DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
1. KELOMPOK IV
KONSEP DASAR IPA di SD
PDGK 4103
ANGGOTA :
MUHAMMAD RIZQI (837678469)
HUSNUL CHOTIMA (857065321)
YUNITA SARI (837151592)
DHESTI MELIYANTI (837678602)
SITI WARDAH (837151632)
3. 3
A. MODEL SINAR CAHAYA
Sifat cahaya adalah bergerak lurus ke semua arah dibuktikan dari berkas cahaya lampu senter
yang tampak sebagai berkas lurus, sumber cahaya titik menghasilkan bayang-bayang di belakang
benda tak tembus cahaya (digunakan untuk menjelaskan peristiwa gerhana bulan dan gerhana
matahari).
Model ini menganggap bahwa cahay merambat melalui lintasan garis lurus yang disebut sinar
cahaya.
Model sinar cahaya menggambarkan berbagai aspek cahaya misalnya pemantulan dan
pembiasan.
B. PEMANTULAN
Bila seberkas cahaya menumbuk permukaan suatu benda, cahaya tersebut dipantulkan.
Sisanya diserap oleh benda dan diubah menjadi energi panas atau jika benda itu transparan,
seperti kaca atau air, sebagian cahaya diteruskan melalui benda tersebut. Untuk benda yang
berkilau seperti cermin lebih dari 95 % cahaya tersebut dipantulkan.
Untuk permukaan rata sinar datang dan sinar pantul terletak dalam satu bidang yang tegak lurus
pada permukaan tersebut dan sudut datang sama dengan sudut pantul.
Bila berkas sinar cahaya jatuh ke permukaan kasar berkas sinar itu akan di pantulkan kesegala
arah, disebut pemantulan baur
4. C. PEMBIASAN
Ketika seberkas cahaya datang mengenai sebuah
permukaan bidang batas yang memisahkan dua medium
berbeda misalnya sebuah permukaan kaca, energi
cahaya tersebut sebagian dipantulkan dan sebagian lain
diteruskan ke dalam medium kedua. Sinar cahaya yang
diteruskan ke dalam medium kedua mengalami
perubahan arah terhadap sinar datang disebut
pembiasan.
Apabila sinar merambat dari udara menuju air
sepanjang normal, sinar cahaya tersebut diteruskan dan
tidak mengalami pembiasan. Jika sinar datang, air
menuju udara sepanjang normal, akan tetapi bila sinar
datang dari udara menuju air dengan sudut tertentu,
selain tegak lurus, sinar itu akan dibelokkan mendekati
normal. Jika sinar datang dari air menuju udara, sinar
akan dibelokkan menjauhi normal.
Indeks Bias dan Hukum Snell
Laju cahaya dalam ruang hampa mempunyai nilai c=
2,99792458 x 108m/s dibulatkan menjadi c = 3,00 x 108
m/s. laju ini berlaku untuk semua gelombang
elektromagnetik termasuk cahaya.
Perbandingan antara laju cahaya c dalam ruang
hampa dan laju cahaya v dalam suatu zat disebut
indeks bias n zat tersebut secara tematis dapat ditulis
menjadi
hubungan antara sudut datang dan sudut bias dikenal
sebagai hukum snell atau pembiasan yg ditulis sbb.
n1 sini = n2 sin r1 (2)
5. 5
D. CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Teori gelombang elektromagnetik tentang cahaya dapat menjelaskan berbagai gejala fisis antara lain
interferensi, difraksi, dan polarisasi.
Maxwell menunjukkan bahwa laju gelombang elektromagnetik c dalam ruang hampa diberikan oleh
E. DISPERSI
Penguraian cahaya putih menjadi spektrum warna penuh disebut dispersi. Cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek
dari 400nm disebut ultraungu (ultra violet) dan lebih besar dari 750nm disebut inframerah (infrared).
F. INTERFERENSI CAHAYA
Apabila gelombang-gelombang cahaya dari suatu sumber berpadu dengan gelombang-gelombang cahaya dari sumber
lain, dua kelompok gelombang itu dikatakan berinterferensi.
Interferensi konstruktif mengacu pada penguatan gelombang- gelombang yang mempunyai fase sama dengan
gelombang lainnya
Interferensi destruktif mengacu pada penghapusan sebagian atau seluruh gelombaang yang berlawanan fase dengan
gelombang lainnya
6. 6
G. DIFRAKSI CAHAYA
Perilaku gelombang-gelombang yang dibelokkan di sekitar tepi rintangan yang berada pada lintasannya disebut difraksi.
Peristiwa difraksi cahaya dapat ditunjukkan dengan kisi difraksi yang terdiri atas celah-celah sejajar yang berjumlah besar.
H. POLARISASI CAHAYA
Suatu berkas gelombang transversal terpolarisasi adalah berkas gelombang transversal yang getaran-getarannya hanya terjadi
dalam arah tunggal tegak lurus arah rambatan gelombang.
