SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
 Memahami hakikat bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan
unsur–unsur terbentuknya negara.
HAKEKAT BANGSA DAN UNSUR
TERBENTUKNYA NEGARA
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
DAN MAKHLUK SOSIAL
Kedudukan manusia
menurut kodrat
Sebagai Makhluk
Individu
Sebagai Makhluk
Sosial
Manusia sebagai Mahkluk Individu :
Manusia mempunyai kecenderungan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan
caranya sendiri yaitu dengan mengandalkan atau
mengembangkan potensi (kemampuan) yang ada
pada dirinya.
Manusia sebagai Makhluk Sosial :
Sebagai makhluk sosial, manusia sejak lahir
mempunyai naluri/hasrat/bakat untuk selalu
bersatu atau menyatu dengan sesamanya atau
hidup berkekelompok dengan sesamanya (hidup
bermasyarakat).
PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA
BANGSA
BANGSA
PENGERTIAN
UNSUR
PEMBENTUK
ERNEST RENAN
OTTO BAUER
F. RATZEL
HANS KOHN
Ernest Renan :
Bangsa adalah sekelompok manusia yang
merasa sejiwa dan bersatu karena mempunyai
pengalaman sejarah (rasa senasib dan
sepenanggungan) yang sama dimasa lampau
dan cita-cita yang sama dimasa mendatang
Otto Bauer :
Bangsa adalah kelompok manusia yang
mempunyai perasaan karakteristik yang
tumbuh karena adanya persamaan nasib.
F. Ratzel :
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat
bersatu dan hasrat itu timbul karena adanya
kesatuan antara manusia dan tempat
tinggalnya.
Hans Kohn :
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup
manusia dalam sejarah, suatu bangsa
merupakan golongan yang beraneka ragam
dan tidak dapat dirumuskan secara eksak
Ada 3 faktor yang menentukan terjadinya bangsa :
a. pengalaman sejarah yang sama (perasaan
senasib dan sepenanggungan);
b. cita-cita yang sama;
c. nasionalisme.
Menurut Friedrich Hertz, setiap bangsa memiliki 4 unsur aspirasi :
a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri
kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan,
komunikasi dan solidaritas.
b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan
nasional sepenuhnya yaitu bebas dari segala dominasi dan
campur tangan asing.
c. Keinginan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian
dan kekhasan
d. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa
dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.
PENGERTIAN NEGARA DAN UNSUR
TERBENTUKNYA NEGARA
NEGARA
DIFINISI
TINJAUAN
PENGERTIAN
NEGARA
UNSUR
PEMBENTUK
ORGANISASI
KEKUASAAN
ORGANISASI
POLITIK
ORGANISASI
KESUSILAAN
INTEGRITAS
ANTARA
PEMERINTAH
DAN RAKYAT
Ada beberapa difinisi negara menurut para ahli :
a. Prof. Soenarko :
Negara adalah organisasi masyarakat yang
mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasa-
an negara berlaku sepenuhnya sebagai
souverien (kedaulatan).
b. O. Notohamidjojo :
Negara adalah organisasi masyarakat yang
bertujuan mengatur dan memelihara masya-
rakat tertentu dengan kekuasaannya.
c. Prof. R. Djoko Soetono, SH :
Negara adalah organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada dibawah
pemerintahan yang sama.
d. Harold J. Laski :
Negara adalah persekutuan manusia yang
mengikuti – jika perlu dengan tindakan
paksaan – suatu cara hidup tertentu.
e. Roger H. Soltou :
Negara adalah alat (agency) atau wewenang
(authority) yang mengatur atau mengendalikan
persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
f. Max Weber :
Nagara adalah suatu masyarakat yang
mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalam suatu
masyarakat.
g. G. Jellinek :
Negara adalah organisasi dari sekelompok
manusia yang telah berkediaman di wilayah
tertentu atau merupakan ikatan orang-orang
yang bertempat tinggal di wilayah tertentu yang
dilengkapi dengan kekuasaan untuk memerin-
tah
h. Kranenburg :
Negara adalah organisasi kekuasaan yang
diciptakan sekelompok manusia yang disebut
bangsa.
i. Plato :
Negara adalah persekutuan manusia yang
muncul karena adanya keinginan manusia
dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka
ragam.
j. Aristoteles :
Negara adalah persekutuan manusia dari
keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan
sebaik-baiknya.
Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Kekuasaan
Dikemukaan oleh Logemann dan Harorld J. Laski
Logemann menyatakan :
Negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan
mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu
Hakekat negara sebagai organisasi kekuasaan adalah :
merupakan suatu tata kerja sama untuk membuat
suatu kelompok manusia berbuat atau bersikap
sesuai dengan kehendak negara itu
Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Politik
 Sebagai organisasi politik, negara berfungsi
sebagai alat dari masyarakat untuk mengatur
hubungan antar manusia dan sekaligus
menertibkan serta mengendalikan gejala-gejala
kekuasaan yang muncul dalam masyarakat
 Pandangan tersebut nampak dalam pendapat
Roger H. Soltou dan Robert M Mac Iver.
Robert M Mac Iver menyatakan :
Negara adalah persekutuan manusia
(asosiasi) yang menyelenggarakan
penertiban suatu masyarakat dalam
suatu wilayah berdasarkan sistem
hukum yang diselenggarakan oleh
pemerintah yang dilengkapi kekuasaan
memaksa.
Negara sebagai organisasi politik mempunyai
pengertian bahwa negara melalui kekuasan dan
wewenang yang dimiliki hendak mewujudkan
suatu tujuan demi kepentingan umum
Sebagai organisasi politik, negara mempunyai 2
tugas :
1. mengendalikan dan mengatur gejala-gejala
kekuasaan yang asosial agar tidak menjadi
antagonisme yang membahayakan
2.mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan
manusia dan golongan-golongan kearah
tercapainya tujuan masyarakat seluruhnya
Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi
Kesusilaan
Menurut Friederich Hegel :
 Negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul
sebagai sintesa antara kemerdekaan universal dengan
kemerdekaan individu. Negara adalah organisme
dimana setiap individu menjelmakan dirinya, karena
merupakan penjelmaan seluruh individu maka negara
memiliki kekuasaan tertinggi, sehingga tidak tidak ada
kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara.
 Ditinjau dari organisasi kesusilaan, negara dipandang
sebagai organisasi yang berhak mengatur tata tertib
masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, sementara manusia sebagai penghuninya
tidak dapat berbuat semauanya sendiri.
Pengertian Negara ditinjau dari Integritas
antara Pemerintah dan Rakyat
Prof. Soepomo, membagi 3 teori pengertian
negara :
1. Teori Perseorangan ( Individualistik)
2. Teori Golongan (Kelas)
3. Teori Integralistik (Persatuan)
Teori Perseorangan ( Individualistik)
 Negara adalah merupakan suatu masyarakat
hukum yang disusun berdasarkan perjanjian
antar individu yang menjadi anggota masyarakat.
 Kegiatan negara diarahkan untuk mewujudkan
kepentingan dan kebebasan pribadi.
 Penganjur teori ini antara lain : Thomas Hobbes,
John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert
Spencer, Harold J. Laski.
Teori Golongan (Kelas)
• Negara adalah merupakan alat dari suatu
golongan (kelas) yang mempunyai kedudukan
ekonomi yang paling kuat untuk menindas
golongan lain yang kedudukan ekonominya
lebih lemah
• Teori golongan diajarkan oleh : Karl Marx,
