SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Bencana Alam
Gunung Meletus
ERUPSI GUNUNG MERAPI
LogoType
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Disusun oleh:
Ayu Wastiti (140301171200
Rizqa Amalia (14030117130061) / 10
Usi Rahmawati (140301171200
Cindy Yuanita (14030117140093) / 12
Indira Amaliasari (14030117140097) / 13
RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud bencana dan manajemen bencana?
Apa yang dimaksud dengan gunung meletus?
Bagaimana proses terjadinya gunung meletus?
Bagaimana proses manajemen bencana gunung merapi?
Bagaimana dampak positif dan dampak negatif dari bencana gunung
merapi?
Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam
menanggulangi bencana gunung merapi?
Apa hambatan yang didapatkan oleh masyarakat maupun
pemerintah dalam menanggulangi bencana gunung merapi?
Manajemen Bencana
Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis,
berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah
yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan
darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.(UU 24/2007).
Manajemen bencana dibagi menjadi 3 periode :
 Pra Bencana: Pencegahan lebih difokuskan, kesiapsiagaan
berlevel medium
 Bencana: Pada saat kejadian/krisis tanggap darurat menjadi
kegiataan terpenting
 Pasca Bencana: Pemulihan dan reconstruksi menjadi proses
terpenting setelah bencana
Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(UU 24/2007).
Pengertian Gunung Meletus
Gunung adalah permukaan yang menonjol di atas permukaan bumi. Pada bagian tonjolan gunung
tersebut terdapat saluran lurus berbentuk garis vertikal semacam pipa alami.
Pipa ini menjadi penghubung antara perut bumi dengan kerak bumi atau permukaan bumi. Perut bumi
berisi banyak jenis cairan panas, seperti batuan cair dan juga magma. Suatu waktu magma dan material-
material yang berada di dalam perut bumi akan mengalami permasalahan.
Faktor Penyebab Terjadinya Gunung Meletus
• Peningkatan frekuensi timbulnya gempa vulkanik
• Pergerakan lempeng tektonik yang terjadi pada lapisan bumi
• Adanya deformasi pada badan gunung
• Adanya lempengan bumi yang saling berdesakan satu sama lain
• Adanya tekanan yang tinggi
Proses Terjadinya Gunung Meletus
Gunung berapi pada dasarnya terbentuk dari magma, yaitu batuan cair terdapat di dalam bumi yang terdalam.
Magma tersebut terbentuk oleh panasnya suhu di dalam perut bumi. Di dalam kedalaman tertentu, suhu panas
yang sangat tinggi tersebut bisa melelhkan bebatuan yang ada di dalam bumi. Magma yang memiliki kandungan
gas yang berada di dalam kabin magma berada dalam kondisi dibawah tekanan bebatuan yang berat. Tekanan
tersebut menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) di bagian bebatuan yang rapuh dan
retak. Magma akan keluar bergerak keluar melalui saluran ini menuju keluar permukaan bumi. Disaat magma
mendekati permukaan, kandungan gas yang dikandungnya akan terlepas. Gas dan magma secara bersamaan
meledak dan membentuk lubang yang disebut dengan lubang utama (central vent).
Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya akan menyembur keluar lewat lubang utama. Setelah
semburan berakhir, kawah (crater) yang berbentuk seperti mangkuk akan terbentuk pada bagian puncak gunung
berapi. Sementara lubang utama yang terbentuk di dasar kawah tersebut.
ERUPSI MERAPI 2010
Selasa tanggal 26 Oktober 2010
Penampang Gunung Berapi
Kronologis Peristiwa Erupsi Gunung Merapi 2010
Letusan terbesar Merapi yang baru-baru ini terjadi adalah letusan Merapi pada Oktober
2010. Pada saat itu, Merapi mengeluarkan awan panas yang menyapu daerah di
sekitar lereng Merapi dan lahar dingin di Kali Gendol.
Kronologi:[2]
20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPT
K Yogyakarta.
21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB.
25 Oktober, BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada
pukul 06.00 WIB.
26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan
terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi
keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo.
Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.[3]
27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di
dunia ini pun meletus.
28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan
dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.
Manajemen Bencana Gunung Merapi
BPBD Kabupaten Sleman melakukan upaya penguran
gan resiko dan dampak dari erupsi Merapi dengan
melakukan pembuatan talud banjir, pembuatan kanton
g lahar atau dam, pemasangan Early Warning System
(EWS) atau dikenal dengan sistem peringatan dini dan
pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi.
MITIGASI
01
Pemantauan di Gunung Merapi yang dilakukan oleh
BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan
Teknologi Kegunungapian dan Geologi) berkoordinasi
dengan BPBD Kabupaten Sleman untuk kemudian
diinformasikan kepada masyarakat, pelatihan atau
simulasi erupsi, pembentukan Desa Tanggap
Bencana (Destana), pembentukan Sekolah Siaga
Bencana (SSB)
PRA-BENCANA
02
Penyelamatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah
menyusun Skenario Rencana Penanggulangan Erupsi Gunung Api Merapi dalam
upaya evakuasi. Selain itu, di Desa Tangguh Bencana juga memiliki dokumen
Draft Rencana Kontijensi Gunung Api Merapi dan Rencana Kontijensi
Penanganan Ternak untuk Penanggulangan Bencana Erupsi Merapi sebagai
panduan apabila Merapi mengalami erupsi.
Pertolongan
BPBD Kabupaten Sleman mulai lakukan distribusi logistik di barak pengungsian
dengan terlebih dahulu melakukan pendataan jumlah pengungsi, menghitung
kebutuhan pengungsi, mendirikan posko darurat,dan penanganan korban
bencana yang diatur dalam SOP Barak dan Logistik
. PASCA-BENCANA
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sleman menyusun
rencana aksi (Renaksi) rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan yang dilakukan
oleh bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi adalah pembuatan shelter bagi
korban erupsi Gunung Merapi, pembangunan hunian tetap, penggantian ternak,
bantuan modal usaha dan bantuan sapi perah. Luas dari hunian tetap adalah 10
0 m², dengan anggaran tiap huntap adalah Rp. 30.000.000,-. Didalam huntap
sendiri terdapat berbagai fasilitas, seperti adanya tempat ibadah, balai warga,
kandang komunal, dan lapangan.
BENCANA : TANGGAP DARURAT03
04
DAMPAK NEGATIF
 Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S),
Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).
 Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.
 Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya.
 Timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA ( infeksi saluran nafas atas )
 64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan
tertutup karena berada di zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik dengan ketebalan
hingga satu meter.
 Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang. Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai
terganggu. Bahkan, penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu.
 Dan terjadi pula kebakaran hutan karena terkena laharnya.
 Banyak dalam sektor pertanian terganggu akibat bencana ini yang menyebabkan pendapatan bisnis para petani
menurun drastis.
 Di sektor perikanan terjadi kerugian sekitar 1.272 ton.
 Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan berkurang sehingga menyebabkan tingkat hunian hotel yang tadinya 70
persen turun menjadi 30 persen.
DAMPAK NEGATIF DAN DAMPAK POSITIF
BENCANA GUNUNG MERAPI MELETUS
DAMPAK POSITIF
Hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian
dapat menyuburkan tanah dan material
vulkaniknya sebagai bahan bangunan
Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat
menghasikan bahan-bahan tambang yang
berguna dan bernilai tinggi. Seperti
belerang, batu pualam dan lain-lain.
Terjadinya disribusi keadilan ekonomi,
dengan banyaknya sumbangan dari para
dermawan.
Membangkitkan industry semen dan industry yang
berkaitan dengan insfrastuktur bisa
bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli
untuk memulihkan infrastruktur dan
sector lainnya di kawasan terkena musibah.
Aktifitas gunung api dapat menghasilkan
geothermal atau panas bumi yang sangat
berguna dalam kehidupan sehari-hari
.
Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Menanggulangi Bencana Gunung Merapi
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah /
pihak berwenang setelah terjadi letusan adalah se
bagai berikut:
 Penetapan status tanggap darurat
 Evakuasi korban bencana
 Pengelolaan posko pengungsian
 Menginventarisasi data, yang mencakup
sebaran dan volume hasil letusan.
 Mengidentifikasi daerah yang terkena dan
Terancam bahaya.
 Membangun kembali bangunan, sarana, dan
fasilitas lainnya yang terkena bencana.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setela
h terjadi letusan adalah sebagai berikut:
 Mengikuti informasi perkembangan status gunung api.
 Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali,
periksalah rumah dan barang lain yang ada.
 Menghubungi dan mengecek saudara dan kerabat yang
lain.
 Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong
membersihkan, membangun dan memperbaiki
 Sarana - sarana yang masih dapat dimanfaatkan
 Jauhi daerah yang terkena hujan abu.
 Membantu tim medis menolong para korban.
Hambatan Yang Diperoleh Masyarakat Maupun Pemerintah Dalam
Menanggulangi Bencana Gunung Merapi
Sosialisasi dan pelatihan juga menjadi kendala dalam upaya meminimalisir korban
saat terjadi becana. Alokasi dana dan waktu yang kurang cukup mengakibatkan
masyarakat kurang tebekali ilmu dan pengetahuan tentang analisis lingkungan
di sekitarnya yang rawan bencana. Sosialisasi yang sangat minim membuat masyarakat
mudah panic dan terkadang kurang peduli dengan ancaman bahaya gunung merapi
sehingga banyak masyarakat tetap bertahan dengan berbagai macam alasan seperti tidak
ingin ternak dan kebunnya tidak terurus. Pengetahuan tentang desa siaga
belum terlalu baik karena masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui desa
siaga. Dukungan pelaksanaan desa siaga belum terlalu baik. Pembiayaan sudah
mencukupi namun belum terkoordinasi dengan baik.
Thank you!

