Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi pada lanjut usia, termasuk definisi lanjut usia menurut berbagai sumber, permasalahan kesehatan pasca reproduksi seperti klimakterium, andropause, dan menopause beserta gejalanya, serta penatalaksanaan gangguan tersebut secara non hormonal dan hormonal.
2. DEFINISI
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia.
Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU
No. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan
bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk,
2008).
Lansia atau Lanjut usia, menurut WHO :
Pra lansia 45 – 54 tahun, Lansia 55 – 64 tahun,
Aging people 65 tahun keatas dan menurut
BKKBN Lansia adalah 60 tahun ke atas.
3. LANJUTAN. . .
Kesehatan reproduki lansia ( lanjut
usia ) meliputi kesehatan fisik dan
mental setiap individu sepanjang
siklus kehidupannya sehingga
pemeliharaan kesehatan pasca
reproduksi ( sering juga disebut
dengan kesehatan lansia ) juga
perlu mendapat perhatian kita
bersama.
4. PERMASALAHAN KESEHATAN PASCA
REPRODUKSI.
1. Klimakterium.
Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan
normal seorang wanita dari akhir masa reproduktif sampai
masa non-reproduktif.
Gejala :
a. Gangguan Neurovegetatif
b. Gangguan Psikis
c. Gangguan Organik
5. 2. Andropause
Andropause adalah kondisi pria diatas usia tengah baya yang
mempunyai kumpulan gejala, tanda dan keluhan yang mirip
dengan menopause pada wanita.
Gejala :
• Penurunan libido (gairah seksual)
• Perubahan suasana hati (mood ).
• Menurunnya kekuatan otot dan massa
otot
• Lemah dan kurang energi
• Perubahan emosional, psikologis dan
perilaku (misalnya depresi) dsb.
6. 3. Menopause
Periode dimana siklus berhenti dan hormon-hormon kelamin
wanita menghilang dengan cepat sampai hampir tidak ada
disebut sebagai menopause (Guyton & Hall, 1997).
Gejala : • Haid menjadi tidak teratur.
• Gelombang rasa panas ( hot flush ).
• Fatigue, yaitu rasa lelah yang diakibatkan berhentinya fungsi
ovarium.
• Gejala-gejala psikologis.
• meningginya tekanan darah, adanya gangguan penglihatan.
• Insomnia atau keluhan susah tidur
• Hilangnya kendali terhadap kandung kemih ( inkontinensia )
7. Perkembangan reproduksi pada lansia.
Pada Wanita : Atrofi (pengecilan atau penyusutan jaringan otot
atau jaringan syaraf).
Vagina : kurang Elastis.
Uterus : penipisan dinding.
Ovarium : mengkerut seperti sewaktu masih kecil, efek pada
progesteron dan esterogen.
Payudara : akan menyusut dan menjadi datar, kecuali orang
gemuk.
Menopause.
8. Pada laki-laki
Prostat : BPH (pembesaran prostat).
Testis : Sel leyding (tempat memproduksi
testosteron) berkurang jumlah.
Aktifitas : Terjadinya penurunan libido.
Fase orgasme: lebih singkat dengan ejakulasi
yang tanpa disadari.
Penurunan tonus otot.
9. Gangguan Yang Sering Terjadi
Pruritus
Vulva
Distrofi
vulva
Karsinoma
Vulva
Vaginitis
Atropik
Infeksi
Vagina
11. Penatalaksanaan.
1. Penatalaksanaan klimakterium dan
menopause
Terapi
Hormonal
• Olah raga
• Berhenti merokok
• Mengkonsumsi kalsium
• Vitamin tambahan
Non
Hormonal
• Gejala-gejala menopause bisa dibantu dengan
menggunakan terapi penyulihan atau penggantian
hormon ( HRT atau Hormone Replacement Therapy )
yang dilakukan dengan memasukkan hormon-hormon
seksual di dalam tablet atau beberapa bentuk lainnya.
12. 2. Penatalaksanaan Andropause
a. Terapi Hormon Testosteron
• Laki-laki yang mengeluhkan gejala andropause dapat menjalani
terapi hormon, yaitu dengan pemberian hormon testosteron
b. Mengendalikan Andropause
• Agar dapat memperlambat proses andropause adalah dengan
makan makanan yang tepat, tidur yang cukup, minum vitamin
dan suplemen tambahan, menjaga kebugaran fisik,
memeriksakan kesehatan secara teratur, mengurangi stres dan
kekhawatiran, dapat memperlambat proses andropause.