Frederich Engels, Lenin
Teori Integralistik (Persatuan)
• Negara adalah susunan masyarakat integral, yang
erat antara semua golongan, semua bagian dari
seluruh anggota masyarakat merupakan persatuan
masyarakat yang organis.
• Negara integralistik merupakan negara yang hendak
mengatasi paham perseorangan dan paham
golongan, dan negara mengutamakan kepentingan
umum sebagai satu kesatuan.
• Teori ini diajarkan : Bendictus de Spinosa, F. Hegel,
Adam Muller
• Indonesia menganut teori Integralistik.
Unsur–unsur terbentuknya Negara
UNSUR NEGARA
HTN /
ORGANISASI
NEGARA
NEGARA SBG
SUBYEK HK. INT.
KONTITUTIF
DEKLARATIF
RAKYAT
DAERAH
PEMERINTAH YANG BERDAULAT
PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN
PENGAKUAN
DAERAH TERTENTU
PENDUDUK YANG TETAP
PEMERINTAH
KESANGGUPAN BERHUBUNGAN DG NEGARA LAIN
Rakyat
 Rakyat adalah semua orang yang berdiam dalam
suatu negara atau yang menjadi penghuni
negara.
 Antara bangsa dan rakyat adalah sama-sama
sebagai penghuni negara, namun terdapat
perbedaan yaitu :
 Bangsa merupakan penghuni negara dalam
arti politis
 Rakyat merupakan penghuni negara dalam
arti sosiologis
Rakyat suatu negara dapat dibedakan :
RAKYAT
BUKAN WN ( WNA
/ORANG ASING )
WARGA NEGARA
BUKAN PENDUDUK
PENDUDUK
Darah/Wilayah
WILAYAH
DARATAN LAUTAN UDARA
EKSTRATE
RITORIAL
Wilayah Daratan :
Adalah segala sesuatu yang terlihat di atas
bumi, seperti dataran, sungai, gunung,
rawa.
Wilayah Lautan :
 Lautan wilayah negara disebut laut
teritorial, sedangkan laut yang berada
diluar laut teritorial disebut laut terbuka.
 Ada 2 konsep pokok tentang lautan : Res
Nulius dan Res Communis
 Masalah yang berhubungan dengan lautan
diatur dalam Konvensi Hukum Laut
Intenasional 1982
Wilayah Udara :
 Adalah ruang angkasa/udara yang berada
di atas wilayah daratan dan laut teritorial
negara.
 Kekuasaan atas wilayah udara diatur
dalam Konvensi Chicago 1944 tentang
Penerbangan Sipil Internasional
Wilayah Ekstrateritorial :
 Disebut juga wilayah konvensional
 Merupakan wilayah atau tempat yang
menurut kebiasaan hukum intenasional
diakui sebagai wilayah negara tertentu,
meskipun wilayah/ tempat itu berada di
wilayah negara lain
Pemerintah yang berdaulat
Pengertian
Pemerintah
Pemerintah
yang
berdaulat
Kedaulatan
Sifat
Kedaulatan
Teori
Kedaulatan
Menurut Utrecht, istilah “Pemerintah” mempunyai
3 pengertian :
1. Pemerintah sebagai gabungan dari semua badan
kenegaraan atau perlengkapan dari seluruh
perlengkapan yang berkuasa memerintah dalam arti
luas yang meliputi badan legeslatif, eksekutif dan
yudikatif.
2. Pemerintah sebagai kepala negara atau badan
kenegaraan yang berkuasa memerintah di wilayah
negara.
3. Pemerintah sebagai organ (badan) eksekutif, seperti
Presiden, Wakil Presiden dan Menteri-Menteri negara
(di Indonesia), Kabinet atau Dewan Mentri (di Inggris)
Dari pengertian tersebut di atas maka dapat
kita simpulkan bahwa :
 Pemerintah dalam arti luas itu meliputi
gabungan semua alat perlengkapan negara
 Pemerintah dalam arti sempit adalah
kepala negara saja atau organ eksekutif
 Pemerintah sebagai unsur negara adalah
pemerintah dalam arti luas, dan pemerin
tah itu harus berdaulat.
Kedalam
Pemerintah dapat mengatur
kehidupan rakyatnya dan ditaati
rakyatnya
Keluar
Pemerintah dapat mempertahankan
kemerdekaannya dan mengadakan
hubungan dengan negara lain
Pemerintah yang
berdaulat
Kedaulatan :
• Adalah kekuasan tertinggi dalam suatu negara.
• Istilah kedaulatan pertama kali dikemukakan
oleh Jean Bodin (1530 – 1593), menurutnya
kedaulatan itu sebagai kekuasaan mutlak, abadi
dan asli dari suatu negara
Sifat Pokok Keduatan
Permanen
Absolut
Tidak dibagi - bagi
Tidak terbatas
Asli
Teori Kedaulatan
Kedaulatan Tuhan
Kedaulatan Raja
Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan Negara
Kedaulatan Hukum
Kedaulatan Tuhan :
 Kedaulatan yang ada pada pemerintah atau raja
berasal dari Tuhan
 Tokoh teori kedaulatan Tuhan : F. J. Stahl; Mr.
de Savornin Lohman, Agustinus, Thomas
Aquinas.
Kedaulatan Raja :
 Kedaulatan ada ditangan raja dan keturunan
nya, karena raja memperoleh kekuasaan
langsung dari Tuhan, maka raja berkuasa secara
mutlak
 Tokoh teori kedaulatan Raja : Machiavelli
(Peletak dasar); Jean Bodin; Thomas Hobbes
dan F. Hegel
Kedaulatan Rakyat :
 Yang berdaulat dalam negara adalah rakyat;
pemerintah memperoleh kekuasaan karena
mendapat kepercayaan dari rakyat
 Tokoh teori kedaulatan rakyat : Jean Jacques
Rousseau; John Locke dan Montesquieu.
Kedaulatan Negara :
 Pemerintah memiliki hak tidak terbatas
terhadap kehidupan, kebebasan dan ekonomi
rakyat, shg penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya tidak dibatasi hukum
 Tokoh teori kedaulatan negara : Geogre Jellinek;
Paul Laband
Kedaulatan Hukum :
 Yang berdaulat dalam negara adalah hukum;
pemerintah memiliki/mendapat kekuasaan
atau kewenangan berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku
 Tokoh teori kedaulatan hukum : Immanuel
Kant (Pencetus gagasan negara hukum
murni/formal); Krabbe dan Leon Duguit.
Kranenburg dan Utrecht (Penganut negara
hukum modern/ material)
Pengakuan dari negara lain
 Pengakuan negara lain bukan merupakan syarat mutlak
berdirinya negara, karena pengakuan bukan merupakan
unsur pembentuk melainkan hanya bersifat menerangkan
saja adanya negara baru.
 Suatu negara akan tetap tegak berdiri walaupun negara
itu tidak mendapat pengakuan dari negara lain. Contoh :
 AS merdeka tahun 1776, baru diakui Inggris tahun
1783
 Indonesia merdeka tahun 1945, baru diakui Belanda
1949.
Pengakuan
Teori Macam
Teori
deklaratif
(Declaratory
theory)
Teori
konstitutif
(Constitutive
theory)
Pengakuan
de facto
Pengakuan
de jure
Teori deklartaif (declaratory theory) :
Bila semua unsur negara telah dimiliki oleh
masyarakat politik, maka dengan sendirinya
merupakan sebuah negara, sehingga harus
diperlakukan sama seperti negara-negara yang
lebih dulu ada oleh negara lain.
Pengakuan bersifat pencatatan belaka pada
pihak negara lain bahwa negara baru telah
mengambil tempat disamping negara lain yang
lebih dulu telah ada
Teori konstitutif (Constitutive theory) :
Suatu masyarakat hukum yang telah memiliki
semua unsur kenegaraan, tidaklah secara
otomatis diterima sebagai negara ditengah-
tengah pergaulan masyarakat internasional,
sehingga negara baru dapat diterima dalam
pergaulan internasional harus mendapat
pengakuan terlebih dahulu dari negara lain.
Negara baru dianggap ada setelah mendapat
pengakuan dari negara–negara lain.
Pengakuan de facto :
Pengakuan yang didasarkan pada fakta atau
kenyataan bahwa negara yang diakui telah
memiliki unsur-unsur pokok berdirinya negara.
Pengakuan bersifat sementara.
Menimbulkan akibat antara negara yang
mengakui dan yang diakui dapat mengadakan
hubungan yang bersifat terbatas, misalnya
membuka Kantor Dagang
Pengakuan de jure :
Pengakuan diberikan apabila negara yang
mengakui sudah merasa yakin bahwa negara
yang diakui benar mampu mempertahankan
kedaulatannya (telah mampu dan sanggup
melaksanakan kewajiban internasional)
Pengakuan secara resmi dan bersifat tetap.
Menimbulkan akibat : negara yang mengakui dan
yang diakui dapat mengadakan hubungan secara
luas di segala bidang, seperti hubungan
diplomatik, hubungan konsuler.
Hakikat Bangsa dan Negara