More Related Content

What's hot

Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaDicky Edwin Hindarto
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencanasigid_raja
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Ditjen P2P
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...infosanitasi
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptSitimeymeii
 
6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptx
6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptx6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptx
6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptxRaisaIndriani
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1melodycguitarista
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sidik Darmanto
 
Edukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluargaEdukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluargaBotel_Galiat
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
109621106 kliping-bencana-alam
109621106 kliping-bencana-alam109621106 kliping-bencana-alam
109621106 kliping-bencana-alamNurkasim Muhammad
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalCandra Wiguna
 

What's hot (20)

Perubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimana
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
Materi uks dokcil2
Materi uks dokcil2Materi uks dokcil2
Materi uks dokcil2
 
Memahami Galian C
Memahami Galian C Memahami Galian C
Memahami Galian C
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 
MITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptxMITIGASI BENCANA.pptx
MITIGASI BENCANA.pptx
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
 
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan BencanaPengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
Pengantar Manajemen Penanggulangan Bencana
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptx
6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptx6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptx
6.Manajemen Pemulihan Pasca Bencana.pptx
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
 
Edukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluargaEdukasi pasien dan keluarga
Edukasi pasien dan keluarga
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
109621106 kliping-bencana-alam
109621106 kliping-bencana-alam109621106 kliping-bencana-alam
109621106 kliping-bencana-alam
 
Akreditasi Rumah Sakit
Akreditasi Rumah SakitAkreditasi Rumah Sakit
Akreditasi Rumah Sakit
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 

Similar to Manajemen Bencana Gunung Merapi

KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxKELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxIMDigital
 
Proposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikProposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikSerly Phyta
 
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung MeletusMitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung MeletusMuhammad Dedy
 
Mitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung apiMitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung apigpr123456
 
Gunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan TektonismeGunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan TektonismeDwi Rahmayana
 
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxMITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxRisdasyahruni1
 
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar DinginArtikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar DinginLybie Odjajian
 
Bab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamBab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamemri3
 
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxPPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxSandraOgie
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiPencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiamythafp
 

Similar to Manajemen Bencana Gunung Merapi (20)

KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxKELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
 
Proposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikProposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisik
 
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung MeletusMitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
 
Kep. bencana
Kep. bencanaKep. bencana
Kep. bencana
 
Mitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung apiMitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung api
 
Gunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan TektonismeGunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan Tektonisme
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02
 
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxMITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
 
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar DinginArtikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
Artikel Poster Mitigasi Bencana Lahar Dingin
 
Bab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alamBab 2 mitigasi bencana alam
Bab 2 mitigasi bencana alam
 
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptxPPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
PPT Mitigasi Bencana Gempa (2).pptx
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Gunung Meletus elf.pptx
Gunung Meletus elf.pptxGunung Meletus elf.pptx
Gunung Meletus elf.pptx
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
 
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiPencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Manajemen Bencana Gunung Merapi

  • 1. Bencana Alam Gunung Meletus ERUPSI GUNUNG MERAPI LogoType http://www.free-powerpoint-templates-design.com
  • 2. Disusun oleh: Ayu Wastiti (140301171200 Rizqa Amalia (14030117130061) / 10 Usi Rahmawati (140301171200 Cindy Yuanita (14030117140093) / 12 Indira Amaliasari (14030117140097) / 13
  • 3. RUMUSAN MASALAH Apa yang dimaksud bencana dan manajemen bencana? Apa yang dimaksud dengan gunung meletus? Bagaimana proses terjadinya gunung meletus? Bagaimana proses manajemen bencana gunung merapi? Bagaimana dampak positif dan dampak negatif dari bencana gunung merapi? Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi bencana gunung merapi? Apa hambatan yang didapatkan oleh masyarakat maupun pemerintah dalam menanggulangi bencana gunung merapi?
  • 4. Manajemen Bencana Manajemen bencana adalah suatu proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.(UU 24/2007). Manajemen bencana dibagi menjadi 3 periode :  Pra Bencana: Pencegahan lebih difokuskan, kesiapsiagaan berlevel medium  Bencana: Pada saat kejadian/krisis tanggap darurat menjadi kegiataan terpenting  Pasca Bencana: Pemulihan dan reconstruksi menjadi proses terpenting setelah bencana Bencana Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU 24/2007).
  • 5. Pengertian Gunung Meletus Gunung adalah permukaan yang menonjol di atas permukaan bumi. Pada bagian tonjolan gunung tersebut terdapat saluran lurus berbentuk garis vertikal semacam pipa alami. Pipa ini menjadi penghubung antara perut bumi dengan kerak bumi atau permukaan bumi. Perut bumi berisi banyak jenis cairan panas, seperti batuan cair dan juga magma. Suatu waktu magma dan material- material yang berada di dalam perut bumi akan mengalami permasalahan. Faktor Penyebab Terjadinya Gunung Meletus • Peningkatan frekuensi timbulnya gempa vulkanik • Pergerakan lempeng tektonik yang terjadi pada lapisan bumi • Adanya deformasi pada badan gunung • Adanya lempengan bumi yang saling berdesakan satu sama lain • Adanya tekanan yang tinggi
  • 6. Proses Terjadinya Gunung Meletus Gunung berapi pada dasarnya terbentuk dari magma, yaitu batuan cair terdapat di dalam bumi yang terdalam. Magma tersebut terbentuk oleh panasnya suhu di dalam perut bumi. Di dalam kedalaman tertentu, suhu panas yang sangat tinggi tersebut bisa melelhkan bebatuan yang ada di dalam bumi. Magma yang memiliki kandungan gas yang berada di dalam kabin magma berada dalam kondisi dibawah tekanan bebatuan yang berat. Tekanan tersebut menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) di bagian bebatuan yang rapuh dan retak. Magma akan keluar bergerak keluar melalui saluran ini menuju keluar permukaan bumi. Disaat magma mendekati permukaan, kandungan gas yang dikandungnya akan terlepas. Gas dan magma secara bersamaan meledak dan membentuk lubang yang disebut dengan lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya akan menyembur keluar lewat lubang utama. Setelah semburan berakhir, kawah (crater) yang berbentuk seperti mangkuk akan terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama yang terbentuk di dasar kawah tersebut.
  • 7. ERUPSI MERAPI 2010 Selasa tanggal 26 Oktober 2010
  • 9. Kronologis Peristiwa Erupsi Gunung Merapi 2010 Letusan terbesar Merapi yang baru-baru ini terjadi adalah letusan Merapi pada Oktober 2010. Pada saat itu, Merapi mengeluarkan awan panas yang menyapu daerah di sekitar lereng Merapi dan lahar dingin di Kali Gendol. Kronologi:[2] 20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPT K Yogyakarta. 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB. 25 Oktober, BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB. 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.[3] 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus. 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.
  • 10. Manajemen Bencana Gunung Merapi BPBD Kabupaten Sleman melakukan upaya penguran gan resiko dan dampak dari erupsi Merapi dengan melakukan pembuatan talud banjir, pembuatan kanton g lahar atau dam, pemasangan Early Warning System (EWS) atau dikenal dengan sistem peringatan dini dan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi. MITIGASI 01 Pemantauan di Gunung Merapi yang dilakukan oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi) berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sleman untuk kemudian diinformasikan kepada masyarakat, pelatihan atau simulasi erupsi, pembentukan Desa Tanggap Bencana (Destana), pembentukan Sekolah Siaga Bencana (SSB) PRA-BENCANA 02
  • 11. Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah menyusun Skenario Rencana Penanggulangan Erupsi Gunung Api Merapi dalam upaya evakuasi. Selain itu, di Desa Tangguh Bencana juga memiliki dokumen Draft Rencana Kontijensi Gunung Api Merapi dan Rencana Kontijensi Penanganan Ternak untuk Penanggulangan Bencana Erupsi Merapi sebagai panduan apabila Merapi mengalami erupsi. Pertolongan BPBD Kabupaten Sleman mulai lakukan distribusi logistik di barak pengungsian dengan terlebih dahulu melakukan pendataan jumlah pengungsi, menghitung kebutuhan pengungsi, mendirikan posko darurat,dan penanganan korban bencana yang diatur dalam SOP Barak dan Logistik . PASCA-BENCANA Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sleman menyusun rencana aksi (Renaksi) rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan yang dilakukan oleh bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi adalah pembuatan shelter bagi korban erupsi Gunung Merapi, pembangunan hunian tetap, penggantian ternak, bantuan modal usaha dan bantuan sapi perah. Luas dari hunian tetap adalah 10 0 m², dengan anggaran tiap huntap adalah Rp. 30.000.000,-. Didalam huntap sendiri terdapat berbagai fasilitas, seperti adanya tempat ibadah, balai warga, kandang komunal, dan lapangan. BENCANA : TANGGAP DARURAT03 04
  • 12. DAMPAK NEGATIF  Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).  Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.  Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya.  Timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA ( infeksi saluran nafas atas )  64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan tertutup karena berada di zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik dengan ketebalan hingga satu meter.  Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang. Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu. Bahkan, penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu.  Dan terjadi pula kebakaran hutan karena terkena laharnya.  Banyak dalam sektor pertanian terganggu akibat bencana ini yang menyebabkan pendapatan bisnis para petani menurun drastis.  Di sektor perikanan terjadi kerugian sekitar 1.272 ton.  Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan berkurang sehingga menyebabkan tingkat hunian hotel yang tadinya 70 persen turun menjadi 30 persen. DAMPAK NEGATIF DAN DAMPAK POSITIF BENCANA GUNUNG MERAPI MELETUS
  • 13. DAMPAK POSITIF Hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat menyuburkan tanah dan material vulkaniknya sebagai bahan bangunan Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain. Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan. Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah. Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari .
  • 14. Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Menanggulangi Bencana Gunung Merapi Tindakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah / pihak berwenang setelah terjadi letusan adalah se bagai berikut:  Penetapan status tanggap darurat  Evakuasi korban bencana  Pengelolaan posko pengungsian  Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume hasil letusan.  Mengidentifikasi daerah yang terkena dan Terancam bahaya.  Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang terkena bencana. Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setela h terjadi letusan adalah sebagai berikut:  Mengikuti informasi perkembangan status gunung api.  Apabila sudah dianggap aman dan dapat kembali, periksalah rumah dan barang lain yang ada.  Menghubungi dan mengecek saudara dan kerabat yang lain.  Bersama dengan warga dan pemerintah bergotong royong membersihkan, membangun dan memperbaiki  Sarana - sarana yang masih dapat dimanfaatkan  Jauhi daerah yang terkena hujan abu.  Membantu tim medis menolong para korban.
  • 15. Hambatan Yang Diperoleh Masyarakat Maupun Pemerintah Dalam Menanggulangi Bencana Gunung Merapi Sosialisasi dan pelatihan juga menjadi kendala dalam upaya meminimalisir korban saat terjadi becana. Alokasi dana dan waktu yang kurang cukup mengakibatkan masyarakat kurang tebekali ilmu dan pengetahuan tentang analisis lingkungan di sekitarnya yang rawan bencana. Sosialisasi yang sangat minim membuat masyarakat mudah panic dan terkadang kurang peduli dengan ancaman bahaya gunung merapi sehingga banyak masyarakat tetap bertahan dengan berbagai macam alasan seperti tidak ingin ternak dan kebunnya tidak terurus. Pengetahuan tentang desa siaga belum terlalu baik karena masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui desa siaga. Dukungan pelaksanaan desa siaga belum terlalu baik. Pembiayaan sudah mencukupi namun belum terkoordinasi dengan baik.