Dokumen tersebut membahas pentingnya peran transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beberapa poin kunci yang diangkat adalah peningkatan investasi di sektor transportasi, perlunya pembangunan infrastruktur transportasi yang memadai dan terintegrasi, serta fokus pada pembangunan transportasi multimoda dan transportasi perkotaan berkelanjutan.
Transportasi merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi
1. TRANSPORTASIMerupakan Urat Nadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi
Untuk Mencapai Tingkat Kesejahteraan Suatu Bangsa
Maizar Radjin
kemenhub151 Call 151info151@dephub.go.id dephub.go.id
2. 01 KERANGKA UMUM
02 TRANSPORTASI &
PERTUMBUHAN EKONOMI
03 INVESTASI
KEMENTERIANPERHUBUNGAN
kemenhub151 Call 151info151@dephub.go.id dephub.go.id
6. KERANGKA BERPIKIR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR2015-2019
REGULASI KELEMBAGAAN PENDANAAN
PERBAIKANREGULASI,TEROBOSANKEBIJAKANDANPENDANAANKREATIF
AMANAT RPJPN
Infrastruktur Memadai Pendapatan per kapita USD 14 Ribu
Pengangguran < 5% Penduduk Miskin > 5% HDI dan GDI Meningkat
VISI/MISI PRESIDEN + NAWA CIPTA
SASARAN RPJMN 2015-2019 KEBIJAKAN DAN SRATEGIISU STRATEGIS
• Kondisi mantap jalan nasional 100%
• Waktu tempuh perjalanan darat dari 2,6 jam per
100 km menjadi 2,2 jam per 100 km
• Biaya logistik menurun menjadi 19,2% terhdap PDB
• Pangsa Pasar Angkutan Umum 32%
• On time performance penerbangan mencapai 95%
• Jumlah penumpang pesawat sebanyak 162 juta
penumpang per tahun
• Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan
transportasi jalan hingga 50 persen dari kondisi
baseline.
• Menurunnya rasio kecelakaantransportasi udara
pada AOC 121 dan AOC 135 menjadi kurang dari
3 kejadian/1 juta flight cycle.
• Menurunnya jumlah kejadiankecelakaan
transportasi laut menjadi kurang dari 50
kejadian/tahun.
• Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api
menjadi kurang dari 0,025 kecelakaan per1 juta-km
perjalanan kereta api.
1.Kondisi Jalan Daerah
Kurang memadai
2.Pembangunan kereta api
masih terbatas.
3.Kinerja pelabuhan kurang
kompetitif
4.Perkotaan yang semakin
padat
1.Geopolitik
2.Geoekonomi
3.Bonus Demografi
4.Agenda Paska 2015
5.Perubahan Iklim
• Peningkatan
ketersediaan
• Penguatan konektivitas
nasional
• Pengembangan
transportasi massal
perkotaan
• Peningkatan efektivitas
dan efisiensi
• Pembiayaan penyediaan
infrastruktur
• Pembangunan Transportasi Multimoda dan
mendukung Sislognas, kawasan industri,
• Mempercepat pembangunan Sistem
TransportasiMultimoda
• Melakukan upaya keseimbangan antaratransportasi
yang berorientasi nasional dengan transportasi yang
berorientasi lokal dankewilayahan.
• Membangun sistem dan jaringan transportasi yang
terintegrasi untuk mendukung investasi pada
Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus,
Kompleks Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan
lainnya di wilayah non-koridor ekonomi
• Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam
penyelengaraan transportasi
• Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi
yang ramah lingkungan
• Mengembangkan sistem angkutan umum massal
yang modern
• Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan
Jalan Kota
• Mengembangkan manajemen transportasi
perkotaan yang berimbang
PERMASALAHAN
TANTANGAN
PROYEKSTRATEGIS
6
7. Rasio
Elektrifikasi
100%
Akses Air
Minum
100%
Akses
Sanitasi
100%
Akes
Perumahan
Layak Huni
Aksesibilitas
Perbatasan
& Tertinggal
Penyediaan Pelayanan
Dasar
Infrastruktur
Mendukung Sektor Unggulan
Konektivitas
Tol Laut + intermoda
Pembangunan Jaringan Serat Optik:
• E-government (e-KTP, BPJS,dll)
• E-commerce
Pembangunan Energi 35 GW
• Sasaran 1.200 kWh/Kap. di 2019 (saat ini
Vietnam 1.300 kWh/Kap, Malaysia 4.400
kWh/Kap.)
