SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TEOREMA 3.5 – 3.8
AMALUDDIN
(135090400111009)
MUFID SAIFULLAH
(135090400111023)
Teorema 3.5
Jika a│b dan b│a maka a = b atau a = -b.
Bukti:
a│b berarti ada bilangan bulat x sedemikian sehingga b = ax
b│a berarti ada bilangan bulat y sedemikian sehingga a = by
Sehingga:
a = by
a = (ax)y Substitusi b = ax
a = a(xy) Sifat Asosiatif Perkalian
Karena a ≠ 0, diperoleh 1 = xy.
Karena x dan y bilangan-bilangan bulat dan xy = 1, Maka:
Untuk x = 1 dan y = 1
a = by b = ax
a = b(1) b = a(1)
a = b b = a
Untuk x = -1 dan y = -1
a = by b = ax
a = b(-1) b = a(-1)
a = -b b = -a
Jadi terbukti jika a│b dan b│a maka a = b atau a = -b.
Contoh:
a = b = 2 dan x = 1
2│2 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 2 = 2.(1)
2│2 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 2 = 2.(1)
a = -b = 2 maka b = -2 ; x = -1
2│-2 berarti ada bilangan bulat -1 sedemikian sehingga -2 = 2.(-1)
-2│2 berarti ada bilangan bulat -1 sedemikian sehingga 2 = -2.(-1)
Teorema 3.6
Jika a│b dengan a dan b bilangan-bilangan bulat positif, maka a ≤ b.
Bukti:
a│b berarti ada bilangan bulat k sehingga b = ak
karena a dan b adalah bilangan bulat positif maka a ˃ 0 dan b > 0, sehingga k > 0,
mengakibatkan k = 1 atau k > 1.
Untuk k = 1,
b = ak
b = a(1) Substitusi k = 1
b = a Sifat Identitas Perkalian
a = b Sifat Komutatif
didapat a = b
Untuk k > 1, maka terdapat x anggota bilangan asli sedemikian sehingga k = 1 + x
b = ak
b = a(1 + x) Substitusi k = 1 + x
b = a + ax Sifat Distribusi Perkalian kiri
didapat b > a atau a < b Definisi pertidaksamaan
Jadi terbukti jika a│b dengan a dan b bilangan-bilangan bulat positif, maka a ≤ b.
Contoh:
Ambil sebarang bilangan bulat a dan b di mana a ≤ b.
Untuk a < b.
Misalkan a = 2 dan b = 6
2│6 berarti ada bilangan bulat 3 sedemikian sehingga 6 = 2.(3)
Untuk a = b.
Misalkan a = b = 4
4│4 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 4 = 4.(1)
Teorema 3.7
Jika a│b dan b ≠ 0 maka │a│≤│b│
Bukti:
a│b berarti ada bilangan bulat m sedemikian sehingga b = am
│b│=│am│
│b│=│a││m│
Karena b ≠ 0 maka a ≠ 0 dan m ≠ 0
Sehingga
│m│ ≥ 1
untuk │m│ = 1,
│b│= │a│. 1
│b│= │a│ Identitas perkalian
│a│= │b│ Komutatif
untuk │m│ > 1, maka terdapat x anggota bilangan asli sedemikian sehingga │m│ = 1 + x.
│b│= │a│. (1 + x)
│b│= │a│+ x│a│ Distribusi perkalian kiri
│a│+ x│a│=│b│ Komutatif
│a│<│b│ Definisi ketaksamaan
Jadi, terbukti jika a│b dan b ≠ 0 maka │a│≤│b│.
Contoh:
Ambil sebarang bilangan bulat a dan b di mana │a│ ≤ │b│
Untuk│a│ < │b│
Misalkan a = -2 dan b = 4
2│4 berarti ada bilangan bulat 2 sedemikian sehingga 4 = 2.(2)
Untuk│a│ = │b│
Misalkan a = b = -4
4│4 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 4 = 4.(1)
Teorema 3.8
Jika ditentukan barisan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, ..., (|a| - 1) dengan a ≠ 0, maka beda dua
bilangan sebarang dari barisan itu tidak terbagi oleh a, kecuali beda dua bilangan
sebarang itu sama dengan nol.
Bukti: (beda dua bilangan ≠ 0)
Ditentukan barisan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, ..., (|a| - 1) dengan a ≠ 0
Diambil dua bilangan m dan n dari barisan tersebut dengan m ≠ n.
Misalkan 0 ≤ n < m < |a| berarti n < m sehingga (m - n) > 0
Andaikan |a|│(m - n) berarti terdapat bilangan bulat x≠0 sedemikian sehingga m – n = |a|x.
Maka :
m - n =| a|x
m – n + n = |a|x + n (masing-masing ruas di tambahkan dengan n)
m = |a|x + n Operasi pengurangan
m > |a|x Definisi pertidaksamaan
karena (m - n) > 0 maka |a|x > 0 sedemikian sehingga m > |a|x > 0.
Dari kesimpulan m > |a|x > 0. maka pemisalan 0 ≤ n < m < |a| bertentangan.
Maka pengandaian |a|│(m - n) harus di negasikan yang berarti
|a| (m - n), sehingga beda dua bilangan sebarang dari barisan tersebut tidak terbagi oleh a.
Bukti: (beda dua bilangan = 0)
Ditentukan barisan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, ..., (|a| - 1) dengan a ≠ 0
Diambil dua bilangan yang sama dari barisan tersebut dengan m = n.
Misalkan 0 ≤ m < |a|.
Andaikan |a|│(m - n) berarti terdapat bilangan bulat x sedemikian sehingga m – n = |a|x.
Karena m = n, maka m-n = 0.
Diperoleh |a| │0 (sembarang nilai membagi nol).
Jadi dapat disimpulkan bahwa beda dua bilangan yang sama dengan nol terbagi oleh a.
Contoh:
Diketahui barisan bilangan 0, 1, 2, 3, ..., 11.
Tunjukkan bahwa beda dua bilangan sebarang yang tak sama yang diambil dari
barisan tersebut tidak terbagi oleh a!
Tunjukkan bahwa beda dua bilangan sebarang yang sama yang diambil dari barisan
tersebut terbagi oleh a
Jawab:
a – 1 = 11
a = 12
Akan ditunjukkan bahwa bahwa beda dua bilangan sebarang yang tak sama yang
diambil dari barisan tersebut tidak terbagi oleh a. Misalkan dua bilangan tersebut
adalah 7 dan 5 maka bedanya yaitu 2.
Menurut teorema 3.6 maka 12 tidak membagi 2, karena 12 > 2.
Sehingga 12 2.
Akan ditunjukkan bahwa bahwa beda dua bilangan sebarang yang sama yang diambil
dari barisan tersebut terbagi oleh a.
Misalkan dua bilangan tersebut adalah 2 maka bedanya yaitu 0.
12│0 berarti ada bilangan bulat 0 sedemikian sehingga 0 = 12.(0)
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanNia Matus
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05KuliahKita
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiNia Matus
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialHeni Widayani
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahNia Matus
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06KuliahKita
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 

