dating dengan ide cerita, mencari scriptwriter, mencari staff dan crew pembuatan film dan mereka yang memastikan bahwa proses pembuatan film sesuai dengan budget dan tepat waktu. Perusahaan distributor film merupakan mereka yang betanggung jawab atas pencarian bioskop/teater yang akan menayangkan film mereka, dan mempromosikan film ke public
  3. Mengapa the majors tidak membuat sendiri film film yang mereka distribusikan? Untuk menjaga hubungan baik dengan para teater/bioskop, mereka harus menyediakan film film bermutu tinggi yang dapat mendatangkan penonton. Jika distributor hanya memberikan 15-20 film dalam setahun, mereka tidak akan dianggap serius dan tidak akan dapat mempengaruhi industri perfilman. Sementara pembuatan film sangat risky dan mahal, sehingga the majors ini hanya dapat membuat 5-10 film per tahunnya. Dan mereka mengambil film dari padre independent producers-production firms yang tidak dimiliki oleh distributor-untuk mereka distribusikan