Sektor
Unggulan
Jasa &
Pariwisata
Pertanian
Industri
Pengolahan
Kerangka PembangunanInfrastruktur Indonesia 2015-2019
Keamananan
Keselamatan
Transportasi
Transportasi Perkotaan
Membangun Angkutan Massal
Berbasis Jalan , Rel & Intermoda
Meningkatkan kapasitas dan
kualitas jaringan jalan perkotaan
Mengembangkan transportasi
perkotaan yang berkelanjutan
Integrasi kelembagaan
transportasi
Shift Improve
Jaringan yang
Mendukung
Efisiensi
Perjalanan
Peningkatan
Pangsa Angkutan
Umum
Peningkatan
Pemanfaatan
Teknologi
Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan
Avoid
7
8. 01satu
02dua
04empat
03tiga
2005-2009 2010-2014 2014-2019 2020-2025
• Struktur perekonomian makin
maju dan kokoh ditandai dengan
daya saing perekonomian yang
kompetitif dan berkembangnya
keterpaduan antara industri,
pertanian, kelautan dan sumber
daya alam, dan sektor jasa.
• Kondisi maju dan sejahtera
makin terwujud dengan
terselenggaranya jaringan
transportasi yang andal bagi
seluruh masyarakat yang
menjangkau seluruh wilayah
NKRI.
• Terpenuhinya ketersediaan
infrastruktur yang didukung oleh
mantapnya kerja sama
pemerintah dan dunia usaha.
• Ketersediaan infrastruktur yang
sesuai dengan rencana tata
ruang ditandai oleh
berkembangnya jaringan
infrastruktur transportasi.
• Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Indonesia ditandaimenurunnya angka
penganggurandan penduduk miskin serta
berkurangnya kesenjangan antarwilayah.
• Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
membaiknya infrastruktur.
• Percepatan pembangunan infrastruktur
didorong melalui peningkatan peran
swasta dengan meletakkan dasar-dasar
kebijakan dan regulasi serta reformasi dan
restrukturisasi kelembagaan, terutama
untuk sektor transportasi.
• Percepatan pembangunan
infrastruktur dengan lebih
meningkatkan kerja sama antara
pemerintah dan dunia usaha.
• Penataan kelembagaan ekonomi
yang mendorong prakarsa
masyarakat dalam kegiatan
perekonomian.
• Kondisi itu didukung oleh
pengembangan jaringan
infrastruktur transportasi.
Rpjpn INFRASTRUKTUR UNDANG-UNDANG NO.17/2007
8
9. TATANAN MAKRO STRATEGIS PERHUBUNGAN (TMSP)
PERHUBUNGAN (RTPP)
PLAN
PLAN
DIPARKA KEMENHUB
(RENSTRA) KEMENHUB
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERHUBUNGAN (SP3)
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG KEMENHUB
(RPJPP)
ROLLING
ROLLING RENCANA STRETEGIS
RENCANA KERJA KEMENHUB
RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN
PETUNJUK, PEDOMAN
DAN STANDARDISASI
TEKNIS PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN (PSTPP)
RENCANA UMUM PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN (RUPP)
PEMERINTAH (RKP)
RTRW PULAU
TRANSPORTASI
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
RPJP NASIONAL
VISI,MISI
PRESIDEN
RPJM NASIONAL TERPILIH
RENCANA KERJA
SISTRANAS UU UU TATA RUANG
TATRANAS RTRWN
TATRAWIL RTRWProv
TATRALOK RTRW
KAB/KKOTA
L
I
N
G
K
U
N
G
A
N
S
T
R
A
T
E
G
I
S
PANCASILA & UUD 1945
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN TRANSPORTASI
9
11. Peningkatan Kualitas Money Follow Program dan bersifat Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial
RKP 2015*)
Melanjutkan Reformasi Bagi
Percepatan
Pembangunan Ekonomi
Yang Berkeadilan
RKP 2016
Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur Untuk
Memperkuat Fondasi
Pembangunan Yang Berkualitas
RKP 2017
Memacu Pembangunan
Infrastruktur Dan Ekonomi Untuk
Meningkatkan Kesempatan Kerja
Serta Mengurangi Kemiskinan
Dan Kesenjangan Antarwilayah
RKP 2018
Memacu Investasi Dan
Memantapkan
Pembangunan
Infrastruktur Untuk
Percepatan Pertumbuhan
Ekonomi Yang Berkualitas
RKP 2019
Ditentukan dalam
proses penyusunan
RKP 2019
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH2018
“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”
Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018
• Memperbaiki Kualitas Belanja;
• Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang lebih kondusif;
• Peningkatan daya saing dan nilai tambah industry;
• Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan dan pembangunan
infrastruktur.
Memprioritaskan Belanja
Pemerintah
Untuk Pencapaian Sasaran
Prioritas Nasional
11
12. Pembangunan Berbasis
Kewilayahan
Direktif Presiden, Masukan
DPR dalam Raker, RDP dll
Pembangunan Daerah Perbatasan
dan Daerah Tertinggal
Program Kerakyatan yang dapat
langsung bermanfaat bagi masyarakat
• Mendukung 3 KSPN meliputi
KSPN Mandalika, KSPN Danau
Toba dan KSPN Borobudur
• Mendukung 3 Kawasan
Industri (KI) yaitu KI Sei
Mangkei, KI Morowali dan KI
Bantaeng
• Mendukung 5 Kawasan
Ekonomi Khusus yaitu KEK
Sorong, KEK Tanjung
Kelayang, KEK Bitung, KEK
Maloy Batuta Trans-
Kalimantan (MBTK), dan KEK
Morotai
• Proyek Strategis Nasional
sesuai Perpres 58/2017 (41
Proyek Transportasi)
• Proyek Prioritas Nasional
sesuai Perpres 79/2017
tentang RKP 2018 (126 Proyek
Prioritas Transportasi)
• Proyek Pembangunan
Infrastruktur dan Layanan
Transportasi untuk
mengakomodasi kepentingan
daerah sebanyak 187
kegiatan
• Daerah Perbatasan di 32
Kabupaten/Kota (13 Provinsi)
• Daerah Tertinggal di 88
Kab/Kota (21 Provinsi)
• Pelayanan Keperintisan
Angkutan Jalan (291 Try)
Penyeberangan (307 Lintas)
Angkutan Laut (113 Try)
Angkutan Udara (211 Rute)
Subsidi RoRo Long Distance
Ferry (Jakarta- Surabaya)
• Jembatan Udara di 18 rute
• Tol Laut di 15 rute
• Kapal Pelayaran Rakyat
sebanyak 100 Unit
• Bus Sekolah sebanyak 120
Unit
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENHUB TAHUN 2018
Berdasarkan Pendekatan dan Prioritas
12
13. • Pembangunan dan Pengembangan Terminal dan Pelabuhan SDP;
• Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut;
• Pembangunan dan Pengembangan Bandara;
• Pembangunan dan Pengembangan Jaringan KA;
• Pengembangan Infrstruktur Perhubungan di Wilayah Tertinggal,
Terluar dan Perbatasan Negara;
• Pembangunan Kapal, Pengadaan Bus;
• Pembangunan Kampus Diklat Beserta Kelengkapannya.
Peningkatan Kapasitas :
• Belanja Operasional (Gaji, Tunjangan, Operasional Lainya);
• Penyusunan, Pemenuhan Dokumen Perencanaan Dan Dokumen
Lingkungan Hidup Program Strategis Perhubungan, Serta
Peraturan Perundang-undangan;
• Litbang dan Kegiatan Pengawasan Internal;
• Penataan Organisasi;
• Komunikasi dan Kehumasan.
Tata Kelola & Regulasi (Dukungan Manajemen) :
• Pembangunan Faskes LLAJ dan Jembatan Timbang;
• Pembangunan SBNP;
• Pembangunan Kapal Negara (Kapal Patroli & Kapal
Navigasi);
• Pembangunan dan penyediaan fasilitas keselamatan
penerbangan (fasilitas keamanan, fasilitas pendaratan
visual dan Pagar Pengaman);
• Pembangunan SINTELIS KA;
• Pengerukan Alur dan Break water.
Peningkatan Keselamatan Dan Keamanan
Transportasi :
• Rehabilitasi Terminal, Pelabuhan Penyeberangan,
Pelabuhan Laut, Bandara serta Kampus Diklat;
• Docking kapal perintis;
• Subsidi Pelayanan Perintis (LLAJ, Penyeberangan,
Angkutan Laut, Angkutan Udara dan KA);
• Integrasi Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di Pusdatin;
• Pengembangan dan Pembangunan Sistem Perizinan
Secara On Line;
• Penyusunan Pedoman dan SOP;
• Peningkatan Kualitas SDM Perhubungan.
Peningkatan Kualitas Pelayanan :
FOKUS &
PRIORITAS
PROGRAM/ KEGIATAN
PEMBANGUNAN
PERHUBUNGAN
FOKUS & PRIORITAS PROGRAM/KEGIATAN
Pembangunan Sektor Perhubungan Tahun 2018
13
15. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau
dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia menempati peringkat
keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa).
Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk
menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini
15
16. Adalah perpindahan orang atau barang dengan
menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke tempat
tempat yang terpisah secara geografis.
Steenbrink:1974
Sedangkan transportasi kota adalah suatu kesatuan yang saling
mendukung dan bekerjasama dalam pengadaan transportasi yang
melayani wilayah perkotaan
Miro:1997
16
17. Sumber Daya Lokasi Waktu Pasar Konsumen
Pengangkutan
Pengangkutan Pengangkutan Pengangkutan
Alur Transportasi
17
18. Faktor-faktoryang mempengaruhipermintaantransportasi
Demografi Ekonomi Harga Pilihan Transportasi Kualitas Pelayanan Peruntukan Lahan
Jumlah populasi
Jumlah lapangan
pekerjaan
Harga bahan bakar
dan pajak
Jalan kaki
Kecepatan
relative dan
keterlambatan
Kepadatan
Pendapatan Pendapatan
Pajak dan biaya
kendaraan
Bersepeda Kepercayaan Kesimpangsiuran
Gaya hidup Aktivitas usaha Harga tol Public transit Kenyamanan Keterhubungan
Umur Muatan kendaraan Biaya parkir Ridesharing
Keselamatan dan
keamanan
Dekatnya layanan tempat
singgah
Pilihan
Aktivitas pariwisata Asuransi kendaraan Mobil pribadi
Keadaan tempat
menunggu
Rancangan jalan raya
Ongkos kendaraan Layanan taxi
Keadaan
tempat parkir
Telework Informasi pelanggan
Sistem antar/
delivery system
Sumber : Victoria Transport Policy18
19. 01
02 03
04
05
Membuka aksebilitas
yang berujung pada
peningkatan daya beli
masyarakat.
peran transportasi kota
Dalam Meningkatkan Ekonomi Suatu Kota
Kontribusi terhadap efisiensi
penyediaan kebutuhan produksi
sehingga biaya pengadaan
kebutuhan produksi dapat
diminimalisasi.
Menekan biaya penyaluran
produksi ke pasar.
Menarik investor baru yang
akan meningkatkan iklim
kompetisi di daerah tersebut
Mendukung perkembangan
perekonomian kota dengan
lebih baik,
19
20. Kebijakan Transportasi
Perkotaan Harus Memenuhi
3 Aspek Utama
Dapat memastikan tersedianya kapabilitas
yang berkelanjutan untuk menunjang
peningkatan standar kehidupan
Dapat memacu peningkatan kualitas
kehidupan secara umum
Manfaat yang didapat harus dapat dirasakan
oleh semua lapisan masyarakat
20
21. Pembangunan angkutan perkotaan diarahkan pada pemulihan kondisi
pelayanan armada bus kota, sesuai dengan standar pelayanan minimal
Pembatasan penggunaan kendaraam pribadi melalui
perketatan persyaratan Ranmor (Pribadi)
Mendukung pengembangan transportasi yang berkelanjutan, terutama
penggunaan transportasi umum massal di perkotaan yang padat,
terjangkau dan efisien, berbasis masyarakat dan terpadu dengan
pengembangan wilayah.
