3. APA ITU POLARISASI?
Pole = kutub
Polarisasi (Pengkutuban) Cahaya adalah terserapnya sebagian arah
getar cahaya.
Terpolarisasi
Arah getar tersebut memiliki satu arah getar tertentu saja.
4. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang
pada tali dapat melewati celah tersebut.
Sebaliknya jika tali digetarkan dengan arah tegak lurus celah
maka gelombang pada tali tidak bisa melewati celah tersebut.
Jika kemudian tali di titik A digetarkan berputar, artinya
digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal,
Apa yang terjadi.. .???
Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya polarisasi pada
gelombang tali yang melewati sebuah celah sempit, dengan
arah polarisasi gelombang sesuai arah celahnya.
Polarisasi penyearah gerak getaran gelombang
5. Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh
gelombang transversal saja sedangkan gelombang
longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi hanya
gelombang-gelombang yang memiliki arah getaran
tegaklurus dengan arah rambatannya saja yang
dapat mengalami polarisasi. Oleh karena cahaya atau
gelombang elektromagnet termasuk gelombang
transversal, cahaya dapat mengalami polarisasi
6. Cahaya merupakan gelombang transversal, dimana medan E
dan medan B saling tegak lurus.
E = c B
Arah polarisasi gelombang itu adalah searah dengan arah
medan listrik sebagai komponen getar dari cahaya.
James Clerk Maxwell (1832 - 1879)
dilahirkan di Edinbrgh, Skotlandia
7. Sinar alami seperti cahaya matahari dan sumber cahaya umum seperti Lampu pijar, lampu
senter, lampu neon,nyala lilin adalah sinar yang tak terpolarisasi
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar cahaya. Cahaya yang sebagian arah
getanya terserap disebut cahaya terpolarisasi, dan jika cahaya hanya mempunyai satu arah
getar tertentu disebut cahaya terpolarisasi linear
8. Secara alami, cahaya tidak terpolarisasi.
Namun cahaya dapat dibuat terpolarisasi dengan menghilangkan
(memindahkan) semua arah getar dan melewatkan salah satu arah getar saja.
10. 1. Polarisasi Cahaya Karena Pemantulan
Cahaya juga menjadi terpolarisasi akibat pemantulan dari kaca jendela dan permukaan
air.
Jika seberkas cahaya menuju ke bidang batas antara dua medium maka sebagian
cahaya akan dipantulkan. Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang
dipantulkan, yaitu :
1. Cahaya pantul tak terpolarisasi
2. Cahaya pantul terpolarisasi sebagian
3. Cahaya pantul terpolarisasi sempurna
(seluruhnya)
11. Cahaya yang datang ke cermin dengan sudut datang sebesar 57°, maka sinar yang
terpantul akan merupakan cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I
adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin. Apabila cermin II diputar
sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin II saling tegak lurus, maka tidak
akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini menunjukkan terjadinya
peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator, sedangkan cermin II disebut analisator.
12. 2. Polarisasi Cahaya Karena Pemantulan
dan pembiasan
Pada tahun 1814 menunjukkan bahwa ketiga kemungkinan tersebut bergantung pada
sudut datang cahaya.
1. Cahaya tak terpolarisasi jika sudut datang 0° (searah
garis normal bidang batas) atau 90° ( searah bidang
batas).
2. Cahaya pantul terpolarisasi sebagaian jika susdut
datang di antara 0° dan 90°.
3. Cahaya pantul terpolarisasi sempurna jika sudut
datang cahaya mempunyai nilai tertentu (disebut
sudut polarisasi atau sudut rewster).
13. Hukum Brewster
tan 𝜃 𝐵 =
𝑛2
𝑛1
Sudut polarisasi (𝜃 𝐵) disebut juga Sudut Brewster. Sudut Brewster bergantung pada
indeks bias bahan dari kedua sisi pemantul.
Jika cahaya datang dari udara (𝑛1= 1) menuju ke bahan dengan indeks bias n (𝑛2= n),
maka persamaan brewster dapat ditulis menjadi:
tan 𝜃 𝐵 =
𝑛
1
14. 3. Polarisasi Cahaya Karena Pembiasan Ganda
Jika cahaya melalui kaca maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Hal
ini disebabkan karena kaca hanya memiliki satu nilai indeks bias. Tetapi dalam bahan-
bahan Kristal tertentu seperti kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya tidak sama untuk segala
arah. Ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut memiliki dua nilai indeks bias. Jadi
cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami pembiasan ganda.
15. Sebuah berkas cahaya tak terpolarisasi jatuh pada kristal kalsit.. Sinar yang keluar
dari kristal terpisah menjadi dua bagian, yakni sianr biasa (tidak dibelokkan) dan
sinar istimewa (dibelokkan). Sinar biasa tak terpolarisasi, tetapi sianr istimewa
terpolarisasi. keduanya adalah terpolarisasi bidang dan arah getarnya saling tegak
lurus. Sinar biasa mematuhi hokum Snellius, tetapi sinar luar biasa tidak karena
sinar ini merambat dengan kelajuan berbeda dalam arah berbeda di dalam Kristal.
16. Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan
yang sama. Arah ini disebut sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap
sumbu optik, berkasberkas cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda
dan keluar secara terpisah pada ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas cahaya
yang luar biasa akan berputar di ruang
17. 4. Polarisasi Cahaya Karena Absorpsi Selektif
Polarisasi dengan absorpsi (penyerapan) selektif diperoleh dengan memasang
dua buah polaroid, yaitu Polarisator dan Analisator. Polarisator berfungsi
untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi,sedangkan Analisator untuk
mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi atau belum, seperti pada
gambar berikut
18. Cahaya alami yang tak terpolarisasi yang jatuh pada Polaroid pertama
(polarisator) memiliki intensitas 𝐼0 maka cahaya terpolarisasi yang melewati
polarisator adalah Cahaya dengan intensitas 𝐼1 ini kemudian datang pada
analisator dan cahaya yang keluar dari analisator akan memiliki intensitas 𝐼2.
Menurut Hukum Malus, hubungan antara 𝐼1 dan 𝐼2 adalah
𝐼2 = 𝐼1 cos.2 =
1
2
𝐼0 cos.2 𝜃
Keterangan :
𝐼2 = intensitas cahaya yang lewat analisator
𝐼1 = intensitas cahaya yang lewat polarisator
𝐼0 = intensitas awal seblum maasuk polalisator
𝜃 = sudut antara analisator dan polarisator
19. Analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya terpolarisasi dari persamaan
Hukum Malus
dapat disimpulkan :
▪ Intensitas cahaya yang diteruskan maksimum jika kedua sumbu polarisasi sejajar
(𝜃 = 0° 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜃 = 180°).
▪ Intensitas cahaya yang diteruskan = 0 (nol) (diserap seluruhnya oleh analisator) jika
kedua sumbu polarisasi tegak lurus satu sama lain atau 𝜃 = 90°.
20. APLIKASI HUKUM MALUS
Kacamata Polaroid
Kacamata dengan lensa polarized, didalam
lensanya telah ditanami film polarisator yang
berfungsi untuk menyaring pantulan-pantulan sinar
miring dan vertikal. Dengan demikian, sinar yang
masuk pada mata kita hanya sinar dengan arah
horisontal saja, artinya sinar-sinar yang
menyebabkan silau sudah sangat berkurang.
Dengan lensa ini pandangan mata menjadi lebih
teduh namun tetap kontras dalam membedakan
warna-warni pada nuansa pandangnya.
21. 5. Polarisasi Cahaya Karena Hamburan
Jika cahaya dilewatkan pada suatu medium, partikel-partikel medium akan menyerap dan
memancarkan kembali sebagian cahaya itu. Penyerapan dan pemancaran kembali
cahaya oleh partikel-partikel medium ini -> HAMBURAN.
Hamburan dapat ditunjukkan dengan melewatkan seberkas cahaya melalui sebuah bak berisi air yang
sudah ditaburi dengan sedikit tepung. Partikel-partikel tepung menyerap cahaya dan meradiasi ulang,
sehingga berkas sinar tersebut menjadi tampak. Demikian juga dengan berkas sinar laser dapat dibuat
tampak dengan menaburi serbuk kapur ke udara atau memberikan asap ke udara agar cahaya laser
tersebut terhambur. Hamburan cahaya dari sekumpulan molekul-molekul air disebabkan oleh fluktuasi
kepadatan udara yang cenderung menghamburkan panjang gelombang-panjang gelombang pendek
lebih banyak daripada panjang gelombang-panjang gelombang panjang.
22. Rayleigh menyatakan : Bahwa gelombang cahaya dengan panjang
gelombang pendek lebih banyak dihamburkan daripada gelombang cahaya
dengan panjang gelombang yang panjang
Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari
telah melalui partikel-partikel udara di
atmosfer sehingga mengalami hamburan
oleh partikel-partikel di atmosfer itu. Oleh
karena cahaya biru memiliki panjang
gelombang lebih pendek daripada cahaya
merah, maka cahaya itulah yang lebih
banyak dihamburkan dan warna itulah yang
sampai ke mata kita.