Dokumen tersebut membahas tentang konsep suku bangsa dan daerah kebudayaan. Suku bangsa didefinisikan sebagai kelompok manusia yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan budaya, yang sering diperkuat oleh bahasa yang sama. Daerah kebudayaan merupakan penggolongan berbagai suku bangsa berdasarkan persamaan ciri budaya fisik dan nonfisik. Dokumen ini menjelaskan berbagai kriteria pembagian suku bangsa
2. “Suku bangsa” adalah suatu golongan manusia
yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
“kesatuan kebudayaan”, sedangkan kesadaran
dan identitas tadi sering kali (tidak selalu)
dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga.
Kesatuan kebudayaan ini menjadi corak khas
suatu suku bangsa yang membedakannya
dengan suku bangsa yang lain.
Jadi “kesatuan kebudayaan” ini bukanlah
ditentukan oleh orang diluar kelompoknya
melainkan oleh warga kebudayaan bersangkutan
itu sendiri.
2
3. Konsep “suku bangsa” ini dapat meluas atau
menyempit tergantung kepada keadaan. Ex :
penduduk pulau flores di Nusa Tenggara terdiri
dari beberapa suku bangsa yang khusus, dan
menurut kesadaran orang flores itu sendiri
yaitu : “orang manggarai, ngada, sikka, Riung,
Nage-keo, Ende, dan larantuka. Masing-Masing
suku bangsa yang khusus tadi mempunyai
kepribadian yang berbeda-beda yang dikuatkan
dengan bahasa-bahasa yang khusu dan berbeda
pula. Akan tetapi bila orang dari suku-suku
tersebut sedang berada diluar daerahnya maka
mereka akan mengaku sebagai putra flores.
3
4. Para ahli antropologi membedakan kesatuan
kebudayaan masyarakat tadi berdasarkan atas
kriteria mata pencarian dan sistem ekonomi
kedalam enam macam kriteria :
1. Masyarakat pemburu atau peramu,
2. Masyarakat Peternak,
3. Masyarakat nelayan,
4. Masyarakat petani pedesaan,
5. Masyarakat perkotaan kompleks
Kebudayaan suku bangsa berburu pada abad ke
20 ini sudah hampir tidak ada lagi dimuka bumi
ini, mereka kini tinggal didaerah-daerah
pinggiran atau daerah-daerah terpencil yang
keadaan alamnya tidak suka didiami oleh suku
bangsa lain.
4
5. Misalnya pada daerah-daerah pantai utara
kanada yang terlampau dingin sehingga tidak
cocok untuk bercocok tanam sehingga disana
tinggal suku bangsa eskimo yang memburu
binatang kutub.
Pada masa ini suku bangsa yang hidup dari
berburu diseluruh dunia tinggal setengah juta
orang dibadingkan dengan jumlah seluruh
penduduk dunia yang sampai saat ini
diperkirakan mencapai 3000 juta orang.
Di Indonesia suku-suku bangsa yang masih hidup
dari berburu dan meramu, yaitu meramu sagu
masih ada didaerahdaerah rawa-rawa dipantai-
pantai irian jaya.
5
6. Kebudayaan berternak sampai saat ini masih ada
didaerah-daerah pada rumput atau sabana
didaerah-daerah asia barat daya, asia tengah,
siberia, asia timur laut, afrika timur, dan afrika
selatan. Binatang yang dipeliharanyapun berbeda
tergantung kepada keaadaan daerah geografisnya.
Kebudayaan peternak hidup secara berpindah
pindah dari satu kemah ke kemah lainnya, dengan
menggembala ternak menurut musim-musim
tertentu.
Kebudayaan peladang hidup didearah hutan rimba
tropis, termasuk Indonesia diluar pulau jawa dan
bali.
6
7. Para peladang ini muali bercocok tanam
dengan cara membuka hutan, sampai dengan
tanah tidak bisa menghasilkan hasil lagi
(tidak subur) kemudian mereka tinggalkan.
Mereka biasanya tinggal menetap disuatu
desa tertentu akan tetapi cara bercocok
tanamnya saja yang berpindah-pindah.
Cara bercocoktanam seperti ini menjadi
dasar terjadinya suatu bentuk kebudayaan
masyarakat yang kompleks yang terus
berkembang sehingga menjadi masyarakat
yang akan mempunyai kebudayaan yang
tinggi (sistem kenegaraan, pertukangan dsb)
7
8. Kebudayaan nelayan hidup hampir diseluruh
pantai yang ada didunia baik yang ada
dipinggir-pinggir benua maupun dipinggir-
pinggir pulau.
Mereka mempunyai kebudayaan teknologi
untuk membuat perahu, navigasi dilaut,
pembagian kerja antara pemilik perahu dan
nelayannya, dan upacara-upacara
kepercayaan mereka tentang yang
berhubungan dengan persepsi dan konsepsi
mereka mengenai laut.
