SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Sifat gelombang elektromagnetik
 Pantulan (Refleksi)
 Pembiasan (Refraksi)
 Pembelokan (Difraksi)
 P o l a r i s a s i
 Hamburan (Scattering)
Pantulan (Refleksi)
Sudut
datang
Sudut
pantul
Sudut datang
sama dengan
sudut pantul
Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang yang sedang
berjalan menabrak suatu penghalang.
Sudut datang : Sudut yang dibentuk oleh sinar
datang dengan garis normal
Sudut pantul : Sudut yang dibentuk oleh sinar
pantul dengan garis normal
Sudut bias : Sudut yang dibentuk oleh sinar bias
dengan garis normal
Sifat pemantulan cahaya, yaitu sudut datang sama
dengan sudut pantul memunculkan fenomena
pemantulan yang berbeda antara permukaan batas
yang rata dan tidak rata.
Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas
yang rata, maka berkas cahaya yang dipantulkan
juga sejajar. Pemantulan seperti ini disebut
pemantulan teratur.
Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas
yang tidak sejajar (tidak teratur), maka berkas
cahaya pantul memiliki arah yang tidak teratur
pula.
Pembiasan (Refraksi)
Sudut
datang
Sudut
bias
Sudut datang
tidak sama dengan
sudut pantul
Pada peristiwa pembiasan, cahaya yang datang akan diteruskan
namun mengalami pembiasan atau pembelokan arah. Besarnya
sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal
dinamakan sebagai sudut bias. Besar kecilnya sudut bias
dipengaruhi oleh sifat dari medium yang biasa disebut sebagai
indeks bias ( n ). Indeks bias merupakan perbandingan antara
laju cahaya dalam ruang hampa ( c ) dengan laju cahaya dalam
medium ( v ) atau bila dirumuskan secara matematis :
n =c/v
Pada umumnya cepat rambat gelombang dalam satu medium
tetap. Oleh karena frekuensi gelombang selalu tetap, maka
panjang gelombang (λ=v/f) juga tetap untuk gelombang yang
menjalar dalam satu medium. Apabila gelombang menjalar pada
dua medium yang jenisnya berbeda, misalnya gelombang cahaya
dapat merambat dari udara ke air. Di sini , cepat rambat cahaya
berbeda. Cepat rambat cahaya di udara lebih besar daripada cepat
rambat cahaya di dalam air. Oleh karena (λ=v/f), maka panjang
gelombang cahaya di udara juga lebih besar daripada panjang
gelombang cahaya di dalam air. Perhatikan λ sebanding dengan v.
Makin besar nilai v, maka makin besar nilai λ, demikian juga
sebaliknya.
Perubahan panjang gelombang dapat juga diamati di dalam tangki
riak dengan cara memasang keping gelas tebal pada dasar tangki
sehingga tangki riak memiliki dua kedalaman air yang berbeda,
dalam dan dangkal, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.19. Pada
gambar tampak bahwa panjang gelombang di tempat yang dalam
lebih besar daripada panjang gelombang di tempat yang dangkal
(λ1 > λ2). Oleh karena v=λf, maka cepat rambat gelombang di
tempat yang dalam lebih besar daripada di tempat yang dangkal
(v1 > v2).
Pada pemantulan gelombang, gelombang yang tiba di batas
medium akan dipantulkan ke arah semula. Pada pembiasan,
gelombang yang mengenai bidang batas antara dua medium,
sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau
dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan mengalami
pembelokan arah dari arah semula tergantung pada mediumnya.
Pada medium kedua, cepat rambat gelombang mengalami
perubahan dan perubahan ini pun tergantung pada mediumnya.
Dengan kata lain, pembiasan gelombang adalah pembelokan arah
lintasan gelombang etelah melewati bidang batas antara dua
medium yang berbeda.
Contoh Refraksi
Refraksi (pembiasan) gelombang-
gelombang cahaya di air. Persegi gelap
menunjukkan posisi sebenarnya sebatang
pensil yang diletakkan dalam semangkuk
air. Persegi terang menunjukkan posisi
tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa
ujungnya (X) seakan-akan terlihat di Y,
posisi yang jelas lebih dangkal.
Pembelokan (difraksi)
Penghalang
Gelombang datang
 Difraksi adalah deviasi dari
perambatan cahaya atau pembelokan
arah rambat cahaya
 Efek difraksi adalah karakteristik dari
fenomena gelombang, apakah bunyi,
atau cahaya dimana muka-muka
gelombangnya dibelokan.
Jika sebuah gelombang permukaan air tiba pada suatu celah
sempit, maka gelombang ini akan mengalami
lenturan/pembelokan sehingga terjadi gelombang-
gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah
belakang celah tersebut. Gejala ini disebut difraksi.
 Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan pada
celah sempit, maka cahaya akan di belokan /dilenturkan
seperti gambar berikut
 Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan
polikhromatik (cahaya putihbanyak warna), selain akan
mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa
interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna
pelangi
 Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal,
seperti pada gambar , akan dibelokan dengan
sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola
gelap dan terang.Pola gelap dan terang akan
terjadi bila mengalami peristiwa interferensi
 Interferensi Maksimum (terjadinya pola terang )
 d sin θn = (2n – 1) ½ λ atau d.p/l= (2n – 1)
½ λ , n = 1, 2, 3, ……dst
 d = lebar celah, θn= sudut belok, n = bilangan
asli, λ = panjang gelombang,
 l= jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang
atau gelap
 Interferensi Minimum (terjadi pola gelap)
 d sin θn = (2n) ½ λ= nλ atau d p/l = (2n) ½ λ
= n λ , n = 1,2,3 , ….dst
Contoh soal
Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh
datang pada sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,8
mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua adalah 1,80
mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka
jarak celah ke layar adalah….
Penyelesaian
Diketahui : d = 0,8 mm , p = 1,8 mm, λ= 4800 A = 4,8 x 10-7 m, n = 2
Ditanyakan : l =….?
Jawaban :
d p/l = (2n) ½ λ, l = d p/ (2n) ½ λ,
l = 0,8 x 10-3 ( 1,8 x 10-3) / 2 .2. 1/2. 4,8 x 10 -7 = 1,5 meter
Kisi/celah banyak, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
terutama untuk dinding bangunan.
Kisi difraksi yang ada di laboratorium Fisika adalah Kaca yang
digores dengan intan, sehingga dapat berfungsi sebagai celah
banyak.
Jika seberkas sinar monokromatik jatuh pada kisi difraksi, akan
terjadi peristiwa difraksi dan interferensi seperti pada gambar
berikut
Disebut kisi difraksi jika jumlah kisi menjadi N buah, pada umumnya:
Ncelah = ~ribuan buah per cm/mm
 Seberkas sinar monokhromatik dengan
panjang gelombang 5000Ao, datang tegak
lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis
tiap cm, mka sudut belok pada orde terang
ke 2 adalah….
Penyelesaian :
diketahui : λ= 5000Ao= 5x 10-7 m, d = 1/N = 1 cm/5000, n
= 2
Ditanyakan : θ = …….?
Jawab : d sin θ = (2n) ½ λ = n λ
0,01/5000 sin θ = 2 . 5.10-7 ……….. θ= 30°
Hamburan (scattering)
Material
Gelombang datang
Hamburan cahaya oleh partikel kecil bahan
adalah salah satu fenomena alam yang indah.
Langit biru dan merahnya sunset adalah
peristiwa hamburan. Seperti sinar matahari
melewati atmosfer, sebagian besar diserap oleh
molekul udara dan dengan seketika diberikan
pada beberapa arah yang baru. Fenomena
hamburan sama dengan perilaku gelombang air
pada benda yang mengapung. Ketika sebuah
batu kecil tenggelam dalam air yang sama,
sebuah gabus kecil yang mengapung akan
bergerak naik turun dengan frekuensi dari
gelombang yang melewatinya.
Polarisasi
 Polarisasi atau pengutuban adalah penguraian
gelombang menjadi komponen-komponennya
 Polarisasi gelombang elektromagnetik adalah
penguraian gelombang menjadi komponen medan
