SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
ALIRAN VITALISME
OLEH : MULYO WIHARTO
• Vitalisme adalah aliran dalam filsafat
manusia yang beranggapan bahwa
kenyataan sejati pada dasarnya adalah
energi, daya, kekuatan non fisik atau
nafsu yang bersifat irrasional (tidak
rasional) dan instingtif (liar).
PENGERTIAN
• Perilaku manusia didasari oleh energi,
daya, kekuatan non fisik, naluri atau nafsu
yang tidak rasional (ir-rasional) dan bukan
dilandasi oleh keputusan yang rasional.
• Kehidupan bukan ditentukan oleh rasio
tetapi ditentukan oleh kekuatan untuk
survive (bertahan hidup) tidak rasional
dan liar.
• Untuk bertahan hidup tidak ditentukan
pertimbangan rasio tetapi ditentukan oleh
energy atau naluri untuk bertahan hidup.
• Perilaku manusia yang dianggap rasional
pada dasarnya adalah rasionalisasi saja
dari keputusan-keputusan yang tidak
rasional tersebut.
• Rasio hanyalah alat yang berfungsi untuk
merasionalisasikan hal-hal atau keputusan-
keputusan yang sebetulnya tidak rasional.
• Acuan vitalisme adalah ilmu Biologi yang
mengajarkan bahwa kehidupan ditentukan
oleh kekuatan untuk bertahan hidup yang
bersifat tidak rasional dan liar.
• Vitalisme merupakan suatu doktrin yang
menyatakan adanya kekuatan di luar alam.
• Kekuatan tersebut memiliki peranan yang
esensial mengatur segala sesuatu yang
terjadi di alam semesta ini (misalnya
Tuhan).
• Orang yang kuat dapat memaksakan dan
menekankan kehendaknya agar berlaku
dan ditaati oleh orang-orang yang lemah.
• Manusia hendaknya mempunyai daya hidup
atau vitalitas untuk menguasai dunia dan
keselamatan manusia
• Daya hidup (elan vital) merupakan sumber
dari sebab kerja dan perkembangan dalam
alam dan mengatur gejala hidup dan
menyesuaikannya dengan tujuan hidup.
ALIRAN EKSISTENSIALISME
OLEH : MULYO WIHARTO
• Munculnya eksistensialisme didorong oleh
situasi dan kondisi di Eropa Barat dan
keadaan dunia yang tidak menentu.
1. Tingkah laku manusia telah
menimbulkan rasa muak atau mual.
2. Penampilan manusia penuh rahasia,
penuh imitasi, persetujuan bersama
yang palsu  konvensi atau tradisi.
LATAR BELAKANG
3. Manusia berpura-pura, kebencian
merajalela, dan ada krisis nilai, bahkan
manusianya sendiri sedang krisis.
4. Agama di Eropa Barat dan di tempat-
tempat lain dianggap tidak mampu
memberikan makna pada kehidupan.
• Eksistensialisme merupakan reaksi
terhadap materialisme  Manusia adalah
benda dunia, manusia itu adalah materi,
manusia adalah sesuatu yang tanpa Subjek.
• Eksistensialisme merupakan reaksi
terhadap idealisme  Manusia hanya
sebagai subjek atau hanya sebagai suatu
kesadaran.
• Pusat renungan eksistensialisme adalah
manusia konkret  Manusia dipandang
sebagai mahluk yang harus bereksistensi.
• Setiap individu menentukan untuk dirinya
sendiri tentang apa yang benar dan salah
 Tidak ada bentuk universal, karena
setiap orang memiliki keinginan untuk
bebas (free will) dan berkembang
• Manusia lahir dan eksis lalu menentukan
esensi masing-masing dengan bebas 
Inti ajaran ini adalah respek terhadap
individu yang unik pada setiap orang.
• Esensi manusia dibahas secara kongkrit,
individual dan dinamis sebagaimana
keberadaannya dalam dunianya
• Esensi manusia tidak abstrak (seperti
mencari substansi dibalik penampakan)
tetapi kongkrit.
• Eksistensialisme berasal dari kata :
1. Eks = keluar
2. Sistensi atau sisto = menempatkan.
• Manusia berbeda dengan benda yang
keberadaannya (eksistensinya) sekaligus
esensi.
HAKEKAT EKSISTENSI
• Eksistensi mendahului esensi
1. Manusia itu sadar bahwa dirinya ada
ditentukan oleh akunya  menentukan
dirinya sendiri (esensi)
2. Manusia adalah proses menjadi sesuatu
dan bukan keberadaan saat ini saja.
3. Manusia berusaha memahami diri sendiri
dengan menempatkan dirinya di luar
(eksistensi)
ALIRAN STRUKTURALISME DE SAUSSURE
OLEH : MULYO WIHARTO
o Strukturalisme menolak terhadap
prioritas kesadaran dan tidak
mengakui kesadaran.
o Tidak ada perilaku dan kesadaran
manusia yang bersifat individual.
Strukturalisme
o Strukturalisme menolak terhadap
prioritas kesadaran dan tidak
mengakui kesadaran.
o Tidak ada perilaku dan kesadaran
manusia yang bersifat individual.
o Struktur bahasa dan budaya
sebagai kekuatan yang menentukan
kesadaran dan perilaku manusia.
o Keberadaan manusia tidak
tergantung pada dirinya sendiri
namun tergantung pada
kedudukannya dalam sistem bahasa
dan kebudayaan.
o Manusia tidak lagi menciptakan
sistem bahasa dan kebudayaan
melainkan takluk pada sistem
tersebut.
o Strukturalisme adalah pemikiran
filsafat yang mempunyai pokok
pikiran bahwa semua masyarakat
dan kebudayaan mempunyai
struktur yang sama dan tetap.
o Bagi Freud strukturnya adalah
psyche  Bagi Saussure
strukturnya adalah bahasa.
o Kedudukan manusia ada pada
kedudukan dan fungsinya dalam
sistem dan bukan tergantung pada
dirinya sendiri.
o Manusia tidak bebas dan
perilakunya terstruktur oleh sistem
bahasa dan budayanya dan tidak ada
perilaku yang bebas dari sistem
tersebut.
o Manusia terstruktur oleh sistem
bahasa dan budaya dan tidak bebas
sehingga tidak ada perilaku, pola
pikir dan kesadaran yang bersifat
individual.
o Manusia tidak lagi merupakan titik
pusat yang otonom  Manusia bukan
pusat realitas, pusat kenyataan,
pusat pemikiran, tindakan, sejarah.
o Manusia bukan subjek yang
berbicara, tetapi objek yang
dibicarakan.
o Manusia ditentukan secara luas oleh
struktur sosial atau psikologi yang
mempunyai logika independen,
berkaitan dengan keinginan,
maksud, dan tujuan manusia.
ALIRAN HUMANISME
OLEH : MULYO WIHARTO
o Manusia adalah pusat Realitas, sehingga
segala yang terdapat di dalam realitas
harus dikembalikan pada manusia.
o Humanisme menjunjung tinggi nilai dan
martabat manusia, sehingga manusia
menduduki posisi sangat sentral dan
penting, teoritis maupun praktis.
Humanisme
o Humanisme menjunjung tinggi nilai dan
kedudukan manusia serta menjadikannya
sebagai kriteria segala sesuatu
o Segala sesuatu ukuran penilaian dan
referensi akhir dari semua kejadian
manusiawi dikembalikan kepada manusia
itu sendiri, bukan pada kekuatan-
kekuatan diluar manusia (misalnya,
kekuatan Tuhan atau alam).
o Humanisme tidak menentang tentang
adanya kekuasaan Tuhan, namun mereka
percaya bahwa di balik kekuasaan Tuhan,
masih banyak peluang bagi manusia untuk
dapat menentukan jalan hidupnya
o Mereka dapat mengembangkan potensi
dan memilih masa depannya sendiri,
tanpa terbelenggu oleh kodrat atau
ketakutan terhadap murka Tuhan.
o Humanisme menolak kekuasaan para
pemimpin agama yang merasa menjadi
satu-satunya otoritas dalam memberikan
intepretasi terhadap dogma-dogma
agama yang kemudian diterjemahkan
kedalam segenap bidang kehidupan di
Eropa.
o Humanisme kembali kepada era klasik
yang bertujuan menghidupkan dan
mengembangkan potensi dan kemampuan
yang pernah dimiliki dan dikerahkan oleh
orang-orang terdahulu sekaligus
melenyapkan sebagian kepercayaan dan
keyakinan masyarakat abad pertengahan.
Kebebasan
o Kebebasan merupakan tema terpenting
dari humanisme, tetapi bukan kebebasan
yang absolut
o Kebebasan telah menjustifikasi klaim-
klaim mengenai otonomi manusia
o Kebebasan merestui manusia untuk
mencari kemampuan membuat alam
natural dan sejarah sebagai wilayah
kekuasaannya
o Kebebasan merestui manusia untuk
menguasai alam tatkala manusia dibuat
tak berdaya oleh faktor alam
o Humanisme membela kebebasan manusia
untuk merancang sendiri kehidupannya di
