1. Dokumen tersebut membahas pentingnya K3 keperawatan dan mendefinisikan berbagai konsep seperti hazard, danger, risk, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan tanggung jawab perawat dalam penerapan K3 dan etika keperawatan yang relevan dengan K3.
3. Kebijakan dan regulasi K3 di Indonesia mencakup organisasi, regulasi, dan pendidikan untuk menghasilk
3. “HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan
(harm).
Paparan hazard biologis :
Tertusuk jarum, luka gores, terpapar spesimen atau
mat
eri
biologis lainnya, terkena penyakit yang ditularkan
lewa
5. DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman atau
selamat.
6. “RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
7. PENYAKIT AKIBAT KERJA & DEFINISI
INCIDENT
PENYAKITAKIBAT KERJA (PAK) (OCCUPATIONAL
DISEASES) ADALAH PENYAKIT YANG
DISEBABKAN OLEH PEKERJAAN ATAU
LINGKUNGAN KERJA
KECELAKAAN KERJA :
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
8. • Menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat
sehingga mencegah terjadinya injury, disease, dan
kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian baik
material maupun non material.
• Mencegah terjadinya penurunan kesehatan atau
gangguan lainnya (cacat, cidera, dll) pada pekerja yang
diakibatkan oleh potensi bahaya dan risiko yang ada di
tempat kerja
• Menciptakan keserasian antara pekerja dengan
pekerjaan maupun lingkungan kerjanya baik secara
fisiologis maupun psikologis untuk meningkatkan
kapasitas, kinerja dan produktivitas kerja.
9. • Perawat mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya
• Perawat memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi
kecelakaan
• Perawat memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam
peraturan terkait dengan Keselamatan dan kesehatan kerja
• Perawat mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan
darurat seperti kebakaran, gempa, kecelakaan, dan
sebagainya
• Perawat mampu berpartisipasi untuk membuat tempat
kerjanya lebih aman
• Perawat dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko
kecelakaan kerja
• Perawat mampu untuk menghindarkan keluarganya dari
penyakit-penyakit yang mungkin bisa tertular dari tempat kerja
10. • Otonomi (Autonomi)
Perawat berkewajiban untuk memberikan penjelasan yang
sejelas-sejelasnya bagi klien dalam berbagai rencana
tindakan dari segi manfaat tindakan, urgensi dsb sehingga
diharapkan klien dapat mengambil keputusan bagi dirinya.
• Beneficence (Berbuat Baik)
Perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak
merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien.
• Justice (Keadilan)
Perawat berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan
kebutuhan pasien.
12. • Sektor informal▪ Pedagang, pengrajin,
dll
• Sektor formal▪ Industri (produksi dan
jasa), institusi (pendidikan, lembaga
riset, lab) , dll
13. 1. Kebijakan dan regulasi dalam bidang
pengorganisasian
Di Indonesia, keselamatan dan
kesehatan kerja ditangani oleh dua
departemen yaitu Departemen Kesehatan
dan Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
14. 2. Kebijakan dan regulasi K3 dalam bidang
regulasi
a. UU no. 36 tahun 2009 Kesehatan
b. UU no.1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
c. UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
d. Kepmenkes No1405/Menkes/SK/XI/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran dan Industri.
15. 3. KEBIJAKAN K3 DALAM BIDANG
PENDIDIKAN
Pemerintah telah membentuk dan
meyelenggarakan pendidikan untuk
menghasilkan tenaga ahli K3 pada berbagai
jenjang pendidikan