2. Periode penutup dalam rentang hidup
seseorang. Masa ini dimulai dari umur
enam puluh tahun sampai meninggal,
yang ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan
psikologi yang semakin menurun.
Wanita sebagai lansia
4. Masalah umum pada lansia (Hurlock, 1980)
• Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga harus
tergantung dengan orang lain.
• Status ekonominya terancam sehingga cukup beralasan
untuk melakukan berbagai perubahan besar pada pola
hidupnya.
• Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan
perubahan status ekonomi dan kondisi fisik.
• Mengembangkan kegiatan baru untuk mengisi waktu
luang yang semakin bertambah.
• Belajar memperlakukan anak yang sudah besar
menjadi orang dewasa.
• Mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat yang secara
khusus direncanakan untuk orang dewasa.
5. KLIMAKTERIUM
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap
reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita
umur 40-65 tahun.
1) Periode-periode Pada Masa Klimakterium
a. Tahun-tahun dimana saat haid/menstruasi sudah tidak
teratur, sering terganggu, atau sudah terhenti sama
sekali.
b. Tahap kedua menampilkan gejala keberhentian secara defenitif
organisme yang membentuk sel-sel telur, yaitu berhentinya
organisme tersebut sebgai lembaga kehidupan.
Pada periode klimakterium terjadi penurunan kadar Estrogen
dalam tubuh dan perubahan pola menstruasi.
6. 1. Pra Menopause (<2 bulan
sebelum menstruasi
terakhir) terjadi pada usia
40 tahun
2. Perimenopause (2-12 bulan
sejak menstruasi terakhir)
terjadi pada usia 45-46 tahun
3. Menopause (perdarahan
haid terakhir) terjadi pada
usia 40-56 tahun
4.Pasca menopause (>12 bulan
sejak menstruasi terakhir)
terjadi pada usia 60-65 tahun
Periode
Klimakterium
(Baziad,2003)
7. Ada 3 Periode Menopause
1. Klimakterium :
Peralihan antara masa reproduksi dan masa
senium/pra menopause.
2. Menopause :
Saat haid terakhir, sesudah menopause/pasca
menopause
3. Senium :
Periode sesudah pasca menopause, ketika
individu mampu menyesuaikan kondisinya,
sehingga tidak mengalami gangguan fisik.
8. Tanda-tanda Menopause
• Menstruasi tidak teratur, menjadi lebih lambat
atau lebih awal dari biasanya
• Darah yang keluar banyak sekali ataupun
sedikit sekali
• Gangguan vasomotoris
(penyempitan/pelebaran pembuluh darah)
• Pusing-pusing/sakit kepala
• Neuralgia/nyeri syaraf terus menerus
• Hot flushes, dada berdebar-debar
9. Keluhan fisik pada klimakterium
1. Ketidakteraturan siklus haid
2. Gejolak rasa panas
3. Kekeringan vagina
4. Perubahan kulit
5. Keringat berlebih
6. Sulit tidur/insomnia
7. Perubahan mulut
8. Kerapuhan tulang
10. Perubahan psikologis pada lansia:
• Ingatan menurun
• Kecemasan
• Mudah tersinggung
• Stress
• Depresi
11. Aspek-aspek psikologis (Marie Bakburn dan Kate
Davidson,1990)
• Suasana hati (kesedihan, kecemasan, mudah
marah)
• Berpikir (hilang konsentrasi, lambat, ragu-ragu)
• Motivasi (minat kerja kurang, menekuni hobi,
hindari kegiatan sosial, ketergantungan)
• Perilaku gelisah dan gerakan yang lamban
• Sintom biologis (hilang nafsu makan, hilang
hasrat seksual, tidur terganggu, gelisah)
12. Perilaku aneh pada periode klimakterium
• Masa pra-klimakteris mirip dengan masa pubertas,
maka disebut dengan puber kedua.
Misal : wanita kaya dan gemuk memakai rok mini atau
rok panjang merah belah pinggir tinggi.
• Cpt t’singgung,
• Murung,
• depresif.,
• M’alami bnyk frustasi,&
• Lambat laun k’hilangan interes thdp masalah seks.
13. Tingkah laku yang berlebihan tersebut
bermasuk untuk:
• Mengingkari ketuaannya dan ingin
mengulangi kembali pola kebiasaan dimasa
muda.
• Menimbuni dirinya denganpakaian dan
perhiasan warna-warni serta macam-macam
bahan kosmetik, agar kelihatan lebih remaja.
14. Masa Nenek-Nenek
Ada 3 tipe nenek yang baik hati :
1. Wanita yang memiliki sifat keibuan sejati
2. Berjiwa muda ( fungsi kenenekannya sebagai
salah satu pengalaman baru, dan sebagai satu
periode baru)
3. Nenek yang ungu ( bersifat sabar, sumarah
dan sumereh hatinya, artinya dia sudah
meletakan dan menyesuaikan dirinya dengan
segala kondisi yang dihadapinya).
15. Cara mengatasi gangguan psikologi
1. Dukungan informatif
• Memberikan konseling bahwa berhentinya
haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami
oleh semua wanita.
• Memberikan nasehat agar wanita tersebut
mau dan bisa menerima status.
• Memberi nasehat agar dapat menerima
keadaannya dengan lapang dada.
• Memberikan informasi agar selal
mengkomunikasikan setiap masalah atau
perubahan yang terjadi kepada suaminya.
16. 2. Dukungan Emosional
• Mempunyai rasa empati terhadap hal yang
dialami oleh wanita menopause.
• Melibatkan anggota keluarga terutama
suami dalam memahami kondisi istrinya.
• Memberikan perhatian dan kepedulian
kepada wanita tersebut.
• Menciptakan lingkungan keluarga yang
nyaman, tenang, harmonis dan saling
pengertian.
17. 3. Dukungan penghargaan
• Memberi penghormatan sehingga wanita
tersebut merasa dihargai.
• Memberi dorongan/support sehingga wanita
tersebut bisa percaya diri.
4. Dukungan instrumental
• Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang
dibutuhkan oleh wanita menopause.
• Memberi bantuan materi (yang dilakukan
keluarga)