dunia dengan cara yang merdeka.
o Mereka berpedoman bahwa, kebebasan
manusia itu ada, dan perlu dipertahankan
dan di ekspresikan.
• Manusia dengan segenap kebebasan
memiliki potensi yang sangat besar dalam
menjalankan kehidupan ini secara mandiri
untuk mencapai keberhasilan hidup di
dunia.
o Instruksi-instruksi para pemuka agama
bukan sebagai perintah yang membantu
melainkan sebagai rintangan yang
menghambat kebebasan.
o Auguste Comte mendirikan agama
kemanusiaan yang ateisme hanya dengan
tujuan membenahi situasi sosial.
o Doktrin humanistik yang ateisme
mendapat minat dari kalangan elit agama
Kristen sehingga mereka menganggap
kekristenan sebagai agama humanistik.
Agama
o Kecenderungan untuk membela nilai dan
kebebasan manusia telah mendorong
kaum humanis untuk berdiskusi mengenai
Tuhan, kekuatan-Nya, serta masalah ruh.
o Masalah kontemporer mengenai ruh,
keabadian ruh, dan kebebasan ruh yang
biasanya tetap dikemukakan dengan tipe-
tipe tradisional abad-abad pertengahan
dan terlimitasi oleh paradigma masa itu.
o Dalam humanisme pembahasan-
pembahasan ini menemukan makna baru
 pemahaman dan keyakinan adalah demi
daya inovatif manusia di dunia, dan daya
ini juga mereka pertahankan di dalam
areal keagamaan.
o Kaum humanis bisa diklasifikasikan
menjadi dua kelompok yaitu penyembah
Tuhan dan ateis.
o Kaum humanis penyembah Tuhan yang
menjadi orientasi ialah nilai dan
kebebasan manusia.
o Pengenalan Tuhan beserta kekuatan-Nya
hanya dipandang sebagai instrument
o Komitmen kepada ajaran dan instruksi-
instruksi agama hanya merupakan
instrumen dengan peranannya yang
superfisial.
o Tolerensi membawa pengertian mengenai
kemungkinan hidup rukun antar penganut
berbagai agama, yaitu agama-agama yang
tetap berbeda satu dengan yang lain dan
tak mungkin diubah menjadi satu
keyakinan.
Toleransi
o Para humanis memastikan spirit
persaudaraan sebagai satu pandangan
kolektif yang prinsipal dalam semua
keimanan agama dan memungkinankan
terwujudnya perdamaian agama secara
universal.
o Ketentraman hidup beragama juga
bersentuhan dengan persatuan yang urgen
di dalam filsafat dan agama.
o Segenap pemeluk ideologi diseru kepada
persatuan ideologis, baik ideologi filsafat
maupun agama, termasuk agama-agama
monoteis, idolatris, dan khurafat.
o Demi toleransi sama sekali tidak
mempertimbangkan perbedaan, dan tidak
ada prinsip yang konstan sebagai orientasi
perdamaian antar ideologi dan agama.
o Paham semacam ini jelas absurd dan
bersifat artifisial
ALIRAN POSTMODERNISME
OLEH : MULYO WIHARTO
o Ilmu pengetahuan modern tidak mampu
melepaskan diri dari kesewenang-
wenangan dan penyalahgunaan otoritas 
tampak pada preferensi-preferensi yang
seringkali mendahului hasil penelitian.
Latar belakang
o Ada semacam kontradiksi antara teori dan
fakta dalam perkembangan ilmu-ilmu
pengetahuan modern.
o Ilmu-ilmu pengetahuan modern kurang
memperhatikan dimensi-dimensi mistis
dan metafisik eksistensi manusia 
terlalu menekankan pada atribut fisik
individu.
o Keyakinan bahwa ilmu pengetahuan
modern mampu memecahkan segala
persoalan yang dihadapi manusia dan
lingkungannya ternyata keliru  Masalah
tidak terpecahkan, kelaparan, kemiskinan,
dan kerusakan lingkungan terus terjadi
menyertai perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi.
o Postmodernisme cenderung mengkritik
segala sesuatu yang diasosiasikan dengan
modernitas  Akumulasi pengalaman
peradaban barat seperti industrialisasi,
urbanisasi, kemajuan teknologi, negara
bangsa, kehidupan dalam jalur cepat dan
sebagainya dikritisi.
Kritik Postmodernisme
o Apa yang dibanggakan oleh pikiran
modern, sekarang jadi dikutuk dan apa
yang dulu dianggap rendah, sekarang
justru dihargai
o Postmodernisme meragukan prioritas–
prioritas modern  karier, jabatan,
birokrasi, demokrasi liberal, toleransi,
penelitian objektif, prosedur netral,
peraturan impersonal dan sebagainya
semua diragukan.
o Secara etimologis  berasal dari post dan
modern  post = later or after  post +
modern = postmodern = melampaui
kematian modernisme
o Secara terminologis  kritik atas
masyarakat modern dan kegagalannya
memenuhi janji–janjinya.
Apakah Posmodernisme itu?
o Postmodernisme muncul untuk
“meluruskan” interpretasi sejarah yang
dianggap otoriter  dengan mengakui
adanya identitas lain (the other) yang
berada di luar wacana hegemoni.
o Mengajak kaum kapitalis tidak hanya
memikirkan peningkatan produktivitas dan
keuntungan saja  tetapi melihat juga
hal-hal yang selama ini dianggap sebagai
penyakit dan obyek pelecehan.
o Postmodernisme merupakan sebuah oto-
kritik dalam filsafat barat dengan
perombakan filosofis secara total 
tidak lagi melihat hubungan antar wacana
sebagai suatu “dialektika” seperti yang
diajarkan Hegel (Tesis, AntiThesis,
Sintesis
o Menyangkal bahwa kemunculan suatu
wacana baru pasti meniadakan wacana
sebelumnya
o Postmodernisme mengajak untuk melihat
hubungan antar wacana sebagai hubungan
“dialogis” yang saling memperkuat satu
sama lain.
o Pikiran digantikan oleh keinginan 
penalaran digantikan oleh relativisme.
o Kenyataan tidak lebih dari konstruk sosial,
kebenaran disamakan dengan kekuatan
atau kekuasaan.
o Dalam postmodernisme kebenaran adalah
relatif  kenyataan atau realita adalah
relatif  keduanya menjadi konstruk yang
tidak bersambungan satu sama lain.
o Teoritisi postmodernisme menolak apa
yang biasanya dikenal sebagai pandangan
dunia (world view), universalitas, dan
sebagainya.
o Nafas utama postmodernisme adalah
penolakan atas narasi–narasi besar (meta
narrative) yang muncul pada dunia modern
dengan berbagai bentuk tunggal yang
mengganggu akal budi
o Mulai memberi tempat bagi narasi–narasi
kecil, lokal atau etnik yang tersebar dan
beraneka ragam untuk untuk bersuara dan
menampakkan dirinya.
o Timbulnya pemberontakan secara kritis
terhadap proyek modernitas
o Memudarnya kepercayaan pada agama
yang bersifat transenden (meta-narasi)
o Diterimanya pandangan pluralisme dan
relativisme kebenaran.
Ciri-ciri Posmodernisme
o Meledaknya industri media massa,
sehingga bagaikan perpanjangan sistem
indera, organ dan saraf kita sehingga
menjadikan dunia terasa kecil  Kekuatan
media massa telah menjelma bagaikan
“agama” atau “tuhan” sekuler  perilaku
orang tidak lagi ditentukan oleh agama-
agama tradisional, tetapi tanpa disadari
telah diatur oleh media massa.
o Munculnya radikalisme etnis dan
keagamaan  Fenomena ini diduga muncul
sebagai reaksi atau alternatif ketika
orang semakin meragukan terhadap
kebenaran sains, teknologi dan filsafat
yang dinilai gagal memenuhi janjinya untuk
membebaskan manusia  yang terjadi
adalah penindasan.
o Munculnya kecenderungan baru untuk
menemukan identitas, apresiasi dan
keterikatan rasionalisme dengan masa lalu.
o Semakin menguatnya perkotaan (urban)
sebagai pusat kebudayaan dan pedesaan
sebagai daerah pinggiran  Menguatnya
dominasi negara maju atas negara
berkembang  Negara maju sebagai “titik
pusat” yang menentukan gerak “lingkaran
pinggir”.
o Semakin terbukanya peluang bagi kelas-
kelas sosial atau kelompok-kelompok untuk
mengemukakan pendapat secara lebih bebas
 mendorong proses demokratisasi.
o Munculnya kecenderungan bagi tumbuhnya
eklektisisme dan pencampuran berbagai
wacana dan serpihan-serpihan realitas 
sehingga seseorang sulit ditempatkan
secara ketat ke dalam kelompok budaya
secara eksklusif.
Sekian
dan
Terima kasih

More Related Content

Similar to FM 14 - Review.ppt

Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiMuhammad Ridwan
 
Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1aisfajar
 
Manusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiManusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiAndrew Yapvito
 
Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4Jimmy Davius
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxFaisalFaiz19
 
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaRamadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaAdanokta
 
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptMgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptRezaWahyuni6
 
Penyahjajahan_Dekolonisasi.pptx
Penyahjajahan_Dekolonisasi.pptxPenyahjajahan_Dekolonisasi.pptx
Penyahjajahan_Dekolonisasi.pptxmohdapik
 
Tajuk 8 Penyahjajahan Dekolonisasi
Tajuk 8 Penyahjajahan DekolonisasiTajuk 8 Penyahjajahan Dekolonisasi
Tajuk 8 Penyahjajahan DekolonisasiMahyuddin Khalid
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffiDarmawan1
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaIdeologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaTheodora Vania
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarfay Rafida
 

Similar to FM 14 - Review.ppt (20)

Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
4086793.ppt
4086793.ppt4086793.ppt
4086793.ppt
 
Ibd 11
Ibd 11Ibd 11
Ibd 11
 
Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1Ilmu budaya dasar tugas 1
Ilmu budaya dasar tugas 1
 
Manusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiManusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk Multidimensi
 
Ideologi dan jenis
Ideologi dan jenisIdeologi dan jenis
Ideologi dan jenis
 
Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4Ilmu Budaya Dasar Ke 4
Ilmu Budaya Dasar Ke 4
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptxKONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
KONSEP HAKIKAT MANUSIA (MIRA MIRZA).pptx
 
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaRamadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusia
 
BAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptxBAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptx
 
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).pptMgg06  Pengert, Fungsi,  Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
Mgg06 Pengert, Fungsi, Macam2 Ideologi (internet) (15 slide) (1).ppt
 
Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"
 
Penyahjajahan_Dekolonisasi.pptx
Penyahjajahan_Dekolonisasi.pptxPenyahjajahan_Dekolonisasi.pptx
Penyahjajahan_Dekolonisasi.pptx
 
Tajuk 8 Penyahjajahan Dekolonisasi
Tajuk 8 Penyahjajahan DekolonisasiTajuk 8 Penyahjajahan Dekolonisasi
Tajuk 8 Penyahjajahan Dekolonisasi
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbukaIdeologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
Ideologi dan Pancasila sebagai Ideologi terbuka
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

