2. Visi Nabi Muhammad SAW
dalam Berdagang
Rasulullah SAW adalah seorang
pebisnis dan pedagang yang handal. Visi
beliau dalam berdagang hanya satu,
yaitu:
“Bahwa transaksi bisnis sama sekali
tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan
pribadi, namun justru untuk membangun
kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan
etika yg tinggi. Adapun hasil yang didapat
harus didistribusikan ke sebanyak
mungkin umat.”
6. Tidak boleh menutupi cacat
barang dagangan dari para pembeli.
Dari Hakim bin Hizam RA dari Nabi SAW beliau bersabda yang
artinya:
“Kedua orang yang bertransaksi jual beli berhak
melakukan khiyar (hak untuk membatalkan transaksi) selama
keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka,
maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli.
Tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka
keberkahan jual beli antara keduanya akan dihapus.” (HR. Al-
Bukhari no. 1937 dan Muslim no. 1532)
8. Tidak boleh terlalu banyak bersumpah
(walaupun sumpahnya benar) dengan
tujuan melariskan dagangannya. Karena
terlalu sering menyebut nama Allah pada
jual beli atau pada hal-hal sepele
menunjukkan kurangnya pengagungan dia
kepada Allah.
9. Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA,
bahwa dia mendengar Rasulullah SAW
bersabda yang artinya:
“Jauhilah oleh kalian banyak
bersumpah dalam berdagang, karena
dia (memang biasanya) dapat
melariskan dagangan tapi kemudian
11. Hal-Hal yang Membuat
Kegiatan Perdagangan Menjadi
Haram
1. Riba'
2. Adanya penipuan
3. Adanya t aruhan at au spekulasi
(unt ung-unt ungan)
12. Pengertian Riba'
Riba' adalah tambahan yang tidak
disertai dengan adanya kompensasi yaitu
tambahan nilai untuk pertukaran yang ada
pada jual beli baik tambahan nilai uang,
barang maupun kadar waktu.
Di dalam sebuah transasaksi jual beli
atau pertukaran barang dengan barang lain
atau pertukaran harta dengan harta lain yang
sama-sama menguntungkan dengan nilai yang
telah disepakati dan tidak merugikan salah
satu pihak maka hal ini hukumnya halal.
Namun berbeda dengan riba', tambahan
harta yang harus dikembalikan salah satu
pihak ke pihak lain dalam transaksi jual beli
ataupun pertukaran harta menjadikan
13. Hukum Riba'Hukum riba' menurut syariat islam adalah
haram. Keharaman riba' ini berlaku baik untuk
penambahan dengan nilai sedikit maupun dengan
nilai besar. Larangan akan melalukan riba' telah
tertulis jelas dalam Al-Qur’an tepatnya pada surat Al-
Baqarah ayat 275 dan 279 beserta ayat-ayat
berikutnya .
Perbuatan riba' sama halnya dengan dosa
besar yang bahkan lebih besar daripada melakukan
zina, mencuri bahkan minum khamer. Allah dan
Rosulullah SAW telah melaknat siapapun yang
memakan harta riba' karena riba' sudah jelas
14. Kesimpulan
Salah satu profesi yang dianjurkan dalam Islam, bahkan
sering disebut dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah adalah profesi
petani dan pedagang. Karenanya banyak sekali sahabat
Rasulullah SAW yang berprofesi menjadi petani atau pedagang.
Hanya saja, di dalam Islam, setiap profesi yang
dibenarkan untuk ditempuh tujuannya bukan semata-mata untuk
menghasilkan uang atau meraih kekayaan. Akan tetapi yang jauh
lebih penting daripada itu adalah untuk mendapatkan keberkahan
dari hasil jerih payahnya. Dan keberkahan dari harta bukan dinilai
dari kuantitasnya akan tetapi dinilai dari kualitas harta tersebut,
darimana dia peroleh dan kemana dia belanjakan.