SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
HUKUM
MENDEL
Persilangan Monohbrida
Persilangan Dihibrida
Taufik, S.Pd
SMPN 289 Jakarta
PAGE 1
Motivasi
“ Pelajari Adab Sebelum
Mempelajari Suatu Ilmu “
- Imam Malik Rahimahullah -
Materi
Pembelajaran
Hukum Mendel
Persilangan Monohobrida
Persilangan Dihibrida
Latihan Soal Persilangan Monohibrida
Latihan Soal Persilangan Dihibrida
PAGE 3
Istilah – Istilah Hukum Mendel
Gen : Unit terkecil yang memberi intruksi
penurunan sifat
Parental (P) : Orang tua / Induk
Filial (F) : Anak / Keturunan
Dominan : Sifat yang kuat dituliskan dengan
huruf besar misal AA, GG, XX
Resesif : Sifat yang lemah
dituliskan dengan huruf kecil misal aa, gg, tt
Intermediat : Sifat yang sama kuat misal Merah
muda
AAAA AAAA
Fenotif : Ekspresi sifat yang nampak
Genotif : Sifat yang tak nampak
Homozigot : Pasangan gen yang sama alelnya
Heterozigot : Pasangan gen yang berbeda alelnya
Hibrida : Persilangan dengan sifat
beda
Gamet : Sel kelamin jantan atau betina yang
membawa setengah gen induk
Alel : Gen alternatif dari pasangan gen
yang homolog A, a , b, B, G , g
Hukum Mendel
Figur Mendel
AAAA AAAA
Gregor Mendel adalah seorang
pakar biologi asal Austria
Melakukan penelitian pewarisan
sifat menggunakan kacang ercis
atau Pisum sativum
Alasan Mendel :
a. Tanaman yang mudah
tumbuh
b. Tanaman berumur pendek
c. Mudah melakukan
penyerbukan sendiri
maupun silang
d. Keturunannya banyak dan
bervariasi
e. Bunga sempurna
Hukum Mendel I
“Pada waktu pembentukan
gamet terjadi pemisahan
alternatif gen atau variasi gen
yang disebut juga alel secara
bebas”.
 Segregasi adalah Pemisahan alel
pada waktu pembentukan gamet
dalam persilangan monohibrida.
 Pembentukan gamet terjadi secara
meiosis.
 Pasangan - pasangan homolog
saling berpisah dan terjadi
pemisahan alel - alel suatu gen
secara bebas dari diploid menjadi
haploid.
 Setiap sel gamet hanya
mengandung satu gen dari alelnya
fenomena ini dapat diamati pada
persilangan monohibrida.
Hukum Mendel II
“Saat pembentukan gamet
faktor-faktor yang menentukan
karakter-karakter berbeda yaitu
gen diwariskan secara bebas
satu sama lain”
 Asortasi adalah Setiap gen
/sifat dapat berpasangan
secara bebas dengan
gen/sifat lain
 Hukum ini berlaku dalam
proses pembentukan gamet
pada persilangan dihibrid
atau persilangan dengan dua
sifat beda.
Hukum Mendel
Figur Mendel
Gregor Mendel adalah seorang pakar biologi asal Austria
Melakukan penelitian pewarisan sifat menggunakan
kacang ercis atau Pisum sativum
Alasan Mendel :
a. Tanaman yang mudah tumbuh
b. Tanaman berumur pendek
c. Mudah melakukan penyerbukan sendiri maupun silang
d. Keturunannya banyak dan bervariasi
e. Bunga sempurna
Hukum Mendel
Figur Mendel
AAAA
Gregor Mendel adalah seorang
pakar biologi asal Austria
Melakukan penelitian pewarisan
sifat menggunakan kacang ercis
atau Pisum sativum
Alasan Mendel :
a. Tanaman yang mudah
tumbuh
b. Tanaman berumur pendek
c. Mudah melakukan
penyerbukan sendiri
maupun silang
d. Keturunannya banyak dan
bervariasi
e. Bunga sempurna
Hukum Mendel I
“Pada waktu pembentukan
gamet terjadi pemisahan
alternatif gen atau variasi gen
yang disebut juga alel secara
bebas”.
 Segregasi adalah Pemisahan alel
pada waktu pembentukan gamet
dalam persilangan monohibrida.
 Pembentukan gamet terjadi secara
meiosis.
 Pasangan - pasangan homolog
saling berpisah dan terjadi