What's hot (20)

Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Bab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunanBab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunan
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
geometri terurut
geometri terurutgeometri terurut
geometri terurut
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 

Similar to keterbagian

FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERRarasenggar
 
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple yulisna hambali
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Umam SemogaJadi Khair
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanNia Matus
 
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaanBab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaanEko Supriyadi
 
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtkSistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtkRestuAdji5
 

Similar to keterbagian (20)

Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIERFAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
FAKTORISASI FERMAT & DIOPHANTINE LINIER
 
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
 
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
Barisan & deret persamaan kuadrat (kelompok 14)
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
Kalkulus
Kalkulus Kalkulus
Kalkulus
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaanBab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
 
Smart solution
Smart solutionSmart solution
Smart solution
 
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtkSistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
 
KONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdfKONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdf
 
persamaan.pptx
persamaan.pptxpersamaan.pptx
persamaan.pptx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Kelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Kelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Kelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Kelompok 8, Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

keterbagian

  • 1. TEOREMA 3.5 – 3.8 AMALUDDIN (135090400111009) MUFID SAIFULLAH (135090400111023)
  • 2. Teorema 3.5 Jika a│b dan b│a maka a = b atau a = -b. Bukti: a│b berarti ada bilangan bulat x sedemikian sehingga b = ax b│a berarti ada bilangan bulat y sedemikian sehingga a = by Sehingga: a = by a = (ax)y Substitusi b = ax a = a(xy) Sifat Asosiatif Perkalian Karena a ≠ 0, diperoleh 1 = xy. Karena x dan y bilangan-bilangan bulat dan xy = 1, Maka: Untuk x = 1 dan y = 1 a = by b = ax a = b(1) b = a(1) a = b b = a Untuk x = -1 dan y = -1 a = by b = ax a = b(-1) b = a(-1) a = -b b = -a Jadi terbukti jika a│b dan b│a maka a = b atau a = -b.
  • 3. Contoh: a = b = 2 dan x = 1 2│2 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 2 = 2.(1) 2│2 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 2 = 2.(1) a = -b = 2 maka b = -2 ; x = -1 2│-2 berarti ada bilangan bulat -1 sedemikian sehingga -2 = 2.(-1) -2│2 berarti ada bilangan bulat -1 sedemikian sehingga 2 = -2.(-1)
  • 4. Teorema 3.6 Jika a│b dengan a dan b bilangan-bilangan bulat positif, maka a ≤ b. Bukti: a│b berarti ada bilangan bulat k sehingga b = ak karena a dan b adalah bilangan bulat positif maka a ˃ 0 dan b > 0, sehingga k > 0, mengakibatkan k = 1 atau k > 1. Untuk k = 1, b = ak b = a(1) Substitusi k = 1 b = a Sifat Identitas Perkalian a = b Sifat Komutatif didapat a = b Untuk k > 1, maka terdapat x anggota bilangan asli sedemikian sehingga k = 1 + x b = ak b = a(1 + x) Substitusi k = 1 + x b = a + ax Sifat Distribusi Perkalian kiri didapat b > a atau a < b Definisi pertidaksamaan Jadi terbukti jika a│b dengan a dan b bilangan-bilangan bulat positif, maka a ≤ b.