Mendorong pengembangan teknologi untuk membatasi
penggunaan kendaraan pribadi, seperti Electronic Road
Pricing (ERP)
Pengembangan transportasi perkotaan dengan memperhatikan
pejalan kaki dan orang cacat melalui pemberikan fasilitas
yang lebih aman dan nyaman untuk pejalan kaki, untuk
mendorong intensitas berjalan kaki
Kementrian Perhubungan Republik Indonesia
kebijakanterkait transportasiperkotaanterhadappeningkatanperekonomiankota
1
2
3
4
5
21 21
22. pertama 1
kedua2
ketiga 3
DAMPAK TRANSPORTASI TERHADAP EKONOMI KOTA
Geografis
Akses ke basis pasar yang lebih
luas di mana skala ekonomi dalam
produksi, distribusi dan konsumsi
dapat ditingkatkan.
Inti
menyampaikan penumpang dan
barang serta biaya yang terkait
untuk mendukung mobilitas Operasional
Tingkat pemanfaatan yang lebih baik dari
aset transportasi menguntungkan
penggunanya sebagai penumpang dan
barang yang disampaikan lebih cepat
22
23. 1
2
3
Dampak utama dari transportasi pada faktor-faktor ekonomi
PENINGKATAN NILAI TANAH
Perbaikan transportasi dan komunikasi mendukung proses spesialisasi geografis yang
meningkatkan produktivitas dan interaksi spasial. Entitas ekonomi cenderung memproduksi
barang dan jasa dengan kombinasi yang paling tepat modal, tenaga kerja, dan bahan baku.
Memfasilitasi produksi massal melalui skala ekonomi
karena pasar yang lebih besar dapat diakses.
Globalisasi telah jelas dikaitkan dengan lingkungan yang kompetitif
yang mencakup dunia dan memungkinkan konsumen untuk memiliki
akses ke beberapa jenis barang dan jasa.
Tanah yang berdekatan atau dilayani oleh layanan transportasi yang
baik umumnya memiliki nilai yang lebih besar karena utilitas yang
menganugerahkan banyak kegiatan
SPESIALISASI GEOGRAFIS
PRODUKSI SKALA BESAR
MENINGKATNYA PERSAINGAN
23
24. 7,667,667,26
5,02
4,79
5,00
Kontribusi
Transportasi
terhadap PDB (%)
Tahun 2016
Sumber : BPS diolah
Sektor transportasi berkontribusi sebesar 5,18% terhadap PDB dan pertumbuhan sektor transportasi per tahun rata-rata di
atas 7% lebih besar dari pertumbuhan PDB secara total
SEKTOR
TRANSPORTASI
Pertumbuhan Transportasi dan Pertumbuhan PDB (%)
TRANSPORTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
24
25. 2014-2015 2015-2016
2016-2017
Rank Score
OVERALL 34 37 41 4,5
Infrastructure 56 62 60 4,2
- Quality of roads 72 80 75 3,9
- Quality of railroad infrastructure 41 43 39 3,8
- Quality of port infrastructure 77 82 75 3,9
- Quality of air transport infrastructure 64 66 62 4,5
- Available airline seat kilometers 14 15 14 3.228,4
DAYA SAING INFASTRUKTUR TRANSPORTASI INDONESIA
Global
Competitiveness Index
Peringkat daya saing infrastruktur Indonesia termasuk transportasi mengalami peningkatan
walaupun peringkat daya saing Indonesia secara umum mengalami penurunan.
2014 2015 2016
Peringkat Daya Saing Infrastruktur Indonesia
Rank 56
Rank 62
Rank 60
25
26. COUNTRY
2012
LPI RANK
2014
LPI RANK
2016
LIPI RANK LIPI SCORE
Germany 4 1 1 4.23
Luxembourg 15 8 2 4.22
Sweden 13 6 3 4.2
Netherlands 5 2 4 4.19
Singapore 1 5 5 4.14
Malaysia 29 25 32 3.43
Thailand 38 35 45 3.26
Indonesia 59 53 63 2.98
Philippines 52 57 71 2.86
LPI INDONESIA 2012 DAN 2014
ITEM
SCORE
2014 2016
LPI Score 3.08 2.98
Infrastructure 2.92 2.65
Custom 2.87 2.69
International Shipment 2.87 2.90
Timelines 3.53 3.46
Logistic Competence 3.21 3.00
Tracking and Tracing 3.11 3.19
LOGISTIC PERFORMANCE INDEX INDONESIA
o Peringkat LPI disusun berdasarkan skor dari kinerja masing-masing negara. Skor kinerja tertinggi adalah 5 yang dihitung berdasarkan 6
komponen, yaitu: (1) Custom; (2) Infrastructure; (3) International Shipments; (4) Logistics quality and competence; (5) Tracking and tracing; dan (6)
Timeliness.
o Logistics Performance Index (LPI) Indonesia Tahun 2016 berada pada peringkat 63 dari 160 negara, turun 10 tingkat dibandingkan tahun 2014.