pemisahan alel - alel suatu gen
secara bebas dari diploid menjadi
haploid.
 Setiap sel gamet hanya
mengandung satu gen dari alelnya
fenomena ini dapat diamati pada
persilangan monohibrida.
Hukum Mendel II
“Saat pembentukan gamet
faktor-faktor yang menentukan
karakter-karakter berbeda yaitu
gen diwariskan secara bebas
satu sama lain”
 Asortasi adalah Setiap gen
/sifat dapat berpasangan
secara bebas dengan
gen/sifat lain
 Hukum ini berlaku dalam
proses pembentukan gamet
pada persilangan dihibrid
atau persilangan dengan dua
sifat beda.
Hukum Mendel
AAAA
Hukum Mendel I / Segregasi
“Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau
variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”.
 Segregasi adalah Pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet dalam
persilangan monohibrida.
 Pembentukan gamet terjadi secara meiosis.
 Pasangan - pasangan homolog saling berpisah dan terjadi pemisahan alel -
alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
 Setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya fenomena ini
dapat diamati pada persilangan monohibrida.
Hukum Mendel
Figur Mendel
Gregor Mendel adalah seorang
pakar biologi asal Austria
Melakukan penelitian pewarisan
sifat menggunakan kacang ercis
atau Pisum sativum
Alasan Mendel :
a. Tanaman yang mudah
tumbuh
b. Tanaman berumur pendek
c. Mudah melakukan
penyerbukan sendiri
maupun silang
d. Keturunannya banyak dan
bervariasi
e. Bunga sempurna
Hukum Mendel I
“Pada waktu pembentukan
gamet terjadi pemisahan
alternatif gen atau variasi gen
yang disebut juga alel secara
bebas”.
 Segregasi adalah Pemisahan alel
pada waktu pembentukan gamet
dalam persilangan monohibrida.
 Pembentukan gamet terjadi secara
meiosis.
 Pasangan - pasangan homolog
saling berpisah dan terjadi
pemisahan alel - alel suatu gen
secara bebas dari diploid menjadi
haploid.
 Setiap sel gamet hanya
mengandung satu gen dari alelnya
fenomena ini dapat diamati pada
persilangan monohibrida.
Hukum Mendel II
“Saat pembentukan gamet
faktor-faktor yang menentukan
karakter-karakter berbeda yaitu
gen diwariskan secara bebas
satu sama lain”
 Asortasi adalah Setiap gen
/sifat dapat berpasangan
secara bebas dengan
gen/sifat lain
 Hukum ini berlaku dalam
proses pembentukan gamet
pada persilangan dihibrid
atau persilangan dengan dua
sifat beda.
Hukum Mendel
Hukum Mendel II / Asostasi
“Saat pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan
karakter-karakter berbeda yaitu gen diwariskan secara bebas
satu sama lain”
 Asortasi adalah Setiap gen /sifat dapat berpasangan secara
bebas dengan gen/sifat lain
 Hukum ini berlaku dalam proses pembentukan gamet pada
persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda.
Persilangan Monohibrida
AAAA
Persilangan antara dua individu yang memiliki satu sifat beda
Persilangan Monohibrida
Dominan Penuh
Persilangan Monohibrida
Intermediat
Persilangan Monohibrida Dominan Penuh
Tumbuhan kacang ercis berbunga ungu disilangkan
dengan kacang ercis berbunga putih menghasilkan
keturunan pertama kacang ercis berbunga ungu. Jika
keturunan pertama saling disilangkan. Bagaimanakah
keturunan F2 nya ?
Gamet :
F1 :
Uu
Antara F1 disilangkan :
P2 :
Gamet :
F2 :
UU Uu Uu uu 3 Jenis
Genotif
Perbandingan Genotif = UU : Uu : Uu : uu
2 Jenis
Fenotif
Perbandingan Fenotif = Ungu : Putih
1 2 1
3 1
Persilangan Monohibrida Dominan Penuh