Cahaya dengan vektor-vektor medan listrik yang bergetar dalam satu bidang polarisasi dikatakan sebagai cahaya terpolarisasi
bidang disebut cahaya terpolarisasi.
Cahaya dapat juga terpolarisasi ketika dipantulkan pada bidang batas antara dua medium yang mempunyai indeks bias berlainan.
7. I. HAMBURAN CAHAYA : BIRU LANGIT SERTA WARNA
MATAHARI TERBIT DAN TENGGELAM
Makin pendek panjang gelombang, makin besar bagian cahaya datang yang
dihamburkan. Inilah mengapa langit berwarna biru. cahaya biru yang terdiri atas
panjang gelombang pendek dihamburkan kira-kira sepuluh kali lebih cepat dari
cahaya merah sehingga cahaya yang terhambur terutama berwarna biru.
Pada saat matahari terbenam (atau terbit) komponen cahaya dihamburkan selama
proses matahari terbenam, komponen cahaya violet, kemudian biru kemudian
hijau dan seterusnya dihamburkan. Warna matahari berubah dari putih ke kuning,
jingga dan akhirnya merah. Cahaya langit tidak hanya biru tetapi juga terpolarisasi
sebagian
8. KEGIATAN BELAJAR 2
Cermin datar adalah cermin yang
permukaannya datar. Semua sinar
yang berasal dari titik benda
dipantulkan oleh cermin datar. Sinar-
sinar cahaya sebenarnya tidak
melewati titik bayangan melainkan
hanya tampak seolah-olah berasal
dari titik bayangan karena otak kita
menafsirkan sembarang sinar cahaya
telah melewati lintasan garis lurus di
depan kita.
Cermin sferis adalah cermin yang permukaanyya
lengkung dan biasanya merupakan bagian dari
permukaan bola. Cermin permukaan sferi
dikelompokkan menjadi 2 yaitu cermin cekung dan
kembung.
Sifat sinar istimewa pada cermin cekung
Sinar yang meninggalkan benda sejajar sumbu cermin
cekung dipantulkan melalui titik fokus cermin cekung itu
Sinar yang meninggalkan benda melalui titik fokus
cermin cekung dipantulkan sejajar sumbu cermin cekung
itu
Sinar yang meninggalkan benda melalui pusat
kelengkungan cermin cekung dipantulkan kembali
melalui lintasan mula-mula.
9. Sifat-sifat sinar istimewa pada cermin cembung
1. Sinar yang meninggalkan benda sejajar sumbu cermin cembung
dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus cermin cembung
2. Sinar yang meninggalkan benda menuju titik fokus cermin cembung
dipantulkan sejajar sumbu cermin cembung itu
3. Sinar yang meninggalkan benda menuju pusat kelengkungan cermin
cembung dipantulkan kembali melalui lintasan mula-mula
Tabel perjanjian tanda untuk cermin sferis
Besaran Positif negatif
Jarak fokus f Cermin cekung Cermin cembung
Jarak benda s Benda nyata Benda maya
Jarak bayangan s’ Bayangan nyata Bayangan maya
Perbesaran linear
m
Bayangan sama
tegak terhadap
bendanya
Bayangan terbalik
terhadap
bendanya
10. 10 10
rumus untuk mencari hubungan
antara jarak benda (s) jarak
bayangan (s’) dan jarak fokus (f)
Perbandingan antara tinggi
bayangan dan tinggi benda
disebut perbesaran linear (m)
tinggi benda (h) tinggi bayangan
(h’)
Perbesaran m mempunyai nilai
positif jika bayangan sama tegak
tetapi menjadi negatif jika
bayangan terbalik terhadap
bendanya
11. Lensa adalah sekeping kaca atau bahan transparan yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan bayangan nyata atau maya sma tegak atau terbalik
terhadap benda, lebih kecil atau lebih besar atau sama seperti ukuran benda.
lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya akan membuat sinar-sinar sejajar
mengumpul pada suatu titik (konvergen).