Kebudayaan petani desa pedesaan bercocok
tanam secara menetap secara tradisional
dan sudah mulai menggunakan irigasi
8
9. Mereka memiliki kebudayaan yang lebih
maju dari kebudayaan yang lain, karena
sudah mulai mengenal akan adanya kota-
kota administratif.
Kebudayaan kota yang kompleks timul
setelah selesainya perang dunia kedua, yang
penduduknya memiliki kebudayaan yang
beraneka ragam.
9
10. Daerah kebudayaan merupakan suatu
penggabungan atau penggolongan dari suku-
suku bangsa yang beragam kebudayaannya
akan tetapi mempunyai beberapa unsur serta
ciri yang mencolok yang serupa.
Ciri tersebut bukan hanya dalam wujud
kebudayaan fisik (alat-alat bertani, berburu,
senjata, alat transportasi, bentuk bentuk
ornamen, perhiasan, dsb) tetapi juga unsur
kebudayaan yang abstrak, dari daerah sistem
sosial atau sistem budaya(unsur sistem
perekonomian, upacara-upacara
keagamaan,dsb)
10
11. Biasanya pusat dari culture area menunjukan
persamaan persamaan budaya tadi, semakin
jauh kita dari daerah pusat kebudayaan tadi
maka semakin berkurang pula unsur-unsur
kebudayaan yang sama
11
12. 1. Daerah-daerah Kebudayaan Amerika Utara
a. Daerah Kebudayaan Eskimo, meliputi daerah-daerah
kebudayaan pemburu binatang laut.
b. Daerah Kebudayaan Yukon Mackenzie, merupakan daerah
kebudayaan pemburu binatang hutan
c. Daerah Pantai barat laut, daerah Kebudayaan nelayan dan seni
kerajinan tangan berupa hasil tenun dan patung kayu
d. Daerah kebudayaan dataran tinggi, perikanan meramu
tumbuhan dan buah buahan
e. Daerah kebudayaan plain, berburu binatang, dsb.
2. Daerah-daerah kebudayaan Amerika Latin
a. Daerah-daerah kebudayaan Cacique, perubahan kebudayaan
kebudayaan dari desa hingga menjadi kota.
b. Daerah-daerah kebudayaan berburu dan meramu
c. Daerah kebudayaan rimab tropis bercocok tanam ladang,
hidup tetap didesa-desa
12
13. 3. Daerah-daerah di Oseania, daerah-daerah
kebudayaan disekitar lautan teduh, seperti
didaerah-daerah kebudayaan di Australia, dan
daerah-daerah kebudayaan pedalaman irian jaya,
aktifitas kebudayaan masyarakat daerah oseania
menunjukan ciri-ciri yang sama dan khas, misalnya
aktifitas sistem sosial dengan cara berkebun kecil-
kecilan, meramu sagu dsb.
4. Daerah-daerah kebudayaan Afrika, daerah-
daerah kkebudayaan diafrika dikalsifikasikan
kedalam 11 kelas daerah kebudayaan.
(MJ.Herskovits), kebanyakan dari para penduduk
afrika memiliki kebudayaan bercocok tanam,
berkebun serta beternak, berburu serta meramu
13
14. 3. Daerah-daerah kebudayaa di Asia, di bagi
menjadi 7 daerah kebudayaan, yaitu : daerah
kbeudyaan asia tenggara, asia selatan, asia barat
daya, cina, stepa asia tengah, siberia, dan asia
timur laut. (Krober)
4. Daerah-daerah kebudayaan Afrika, daerah-
daerah kkebudayaan diafrika dikalsifikasikan
kedalam 11 kelas daerah kebudayaan.
(MJ.Herskovits), kebanyakan dari para penduduk
afrika memiliki kebudayaan bercocok tanam,
berkebun serta beternak, berburu serta meramu
14
15. Van Vollenhoven, menyusun suku-suku bangsa
yang ada di Indonesia menjadi 19 daerah yaitu :
aceh, gayo-alas batak, nias dan batu,
minangkabau, mentawai, toraja, sulawesi selatan,
ternate, ambon maluku, kepulauan barat daya,
sumatera selatan, enggano, melayu, bangka dan
belitong, kalimantan, sangir-talaud, gorontalo,
irian, timor, bali dan lombok, jawa tengah dan
timur, surakarta dan yogyakarta, serta jawa
barat.
15
16. Ras, bahasa dan kebudayaan menurut antropologi
belum tentu bisa menentukan klasifikasi dari
sebuah daerah kebudayaan.
Ciri-ciri ras mencapai kemantapan lebih dahulu,
dikuti dengan kemantapan bahasa didunia,
kemudian diikuti oleh pemantapan dan
pembentukan penyebaran kebudayaan manusia.
16
17. Koenjaranigrat, prof, DR, Pengantar Ilmu
Antropologi, rinek Cipta,Jakarta, 2009
Sugeng Pujilaksono,Petualang Antropologi
Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi, UPT
Penerbitan Universitas Muhammadiyah
Malang, 2007
Diktat dan hand out perkuliahan.
17