listrik (E) dan komponen medan magnet (H)
 Penamaan polarisasi gelombang ditentukan oleh
arah medan listrik E terhadap permukaan tanah
(bumi)
Macam-macam
Polarisasi
Polarisasi
gelombang
Polarisasi
linier
Polarisasi
lingkaran
Polarisasi
horisontal
Polarisasi
vertikal
Polarisasi lingkaran tangan kiri =
Left Hand Circular Polarized (LHCP)
Polarisasi lingkaran tangan kanan =
Right Hand Circular Polarized (RHCP)
Polarisasi
miring
Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi
linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips.
Gelombang dengan polarisasi melingkar dan
polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2
gelombang dengan polarisasi tegak lurus.
Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat
hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap
arah rambatan atau bidang medan listriknya.
(f) Polarisasi Gelombang
Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi
pada gelombang tali (satu dimensi), gelombang permukaan air
(dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga
dimensi). Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan
gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan
gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada
satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang
transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak
dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada
gelombang bunyi.
Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus
Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi
cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi
tegak lurus terhadap arah merambatnya (gelombang
transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal
diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian (lihat Gambar
1.25). Cahaya alami yang getarannya ke segala arah di sebut
cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid
hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal,
disebut cahaya terpolarisasi linear.
Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal?
Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan memperhatikan
secara seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah.
Dari penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi
linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah
ini disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas
tali pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke
sebuah celah, seperti pada gambar 1.26. Pasang celah dalam posisi vertikal, kemudian
getarkan ujung tali di A sehingga gelombang transversal yang merambat dari A dapat
menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi celah menjadi horisontal,
kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus celah (tampak tidak
ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di titik A digetarkan
berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal, apa yang
terjadi? Ternyata, gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang
yang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal. Apa yang dapat Anda pahami
dari peristiwa tersebut?
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik
1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam
ruang tanpa medium
2. Merupakan gelombang transversal, yang arah getarnya
tegak lurus dengan arah rambatannya
3. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus
dalam medan magnet maupun medan listrik
4. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan
(refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi),
pengutuban (polarisasi)
5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi
secara bersamaan, sehingga medan listrik dan medan
magnet sefase dan berbanding lurus
Sifat Gelombang Elektromagnetik

