Dokumen tersebut membahas tentang bahasa dan filsafat, di mana bahasa merupakan alat utama dalam filsafat. Filsafat berusaha menyusun pernyataan-pernyataan yang memiliki makna dan kebenaran melalui penggunaan bahasa. Dokumen tersebut juga membahas tentang aturan-aturan bahasa, masalah-masalah yang sering dibahas dalam filsafat, hakikat bahasa, makna perkataan, kalimat dan pernyataan,
2. Bahasa dan Filsafat
Perenungan kefilsafatan dapat dipandang
sebagai penyusunan bahasa
Alat terpokok dari semua filsafat adalah
bahasa
Filsafat berkaitan dengan usaha menyusun
pernyataan-pernyataan yang mengandung
makna dan yang benar.
Pernyataan-pernyataan tersebut dapat
mengenai berbagai masalah yang ada
Hakikatnya adalah bahwa filsafat berusaha
memuat pengetahuan
3. Aturan terpokok suatau Bahasa
Pertama, bersifat semantik (makna secara semantik):
Aturan-aturan ini menerangkan hubungan antar ungkapan-
ungkapan bahasa dengan hal-hal yang ditunjuk (objek).
Aturan pembentukan: tanda yang menunjukkan sebuah
pernyataan: bila ada ungkapan yang terdiri dari sebuah
kata benda, kata kerja “adalah”, dan sebuah kata sifat,
maka hasilnya akan berupa sebuah pernyataan.
Aturan yang menunjukan kepada suatu objek oleh tanda-
tanda tertentu: kata-kata yang menunjukkan orang,
tempat, atau barang dengan cara menunjukkan ciri-cirinya.
Aturan yang menunjukan sebuah pernyataan yang
mengandung “kebenaran”: aturan ini dapat memberikan
batasan pengertian mengenai hubungan kebenaran.
4. Kedua, bersifat pragmatis (gagasan, emosi): aturan
ini menerangkan latar pernyataan yang bersifat
kejiwaan, emosional, geografik, dsb. Misal kata
“Tuhan” dipakai dg rasa hormat
Ketiga, bersifat sintaksis: aturan (tata bahasa)
menerangkan tentang cara-cara menyimpulkan
ungkapan-ungkapan berdasarkan ungkapan yang lain
dengan jalan perubahan bentuk. (logika, definisi bukti
dsb.); kalimat berita, keadaan yang sebenarnya atau
disebut juga dengan pernyataan.
Di dalam filsafat hanya membicrakan sintaksis
(logika), dan semantik, namun ketika memahami
filusuf membutuhkan bahan pragmatik
5. Problem kefilsaftan (istilah yang
sering diapakai filsafat)
Yang ada (Being); istilah paling umum hakikat atau jenisnya
Kenyataan (reality); yang dapat dipercaya
Eksistensi (existence); mengandung pengertian ruang dan waktu
Esensi (essence); hakikat barang sesuatu
Substansi (substance); wahana bagi sifat-sifat lawan dari aksidensi
Materi (matter); suatu jenis substansi yang mendasar dari alam fisik
Bentuk (form); struktur
Perubahan (change); proses dari keadaan potensial menjadi keadaan aktual
dan sebaliknya
Sebab-akibat (causality); keadaan berhubungan, contoh pemikiran Aristoteles:
ada 4 macam sebab: causa materials (kayu), formalis (gerakan tukang),
effeciens (tukang kayu causa effeciens bagi meja), finals (tujuan merupakan
sebab keberadaannya). Sesuatu yang dihasilkan disebut dengan akibat.
Determinisme ialah suatu ajaran yang berpandangan bahwa segala hal yang
terjadi semata-mata merupakan akibat dari suatu sebab dan mau tidak mau
tentu terjadi.
Hubungan (relation); relasi sebagai koneksi. Hubungan dari luar (realisme)
dan dari dalam (idealisme).
6. Hakikat Bahasa
Kata-kata merupakan simbol, artinya
perkataan merupakan tanda-tanda yang
sudah terbiasa dipakai untuk menunjukkan
sesuatu yang terdapat di balik perkataan
atau istilah itu sendiri.
Perkataan atau istilah mewakili barang,
gagasan atau sesuatu. Maka setiap
perkataan mempunyai tiga macam segi:
tanda itu sendiri, sesuatu yang ditunjuknya,
dan subyek yang menggunakan perkataan
atau istilah.
7. Makna Perkataan
Sebuah perkataan dapat menimbulkan
berbagai gagasan atau emosi yang dapat
menyebabkan orang tersebut melakukan
sebuah tindakan dengan cara yang
khusus.
Perkataan: pragmatik
Makna: semantik
Kata-kata filsafatan berusaha untuk
mengandung makna secara semantik
8. Kalimat dan Pernyataan
Jika kata-kata disatukan sesuai dengan
aturan sintaksis suatu bahasa, maka
tersusunlah suatu kalimat.
Kalimat berita: kalimat yang menyatakan
bahwa suatu keadaan itulah yang merupakan
keadaan tersebut.
Pernyataan: a. Pernyataan itu dipergunakan
untuk apa? (bidang pragmatik), apakah
makna pernyataan itu? Dan apakah
pernyataan itu benar atau salah? (cabang
filsafat), apakah sintaksis itu? (bidang
logika).
9. Penggunaan Pernyataan
Tujuan pernyataan: dapat memuat atau
memberitahukan pengetahuan, dapat
mendorong serta mengarahkan perbuatan
seseorang, digunakan hanya sebagai
ungkapan puitis saja, sebagai ungkapan
basa-basi
Pernyataan kefilsafatan digunakan untuk
memuat pengetahuan (apakah makna
pernyataan itu? Dan apakah pernyataan
itu benar atau sesat?
10. Daftar Pustaka
Louis O.Kattsoff. 1992. Pengantar Filsafat,
alih bahasa Soejono Soemargono.
Yogyakarta: Tiara Wacana.