Persilangan kacang dengan kulit polong datar (DD)
dengan kacang kulit polong bergelombang (dd)
menghasilkan keturunan pertama kacang kulit polong
datar. Jika keturunan pertama saling disilangkan
sesamanya. Bagaimanakah keturunan F2 nya ?
Gamet :
F1 :
Dd
P2 :
Gamet :
F2 :
Perbandingan Genotif = DD : Dd : Dd : dd
Perbandingan Fenotif = Datar : Gelombang
1 2 1
3 1
Dd
Dd x
Atau menggunkan table Punnet
DD (datar)
Dd (datar) dd (gelombang)
Dd (datar)
Persilangan Monohibrida Intermediat
Bagaimanakah rasio fenotif dan genotif dari
persilangan bunga pukul empat atau (Mirabilis jalapa)
merah (MM) dengan putih (mm) jika keduanya
bersifat intermediat?
Gamet :
F1 :
Mm
Pink
P2 :
Gamet :
F2 :
Perbandingan Genotif = MM : Mm : Mm : mm
Perbandingan Fenotif = Merah : Pink : Putih
1 2 1
1 1
Mm
Mm x
MM (merah)
Mm (pink) mm (putih)
Mm (pink)
2
Contoh Soal
Pada persilangan antara kucing hitam dengan
kucing putih dihasilkan kucing berbulu abu-
abu. Jika pada F2 dihasilkan 12 ekor kucing,
berapa kah jumlah kuciing berbulu abu-abu
pada F2 ?
Jawab :
Persilangan semangka kuning (KK) dengan
semangka merah (kk) pada keturunan
pertamanya menghasilkan seluruhnya semangka
kuning. Jika antara F1 disilangkan sesamanya dan
menghasilkan 60 butir semangka. Berapa buah
semangka berwarna merah dihasilkan pada F2 ?
Dik : F2 = 12 ekor
F1 = Bulu ungu
Jumlah kucing
abu-abu pada
F2
Hasil perkawinan kucing hitam dengan
kucing putih melahirkan kucing abu-abu
berarti bersifat monohibrida intermediat
dengan rasio fenotif 1 : 2 : 1, maka :
Jumlah kucing warna abu-abu = 2/4 x 12
= 6 ekor
Dit :
Pys :
Hasil persilangan semangka kuning (KK) dengan
semangka merah (kk) pada keturunan
pertamanya menghasilkan seluruhnya semangka
kuning, ini berarti monohibrida dominan penuh
maka rasio fenotifnya = 3 : 1 sehingga :
Jumlah semangka berwarna merah = ¼ x 60 butir
= 15 butir
Jawab :
Resume Persilangan Monohibrida
PAG 16
Monohibrida Dominan Monohibrida Intermediat
Jumlah Gamet 2 2
Jumlah Individu F2 4 4
Sifat Tetap Timbul Sifat Baru
Rasio Genotif 1 : 2: 1 1 : 2 : 1
Rasio Fenotif 3 : 1 1 : 2 : 1
Latihan
Lord Aji merupakan petani cabai sukses yang mengelola lahan perkebunan hingga 10 hektar, Lord mencoba
menyilangkan cabai merah (MM) dengan cabai hijau (mm) dan menghasilkan keturunan yang bercabai
merah semua (F1), jika lord Aji menyilangkan sesama F1 dan dihasilkan sejumlah 10.000 cabai, maka
berapa jumlah cabai yang memiliki genotipe heterozigot?
Seorang petani bunga mawar ingin sekali ia membudidayakan tanaman tersebut dengan cara
menyilangkan varietas – varietas yang ada. Salah satunya ia menyilangkan mawar kuning dengan mawar
putih, namun ternyata semua tanaman F1 adalah mawar kuning muda. Apabila F1 disilangkan dengan
sesamanya maka akan diperoleh tanaman F2 yang memiliki perbandingan warna terbanyak adalah …
Kelinci berbulu kasar (KK) dominan disilangkan dengan kelinci berbulu halus (kk) resesif. Bagaimanakah
rasio fenotif dan genotifnya pada F2 ?
Tentukan gamet dari pasangan genotif berikut : Gg , HH , Rs , zz
Buah mangga berbuah besar dengan genotipe Bb disilangkan dengan buah mangga berbuah kecil yang
bergenotip bb. Buah mangga besar dominan terhadap buah mangga kecil. Tentukanlah perbandingan
genotipe F1 dan fenotipe F1 ?
1
2
3
4
5
TERIMA KASIH
PAG 18
Kalo ada cobaan, cobain!
Kalo ada halangan, halangin!
Kalo ada pelajaran, pelajarin!

More Related Content

Similar to MENDEL

Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibriddefiyandini
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)hnffunnisa
 
Power poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifatPower poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifathasnawati13
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Devia Rahayu
 
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxavita12
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptssuserbda8a2
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelhnffunnisa
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola HereditasDa Idaa
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibridaRizki Putrii
 
Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)aris trea
 
Kombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptx
Kombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptxKombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptx
Kombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptxIrwanWijaya17
 
Penelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendelPenelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendelKamel Yusuf
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditaskth97jjk
 
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan MonohibridTeori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibridsafirards12
 

Similar to MENDEL (20)

Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibrid
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)
 
Power poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifatPower poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifat
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
 
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptxMEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx
 
hukum mendel
hukum mendelhukum mendel
hukum mendel
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibrida
 
Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)
 
Kombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptx
Kombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptxKombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptx
Kombinasi Edit PPT Pewarisan SIfat.pptx
 
Penelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendelPenelitian gregory mendel
Penelitian gregory mendel
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan MonohibridTeori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
 
POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

MENDEL

  • 2. Motivasi “ Pelajari Adab Sebelum Mempelajari Suatu Ilmu “ - Imam Malik Rahimahullah -
  • 3. Materi Pembelajaran Hukum Mendel Persilangan Monohobrida Persilangan Dihibrida Latihan Soal Persilangan Monohibrida Latihan Soal Persilangan Dihibrida PAGE 3
  • 4. Istilah – Istilah Hukum Mendel Gen : Unit terkecil yang memberi intruksi penurunan sifat Parental (P) : Orang tua / Induk Filial (F) : Anak / Keturunan Dominan : Sifat yang kuat dituliskan dengan huruf besar misal AA, GG, XX Resesif : Sifat yang lemah dituliskan dengan huruf kecil misal aa, gg, tt Intermediat : Sifat yang sama kuat misal Merah muda AAAA AAAA Fenotif : Ekspresi sifat yang nampak Genotif : Sifat yang tak nampak Homozigot : Pasangan gen yang sama alelnya Heterozigot : Pasangan gen yang berbeda alelnya Hibrida : Persilangan dengan sifat beda Gamet : Sel kelamin jantan atau betina yang membawa setengah gen induk Alel : Gen alternatif dari pasangan gen yang homolog A, a , b, B, G , g