More Related Content

Similar to Hakikat Bangsa dan Negara

Hakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegaraHakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegaraGhina Maudy
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xTita Ruby
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkrihadiarnowo
 
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraBab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraHendrastuti Retno
 
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negara
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negaraBab I kelas X hakikat bangsa dan negara
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negaraHendrastuti Retno
 
Bab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaraBab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaramuliajayaabadi
 
Kls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptx
Kls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptxKls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptx
Kls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptxheripurwanto261
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkrikartoba
 
Soal tes tata negara cpns
Soal tes tata negara cpnsSoal tes tata negara cpns
Soal tes tata negara cpnsaswel13
 
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpnsSoal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpnsAswel Darussamin
 
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpnsSoal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpnsaswel13
 
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)Aziza Zea
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkrihadiarnowo
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90Ibnu Khoiry
 

Similar to Hakikat Bangsa dan Negara (20)

Hakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegaraHakikat berbangsa dan bernegara
Hakikat berbangsa dan bernegara
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn x
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Negara
NegaraNegara
Negara
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraBab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
 
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negara
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negaraBab I kelas X hakikat bangsa dan negara
Bab I kelas X hakikat bangsa dan negara
 
Bab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaraBab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negara
 
Kls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptx
Kls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptxKls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptx
Kls X BAB I Memahami Hakikat Bangsa & NKRI.pptx
 
OTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAHOTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAH
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkri
 
Soal tes tata negara cpns
Soal tes tata negara cpnsSoal tes tata negara cpns
Soal tes tata negara cpns
 
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpnsSoal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
 
Soal tes tata negara cpns
Soal tes tata negara cpnsSoal tes tata negara cpns
Soal tes tata negara cpns
 
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpnsSoal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
Soal tes wawasan kebangsaan (twk) cpns
 
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
Bab i bentuk negara (1)
Bab i bentuk negara (1)Bab i bentuk negara (1)
Bab i bentuk negara (1)
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Hakikat Bangsa dan Negara

