2. Definisi riba secara terminologi / istilah syariah
Menurut Ibnu Al Arabi Al Maliki, dalam
kitabnya Ahkam Al Qur’an,
menjelaskan:
عوض يقابلها لم زيادة كل
setiap penambahan yang diambil tanpa
adanya transaksi pengganti (‘iwadh)
3. Ibnu Al Arabi Al Maliki, dalam kitabnya Ahkam Al
Qur’an, menjelaskan makna riba secara bahasa:
هوالزيادة اللغة في والربا
“Pengertian riba secara bahasa adalah
tambahan,
4. Yang dimaksud dengan
transaksi pengganti atau
penyeimbang
yaitu transaksi bisnis atau
komersial
yang melegitimasi adanya
penambahan tersebut
Seperti transaksi jual-beli,
atau bagi hasil proyek.
5. ‘Iwadh ada 3 macam :
1. Jual Beli, 2. Bagi Hasil dan 3. Ijarah
Pertambahan uang dalam Bisnis Islam
hanya boleh dalam 3 hal :
1. Jual-Beli
2. Bagi Hasil
3. Ijarah/Jasa.
ِAda underlying asset
Sektor Riil/
’iwadh
6. Imam Sarakhsi dari mazhab Hanafi:
المشرو العوض عن الخالي الفضل هو الربا
ط
البيع في
“Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam
transaksi bisnis tanpa adanya iwadh.”[1]
[1] Al Mabsut, Vol XII, hal 109
7. Badruddin Al Ayni pengarang Umdatul Qari,
Syarah Shahih Al Bukhari:
فيه األصل
(
الربا
)
الزيادة
–
الشر في وهو
ع
الزيادة
تبايع عقد غير من مال أصل على
“Prinsip utama dalam riba adalah
penambahan. Menurut syariah riba berarti
penambahan atas harta pokok tanpa
adanya transaksi bisnis riel.”
8. Profit creation with equivalent counter-value (‘iwad)
Jadi, profit sepadan dengan resiko
No risk no gain
بالضمان الخراج
Orang yang tidak menanggung resiko,
tidak boleh dapat keuntungan
risk = dhaman
gain/profit = kharaj
Penabung di bank berhak mendapatkan bagi hasil
(profit)
jika dia menanggung resiko
9. بالغنم الغرم
Biaya/resiko sepadan dengan
pendapatan/keuntungan
Orang yang bertanggung jawab
menanggung biaya dan resiko, berhak
mendapatkan keuntungan
10. ‘Iwadh = Sektor riil/barang/jasa/underlying transaction
yang membolehkan adanya tambahan/gain/profit
‘IWADH = equivalent counter-value
Penyeimbang
yang ekuivaklen
dengan
keuntungan
Uang Barang
Ada Ziyadah/
Keuntungan
=
Uang
Proyek/
‘amal
Ada Ziyadah/
Keuntungan
=
=
Uang Service
Ada Ziyadah/
Upah
بيع
مضاربة
اجارة
شركة
11. بالضمان الخراج
Keuntungan/profit yang diperoleh
sejalan dengan resiko yang ditanggung
بالغنم الغرم
(Resiko/biaya yang ditanggung sejalan dengan
keuntungan yang diperoleh
No risk no gain
No Pain no Gain
Kesimpulan:
Orang yang tidak menanggung resiko,
tidak boleh dapat keuntungan
الخراج
=
الغنم
Keuntungan/Profit
الضمان
=
الغرم
Resiko/Biaya
12. Mengambil bunga,
tanpa menanggung resiko,
bertentangan dengan syariah Islam
Bank Konvensional
mengambil bunga
dari debitur
Tanpa
menanggung
resiko
Nasabah
Penabung
Di Bank Ribawi
mengambil bunga
dari Bank tsb
tanpa
menanggung
resiko
13. “No Pain No Gain”
Risk-taking
(Ghurmi)
Work & Effort
(Ikhtiyar)
Liability
(Daman)
PROFITS
14. “God has allowed trade (al-
bay’) but forbidden riba”
Profit created from trade
Profit from
loans
Trade and Commerce (al-bay’)
Bay’Al-Murabahah, Bay’Bithaman ajil, Bay’Salam, Bay’Istisna,
15. 1. Qatadah:
مسى اجل الى البيع الرجل يبيع ان الجاهلية الربا أن
عنه واخر زاد قضاء صاحبه عند يكن ولم األجل حل فإذا
“Riba jahiliyah adalah seseorang yang menjual
barangnya secara tempo hingga waktu tertentu.
Apabila telah telah jatuh tempo
dan si pembeli tidak mampu membayar,
maka ia memberikan bayaran tambahan atas
penangguhan.”
17. Dari penjelasan Imam Nawawi di atas sangat jelas
bahwa salah satu bentuk riba yang dilarang
Al Qur’an dan As Sunnah adalah
األجل بزيادة المال في الزيادة طلب
penambahan atas harta pokok karena unsur waktu.
Dalam dunia perbankan hal tersebut
dikenal dengan bunga kredit sesuai lama waktu
pinjaman
18. Maksud Ayat Al-Baqarah : 275
1. Orang yang makan riba, akalnya tidak sehat =
gila.