  • 5. Contoh: Ambil sebarang bilangan bulat a dan b di mana a ≤ b. Untuk a < b. Misalkan a = 2 dan b = 6 2│6 berarti ada bilangan bulat 3 sedemikian sehingga 6 = 2.(3) Untuk a = b. Misalkan a = b = 4 4│4 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 4 = 4.(1)
  • 6. Teorema 3.7 Jika a│b dan b ≠ 0 maka │a│≤│b│ Bukti: a│b berarti ada bilangan bulat m sedemikian sehingga b = am │b│=│am│ │b│=│a││m│ Karena b ≠ 0 maka a ≠ 0 dan m ≠ 0 Sehingga │m│ ≥ 1 untuk │m│ = 1, │b│= │a│. 1 │b│= │a│ Identitas perkalian │a│= │b│ Komutatif untuk │m│ > 1, maka terdapat x anggota bilangan asli sedemikian sehingga │m│ = 1 + x. │b│= │a│. (1 + x) │b│= │a│+ x│a│ Distribusi perkalian kiri │a│+ x│a│=│b│ Komutatif │a│<│b│ Definisi ketaksamaan Jadi, terbukti jika a│b dan b ≠ 0 maka │a│≤│b│.
  • 7. Contoh: Ambil sebarang bilangan bulat a dan b di mana │a│ ≤ │b│ Untuk│a│ < │b│ Misalkan a = -2 dan b = 4 2│4 berarti ada bilangan bulat 2 sedemikian sehingga 4 = 2.(2) Untuk│a│ = │b│ Misalkan a = b = -4 4│4 berarti ada bilangan bulat 1 sedemikian sehingga 4 = 4.(1)
  • 8. Teorema 3.8 Jika ditentukan barisan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, ..., (|a| - 1) dengan a ≠ 0, maka beda dua bilangan sebarang dari barisan itu tidak terbagi oleh a, kecuali beda dua bilangan sebarang itu sama dengan nol. Bukti: (beda dua bilangan ≠ 0) Ditentukan barisan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, ..., (|a| - 1) dengan a ≠ 0 Diambil dua bilangan m dan n dari barisan tersebut dengan m ≠ n. Misalkan 0 ≤ n < m < |a| berarti n < m sehingga (m - n) > 0 Andaikan |a|│(m - n) berarti terdapat bilangan bulat x≠0 sedemikian sehingga m – n = |a|x. Maka : m - n =| a|x m – n + n = |a|x + n (masing-masing ruas di tambahkan dengan n) m = |a|x + n Operasi pengurangan m > |a|x Definisi pertidaksamaan karena (m - n) > 0 maka |a|x > 0 sedemikian sehingga m > |a|x > 0. Dari kesimpulan m > |a|x > 0. maka pemisalan 0 ≤ n < m < |a| bertentangan. Maka pengandaian |a|│(m - n) harus di negasikan yang berarti |a| (m - n), sehingga beda dua bilangan sebarang dari barisan tersebut tidak terbagi oleh a.
  • 9. Bukti: (beda dua bilangan = 0) Ditentukan barisan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, ..., (|a| - 1) dengan a ≠ 0 Diambil dua bilangan yang sama dari barisan tersebut dengan m = n. Misalkan 0 ≤ m < |a|. Andaikan |a|│(m - n) berarti terdapat bilangan bulat x sedemikian sehingga m – n = |a|x. Karena m = n, maka m-n = 0. Diperoleh |a| │0 (sembarang nilai membagi nol). Jadi dapat disimpulkan bahwa beda dua bilangan yang sama dengan nol terbagi oleh a.
  • 10. Contoh: Diketahui barisan bilangan 0, 1, 2, 3, ..., 11. Tunjukkan bahwa beda dua bilangan sebarang yang tak sama yang diambil dari barisan tersebut tidak terbagi oleh a! Tunjukkan bahwa beda dua bilangan sebarang yang sama yang diambil dari barisan tersebut terbagi oleh a Jawab: a – 1 = 11 a = 12 Akan ditunjukkan bahwa bahwa beda dua bilangan sebarang yang tak sama yang diambil dari barisan tersebut tidak terbagi oleh a. Misalkan dua bilangan tersebut adalah 7 dan 5 maka bedanya yaitu 2. Menurut teorema 3.6 maka 12 tidak membagi 2, karena 12 > 2. Sehingga 12 2. Akan ditunjukkan bahwa bahwa beda dua bilangan sebarang yang sama yang diambil dari barisan tersebut terbagi oleh a. Misalkan dua bilangan tersebut adalah 2 maka bedanya yaitu 0. 12│0 berarti ada bilangan bulat 0 sedemikian sehingga 0 = 12.(0)