  • 5. Hukum Mendel Figur Mendel AAAA AAAA Gregor Mendel adalah seorang pakar biologi asal Austria Melakukan penelitian pewarisan sifat menggunakan kacang ercis atau Pisum sativum Alasan Mendel : a. Tanaman yang mudah tumbuh b. Tanaman berumur pendek c. Mudah melakukan penyerbukan sendiri maupun silang d. Keturunannya banyak dan bervariasi e. Bunga sempurna Hukum Mendel I “Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”.  Segregasi adalah Pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet dalam persilangan monohibrida.  Pembentukan gamet terjadi secara meiosis.  Pasangan - pasangan homolog saling berpisah dan terjadi pemisahan alel - alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.  Setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohibrida. Hukum Mendel II “Saat pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda yaitu gen diwariskan secara bebas satu sama lain”  Asortasi adalah Setiap gen /sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain  Hukum ini berlaku dalam proses pembentukan gamet pada persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda.
  • 6. Hukum Mendel Figur Mendel Gregor Mendel adalah seorang pakar biologi asal Austria Melakukan penelitian pewarisan sifat menggunakan kacang ercis atau Pisum sativum Alasan Mendel : a. Tanaman yang mudah tumbuh b. Tanaman berumur pendek c. Mudah melakukan penyerbukan sendiri maupun silang d. Keturunannya banyak dan bervariasi e. Bunga sempurna
  • 7. Hukum Mendel Figur Mendel AAAA Gregor Mendel adalah seorang pakar biologi asal Austria Melakukan penelitian pewarisan sifat menggunakan kacang ercis atau Pisum sativum Alasan Mendel : a. Tanaman yang mudah tumbuh b. Tanaman berumur pendek c. Mudah melakukan penyerbukan sendiri maupun silang d. Keturunannya banyak dan bervariasi e. Bunga sempurna Hukum Mendel I “Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”.  Segregasi adalah Pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet dalam persilangan monohibrida.  Pembentukan gamet terjadi secara meiosis.  Pasangan - pasangan homolog saling berpisah dan terjadi pemisahan alel - alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.  Setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohibrida. Hukum Mendel II “Saat pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda yaitu gen diwariskan secara bebas satu sama lain”  Asortasi adalah Setiap gen /sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain  Hukum ini berlaku dalam proses pembentukan gamet pada persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda.
  • 8. Hukum Mendel AAAA Hukum Mendel I / Segregasi “Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”.  Segregasi adalah Pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet dalam persilangan monohibrida.  Pembentukan gamet terjadi secara meiosis.  Pasangan - pasangan homolog saling berpisah dan terjadi pemisahan alel - alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.  Setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohibrida.
  • 9. Hukum Mendel Figur Mendel Gregor Mendel adalah seorang pakar biologi asal Austria Melakukan penelitian pewarisan sifat menggunakan kacang ercis atau Pisum sativum Alasan Mendel : a. Tanaman yang mudah tumbuh b. Tanaman berumur pendek c. Mudah melakukan penyerbukan sendiri maupun silang d. Keturunannya banyak dan bervariasi e. Bunga sempurna Hukum Mendel I “Pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan alternatif gen atau variasi gen yang disebut juga alel secara bebas”.  Segregasi adalah Pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet dalam persilangan monohibrida.  Pembentukan gamet terjadi secara meiosis.  Pasangan - pasangan homolog saling berpisah dan terjadi pemisahan alel - alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.  Setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohibrida. Hukum Mendel II “Saat pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda yaitu gen diwariskan secara bebas satu sama lain”  Asortasi adalah Setiap gen /sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain  Hukum ini berlaku dalam proses pembentukan gamet pada persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda.
  • 10. Hukum Mendel Hukum Mendel II / Asostasi “Saat pembentukan gamet faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda yaitu gen diwariskan secara bebas satu sama lain”  Asortasi adalah Setiap gen /sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/sifat lain  Hukum ini berlaku dalam proses pembentukan gamet pada persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda.