2. Jual beli tidak sama dengan bunga
3. Allah menghalalkan Jual Beli dan
mengharamkan riba
4.Perbuatan (makan riba) di masa lalu menjadi
urusan Allah (dimaafkan Allah).
5. Orang yang mengulangi kembali
mempraktekkan riba, menjadi penghuni neraka
yang kekal abadi di dalamnya.
20. BUNGA/RIBA
JUAL-BELI MURABAHAH
No
Uang sbg objek, nasabah
berhutang uang
Barang sbg objek, nasabah
berhu tang uang karena membeli
barang
1
Tidak ada akad jual beli, tetapi
uang langsung sbg komoditas
Akad jual beli dan memenuhi
rukun jual beli
2
Bunga berubah sesuai tingkat
bunga
Margin tidak berubah
3
Pertukaran uang dengan uang
Pertukaran barang dengan uang
4
Sektor moneter dan riil terpisah,
tidak ada keharusan mengaitkan
sektor moneter dan riil
Sektor moneter terkait dengan
sektor riil, sehingga menyentuh
langsung sektor riil
5
Tidak selalu mendorong
percepatan arus barang, karena
tidak mewajibkan adanya barang,
tidak mendorong produktifitas
yang pada akhirnya menciptakan
unemployment
Mendorong percepatan arus
barang, mendorong produktifitas
dan entre preneurship, yang
pada gilirannya meningkatkan
employment
6
Terjadi compound interest
Bila macet, tidak ada bunga
7
21. BUNGA/RIBA
JUAL-BELI MURABAHAH
N
o
Denda/bunga
Jika nasabah tidak mampu
membayar, tidak ada denda
(QS.2:283)
8
Denda /bunga berbunga cendrung
menzalimi/eksploitasi,tidak
mendidik. Denda bunga menjadi
pendapatan bank
Jika nasabah dinilai mampu,
tetapi tidak bayar, dikenakan
denda untuk mendidik. Dananya
utk sosial, bukan pendapatan
bank
9
Tidak ada pemindahan
kepemilikan
Terjadi pemindahan kepemilikan,
barang sekaligus sbg jaminan
10
Bunga membuka peluang/menjadi
lahan spekulasi
Tidak membuka jalan spekulasi
11
Tidak sah, haram & jauh dari
berkah, mendapat laknat
Sah, halal dan penuh berkah
12
و
حرم
الربا
و
أحل
هللا
البيع
13
Over supply of money (inflasi dan
devaluasi)
Uang sebagai alat tukar
(purchasing power)
14
23. من بقي ما ذروا و هللا اتقوا امنوا الذين ايها يا
مؤمنين كنتم ان الربو
(
البقرة
:
278
)
Orang bertaqwa diperintahkan Allah untuk
meninggalkan sisa riba, jika mereka benar-
benar beriman, baik riba sadikit maupun riba
yang banyak
Rumpun Ayat-ayat tentang riba ini
merupakan ayat yang terakhir diturunkan,
yakni menjelang Nabi Muhammad Saw 9
hari lagi wafat.
24. Jika umat Islam tidak berhenti dari
melakukan riba, maka Allah dan Rasulnya
memerangi mereka
Jika mereka bertaubat (berhenti dari riba),
maka yang diambil adalah pokok saja,
tidak boleh mengambil bunganya lagi
Mengambil bunga adalah praktik zalim
menzalimi.
26. Pinjaman riba / bunga tidak menumbuhkan
ekonomi, tetapi malah sebaliknya merusak
ekonomi.
Gerakan anti riba harus sejalan dengan gerakan
zakat.
Pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat
tidak cukup, tanpa dibarengi gerakan anti riba.
Gerakan anti riba dilakukan dengan
mengembangkan bank-bank Islam dan LKS
lainnya
27. Konsep Bunga di Kalangan Yahudi dan Kristen
Orang-orang Yahudi dilarang mempraktekkan
pengambilan bunga. Pelarangan ini banyak terdapat
dalam kitab suci mereka, baik dalam
Old Testament (Perjanjian Lama)
maupun undang-undang Talmud.
28. Kitab Exodus (Keluaran ) pasal 22 ayat 25
menyatakan:
"Jika engkau meminjamkan uang
kapada salah seorang ummatku, orang
yang miskin di antaramu, maka
janganlah engkau berlaku sebagai
penagih hutang terhadap dia, janganlah
engkau bebankan bunga terhadapnya.“
29. Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal
23 ayat 19 menyatakan:
"Janganlah engkau membungakan
kepada saudaramu, baik uang
maupun bahan makanan, atau apa
pun yang dapat dibungakan."
30. Kitab Levicitus (Imamat) pasal 35 ayat 7 menyatakan:
"Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba
darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu,
supaya saudara-mu bisa hidup di antaramu. Janganlah
engkau memberi uang-mu kepadanya dengan meminta
bunga, juga makananmu janganlah kau berikan dengan
meminta bunga."
31. Dalam perjanjian baru Injil Lukas ayat 34
Jika kamu menghutangi kepada orang yang kamu
harapkan imbalannya, maka di mana sebenarnya
kehormatanmu, tetapi berbuatah kebaikan dan berikanlah
Pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya,
Karena pahala kamu akan sangat banyak
32. Ayat di atas menunjukkan dengan jelas
pelarangan bunga dalam agama Kristen.
Pengambilan bunga tersebut dilarang gereja
sampai abad 13.
Pada akhir abad 13 muncul aliran-aliran baru
yang berusaha menghilangkan pengaruh
gereja yang mereka anggap kolot, sehingga
peminjaman dengan bunga berkembang luas
dan pengharaman bunga dari pihak gereja pun
makin kabur. Sejak itu praktek bunga
merajalela dan dianggap sah di Eropa
33. Sarjana Kristen belakangan, telah melakukan rumusan baru
tentang pendefinisian bunga. Bahasan mereka bertujuan
memperhalus dan melegitimasi bunga.
Mereka membedakan bunga menjadi interest dan
usury. Menurut mereka, interest adalah bunga yang
diperbolehkan, sedangkan usury adalah bunga yang
berlebihan(riba).
34. Para tokoh sarjana Kristen yang memberikan
kontribusi pendapat yang sangat besar
sehubungan dengan bunga ini adalah Robert of
Courcon (1152-1218), William of Auxxerre
(1160-1220), St. Raymond of Pennaforte
(1180-1278), St. Bonaventure (1221-1274), St.
Thomas Aquinas (1225-1274). Dan Raja
Hendri VIII (Inggris, 1545)
35. SELANJUTNYA,
PENGARUH EROPA TERSEBUT DIBAWA
KOLONIAL BELANDA KE INDONESIA
YANG MENJAJAH INDONESIA 350 TAHUN
DAN
SISTEM RIBA ITULAH DITERAPKAN
DI BUMI INDONESIA SAMPAI SAAT INI.
36. AKIBATNYA BANYAK RAKYAT
INDONESIA YANG MEMILIKI
PARADIGMA PEMIKIRAN SEPERTI
ORANG-ORANG EROPA (BELANDA)
YANG MEMBOLEHKAN BUNGA
BANK,TERMASUK SEBAGAIN USTAZ
YANG TAK FAHAM TENTANG ILMU
MONETER
37. Larangan riba yang terdapat dalam Al Qur’an
tidak diturunkan sekaligus,
melainkan diturunkan dalam empat tahap.[1]
[1] Penjelasan lebih luas lihat Sayyid Quthb “Tafsir Ayat Riba”
dan juga, Abu al-A’la Maududi,(1951), Riba, Islamic Publicatiom, Lahore.
TAHAPAN PELARANGAN RIBA DALAM AL-QURAN
39. "Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan
agar harta manusia bertambah, Maka
riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa
yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah,
maka (yang berbuat demikian) itulah orang
-orang yang melipatgandakan (pahalanya).“
(Q.S. Ar Rum: 39).
40. Tahap pertama, menolak anggapan bahwa
pinjaman riba yang pada zhahirnya seolah-
olah menolong mereka yang memerlukan
sebagai suatu perbuatan mendekati atau
taqarrub kepada Allah
Ayat ini juga membangun paradigma
pemikiran ekonomi Islami dengan
menjelaskan bahwa sistem bunga tidak
menumbuhkan ekonomi masyarakat, malah
sebaliknya,merusak perekonomian
masyarakat. Hal itu terlihat pada lanjutan
ayat berikutnya (30:41)
41. Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu yang
buruk. Allah mengancam dengan balasan yang
keras kepada orang Yahudi yang memakan riba.
َلَع اَنْمَّرَح ُواداَه َينِذَّلا َنِم ٍمْلُظِبَف
ُهَل َّْْل ِحُأ ٍتاَبِيَط ْمِهْي
ْمِهِدََِبَو ْم
َب ِ
الر ُمِهِذْخَأَو اًيرِثَك ِهللا ِليِبَس َْنع
َأ ْمِهِلْكَأَو ُهْنَع واُهُنْدَقَاو
ِ
ِاَّنال َلاَوْم
ُهْنِم َين ِ
رِفَاكْلِل اَنْدَتْعَأَو ِلِاطَبْلاِب
اًميِلَأ اًباَذَع ْم
42. Artinya :
"Maka disebabkan kezhaliman orang-orang
Yahudi, Kami haramkan atas mereka yang
(memakan makanan) yang baik-baik (yang
dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan
karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan
mereka memakan riba, padahal
sesungguhnya mereka telah dilarang
daripadanya, dan karena mereka memakan
harta orang dengan jalan yang bathil. Kami
telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir di antara mereka itu siksa yang pedih."
(Q.S. An Nisa: 160-161)
43. Tahap ketiga, Allah mengharamkan riba yang berlipat
ganda. Sedangkan riba yang tidak berlipat ganda belum
diharamkan. Allah berfirman :
ال واُلُكْأَت َال واُنَماَء َينِذَّلا اَهُّيَأ اَي
ًةَفَعاَضُّم اًفاَعْضَأ اَب ِ
ر
َهللا واُقَّتاَو
َونُحِلْفُت ْمُكَّلَعَل
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat-ganda dan
bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan." (Q.S. Ali Imran: 130).