FM 14 - Review.ppt

  • 1. ALIRAN VITALISME OLEH : MULYO WIHARTO
  • 2. • Vitalisme adalah aliran dalam filsafat manusia yang beranggapan bahwa kenyataan sejati pada dasarnya adalah energi, daya, kekuatan non fisik atau nafsu yang bersifat irrasional (tidak rasional) dan instingtif (liar). PENGERTIAN
  • 3. • Perilaku manusia didasari oleh energi, daya, kekuatan non fisik, naluri atau nafsu yang tidak rasional (ir-rasional) dan bukan dilandasi oleh keputusan yang rasional. • Kehidupan bukan ditentukan oleh rasio tetapi ditentukan oleh kekuatan untuk survive (bertahan hidup) tidak rasional dan liar.
  • 4. • Untuk bertahan hidup tidak ditentukan pertimbangan rasio tetapi ditentukan oleh energy atau naluri untuk bertahan hidup. • Perilaku manusia yang dianggap rasional pada dasarnya adalah rasionalisasi saja dari keputusan-keputusan yang tidak rasional tersebut. • Rasio hanyalah alat yang berfungsi untuk merasionalisasikan hal-hal atau keputusan- keputusan yang sebetulnya tidak rasional.
  • 5. • Acuan vitalisme adalah ilmu Biologi yang mengajarkan bahwa kehidupan ditentukan oleh kekuatan untuk bertahan hidup yang bersifat tidak rasional dan liar. • Vitalisme merupakan suatu doktrin yang menyatakan adanya kekuatan di luar alam. • Kekuatan tersebut memiliki peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini (misalnya Tuhan).
  • 6. • Orang yang kuat dapat memaksakan dan menekankan kehendaknya agar berlaku dan ditaati oleh orang-orang yang lemah. • Manusia hendaknya mempunyai daya hidup atau vitalitas untuk menguasai dunia dan keselamatan manusia • Daya hidup (elan vital) merupakan sumber dari sebab kerja dan perkembangan dalam alam dan mengatur gejala hidup dan menyesuaikannya dengan tujuan hidup.
  • 8. • Munculnya eksistensialisme didorong oleh situasi dan kondisi di Eropa Barat dan keadaan dunia yang tidak menentu. 1. Tingkah laku manusia telah menimbulkan rasa muak atau mual. 2. Penampilan manusia penuh rahasia, penuh imitasi, persetujuan bersama yang palsu  konvensi atau tradisi. LATAR BELAKANG
  • 9. 3. Manusia berpura-pura, kebencian merajalela, dan ada krisis nilai, bahkan manusianya sendiri sedang krisis. 4. Agama di Eropa Barat dan di tempat- tempat lain dianggap tidak mampu memberikan makna pada kehidupan.
  • 10. • Eksistensialisme merupakan reaksi terhadap materialisme  Manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah materi, manusia adalah sesuatu yang tanpa Subjek. • Eksistensialisme merupakan reaksi terhadap idealisme  Manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai suatu kesadaran.
  • 11. • Pusat renungan eksistensialisme adalah manusia konkret  Manusia dipandang sebagai mahluk yang harus bereksistensi. • Setiap individu menentukan untuk dirinya sendiri tentang apa yang benar dan salah  Tidak ada bentuk universal, karena setiap orang memiliki keinginan untuk bebas (free will) dan berkembang
  • 12. • Manusia lahir dan eksis lalu menentukan esensi masing-masing dengan bebas  Inti ajaran ini adalah respek terhadap individu yang unik pada setiap orang. • Esensi manusia dibahas secara kongkrit, individual dan dinamis sebagaimana keberadaannya dalam dunianya • Esensi manusia tidak abstrak (seperti mencari substansi dibalik penampakan) tetapi kongkrit.
  • 13. • Eksistensialisme berasal dari kata : 1. Eks = keluar 2. Sistensi atau sisto = menempatkan. • Manusia berbeda dengan benda yang keberadaannya (eksistensinya) sekaligus esensi. HAKEKAT EKSISTENSI
  • 14. • Eksistensi mendahului esensi 1. Manusia itu sadar bahwa dirinya ada ditentukan oleh akunya  menentukan dirinya sendiri (esensi) 2. Manusia adalah proses menjadi sesuatu dan bukan keberadaan saat ini saja. 3. Manusia berusaha memahami diri sendiri dengan menempatkan dirinya di luar (eksistensi)
  • 15. ALIRAN STRUKTURALISME DE SAUSSURE OLEH : MULYO WIHARTO
  • 16. o Strukturalisme menolak terhadap prioritas kesadaran dan tidak mengakui kesadaran. o Tidak ada perilaku dan kesadaran manusia yang bersifat individual. Strukturalisme
  • 17. o Strukturalisme menolak terhadap prioritas kesadaran dan tidak mengakui kesadaran. o Tidak ada perilaku dan kesadaran manusia yang bersifat individual. o Struktur bahasa dan budaya sebagai kekuatan yang menentukan kesadaran dan perilaku manusia.
  • 18. o Keberadaan manusia tidak tergantung pada dirinya sendiri namun tergantung pada kedudukannya dalam sistem bahasa dan kebudayaan. o Manusia tidak lagi menciptakan sistem bahasa dan kebudayaan melainkan takluk pada sistem tersebut.
  • 19. o Strukturalisme adalah pemikiran filsafat yang mempunyai pokok pikiran bahwa semua masyarakat dan kebudayaan mempunyai struktur yang sama dan tetap. o Bagi Freud strukturnya adalah psyche  Bagi Saussure strukturnya adalah bahasa.
  • 20. o Kedudukan manusia ada pada kedudukan dan fungsinya dalam sistem dan bukan tergantung pada dirinya sendiri. o Manusia tidak bebas dan perilakunya terstruktur oleh sistem bahasa dan budayanya dan tidak ada perilaku yang bebas dari sistem tersebut.
  • 21. o Manusia terstruktur oleh sistem bahasa dan budaya dan tidak bebas sehingga tidak ada perilaku, pola pikir dan kesadaran yang bersifat individual. o Manusia tidak lagi merupakan titik pusat yang otonom  Manusia bukan pusat realitas, pusat kenyataan, pusat pemikiran, tindakan, sejarah.
  • 22. o Manusia bukan subjek yang berbicara, tetapi objek yang dibicarakan. o Manusia ditentukan secara luas oleh struktur sosial atau psikologi yang mempunyai logika independen, berkaitan dengan keinginan, maksud, dan tujuan manusia.
  • 23. ALIRAN HUMANISME OLEH : MULYO WIHARTO
  • 24. o Manusia adalah pusat Realitas, sehingga segala yang terdapat di dalam realitas harus dikembalikan pada manusia. o Humanisme menjunjung tinggi nilai dan martabat manusia, sehingga manusia menduduki posisi sangat sentral dan penting, teoritis maupun praktis. Humanisme
  • 25. o Humanisme menjunjung tinggi nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria segala sesuatu o Segala sesuatu ukuran penilaian dan referensi akhir dari semua kejadian manusiawi dikembalikan kepada manusia itu sendiri, bukan pada kekuatan- kekuatan diluar manusia (misalnya, kekuatan Tuhan atau alam).
  • 26. o Humanisme tidak menentang tentang adanya kekuasaan Tuhan, namun mereka percaya bahwa di balik kekuasaan Tuhan, masih banyak peluang bagi manusia untuk dapat menentukan jalan hidupnya o Mereka dapat mengembangkan potensi dan memilih masa depannya sendiri, tanpa terbelenggu oleh kodrat atau ketakutan terhadap murka Tuhan.
  • 27. o Humanisme menolak kekuasaan para pemimpin agama yang merasa menjadi satu-satunya otoritas dalam memberikan intepretasi terhadap dogma-dogma agama yang kemudian diterjemahkan kedalam segenap bidang kehidupan di Eropa.
  • 28. o Humanisme kembali kepada era klasik yang bertujuan menghidupkan dan mengembangkan potensi dan kemampuan yang pernah dimiliki dan dikerahkan oleh orang-orang terdahulu sekaligus melenyapkan sebagian kepercayaan dan keyakinan masyarakat abad pertengahan. Kebebasan
  • 29. o Kebebasan merupakan tema terpenting dari humanisme, tetapi bukan kebebasan yang absolut o Kebebasan telah menjustifikasi klaim- klaim mengenai otonomi manusia o Kebebasan merestui manusia untuk mencari kemampuan membuat alam natural dan sejarah sebagai wilayah kekuasaannya
  • 30. o Kebebasan merestui manusia untuk menguasai alam tatkala manusia dibuat tak berdaya oleh faktor alam o Humanisme membela kebebasan manusia untuk merancang sendiri kehidupannya di dunia dengan cara yang merdeka. o Mereka berpedoman bahwa, kebebasan manusia itu ada, dan perlu dipertahankan dan di ekspresikan.
  • 31. • Manusia dengan segenap kebebasan memiliki potensi yang sangat besar dalam menjalankan kehidupan ini secara mandiri untuk mencapai keberhasilan hidup di dunia. o Instruksi-instruksi para pemuka agama bukan sebagai perintah yang membantu melainkan sebagai rintangan yang menghambat kebebasan.
  • 32. o Auguste Comte mendirikan agama kemanusiaan yang ateisme hanya dengan tujuan membenahi situasi sosial. o Doktrin humanistik yang ateisme mendapat minat dari kalangan elit agama Kristen sehingga mereka menganggap kekristenan sebagai agama humanistik. Agama
  • 33. o Kecenderungan untuk membela nilai dan kebebasan manusia telah mendorong kaum humanis untuk berdiskusi mengenai Tuhan, kekuatan-Nya, serta masalah ruh. o Masalah kontemporer mengenai ruh, keabadian ruh, dan kebebasan ruh yang biasanya tetap dikemukakan dengan tipe- tipe tradisional abad-abad pertengahan dan terlimitasi oleh paradigma masa itu.
  • 34. o Dalam humanisme pembahasan- pembahasan ini menemukan makna baru  pemahaman dan keyakinan adalah demi daya inovatif manusia di dunia, dan daya ini juga mereka pertahankan di dalam areal keagamaan. o Kaum humanis bisa diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu penyembah Tuhan dan ateis.
  • 35. o Kaum humanis penyembah Tuhan yang menjadi orientasi ialah nilai dan kebebasan manusia. o Pengenalan Tuhan beserta kekuatan-Nya hanya dipandang sebagai instrument o Komitmen kepada ajaran dan instruksi- instruksi agama hanya merupakan instrumen dengan peranannya yang superfisial.
  • 36. o Tolerensi membawa pengertian mengenai kemungkinan hidup rukun antar penganut berbagai agama, yaitu agama-agama yang tetap berbeda satu dengan yang lain dan tak mungkin diubah menjadi satu keyakinan. Toleransi
  • 37. o Para humanis memastikan spirit persaudaraan sebagai satu pandangan kolektif yang prinsipal dalam semua keimanan agama dan memungkinankan terwujudnya perdamaian agama secara universal. o Ketentraman hidup beragama juga bersentuhan dengan persatuan yang urgen di dalam filsafat dan agama.
  • 38. o Segenap pemeluk ideologi diseru kepada persatuan ideologis, baik ideologi filsafat maupun agama, termasuk agama-agama monoteis, idolatris, dan khurafat. o Demi toleransi sama sekali tidak mempertimbangkan perbedaan, dan tidak ada prinsip yang konstan sebagai orientasi perdamaian antar ideologi dan agama. o Paham semacam ini jelas absurd dan bersifat artifisial
  • 40. o Ilmu pengetahuan modern tidak mampu melepaskan diri dari kesewenang- wenangan dan penyalahgunaan otoritas  tampak pada preferensi-preferensi yang seringkali mendahului hasil penelitian. Latar belakang
  • 41. o Ada semacam kontradiksi antara teori dan fakta dalam perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan modern. o Ilmu-ilmu pengetahuan modern kurang memperhatikan dimensi-dimensi mistis dan metafisik eksistensi manusia  terlalu menekankan pada atribut fisik individu.
  • 42. o Keyakinan bahwa ilmu pengetahuan modern mampu memecahkan segala persoalan yang dihadapi manusia dan lingkungannya ternyata keliru  Masalah tidak terpecahkan, kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan terus terjadi menyertai perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
  • 43. o Postmodernisme cenderung mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas  Akumulasi pengalaman peradaban barat seperti industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat dan sebagainya dikritisi. Kritik Postmodernisme
  • 44. o Apa yang dibanggakan oleh pikiran modern, sekarang jadi dikutuk dan apa yang dulu dianggap rendah, sekarang justru dihargai o Postmodernisme meragukan prioritas– prioritas modern  karier, jabatan, birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, penelitian objektif, prosedur netral, peraturan impersonal dan sebagainya semua diragukan.
  • 45. o Secara etimologis  berasal dari post dan modern  post = later or after  post + modern = postmodern = melampaui kematian modernisme o Secara terminologis  kritik atas masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janji–janjinya. Apakah Posmodernisme itu?
  • 46. o Postmodernisme muncul untuk “meluruskan” interpretasi sejarah yang dianggap otoriter  dengan mengakui adanya identitas lain (the other) yang berada di luar wacana hegemoni. o Mengajak kaum kapitalis tidak hanya memikirkan peningkatan produktivitas dan keuntungan saja  tetapi melihat juga hal-hal yang selama ini dianggap sebagai penyakit dan obyek pelecehan.
  • 47. o Postmodernisme merupakan sebuah oto- kritik dalam filsafat barat dengan perombakan filosofis secara total  tidak lagi melihat hubungan antar wacana sebagai suatu “dialektika” seperti yang diajarkan Hegel (Tesis, AntiThesis, Sintesis o Menyangkal bahwa kemunculan suatu wacana baru pasti meniadakan wacana sebelumnya
  • 48. o Postmodernisme mengajak untuk melihat hubungan antar wacana sebagai hubungan “dialogis” yang saling memperkuat satu sama lain. o Pikiran digantikan oleh keinginan  penalaran digantikan oleh relativisme. o Kenyataan tidak lebih dari konstruk sosial, kebenaran disamakan dengan kekuatan atau kekuasaan.
  • 49. o Dalam postmodernisme kebenaran adalah relatif  kenyataan atau realita adalah relatif  keduanya menjadi konstruk yang tidak bersambungan satu sama lain. o Teoritisi postmodernisme menolak apa yang biasanya dikenal sebagai pandangan dunia (world view), universalitas, dan sebagainya.
  • 50. o Nafas utama postmodernisme adalah penolakan atas narasi–narasi besar (meta narrative) yang muncul pada dunia modern dengan berbagai bentuk tunggal yang mengganggu akal budi o Mulai memberi tempat bagi narasi–narasi kecil, lokal atau etnik yang tersebar dan beraneka ragam untuk untuk bersuara dan menampakkan dirinya.
  • 51. o Timbulnya pemberontakan secara kritis terhadap proyek modernitas o Memudarnya kepercayaan pada agama yang bersifat transenden (meta-narasi) o Diterimanya pandangan pluralisme dan relativisme kebenaran. Ciri-ciri Posmodernisme
  • 52. o Meledaknya industri media massa, sehingga bagaikan perpanjangan sistem indera, organ dan saraf kita sehingga menjadikan dunia terasa kecil  Kekuatan media massa telah menjelma bagaikan “agama” atau “tuhan” sekuler  perilaku orang tidak lagi ditentukan oleh agama- agama tradisional, tetapi tanpa disadari telah diatur oleh media massa.
  • 53. o Munculnya radikalisme etnis dan keagamaan  Fenomena ini diduga muncul sebagai reaksi atau alternatif ketika orang semakin meragukan terhadap kebenaran sains, teknologi dan filsafat yang dinilai gagal memenuhi janjinya untuk membebaskan manusia  yang terjadi adalah penindasan.
  • 54. o Munculnya kecenderungan baru untuk menemukan identitas, apresiasi dan keterikatan rasionalisme dengan masa lalu. o Semakin menguatnya perkotaan (urban) sebagai pusat kebudayaan dan pedesaan sebagai daerah pinggiran  Menguatnya dominasi negara maju atas negara berkembang  Negara maju sebagai “titik pusat” yang menentukan gerak “lingkaran pinggir”.
  • 55. o Semakin terbukanya peluang bagi kelas- kelas sosial atau kelompok-kelompok untuk mengemukakan pendapat secara lebih bebas  mendorong proses demokratisasi. o Munculnya kecenderungan bagi tumbuhnya eklektisisme dan pencampuran berbagai wacana dan serpihan-serpihan realitas  sehingga seseorang sulit ditempatkan secara ketat ke dalam kelompok budaya secara eksklusif.