  • 11. Persilangan Monohibrida AAAA Persilangan antara dua individu yang memiliki satu sifat beda Persilangan Monohibrida Dominan Penuh Persilangan Monohibrida Intermediat
  • 12. Persilangan Monohibrida Dominan Penuh Tumbuhan kacang ercis berbunga ungu disilangkan dengan kacang ercis berbunga putih menghasilkan keturunan pertama kacang ercis berbunga ungu. Jika keturunan pertama saling disilangkan. Bagaimanakah keturunan F2 nya ? Gamet : F1 : Uu Antara F1 disilangkan : P2 : Gamet : F2 : UU Uu Uu uu 3 Jenis Genotif Perbandingan Genotif = UU : Uu : Uu : uu 2 Jenis Fenotif Perbandingan Fenotif = Ungu : Putih 1 2 1 3 1
  • 13. Persilangan Monohibrida Dominan Penuh Persilangan kacang dengan kulit polong datar (DD) dengan kacang kulit polong bergelombang (dd) menghasilkan keturunan pertama kacang kulit polong datar. Jika keturunan pertama saling disilangkan sesamanya. Bagaimanakah keturunan F2 nya ? Gamet : F1 : Dd P2 : Gamet : F2 : Perbandingan Genotif = DD : Dd : Dd : dd Perbandingan Fenotif = Datar : Gelombang 1 2 1 3 1 Dd Dd x Atau menggunkan table Punnet DD (datar) Dd (datar) dd (gelombang) Dd (datar)
  • 14. Persilangan Monohibrida Intermediat Bagaimanakah rasio fenotif dan genotif dari persilangan bunga pukul empat atau (Mirabilis jalapa) merah (MM) dengan putih (mm) jika keduanya bersifat intermediat? Gamet : F1 : Mm Pink P2 : Gamet : F2 : Perbandingan Genotif = MM : Mm : Mm : mm Perbandingan Fenotif = Merah : Pink : Putih 1 2 1 1 1 Mm Mm x MM (merah) Mm (pink) mm (putih) Mm (pink) 2
  • 15. Contoh Soal Pada persilangan antara kucing hitam dengan kucing putih dihasilkan kucing berbulu abu- abu. Jika pada F2 dihasilkan 12 ekor kucing, berapa kah jumlah kuciing berbulu abu-abu pada F2 ? Jawab : Persilangan semangka kuning (KK) dengan semangka merah (kk) pada keturunan pertamanya menghasilkan seluruhnya semangka kuning. Jika antara F1 disilangkan sesamanya dan menghasilkan 60 butir semangka. Berapa buah semangka berwarna merah dihasilkan pada F2 ? Dik : F2 = 12 ekor F1 = Bulu ungu Jumlah kucing abu-abu pada F2 Hasil perkawinan kucing hitam dengan kucing putih melahirkan kucing abu-abu berarti bersifat monohibrida intermediat dengan rasio fenotif 1 : 2 : 1, maka : Jumlah kucing warna abu-abu = 2/4 x 12 = 6 ekor Dit : Pys : Hasil persilangan semangka kuning (KK) dengan semangka merah (kk) pada keturunan pertamanya menghasilkan seluruhnya semangka kuning, ini berarti monohibrida dominan penuh maka rasio fenotifnya = 3 : 1 sehingga : Jumlah semangka berwarna merah = ¼ x 60 butir = 15 butir Jawab :
  • 16. Resume Persilangan Monohibrida PAG 16 Monohibrida Dominan Monohibrida Intermediat Jumlah Gamet 2 2 Jumlah Individu F2 4 4 Sifat Tetap Timbul Sifat Baru Rasio Genotif 1 : 2: 1 1 : 2 : 1 Rasio Fenotif 3 : 1 1 : 2 : 1
  • 17. Latihan Lord Aji merupakan petani cabai sukses yang mengelola lahan perkebunan hingga 10 hektar, Lord mencoba menyilangkan cabai merah (MM) dengan cabai hijau (mm) dan menghasilkan keturunan yang bercabai merah semua (F1), jika lord Aji menyilangkan sesama F1 dan dihasilkan sejumlah 10.000 cabai, maka berapa jumlah cabai yang memiliki genotipe heterozigot? Seorang petani bunga mawar ingin sekali ia membudidayakan tanaman tersebut dengan cara menyilangkan varietas – varietas yang ada. Salah satunya ia menyilangkan mawar kuning dengan mawar putih, namun ternyata semua tanaman F1 adalah mawar kuning muda. Apabila F1 disilangkan dengan sesamanya maka akan diperoleh tanaman F2 yang memiliki perbandingan warna terbanyak adalah … Kelinci berbulu kasar (KK) dominan disilangkan dengan kelinci berbulu halus (kk) resesif. Bagaimanakah rasio fenotif dan genotifnya pada F2 ? Tentukan gamet dari pasangan genotif berikut : Gg , HH , Rs , zz Buah mangga berbuah besar dengan genotipe Bb disilangkan dengan buah mangga berbuah kecil yang bergenotip bb. Buah mangga besar dominan terhadap buah mangga kecil. Tentukanlah perbandingan genotipe F1 dan fenotipe F1 ? 1 2 3 4 5
  • 18. TERIMA KASIH PAG 18 Kalo ada cobaan, cobain! Kalo ada halangan, halangin! Kalo ada pelajaran, pelajarin!