Posisi Indonesia berada di bawah Singapura (5), Thailand (45), Malaysia (32).
o Sektor transportasi berkonstribusi untuk mencapai target kinerja pariwisata melalui penyediaan konektifitas ke destinasi pariwisata
26
27. PDB Transportasi dan Pergudangan
Hampir Mencapai Rp 100 Trliun
• Produk Domestik Bruto (PDB) sektor transportasi dan
pergudangan pada triwulan 2017 mencapai Rp 99,46 triliun
atau tumbuh 8,37 persen dibanding triwulan yang sama tahun
sebelumnya.
• Sub sektor angkutan darat masih mendominasi, yakni lebih
dari 55 persen dari total PDB transportasi dan pergudangan.
Diikuti sub sektor angkutan udara sebesar 17,5 persen dari
PDB. Kemudian sub sektor pergudangan; jasa penunjang
angkutan; pos dan kurir sebesar 15,7 persen.
• Maraknya belanja online telah mendorong pertumbuhan
sektor pergudangan; jasa penunjang angkutan; pos dan kurir
sebesar 4,83 persen pada triwulan II 2017 dibanding triwulan
sebelumnya tumbuh 7,96 persen dibanding triwulan II 2016
(YoY).
• Berdasarkan laporan Nielsen, pasar e-commerce (perdagangan
digital) Indonesia baru mencapai US$ 1,68 miliar atau 1,2
persen dari penjualan ritel senilai US$ 145,8 miliar. Namun,
pada 2025 diperkirakan bakal mencapai US$ 46 miliar atau
sekitar 8 persen dari pasar ritel domestik.
https://databoks.katadata.co.id
27
28. Pertumbuhan Sektor Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir (2015-2017)
Produk Domestik Bruto (PDB) sektor logistik pada triwulan III 2017 tumbuh 9,71 persen dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Data
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa PDB sektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan; pos dan kurir pada triwulan ketiga tahun ini
mencapai Rp 16,87 triliun dibanding triwulan ketiga tahun sebelumnya hanya Rp 15,33 triliun.
Triwulan III 2017, Sektor Logistik Tumbuh 9,7 Persen
28
29. MANFAAT PELAKSANAAN ANGKUTAN BARANG DI LAUT
terhadap komoditipangan dan papan di daerah terpencil
Sumber : Olahan Data Kemendag dan Rumah Kita
No Daerah Jenis Komoditi
Harga Agustus
2016
Harga
Juni 2017
Penurunan
(%)
1 Larantuka
Beras Rp. 12,000 Rp. 10,000 -17%
Gula Pasir Rp. 18,000 Rp. 15,000 -17%
Minyak Goreng
Kemasan
RP. 17,000 RP. 15,000 -12%
Tepung Terigu Rp. 10,000 Rp. 8,000 -20%
Triplek 3 mm Rp. 55,000 Rp. 53,000 -4%
2 Fak-Fak
Beras Rp. 11,500 Rp. 10,000 -13%
Gula Pasir Rp. 16,000 Rp. 15,000 -6%
3 Dobo
Gula Pasir Rp. 18,750 Rp. 15,200 -19%
Tepung Terigu Rp. 12,000 Rp. 11,200 -7%
4 Anambas
Beras Rp. 14,000 Rp. 12,000 -14%
Gula Pasir Rp. 16,000 RP. 15,000 -6%
5 Waingapu Semen 50 Kg Rp. 75,000 Rp. 60,000 -20%
6 Rote Semen 40 Kg Rp. 55,000 Rp. 47,500 -14%
7 Sabu Semen 40 Kg Rp. 56,000 RP. 47,500 -15%
Contoh
29
31. Pembangunan BRT
Pembangunan Terminal Tipe A
Rehabilitasi Terminal Tipe A
Pemb. Kapal Penyeberangan
Pemb. Pelb. Penyeberangan
3.170 unit
41 lokasi
119 lokasi
51 unit
65 lokasi
44%
3%
26%
16%
17%
Pembangunan Jalan KA
Peningkatan dan Rehab.