  • 1.  Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur–unsur terbentuknya negara.
  • 2. HAKEKAT BANGSA DAN UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA
  • 3. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL Kedudukan manusia menurut kodrat Sebagai Makhluk Individu Sebagai Makhluk Sosial
  • 4. Manusia sebagai Mahkluk Individu : Manusia mempunyai kecenderungan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan caranya sendiri yaitu dengan mengandalkan atau mengembangkan potensi (kemampuan) yang ada pada dirinya.
  • 5. Manusia sebagai Makhluk Sosial : Sebagai makhluk sosial, manusia sejak lahir mempunyai naluri/hasrat/bakat untuk selalu bersatu atau menyatu dengan sesamanya atau hidup berkekelompok dengan sesamanya (hidup bermasyarakat).
  • 6. PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA BANGSA PENGERTIAN UNSUR PEMBENTUK ERNEST RENAN OTTO BAUER F. RATZEL HANS KOHN
  • 7. Ernest Renan : Bangsa adalah sekelompok manusia yang merasa sejiwa dan bersatu karena mempunyai pengalaman sejarah (rasa senasib dan sepenanggungan) yang sama dimasa lampau dan cita-cita yang sama dimasa mendatang
  • 8. Otto Bauer : Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai perasaan karakteristik yang tumbuh karena adanya persamaan nasib.
  • 9. F. Ratzel : Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu dan hasrat itu timbul karena adanya kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.
  • 10. Hans Kohn : Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah, suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak dapat dirumuskan secara eksak
  • 11. Ada 3 faktor yang menentukan terjadinya bangsa : a. pengalaman sejarah yang sama (perasaan senasib dan sepenanggungan); b. cita-cita yang sama; c. nasionalisme.
  • 12. Menurut Friedrich Hertz, setiap bangsa memiliki 4 unsur aspirasi : a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas. b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya yaitu bebas dari segala dominasi dan campur tangan asing. c. Keinginan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian dan kekhasan d. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.
  • 13. PENGERTIAN NEGARA DAN UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA NEGARA DIFINISI TINJAUAN PENGERTIAN NEGARA UNSUR PEMBENTUK ORGANISASI KEKUASAAN ORGANISASI POLITIK ORGANISASI KESUSILAAN INTEGRITAS ANTARA PEMERINTAH DAN RAKYAT
  • 14. Ada beberapa difinisi negara menurut para ahli : a. Prof. Soenarko : Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasa- an negara berlaku sepenuhnya sebagai souverien (kedaulatan). b. O. Notohamidjojo : Negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan memelihara masya- rakat tertentu dengan kekuasaannya.
  • 15. c. Prof. R. Djoko Soetono, SH : Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah pemerintahan yang sama. d. Harold J. Laski : Negara adalah persekutuan manusia yang mengikuti – jika perlu dengan tindakan paksaan – suatu cara hidup tertentu.
  • 16. e. Roger H. Soltou : Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat. f. Max Weber : Nagara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu masyarakat.
  • 17. g. G. Jellinek : Negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu atau merupakan ikatan orang-orang yang bertempat tinggal di wilayah tertentu yang dilengkapi dengan kekuasaan untuk memerin- tah h. Kranenburg : Negara adalah organisasi kekuasaan yang diciptakan sekelompok manusia yang disebut bangsa.
  • 18. i. Plato : Negara adalah persekutuan manusia yang muncul karena adanya keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam. j. Aristoteles : Negara adalah persekutuan manusia dari keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan sebaik-baiknya.
  • 19. Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Kekuasaan Dikemukaan oleh Logemann dan Harorld J. Laski Logemann menyatakan : Negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu Hakekat negara sebagai organisasi kekuasaan adalah : merupakan suatu tata kerja sama untuk membuat suatu kelompok manusia berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak negara itu
  • 20. Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Politik  Sebagai organisasi politik, negara berfungsi sebagai alat dari masyarakat untuk mengatur hubungan antar manusia dan sekaligus menertibkan serta mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang muncul dalam masyarakat  Pandangan tersebut nampak dalam pendapat Roger H. Soltou dan Robert M Mac Iver.
  • 21. Robert M Mac Iver menyatakan : Negara adalah persekutuan manusia (asosiasi) yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang dilengkapi kekuasaan memaksa. Negara sebagai organisasi politik mempunyai pengertian bahwa negara melalui kekuasan dan wewenang yang dimiliki hendak mewujudkan suatu tujuan demi kepentingan umum
  • 22. Sebagai organisasi politik, negara mempunyai 2 tugas : 1. mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial agar tidak menjadi antagonisme yang membahayakan 2.mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan masyarakat seluruhnya
  • 23. Pengertian Negara ditinjau dari Organisasi Kesusilaan Menurut Friederich Hegel :  Negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individu. Negara adalah organisme dimana setiap individu menjelmakan dirinya, karena merupakan penjelmaan seluruh individu maka negara memiliki kekuasaan tertinggi, sehingga tidak tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara.  Ditinjau dari organisasi kesusilaan, negara dipandang sebagai organisasi yang berhak mengatur tata tertib masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sementara manusia sebagai penghuninya tidak dapat berbuat semauanya sendiri.
  • 24. Pengertian Negara ditinjau dari Integritas antara Pemerintah dan Rakyat Prof. Soepomo, membagi 3 teori pengertian negara : 1. Teori Perseorangan ( Individualistik) 2. Teori Golongan (Kelas) 3. Teori Integralistik (Persatuan)
  • 25. Teori Perseorangan ( Individualistik)  Negara adalah merupakan suatu masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antar individu yang menjadi anggota masyarakat.  Kegiatan negara diarahkan untuk mewujudkan kepentingan dan kebebasan pribadi.  Penganjur teori ini antara lain : Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert Spencer, Harold J. Laski.
  • 26. Teori Golongan (Kelas) • Negara adalah merupakan alat dari suatu golongan (kelas) yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan lain yang kedudukan ekonominya lebih lemah • Teori golongan diajarkan oleh : Karl Marx, Frederich Engels, Lenin
  • 27. Teori Integralistik (Persatuan) • Negara adalah susunan masyarakat integral, yang erat antara semua golongan, semua bagian dari seluruh anggota masyarakat merupakan persatuan masyarakat yang organis. • Negara integralistik merupakan negara yang hendak mengatasi paham perseorangan dan paham golongan, dan negara mengutamakan kepentingan umum sebagai satu kesatuan. • Teori ini diajarkan : Bendictus de Spinosa, F. Hegel, Adam Muller • Indonesia menganut teori Integralistik.
  • 28. Unsur–unsur terbentuknya Negara UNSUR NEGARA HTN / ORGANISASI NEGARA NEGARA SBG SUBYEK HK. INT. KONTITUTIF DEKLARATIF RAKYAT DAERAH PEMERINTAH YANG BERDAULAT PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN PENGAKUAN DAERAH TERTENTU PENDUDUK YANG TETAP PEMERINTAH KESANGGUPAN BERHUBUNGAN DG NEGARA LAIN
  • 29. Rakyat  Rakyat adalah semua orang yang berdiam dalam suatu negara atau yang menjadi penghuni negara.  Antara bangsa dan rakyat adalah sama-sama sebagai penghuni negara, namun terdapat perbedaan yaitu :  Bangsa merupakan penghuni negara dalam arti politis  Rakyat merupakan penghuni negara dalam arti sosiologis
  • 30. Rakyat suatu negara dapat dibedakan : RAKYAT BUKAN WN ( WNA /ORANG ASING ) WARGA NEGARA BUKAN PENDUDUK PENDUDUK
  • 32. Wilayah Daratan : Adalah segala sesuatu yang terlihat di atas bumi, seperti dataran, sungai, gunung, rawa.
  • 33. Wilayah Lautan :  Lautan wilayah negara disebut laut teritorial, sedangkan laut yang berada diluar laut teritorial disebut laut terbuka.  Ada 2 konsep pokok tentang lautan : Res Nulius dan Res Communis  Masalah yang berhubungan dengan lautan diatur dalam Konvensi Hukum Laut Intenasional 1982
  • 34. Wilayah Udara :  Adalah ruang angkasa/udara yang berada di atas wilayah daratan dan laut teritorial negara.  Kekuasaan atas wilayah udara diatur dalam Konvensi Chicago 1944 tentang Penerbangan Sipil Internasional
  • 35. Wilayah Ekstrateritorial :  Disebut juga wilayah konvensional  Merupakan wilayah atau tempat yang menurut kebiasaan hukum intenasional diakui sebagai wilayah negara tertentu, meskipun wilayah/ tempat itu berada di wilayah negara lain
  • 37. Menurut Utrecht, istilah “Pemerintah” mempunyai 3 pengertian : 1. Pemerintah sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan atau perlengkapan dari seluruh perlengkapan yang berkuasa memerintah dalam arti luas yang meliputi badan legeslatif, eksekutif dan yudikatif. 2. Pemerintah sebagai kepala negara atau badan kenegaraan yang berkuasa memerintah di wilayah negara. 3. Pemerintah sebagai organ (badan) eksekutif, seperti Presiden, Wakil Presiden dan Menteri-Menteri negara (di Indonesia), Kabinet atau Dewan Mentri (di Inggris)
  • 38. Dari pengertian tersebut di atas maka dapat kita simpulkan bahwa :  Pemerintah dalam arti luas itu meliputi gabungan semua alat perlengkapan negara  Pemerintah dalam arti sempit adalah kepala negara saja atau organ eksekutif  Pemerintah sebagai unsur negara adalah pemerintah dalam arti luas, dan pemerin tah itu harus berdaulat.
  • 39. Kedalam Pemerintah dapat mengatur kehidupan rakyatnya dan ditaati rakyatnya Keluar Pemerintah dapat mempertahankan kemerdekaannya dan mengadakan hubungan dengan negara lain Pemerintah yang berdaulat
  • 40. Kedaulatan : • Adalah kekuasan tertinggi dalam suatu negara. • Istilah kedaulatan pertama kali dikemukakan oleh Jean Bodin (1530 – 1593), menurutnya kedaulatan itu sebagai kekuasaan mutlak, abadi dan asli dari suatu negara
  • 41. Sifat Pokok Keduatan Permanen Absolut Tidak dibagi - bagi Tidak terbatas Asli
  • 42. Teori Kedaulatan Kedaulatan Tuhan Kedaulatan Raja Kedaulatan Rakyat Kedaulatan Negara Kedaulatan Hukum
  • 43. Kedaulatan Tuhan :  Kedaulatan yang ada pada pemerintah atau raja berasal dari Tuhan  Tokoh teori kedaulatan Tuhan : F. J. Stahl; Mr. de Savornin Lohman, Agustinus, Thomas Aquinas.
  • 44. Kedaulatan Raja :  Kedaulatan ada ditangan raja dan keturunan nya, karena raja memperoleh kekuasaan langsung dari Tuhan, maka raja berkuasa secara mutlak  Tokoh teori kedaulatan Raja : Machiavelli (Peletak dasar); Jean Bodin; Thomas Hobbes dan F. Hegel
  • 45. Kedaulatan Rakyat :  Yang berdaulat dalam negara adalah rakyat; pemerintah memperoleh kekuasaan karena mendapat kepercayaan dari rakyat  Tokoh teori kedaulatan rakyat : Jean Jacques Rousseau; John Locke dan Montesquieu.
  • 46. Kedaulatan Negara :  Pemerintah memiliki hak tidak terbatas terhadap kehidupan, kebebasan dan ekonomi rakyat, shg penguasa dalam menjalankan kekuasaannya tidak dibatasi hukum  Tokoh teori kedaulatan negara : Geogre Jellinek; Paul Laband
  • 47. Kedaulatan Hukum :  Yang berdaulat dalam negara adalah hukum; pemerintah memiliki/mendapat kekuasaan atau kewenangan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku  Tokoh teori kedaulatan hukum : Immanuel Kant (Pencetus gagasan negara hukum murni/formal); Krabbe dan Leon Duguit. Kranenburg dan Utrecht (Penganut negara hukum modern/ material)
  • 48. Pengakuan dari negara lain  Pengakuan negara lain bukan merupakan syarat mutlak berdirinya negara, karena pengakuan bukan merupakan unsur pembentuk melainkan hanya bersifat menerangkan saja adanya negara baru.  Suatu negara akan tetap tegak berdiri walaupun negara itu tidak mendapat pengakuan dari negara lain. Contoh :  AS merdeka tahun 1776, baru diakui Inggris tahun 1783  Indonesia merdeka tahun 1945, baru diakui Belanda 1949.
  • 50. Teori deklartaif (declaratory theory) : Bila semua unsur negara telah dimiliki oleh masyarakat politik, maka dengan sendirinya merupakan sebuah negara, sehingga harus diperlakukan sama seperti negara-negara yang lebih dulu ada oleh negara lain. Pengakuan bersifat pencatatan belaka pada pihak negara lain bahwa negara baru telah mengambil tempat disamping negara lain yang lebih dulu telah ada
  • 51. Teori konstitutif (Constitutive theory) : Suatu masyarakat hukum yang telah memiliki semua unsur kenegaraan, tidaklah secara otomatis diterima sebagai negara ditengah- tengah pergaulan masyarakat internasional, sehingga negara baru dapat diterima dalam pergaulan internasional harus mendapat pengakuan terlebih dahulu dari negara lain. Negara baru dianggap ada setelah mendapat pengakuan dari negara–negara lain.
  • 52. Pengakuan de facto : Pengakuan yang didasarkan pada fakta atau kenyataan bahwa negara yang diakui telah memiliki unsur-unsur pokok berdirinya negara. Pengakuan bersifat sementara. Menimbulkan akibat antara negara yang mengakui dan yang diakui dapat mengadakan hubungan yang bersifat terbatas, misalnya membuka Kantor Dagang
  • 53. Pengakuan de jure : Pengakuan diberikan apabila negara yang mengakui sudah merasa yakin bahwa negara yang diakui benar mampu mempertahankan kedaulatannya (telah mampu dan sanggup melaksanakan kewajiban internasional) Pengakuan secara resmi dan bersifat tetap. Menimbulkan akibat : negara yang mengakui dan yang diakui dapat mengadakan hubungan secara luas di segala bidang, seperti hubungan diplomatik, hubungan konsuler.