Dokumen tersebut membahas tentang muamalah dalam Islam, termasuk pengertian muamalah, jual beli, dan riba. Muamalah mengatur hubungan antara orang dalam transaksi seperti jual beli yang melibatkan hak dan harta. Jual beli dalam Islam diatur dengan syarat-syarat tertentu untuk penjual, pembeli, dan barang yang dijual. Sedangkan riba dalam berbagai bentuknya seperti riba fadli, qordli, nasi'
2. PENGERTIAN
Muamalah Dalam Islam adalah
hukum Islam yang mengatur hubungan antara
seseorang dengan orang lain, baik berbentuk pribadi
maupun berbadan hukum, seperti perseroan, firma,
yayasan, negara.
Muamalah menyangkut permasalahan hak dan
harta yang tejadi saat transaksi jual beli yang
dilakukan seseorang ataupun beberapa orang.
Hukum Islam yang berhubungan muamalah
seperti jual beli, sewa-menyewa, dan perserikatan.
3.
4. PENGERTIAN
Dalam bahasa Arab terdiri dari 2 kata, yakni al-
ba’i (berlawanan) dan asy-syira’a (beli). Jadi secara
istilah berarti jual beli merupakan menukar suatu
barang dengan barang lain dengan cara tertentu
(akad).
Firman Allah dalam Q.S Al-Baqoroh : 75 yang
artinya : “Dan Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba”.
5. A. Penjual dan Pembeli
Syaratnya :
1. Telah baligh (dewasa)
2. Berakal sehat
3. Berkehendak melakukan tranaksi jual-beli
Sikap yang harus dimiliki penjual dan pembeli :
1. Berkata benar (ciri utama orang beriman)
2. Menepati amanat (mengembalikan hak apa saja pada
pemiliknya)
3. Jujur (akan menghindarkan diri dari hal yang merugikan
slah satu pihak)
6. LANJUTAN ....
4. Khiar
Artinya boleh memilih satu diantara 2, yaitu meneruskan
kesepakatan (akad) jual beli atau mengurungkannya.
Macam Khiar :
a. Khiar Majelis
Berlaku bila si pembeli dan penjual masih ditempat jual
beli.
b. Khiar Syarat
Berlaku bila ada rentang waktu maksimal 3 hari untuk
menentukan keputusan jual beli.
c. Khiar Aib (cacat)
Si pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya,
bila barang tersebut diketahui cacatnya. Cacatnya tidak
diketahui oleh penjual maupun pembeli.
7. LANJUTAN ...
B. Uang dan benda yang dibeli
Syaratnya :
- Suci
- Ada manfaat
- Barang dapat diserahkan. Contoh yang tidak dapat
diserahkan yakni menjual ikan yang ada didalam laut. Maka
jual belinya tidak sah.
- Barang yang dijualbelikan milik penjual
- Penjual dan pembeli tahu tentang zat, bentuk, kadar, dan
sifat benda yang dijualbelikan.
C. Lafal (Ijab dan Qabul)
Ijab adalah perkataan penjual. Kabul adalah ucapan si
pembeli.
8. A. Jual beli kontan
Artinya serah terima barang dibayar dengan uang
kontan.
B. Jual beli dengan barter
Dengan saling menukar benda yang dimilikinya. Nilai
kedua barang harus sebanding.
C. Jual beli sistem tempo
Bila harga sepakat, barang dikirim baru pembayaran
dilakukan setelah barang sampai.
9. 1. Membeli barang dengan harga yang lebih mahal
daripada harga pasar padahal ia tidak ingin barang
itu. (Pemborosan)
2. Membeli barang untuk ditahan agar bisa dijual
dengan harga tinggi, sedang masyarakat umum
sedang butuh barang itu. (Contoh : Penyelundupan
BBM)
3. Menjual barang untuk menjadi alat maksiat.
4. Jual beli yang dapat menimbulkan kericuhan.
5. Membeli barang yang sudah dibeli orang lain dalam
keadaan khiar.
10. 1. Agar manusia saling tolong menolong satu
dengan yang lain.
2. Sebagai sarana untuk bersosialisasi dengan
orang lain.
3. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
4. Untuk memperluas hubungan wilayah.
5. Untuk menumbuhkan kreatifitas masyarakat
agar memproduksi barang yang berguna bagi
manusia.
11. PENGERTIAN
Menurut bahasa artinya pembesaran atau
penambahan.
Riba berarti menetapkan bunga saat pengembalian
pinjaman dengan persentase tertentu yang dibebankan
pada peminjam.
Sering diistilahkan sebagai bunga bank.
12. Hukumnya HARAM dan dilarang oleh Allah SWT.
Pernyataan Allah tentang riba, artinya :
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” (Q.S Al-
Baqoroh : 276)
Firman Allah tentang larangan menggunakan hasil riba,
artinya :
“Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan
tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
orang yang beriman.” (Q.S. Al-Baqoroh :278)
Firman allah tentang riba sebagai harta yang tak ada
berkahnya, artinya :
“Dan suatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar bertambah
pada harta manusia maka riba itu tidak menambah disisi Allah
SWT.” (Q.S. Ar-Rum : 39)
13. LANJUTAN ...
Nabi Muhammad SAW bersabda tentang sangsi
riba meliputi semua pihak yang terlibat, artinya :
“Rasulullah SAW melaknat orang yang memakan
riba, yang mewakilinya, penulisnya, dan kedua
saksinya dan rasul berkata : mereka semua berdosa”.
(H.R. Muslim).
Larangan Allah SWT tentang riba, artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan harta riba dengan berlipat ganda dan
bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan”. (Q.S. Ali-Imran : 130)
14. 1. Riba Fadli, yakni tukar menukar 2 barang sejenis namun tak
sama nilainya. Contoh : menukar 1 gram emas ditukar dengan
1,5 gram emas.
2. Riba Qordli, yakni meminjamkan barang dengan syarat
mendapatkan keuntungan atas peminjaman. Contoh : hutang
Rp. 25.000,00 diminta mengembalikan Rp. 30.000,00.
3. Riba Nasi’ah, yakni tambahan yang ditangguhkan kepada
peminjam atas penundaan waktu membayar pinjaman setelah
jatuh tempo. Contoh : Si A pinjam Rp. 250.000,00 dengan
waktu 1 minggu. Namun setelah jatuh tempo belum membayar,
maka si A harus membayar Rp. 275.000,00.
4. Riba Yad, yakni berpisah dari tempat akad sebelum serah terima
antara penjual dan pembeli. Contoh : Seseorang beli beras 1
kwintal lalu membayar dan langsung pergi sedang berasnya
belum ditmbang apakah pas atau kurang.
15. 1. Dapat menimbulkan pemerasan oleh pemegang
modal besar.
2. Dapat menciptakan pemisah antara si kaya dan si
miskin.
3. Dapat menimbulkan sifat rakus dan tamak.
4. Dapat memutuskan tali persaudaraan sesama
muslim.