Dokumen tersebut membahas tentang pengertian negara menurut para ahli, teori-teori terbentuknya negara, dan bentuk-bentuk negara. Negara didefinisikan sebagai organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dengan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya dan memiliki pemerintahan yang sah. Terdapat beberapa teori terbentuknya negara seperti teori ketuhanan, kekuasaan, perjanjian, dan huk
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
Negara (klmpok 6).pptx
1. NEGARA
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
(20211202) HALIJA
(20211203) NUR AZIZAH
(20211204) RAHMAT
(20211206 ) NIRWANA
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
STIA AL GAZALI BARRU
TAHUN 2021
2. PENDAHULUAN
Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh
kumpulan orang-orang yang hidup dalam wilayah
tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat
terhadap perundang-undangan serta memiliki
pemerintahan sendiri”. Negara dibentuk atas dasar
kesepakatan bersama yang bertujuan untuk
mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh
hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk
mengatur bagaimana anggota masyarakat dalam
menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara,
negara memberikan batasan-batasan dalam wujud
aturan dan hukum. Dan setiap negara memiliki
bentuk-bentuk tersendiri.
3. PEMBAHASAN
Pengertian Negara
Kata “Negara” mempunyai dua arti.Pertama, Negara adalah
masyarakat atau wilayah yang merupakan suatu kesatuan politis.Dalam arti
ini India, Korea Selatan, atau Brazilia merupakan Negara.Kedua, Negara
adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata
dan dengan demikian menguasai wilayah itu.sementara itu dalam ilmu
politik, istilah “Negara” adalah agency (alat) dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubunganhubungan manusia
dalam masyarakat dan menerbitkan gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat.
Negara adalah suatu kumpulan orang yang telah mempunyai
kehendak/tujuan yang sama untuk membangun masa depan bersama-
sama. Kelompok masyarakat tersebut memiliki rasa senasib dan
sepenanggungan untuk menjalankan hidup bersama-sama di dalam suatu
wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer,
ekonomi, sosial maupun budayanya. membentuk organisasi masyarakat
dan memiliki pemerintahan yang sah untuk mengatur warga atau
masyarakatnya.
4. Pengertian Negara menurut Para Ahli
Menurut Prof. Miriam Budihardjo
Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya
secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari
kehidupan itu.
Menurut Prof. Nasroen
Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup. Oleh sebab itu, harus ditinjau secara sosiologis
agar dapat dijelaskan dan dipahami.
Menurut Prof. Mr. Soenarko
Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dengan kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
Menurut Prof. Dr. Djokosoetono, SH.
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu
pemerintahan yang sama.
Menurut Prof. Dr. J. H. A Logemann
Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk
mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaan.Organisasi itu adalah ikatan-ikatan
fungsi atau lapangan – lapangan kerja tetap.
Menurut Harold J. Laski
Negara adalah suatu masyarakat yang dipadukan karena mempunyai wewenang yang bersifat
memaksa yang secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok dalam masyarakat.
5. Menurut Gettel
Negara adalah komunitas oknum – oknum secara permanen mendiami wilayah
tertentu, menuntut dengan sah kemerdekaan diri dari luar dan mempunyai sebuah organisasi
pemerintah dan menjalankan hukum secara menyeluruh di dalam lingkungan.
Menurut Karl Marx
Negara adalah alat kelas yang berkuasa ( kaum borjuis / kapitalis) untuk menindas
atau mengeksploitasi kelas yang lain (proletariat / buruh).
Menurut Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada
akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.
Menurut Mr. Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
Menurut G.W.F.Hegel
Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintetis dari kemerdekaan
individual dan kemerdekaan universal.
Menurut Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu masyarakat.
6. Teori Terbentuknya Negara
1. Teori Ketuhanan
Penganut teori ini adalah F.Y. Stahl, Kranenburg, Thomas Aquino, Haller, dan
Agustinus. Lewat teori ini, para ahli berpendapat bahwa segala sesuatu terjadi atas
kehendak Tuhan. So, terbentuknya suatu negara juga bisa terjadi atas kehendak Tuhan.
Bukti nyata teori ini dapat dilihat dalam kalimat 'by the Greece of God' (dengan rahmat
Tuhan) pada undang-undang dasar suatu negara, seperti Pembukaan UUD 1945.
2. Teori Kekuasaan
Nah, yang ini beda dari teori pertama. Kalau menurut para ahli yang mendukung
hal ini, negara bisa terbentuk karena adanya kekuasaan. Kekuasaan berarti perjuangan
hidup yang terkuat, memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Kekuasaan yang
dimaksud ada 2, yaitu fisik dan ekonomi.
3. Teori Perjanjian
Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat. Semua warga
mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi yang melindungi dan menjamin
kelangsungan hidup bersama. So, nggak ada paksaan untuk bernegara dalam teori ini.
Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu.
7. 4. Teori Hukum Alam
Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor
alamiah, sama seperti waktu seseorang lahir atau meninggal.
Negara terjadi secara alamiah dengan bersumber dari
manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki
kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk
mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut teori ini
adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.
5. Teori Kedaulatan
Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:
1) Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang
kekuasaantertinggi untuk menciptakan hukum demi
mengatur kepentingan rakyat. Penganut teori ini adalah Paul
Laband dan Jellinek.
2) Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan
tertinggi dan kedudukannya lebih tinggi dari negara.
Penganut teori ini adalah Krabbe.
8. BENTUK - BENTUK NEGARA
1. Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno
Seperti yang telah dipaparkan oleh Moh Kusnardi dan Bintan R.
Saragih, dalam bukunya ilmu Negara. Bahwa plato mengemukakan lima
macam bentuk Negara yang sesuai dengan sifat tertentu dan jiwa manusia,
yaitu :
1) Aristokrasi, yang berada di puncak. Aristokrasi adalah pemerintahan
oleh Aristokrat (cendikiawan) sesuai dengan pikiran keadilan.
2) Timokrasi, yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang ingin mencapai
kemasyhuran dan kehormatan.
3) Oligarchi, yaitu pemerintahan oleh para hartawan. Keadaan ini
melahirkan milik partikulir, maka orang-orang miskinpun bersatu
melawan kaum hartawan.
4) Demokrasi, yaitu pemerintahan oleh rakyat miskin. Karena salah
mempergunakannya maka keadaan ini berakhir dengan kekacauan
atau anarki.
5) Tirani, yaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang bertindak
secara sewenang-wenang. Bentuk ini adalah bentuk paling jauh dari
cita-cita tentang keadilan.
9. 2. Bentuk Negara Pada Zaman Pertengahan
Jellinek memberikan ukuran untuk
membedakan kerajan dan republic berdasarkan
cara pembentukan kemauan Negara. Dalam
Negara kerajaan pembentukan kemauan terjadi
seluruhnya did lam badan seseorang dan
kemauan Negara terbentuk terlihat sebagai
kemauan yang tertentu berbadan dan invidual.
Sedang dalam hal republik, kemauan Negara
tercapai berdasarkan kejadian yuridis menurut
tindakan-tindakan kemauan banyak orang yang
berbadan, sehingga kemauan itu tidak terlihat
sebagai kemauan untuk satu orang melainkan
kemauan badan yang hanya mempunyai bentuk
realitas secara yuridis saja.
10. 3. Bentuk Negara pada Masa Sekarang
Apabila ditinjau dari susunannya, bentuk Negara dapat dibedakan dalam tiga
macam, yaitu :
1). Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah Negara yang tidak tersusun dari pada beberapa
Negara, seperti halnya dalam Negara federasi, melainkan Negara itu sifatnya tunggal,
artinya hanya ada satu Negara, tidak ada Negara dalam Negara. Jadi dengan demikian, di
dalam Negara kesatuan itu juga hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat
yang mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala lapangan
pemerintahan.Pemerintahan pusat inilah yang pada tingkat terakhir dan tertinggi dapat
memutuskan segala sesuatu dalam Negara tersebut.”
2). Negara Federal
Negara federal, dilihat dari asal-usulnya, kata “federal” berasal dari bahasa Latin,
feodus, yang artinya liga.liga Negaranegara kota yang otonom pada zaman Yunani kuno
dapat dipandang sebagai Negara federal yang mula-mula. Sifat dasar Negara federal
adalah adanya pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan unit federal.
Adapun cirri Negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang
sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan Negara federal dalam keseluruhannya dan
kedaulatan Negara bagian. Penyelenggaraan kedaulatan keluar dari Negara-negara bagian
di serahkan sepenuhnya kepada pemerintah federal, sedangkan kedaulatan ke dalam
dibatasi.
3) Negara konfederasi
Di dalam mengartikan dan memahami bentuk Negara federal ini kadang-kadang
kita digaduhkan dengan adanya bentuk konfederasi.Untuk mencari perbedaan antara
federasi dengan konfederasi, George Jellinek mencari ukuran perbedaan itu pada sosial
dimana letak kedaulatan.Dalam konfederasi, kedaulatan itu terletak pada masing-masing
Negara anggota peserta konfederasi itu, sedangkan pada federasi letaknya kedaulatan itu
pada federasi itu sendiri dan bukan pada Negara-negara.
11. PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara adalah suatu kumpulan orang yang telah mempunyai kehendak/tujuan
yang sama untuk membangun masa depan bersama-sama. Kelompok masyarakat tersebut
memiliki rasa senasib dan sepenanggungan untuk menjalankan hidup bersama-sama di
dalam suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi,
sosial maupun budayanya. membentuk organisasi masyarakat dan memiliki pemerintahan
yang sah untuk mengatur warga atau masyarakatnya.
Bentuk Negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis
dan peninjauan secara yuridis mengenai Negara. Peninjauan secara sosiologis yaitu
apabila Negara dilihat secara keseluruhan tanpa melihat isinya dan sebagainya. Disebut
peninjauan secara yuridis yaitu apabila Negara hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.
Apabila ditinjau dari susunannya, bentuk Negara dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu
Negara kesatuan, Negara federal dan Negara konfederasi.
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika akalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tntunya, penulis aakan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan
makalah diatas,