2. Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang
wajib ada di Puskesmas
Pengertian : upaya kesehatan mengutamakan
aspek promotif dan preventif yang ditujukan
untuk menurunkan/menghilangkan angka
kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi
penularan, serta penyebaran penyakit agar
tidak meluas antar daerah, antar negara serta
berpotensi menimbulkan kejadian luar
biasa/wabah.
(Permenkes RI No.82/2014)
3. 1. Melindungi masyarakat dari penularan
penyakit;
2. Menurunkan angka kesakitan, kecacatan
dan kematian akibat Penyakit Menular;
3. Mengurangi dampak sosial, budaya, dan
ekonomi akibat Penyakit Menular pada
individu, keluarga, dan masyarakat.
4. 1. Reduksi : upaya mengurangi angka kesakitan/
kematian Penyakit Menular tertentu secara bertahap
agar kasusnya menurun.
2. Eliminasi : upaya pengurangan penyakit secara
berkesinambungan di wilayah tertentu sehingga
angka kesakitan penyakit dapat ditekan serendah
mungkin sehingga tidak menjadi masalah kesehatan di
wilayah yang bersangkutan.
3. Eradikasi : upaya pembasmian dilakukan secara
berkelanjutan untuk menghilangkan jenis penyakit
tertentu secara permanen sehingga tidak menjadi
masalah kesehatan masyarakat secara nasional.
Disingkat : REMIDI
5. 1. Penyakit Menular : penyakit yang dapat
menular ke manusia yang disebabkan oleh agen
biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan
parasit.
2. Kejadian Luar Biasa (KLB) :
timbulnya/meningkatnya kejadian kesakitan
/kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu,
dan merupakan keadaan yang dapat menjurus
kepada terjadinya wabah.
6. 3. Wabah Penyakit Menular (Wabah) : kejadian
berjangkitnya penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi keadaan lazimnya pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
4. Epidemiologi : ilmu yang mempelajari tentang pola
penyebaran penyakit/kejadian yang berhubungan
dengan kesehatan, beserta faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kejadian tersebut.
5. Penyelidikan epidemiologi : penyelidikan dilakukan
untuk mengenal sifat-sifat penyebab penyakit,
sumber dan cara penularan serta faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya wabah. (Permenkes 1501
Tahun 2010)
7. 6. Vektor : adalah organisme/benda yang tidak
menyebabkan penyakit tapi menyebarkannya
dengan membawa patogen dari satu inang ke
yang lain
7. Surveilans : proses pengumpulan data,
pengolahan, analisis dan interpretasi data
secara sistemik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
(WHO, 2004)
8. CFR (Case Fatality Rate) : Angka kematian
kasus suatu penyakit tertentu
8. 1. Penetapan kelompok dan jenis Penyakit Menular,
2. Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
3. Pengelolaan Sumber daya kesehatan,
4. Koordinasi dengan berbagai sektor terkait
5. Menjalin kerja sama dengan jejaring kerja dan
kemitraan,
6. Melibatkan Peran serta masyarakat,
7. Melaksanakan penelitian dan pengembangan,
8. Melakukan pemantauan dan evaluasi,
9. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan,
10. Melakukan pembinaan dan pengawasan.
9. 1. Penyakit endemis lokal
2. Penyakit Menular potensial wabah
3. Fatalitas yang ditimbulkan tinggi/angka
kematian tinggi
4. Memiliki dampak sosial, ekonomi, politik, dan
ketahanan yang luas
5. Menjadi sasaran reduksi, eliminasi, dan
eradikasi global.
10. Berdasarkan cara penularannya, Penyakit
Menular dikelompokkan menjadi :
1. Penyakit menular langsung
2. Penyakit tular vektor dan binatang
pembawa penyakit.
11. 1. Difteri
2. Pertusis
3. Tetanus
4. Polio
5. Campak
6. Typhoid
14. Peny. akibat
Pneumokokus
15. Peny. akibat
Rotavirus
16. Peny. akibat
Human
Papiloma Virus
(HPV)
17. Peny. virus
ebola
18. MERS-CoV
19. Inf. Sal.
Cerna
(Diare)
20. Inf.Menular
Seksual
(IMS)
21. Inf. HIV
22. Inf. Sal.
nafas ( ISPA)
23. Kusta
24. Frambusia.
7. Kolera
8. Rubella
9. Yellow
Fever
10.Influensa
11.Meningitis
12.TBC
13.Hepatitis
Penyakit no.1 sampai 16 merupakan penyakit
menular yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). (Permenkes RI No.82/2014)
12. 1. Malaria
2. Demam Berdarah
3. Chikungunya
4. Filariasis dan
Kecacingan
5. Schistosomiasis
6. Japanese
Enchepalitis
7. Rabies
8. Antraks
9. Pes
10. Toxoplasma
11. Leptospirosis
12. Flu Burung (Avian
Influenza)
13. West Nile.
13. 1. Pencegahan : untuk memutus mata rantai
penularan, perlindungan spesifik,
pengendalian faktor risiko, perbaikan gizi
masyarakat dan upaya lain sesuai dengan
ancaman Penyakit Menular.
2. Pengendalian : mengurangi atau
menghilangkan faktor risiko penyakit
dan/atau gangguan kesehatan.
3. Pemberantasan : meniadakan sumber atau
agen penularan, baik secara fisik, kimiawi
dan biologi.
14. 1. Promosi kesehatan;
2. Surveilans kesehatan;
3. Pengendalian faktor risiko;
4. Penemuan kasus : Pasif dan aktif, diperkuat
dengan uji laboratorium
5. Penanganan kasus : memutus mata rantai
penularan dan/atau pengobatan penderita.
6. Pemberian kekebalan (imunisasi) : imunisasi rutin,
imunisasi tambahan, dan imunisasi khusus
7. Pemberian obat pencegahan secara massal;
8. Kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan.
15. a. Penyuluhan
b. Konsultasi, bimbingan dan konseling
c. Intervensi perubahan perilaku
d. Pemberdayaan
e. Pelatihan
f. Pemanfaatan media informasi.
16. 1. Perbaikan kualitas media lingkungan :
kualitas air, udara, tanah, sarana dan
bangunan, serta pangan
2. Pengendalian vektor dan binatang
pembawa penyakit;
3. Rekayasa lingkungan;
4. Peningkatan daya tahan tubuh : perbaikan
gizi masyarakat
17. 1. Penemuan penderita di fasilitas pelayanan
kesehatan;
2. Penyelidikan epidemiologi;
3. Pengobatan massal : hanya dapat dilakukan
pada penyakit yang dikategorikan sebagai
penyakit tropik yang terabaikan (Neglected
Tropical Diseases/NTD) memperhatikan tingkat
endemisitas wilayah setempat
4. Pemberian kekebalan massal
5. Intensifikasi pengendalian faktor risiko.
18. 1. Mengutamakan pemberdayaan masyarakat
2. Mengembangkan jejaring kerja, koordinasi, dan
kemitraan serta kerja sama lintas program,
lintas sektor, dan internasional
3. Meningkatkan penyediaan sumber daya dan
pemanfaatan teknologi
4. Mengembangkan sistem informasi
5. Meningkatkan dukungan penelitian dan
pengembangan.
19. Tujuan :
a. Mencegah risiko lebih buruk bagi kesehatan
b. Peningkatan kemampuan pemantauan wilayah
setempat
c. Peningkatan kemampuan penanggulangan
KLB/wabah.
20. 1. Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap
tempat-tempat yang diduga sebagai sumber
penyebaran penyakit
2. Menetapkan status karantina dan isolasi
3. Mengambil dan mengirim sampel/spesimen untuk
keperluan konfirmasi laboratorium
4. Memperoleh informasi/data status kesehatan
masyarakat dari fasilitas pelayanan kesehatan yang
melakukan Penanggulangan Penyakit Menular
5. Menyampaikan laporan dan rekomendasi tindak
lanjut penanggulangan secara berjenjang.
21. Tujuan : mengurangi dampak kesehatan,
sosial, dan ekonomi akibat Penyakit Menular.
Langkah langkah :
1. Penilaian status kesehatan masyarakat
berdasarkan penyelidikan epidemiologis
2. Memberikan jaminan kesehatan
3. Menghilangkan diskriminasi memberikan
layanan dalam kehidupan bermasyarakat
4. Menyelenggarakan program bantuan untuk
meningkatkan pendapatan keluarga
5. Pemberdayaan masyarakat.
22. Berdasarkan hasil Pemantauan terhadap
upaya:
a. Pencegahan : indikator tidak ditemukan
kasus baru pada wilayah tertentu;
b. Pengendalian : indikator tidak ada
penambahan kasus baru
c. Pemberantasan : indikator mengurangi
atau menghilangkan penyakit.
23. Berdasarkan hasil penilaian terhadap upaya:
a. Pencegahan dan pengendalian : indikator
Penyakit Menular tidak menjadi masalah
kesehatan di masyarakat
b. Pemberantasan : indikator tidak ditemukan
lagi penyakit atau tidak menjadi masalah
kesehatan
c. Penanggulangan KLB : indikator dapat
ditanggulangi dalam waktu paling lama 2
(dua) kali masa inkubasi terpanjang.