More Related Content

What's hot

Teorema torricelli
Teorema torricelliTeorema torricelli
Teorema torricelliafrays iwd
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTameliarizkap
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Nanda Reda
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didihworodyah
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada pakuazidny
 
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang KehidupanPeran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupanazzam zukhrofani iman
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKrida rahmah
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombangRaa Yu
 

What's hot (20)

Teorema torricelli
Teorema torricelliTeorema torricelli
Teorema torricelli
 
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang KehidupanPeran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Peran Teknologi Laser dalam Berbagai Bidang Kehidupan
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Feromagnetik
FeromagnetikFeromagnetik
Feromagnetik
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
 

Similar to Sifat Gelombang Elektromagnetik

Similar to Sifat Gelombang Elektromagnetik (20)

Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahaya
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
 
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptxGambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Gejala Gelombang
Gejala GelombangGejala Gelombang
Gejala Gelombang
 
pres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxpres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptx
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 
Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksi
 
sifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombangsifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombang
 
Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
 
Elektrofisika i
Elektrofisika  iElektrofisika  i
Elektrofisika i
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptx
 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Sifat Gelombang Elektromagnetik

  • 1.
  • 2.
  • 3. Sifat gelombang elektromagnetik  Pantulan (Refleksi)  Pembiasan (Refraksi)  Pembelokan (Difraksi)  P o l a r i s a s i  Hamburan (Scattering)
  • 4. Pantulan (Refleksi) Sudut datang Sudut pantul Sudut datang sama dengan sudut pantul Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang yang sedang berjalan menabrak suatu penghalang.
  • 5. Sudut datang : Sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal Sudut pantul : Sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dengan garis normal Sudut bias : Sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal
  • 6. Sifat pemantulan cahaya, yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul memunculkan fenomena pemantulan yang berbeda antara permukaan batas yang rata dan tidak rata. Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas yang rata, maka berkas cahaya yang dipantulkan juga sejajar. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan teratur. Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas yang tidak sejajar (tidak teratur), maka berkas cahaya pantul memiliki arah yang tidak teratur pula.
  • 8. Pada peristiwa pembiasan, cahaya yang datang akan diteruskan namun mengalami pembiasan atau pembelokan arah. Besarnya sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal dinamakan sebagai sudut bias. Besar kecilnya sudut bias dipengaruhi oleh sifat dari medium yang biasa disebut sebagai indeks bias ( n ). Indeks bias merupakan perbandingan antara laju cahaya dalam ruang hampa ( c ) dengan laju cahaya dalam medium ( v ) atau bila dirumuskan secara matematis : n =c/v
  • 9. Pada umumnya cepat rambat gelombang dalam satu medium tetap. Oleh karena frekuensi gelombang selalu tetap, maka panjang gelombang (λ=v/f) juga tetap untuk gelombang yang menjalar dalam satu medium. Apabila gelombang menjalar pada dua medium yang jenisnya berbeda, misalnya gelombang cahaya dapat merambat dari udara ke air. Di sini , cepat rambat cahaya berbeda. Cepat rambat cahaya di udara lebih besar daripada cepat rambat cahaya di dalam air. Oleh karena (λ=v/f), maka panjang gelombang cahaya di udara juga lebih besar daripada panjang gelombang cahaya di dalam air. Perhatikan λ sebanding dengan v. Makin besar nilai v, maka makin besar nilai λ, demikian juga sebaliknya.
  • 10. Perubahan panjang gelombang dapat juga diamati di dalam tangki riak dengan cara memasang keping gelas tebal pada dasar tangki sehingga tangki riak memiliki dua kedalaman air yang berbeda, dalam dan dangkal, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.19. Pada gambar tampak bahwa panjang gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada panjang gelombang di tempat yang dangkal (λ1 > λ2). Oleh karena v=λf, maka cepat rambat gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada di tempat yang dangkal (v1 > v2).
  • 11. Pada pemantulan gelombang, gelombang yang tiba di batas medium akan dipantulkan ke arah semula. Pada pembiasan, gelombang yang mengenai bidang batas antara dua medium, sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan mengalami pembelokan arah dari arah semula tergantung pada mediumnya. Pada medium kedua, cepat rambat gelombang mengalami perubahan dan perubahan ini pun tergantung pada mediumnya. Dengan kata lain, pembiasan gelombang adalah pembelokan arah lintasan gelombang etelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda.
  • 12. Contoh Refraksi Refraksi (pembiasan) gelombang- gelombang cahaya di air. Persegi gelap menunjukkan posisi sebenarnya sebatang pensil yang diletakkan dalam semangkuk air. Persegi terang menunjukkan posisi tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa ujungnya (X) seakan-akan terlihat di Y, posisi yang jelas lebih dangkal.
  • 14.  Difraksi adalah deviasi dari perambatan cahaya atau pembelokan arah rambat cahaya  Efek difraksi adalah karakteristik dari fenomena gelombang, apakah bunyi, atau cahaya dimana muka-muka gelombangnya dibelokan.
  • 15. Jika sebuah gelombang permukaan air tiba pada suatu celah sempit, maka gelombang ini akan mengalami lenturan/pembelokan sehingga terjadi gelombang- gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah belakang celah tersebut. Gejala ini disebut difraksi.
  • 16.  Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka cahaya akan di belokan /dilenturkan seperti gambar berikut  Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik (cahaya putihbanyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi
  • 17.  Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar , akan dibelokan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang.Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi
  • 18.  Interferensi Maksimum (terjadinya pola terang )  d sin θn = (2n – 1) ½ λ atau d.p/l= (2n – 1) ½ λ , n = 1, 2, 3, ……dst  d = lebar celah, θn= sudut belok, n = bilangan asli, λ = panjang gelombang,  l= jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang atau gelap  Interferensi Minimum (terjadi pola gelap)  d sin θn = (2n) ½ λ= nλ atau d p/l = (2n) ½ λ = n λ , n = 1,2,3 , ….dst
  • 19. Contoh soal Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh datang pada sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua adalah 1,80 mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke layar adalah…. Penyelesaian Diketahui : d = 0,8 mm , p = 1,8 mm, λ= 4800 A = 4,8 x 10-7 m, n = 2 Ditanyakan : l =….? Jawaban : d p/l = (2n) ½ λ, l = d p/ (2n) ½ λ, l = 0,8 x 10-3 ( 1,8 x 10-3) / 2 .2. 1/2. 4,8 x 10 -7 = 1,5 meter
  • 20. Kisi/celah banyak, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk dinding bangunan. Kisi difraksi yang ada di laboratorium Fisika adalah Kaca yang digores dengan intan, sehingga dapat berfungsi sebagai celah banyak. Jika seberkas sinar monokromatik jatuh pada kisi difraksi, akan terjadi peristiwa difraksi dan interferensi seperti pada gambar berikut
  • 21. Disebut kisi difraksi jika jumlah kisi menjadi N buah, pada umumnya: Ncelah = ~ribuan buah per cm/mm
  • 22.  Seberkas sinar monokhromatik dengan panjang gelombang 5000Ao, datang tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis tiap cm, mka sudut belok pada orde terang ke 2 adalah…. Penyelesaian : diketahui : λ= 5000Ao= 5x 10-7 m, d = 1/N = 1 cm/5000, n = 2 Ditanyakan : θ = …….? Jawab : d sin θ = (2n) ½ λ = n λ 0,01/5000 sin θ = 2 . 5.10-7 ……….. θ= 30°
  • 24. Hamburan cahaya oleh partikel kecil bahan adalah salah satu fenomena alam yang indah. Langit biru dan merahnya sunset adalah peristiwa hamburan. Seperti sinar matahari melewati atmosfer, sebagian besar diserap oleh molekul udara dan dengan seketika diberikan pada beberapa arah yang baru. Fenomena hamburan sama dengan perilaku gelombang air pada benda yang mengapung. Ketika sebuah batu kecil tenggelam dalam air yang sama, sebuah gabus kecil yang mengapung akan bergerak naik turun dengan frekuensi dari gelombang yang melewatinya.
  • 25. Polarisasi  Polarisasi atau pengutuban adalah penguraian gelombang menjadi komponen-komponennya  Polarisasi gelombang elektromagnetik adalah penguraian gelombang menjadi komponen medan listrik (E) dan komponen medan magnet (H)  Penamaan polarisasi gelombang ditentukan oleh arah medan listrik E terhadap permukaan tanah (bumi)
  • 26. Macam-macam Polarisasi Polarisasi gelombang Polarisasi linier Polarisasi lingkaran Polarisasi horisontal Polarisasi vertikal Polarisasi lingkaran tangan kiri = Left Hand Circular Polarized (LHCP) Polarisasi lingkaran tangan kanan = Right Hand Circular Polarized (RHCP) Polarisasi miring
  • 27. Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips. Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus. Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya.
  • 28. (f) Polarisasi Gelombang Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi pada gelombang tali (satu dimensi), gelombang permukaan air (dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga dimensi). Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi. Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian (lihat Gambar 1.25). Cahaya alami yang getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya terpolarisasi linear.
  • 29. Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal? Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan memperhatikan secara seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah. Dari penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas tali pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke sebuah celah, seperti pada gambar 1.26. Pasang celah dalam posisi vertikal, kemudian getarkan ujung tali di A sehingga gelombang transversal yang merambat dari A dapat menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi celah menjadi horisontal, kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus celah (tampak tidak ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di titik A digetarkan berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal, apa yang terjadi? Ternyata, gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang yang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal. Apa yang dapat Anda pahami dari peristiwa tersebut?
  • 30. Sifat-sifat gelombang elektromagnetik 1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium 2. Merupakan gelombang transversal, yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya 3. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet maupun medan listrik 4. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban (polarisasi) 5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersamaan, sehingga medan listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus