Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat dengan mempengaruhi faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat melalui berbagai sarana seperti keluarga, sekolah, tempat kerja, dan fasilitas kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, gaya hidup, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.
2. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKANPRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
KESEHATANKESEHATAN
Pendidikan secara umum adalah segalaPendidikan secara umum adalah segala
upaya yang direncanakan untukupaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain.baik individu,mempengaruhi orang lain.baik individu,
kelompok ataupun masyarakat.sehinggakelompok ataupun masyarakat.sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkanmereka melakukan apa yang diharapkan
oleh pelaku kesehatan.oleh pelaku kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah prosesPendidikan kesehatan adalah proses
memampukan individu/masyarakat dalammemampukan individu/masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkanmemelihara dan meningkatkan
kesehatannyakesehatannya
3. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
INPUT
Sasaran pendidikan (individu,kelompok,dan
masyarakat) sesuai dengan latar belakangnya dan
pelaku pendidikan
PROSES
Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang
lain. Mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan
kemampuan (perilaku) pada diri subjek tersebut
OUTPUT
Hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan atau
perubahan perilaku dari subjek belajar.
4. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATANTUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
(1)(1)
11. Perubahan perilaku. Perubahan perilaku
adalah merubah perilaku-perilakuadalah merubah perilaku-perilaku
masyarakat yang tidak sesuai denganmasyarakat yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai kesehatan menjadi perilaku yangnilai-nilai kesehatan menjadi perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, atausesuai dengan nilai-nilai kesehatan, atau
dari perilaku negatif ke perilaku yangdari perilaku negatif ke perilaku yang
positif. Perilaku-perilaku yang merugikanpositif. Perilaku-perilaku yang merugikan
kesehatan perlu dirubah.kesehatan perlu dirubah.
5. 2.2. Pembinaan perilakuPembinaan perilaku
Ditujukan utamanya kepada perilaku masyarakatDitujukan utamanya kepada perilaku masyarakat
yang sudah sehat agar dipertahankan, artinyayang sudah sehat agar dipertahankan, artinya
masyarakat yang sudah mempunyai perilakumasyarakat yang sudah mempunyai perilaku
sehat tetap dilanjutkan/dipertahankan.sehat tetap dilanjutkan/dipertahankan.
3.3. Pengembangan perilakuPengembangan perilaku
Utamanya ditujukan kepada kebiasaan hidupUtamanya ditujukan kepada kebiasaan hidup
sehat bagi anak-anak.perilaku sehat bagi anaksehat bagi anak-anak.perilaku sehat bagi anak
ini seyogyanya dimulai sedini mungkin, karenaini seyogyanya dimulai sedini mungkin, karena
akan langsung berpengaruh kepada perilakuakan langsung berpengaruh kepada perilaku
anak selanjutnya. Contoh : nalurianak selanjutnya. Contoh : naluri
pipispipisberperilaku tidak sehatberperilaku tidak sehat
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATANTUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
(2)(2)
6. PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3
FAKTOR : ( I )FAKTOR : ( I )
(Lawrence Green 1980)(Lawrence Green 1980)
1.1. Faktor PredisposisiFaktor Predisposisi
Faktor-faktor ini mencakup:pengetahuan danFaktor-faktor ini mencakup:pengetahuan dan
sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisisikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi
dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-haldan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilaiyang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai
yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan,yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan,
tingkat sosial ekonomi. Mis : pemeriksaantingkat sosial ekonomi. Mis : pemeriksaan
kehamilan bagi ibu hamil untuk memeriksakankehamilan bagi ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya diperlukan pengetahuankehamilannya diperlukan pengetahuan
7. PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3PERILAKU DIPENGARUHI OLEH 3
FAKTOR : ( II )FAKTOR : ( II )
(Lawrence Green1980)(Lawrence Green1980)
2. .2. .Faktor pemungkin (Faktor pemungkin (enablingenabling))
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana danFaktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakatprasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat
3. Faktor Penguat (3. Faktor Penguat (reenforcingreenforcing))
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilakuFaktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku
tokoh masyarakat,tokoh agama, dan petugas kesehatan.tokoh masyarakat,tokoh agama, dan petugas kesehatan.
Disini juga termasuk undang-undang, peraturan-Disini juga termasuk undang-undang, peraturan-
peraturan baik dari pusat maupun daerah yang terkaitperaturan baik dari pusat maupun daerah yang terkait
dengan bidang kesehatan. Mis : perilaku contoh daridengan bidang kesehatan. Mis : perilaku contoh dari
para toma,toga, dan petugas kesehatan.para toma,toga, dan petugas kesehatan.
9. RUANG LINGKUP PENDIDIKANRUANG LINGKUP PENDIDIKAN
KESEHATANKESEHATAN
Berdasarkan dimensi sasaranBerdasarkan dimensi sasaran
pendidikanpendidikan
Berdasarkan dimensi tempatBerdasarkan dimensi tempat
pelaksanaanpelaksanaan
Berdasarkan dimensi tingkatBerdasarkan dimensi tingkat
pelayanan kesehatanpelayanan kesehatan
10. Berdasarkan Dimensi SasaranBerdasarkan Dimensi Sasaran
PendidikanPendidikan
Pendidikan kesehatan individualPendidikan kesehatan individual
Pendidikan kesehatan keluargaPendidikan kesehatan keluarga
Pendidikan kesehatan masyarakatPendidikan kesehatan masyarakat
Ada beberapa ahli membagi 3 sasaran berbeda ;Ada beberapa ahli membagi 3 sasaran berbeda ;
Kelompok orang sehatKelompok orang sehat
Kelompok orang yang beresiko tinggiKelompok orang yang beresiko tinggi
Kelompok orang sakitKelompok orang sakit Preventif&
kuratif
Promotif
11. Berdasarkan DimensiBerdasarkan Dimensi
Tatanan/tempat pelaksanaanTatanan/tempat pelaksanaan
1.1. Tatanan keluargaTatanan keluarga
orang tua merupakan sasaran utama dalamorang tua merupakan sasaran utama dalam
pendidikan kesehatan pada tatanan ini. Karenapendidikan kesehatan pada tatanan ini. Karena
orang tua,terutama ibu merupakan peletak dasarorang tua,terutama ibu merupakan peletak dasar
perilaku bagi anak-anaknyaperilaku bagi anak-anaknya
2.2. Tatanan SekolahTatanan Sekolah
kunci pendidikan kesehatan disekolah adalah guru,kunci pendidikan kesehatan disekolah adalah guru,
oleh sebab itu guru harus dikondisikan melaluioleh sebab itu guru harus dikondisikan melalui
pelatihan kesehatan,seminar,dll. Sasaranpelatihan kesehatan,seminar,dll. Sasaran
selanjutnya adalah muridnya.selanjutnya adalah muridnya.
12. 3.3. Tatanan tempat kerjaTatanan tempat kerja
sasaran pendidikan kesehatan padasasaran pendidikan kesehatan pada pemimpin atau manajerpemimpin atau manajer
perusahaan dari institusi tempat kerja tersebut, agar merekaperusahaan dari institusi tempat kerja tersebut, agar mereka
peduli terhadap kesehatan bagi para pekerjanya, sehinggapeduli terhadap kesehatan bagi para pekerjanya, sehingga
berkeinginan mengembangkan unit pendidikan kesehatan diberkeinginan mengembangkan unit pendidikan kesehatan di
tempat kerja. Kemudian sasaran berikutnya adalah pekerjatempat kerja. Kemudian sasaran berikutnya adalah pekerja
itu sendiriitu sendiri
4.4. Tatanan Tempat umumTatanan Tempat umum
tempat umum disini mencakup pasar,terminal bus,bandartempat umum disini mencakup pasar,terminal bus,bandar
udara, tempat-tampat perbelanjaan, olah raga, taman-tamanudara, tempat-tampat perbelanjaan, olah raga, taman-taman
kota. Para pengelola adalah merupakan sasaran pendidikankota. Para pengelola adalah merupakan sasaran pendidikan
kesehatan tempat-tempat umumkesehatan tempat-tempat umum
5.5. Fasilitas KesehatanFasilitas Kesehatan
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan adalah sasaran utamapimpinan fasilitas pelayanan kesehatan adalah sasaran utama
pendidikan kesehatan. Bagi pemimpinnya diperlukan kegiatanpendidikan kesehatan. Bagi pemimpinnya diperlukan kegiatan
advokasi, sedangkan bagi karyawannya diperlukan pelatihan-advokasi, sedangkan bagi karyawannya diperlukan pelatihan-
pelatihan tentang promosi kesehatanpelatihan tentang promosi kesehatan
13. Berdasarkan Dimensi Tingkat PelayananBerdasarkan Dimensi Tingkat Pelayanan
(1)(1)
“Menurut Level and Clark”“Menurut Level and Clark”
Promosi Kesehatan (Promosi Kesehatan (Health PromotionHealth Promotion))
peningkatan/perbaikan gizi, perbaikan sanitasipeningkatan/perbaikan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan hygiene, kebiasaan hiduplingkungan hygiene, kebiasaan hidup
Perlindungan Khusus (Perlindungan Khusus (Specifik ProtectionSpecifik Protection))
Contoh : program imunisasi sebagai bentukContoh : program imunisasi sebagai bentuk
pelayanan perlindungan khusus ini pendidikanpelayanan perlindungan khusus ini pendidikan
Diagnosis Dini dan pengobatan segera (Diagnosis Dini dan pengobatan segera (EarlyEarly
diagnosis and Prompt Treatmentdiagnosis and Prompt Treatment))
karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentangkarena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan maka sering sulit menditeksi penyakit-kesehatan maka sering sulit menditeksi penyakit-
penyakit yang terjadi.penyakit yang terjadi.
14. Berdasarkan Dimensi Tingkat Pelayanan (2)Berdasarkan Dimensi Tingkat Pelayanan (2)
“Menurut Level and Clark”“Menurut Level and Clark”
Pembatasan Kecacatan (Pembatasan Kecacatan (Disability LimitationDisability Limitation))
masyarakat sering tidak melanjutkanmasyarakat sering tidak melanjutkan
pengobatan sampai tuntaspengobatan sampai tuntas
Rehabilitasi (Rehabilitasi (RehabilitationRehabilitation))
setelah sembuh dari penyakit tertentu, kadangsetelah sembuh dari penyakit tertentu, kadang
orang menjadi cacat. Oleh karena ituorang menjadi cacat. Oleh karena itu
diperlukan latihan-latihan tertentu.karenadiperlukan latihan-latihan tertentu.karena
kurangnya pengetahuan, hal tersebut tidakkurangnya pengetahuan, hal tersebut tidak
dilakukan karena berbagai alasandilakukan karena berbagai alasan
15. Sub Bidang keilmuan PendidikanSub Bidang keilmuan Pendidikan
KesehatanKesehatan
KomunikasiKomunikasi
Dinamika kelompok:slh satu metode penyampaian psan.Dinamika kelompok:slh satu metode penyampaian psan.
Pengembangan dan Pengorganisasian MasyarakatPengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat
(PPM):masy hrs mampu mengorganisasikan(PPM):masy hrs mampu mengorganisasikan
komunitasnya dan berperan serta dlm penyediaankomunitasnya dan berperan serta dlm penyediaan
fasilitasfasilitas
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
PemsosPemsos
Pengembangan OrganisasiPengembangan Organisasi
Pendidikan dan pelatihanPendidikan dan pelatihan
Pengembangan media teknologi pendidikanPengembangan media teknologi pendidikan
Perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatanPerencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan
Psikologi sosialPsikologi sosial
Antropologi kesehatanAntropologi kesehatan
16. MEDIA/ALAT PENDIDIKANMEDIA/ALAT PENDIDIKAN
Alat2 yang digunakan oleh pendidik dalamAlat2 yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alatmenyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat
bantu ini sering disebut sebagai alat peragabantu ini sering disebut sebagai alat peraga
karena berfungsi untuk membantu dankarena berfungsi untuk membantu dan
memperagakan sesuatu di dalam prosesmemperagakan sesuatu di dalam proses
pendidikanpendidikan
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwaAlat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa
semakin banyak indra yang digunakan untuksemakin banyak indra yang digunakan untuk
menerima sesuatu makan semakin banyak danmenerima sesuatu makan semakin banyak dan
semakin jelas pula pengetahun/pengertian yangsemakin jelas pula pengetahun/pengertian yang
diperoleh.diperoleh.
Elgar Dale membagi alat peraga menjadi 11Elgar Dale membagi alat peraga menjadi 11
macam, dan sekaligus menggambarkan tingkatmacam, dan sekaligus menggambarkan tingkat
intensitas tiap-tiap alat tersebutintensitas tiap-tiap alat tersebut
17. Kerucur Edgar Dale
Dari kerucut trsbt dapat dilihat bahwa
lapisan yang paling dasar adalah benda
asli. Hal ini berarti bahwa dalam proses
pendidikan, benda asli mempunyai
intensitas yang paling tinggi untuk
mempersespikan bahan
pendidikan/pengajaran.
Sedangkan penyampaian bahan yang
hanya dengan kata-kata saja sangat
kurang efektif atau intensitasnya paling
rendah.
18. PERILAKUPERILAKU
Skinner (1938) :Skinner (1938) :
merupakan respons atau reaksi seseorangmerupakan respons atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). S-O-R.terhadap stimulus (rangsangan dari luar). S-O-R.
StimulusStimulus OrganismeOrganisme ResponsRespons
Perilaku tertutup (Perilaku tertutup (Covert behaviourCovert behaviour))
repsons seseorang terhadap stimulus dalamrepsons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tertutup. Respons terhadap stimulus inibentuk tertutup. Respons terhadap stimulus ini
masih terbatas pada perhatian, persepsi,masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan dan sikappengetahuan dan sikap
Perilaku terbuka (Perilaku terbuka (Overt behaviourOvert behaviour))
respons seseorang terhadap stimulus dalamrespons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan yang nyata atau terbuka dalambentuk tindakan yang nyata atau terbuka dalam
bentuk praktekbentuk praktek
20. PengetahuanPengetahuan
Merupakan hasil “tahu” dan ini terjadiMerupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaansetelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.terhadap suatu objek tertentu.
Merupakan hasil penginderaan manusiaMerupakan hasil penginderaan manusia
terhadap obyek diluarnya melalui indera-terhadap obyek diluarnya melalui indera-
indera yang dimilikinya.indera yang dimilikinya.
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku,Sebelum seseorang mengadopsi perilaku,
ia harus tahu terlebih dahulu apa artinyaia harus tahu terlebih dahulu apa artinya
atau manfaatnya perilaku tersebut bagiatau manfaatnya perilaku tersebut bagi
dirinya atau keluarganya.dirinya atau keluarganya.
21. Rogers (1974)Rogers (1974)
Sebelum orang mengadopsi perilaku baru,Sebelum orang mengadopsi perilaku baru,
didalam diri orang tersebut terjadi proses yangdidalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan,yakni :berurutan,yakni :
1.Awareness (kesadaran), dimana orang1.Awareness (kesadaran), dimana orang
tersebut mengetahui/menyadari terlebih dahulutersebut mengetahui/menyadari terlebih dahulu
terhadap stimulusterhadap stimulus
2.Interest (tertarik) terhadap stimulus atau objek.2.Interest (tertarik) terhadap stimulus atau objek.
3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap
baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
22. 4. Trial, dimana subjek mulai mencoba4. Trial, dimana subjek mulai mencoba
melakukan sesuatu sesuai dengan apamelakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulusyang dikehendaki oleh stimulus
5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku
baru sesuai dengan pengetahuan,baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadapkesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus.stimulus.
23. SIKAPSIKAP
Merupakan reaksi atau respons emosionalMerupakan reaksi atau respons emosional
seseorang yang masih tertutup terhadapseseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek.suatu stimulus atau objek.
Respon emosional ini lebih bersifatRespon emosional ini lebih bersifat
penilaian atau evaluasi pribadi terhadappenilaian atau evaluasi pribadi terhadap
stimulus atau obyek diluarnya.stimulus atau obyek diluarnya.
Penilaian ini dapat dilanjutkan denganPenilaian ini dapat dilanjutkan dengan
kecendrungan untuk melakukan atau tidakkecendrungan untuk melakukan atau tidak
terhadap obyekterhadap obyek
24. Tingkatan SikapTingkatan Sikap
1.1. MenerimaMenerima
menerima, diartikan bahwa orang maumenerima, diartikan bahwa orang mau
dan memperhatikan stimulus yangdan memperhatikan stimulus yang
diberikan(objek)diberikan(objek)
2.2. MeresponsMerespons
memberikan jawaban apabila ditanya,memberikan jawaban apabila ditanya,
mengerjakan dan menyelesaikan tugasmengerjakan dan menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dariyang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikapsikap
25. Tingkatan SikapTingkatan Sikap
3. Menghargai3. Menghargai
mengajak orang lain untuk mengerjakanmengajak orang lain untuk mengerjakan
atau mendiskusikan dengan orang lainatau mendiskusikan dengan orang lain
terhadap suatu masalah adalah suatuterhadap suatu masalah adalah suatu
indikasi singkat sikap tingkat tigaindikasi singkat sikap tingkat tiga
4. Bertanggung jawab4. Bertanggung jawab
bertanggung jawab atas segala sesuatubertanggung jawab atas segala sesuatu
yang telah dipilihnya dengan segalayang telah dipilihnya dengan segala
resikonyaresikonya
26. TINDAKANTINDAKAN
Respons atau reaksi konkritRespons atau reaksi konkrit
seseorang terhadap stimulus atauseseorang terhadap stimulus atau
obyek. Respons ini sudah dalamobyek. Respons ini sudah dalam
bentuk tindakan (action)bentuk tindakan (action)
Melibatkan aspek psikomotorMelibatkan aspek psikomotor
Untuk terwujudnya sikap menjadiUntuk terwujudnya sikap menjadi
suatu perbuatan nyata diperlukansuatu perbuatan nyata diperlukan
faktor pendukung atau kondisi yangfaktor pendukung atau kondisi yang
memungkinkan salah satunyamemungkinkan salah satunya
fasilitas.fasilitas.
27. Tingkat-tingkat PraktekTingkat-tingkat Praktek
PersepsiPersepsi
mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan denganmengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang diambil adalah merupakan praktek tingkattindakan yang diambil adalah merupakan praktek tingkat
pertamapertama
Respon terpimpinRespon terpimpin
dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benardapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar
dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkatdengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat
dua.dua.
MekanismeMekanisme
apabila seseorang telah dapat melakukan dengan benarapabila seseorang telah dapat melakukan dengan benar
secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakansecara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan
kebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat ketigakebiasaan maka ia sudah mencapai praktek tingkat ketiga
AdaptasiAdaptasi
suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembangsuatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baikdengan baik
29. Andragogi
Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai
ilmu dan seni mengajar orang dewasa
Dalam andragogi yang terpenting dalam proses
interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri
yang bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan
bukan merupakan kegiatan seorang guru
mengajarkan sesuatu (Learner Centered Training /
Teaching)
Perubahan perilaku di dalam proses pendidikan
orang dewasa pada umumnya lebih sulit dari
perubahan perilaku dalam pendidikan anak
(pedagogik)
Hal ini dapat dipahami karena orang dewasa sudah
mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan
tertentu yang mungkin sudah dimiliki bertahun-
tahun, sehingga dengan adanya pengetahuan, sikap
dan perilaku yang beru yang belum mereka yakini
tersebut menjadi sulit diterima.
30. Asumsi-Asumsi Pokok
Malcolm Knowles dalam mengembangkan konsep
andragogi, mengembangkan empat pokok asumsi
sebagai berikut:
1. Konsep Diri
Asumsinya bahwa kesungguhan dan kematangan
diri seseorang bergerak dari ketergantungan total
(realita pada bayi) menuju ke arah pengembangan
diri sehingga mampu untuk mengarahkan dirinya
sendiri dan mandiri. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa secara umum konsep diri anak-
anak masih tergantung sedangkan pada orang
dewasa konsep dirinya sudah mandiri. Karena
kemandirian inilah orang dewasa membutuhkan
memperoleh penghargaan orang lain sebagai
manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri
(Self Determination), mampu mengarahkan dirinya
sendiri (Self Direction).
31. Peranan Pengalaman
Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan
waktu seorang individu tumbuh dan berkembang menuju
ke arah kematangan. Dalam perjalanannya, seorang
individu mengalami dan mengumpulkan berbagai
pengalaman pahit-getirnya kehidupan, dimana hal ini
menjadikan seorang individu sebagai sumber belajar
yang demikian kaya, dan pada saat yang bersamaan
individu tersebut memberikan dasar yang luas untuk
belajar dan memperoleh pengalaman baru. Oleh sebab
itu, dalam teknologi pelatihan atau pembelajaran orang
dewasa, terjadi penurunan penggunaan teknik
transmittal seperti yang dipergunakan dalam pelatihan
konvensional dan menjadi lebih mengembangkan teknik
yang bertumpu pada pengalaman. Dalam hal ini dikenal
dengan "Experiential Learning Cycle" (Proses Belajar
Berdasarkan Pengalaman).
32. •Kesiapan Belajar
Asumsinya bahwa setiap individu
semakin menjadi matang sesuai
dengan perjalanan waktu, maka
kesiapan belajar bukan ditentukan
oleh kebutuhan atau paksaan
akademik ataupun biologisnya,
tetapi lebih banyak ditentukan oleh
tuntutan perkembangan dan
perubahan tugas dan peranan
sosialnya.
33. Orientasi Belajar
Asumsinya yaitu bahwa pada anak orientasi
belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan
dikondisikan untuk memiliki orientasi yang
berpusat pada materi pembelajaran (Subject
Matter Centered Orientation). Sedangkan pada
orang dewasa mempunyai kecenderungan
memiliki orientasi belajar yang berpusat pada
pemecahan permasalahan yang dihadapi
(Problem Centered Orientation). Hal ini
dikarenakan belajar bagi orang dewasa seolah-
olah merupakan kebutuhan untuk menghadapi
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
keseharian, terutama dalam kaitannya dengan
fungsi dan peranan sosial orang dewasa.
Hal in menimbulkan implikasi terhadap sifat
materi pembelajaran atau pelatihan bagi orang
dewasa, yaitu bahwa materi tersebut
hendaknya bersifat praktis dan dapat segera
diterapkan di dalam kenyataan sehari-hari.
34. Dalam andragogi, peranan guru, pengajar atau
pembimbing yang sering disebut dengan
fasilitator adalah mempersiapkan perangkat atau
prosedur untuk mendorong dan melibatkan
secara aktif seluruh warga belajar, yang
kemudian dikenal dengan pendekatan
partisipatif, dalam proses belajar yang
melibatkan elemen-elemen:
1. Menciptakan iklim dan suasana yang
mendukung proses belajar mandiri.
2. Menciptakan mekanisme dan prosedur untuk
perencanaan bersama dan partisipatif
3. Melakukan dan menggunakan pengalaman
belajar ini dengan metoda dan teknik yang
memadai
4. Mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosis
kembali kebutuhan-kebutuhan belajar. Ini adalah
model proses
35. Faktor2 yang menghambat proses belajar pada
orang dewasa yaitu (kondisi fisik subyek bljr):
1. Bertambahnya usia, dapat
mengganggu pengelitahatan. Titik
dekat penglihatan yang dapat dilihat
mulai bergerak makin jauh
2. Jumlah penerangan yang diperlukan
dalam proses belajar semakin besar
3. Kemampuan menerima suara makin
menurun
4. Kemampuan membedakan bunyi
semakin berkurang