CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
FILSAFAT ISLAM
1. Presentasi Filsafat Islam
Oksidentalisme dan Orientalisme
Sheila Anggita
Ginan Aulia Rahman
Gigay Citta Acikgenc
Putri Maulida Sari
2. A. Proyek “Tradisi dan Pembaruan”
dan Tiga Agendanya
Proyek “Tradisi dan
Pembaruan”
Sikap kita
terhadap
tradisi lama
Sikap kita
terhadap tradisi
Barat
Pengantar
menuju
Oksidentalisme
Sikap kita
terhadap
realitas
Teori
interpretasi
3. Proses Dialektika Ego dan The Other
Sikap kita
terhadap
tradisi lama
Ego pada sejarah masa
lalu dan warisan
kebudayaannya
Sikap kita
terhadap
tradisi Barat
Ego pada posisi yang
berhadapan dengan
the other kontemporer
Sikap kita
terhadap
realitas
Ego pada suatu tempat
dimana dia
mengadakan observasi
langsung terhadap
realitasnya
4. Oksidentalisme
Pengkajian
Barat oleh
Timur
Stereotype yang
dimikili oleh Timur
pada Barat
Sebuah respon dari Timur
mengenai orientalisme
(pengkajian Timur oleh
Barat)
Barat sebagai
representasi
Dunia
5. Westernisasi
• Apa itu westernisasi?
“Bring or come under the influence of cultural,
economic, or political system of Europe or north
America”
Penyebab terjadinya westernisasi adalah
superioritas orang barat dan inferioritas orang
timur pasca kolonialisme dan imperialisme
6. Dampak Westernisasi kepada Timur
• Problem asimilasi kebudayaan. Meliputi
bahasa, pakaian, tempat tinggal, gaya hidup
dan adat.
• Terpenjara dalam bidang ekonomi dan sosial.
• Silau dengan segala yang berasal dari barat.
• Revolusi Nasionalisme khas Timur.
• Kritik dalam batas-batas sempit dengan
metode retorika. Bukan logika pembuktian.
7. Cara Keluar dari westerisasi
• Menghentikan Taqlid buta.
• Menggali kembali identitas ego dari warisan
masa lalu dan menyempurnakan keberhasilan-keberhasilannya.
• Adaptasi bukan adopsi pemikiran barat.
• Mulai membedakan dengan tegas timur dan
barat dalam hubungan antagonistik
• egosentrisme
8. Barat dan Pemikiran Kontemporer Kita
1. Kemapanan Kebudayaan Barat dalam
Kebudayaan Kita
2. Sikap Kajian Nasional Kita terhadap Barat
3. Oksidentalisme dalam Karya Saya Terdahulu
9. 1. Kemapanan Kebudayaan Barat
dalam Kebudayaan Kita
• Barat > Timur semua aspek, terutama ilmu.
• Timur pengutip konsumen pengikut
informasi
• Barat pembaharu produsen pencipta
ilmu pengetahuan
Apa yang harus dilakukan ?
• Mengkaji dan menciptakan originalitas diri
• Memproduksi ilmu pengetahuan
10. Oksidentalisme terbalik
• Bukan melihat barat dalam cermin timur,
tetapi melihat timur dari cermin barat.
• Contoh : kaji tradisi Timur dengan metodologi
Marxisme
11. Oksidentalisme Terbalik
Kelemahan :
• Mengambil tradisi Barat secara parsial
• Mengeluarkan sebagian tradisi tersebut dari
lingkungannya, padahal ia lahir sebagai reaksi atas
mazhab lain
• Membaca tradisi Islam dengan kacamata madzhab
Barat yang parsial
• Mengembalikan suatu totalitas yaitu tradisi Timur
kepada salah satu bagian tradisi Barat yang serupa,
hingga terjadi asimilasi dan persamaan
• Mengabadikan perasaan serba inferior Timur dan
perasaan serba superior Barat dengan anggapan ilusif
bahwa pembaruan Timur hanya dapat dilakukan
dengan cermin Barat
13. Cara Oksidentalisme Mempelajari
Tradisi Barat
• Oksidentalisme tidak mempelajari tradisi Barat an sich
untuk memindah ilmu pengetahuan, tetapi agar kita
mengambil sikap terhadap ilmu pengetahuan yang
eksak sekalipun
• Mempelajari tradisi Barat sebagai bagian dari analisa
terhadap realitas kontemporer kita dengan asumsi
bahwa tradisi Barat telah menjadi salah satu
penyangga kebudayaan kontemporer kita
• Mengkaji tradisi Barat sebagai bagian dari kajian
tentang tradisi lama kita
• Mempelajari tradisi Barat sebagai bagian dari
partisipasi kita dalam kajian kemanusiaan umum
14. 2. Sikap Kajian Nasional Kita terhadap
Barat
• Salah satu motivasi dibangun oksidentalisme :
ketidakjelasan tradisi lama/Timur dan Barat
15. Kesalahan terhadap Tradisi Lama
• Melepaskan diri dari lingkungan kebudayaan
sendiri
• Memasuki lingkungan budaya lain
• Lari dari kenyataan
16. Kesalahan terhadap Tradisi Barat
• Mengeluarkan kebudayaan Barat dari
lingkungan lokal dan konteks sejarahnya
• Memberikan semacam keabsolutan dan
keuniversalan yang tidak semestinya kepada
kebudayaan Barat
• Memerangi kebudayaan lokal di saat ia sedang
mengadakan perlawanan terhadap
kebudayaan pendatang
17. Dalam Pemikiran Kontemporer Kita,
Penyikapan Terhadap Barat
3 sikap :
• Ofensif
• Defensif ekstrem
• Selektif moderat
18. Peradaban Sekarang Menuntut Sikap
Kritis
3 Sikap :
• Kritis terhadap tradisi lama
• Kritis terhdapa tradisi Barat
• Kritis terhadap realitas kita dengan mengubah
dan mengembangkannya
Masa lalu => direkonstruksi
Masa depan => dipersiapkan dan direncanakan
Masa kini => tempat berinteraksi
19. Sikap kritis terhadap barat
Faktor :
• Fenomena westernisasi dalam kehidupan kita
• Imperialisme kultural
• Reaksi keras gerakan Islam dalam
mempertahankan kebenaran melawan
Westernisasi
• Awal kebangkitan Islam dan pembenahan
kegagalan reformasi
• Menyingkap krisis Barat
20. Kebingungan Kajian Tanah Air tentang
Peradaban Eropa
• Ketenggelaman total kedalam peradaban
Barat
• Ketidaktahuan sebagai reaksi psikologis
• Upaya mengkompromikan kerangka lokal
dengan kerangka Barat
21. 3. Oksidentalisme dalam Karya Saya
Terdahulu
3 agenda :
1. Sikap terhadap tradisi lama
Karya : Metode Tafsir, Upaya Rekonstruksi Ilmu
Ushul Al-Fiqh
2. Sikap terhadap tradisi Barat
Karya : Tafsir Fenomenologi, Status Quo Metode
Fenomenologi dan Penerapannya pada
Fenomena Agama
3. Kritis terhadap realitas kita dengan mengubah dan
mengembangkannya
Karya : Fenomenologi Interpretasi, Upaya Penafsiran
Eksistensialis Dimulai dari Perjanjian Baru
22. Karya-karya lain
Mengungkapkan kebudayaan Timur dengan bahasa
dan konsepsi Barat
Tujuan :
• Menghapus dualisme tradisi lokal dan tradisi
pendatang guna mewujudkan persatuan tanah air dan
kepribadian nasional agar para pembaca tahu bahwa
kebudayaan kita adalah satu
• Memodernisir tradisi lokal secara spontan dan alami
dengan mempertahankan substansi dan ruh, dan
mengubah bentuk dan format
• Hilangnya rasa takut dan rendah diri di hadapan Barat
agar dapat berinteraksi dengan mereka sebagai pihak
yang sederajat
23. G. Keraguan dan Protes
1. Keraguan dan Kekhawatiran
i. Dengan mengacu pada pembahasan agenda
pertama, pembahasan agenda kedua dapat
dikatakan mengalami kemunduran.
ii. Seringkali digunakan argumentasi yang
memojokkan dan sulit dijawab. Dan seandainya
dijawab, maka penolak argumentasi akan
dianggap anti modernitas, menolak aksioma
dan realitasnya.
24. iii. Oksidentalisme lebih pantas disebut ideologi
daripada ilmu pengetahuan, emosi daripada
rasio, antusiasme daripada analisa ilmiah
yang baik, diskursus politik daripada analisa
sosial dan deskripsi sejarah.
iv. Oksidentalisme hanya angan-angan bangsa
yang baru saja merdeka untuk menyusul
peradaban barat dan mempertahankan
identitas diri.
25. v. Oksidentalisme dalam penjelasan teoritis
keduanya akan tetap menjadi ilmu ijtihad
murni yang lebih menyerupai pernyataan niat
ketimbang perealisasiaannya. Ia sekedar
teoritis yang lebih banyak memberi kesan dari
pada berargumentasi, lebih banyak berasumsi
daripada menetapkan.
26. 2. Sanggahan dan Reaksi
Sanggahan dan reaksi atas Oksidentalisme
berkutat di seputar kemampuan
merealisasikan gagasan tersebut.
i. Kemunduran dalam menyikapi Barat
disebabkan oleh ketidaktahuan kita atau
minimnya kajian kita tentang Barat.
ii. Mungkinkah membicarakan tradisi Barat
sebagai satu kesatuan?
27. iii. Lalu, bagaimana kita memandang tradisi
yang beragam sebagai satu kesatuan?
iv. Oksidentalisme bukan sejarah peristiwa,
melainkan deskripsi esensi-esensi.
v. Meskipun oksidentalisme mencerminkan
keinginan ekstremisme, namun ia akan selalu
berjalan di tempat.