Jalur KA
Pembangunan Bangunan
Khusus
3.258 km’sp
1.225 km’sp
21 lokasi
12%
34%
38%
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI DARAT
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
CAPAIAN DAN TARGET KEMENHUB 2015 - 2019
posisi September 2017
Pembangunan Pelabhn Laut
Pembangunan Kapal Perintis
Pembangunan Bandara
Baru
100 lokasi
103 unit
15 lokasi
85%
37%
47%
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI UDARA
Lulusan SDM Transportasi
Darat
Lulusan SDM Transportasi
Laut
Lulusan SDM Transportasi
Udara
Lulusan SDM Transportasi
Aparatur
35.088 org.
2.45juta org.
44.438 org
51.771 org
52%
61%
52%
65%
PROGRAM PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
31
32. • Pembangunan Kapal Penyeberangan 7 Unit,
• Pengadaan Alat Kalibrasi Kendaraan Bermotor 28
Paket dan
• Pengadaan Peralatan Pemeriksaan Fisik Rancang
Bangun Sarana Angkutan Jalan 15 Paket.
• Pembangunan Terminal Penumpang Baru 16 Lokasi
• Pembangunan Terminal Penumpang Lanjutan 7 Lokasi
• Rehabilitasi Terminal di 40 Lokasi
• Rehabilitasi UPPKB 8 Paket
• Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Baru 9 Lokasi
• Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Lanjutan 11 Lokasi
• Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan 3 Lokasi
• Pembangunan Pelabuhan Danau Baru 2
• Pembangunan Pelabuhan Sungai Lanjutan 2 Lokasi
• Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan 9 Paket (9 Provinsi),
• Pengadaan Dan Pemasangan Zona Selamat Sekolah (ZOSS) 30
Paket,
• Kegiatan Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) 1 Paket,
• Kegiatan Sosialisasi Keselamatan 28 Paket (33 Provinsi) dan
• Kegiatan Operasional Jembatan Timbang di 26 Lokasi 1 Tahun.
• Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan 152 Paket di
33 Provinsi,
• Pemeliharaan Perlengkapan Jalan 37 Paket di 33 Provinsi,
• Pengadaan dan Pemasangan ATCS Lanjutan 2 Paket (Kota
Palembang dan Bandung) dan Pembangunan Halte Sungai 2
Paket (Sungai Tawar dan Sungai di Desa Karya Bakti).
• Pengadaan Bus BRT ukuran sedang 635 Unit dan Pengadaan
ngunan Bus Pelajar 120 Unit,
• Subsidi Angkutan Jalan 291Trayek, Subsidi Angkutan
Penyeberangan 307 Lintas dan Subsidi RoRo Long Distance
Ferry (Lintas Jakarta – Surabaya) dan
• Kegiatan Operasional Terminal Tipe A di 91 Terminal 1 Tahun.
PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN LALU LINTAS PEMBADAN PENGELOLAAN ANGKUTAN DAN MULTIMODA
PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN SARANA
PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PRASARANA
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KESELAMATAN
INVESTASI 2018
SEKTOR DARAT
32
33. Pembangunan Jalur KA bersumber dari
Rupiah Murni sepanjang 180,5 Km’sp
Pembangunan Jalur KA bersumber dari
SBSN sepanjang 596 Km’sp
Peningkatan/Reaktivasi Jalur KA
sepanjang 45 Km’sp
Pelayanan Angkutan KA Perintis 7 Lintas
Pengadaan lahan pembangunan jalur
KA untuk KA Bandara
Pengadaan Multi Tie Tamper (MTT) 2
Paket
Pengadaan Kereta Ukur Uji Dinamis 1
Paket.
Pelaksanaan Infrastructrure
Maintenance and Operation (IMO) 1
Tahun.
Peningkatan persinyalan 1 Paket, Pengadaan dan Pemasangan 1 Paket
Pembangunan Jembatan
Penyeberangan Orang (JPO) 1 Paket
INVESTASI 2018
SEKTOR PERKERETAAPIAN
33
34. •Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
•The Development of Belawan Port
Project
•Pembangunan Pelabuhan Patimban
• Rehabilitasi Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran (SBNP) 70 Unit
• Rehabilitasi Bidang Telekomunikasi
Pelayaran 36 Unit
• Pengerukan Alur Pelayaran 6
Lokasi Docking Kapal Negara 63
Unit
•Penyelesaian Pembangunan Kapal
Perintis 50 unit
•Penyelesaian Pembangunan Kapal
Kontainer 15 unit
•Penyelesaian Pembangunan Kapal
Ternak 5 unit
•Penyelesaian Pembangunan Kapal
Kenavigasian 2 unit *)
•Penyelenggaraan Angkutan Barang
•Penyelenggaraan Pelayaran Perintis
105 Trayek (59 Swasta dan 46 Pelni)
Penyelenggaraan Angkutan Ternak 6
Trayek
Keselamatan Dan
Keamanan Pelayaran
Fasilitas Pelabuhan
Multiyears Contract
Penyelenggaraan
Subsidi Angkutan Laut
INVESTASI 2018
SEKTOR LAUT
34
35. Pembangunan Bandara Udara Baru
8 Lokasi
Pengembangan Bandara Perbatasan di
24 lokasi
Pengembangan Bandara pembuka
daerah terisolir di 48 lokasi
Perpanjangan dan pelebaran landas
pacu di 12 lokasi
Perluasan dan Pembangunan Terminal
di 11 Lokasi
Angkutan Perintis
Pengadaan fasilitas Keamanan
Penerbangan (X-Ray) di 46 Lokasi
Pemenuhan Pagar Pengaman di 54
lokasi
• Pelayanan Perintis Penumpang sebanyak 211 rute
• Pelayanan Perintis Kargo melayani 18 rute dan mendapatkan
subsidi BBM 2,637
• Subsidi Operasi Angkutan Udara Kargo Komersial (Subsidi
50%)
INVESTASI 2018
SEKTOR UDARA
36. Penyelesaian Pembangunan Kampus Balai
Diklat Transportasi Darat (BP2TD) Bali;
Penyelesaian Pembangunan Balai Diklat
Pelayaran Padang Pariaman;
Penyelesaian Pembangunan Balai Diklat
Pelayaran Minahasa Selatan;
Penyelesaian Pembangunan BP2TD
Mempawah;
Penyelesaian Pembangunan Kampus Politeknik
Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal;
Pengembangan Kampus Daerah Papua Barat
(Balai Pendidikan dan Pelayaran Sorong);
Pengembangan Kampus Daerah Papua (Balai
Pendidikan dan Pelatihan Penerbang
Jayapura);
Pengembangan Kampus Daerah Aceh (Balai
Pendidikan dan Pelayaran Malahayati Aceh
Besar);
Pembangunan Balai Diklat Pelayaran Maluku
(Kampus Baru);
Diklat Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Transportasi dalam Rangka Revitalisasi
SMA/SMK;
Pelaksanaan Diklat (Beasiswa) bagi masyarakat di Daerah Terluar,
Terdalam, Terisolir dan Perbatasan.
INVESTASI 2018
SEKTOR PENDIDIKAN
36
37. PENGHARGAAN DALAM BIDANG TATA KELOLA DAN MANAJEMEN
Laporan Keuangan
Standar Tertinggi
Penghargaan BPK
Kemandirian
BLU
Penghargaan Presiden
Pengelola
PNBP Terbaik
Penghargaan Kemenkeu
Standar
Pelayanan Publik
Penghargaan OMBUDSMAN
Pelaksanaan
e-PUPNS
Penghargaan BKN
APE
Kategori Madya
Penghargaan KPP-PAIT Award
Konstribusi
PNBP Terbesar
Penghargaan Kemenkeu
Tingkat Kepatuhan
& Keaktifan Pengelolaan
LHKPN
Penghargaan KPK
TOP IT
Implementation On
Ministry
37
38. TERIMA KASIHKEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta
Telp. +62 21 3811308, 3505006
Fax. +62 21 3522338
kemenhub151 Call 151info151@dephub.go.id dephub.go.id