44. Ayat ini turun pada tahun ke 3 hijriyah.
Secara umum ayat ini harus dipahami
bahwa kriteria berlipat-ganda bukanlah
merupakan syarat dari terjadinya riba
(jikalau bunga berlipat ganda maka riba
tetapi jikalau kecil bukan riba), tetapi ini
merupakan sifat umum dari praktek
pembungaan uang pada saat itu.
45. Tahap terakhir, Allah dengan jelas dan tegas meng
haram-kan apa pun jenis tambahan yang diambil dari
pinjaman baik bunga yang kecil maupun besar. Ini
adalah ayat terakhir yang diturunkan menyangkut riba.
َذَو َهللا واُقَّتا واُنَماَء َينِذَّلا اَهُّيَأآَي
ُك نِإ اَب ِ
الر َنِم َيِقَباَم واُر
مُتن
َينِنِمْؤُّم
{
278
}
ٍبْرَحِب واُنَذْأَف واُلَعْفَت ْمَّل نِإَف
ُت نِإَو ِهِلوُسَرَو ِهللا َنِم
ْمُتْب
َونُمِلْظَت َال ْمُكِلاَوْمَأ ُِوُءُر ْمُكَلَف
َونُمَلْظُت َالَو
{
279
46. "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa-sisa (dari
berbagai jenis) riba jika kamu orang-orang
yang beriman. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka
ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan
memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
pula dianiaya." (Al Baqarah: 278-279)
47. Ayat yang terakhir diturunkan Allah adalah
ayat tentang penghapusan riba secara
mutlak dan total, yakni 9 hari menjelang
wafatnya Rasul Saw.
48. DOSA RIBA/BUNGA
Pelaku Riba/Bunga kekal di Neraka (QS.2:275)
Mudah dipengaruhi Syetan (QS. 7:96)
Riba diperangi Allah dan Rasulnya (QS. 2:279)
Sistem Riba Sumber Petaka (QS.2:275)
Rezekinya tidak berkah (QS.2:276)
Doanya tidak Maqbul (QS.2:186)
Dosanya lebih berat dari menzinai ibu kandungnya
sendiri (Hadits Riwayat Hakim dari Ibnu Mas’ud)
Dilaknat Rasulullah Saw (H.R.Ahmad & At-Tarmizi)
Termasuk 7 dosa besar yang dimurkai Allah
(H.R.Muttafaq Alaih)
Tidak akan masuk syurga (Pemakan riba, peminum
khamar, pemakan harta anak yatim, durhaka kpd ibu-
Bapa, Hadits Riwayat Al-Hakim)
49. ُقاتا واُنَماَء َينِّذالا اَهُّيَآأَي
َيِّقَباَم واُرَذَو َهللا وا
َينِّنِّمْؤُّم مُتُنك نِّإ اَب ِّ
الر َنِّم
ِّب واُنَذْأَف واُلََُِْت ْمال نِّإَف
ِّهللا َنِّم ٍبْرَح
ْمُتْبُت نِّإَو ِّهِّلوُسَرَو
َت َال ْمُكِّلاَوْمَأ ُِوُءُر ْمُكَلَف
َالَو َونُمِّلْظ
َونُمَلْظُت
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa-sisa (dari berbagai jenis) riba jika kamu orang-
orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan
rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak pula dianiaya." (Al Baqarah: 278-279)
51. الربا من احد منهم يبقى ال زمان الناس على ليأتين
غباره من أصابه يأكله لم فمن
(
داؤد ابو
)
Sabda Nabi Muhammad Saw : Pasti akan datang suatu masa
terhadap manusia, di mana tak seorang pun yang bisa terhindar
dari riba. Siapa yang berusaha tidak mengambilnya, dia akan
terkena juga debu-debunya (H.Riwayat Abu Daud dan Ibnu
Majah)
قال صلعم النبي ان مسعود ابن عن
:
ان مثل ايسرها بابا وسبعون ثالثة الربا
أمه الرجل ينكح
(
الحاكم رواه
)
Dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi Saw bersabda, Riba
itu ada 73 tingkatan. Yang paling ringan daripadanya
adalah seumpama seseorang menzinai ibunya sendiri
(Al-Hakim)
52. ي زينة وثالثين ثالثة من هللا عند اعظم الربا من الرجل يَيبه الدرهم
زنيها
فىاالسالم
(
الطبرانى رواه
)
Satu Dirham dari riba yang diambil seseorang, lebih besar
dosanya di sisi Allah dari 33 kali berzina dalam agama Islam
(H.R.Thabrany)
قال و وشاهديه وكاتبه ومؤكله الربا أكل صلعم هللا رسول لعن
:
سواء
(
مسلم رواه
)
Rasulullah Saw melaknat pemakan riba, orang yang
membayarnya, juru tulisnya, dan saksi-saksinya. Dia
bersabda,”Mereka semua sama”(H.R.Muslim)
53.