Lensa dengan bagian tengah lebih tipis daripada bagian tepinya akan membuat sinar-sinar sejajar
menyebar (divergen)
11
Jika jari-jari kelengkungan
kedua permukaan lensa adalah
R1 dan R2,indeks bias lensa
adalah n
Berlaku persamaan lensa
tersebut
12. Tiga sinar istimewa pada lensa konvergen tipis
1. Sinar yang meninggalkan benda sejajar sumbu lensa konvergen tipis dibiaskan
melalui titik fokus kedua lensa konvergen itu
2. Sinar yang meninggalkan benda melalui titik fokus pertama lensa konvergen tipis
dibiaskan sejajar sumbu lensa konvergen itu
3. Sinar yang ,meninggalkan benda melalui pusat lensa divergen tipis dibiaskan
melainkan diteruskan
Tiga sinar istimewa lensa divergen tipis
1. Sinar yang meninggalkan benda sejajar sumbu lensa divergen tipis dibiaskan
seolah-olah berasal dari titik fokus pertama lensa divergen itu
2. Sinar yang meninggalkan benda melalui titik fokus kedua lensa divergen tipis
dibiaskan sejajar sumbu lensa divergen itu
3. Sinar yang ,meninggalkan benda melalui pusat lensa divergen tipis dibiaskan
melainkan diteruskan
13. A. bagian- bagian mata
Iris berfungsi mengatur secara otomatis dan mengendalikan jumlah cahaya
yang memasuki mata.ditengah terdapat lubang diagfragma yang disebut
pupil. Dibelakang pupil terdapat kristalin mata. Ruang dibelakang lensa mata
berisi zat cair disebut aqueous humor H dan dibelakang lensa berwujud benda
cair disebut vitreus humor. Retina yang terdiri atas suatu susunan syaraf yang
rumit dan penerima dikenal dengan rods (batang-batang) dan cones (kerucut-
kerucut) untuk mengubah cahaya menjadi sinyal elektris yang merambat
sepanjang syaraf. Tengah retina terdapat fovea (bintik kuning) merupakan
daerah yang amat peka terhadap cahaya, apabila bayangan tepat
mengenainya benda akan terlihat jelas, paling tajam serta pemilahan warna
terbaik ditemukan bila bayanyan di muka atau belakang bintik penglihatan
tidak jelas atau kabur. Tempat yang sangat tidak peka cahaya disebut bintik
buta.
14. 14
B. Daya akomodasi mata
Kemampuan mengubah ketegangan urat yang
berhubungan dengan lensa mata (pengaturan
fokus lensa) disebut daya akomodasi lensa.
Titik dekat remaja dan dewasa 25 cm pada
anak-anak 10 cm.
C. Cacat mata dan cara menanggulanginya
Penglihatan dekat (miopi) yaitu mata hanya
dapat memusatkan benda yang berjarak dekat
dan benda berjarak jauh tidak terlihat. Dapat
ditolong dengan lensa divergen. Orang yang
tidak dapat melihat dekat dari titik dekatnya
normal dikatakan hipermetropi dapat ditolong
dengan lensa konvergen. Gejala bertambahnya
titik dekat mata disebut presbiopi. Cacat
astigmatisme disebabkan kornea atau lensa
mata yang kurang bundar sehingga benda
dipusatkan sebagai garis pendek dan
bayangan yang mengaburkan bayangan
bayangan tidak tepat jatuh di retina. Lensa
yang digunakan yaitu silindris.
Periskop merupakan alat optis yang
digunakan dalam kapal selam untuk
melihat situasi di permukaan laut.
Dalam alat ini digunakan 2 prisma atau
dua cermin datar. Berkas sinar sejajar
horizontal dipantulkan internal total
kebawah oleh sisi miring prisma atas,
kemudian sinar dipantulkan internal
total oleh sisi miring prisma bawah ke
arah horizontal. Pemantulan internal
total dalam prisma terjadi karena sudut
datang 450 melebihi sudut kritis kaca
terhadap udara sekitar 420
15. Persamaan ini berlaku jika mata
dipusatkan pada titik dekat dan Sn
mata yaitu 25cm untuk mata
normal. Perbesaran sudut atau daya
pembesar (M) perbandingan antara
sudut bentangan benda ketika lensa
digunakan (0) sudut bentangan
benda yang sama ketika dipandang
dengan mata tanpa bantuan alat (0)
Alat optis yang digunakan untuk menghasilkan bayangan benda yang
diperbesar dikenal sebagai loupe.
16. Mikroskop majemuk yaitu mikroskop yang menggunakan dua lensa.
Lensa yang berinteraksi dengan benda disebut lensa objektif, lensa
yang dekat dengan mata si pengamat disebut lensa okuler.
Lensa objektif yng positif akan terbentuk bayangan nyata yang
diperbesar dan terbalik. Lensa okuler berfungsi sebagai lup dan
bayangan yang terjadi maya, diperbesar dan terbalik terhadap
bendanya serta dapat dilihat langsung oleh mata. Untuk memperjelas
bayangan yang dilihat oleh mata, preparat harus disinar dengan
perantaraan cermin cekung.
Apabila mata menggunakan lensa okuler dalam keadaan tidak
berakomodasi, perbesaran sudutnya adalah
16
17. Perbesaran total mikroskop sbb:
bila mata menggunakan lensa okuler dalam keadaan
berakomodasi perbesaran sudutnya
Perbesaran total mikroskop sbb
Rumusan perbesaran bayangan yang terjadi adalah
Panjang mikroskop bergantung pada jarak bayangan benda
karena lensa objektif dan jarak benda okulernya
17
Perbesaran total mikroskop sbb:
Apabila mata menggunakan lensa okuler dalam keadaan
berakomodasi perbesaran sudutnya
Perbesaran total mikroskop sbb
Rumusan perbesaran bayangan yang terjadi adalah
Panjang mikroskop bergantung pada jarak bayangan benda karena
lensa objektif dan jarak benda okulernya