Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis letusan gunung api dan dampaknya. Terdapat tujuh jenis letusan gunung api yang dijelaskan berdasarkan sifat lava, interval letusan, material yang dikeluarkan, serta kedalaman dapur magma. Dampak letusan gunung api antara lain merusak pemukiman, menyebabkan kebakaran hutan, gagal panen, dan gangguan infrastruktur serta aktivitas masyarakat.
2. Gunung berapi atau gunung api secara umum
adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam
wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Letusan Gunung Api
3. Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas,
kedalaman dapur magma, dan material yang
dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan
menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar
dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke
segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini
menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng.
Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea
di Hawaii.
4. 2. Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-
letusannya terjadi dengan interval atau tenggang
waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di
Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12
menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang
memuntahkan material, bom, lapili, dan abu. Contoh :
Gunung api bertipe stromboli adalah Gunung
Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
5. 3. Letusan Tipe Vulkano
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat,
seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat
dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas
kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya.
Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta
Gunung Semeru di Jawa Timur.
6. 4. Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga
menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas
menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan
sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah
terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar.
Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau
sering disebut wedhus gembel. Letusan tipe merapi
sangat berbahaya bagi penduduk di sekitarnya.
7. 5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat
merusak lingkungan. Material yang dilemparkan
pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar
80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan
kepundan atau membobol puncak gunung,
sehingga dinding kawah melorot. Contoh: Gunung
Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St.
Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
8. 6. Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat
penyumbatan kawah di puncak gunung api yang
bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan
tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila
penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut
meletus.
9. 7. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah
akan tumpah bersama lava. Letusan ini
mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut
akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya.
Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun
1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada
tahun 1902.
10. Jenis-jenis Gunung Api Berdasarkan Bentuknya
• Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe
letusan berubah-ubah sehingga dapat
menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari
beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu
kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya
tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah
beberapa ratus kali.
11. • Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat
membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam),
bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya
terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh
bentuk gunung berapi ini terdapat di
kepulauan Hawai.
12. • Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan
kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling
gunung. Sebagian besar gunung jenis ini
membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang
tingginya di atas 500 meter dari tanah di
sekitarnya.
13. • Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan
yang sangat kuat yang melempar ujung atas
gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung
Bromo merupakan jenis ini.
14. Dampak dari Letusan Gunung Api
• Merusak pemukiman warga sekitar bencana
• Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
• Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga
sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu
vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak
yang mati akibat letusan Gunung Merapi
15. • Menyebabkan gagal panen
• Matinya infrastruktur
• Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar
bencana
• Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak
terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah
rusak akibat bencana
• Terhentinya industri periwisata, seperti pasar
Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi)
• Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat
melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang
dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat
menyebabkan mesin pesawat mati
• Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik
terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh