2. Definisi Mengenai Negara
Roger H. Soltau: “Negara adalah alat (agency)
atau wewenang (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas
nama masyarakat” (The state is an agency or
authority managing or controlling these
(common) affairs on behalf of and in the name of
the community).
3. H J. Laski : ”Negara adalah suatu masyarakat
yang
diintegrasikan
karena
mempunyai
wewenang yg bersifat memaksa dan yg secara
sah lebih agung daripada individu atau kelompok
yg merupakan bagian dari masyarakat itu.
4. Max Weber: “Negara adalah suatu masyarakat
yg mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah”
(The state is a human society that (succesfully)
claims the monopoly of the legitimate use of
physical force within a given territory)
5. Robert M. MacIver:”Negara adalah asosiasi yg
menyelenggarakan penertiban di dalam suatu
masyarakat dalm suatu wilayah dengan berdasarkan
sistem hukum yg diselenggarakan oleh suatu
pemerintah yg utk maksud tersebut diberi kekuasaan
memaksa.
Jadi, negara adalah suatu daerah teritorial yg
rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah
pejabat dan yg berhasil menuntut dari warga
negaranya ketaatan pada peraturan perundangundangannya
melalui
penguasaan
(kontrol)
monopolistis dari kekuasaan yang sah.
6. Asal Mula Negara
1. Model Ortodoks: terbentuknya negara/negara bangsa
diawali adanya perikatan emosional dlm pikiran
bangsa tersbt. Melalui pengalaman bersama dan
perasaan primordial maka negara terbentuk. Ketika
konstruksi negara membentuk rezim politik
dirumuskan dan ditetapkan sesuai dengan preferensi
ideologi yg mereka anggap baik, sehingga mencapai
kebaikan bersama.
2. Model Mutakhir: adanya negara sebagai entitas
pertama baru kemudian muncul suku-suku yang pada
akhirnya dapat melahirkan bangsa.
7. Merujuk dua teori tersebut, menurut Miriam
Budiardjo negara dipahami sebagai integrasi dari
kekuasaan politik di mana negara merupakan
organisasi pokok dari kekuasaan rezim politik.
Negara menurutnya, merupakan instrumen dari
masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk
mengatur hubungan manusia dalam masyarakat
dalam rangka menciptakan ketertiban dari gejala
perebutan kekuasaan inskonstitusional dalam
masyarakat.
8. Dua Pendekatan Terjadinya Negara
1. Secara teoritis: teori ketuhanan, perjanjian masyarakat
(kontrak sosial), teori kekuasaan.
2. Secara praksis/empiris ditinjau dng 2 cara yaitu pertumbuhan
primer dan sekunder. Pertumbuhan primer adl pertumbuhan
negara yg berawal dari bentuk sederhana (pelbagai hal
terotonomi pd individu) yg kemudian berkembang melalui
tingkat2an lbh tinggi menuju negara yg penuh pengontrolan
(sentralisasi). (Kelompok yg punya kepentingan samakerajaan-negara).
9. Pertumbuhan Sekunder
Melalui 7 Cara Yaitu:
1.
2.
3.
Pertumbuhan Penduduk (Occupatie): suatu wil yg tdk
bertuan dan blm dikuasai kemudian diduduki dan dikuasai
oleh suku atau kelompok tertentu. Lambat laun dng
bertambahnya waktu yg pararel dng pertumbuhan jumlah
penduduk, mk pola pengaturan diantara mrk dilakukan dng
didirikannya sebuah negara.
Fusi Atau Melebur Menjadi Satu. Terbentuk ketika
negara2 kecil yg mendiami suatu wil mengadakan kontrak
politik utk saling melebur menjadi negara baru.
Cessie Atau Penyerahan hal ini terjadi ketika suatu wil
diserahkan kpd negara lain berdasar suatu perjanjian tertentu.
10. 4.
5.
Anexatie (Pencaplokan Atau Penguasaan) dlm konteks
ini negara berdiri di suatu wil yg dikuasai negara lain
tanpa reaksi berarti dari penduduk yg dikuasai.
Negara Terbentuk Melalui Cara Proklamasi. Negara
dlm hal ini terbentuk ketika penduduk pribumi dari suatu
wil yg diduduki oleh negara lain mengadakan perjuangan
perlawanan sehingga pd saat tertentu berhasil merebut
wilnya dan menyatakan kemerdekaan melalui
proklamasi.
11. 6. Pemisahan (Separation). Munculnya suatu
negara disebabkan krn terjadinya perseteruan
keras yg tdk mungkin dpt diselesaikan,
sehingga warga msy membentuk negara baru.
7. Negara Muncul Karena Terbentuknya
Suatu Wilayah Baru karena kondisi alam,
kemudian wil/dataran itu dihuni sekelompok
orang hingga terbentuklah negara.
12. Teori Terbentuknya Negara
Teori Hukum Alam
Teori Hukum Alam atau juga disebut dengan teori kekuatan
adalah dengan asumsi sebagai berikut : bermula adanya beberapa
kelompok dalam suatu suku yang masing – masing dipimpin oleh
kepala suku. Berbagai kelompok tersebut hidup dalam suatu
persaingan untuk memperebutkan lahan atau wilayah sumber
tempat mereka mendapatkan makanan. Kemudian kondisi
tersebut memicu persaingan sehingga mereka berusaha untuk
mengalahkan kelompok yang lain. Kelompok yang terkalahkan
akhirnya harus tunduk serta wilayah yang dimilikinya diduduki
dan dikuasai oleh sang penakluk, demikian terjadi seterusnya.