هللا بعذاب أحلوا فقد قرية في والزنى الربى ظهر اذا
(
الحاكم رواه
)
“Apabila zina dan riba telah merajalela dalam suatu negeri,
maka sesunggguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah
diturunkan kepada mereka”.(H.R. Hakim)
55. Sabda Nabi Saw, “Jauhi kamulah 7 dosa
besar yang membinasakan !!!, :
1. Syirik kepada Allah
2. Sihir
3. Membunuh orang yang diharamkan Allah
4. Makan riba
5. Makan harta anak yatim
6. Lari dari medan perang
7. Menuduh orang beriman yang telah kawin
melakukan zina (Muttafaq ‘Alaih)
56.
نع يذيقهم وال الجنة يدخلهم ال أن هللا على حق اربع
يمها
:
حق بغير اليتيم مال وأكل الربا أكل و الخمر مدهن
و
لوالديه العاق
(
الحاكم رواه
)
Sabda Nabi Saw, “Empat golongan yang tidak dimasukkan
Allah ke dalam syurga : 1. Peminum Khamar
2. Pemakan Riba, 3. Pemakan harta anak Yatim,
4. Orang yang durhaka pada ibu-bapa (Hadits Al-Hakim)
57. Diriwayatkan oleh Anas bahwa Rasulullah
SAW telah berkhutbah dan menyebut perkara riba
dengan bersabda,”Sesungguhnya satu dirham
yang diperoleh seseorang dari riba, lebih besar
dosanya di sisi Allah dari tiga puluh enam kali
berzina. Dan sesungguhnya sebesar-besar riba
ialah mengganggu kehormatan seorang muslim”.
(H.R. Baihaqi dan Ibnu Abu Dunya
في هللا عند أعظم الربا من الرجل يصيبه الدرهم ان
أر أن و الرجل يزنيها زينة ثالثين و ست من الخطيئة
بى
المسلم الرجل عرض الربا
(
الب و الدنيا أبي ابن رواه
يهقي
)
58.
م وما لسنة با أخذوا اال الربا فيهم يظهر قوم من ما
ن
لرعب با أخذو اال الرشا فيهم يظهر قوم
(
أحمد رواه
)
“Bila riba merajalela pada suata bangasa, maka mereka
akan ditimpa tahun-paceklik (krisis ekonomi).
Dan bila suap-menyuap merajalela,maka mereka suatu saat
akan ditimpa rasa ketakutan”. (H.R. Ahmad).
Artinya
59.
تغفر ال التى الذنوب و اياك
:
او شيئا غل فمن الغلول
به تي
يتخ مجنونا القيامة يوم بعث الربا أكل و القيامة يوم
بط
(
رواه
الطبراني
)
Jauhilah dosa-dosa yang tak terampunkan, yaitu, pertama, curang
(menipu &korupsi), siapa yang curang, maka pada kiamat nanti,
akan didatangkan kepadanya siksa. Kedua, pemakan riba,
barang siapa memakan riba, maka ia dibangkitkan pada hari kiamat
nanti dalam keadaan gila dan membabi buta. (H.R. Thabrani).
60. Abdullah bin Mas’ud memberitakan bahwa
Nabi SAW bersabda :
قلة الى أمره عاقبة كان اال الربا من أكثر أحد ما
(
و ماجة ابن رواه
الحاكم
)
“Setiap orang yang banyak makan riba, maka urusannya
berakibat pada kekurangan”.(H.R. Ibnu Majah dan Hakim).
61. Ibnu Mas’ud meriwayat bahwa
Nabi Muhammad SAW bersabda
الخمر و الزنا و الربا يظهر الساعة يدي بين
(
رواه
الطبراني
)
,
“Menjelang kiamat akan merajalela zina, riba dan minuman keras
”. (H.R.Thabrani).
63. Menurut penelitian Prof.Dr.M.Akram Khan :
Ahli Ekonomi Islam (Ulama yang pakar Ekonomi)
telah Ijma’ tentang keharaman bunga bank.
Prof.Dr. M Umer Chapra
Ahli Ekonomi Islam dunia juga telah Ijma’ tentang keharaman
Bunga Bank (The Future of Islamic Economics)
Prof.Dr.Dr.Yusuf Qardhawi menulis :
Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia
Telah ijma’ tentang keharaman bunga bank
(Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia
Tak seorang pun yang membantahnya
Saya benar-benar menyaksikan, bahwa para ahli ekonomi Islam,
Justru lebih bersemangat dari ahli fikih sendiri
64. Prof.Dr.Dr.Yusuf Qardhawi menulis :
“Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia
Telah ijma’ tentang keharaman bunga bank
(Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia
Tak seorang pun yang membantahnya
Saya benar-benar menyaksikan, bahwa
para ahli ekonomi Islam,
Justru lebih bersemangat dari ahli fikih sendiri”
Pernyataan Al-Qardhawi tentang Ijma’ tersebut
telah dikutip oleh Prof.Dr.Muhammad Ali Ash-Shobuni
dalam buku Jarimat ar-Riba
65.
66. Pakar Ekonomi Islam Dunia
Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA
Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ashiddiqy
Prof.Dr.Masudul Alam Choudhury
Prof.Dr.M.Umer Chapra SEMUA MEREKA
Prof.Dr. Monzer Kahf SEPAKAT MENGHARAMKAN
Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad BUNGA BANK
Prof.Dr. Kursyid Ahmad
Prof.Dr.M.Akram Khan DAN INGAT !!!!!
Prof. Dr M.Sudin Harun SEMUA MEREKA
Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin AHLI EKONOMI ISLAM
Prof.Dr.Yusuf Qardhawi
Prof.Dr.Volker Nienhaus
Prof.Dr.Afzalur Rahman
Prof.Dr. Mustaq Ahmad
Prof.Hasanuz Zaman
Prof.Anwar Iqbal Quresyi
Dll (masih banyak lagi)
67. 1. Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy,2.
Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA, 3.Prof.Dr.M.Umer Chapra,
4. Prof.Dr.Masudul Alam Khudary, 5. Prof.Dr. Monzer Kahf, 6.
Prof.Dr. M.Akram Khan, 7. Prof.Dr.Kursyid Ahmad,
8.Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad, 9. Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin,
10.Prof.Dr. Afzalur Rahman, 11. Prof.Dr. Munawar Iqbal Quraisy,
12. Prof.Dr.Hasanuz Zaman, 13. Prof. Dr.M.Sudin Haroen, 14.
M.Fahim Khan,.15. Prof.Dr.Volker Ninhaus, 16. Dr.Mustaq Ahmad.
17. Dr.Abbas Mirakhor, 18. Ausaf Ahmad, 19. Rauf Ahmed Azhar,
20. Syed Nawab haidar Naqvi, 21. Baqir al-Sadr, 22. Ahmad Najjar,
23. Ahmad Shalah Janjum (Pakistan), 24. Muhammad Ahmad Sakr,
25 .Kadim Al-Sadr, 26. Abdul Hadi Ghanameh, 27. Manzoor Ali, 28.
Dr.Ali Ahmad Rusydi, 29. Dr.Muhammad Ariff, 30. Dr. Zubeir Hasan,
31.Prof.Dr Muhammad Iqbal Anjum, 32. Prof.Dr.Mazhar Islam, 33.
Dr. Fariruddin Ahmad, 34. Dr.Syahadat Husein
35.Dr.Badruddin (Oman) 36. Dr.Mabid Ali Al-Jarhi,
37. Prof.Dr.Anas Zarqa, 38. Dr.Muhammad Uzei,
40. Dr.F.R Faridi, 41. Dr.Mahmud Abu Su’ud. 42. Dr.Ijaz Shafi
Ghilani, 43. Dr.Sahabuddin Zain,
44. Mukhtar M.Metwally, 45. Dr.Hasan Abu Rukba, 46. Muhammad
Hameedullah, 47. B.S Sharraf
48. Dr. Zubair Hasan, 49. Skharur Rafi Khan,
50. Prof. Dr. Mahmud Ahmad,
68. BUNGA ITU
H A R A M JIDDAN
حرام حرام حرام البنوك فائدة
Wahbah Az-Zuhayli dalam Kitab Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu
69. Segelintir “Ulama” atau “Intelektual” yang bukan ekonom
itu tidak saja dangkal dalam mengkaji masalah bunga
tapi juga jauh dari kesempurnaan (incomprehensif)
Kajian Bunga
Terbatas di sini
1. Bunga dikaji
dari sisi manfaat
nya bagi individu
secara mikro belaka
2. Bunga dibagi
menjadi dua :
Konsumtif & produktif
Konsumtif Haram
Produktif Halal
3. Bunga Tinggi Haram,
Bunga rendah halal
4. Bunga sekarang dianggap berbeda
Dengan riba pada masa Jahiliyah
5. Bunga dianggap membantupengusaha
6. Bunga dikaji dari sisi fikih parsial,
tidak dari perpsektif ekonomi
secara komprehensif/holistik
7. Para pengkaji bunga bukan intelektual/
“Ulama” yang ekonom.
Arena yang luas ini tak dibahas
70. Interest
I
50
40
20
10
0 100 300 400 500
200
DAMPAK BUNGA
TERHADAP INVESTASI
Semakin Tinggi interest rate (bunga) maka investasi semakin menurun
Ketika suku bunga 20, investasi 300, dan Ketika bunga 40, investai 100
71. Interest
JI = Jumlah Investasi
50
25
0 50 100
KECENDRUNGAN INVESTASI
Tergambar : Tingkat bunga 50 %, menyebabkan kecendrungan investasi 0
Jika tingkat bunga 25 %, maka investasi 50 dan dana yang beku 50 %
DANA YANG
BEKU
(TAK TERPAKAI)
JI
72. Interest
50
25
0 50 100
KECENDRUNGAN USAHA
Tergambar : Tingkat bunga 50 %, menyebabkan kecendrungan Jumlah Pengusaha 0
Jika tingkat bunga 45 %, maka JP 15 (a’) ,jika bunga 25, JP 50 (b’)
dan posisi optimal JP 100 (c) jika bunga nol.
Posisi dana yang tidak tersalurkan cukup besar 50 %, jika tingkat bunga 25.
Dana
Beku
JP
45
15
a’
b’
73.
74. Mereka
Tidak
Membahas
Dampak Bunga Terhadap Inflasi
Dampak Bunga terhadap investasi & Produksi
Dampak Bunga terhadap Mata uang
Dampak Bunga terhadap Spekulasi
Dampak bunga thd
fiskal (APBN)
Dampak bunga terhadap Unemployment
Harga BBM & TDL
Penjualan Asset
Pajak utk bunga
Hutang Negara
Kemiskinan Kolektif
75. Mereka
Tidak
Membahas
Keunggulan Bagi Hasil
Bagi Hasil dan Inflasi
Bagi Hasil dan produksi
Bagi Hasil dan full employment
Bagi Hasil dan Keadilan
Bagi Hasil dan Srektor Riel
Bagi Hasil dan Investasi
Belum sampai
Pemikiran mereka
pada penemuan
Bagi hasil&Bank Islam
Secara
Modern
Maklum,
Belum ada
Fak.Ekonomi
Islam
76. Bunga
Tenaga
Kerja
(EmploymenT
Produksi
Investasi
1. Bunga menurunkan investasi
2. Turunnya Investasi
akan menurunkan Produksi
3. Turunnya kegiatan produksi
Meningkatkan
pengangguran
Distsributive Justice
Tidak terwujud,
Karena banyak
pengangguran, dan
bunga
Menumpuk di tangan
kapitalis secara
sepihak
77. Bagi Hasil
Tenaga
Kerja
(EmploymenT
Produksi
Investasi
1. Bagi Hasil meningkatkan investasi
2. Peningkatan Investasi
akan meningkatkan Produksi
3. Peningkatan kegiatan produksi
Akan menyerap tenaga kerja
(employment)
4.Tenaga kerja yang penuh (Full employment)
merupakan bentuk perwujudan distributive justice
Distributive Justice
78. KEUNGGULAN BANK SYARI’AH
Lebih tahan (resis-
ten) menghadapi
gejolak krisis : Tidak
Negative Spread
Nilai Ibadah&berkah
Paling Aman,
Terpercaya dan
Transparan dlm profit
Penghapusan Bunga
mendorong
pertumbuhan sektor
riel, LDR tinggi.
Terwujudnya
Keharmonisan,
kebersamaan dan
keadilan para pihak
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85. “Bunga Bank lebih buruk
dari riba Jahiliyah”
Sumber Rujukan : Mawsu’ah Al-Qadhaya al-
Fiqhiyyah al-Mu’ashirah wal Iqtishad Al-
Islamy,oleh Ali Ahmad Salus, Professor Fiqh dan
Ushul Fiqh Fakultas Syariah, Qatar.Zulqaidah,
2003, hlm.135
الجاهلية ربا من أسوأ البنوك فائدة
86. Menekan Inflasi
Meningkatkan
Produksi dan
Memperlancar Arus
Barang
Pemihakan pada
Ekonomi Rakyat Adanya Pinjaman
Lunak
Tidak Diskriminatif dan
Memberi Kesempatan
luas kpd semua
masyarakat
Transparan, maka
setiap nasabah
mengetahui kondisi
bank sesung guhnya
dari bagi hasil
87. Riba Nasiah disebut Nabi Saw sebagai Riba
Abbas. Riba yang dikenal luas pada zaman
jahiliyah ini dihapus Nabi secara mutlak pada
khutbah beliau pada haji wada’ (9H), sebagai
jawabab atas pertanyaan Bani Makhzum
المطلب عبد ابن العباس ربا أضع ما وأول موضوع الجاهلية الربا ان اال
Ketahuilah bahwa riba zaman jahiliyah sudah dihapuskan dan
riba pertama yang saya hapuskan adalah riba al-Abbas ibn Abdul
Muththalib
88. TIME VALUE OF MONEY
A DOLLAR TODAY IS WORTH MORE THAN
A DOLLAR IN THE FUTURE
BECAUSE ONE DOLLAR TODAY
CAN BE INVESTED TO GET RETURN
Konsep ini tidak akurat
Karena setiap investasi
Mengandung
Kemungkinan :
POSITIVE
NEGATIVE
NO RETURN/BEP
89. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
1. Penentuan bunga dibuat sebelum
nya (pada waktu akad) tanpa
berpedoman pada untung rugi
2. Besarnya persentase (bunga)
ditentukan sebelumnya berdasar
kan jumlah uang yang dipinjamkan
3.Jumlah pembayaran bunga tidak mening
kat sekalipun jumlah keuntungan
meningkat
4.Jika terjadi kerugian, ditanggung si
Peminjam saja, berdasarkan pemba
yaran bunga tetap yang dijanjikan
5. Besarnya bunga yang harus dibayar si
peminjam pasti diterima bank
6. Umumnya Agama (terutama Islam)
Mengecamnya
7.Berlawanan dgn Surah Luqman : 34
Penentuan besarnya rasio bagi hasil
dibuat pada waktu akad dgn
berpedoman pada untung rugi
Besarnya bagi hasil berdasarkan
keuntungan, sesuai dgn rasio yang
disepakati
Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan pendapatan
Jika terjadi kerugian ditanggung kedua
belah pihak
Keberhasilan usaha menjadi perhatian
bersama
Tidak ada yang Meragukan Sistem Bagi
Hasil
Melaksanakan Surah Luqman : 34
90. 1.. Riba Nasi’ah ( النسيئة اِّبر )
Yaitu riba yang disebabkan karena
penundaan pembayaran
2. Riba Fadhl (الُْضل اِّبر )
Pertukaran antar barang sejenis dengan
kadar atau takaran yang berbeda. Atau terjadi
penundaan penyerahan salah satu benda
tersebut.
JENIS-JENIS RIBA
91. 3. Riba Qardh ( اِبر
القرض )
Tambahan yang disyaratkan dalam pinjaman,
baik tambahan uang, benda atau manfaat.
4. Riba Jahiliyyah ( اِبر
الجاهلية )
Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si
peminjam tidak mampu membayar hutangnya
pada waktu yang ditetapkan.
JENIS-JENIS RIBA
92. 1/6/2024
Riba
Riba Nasiah
Riba Jali
Riba Quran
Riba Hakiki
Riba Duyun
Riba Fadhl
Riba Khafi
Riba Sunnah
Riba Majazi
Riba Buyu’
Riba
Al-Jahiliyah
Credit Card
Riba
Al-Qard
(Riba in loans)
Bunga BK
(Riba in debt)
Riba al-Nasia
(Riba due to delay)
95. Minsky (1985), Bernante and Gertler (1989),
Greenwald and Stiglizt (1990)
Sistim suku bunga adalah bagian besar dalam
penjelasan mengenai fluktuasi siklikal. Sehingga dalam
literatur ekonomi Barat ada semacam ‘tradisi’ walaupun
bukan termasuk sebagai pandangan utama, yang
mengindikasikan bahwa setan-setan ekonomi saat ini
adalah hasil dari suku bunga dan sangat berhubungan
dengan ekspansi dan kontraksi pinjaman bank.
Pandangan Para Ekonom
Maurice Allaice (1993)
Tujuan utama dari kebijakan fiskal dan moneter dalam
ekonomi modern (konvensional) gagal tercapai karena
fluktuasi siklikal sebagai hasil dari sistim suku bunga
96. Plato (427-347 BC) : Interest is a tool of exploitation from
the rich to the poor, even the interest system has caused
conflicts in society.
Aristoteles (384 – 322 BC) : Money function is to be an
exchange tool and not tools for reaping additional
benefit through interest
Cicerco (234-149 BC) : asked his son to stay away from
two kind of jobs, which are tax collecting and lending
money with interest
Cato (106-43 BC) : gave an illustration of the tradition in
his society: thieves is punished by paying fine twice of his
crime, and those who eats usury from transaction is
punished by paying fine four times of his crime
Greek Philosophers’ Views:
98. 1. Bunga memerlukan pertumbuhan ekonomi tanpa henti
bahkan ketika standar kehidupan yang riil tetap konstan
2. Bunga memicu kompetisi antar pelaku ekonomi
3. Bunga memusatkan kekayaan pada kaum minoritas
dengan membebankan kaum mayoritas
4. Bunga menciptakan hutang menumpuk yang tak
terbayar, dimana akan mengakibatkan perpindahan aset
dari debitur kepada kreditur dengan harga yang sangat
murah
5. Menciptakan inflasi dan kondisi ekonomi yang tidak
stabil
6. Akan mengakibatkan bangkrutnya sektor produktif, dan
menciptakan pengangguran
Ahamed Kameel Mydin Meera,
Theft of Nations Returning to Gold
BAHAYA BUNGA BANK
99. Loan = $1000
Repayment= $1000 + $100
Interest rate = 10%
Riba Al-Jahiliyah
Loan = $1000
Repayment = $1000 + $1000
Interest rate = 100% or more
Riba Al-Qard
Riba in loans
RIBA AL-DUYUN
(RIBA IN DEBT)
100. Riba al-Buyu’
(Riba in Sales)
1 kilo dates
14/11/99
1.8 kilo of dates
14/11/99
1 kilo dates
14/11/99
2 kilos wheat
14/12/99
Riba Nasiah
Riba al-Yad/fADHAL
Delayed payment
Spot Sale
102. TIME VALUE OF MONEY
Time Preference indicates the extent of a family’s preference for
current consumption over future consumption
1. Positive Time Preference
Money today is worth more than money tomorrow
2. Negative Time Preference
Money today is worth less than money tomorrow
3. Neutral Time Preference
Money today is equivalent to money tomorrow
103. KONSEP UANG MENURUT EKONOMI KAPITALIS
DAN EKONOMI ISLAM
EKONOMI KAPITALIS EKONOMI ISLAM
Time Value of Money Economic Value of Time
Money is Commodity Money is Medium Of
Change
Money as Stock
Concept
Money as Flow Concept
Sektor Moneter&Riel
Terpisah
Sektor Moneter&Riel
harus terkait erat
Uang dan Modal Sama Uang dan Modal Beda
104. البركة فيهن ثالثة
:
الى والبيع المقارضة
اجل
للبيع ال للبيت باالشعير البر وخلط
(
ابن
ماجه
)
Sabda Rasulullah Saw :”Tiga macam mendapat barakah:
muqaradhah/ mudharabah, jual beli secara tangguh, mencampur
gandum dgn tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual
(H.R.Ibnu Majah)