14. Teori Ketuhanan
Dalam teori ini dikemukakan bahwa pada mulanya
manusia masih dalam keadaan alamiah (state of
nature), manusia diliputi suasana anarkhis serta
mengalami penderitaan akibat berlakunya hukum
rimba, siapa yang kuat dialah yang menang. Kondisi
tersebut menyebabkan manusia berusaha mendekatkan
diri kepada Tuhan dan memohon kepadaNya agar
Tuhan mengirimkan penguasa/raja yang dapat
menolong atau melepaskan penderitaannya. Menurut
paham ini kekuasaan tertinggi ada di tangan Tuhan.
Tiada sesuatu apapun yang tidak berasal dari Tuhan.
15. Teori Perjanjian Masyarakat atau
Kontrak Sosial (Thomas Hobbes)
Dalam teorinya pertama-tama Hobbes menggambarkan
adanya dua zaman, yaitu zaman sebelum terjadinya
perjanjian atau sebelum kontrak sosial, zaman ini
disebut sebagai zaman sebelum terbentuknya negara, di
mana watak manusia masih dalam keadaan alamiah.
Zaman ini disebut sebagai status naturalis atau state of
nature.
16. Proses Terbentuknya
Negara di Zaman Modern
Proses tersebut dapat berupa: penaklukan,
peleburan (fusi),
pemisahan diri, dan
pendudukan atas negara atau wilayah yang
belum ada pemerintahan sebelumnya.
17. Unsur Negara
Bersifat Konstitutif
Ini berarti bahwa dalam negara tersebut terdapat
wilayah yang meliputi udara, darat, dan
perairan,
rakyat
atau masyarakat, dan
pemerintahan yang berdaulat.
18. Bersifat Deklaratif
Sifat ini ditunjukkan oleh adanya tujuan
negara, undang undang dasar, pengakuan dari
negara lain baik secara de jure maupun de facto
dan masuknya negara dalam perhimpunan
bangsa-bangsa misalnya PBB
19. Sifat Sifat Negara
Sifat Memaksa
Negara memiliki sifat memaksa dalam arti mempunyai
kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara legal.
Sifat memaksa, agar peraturan perundang-undangan
ditaati dan dng demikian penertiban dlm masyarakat
tercapai serta timbulnya anarki dpt dicegah.
20. Sifat Monopoli
Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan
bersama dari masyarakat.
Sifat Mencakup Semua
Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk
semua orang tanpa kecuali.
21. Unsur Unsur Negara
Wilayah
Setiap Negara menduduki tempat tertentu di muka bumi
dan mempunyai perbatasan tertentu.
Penduduk
Setiap Negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan
Negara menjangkau semua penduduk di dalam
wilayahnya
22. Pemerintah
Setiap Negara mempunyai organisasi yang
berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan
keputusan yang mengikat seluruh penduduk di dalam
wilayahnya.
Kedaulatan
Adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat
undang-undang dan melaksanakannya dengan semua
cara (termasuk paksaan) yang tersedia.
23. Teori Munculnya Negara
1.
2.
Teori Fungsionalis menjelaskan bahwa lahirnya negara
oleh karena adanya kebutuhan yg dirasakan oleh individuindividu dlm suatu wilayah utk mendapat keuntungan lebih
dng cara mengorganisir dan mengkoordinasikan diri mereka
ke dalam entitas organisasi yg besar.
Teori Marxis, asal mula negara adalah konflik. Negara
adalah badan politik yang berfungsi, melindungi
kepentingan ekonomi klas yang dominan di dalam
masyarakat berklas (berstrata). Dng terbaginya klas-klas
dalam masyarakat, mk negara menjadi suatu keharusan dlm
rangka menjaga dan memelihara kepentingan ekonomi klas
atas/elite.
24. Elemen dan Unsur-Unsur Negara
Elemen Negara
Property rules (pengaturan kekayaan): negara mengatur
bagaimana kekayaan diproduksi dan bagaimana
kekayaan didistribusikan sesuai aturan yg tlh ditetapkan.
Dng demikian negara merupakan sistem kekuasaan
untuk suatu tujuan welfare state, dlm hal ini penguasaan
sumberdaya ekonomi dan politik.
25. Rezim: secara umum diartikan sebagai individu atau
kelompok orang yang menguasai negara. Secara
teoritis diartikan sebagai prinsip, norma, aturan dan
prosedur pengambilan keputusan yang dianut oleh
penguasa sebuah negara.
Aparat birokrasi atau pemerintahan. Secara populer
berarti pelaksana keputusan-keputusan politik yang
ditetapkan negara.
Kebijakan: secara sederhana adalah masalah-masalah
publik dan keputusan-keputusan publik yang diambil
oleh negara untuk dilaksanakan oleh aparatur
birokrasi.
26. Tujuan dan Fungsi Negara
Roger
H. Soltou: memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya
sebebas mungkin.
Harold J. Laski: menciptakan keadaan di mana
rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginankeinginan secara maksimal.
27. Fungsi Minimum Negara
1. Melaksanakan penertiban (law and order) utk mencapai
tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dlm
masyarakat, maka negara hrs melaksanakan penertiban.
Dpt dikatakan negara sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan
kesejahteraan
dan
kemakmuran
rakyatnya.
3. Pertahanan, hal ini diperlukan untuk menjaga
kemungkinan serangan dari luar. Untuk ini negara
dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan; hal ini dilaksanakan melalui
badan-badan pengadilan.
28. Charles E. Merriam menyebutkan 5 fungsi
negara yaitu: 1)keamanan ekstern, 2)
ketertiban intern, 3) keadilan, 4) kesejahteraan
umum, dan 5) kebebasan